You are on page 1of 29

ENSEFALOPA

TI
HIPERTENSI
Sammy Nalley

PENDAHULUAN
Prevalensi

Hipertensi pada anak antara 1-3 %

Seiring dengan peningkatan terjadinya


obesitas
Hipertensi dewasa sudah dimulai sejak
masa anak
Hipertensi pada anak berkontribusi terhadap
terjadinya penyakit jantung koroner sejak dini
dan juga ENSEFALOPATI HIPERTENSI

07/14/15

Hipertensi

Primer

Prevalensi sekitar 85 95% (terutama remaja),


dan berhubungan dengan obesitas dan sindroma
metabolik.

Hipertensi Sekunder

Prevalensi 60 70% pada anak penyakit


parenkim ginjal merupakan penyebab paling
banyak

07/14/15

Krisis Hipertensi

Tekanan darah naik mendadak (sistole > 180, diastole > 120),
terdiri atas 2 :

Hipertensi Emergency

Sudah ada target organ damage, seperti :


- Ensefalopati (kejang, muntah, defisit neurologis, penurunan
kesadaran)
- Gagal ginjal akut
- Gagaj jantung

Hipertensi Urgency

Tidak ada target organ damage.

07/14/15

Penyebab Hipertensi
Menurut Kelompok
KELOMPOK
PENYEBAB
Umur
UMUR
Neonatus

Trombosis arteri renalis, stenosis arteri


renalis, malformasi kongenital, koartasio
aorta, displasia bronkopulmoner

Bayi 6 tahun

Penyakit parenkim ginjal, stenosis arteri


renalis, koartasio aorta

6 tahun 10 tahun

Hipertensi esensial, penyakit parenkim


ginjal, stenosis arteri renalis

> 10 tahun

Hipertensi esensial, penyakit parenkim


ginjal

07/14/15

PATOGENESIS

Aliran darah otak tetap terjaga konstan


selama berlangsungnya fluktuasi tekanan
darah melalui proses autoregulasi yang diatur
oleh aktivasi sistem saraf simpatik.

Fluktuasi tekanan arteri rata2 pada individu


dengan tekanan darah normal berkisar antara
60 120 mmHg, bila tekanan darah sistemik
meningkat mendadak melewati tingkat kritis,
yaitu batas atas tertinggi dari

07/14/15

tekanan arteri rata2, maka pembuluh darah


otak yang sebelumnya berkonstriksi tidak
dapat menahan tekanan tinggi yang
mendorong aliran darah ke otak; akibatnya
terjadi hiperperfusi jaringan otak & kebocoran
cairan ke dalam jaringan perivaskuler yang
menimbulkan edema otak dan sindroma
klinis EH.

07/14/15

GAMBARAN KLINIK
Gejala2 dini yang sering dikeluhkan pdrt :

Sakit kepala
Mual, muntah,
Kehilangan keseimbangan
Gejala2 gangguan penglihatan

07/14/15

Gejala berikutnya :

Mental confusion
Kejang2 fokal atau umum
Penurunan kesadaran yang makin
bertambah berat seperti somnolen, stupor,
koma
Defisit neurologik fokal berupa hemiparesis,
afasia, gangguan pendengaran, nistagmus, &
paresis nervus facialis adakalanya dapat pula
dijumpai.

gejala2 neurologik fokal ini bersifat sementara &


akan menghilang bila tekanan darah sudah
terkontrol dengan baik.
07/14/15

Pemeriksaan mata (funduskopi) biasanya


hampir tidak pernah ditemukan kelainan
retina berat, yaitu berupa spasme arteriole
berat, perdarahan, eksudat atau edema papil
mata. Jika kelainan ini dijumpai, maka
pertanda bahwa hipertensi bersifat kronik dan
dalam derajat berat (hipertensi akselerasi
maligna)

Pada kasus2 yang meragukan ~ CT-scan


otak dapat membantu diagnosis.

07/14/15

10

Diagnosis banding

Perdarahan intraserebral
Perdarahan subaraknoid
Tumor intrakranial
Hematoma subdural
Infark otak
Emboli serebral

07/14/15

11

EVALUASI KLINIK

Evaluasi bertujuan untuk mencari penyebab


dan komplikasi dari hipertensi berat pada
organ2 target yang lain serta menentukan
lamanya hipertensi berlangsung.

Pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah


anamnesis yang cermat, pemeriksaan fisik
yang teliti, dan pemeriksaan penunjang.

07/14/15

12

PEMERIKSAAN FISIK

Berat badan, tinggi badan, denyut nadi, suhu


tubuh, frekuensi pernafasan, tekanan darah
pada kedua lengan atas dan paha perlu
diukur.
Gunakan manset yang cocok dengan ukuran
lingkaran lengan atas anak / bayi.

07/14/15

13

Pada pemeriksaan fisik, tanda2 yang


harus diperhatikan adalah :
1.

Bila tensi paha lebih rendah dari


tensi lengan atas kanan, denyut nadi
femoralis melemah, terdengar bising
sistolik grade 2-3/6 di daerah
interscapular kiri posterior, hal ini
merupakan petunjuk kearah
koartasio aorta.

07/14/15

14

2.

Edema pada muka dan pretibia


kemungkinan penyebab hipertensi adalah
penyakit ginjal

3.

Ginjal teraba membesar, panas dan nyeri di


daerah sudut kostovertebra, kecurigaan
kearah pyelonefritis.

4.

Teraba massa didalam rongga abdomen,


kecurigaan kearah tumor Wilms,
neuroblastoma, ginjal polikistik.

07/14/15

15

5.

Pucat, berat & tinggi badan tidak sesuai


dengan umur, berkeringat banyak,
takikardia, kemungkinan penyebab
hipertensi adalah feokromositoma.

6.

Hipotonik, parestesi, tetani, kecurigaan


kearah hiperaldosteronisme primer.
Rambut rontok, butterfly rash pada muka,
purpura pada anggota gerak bagian atas,
sendi2 tampak bengkak & nyeri, edema
pada muka / tungkai kecurigaan kearah
bentuk nefritis lupus.

7.

07/14/15

16

8.

9.

10.

Terdengar suara bising disekitar pembuluh


darah besar, kecurigaan kearah arteritis
Terdengar bruit pada bagian atas
abdomen / punggung, kemungkinan
penyebab hipertensi penyakit renovaskuler.
Sesak, tekanan vena jugularis meninggi,
kardiomegali, takikardi, terdengar suara
ronki, bunyi jantung S3, merupakan
petunjuk adanya komplikasi kearah gagal
jantung. Untuk evaluasi selanjutnya perlu
dilakukan pemeriksaan rekaman EKG atau

07/14/15

17

ekhokardiografi dan foto thoraks. Dengan


rekaman EKG atau ekhokardiografi dapat
diperlihatkan tanda2 iskemia dari miokard
dan pembesaran ventrikel kiri. Sedang
dengan foto toraks, dapat menunjukkan
adanya tanda2 edema paru dan
kardiomegali.

Untuk menentukan lama & derajat berat


hipertensi ~ pemeriksaan funduskopi.
Ditemukan : perdarahan, eksudat atau
edema papil.

07/14/15

18

Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium sangat
laboratorium
memegang peranan penting dalam
menentukan etiologi dan komplikasi
hipertensi berat pada organ2 target.

Untuk mencari penyebab hipertensi yang


berhubungan dengan penyakit ginjal dan
komplikasi yang ditimbulkannya,
pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah :

Urinalisis, biakan urine, kimia darah (protein total,

07/14/15

19

albumin, kolesterol, ureum, kreatinin, elektrolit),


clearance ureum / kreatinin, dan darah tepi lengkap.

Bila dicurigai penyakit kolagen (SLE) atau bentuk


nefritis lain sebagai penyebab hipertensi, maka
pemeriksaan berikutnya yang perlu dilakukan
adalah sel LE, ANA, double stranded DNA dan
biopsi ginjal.

Jika hasil kimia darah & urinalisis menunjukkan


gambaran hipoproteinemia, hipoalbuminemia,
hiperkolesterolemia, proteinuria masif, hematuria,
selinderuria, hal ini menunjukkan bahwa sindroma
nefrotik atau glomerulonefritis kronik sebagai
penyebab hipertensi.

07/14/15

20

Pemeriksaan
penunjang
lain

Ultrasonografi (USG)
Miksio Sistouretrografi (MSU)
Pielografi Intra Vena (PIV)

07/14/15

21

PENATALAKSANAAN
Ensefalopati Hipertensi
Rawat di PICU
Kejang diatasi dengan diazepam
kemudian dilanjutkan dengan luminal
Edema otak diberikan manitol 20% dosis
0,25 1 g/kgBB (10 30 menit)

07/14/15

22

Krisis Hipertensi

Lini pertama : Nifedipin (Calcium


Channel Blocker) oral 0,1 mg/kgBB/kali,
dinaikkan 0,1 mg/kgBB/kali (maksimal
10mg/kali) setiap 5 menit pada 15 menit
pertama, kemudian setiap 15 menit pada
1 jam pertama, selanjutnya setiap 30
menit sampai tercapai tekanan darah
yang stabil. Furosemid 1mg/kgBB/kali, 2
kali/hari. Bila TD belum turun, berikan
captopril (ACE-Inhibitor)0,3 mg/kgBB/kali,
2-3 kali/hari.

07/14/15

23

Lini kedua : klonidin (alfa-blocker) drip


0,002 mg/kgBB/8 jam + 100 ml dextrose
5%. Tetesan awal 12/menit (mikro), bila
TD belum turun, tetesan dinaikkan 6/menit
(mikro) setiap 30 menit (maksimal 36
tts/menit), bila TD belum turun, tambahkan
captopril 0,3 mg/kgBB/kali, diberikan 2-3
kali/hari (maks. 2 mg/kgBB/kali) bersama
furosemid 1mg/kgBB/kali, 2 kali/hari

07/14/15

24

Hipertensi non-Krisis

Bila tekanan diastole 90-100 mmHg : diuretik


(furosemid)
Tekanan diastole >100-120 mmHg : furosemid
+ captopril 0,3 mg/kgBB/kali (2-3 kali/hari).
Jika belum turun, ditambahkan dengan
vasodilator golongan calcium channel blocker
atau golongan lain seperti beta-blocker.

07/14/15

25

Obat anti hipertensi untuk


penanggulangan krisis
hipertensi
Obat
Cara
Dosis awal Respons Lamany
Efek
pemberian

awal

Diazoksid i.v. cepat


2-5 mg/kg,
(1-2 menit) bila dalam
30 menit
respons (-),
ulangi
Natrium Infus
nitroprusi pompa
d
07/14/15

a
respons

samping /
komentar

3-5 menit 4-24 jam Nausea,


hiperglikem
ia, retensi
Na

0,5 8
Segera
mikrogram/k
g/menit

Selama
infus

Perlu
monitor
risiko
keracunan
tiosianat
26

Hidralazi i.v.
n
atau
i.m.

0,1 - 0,2 mg/kg 10 30


menit

26
jam

Takikardia,
flushing,
sakit kepala

Reserpin i.m.

0,07 mg/kg,
max. 2,5 mg

1,5 3 jam

2 12
jam

Hidung
tersumbat,
respons
awal lambat

Klonidin i.v.
i.m.

0,002 mg/kg/x.
ulangi 4 6
jam
Dapat
dinaikkan
sampai 3x
lipat

i.v. : 5 menit Beberap Mengantuk,


a jam
bradikardia,
i.m. :
mulut
beberapa
kering.
menit lebih
lama
Hipertensi
rebound

07/14/15

27

Suportif

Pemberian nutrisi rendah garam


Penurunan berat badan (pada obesitas)
Restriksi cairan
Olahraga

07/14/15

28

29

You might also like