Professional Documents
Culture Documents
Regnum : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Class
: Dicotiledoneae
Ordo
: Euporbiales
Famili
: Euporbiaceae
Genus
: Manihot
Spesies : Manihot utilisima
d). Tanaman sagu (Metrosilon sago)
Regnum
Divisi
Class
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: Plantae
: Spermatophyta
: Dicotiledoneae
:
:
: Metroilon
: Metrosilon sago
Regnum : Plantae
Divisi
: Magnoliopsida
Class
Ordo
Famili
: Liliopsida
: Poales
: Poacea
Genus
Spesies
: Zea
: Zea mays
Amylum solani
Kandungan Kimia Umbi kentang mengandung alkaloida, flavonoida, pati dan polifenol.
Khasiat Umbi kentang berkhasiat sebagai obat luka bakar, obat kencing manis dan obat kurang darah. Bahan
penolong untuk sediaan obat
Makroskopis : Berupa serbuk berwarna putih dan sangat halus
Mikroskopis : Berupa butiran tunggal dan jaringan berkelompok, agak bulat dan persegi banyak, berbentuk
topi baja, hilus terletak di tengah bentuk garis dan bercabang 3 dengan lamela tidak jelas
Amylum sagu
Kandungan Kimia Sagu mengandung pati, 94 gram karbohidrat, 0,2 gram protein, 0,5 gram serat, 10 mg
kalsium, 1,2 mg besi, dan lemak, karoten, tiamin, dan asam askorbat dalam jumlah sangat kecil.
Manfaatnya apabila rantai glukosa dalam pati dipotong menjadi 3-5 rantai glukosa (modifief starch) dapat
dipakai untuk menguatkan daya adhesive dari proses pewarnaan kain pada industri tekstil.
Amilum oryzae
Kandungan amilum oryzae Amilosa dan amilosa perkati, air, abu
Khasiat amilum oryzae Bahan penolong untuk sediaan obat dan zat tambahan
Makroskopis : berupa serbuk berwarna putih dan sangat halus
Mikroskopis : berlihat butiran persegi banyak, tunggal atau majemuk, hilus tidak terlihat jelas dan tidak ada
lamella konsentrasi.
No.
1.
No.
1.
Warna
Sebelum Dipanaskan
Setelah Dipanaskan
Merah Bata
Bening
Biru Keunguan
Keruh
Bening
Ungu Muda
2.
Amilum
Glukosa + I2
Tapioka + I2
Beras + I2
3.
Jagung + I2
Biru Tua
Ungu Muda
4.
Kentang + I2
Biru Tua
Bening
5.
Sagu + I2
Coklat kehijauan
Biru Tua
Bahan Uji
Amilum
solani
Gambar Mikroskop
Keterangan
Berbentuk butir tunggal, tidak beraturan, atau
bulat telur, terdapat butir pati juga lamella tapi
tidak terlihat jelas.
2.
Amilum
oryzae
3.
Amilum
maydis
Amilum
sagu
Amilum
manihot
4.
5.
Tujuan dari penambahan larutan iodium adalah untukmengidentifikasi ada atau tidaknya amilum dalam larutan
tersebut yang dapatdiketahui dengan adanya perubahan warna.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda.
Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa
memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi.
PERCOBAAN 2 : PEMERIKSAAN HAKSEL
Daun Seledri (Apium graveolens L.), Daun Jambu biji (Psidii guajavae L.), Kunyit (Curcuma domestica Val),
Kayu manis (Cinnamomun verum), Jahe (Zingiber officinale Rocs.)
Seledri (Apium graveolens L.)
Regnum :
Divisio :
Classes :
Ordo
:
Familia :
Genus
:
Spesies :
graveolens L.
Plantae
Spermathopyta
Dicotyledonae
Apiales
Apiaceae
Apium
Apium
Regnum
:
Divisio
:
Classes
:
Ordo
:
Familia
:
Genus
:
Spesies
:
guajava L.
Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Myrtales
Myrteceae
Psidium
Psidium
Kunyit (Curcuma domestica Val)
Regnum
:
Plantae
Divisio:
Spermatophyta
Classes
:
Monocotyledoneae
Ordo :
Zingiberales
Familia
:
Zingiberaceae
Genus :
Curcuma
Spesies
:
Curcuma domestica Val
N
a
m
a
H
a
k
s
e
l
K
a
y
u
m
a
n
i
s
S
e
l
e
d
r
i
K
u
n
y
i
t
Pemeriksaan Organoseptis
Su
ku
La
ura
les
Ap
ial
es
Zi
gib
ral
es
Warna
B
a
u
Rasa
Coklat
K
h
a
s
Manis
Hijau
tua
A
r
o
m
at
ik
Sedikit
pedas, lamalama rasa
tebal di lidah
Orange
kekuni
ngan
A
r
o
m
at
ik
Agak hambar
Mencegahalzeimer,
mengobati tipus,
mencegah kanker
Kegunaan
Bumbu makanan,
antiseptik
J
a
m
b
u
b
i
j
i
Hijau
keputih
an
T
id
a
k
b
er
b
a
u
Agak
hambar,
lama-lama
terasa pedas
Diare
A
J
Zi
r
Putih
Menurunkan
a
gib
o
Pedas
5
kecokla
tekanan darah
h
ral
m
tan
e
es
at
ik
Haksel merupakan bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, biji dan lain-lain yang dikeringkan
tetapi belum dalam bentuk serbuk.
Pemeriksaan haksel dilakukan dengan cara pemeriksaan simplisia secara mikroskopik, organoleptis dan
makroskopik pada 5 haksel dan serbuk simplisia.
Pemeriksaan secara organoleptis dilakukan dengan mengamati warna, bau, dan rasa.
Pemeriksaan secara mikroskopik dilakukan dengan melihat anatomi jaringan dari serbuk simplisia yang
ditetesi larutan kloralhidrat kemudian dipanaskan di atas lampu spiritus (jangan sampai mendidih).
pengamatan dilakukan di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan perbesaran kuat.
khusus untuk uji amilum hanya ditetesi dengan aquades. Hal ini disebabkan karena penetesan kloralhidrat pada
amilum dapat menghilangkan butir-butir amilum.
Kloralhidrat juga dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan sel seperti protein.
pemeriksaan secara makroskopik dilakukan dengan melihat simplisia dan serbuk simplisia secara langsung
dengan mata telanjang, memperhatikan bentuk dari simplisia.
Terdapat beberapa kendala yang dihadapi pada pemeriksaan makroskopik dan organoleptis. Simplisia satu
dengan yang lainnya memiliki bentuk, warna, dan bau yang hampir mirip pada sebagian besar simplisia.
kendala pada pemeriksaan mikroskopis adalah pada saat pemanasan, terkadang kloralhidrat pada objek
gelas mendidih, sehingga pada saat diamati dibawah mikroskop, objek menjadi tidak jelas. Kendala lain
pada pemeriksaan mikroskopis adalah ketidaktelitian praktikan dalam menggunakan alat sehingga antara
pengamatan simplisia satu dengan yang lainnya dapat tercampur dan dapat mempengaruhi pemeriksaan.
Pengamatan morfologi dilakukan dengan mengamati bentuk fisik dari simplisia yakni ukuran, warna dan
bentuk simplisia dan merupakan salah satu cara dalam memperkenalkan tanaman karena mengingat tanaman
yang sama belum tentu mempunyai bentuk morfologi yang sama pula.
pengamatan anatomi dilakukan untuk mengamati bentuk sel dan jaringan yang diuji berupa sayatan
melintang, membujur, dan serbuk dari simplisia. Dari pemeriksaan diperoleh pada anatomi daunnya terdiri dari
epidermis, hypodermis, sklerenkim, trikoma, xilem, floem. Pada batang terdiri dari epidermis, hypodermis,
sklerenkim, xylem, floem, berkas pengangkut tipe kolateral. Pada akar terdapat epidermis, eksodermis,
parenkim korteks, floem, dan xilem.
Regnum
Divisio:
Classes
Ordo :
Familia
Genus :
Spesies
Keteran
gan
:
Plantae
Spermatophyta
:
Monocotyledoneae
Zingiberales
:
Zingiberaceae
Curcuma
:
Curcuma domestica Val.
Pemeriksaan Mikroskopik
Berisi
butir pati
Parenki
m dengan sel
2 sekresi
Pembulu
h kayu
dengan
penebala
n tangga
dan jala
Periderm
Rambut
penutup
Pada sampel kunyit kelompok kami, kami melakukan pemeriksaan mikroskopis terhadap butir pati, parenkim
dengan sel ekskresi, kunyit pembuluh kayu dengan penebalan tangga dan jala, periderm dan rambut penutup.
Pengamatan Mikroskopik serbuk Simplisia bertujuan untuk memastikan kebenaran simplisia dengan
mengamati ciri-ciri mikroskopiknya dengan pemeriksaan di bawah mikroskop. Yang diamati disini adalah: (a)
Bentuk sel-sel epidermis, (b) Tipe stomata, (c) Bentuk rambut-rambut, (d) Bentuk kristal kalsium oxalate.
Pemeriksaan simplisia secara mikroskopi pada sampel rimpang jahe memiliki ciri serabut, pembuluh
kayu, berkas pengangkut, Periderm terdiri dari beberapa lapis sel gabus sehingga membentuk jaringan gabus
tangensial. Teramati pula amilum pada rimpang jahe, yang membentuk butir-butir pati.
Pemeriksaan simplisia secara mikroskopi pada sampel kayu manis adalah Anatomi jaringan yang teramati
yaitu sel batu, serabut sklerenkim dan sel hablur kalsium oksalat. Pada kulit yang lapisan luarnya belum
dibuang akan tampak: lapisan epidermis dengan kutikula berwarna kuning ; lapisan gabus terdiri beberapa sel
berwarna coklat, dinding tangensial dan dinding radial lebih tebal dan berlignin, kambium gabus jernih tanpa
penebalan dinding. Korteks : terdiri dari beberapa lapis sel parenkim.
Pemeriksaan simplisia secara mikroskopi pada sampel kunyit adalah anatomi jaringan ini mempunyai ciri
khas yaitu adanya parenkim, gumpalan sel, dan rambut penutup.
Pemeriksaan secara mikroskopis pada sampel jambu biji adalah Epidermis atas : terdiri dari 1 lapis sel,
pipih, terentang tangensial, bentuk poligonal, dinding antiklinal lurus, tidak terdapat stomata. Epidermis bawah:
sel lebih kecil, pipih, terentang tangensial, bentuk poligonal, dinding antiklinal lurus. Stomata : tipe anisolitik ,
banyak terdapat pada permukaan bawah. rambut penutup : terdapat pada kedua permukaan.
Pemeriksaan secara mikroskopis pada sampel daun seledri adalah Anatomi jaringan yang teramati yaitu
stomata, kristal kalsium oksalat, fragmen xilem dengan floem dan dengan penebalan cincin.
: Spermatophyta
4. Kelas
: monocotyledonae
5. Ordo
: zingiberales
6. Famili
: zingiberaceae
7. Genus
: zingiber
8. Spesies
: Zingiber officinale
10. Regnum
: Plantae
11. Divisi
: Spermatophyta
12. Kelas
: monocotyledonae
13. Ordo
: Laurales
14. Famili
: Lauraceae
15. Genus
: Cinnamomum
16. Spesies
: Cinnamomum verum
19. Divisi
: Spermatophyta
30. Famili
: zingiberaceae
20. Kelas
: monocotyledonae
31. Genus
: curcuma
21. Ordo
: Apiales
32. Spesies
22. Famili
: Apiaceae
23. Genus
: Apium
24. Spesies
: Apium graveolens
35. Divisi
: Spermatophyta
36. Kelas
: monocotyledonae
37. Ordo
: myrtales
27. Divisi
: Spermatophyta
38. Famili
: myrtaceae
28. Kelas
: monocotyledonae
39. Genus
:Psidium
29. Ordo
: zingiberales
40. Spesies
: Psidium guajava L.
41. S
a
m
p
el
46. S
a
m
bi
lo
to
42. Uji
Alkaloid
43. Uji
Flavonoid
47. +
49. +
48. (terdapat
50. (berubah
endapan
warna
putih atau
menjadi
keruh)
ungu)
56. +
58. -
55. Ja
57. (terdapat
59. (tidak
endapan
terjadi
putih atau
perubahan
keruh)
warna)
64. Ja
m
b
u
B
iji
73. K
65. +
67. +
66. (terdapat
68. (berubah
endapan
warna
putih atau
menjadi
keruh)
merah bata)
44. Uji
Savo
nin
51. +
52. (terda
buih
menjadi merah
atau
jingga)
busa)
60. +
61. (terda
buih
menjadi merah
atau
jingga)
busa)
69. +
70. (terda
pat
buih
atau
75. (terdapat
77. (berubah
endapan
warna
pat
yi
putih atau
menjadi
buih
keruh)
ungu)
atau
84. (terdapat
86. (tidak
endapan
terjadi
ar
putih atau
perubahan
keruh)
warna)
71. +
72. (berubah warna
menjadi kuning)
busa)
78. -
82. Jo
62. +
pat
76. +
85. -
53. +
pat
74. +
83. +
79. (tidak
terda
80. +
81. (berubah warna
menjadi merah
jingga)
busa)
87. +
88. (terda
pat
buih
perubahan
atau
warna)
busa)
Metabolit sekunder adalah hasil metabolisme yang disintesis oleh beberapa organisme tertentu yang tidak
merupakan kebutuhan pokok untuk hidup dan tumbuh.
Berperan dalam kelangsungan hidup dan perjuangan menghadapi spesies-spesies lain berupa zat kimia untuk
pertahanan, penarik seks, dan feromen.senyawa metabolit sekunder yang umum terdapat pada tanaman antara
lain alkaloid, flavanoid, steroid, saponin, terpenoid dan tannin.
91.
92. PERCOBAAN V : UJI KANDUNGAN KADAR AIR DAN KADAR ABU
Penetapan kadar air dilakukan menurut cara yang tertera pada Farmakope Indonesia atau Materia Medika
Indonesia. Kadar air yang dipersyaratkan adalah tidak lebih dari 10 %. Kadar abu yang tidak larut dalam asam
tidak boleh lebih dari 2 %, kecuali dinyatakan lain.
Sifat dari metode analisa kadar air dengan menggunakan metode oven berdasarkan pada gravimetri, yaitu
berdasarkan pada selisih berat sebelum pemanasan dan setelah pemanasan.
Penimbangan dilakukan sampai berat cawan konstan, yaitu dengan memanaskan cawan dalam oven pada suhu
100-105 0C selama 1,5 jam.
Kadar abu pada bahan pangan menggambarkan kandungan mineral dari sampel bahan makanan. Kadar abu
ialah material yang tertinggal bila bahan makanan dipijarkan dan dibakar pada suhu sekitar 500-800 C. dalam
hal ini metode pengabuan dengan metode tanur adalah dengan cara membakar bahan hingga mencapai suhu
600-750 oC hingga bahan berwarna abu-abu.
Pengerjaan penimbangan harus dilakukan cepat, karena abu yang kering ini umumnya bersifat higroskopik,
sehingga bila pengerjaan dilakukan lambat, abu akan bertambah berat karena mengisap uap air dari udara.
93.
Uji
94.
B
103.
Ka
121.
Ka
96.
Rat
99.
I
100.
II
101.
II
104.
3
105.
3
106.
3
107.
4
108.
36,
110.
3
111.
3
112.
3
113.
4
114.
36,
116.
3
117.
3
118.
3
119.
4
120.
36,
122.
4
123.
4
124.
4
125.
4
126.
46,
128.
3
129.
3
130.
3
131.
3
132.
30,
134.
3
135.
3
136.
3
137.
3
138.
30,
140.
141.
37,891 g37,661 g
1g
0,23 g
1g
142.
143.
= 0,23 = 23 %
Nilai Kadar Abu
144.
Cawan I
berat sampel+cawan setelah dipanaskanberat cawankosong
145.
=
berat sampel
146.
47,444 g47,440 g
1g
147.
0,004 g
1g
148.
= 0,4 %
x 100%
x 100%
x 100%
x100 %