Professional Documents
Culture Documents
Kemampuan Analisis Terhadap Nilai Modul Biofisika
Kemampuan Analisis Terhadap Nilai Modul Biofisika
Oleh:
Randy Vincent Suhartono Kindangen
100 111 151
Dosen Pembimbing:
dr. D.H.C. Pangemanan,M.Kes,AIFM,AIFO
dr. J.N.A. Engka,M.Kes,AIFM, AIFO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2014
!
!
Oleh:
Randy Vincent Suhartono Kindangen
100 111 151
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2014
!
!
ABSTRACT
ANALYTICAL SKILL ON BIOPHYSICS MODULE SCORE OF CLASS 2013
UNSRAT FACULTY OF MEDICINE
Randy V.S. Kindangen, D.H.C. Pangemanan, J.N.A Engka
Department of Physiology, Faculty of Medicine University of Sam Ratulangi
Manado
Analytical skill is the ability to visualize, express, and solve problems or
concepts both simple and complex and make the right decisions based on the
available information. Analytical skill is necessary to perform activities that
require critical thinking skills effectively such as learning process. Studies
showed positive effects of critical thinking skills on academic achievement and
analytical skill on learning process. This study aims to determine the effect of
analytical skills on academic achievement using Biophysics module grade as a
reference. The study is an observational analytic with cross-sectional study
method. Subjects in this study are 1st semester students of class 2013 Sam
Ratulangi University Faculty of Medicine. Data of analytical skill were obtained
by using Intelligence Structure Test (IST). The data then analyzed with Kendall's
tau b correlation test. Statistical test of Kendall's tau b shows the correlation
coefficient of 0.120 and p = 0.206 (> 0.05), which means there is no significant
effect of analytical skill on Biophysics module score of the students of class
2013 of the University of Sam Ratulangi Faculty of Medicine.
i"
"
ABSTRAK
KEMAMPUAN ANALISIS TERHADAP NILAI MODUL BIOFISIKA
MAHASISWA ANGKATAN 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN
UNSRAT
Randy V.S. Kindangen, D.H.C. Pangemanan, J.N.A Engka
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
ii"
"
Oleh :
Randy Vincent Suhartono Kindangen
100111151
iii"
"
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber bacaan baik
yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila
dikemudian hari hal ini tidak benar, maka saya bersedia menanggung segala
resiko.
iv"
"
NIM
: 100111151
Program Studi
: Pendidikan Dokter
Fakultas
: Kedokteran
Jenis Karya
: Skripsi
v"
"
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang
telah
melimpahkan
rahmat
dan
karunia-Nya
sehingga
penulis
dapat
2.
3.
vi"
"
4.
5.
dr. Joice N.A Engka, M.Kes, AIFM, AIFO selaku Dosen Pembimbing II
yang telah meluangkan waktu, tenaga serta pikiran untuk memberikan
bimbingan, masukan, dan nasehat bagi penulis dan telah sabar kendati
penulis sering melakukan kesalahan.
6.
dr. Jorry J.V. Rampengan, AIFM, AIFO selaku Dosen Penguji II yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan kritik, saran, dan masukan
kepada penulis dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.
7.
8.
Terima kasih kepada Papa, Mama, Ria, Kevin, Oma dan Opa serta
seluruh keluarga besar atas doa, kasih sayang, nasehat, dukungan,
motivasi, pelajaran dalam hidup dan pengorbanan yang diberikan kepada
penulis. Kalianlah yang telah membentuk penulis hingga dapat menjadi
pribadi seperti sekarang ini.
9.
vii"
"
10. Teman-teman ruang 8 abadi angkatan 2010 Visia, Putu, Icad, Inka,
Tifany, Ela, Nandy, Indri, Ekel, Ira, Glo, Indra, Fajrul, Deden, Rocky,
Faris, Beteng, Ditha, dan Denis.
11. Teman-teman KTIS di Fisiologi : Ivanny, Putu, Andy, Inka, Ezha,
Beteng, Etik, Rinto, Fia, Andre, Ray, Kak Nana terima kasih atas
bantuan, kerja sama dan dukungannya selama ini.
12. Elixir angkatan 2010 terima kasih atas bantuan dan kebersamaan kita.
14. Mahasiswa angakatan 2013 Fakultas Kedokteran UNSRAT yang telah
bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
15. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak sempat
disebutkan disini, terima kasih atas semua bantuan dan dukungan yang
diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini, masih
banyak kekurangan. Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, akan sangat bermanfaat untuk perbaikan Karya Tulis ini.
Penulis
viii"
"
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ....................................................................................................... i
ABSTRAK .......................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ...................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. v
KATAPENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Maasalah ........................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5
A. Kognisi .............................................................................................. 5
B. Kecerdasan ........................................................................................ 5
1. Definisi Kecerdasan .................................................................... 5
2. Model Kecerdasan ...................................................................... 6
C. Kemampuan Analisis ........................................................................ 7
D. Otak................................................................................................... 7
1. Forebrain ................................................................................... 8
2. Midbrain .................................................................................... 9
3. Hindbrain ................................................................................... 9
4. Otak dan Kemampuan Analisis ................................................. 10
E. Intelligenz Structure Test .................................................................. 10
F. Kerangka Teori ................................................................................. 11
G. Hipotesis ........................................................................................... 12
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 13
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................... 13
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................... 13
C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 14
D. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................ 14
E. Variabel Penelitian............................................................................ 14
F. Definisi Operasional"..............................................................................."14
G. Analisis Data .................................................................................... 15
H. Skema Penelitian ............................................................................. 16
ix"
"
x"
"
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
xi"
"
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
xii"
"
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
!1
Rasio dokter umum per 100.000 penduduk yang rendah menunjukan perlu
adanya peningkatan jumlah tenaga dokter di Indonesia. Pada tahun 2010 terhitung
adanya 71 institusi pendidikan dokter di Indonesia dengan jumlah mahasiswa S1
sebanyak 38.292 orang tahun akademik 2008/2009. Dan dengan angka kelulusan
dokter dengan STR sebanyak 6.938 per tahun diharapkan dapat mencukupi
kebutuhan tenaga dokter di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Namun,
selain kuantitas dibutuhkan juga kualitas dari lulusan dokter dalam mengatasi
masalah kurangnya tenaga medis di Indonesia(3).
Menanggapi tuntutan jumlah tenaga dokter, dibutuhkan pertumbuhan
tenaga dokter yang dapat menyeimbangi laju yang cepat dari pertumbuhan
penduduk. Hal ini dapat kita lihat dimana institusi pendidikan dokter diharapkan
untuk menghasilkan tenaga dokter yang mampu dengan lebih cepat menggunakan
kurikulum yang lebih padat untuk mempersingkat waktu dalam kuliah.
Mahasiswa dalam hal ini juga diharapkan untuk mampu dalam menghadapi
tuntutan tersebut, disini kemampuan kognitif berperan penting dan dalam
penelitian ini khususnya kemampuan analisis.
Bidang pendidikan berkaitan erat dengan aspek kognitif, begitu juga pada
pendidikan dokter umum. Aspek kognitif seperti kecerdasan atau inteligensi dan
kognisi mempengaruhi kemampuan seseorang dalam proses berpikir. Tingkat
kecerdasan dan kognisi yang baik sangat diperlukan untuk mencapai kompetensi
dokter umum. Kemampuan ini dipergunakan untuk melaksakan tugas dari yang
sederhana hingga kompleks seperti kemampuan untuk belajar, mengingat,
membuat keputusan, menyelesaikan masalah, dan memusatkan perhatian.
!2
Berbagai pekerjaan dari mahasiswa kedokteran dapat dipecahkan menjadi bagianbagian kecil yang memerlukan proses berpikir yang berbeda untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut dengan sukses. Sebagai contoh, mengikuti kuliah pakar
diperlukan setidaknya: kemampuan berbahasa (menginterpretasi suara yang
didengar), motorik (menulis catatan), memori (mengingat informasi), konsentrasi
(mendengar sambil menulis), dan kemampuan analisis sintesis (mengerti
informasi yang didapat)(1,4).
Kemampuan analisis yang cukup diperlukan oleh mahasiswa untuk
menanggapi standar pendidikan pada masa sekarang seperti yang disampaikan
Mellow GO dkk (5), mengenai perkembangan pendidikan sesuai dengan tuntutan
era globalisasi dimana ilmu terus berkembang dengan pesat dan teknologi yang
makin modern, seperti pada bidang kedokteran. Pembelajaran dengan metode
problem solving pada kurikulum yang digunakan dalam institusi pendidikan
dokter merupakan salah satu cara untuk melatih penggunaan kemampuan analisis
dalam proses belajar, dimana penelitian oleh Zhang Z dkk (6) menunjukkan hasil
yang signifikan dalam meningkatkan proses belajar yang efektif.
Berdasarkan teori yang ada, kemampuan analisis dibutuhkan untuk dapat
mengerjakan aktivitas yang memerlukan kemampuan berpikir kritis seperti dalam
proses belajar secara efektif. Oleh karena itu penulis ingin meneliti pengaruh
kemampuan analisis terhadap prestasi belajar yang dalam penelitian ini
menggunakan nilai modul Biofisika sebagai acuan pada mahasiswa angkatan
2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
!
!3
!
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh kemampuan analisis terhadap nilai modul Biofisika
mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh kemampuan analisis terhadap nilai modul
Biofisika mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menunjukan pengaruh kemampuan analisis
terhadap nilai modul Biofisika mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi.
2.Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian mengenai kemampuan
analisis pada mahasiswa.
!
!
!
!
!
!
!
!4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kognisi
Kognisi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah kegiatan atau
proses memperoleh pengetahuan atau usaha mengenali sesuatu melalui
pengalaman sendiri. Kognisi merupakan interpretasi internal dan transformasi dari
informasi yang diperoleh dan terjadi ketika kita mendapat implikasi atau asosiasi
dari observasi, fakta, atau peristiwa. Kognisi sendiri merupakan suatu kumpulan
proses berpikir seperti persepsi, emosi, representasi memori jangka panjang,
encoding, daya ingat, perhatian, proses eksekutif, decision making, problem
solving, reasoning, kognisi motorik, dan kemampuan berbahasa(7).
B. Kecerdasan
1. Definisi Kecerdasan
Kecerdasan atau inteligensi adalah kemampuan seseorang untuk belajar
dari pengalaman menggunakan proses metakognitif untuk meningkatkan
pembelajaran, dan kemampuan untuk beradaptasi untuk lingkungan sekitar. Hal
ini mungkin memerlukan adaptasi yang berbeda dalam konteks sosial dan budaya.
Kecerdasan berhubungan dengan proses-proses berpikir seperti perhatian selektif
dan terbagi, daya ingat, penalaran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan,
dan pembentukan konsep(6,7).
Kecerdasan merupakan suatu konsep yang dipandang sebagai yang
mengikat seluruh psikologi kognitif. Mengenai tentang apa sebenarnya
kecerdasan itu masih belum dipahami melebihi definisi dasarnya. Namun para
!5
!6
memastikan ide dari diri sendiri atau orang lain merupakan benar, dan
kemampuan praktikal untuk mengimplementasikan ide tersebut(7).
C. Kemampuan analisis
Untuk dapat menjelaskan arti dari kemampuan analisis pertama-tama kita
perlu menganalisis arti kata dari analisis itu sendiri. Analisis menurut Strauss
(2008) mempunyai makna yang dapat ditunjukan oleh dua fitur yang koheren,
yaitu mengidentifikasi dan membedakan. Identifikasi dalam hal ini mempunyai
makna yaitu beberapa fitur yang bersatu. Makna dari indentifikasi tersebut
bersifat universal dan tidak berdiri sendiri sehingga dikatakan bahwa sintesis
(identifikasi) tidak bertentangan dengan analisis namun bertautan dengan
distinguishing (membedakan) sebagai makna analisis(8). Kemampuan analisis
adalah kemampuan untuk memvisualisasikan, mengekspresikan, dan memecahkan
masalah atau konsep baik yang kompleks maupun sederhana dan membuat
keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang tersedia. Kemampuan ini dapat
diajarkan, dipelajari, dan dikembangkan dengan latihan. Berbeda dengan
pengetahuan yang dipelajari lewat kuliah, kemampuan analisis dipelajari dengan
melakukan dan dari pengalaman(9).
D. Otak
Otak adalah massa besar lunak jaringan saraf yang terdapat di dalam
kranium; bagian kranial dari sistem saraf pusat. Otak tersusun dari neuron (sel-sel
saraf) dan neuroglia atau sel penyokong. Otak terdiri dari substansia alba dan
grisea. Substansia grisea umumnya terdiri dari badan dari sel neuron dan
terkonsentrasi pada korteks serebral dan pada nuclei dan basal ganglia. Substansia
!7
alba terdiri dari axon yang menghubungkan bagian otak yang satu dan yang lain
dan medula spinalis(10-12).
Otak merupakan organ tubuh yang secara langsung mengontrol pikiran,
emosi, dan motivasi. Tiap bagian dari otak memiliki peran tersendiri dalam
mengatur kemampuan yang spesifik dan tingkah laku. Secara umum otak dibagi
menjadi tiga region, yaitu forebrain, midbrain, dan hindbrain. Bagian-bagian besar
yang terdapat dalam tiap region ialah cerebrum, thalamus, hipotalamus,
serebelum, dan batang otak (medulla, pons, dan otak tengah)(10-15).
1. Forebrain
Forebrain adalah region dari otak yang mencakup bagian depan dan atas
dari otak. Forebrain terdiri dari cortex cerebral, ganglia basalis, sistem limbik,
thalamus, dan hipothalamus. Korteks Serebral merupakan bagian luar dari
hemisfer cerebral dengan lapisan tipis dari neuron yang merupakan bagian
fungsionalnya.
!8
!9
!10
!11
penelitian ini digunakan Intelligenz Structure Test (IST). Dalam penelitian ini
diupayakan agar hanya kemampuan analisis yang mempengaruhi prestasi belajar,
namun hal yang tidak dapat dikontrol oleh peneliti seperti pengetahuan umum
oleh sampel yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dan nilai modul pedidikan
kedokteran.
!
!
Kemampuan!
!
Analisis
!
!
!
! Prestasi Belajar
!
!
!
Pengetahuan
Umum
!
Gambar 1. Skema Kerangka Teori
!
Inteligensi &
Kognisi
Nilai Modul
Biofisika
G. Hipotesis
H 1:
H 0:
!12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian bersifat observasional analitik dengan menggunakan metode
cross-sectional study.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan selama bulan November sampai Desember, lokasi
pelaksanaan tes dilakukan di aula Fakultas Kedokteran UNSRAT di Kleak,
Manado.
C. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ialah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran
UNSRAT. Sampel adalah bagian dari populasi, yaitu mahasiswa Fakultas
Kedokteran angkatan 2013 yang memenuhi kriteria inklusi. Pemilihan sampel
menggunakan metode purposive sampling/ non-probability sampling dengan
kriteria sebagai berikut.
1. Kriteria Inklusi
a. Mahasiswa yang aktif kuliah dan terdaftar di Fakultas Kedokteran
UNSRAT tahun ajaran 2013/2014
b. Sehat jasmani dan rohani
c. Mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran modul Biofisika
d. Bersedia untuk ikut dalam penelitian ini dan menandatangani informed
consent
!
!13
2. Kriteria Eksklusi
a. Tidak mengikuti ujian modul Biofisika
D. Alat dan Bahan Penelitian
1. Intelligenz Structure Test (IST)
E. Variabel Penelitian
Variabel Bebas
: Kemampuan Analisis
Variabel Terikat
F. Definisi Operasional
1. Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Umum Universitas Sam
Ratulangi adalah mahasiswa yang terdaftar pada Program Studi Pendidikan
Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi yang diterima
pada tahun 2013 melalui berbagai jalur penerimaan serta aktif dalam kegiatan
perkuliahan.
2. Kemampuan Analisis adalah salah satu dari kemampuan kognisi yang
diperlukan dalam proses berpikir yang dapat dinilai dengan menggunakan tes
inteligensi seperti Intelligenz Structure Test (IST). Hasil yang didapat untuk subtes
Analogien (AN), Zahlen Reihen (ZR), Form Auswahl (FA), Wurfel Aufgaben
(WA) kemudian dijumlahkan dan dibagi empat untuk mendapatkan nilai
kemampuan analisis. Nilai kemampuan analisis dikategorikan ke dalam enam
kelompok, yaitu Baik Sekali (>130), Baik (115-129), 3), Cukup (100-114),
Sedang (85-99) Kurang (71-84), Kurang Sekali (70).
!14
3. Modul Biofisika adalah salah satu modul yang diterima mahasiswa kedokteran
pada semester 1 yang akan digunakan untuk melihat hasil penggunaan
kemampuan analisis dalam belajar.
G. Analisis Data
Hasil penelitian didapat dari penghitungan data yang diperoleh dengan
menggunakan analisis dengan perangkat lunak SPSS versi 20 menggunakan uji
Kendalls tau b untuk melihat adanya korelasi antara nilai kemampuan analisis
dengan nilai modul Biofisika. Deskripsi data penelitian disajikan dalam bentuk
tabel. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk grafik, rangkuman dan tabel.
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!15
H. Skema Penelitian
Pencatatan Data
!16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi yang menjadi lokasi
penelitian merupakan salah satu fakultas di Universitas Sam Ratulangi. Fakultas
Kedokteran didirikan pada tanggal 28 Mei 1959 dengan alamat Kampus Unsrat,
Bahu, Manado. Fakultas Kedokteran memilik tiga program studi S1 yaitu
Program Studi Pendidikan Dokter, Program Studi Ilmu Kedokteran Gigi dan
Program Studi Ilmu Keperawatan. Program Studi Pendidikan Dokter sendiri
memiliki mahasiswa dengan jumlah 1162 orang dan khususnya angkatan 2013
yang merupakan sampel penelitian berjumlah 258 orang.
2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin (laki-laki dan
perempuan) memiliki distribusi yang seimbang, yaitu sebesar 50%. Berdasarkan
umur, responden dengan umur 17-18 tahun memilliki distribusi terbanyak yaitu
sebesar 89% atau sebanyak 89 orang, responden dengan umur 19-20 tahun
memiliki distribusi paling sedikit yaitu sebesar 5% atau sebanyak 5 orang,
responden dengan umur 15-16 tahun memiliki distribusi sebesar 6% atau
sebanyak 6 orang. Lebih rinci dan lengkap mengenai karakteristik responden
penelitian dapat dilihat di Tabel 1.
!
!
!17
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
50
50
50
50
Umur
15-16
17-18
19-20
6
89
5
6
89
5
!
3. Kemampuan Analisis pada Mahasiswa Semester 1 Fakultas Kedokteran
Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Sam Ratulangi
Baik sekali
Baik
Cukup
Sedang
Kurang
Kurang Sekali
0
8
58
34
0
0
0
8
58
34
0
0
Total
100
100
!18
!
!
!
!19
Baik Sekali
Baik
Cukup
Sedang
Kurang
Kurang
Sekali
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
0
0
0
0
8
0
100
0
31
27
53,4
46,6
11
23
32,4
67,6
0
0
0
0
0
0
0
0
Umur (Tahun)
15-16
17-18
19-20
0
0
0
0
0
0
3
3
2
37,5
37,5
25,0
3
54
1
5,1
93,1
1,7
0
32
2
0
94,1
5,9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
!
!
!
!
!
!
!20
Distribusi nilai ujian modul Biofisika pada 100 responden yang diteliti
didapatkan nilai ujian modul Biofisika A sebesar 9% atau sebanyak 9 orang, nilai
ujian modul biofisika B dengan distribusi terbesar yaitu sebesar 81%, nilai ujian
modul Biofisika C sebesar 9%, nilai ujian modul Biofisika D sebesar 0%, dan
nilai ujian modul Biofisika E sebesar 1%, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Distribusi Nilai Ujian Modul Biofisika Responden Penelitian
Nilai Ujian Modul Biofisika
A
B
C
D
E
9
81
9
0
1
9
81
9
0
1
Total
100
100
!21
66,7
33,3
39
42
48,1
51,9
4
5
44,4
55,6
0
0
0
0
1
0
100
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
100
0
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
6
3
Umur (Tahun)
15-16
17-18
19-20
1
8
0
11,1
88,9
0
4
73
4
!22
5,0
90,1
4,9
1
7
1
11,1
77,7
11,1
!
!
!
!
!23
B. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden memiliki
kemampuan analisis dalam kategori cukup yaitu sebesar 58%. Hasil penelitian ini
memiliki hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Husain H dkk
(2012) yang meneliti tentang kemampuan analisis pada Electrical and
Engineering Students Universiti Kebangsaan Malaysia. Penelitian tersebut
menunjukan sebagian besar mahasiswa memiliki kemampuan analisis cukup(23).
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, responden dengan jenis kelamin
laki-laki memiliki nilai kemampuan analisis tertinggi dengan nilai 118,25, nilai
kemampuan analisis terendah dengan nilai 92, dan rata-rata nilai kemampuan
analisis sebesar 105,32 dibandingkan dengan responden jenis kelamin perempuan
yang memiliki nilai kemampuan analisis tertinggi dengan nilai 112,75, nilai
kemampuan analisis terendah dengan nilai 89, dan rata-rata nilai kemampuan
analisis sebesar 100,04. Hasil ini menunjukkan bahwa responden laki-laki
memiliki nilai kemampuan analisis yang lebih tinggi dari responden perempuan.
Menurut Reilly D(2012), ada perbedaan kemampuan kognitif antara laki-laki dan
perempuan yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi, kesetaraan gender, dan
kebudayaan dari tiap negara, namun perbedaan tersebut hanya terdapat pada
aspek-aspek tertentu dari kemampuan kognitif dan tidak mempengaruhi
kemampuan analisis. Kemungkinan hasil ini disebabkan oleh karena pada waktu
pelaksaan tes inteligensi, responden perempuan telah mengikuti tes daya tahan
terhadap stres yaitu tes Pauli dimana diperlukan adanya beban stres pada
responden sebelum mengikuti tes tersebut, dalam hal ini telah mengikuti kuliah
!24
selama empat jam penuh. Berbeda dengan responden jenis kelamin laki-laki, tes
inteligensi dilakukan sebelum tes Pauli sehingga beban stres yang ditanggung
lebih ringan dibandingkan responden dengan jenis kelamin perempuan (lihat
Lampiran 3 Tabel 2) (24).
Hasil subtes Intelligenz Structure Test dikategorikan dalam enam kategori
yang sama dengan kategori pada kemampuan analisis. Subtes Analogien (AN),
dimana responden diberi soal mencari hubungan kalimat menunjukkan hasil
pengukuran terhadap aspek daya mengkombinasikan, fleksibilitas berpikir,
mentransfer hubungan, kejelasan dan konsekuensi dalam berpikir, dan analisa
yang bersifat dugaan. Subtes Zahlen Reihen (ZR), dimana responden diberi soal
deretan angka menunjukkan hasil pengukuran terhadap aspek berpikir teoritis
dalam berhitung, berpikir induktif angka, fleksibilitas berpikir dalam pemecahan
masalah, dan mengenali komponen ritmis. Subtes Form Auswahl (FA) , dimana
responden diberi soal menyusun bentuk menunjukkan hasil pengukuran terhadap
aspek kemampuan membayangkan, kemampuan mengamati, berpikir secara utuh
menyeluruh dan mengenali komponen konstruktif. Subtes Wurhel Aufgaben
(WU), dimana responden diberi soal kubus menunjukkan hasil pengukuran
terhadap aspek daya bayang ruang, mengenali konstruktif teknis, dan berpikir
analitis. Hasil menunjukan distribusi terbesar untuk nilai AN, FA, WU pada
responden penelitian adalah nilai dalam kategori Cukup sedangkan nilai ZR
memiliki distribusi terbesar pada kategori Sedang.
Berdasarkan distribusi didapatkan distribusi nilai AN terhadap 100
responden penelitian untuk kategori Baik sebesar 13%, distribusi nilai AN dalam
!25
kategori cukup sebesar 49%, dan distribusi nilai AN dalam kategori sedang
sebesar 38%. Distribusi nilai ZR terhadap 100 responden penelitian untuk
kategori Baik sebesar 19%, distribusi nilai ZR dalam kategori Cukup sebesar
36%, distribusi nilai ZR dalam kategori sedang sebesar 42%, distribusi nilai ZR
dalam kategori Kurang sebesar 3%. Distribusi nilai FA dalam kategori Baik
sebesar 7%, distribusi nilai FA dalam kategori Cukup sebesar 51%, distribusi nilai
FA dalam kategori Sedang sebesar 38%, distribusi nilai FA dalam kategori Sedang
sebesar 4%. Distribusi nilai WU dalam kategori Baik Sekali sebesar 1%, distribusi
nilai WU dalam kategori Baik sebesar 13%, distribusi nilai WU dalam kategori
Cukup sebesar 57%, distribusi nilai WU dalam kategori Sedang sebesar 28%,
distribusi nilai WU dalam kategori Kurang sebesar 1% (lihat Lampiran 3, Tabel
3).
Nilai ujian modul Biofisika menunjukkan sebagian besar responden
penelitian memiliki nilai B, yaitu sekitar 81 orang. Nilai modul Biofisika pada
mahasiswa semester 1 yang berjumlah 259 orang juga menunjukan bahwa sebesar
78% atau 202 mahasiswa yang mendapat nilai B, sedangkan hanya sebesar 16,3%
mahasiswa tidak lulus ujian. Hasil ini menunjukkan sebagian besar mahasiswa
semester 1 memiliki prestasi akademik yang tinggi.
Hasil penelitian dengan menggunakan uji Kendalls tau b menunjukan
nilai coefficient correlation 0,120 atau dalam simbol B = 0,120. Untuk
menentukan tidak adanya pengaruh kemampuan analisis terhadap nilai modul
Biofisika, peneliti menguji H0 dimana B = 0 dan H1 dimana kedua variabel
berkorelasi dan B 0 dengan demikian didapatkan kekuatan korelasi variabel
!26
yang didapatkan kurang kuat (semakin dekat nilai correlation coefficient ke angka
+1 atau -1 maka semakin kuat kekuatan korelasi). Berdasarkan hasil penelitian
juga didapatkan nilai p = 0,206, sehingga H0 tidak dibantah sebab variabel
dinyatakan tidak berkorelasi pada p > 0,05 (tidak signifikan). Hasil tersebut sesuai
dengan penilitian yang dilakukan Husain H (2012) pada mahasiswa Universiti
Kebangsaan Malaysia, dimana sebagian besar hasil kemampuan analisis
menunjukkan pada tingkat Sedang, walaupun mahasiswa tersebut memiliki
prestasi akademik yang tinggi. Berbeda dengan hasil penelitian Deary IJ (2007)
yang menunjukan korelasi yang kuat antara kemampuan kognitif secara umum
(kemampuan analisis merupakan salah satu kemampuan kognitif) dengan prestasi
belajar. Penelitian oleh Deary IJ yang dilakukan pada 70.000 anak yang bertujuan
untuk meneliti pengaruh kemampuan kognitif (khususnya inteligensi) pada umur
11 tahun terhadap prestasi belajar pada umur 16 tahun. Hasil menunjukkan
korelasi sebesar 0,81 (kekuatan korelasi kuat) yang berarti kemampuan kognitif
memiliki kontribusi yang besar terhadap kemampuan belajar secara umum(25).
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini menggunakan Intelligenz Structure Test (IST) untuk
mengukur kemampuan analisis pada mahasiswa angkatan 2013, hasil yang
didapatkan menunjukkan 8% mahasiswa dikategorikan dengan nilai Baik, 58%
dengan nilai Cukup, dan 34% dengan nilai Sedang. Hasil uji statistik
menunjukkan p > 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak dan menunjukkan
bahwa kemampuan analisis tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai modul
Biofisika walaupun sebagian besar nilai kedua variabel menunjukan jumlah di
atas rata-rata pada mahasiswa semester 1 angkatan 2013 Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian dengan responden penelitian yang lebih besar untuk
melihat pengaruh kemampuan analisis dan kemampuan kognitif lainnya
terhadap prestasi belajar mahasiswa pada beberapa mata kuliah.
2. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, hendaknya pada waktu pelaksanaan
tes inteligensi dilakukan pada saat dimana responden penelitian masih dalam
kondisi tubuh yang fit (dilakukan pada pagi hari) dan tidak dalam beban
pikiran atau stres.
3. Hendaknya nilai IQ atau nilai kemampuan analisis dapat digunakan sebagai
acuan seleksi masuk Fakultas Kedokteran.
!28
KEPUSTAKAAN
1. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter. Jakarta. Konsil
Kedokteran Indonesia. 2006
5. Mellow GO, Woolis DD. Teetering between eras: higher education in a global,
knowledge networked world. On the Horizon 2010.18(4).308-319.
6. Zhang Z, Liu W, Han J, Guo S, Wu Y. A trial of patient-oriented problemsolving system for immunology teaching in China: a comparison with
dialectic lectures. BMC Medical Education. 2013. 13(11).
7. Smith EE, Kosslyn SM. Cognitive Psychology: Mind and Brain. Pearson.
2007
!
11. Costanzo LS. BRS Physiology. 5
!
th
12. Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Philadelphia.
Elsevier. 2006
13. Putz R, Pabst R, Weiglein AH, Taylor AN. Sobotta Atlas of Human Anatomy
Volume 1: Head, Neck, Upper Limb. 14thed. Munich. Urban & Fischer. 2001
29
14. Agur AMR, Dalley AF. Grants Atlas of Anatomy. 12th ed. Lippincott Williams
and Wilkins. 2008
17. Stuss DT. Functions of the Frontal Lobes: Relation to Executive Function.
JINS. 2011. 17:759-65
!
21. Urbina S. Essentials of Psychological Testing. 1 ed. Hoboken. Wiley. 2004
!
st
23. Husain H, Mokri SS, Hussain A, Samad SA, Majid RA. The Level of Critical
and Analysis Thinking Skills among Electrical and Electronics Engineering
Students, UKM. Asian Social Science. 2012. 8(16). 80-7
24. Reilly D. Gender, Culture, and Sex-Typed Cognitive Abilities. PLoS One.
2012. 7(7).
!
!
!
30
Lampiran 1.
!
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Tempat/tanggal lahir :
Umur
Jenis kelamin
Alamat
Suku
Pekerjaan
No. telepon
!
Setelah mendapat keterangan secukupnya dengan menyadari manfaat
penelitian yang berjudul KEMAMPUAN ANALISIS TERHADAP NILAI
MODUL BIOFISIKA MAHASISWA ANGKATAN 2013 FAKULTAS
KEDOKTERAN UNSRAT, maka saya dengan sukarela menyetujui untuk
diikutsertakan dalam penelitian tersebut di atas dengan catatan bila suatu
waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun, saya berhak membatalkan
persetujuan ini.
!
Manado,
Agustus 2013
!
Mengetahui,
Yang bersangkutan
Peneliti
!
!
Randy V. S. Kindangen
!
31
Lampiran 2.
Tabel 1.Nilai Analogien (AN), Zahlen Reihen (ZR), Form Auswahl (FA),
Wrfel Aufgaben (WU), Kemampuan Analisis dan Ujian Modul Biofisika
pada Responden Penelitian
No.
Nama
AN
ZR
FA
WU
KA
MB
RP
111
103
101
98
103.25
SK
93
95
101
96
96.25
TW
87
90
91
101
92.25
KL
97
106
96
102
100.25
YS
101
122
98
98
104.75
LP
98
110
118
109
108.75
MP
103
90
94
86
93.25
DT
119
112
112
126
117.25
SM
99
101
109
96
101.25
10
RP
92
91
94
105
95.5
11
PS
104
94
99
102
99.75
12
MR
119
107
109
104
109.75
13
KT
107
109
106
96
104.5
14
EN
115
99
107
115
109
15
EL
115
123
115
106
114.75
16
AB
107
116
106
114
110.75
17
PP
101
105
106
109
105.25
18
MB
98
86
101
101
96.5
19
GS
94
121
106
126
111.75
20
GE
103
103
106
101
103.25
21
MR
108
110
106
93
104.25
22
KP
94
116
111
111
108
23
AP
100
118
113
129
115
24
IG
104
99
114
111
107
25
FH
109
124
101
126
115
26
AP
119
100
115
115
112.25
27
BS
103
98
109
112
105.5
28
KV
99
94
81
108
95.5
29
VS
112
106
114
102
108.5
30
CE
112
111
101
107
107.75
31
HT
112
122
109
109
113
32
MW
108
115
98
104
106.25
Ket: AN, Analogien; ZR, Zahlen Reihen; RA, Rechen Aufgaben; WU, Wrfel Aufgaben; KA, Kemampuan
Analisis; MB, Nilai Modul Biofisika
32
No.
Nama
AN
ZR
FA
WU
KA
MB
33
DL
88
81
98
101
92
34
VS
97
89
89
102
98
35
RM
104
89
89
120
114.25
36
VZ
101
89
89
104
108
37
AK
121
89
89
132
116
38
SL
103
98
95
109
101.25
39
BN
104
116
109
117
111.5
40
CB
114
98
101
109
105.5
41
GS
104
116
116
105
110.25
42
AR
91
93
86
104
93.5
43
CL
114
100
101
117
108
44
EP
102
116
94
93
101.25
45
ST
101
86
109
101
99.25
46
AW
109
129
105
115
114.5
47
TT
118
129
116
112
118.75
48
JB
98
112
83
98
97.75
49
HS
113
113
99
86
102.75
50
RH
101
84
104
101
97.5
51
KS
92
96
101
105
98.5
52
WO
101
88
92
101
95.5
53
NP
94
99
94
99
96.5
54
GK
108
110
86
104
102
55
EK
102
99
94
93
97
56
RM
94
91
84
87
89
57
MT
108
98
109
104
104.75
58
KO
101
107
89
93
97.5
59
NR
89
101
101
111
100.5
60
KK
112
101
86
96
98.75
61
RT
102
96
94
114
101.5
62
IN
99
101
101
93
98.5
63
DS
104
116
113
103
109
64
LG
96
95
95
104
97.5
65
LG
98
91
89
104
95.5
66
MT
96
107
104
109
104
67
AA
93
86
101
101
95.25
Ket: AN, Analogien; ZR, Zahlen Reihen; RA, Rechen Aufgaben; WU, Wrfel Aufgaben; KA, Kemampuan
Analisis; MB, Nilai Modul Biofisika
33
No.
Nama
AN
ZR
FA
WU
KA
MB
68
AS
98
115
104
104
105.25
69
VP
108
103
101
101
103.25
70
MT
96
91
91
117
98.75
71
LP
101
100
95
104
100
72
AA
101
124
106
104
108.75
73
CM
104
94
106
102
101.5
74
KW
93
88
98
98
94.25
75
MW
119
103
112
104
109.5
76
CN
112
109
101
129
112.75
77
RA
96
95
115
93
99.75
78
CT
109
104
106
102
105.25
79
JM
122
114
96
96
107
80
FM
118
93
91
100
100.5
81
FL
99
116
109
96
105
82
91
91
86
90
89.5
83
RW
109
99
104
105
104.25
84
NA
98
98
95
101
98
85
MR
101
91
98
107
99.25
86
RK
118
98
97
90
100.75
87
LB
94
94
109
105
100.5
88
CL
92
94
96
111
98.25
89
NM
116
103
109
107
108.75
90
IT
102
99
101
96
99.5
91
ES
89
99
91
102
95.25
92
RB
102
101
84
96
95.75
93
AT
95
90
105
72
90.5
94
SS
86
91
99
102
94.5
95
MB
93
88
95
90
91.5
96
VM
94
76
99
90
89.75
97
PR
108
100
89
117
103.5
98
FK
108
105
112
96
105.25
99
DV
96
100
98
93
96.75
100
ES
119
107
98
107
107.75
Ket: AN, Analogien; ZR, Zahlen Reihen; RA, Rechen Aufgaben; WU, Wrfel Aufgaben; KA, Kemampuan
Analisis; MB, Nilai Modul Biofisika
!
!
34
Lampiran 3
Tabel 1.
Kemampuan
Analisis
Nilai Modul
Biofisika
Correlation Coefficient
Sig. (2 tailed)
N
1,000
100
0,120
0,206
100
Kemampuan
Analisis
Correlation Coefficient
Sig. (2 tailed)
N
0,120
0,206
100
1,000
100
!
!
Kemampuan Analisis
Laki-laki
Perempuan
Minimum
92
89
Maximum
118,75
112,75
Mean
105,32
100,04
Std. Deviation
7,10335
5,58046
!
!
Tabel 3.
Karakteristik
AN
ZR
FA
WU
Baik sekali
Baik
Cukup
Sedang
Kurang
Kurang Sekali
0
13
49
38
0
0
0
13
49
38
0
0
0
19
36
42
3
0
0
19
36
42
3
0
0
7
51
38
4
0
0
7
51
38
4
0
1
13
57
28
1
0
1
13
57
28
1
0
Total
100
100
100
100
100
100
100
100
!
!
35
Lampiran 4
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
36
37