You are on page 1of 3

EMBRIOLOGI TUMBUHAN

Sporogenesis Notothylas

Disusun Oleh:
Nuril Trisnawati

12030244002

Putri Mayang Sari

120302440

Devi Kurnia

12030244

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI
2015

NOTOTHYLACEAE
Notothylas memiliki gametofit yang mirip dengan famili Anthocerotaceae. Namun
sporofitnya sedikit berbeda. Bentuk sporofitnya pendek, padat, tipis, dan tumbuh secara
horizontal dari talus. Tidak ada jaringan fotosintetik dan hanya sedikit stomata. Kolumelanya
bervariasi antar spesies. Pada beberapa spesies, kolumela tumbuh dan berkembang baik di
pusat. Namun pada beberapa spesies yang lain, justru kekurangan kolumela. Bentuk pseudoelater sederhana, equal, terkadang lebih besar ukuran spora, dengan berkas spiral atau miring.
Genus yang masuk dalam famili ini adalah Notothylas.

Sporogenesis Notothylas

Salah satu hasil pembelahan sel endotesium adalah sel fertil berupa sel induk spora atau
dalam nama lain adalah sporosit. Dalam perkembangannya, sporosit (2n) akan mengalami
pemecahan dinding sel yang menyebabkan ukuran membesar. Sporosit mengalami mitosis
sehingga terdapat dua inti sel yang masing-masing adalah 2n. Masing-masing inti sel
mengalami meiosis dengan pengurangan jumlah kromosom

diiringi dengan terjadinya

fragmoplas. Hasil dari meiosis tersebut adalah terbentuk empat inti sel. Empat inti sel
tersebut dipisah oleh dinding sel yang memanjang secara simultan, sehingga terbentuklah
empat meiospora (tetrad). Setiap sel akan mensekresi membran tipis yang disebut dengan
kalus. Kalus kemudian tersebar secara tidak merata. Kalus ini menjadi cetakan, sehingga
dinding spora memiliki ornamen. Spora yang dewasa memiliki tiga lapisan: eksospora,
mesospora, dan endospora

You might also like