You are on page 1of 19

Metode Pelaksanaan

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pekerjaan
Lokasi
Tahun Anggaran

: Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Ulu Menuju Desa Kedang
Murung Kecamatan Kota Bangun
: Kec. Kota Bangun
: 2015

Metode Pelaksanaan pekerjaan pada Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Ulu Menuju Desa
Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun.didasarkan atas bagaimana cara dan metode yang digunakan untuk
masing-masing item pekerjaan secara efesien dan efektif.
Metode pelaksanaan pekerjaan didasarkan atas kelompok pekerjaan sebagai berikut:
I.

DEVISI I - UMUM
1. Mobilisasi dan Demobilisasi

II.

DEVISI III PEKERJAAN TANAH


1. Urugan Tanah Biasa
2. Galian Tanah Biasa

III.

DEVISI VII PEKERJAAN STRUKTUR


1. Beton K - 250
2. Beton K 250
3. Baja Tulangan
4. Pipa PVC 1
5. Pengadaan Pancang
6. Pasangan Batu

Tahapan Metode Pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut :


1.

Tahapan Observasi Lapangan


Adalah melakukan pengamatan dilapangan untuk mengidentifikasi kemungkinan kendala-kendala yang ada
dilapangan sehingga dapat diketahui kemungkinan permasalahan-permasalahan di lapangan. Atas dasar itu
langkah lanjut dalam melakukan identifikasi pelaksanaan metode di lapangan

2.

Tahapan Identifikasi Lapangan


Pada tahapan ini sudah dapat dilakukan identifikasi metode pelaksanaan terhadap pekerjaan yang akan
dilakukan.

3.

Tahapan Perencanaan Metode


Pada tahapan ini dilakukan perencanaan secara menyeluruh setiap metode yang dilakukan pada masingmasing item pekerjaan dengan dapat melakukan perhitungan terhadap kebutuhan alat, tenaga kerja, dan
bahan serta metode yang akan dilakukan dengan telah dapat memperhitungkan nilai produktifitas yang

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
dihasilkan dengan mengkaitkan dengan volume pekerjaan sehingga dapat ditentukan waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan input produksi bahan, tenaga kerja dan alat.

4.

Tahapan Perencanaan Pengendalian Proyek


Setelah dapat ditentukan metode, nilai produktifitas, dan waktu kebutuhan pelaksanaan pekerjaan maka dapat
disusun network planning, barchart, kurva-S.

Input Produksi

Proses Produksi/
Metode

Material
Alat
Tenaga

Time Schedule

Koefisien
Analisa

Volume

Durasi

Produktivitas

Berdasarkan pengelompokan pekerjaan, maka penjelasan tentang metode pada masing-masing item pekerjaan
sebagai berikut :

I.

DIVISI 1 - UMUM
Setelah diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ) maka segera dibuatkan rencana kerja yang lebih
rinci termasuk schedule mobilisasi peralatan dan personil di lokasi.

Pengurusan Administrsi Proyek menyangkut kontrak, jaminan pelaksanaan, surat permohonan untuk
serah terima lokasi proyek.

Mengajukan Shop Drawing kepada pengawas pekerjaan untuk mendapatkan persetujuannya


menyangkut lay out dan penempatan di lokasi dari Seet pengawas, kantor kontraktor, barak pekerja,
gudang dan bengkel serta pagar pengawas proyek.
Pekerjaan persiapan yang akan di laksanakan dalam Pelaksanaan Pekerjaaninimeliputi :
1.

Mobilisasi dan demobilisasi alat utama

2.

Dokumentasi dan administrasi pelaporan

3.

Papan nama proyek

4.

Pengukuran dan positioning

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
1.

Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Utama


Mobilisasi Peralatan Utama yang dibutuhkan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan ini akan segera
dilakukan dari Awal STA sampai akhir STA setelah selesainya penandatanganan Kontrak Pekerjaan.
Peralatan Utama yang dibutuhkan dalam pelaksanaan ini meliputi :
a) Excavator
b) Dump Truck
c) Vibrator Plate Tamper
d) Concrete MIxer
e) Concrete Vibrator
f) Alat PAncang

2.

Dokumentasi dan Administrasi Pelaporan


Selama pelaksanaan pekerjaaan diperlukan adanya dokumentasi setiap tahap pelaksanaan sehingga
kemajuan pelaksanaan dapat direkam dari waktu ke waktu demikian pula administrasi pelaporan harus
dikerjakan kontinyu secara berkala agar pihak yang terkait dapat mengikuti progress kemajuan
pelaksanaan pekerjaan dan mencermati problem problem yang kemungkinan dapat terjadi selama
proses pelaksanaan.

3.

Papan Nama Proyek


Papan nama proyek diperlukan untuk memberikan informasi tentang proyek yang sedang dilaksanakan
meliputi: nama proyek, pemilik pekerjaan, kontraktor pelaksana, konsultan pengawas, jangka waktu
pelaksanaan dan pendanaan pekerjaan.
Penempatan Papan Proyek disekitar lokasi pekerjaan yang mudah dilihat oleh public dengan tulisan
yang terang, dan jelas.

4.

Pengukuran dan Positioning


Pekerjaan pengukuran di area lokasi proyek harus dilakukan sebelum pekerjaan utama dilaksanakan.
Pengukuran dimaksudkan untuk memperoleh data topografi di areal proyek dan terutama untuk dapat
menentukan tata letak turap dan Plat Dekker sesuai gambar rencana di lapangan. Pengukuran
dilakukan dengan alat Theodolite dan Waterpass dengan presisi yang memenuhi syarat dan akan
mengikat pada titik titik referensi (Bench Mark) yang telah ada di lapangan. Pengukuran dengan alat
theodolite dilaksanakan dengan sistim poligon tertutup pola jaringan segi tiga sehingga dapat saling
kontrol untuk kesalahan yang mungkin terjadi. Pengukuran beda tinggi dilakukan dengan alat ukur
waterpass dengan sisitem pengukuran pulang pergi agar diperoleh tingkat keakuratan yang lebih tinggi.
Pemasangan bouwplank akan dipandu berdasarkan pengukuran ini sehingga penempatan bangunan
akan sesuai gambar rencana.
Pekerjaan Pengukuran dan positionong akan dilaksanakan dengan alat theodolite dan waterpass
dalam waktu 2 hari, oleh 1 (satu) orang juru ukur dan dibantu oleh 2 (dua) orang pembantu juru ukur.

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
II. DEVISI PEKERJAAN TANAH
1. URUGAN TANAH BIASA
Urugan Tanah ini dilakukan untuk meratakan suatu permukaan pada beberapa bagian yang berongga
terutama setelah pekerjaan penurapan selesai.
Adapun berbagai peralatan dan pelaksanaan dalam pekerjaan galian:
1. Material yang digunakan
Dalam pekerjaan galian ini membutuhkan Material yaitu Papan dan kayu untuk bouwplank dan Tanah
Urug
2. Peralatan yang digunakan
a. Peralatan Ukur (theodholit, waterpass dan bak ukur). Untuk menentukan as dan batas pengurugan.
b. Back hoe (excavator) atau Tenaga manusia untuk proses Meratakan .
c. Dump truck untuk mengangkut tanah dari galian menuju areal titik pekerjaan pengurugan.
3. Urutan Pelaksanaan
a. Pemasangan bouwplank untuk menentukan as dan elevasi dasar saluran.
b. Penggalian tanah menggunakan alat back hoe (excavator).
c. Pengangkutan dan Penumpahan Material Tanah urug dari dump truck.
d. Penyebaran (perataan) dengan menggunakan Excavator atau Tenaga manusia.
5. Metode Pelaksanaan
a. Sebelum Melaksanakan pekerjaan, terlebih dahulu mengajukan request pekerjaan dan disetujui oleh
pihak direksi.
b. Tanah Urug didatangkan dari quary menggunakan Dump Truck dan di Dump pada lokasi yang
diperlukan sesuai dengan gambar rencana.
c. kemudian tanah dihampar menggunakan Excavator atau Tenaga Manusia dan dipadatkan dengan
vibro roller

Gambar Proses Dump di Lokasi

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
6. Pelaksanan Teknis K3
Pekerjaan Urugan tanah biasa mempunyai potensi terhadap pekerja diantaranya :
a. Terluka Saat menggunakan peralatana Kerja.
b.Tertimbun material tanah saat ditumpah dari dump Truck.
c. Kecelakaan akibat tertabrak alat berat
d. kecelakaan karena pengaturan lalu lintas yang kurang baik.
e.Bahaya akibat Sekeliling galian longsor.
Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan urugan tanah biasa adalah
sebagai berikut:
a. Pekerja harus menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti Helm,sarung tangan, sepatu safety,
masker, kacamata, dan rompi reflector.
b. Pengoprasian alat berat harus dilakukan oleh operator yang handal
c. pada area kerja harus diberi rambu rambu peringatan
d. Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil
Analisis Produktivitas dan Kebutuhan Waktu Pelaksanaan :
Kuantitas pekerjaan = 194,95 M3
Sumber Daya yang digunakan :
Tenaga Kerja :
1. Pekerja
= 10 Orang
2. Tukang
= 2 Orang
3. Kepala Tukang
= 1 Orang
4. Mandor
= 1 Orang
5. Pelaksan
= 1 Orang
Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini selama 2 minggu
1 minggu dapat minimal 97,475 m3

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
2. GALIAN TANAH
Galian ini dilakukan untuk membuat permukaan menjadi rata dengan mengurangi bagian tanah yang
terlalu menggunung, selain itu juga sebagai dasar dalam pekerjaan pondasi atau turap yang akan
dipasang dalam pekerjaan ini.
Adapun berbagai peralatan dan pelaksanaan dalam pekerjaan galian:
1. Material yang digunakan
Dalam pekerjaan galian ini membutuhkan Material yaitu Papan dan kayu untuk bouwplank
2. Peralatan yang digunakan
a. Peralatan Ukur (theodholit, waterpass dan bak ukur). Untuk menentukan as dan lebar saluran serta
elevasi dasar saluran serta elevasi dasar saluran.
b. Back hoe (excavator) untuk menggali tanah saluran sekaligus memuat ke atas dump truck.
c. Dump truck untuk mengangkut tanah galian ke disposal area.

3. Urutan Pelaksanaan
a. Pemasangan bouwplank untuk menentukan as dan elevasi dasar saluran.
b. Penggalian tanah menggunakan alat back hoe (excavator).
c. Pengangkutan (hauling) dengan menggunakan dump truck.
d. Penyebaran (perataan) dengan menggunakan Bulldozer di lokasi Area.
4. Metode Pelaksanaan
a. Penggalian menggunakan Excavator dimulai dari sebelah hulu dengan memperhatikan gambar kerja
mulai dari lebar galian dan kedalaman saluran tersebut dan menggali sesuai kemiringan tertentu
seperti dalam gambar kerja.
b. Pengangkutan tanah hasil galian dengan menggunakan Dump truck untuk dibuang ke lokasi Area
atau titik lokasi yang membutuhkan urugan.

Gambar Pengangkutan Tanah dengan Dump Truck

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
6. Pelaksanan Teknis K3
Pekerjaan Galian tanah biasa ini mempunyai potensi terhadap pekerja diantaranya :
a. Terluka Saat menggunakan peralatana Kerja.
b. Kecelakaan akibat tertabrak alat berat
c. Kecelakaan karena pengaturan lalu lintas yang kurang baik.
d. Terkena Serpihan Tanah Saat Galian
e. Terkena Debu Tanah saat Proses Penggalian.
Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
a. Pekerja harus menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti Helm,sarung tangan, sepatu safety,
masker, kacamata, dan rompi reflector.
b. Pengoprasian alat berat harus dilakukan oleh operator yang handal
c. pada area kerja harus diberi rambu rambu peringatan
Analisis Produktivitas dan Kebutuhan Waktu Pelaksanaan :
Kuantitas pekerjaan = 110,14 M3
Sumber Daya yang digunakan :
Tenaga Kerja :
6. Pekerja
= 10 Orang
7. Tukang
= 2 Orang
8. Kepala Tukang
= 1 Orang
9. Mandor
= 1 Orang
Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini selama 1 Minggu

III. DEVISI PEKERJAAN STRUKTUR


1. Pengadaan Pancang
Cerucuk Ulin ini dipasang sebagai kontruksi untuk tumpuan pasangan batu atau beton yang
menyalurkan beban hingga ketitik tanah keras, sehingga pasangan batunya tidak mudah terturun yang
bisa meyebakan runtuhnya konruksi batu.dalam pemancangan ditentukan dengan jarak tertentu
dengan memperhatikan gambar kerja.
Adapun berbagai peralatan dan pelaksanaan dalam pekerjaan pasangan batu:
1. Material yang digunakan
Dalam pekerjaan galian ini membutuhkan Material yaitu:
a. Benang untuk meluruskan tempat atau letak pancangan
b. Kayu Ulin 10/10 2m dan 3m, bahan utama yang digunakan dalam pemancangan
2. Peralatan yang digunakan

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
a. Meteran untuk menentukan jarak Pancang
b. Alat pancang manual (Kepala babi) digunakan untuk menumbuk pancang
c. dan bebarapa alat bantu lainya dalam proses pemancangan.
3. Urutan Pelaksanaan
a. Pemasangan bouwplank untuk menentukan as dan jarak tiang pancang
b. menyiapkan tiang pancang dan peralatan
c. penumbukan tiang pancang
4. Metode Pelaksanaan
a. Pemasangan bouwplank untuk menentukan as dan jarak tiang pancang
b. Pancang ulin terlebih dahulu diruncingkan bagian salah satu ujungnya guna mempermudah ketika
pemancangan
c. Pemancangan dilakukan dengan cara manual yaitu dengan Menumbuk menggunakan kepala babi dan tenaga
manusia

6. Pelaksanan Teknis K3
Pekerjaan Pemancanganini mempunyai potensi terhadap pekerja diantaranya :
a. Terluka Saat menggunakan peralatan Kerja.
b. Kecelakaan akibat tertimpa batang pancang
c. Terkena Serebetan Kayu pada Tangan akibat Pemegangan Tiang pancang
d. Tertumbuk alat Penumbuk Saat Proses Pemancangan.
Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
a. Pekerja harus menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti Helm,sarung tangan, sepatu safety,
masker, kacamata, dan rompi reflector.
b. diberi bantuan kayu untuk menahan posisi tiang pancang saat mulai masuk ketanah
c. berhati hati dalam proses pengerjaanya (tidak disertai dengan gurau)
Analisis Produktivitas dan Kebutuhan Waktu Pelaksanaan :
Kuantitas pekerjaan = 646 m
Sumber Daya yang digunakan :
Tenaga Kerja :
1. Pekerja
= 5 Orang
2. Tukang
= 1 Orang
3. Kepala Tukang
= 1 Orang
4. mandor
= 1 Orang

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini selama 1 minggu

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
2. Pasangan Batu
Pasangan Batu ini merupakan Kontruksi yang dipasang untuk menahan tanah agar tidak terjadi
longsor, dalam proses pemasangan ini harus memperhatikan ketentuan dalam campuran spesinya dan
juga ukuran ketinggian,ketebalan dan lainnya menyesuaikan gambar kerja.
Adapun berbagai peralatan dan pelaksanaan dalam pekerjaan pasangan batu:
1. Material yang digunakan
Dalam pekerjaan pasangan batu ini membutuhkan Material yaitu:
a. Papan dan kayu untuk bouwplank
b. Batu yang menjadi material utamanya
c. Semen,Pasir dan air sebagai perekat dalam pasangan batu
2. Peralatan yang digunakan
a. Meteran untuk Mengukur dimensi Turap atau pasangan batu
b. Cangkul dan Sekop untuk membantu memasukkan campuran semen dan pasar dalam concrete
mixer
c. concrete mixer untuk mengaduk spesi (campuran Semen, Pasir dan Air)
d. Arco dorong untuk melangsir material
e. Cetok untuk menempelkan spesi dan membantu mengambil spesi untuk pasangan batu
f. Jidar untuk merapikan dan meluruskan pasangan batu.
3. Urutan Pelaksanaan
a. Pemasangan bouwplank untuk menentukan as dan dimensipasangan batu.
b. Menyiapkan material batu pecah yang berukuran 10cm hingga 30cm untuk pasangan
c. pencampuran Spesi (1 Semen : 4 Pasir) dengan menggunakan Concrete Mixer
d. Pekerjaan pasangan batu
4. Metode Pelaksanaan
a. Pemasangan bouwplank untuk menentukan as dan dimensi saluran.
b. memasang batu mulai dari bawah dengan menggunakan batu yang berukuran 10cm hingga 30cm
c. dalam memasang direkatkan dengan menggunakan spesi campuran (1 Semen : 4 Pasir)
d. batu dipasang dengan bertahap agar tidak mudah runtuh dan bias kokoh
e. dalam memasang memperhatikan dan mengacu pada gambar kerja sehingga pasangan sesuai
gambar.
f. setelah selesei pemasangan dan pemerikasaan direksi dilakukan dokumentasi sebagai bahan
laporan

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
6. Pelaksanan Teknis K3
Pekerjaan pasangan batuini mempunyai potensi terhadap pekerja diantaranya :
a. Terluka Saat menggunakan peralatan Kerja.
b. Kecelakaan akibat terkena pecahan batu saat pemecahan batu atau pemasangan
c. tangan yang terluka dan iritasi saat kontak langsung dengan bahan (batu,semen dan pasir)
d. mata yang terkena spesi atau mortar saat proses pemasangan batu
Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
a. Pekerja harus menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti Helm,sarung tangan, sepatu safety,
masker, kacamata, dan rompi reflector.
b. proses pemecahan batu dilakukan dengan memperhatikan area sekitar dan tempatnya tidak terlalu
dekat dengan tempat pekerja yang melakukan pekerjaan lain.
c. berhati hati dalam proses pengerjaanya (tidak disertai dengan bergurau)
Analisis Produktivitas dan Kebutuhan Waktu Pelaksanaan :
Kuantitas pekerjaan = 16,80 M3
Sumber Daya yang digunakan :
Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Tukang
3. Kepala Tukang
4. mandor

= 10 Orang
= 4 Orang
= 1 Orang
= 1 Orang

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini selama 2 minggu


1 minggu dapat minimal 8,4 m3

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
3. PEKERJAAN BAJA TULANGAN
Baja tulangan ini merupakan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan beton bertulang, baja ini
menjadi sebuah bahan yang mampu menahan tekanan Tarik agar tidak terjadi lendutan saat mendapat
tekanan dari atas ataupun dari bawah yang disebabkan oleh tanah.
Adapun berbagai peralatan dan pelaksanaan dalam pekerjaan pasangan batu:
1. Material yang digunakan
Dalam pekerjaan perakitan tulangan baja ini membutuhkan Material yaitu:
a. Papan dan kayu untuk bouwplank
b. Baja Tulangan Sesuai dengan Spek yang ditentukan.
c. Kawat Bendrat dan bahan penunjang lainya.
2. Peralatan yang digunakan
a. Meteran untuk Mengukur panjang tulangan.
b. Alat pemotong baja tulangan
c. flesher (alat pembengkok baja tulangan)
d. alat pengikat bendrat
e. alat rakitan kayu dan besi untuk ram raman ukuran besi
3. Urutan Pelaksanaan
a. Pemasangan bouwplank untuk menentukan as dan dimensi saluran.
b. Menyiapkan material baja tulangan
c. pemotongan baja sesuai ukuran pada gambar kerja
d. proses perakitan baja tulangan.
4. Metode Pelaksanaan
a. Pengukuran baja tulangan dan menandai untuk dipotong
b. setelah proses pemotongan selesei dilanjutkan dengan pembengkokan baja tulangan tersebut
sesuai dengan kebutuhan yang menacu pada gambar kerja.
c. setelah dipotong dan dibengkokkan dilanjutkan dengan proses pengeraman baja tulangan atau
perakitan.
d. setelah selesai perakitan diletakaan di tempat yang aman dan nantinya akan mudah untuk
pemindahan pada titik atau letak baja tulangan yang telah dirakit dalam proses pengecoran
e. dalam proses tersebut diakan dokumentasi untuk laporan progress pekerjaan
6. Pelaksanan Teknis K3
Pekerjaan pasangan batuini mempunyai potensi terhadap pekerja diantaranya :
a. Terluka Saat menggunakan peralatan Kerja.
b. Kecelakaan akibat terkena baja tulangan yang runcing bekas potongan dan serpihan saat proses
pemotongan.
c. terjejak besi saat proses pemindahan besi
d. iritasi tangan yang kontak langsung dengan baja tulangan yang sedikit bertagar.

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
a. Pekerja harus menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti Helm,sarung tangan, sepatu safety,
masker, kacamata, dan rompi reflector.
b.Proses pemotongan dilakukan dengan hati-hati dan jauh dari pekerja yang mengerjakan pekerjaan
lainya.
c. berhati hati dalam proses pengerjaanya (tidak disertai dengan bergurau)
Analisis Produktivitas dan Kebutuhan Waktu Pelaksanaan :
Kuantitas pekerjaan = 15.628,73 kg
Sumber Daya yang digunakan :
Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Tukang
3. Kepala Tukang
4. mandor

= 10 Orang
= 4 Orang
= 1 Orang
= 1 Orang

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini selama 5 minggu


1 minggu dapat minimal 3.125,746 kg

4. PEKERJAAN PIPA PVC 1


pipa PVC untuk resapan air dilakukan bersamaan dalam proses pengecoran, pipa ini berfungsi
sebagai resapan air. Agar ketika hujan,dapat menyalurkan air tersebut sehingga airnya tidak menekan
pada kontruksi turab betonnya.
Adapun berbagai peralatan dan pelaksanaan dalam pekerjaan Pipa:
1. Material yang digunakan
Dalam pekerjaan pipa ini membutuhkan Material yaitu:
a.pipa PVC
b. Lem Pipa
2. Peralatan yang digunakan
a. Meteran untuk Mengukur pipa
b. Alat pemotong pipa atau gergaji
3. Urutan Pelaksanaan
a. Menyiapkan material Pipa PVC nya
b. pemotongan Pipa
c. menempatkan pipa pada titik dan jarak yang ditentukan mengacu pada gambar.

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
4. Metode Pelaksanaan
a. Pengukuran pipa dan menandai untuk dipotong
b. setelah proses pemotongan selesei, diletakkan pada tempat yang aman
c. disertakan pemasangannya ketika prpses pengecorannya di kerjakan.
d. didokuemntasi sebagai bahan laporan.
6. Pelaksanan Teknis K3
Pekerjaan Pipa inimempunyai potensi terhadap pekerja diantaranya :
a. Terluka Saat menggunakan peralatan Kerja.
b. Terluka Saat Proses pemotongan
Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
a. Pekerja harus menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti Helm,sarung tangan, sepatu safety,
masker, kacamata, dan rompi reflector.
b. Proses pemotongan dilakukan dengan hati-hati agar hasil potonganya bisa presisi. berhati hati
dalam proses pengerjaanya (tidak disertai dengan bergurau)
Analisis Produktivitas dan Kebutuhan Waktu Pelaksanaan :
Kuantitas pekerjaan = 50 m
Sumber Daya yang digunakan :
Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Tukang
3. Kepala Tukang
4. mandor

= 10 Orang
= 4 Orang
= 1 Orang
= 1 Orang

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini selama 4 minggu


1 minggu dapat minimal 12,5 m

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
5. PEKERJAAN BETON
Pekerjaan beton ini merupakan kontruksi utama dalam pekerjaan turap beton, proses ini dikerjakan
setelah proses galian tanah dan pemancangan selesai, pengecoran ini di mulai dari lantai kerja dengan
beton mutu K-125 dan beton kntruksi utamanya dengan mutu K-250.
Adapun berbagai peralatan dan pelaksanaan dalam pekerjaan Beton :
1. Material yang digunakan
Dalam pekerjaan Beton ini membutuhkan Material yaitu:
a. Semen
Semen yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah jenis semen Portland.
Kecuali diperkenankan lain oleh direksi, hanya 1 merek semen Portland yang digunakan
b. Air
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan atau pemakaian lainnya adalah air yang
bersih, bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula, atau organic.Air
yang diketahui dapat diminum dapat digunakan.
c. Agregat
Aggregat kasar yang digunakan adalah kerikil sungai yang telah disetujui direksi pekerjaan. Dipilih
sedemikian rupa sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih dari dari jarak minimum antara baja
tulangan atau antara baja tulangan denagn acuan, atau celah-celah lainnya dimana beton akan
dicor.
2. Peralatan yang digunakan
a. Concrete Mixer
b. Alat Kerja Batu 1 set
c. Alat Penunjang yang lainnya.
3. Urutan Pelaksanaan
a. Menyiapkan Besi tulangan
b. Menyiapkan bahan yang Lainya
c. Proses penakaran dan pencampuran bahan beton
d. penghamparan beton
e. perawatan beton

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
3. Metode Pelaksanaan
a. Penakaran
-

Proporsi bahan dan berat penakaran ditentukan dengan metode yang disyarat dalam PBI.

Kontraktor menentukan proporsi campuran serta bahan yang diusulkan dengan membuat
campuran percobaan, dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan yang menggunakan jenis
instalasi dan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan.

Seluruh komponen beton harus ditakar menurut beratnya. Bila digunakan semen kemasan
dalam zak kuantitas penakaran harus sedemikian rupa sehingga kuantitas semen yang
digunakan adalah setara dengan satu satuan atau kebulatan dari jumlah zak semen. Aggregat
diukur beratnya secara terpisah. Ukuran setiap penakaran tidak melebihi kapasitas alat
pencampur, sebelum penakaran aggregate akan dibasahi sampai jenuh dan dipertahankan
dalam kondisi lembab pada kadar yang mendekati keadaan jenuh/kering dengan
menyemprotkan air secara berkala..

b. Pencampuran
-

Beton dicampur didalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis ukuran yang
disetujui direksi pekerjaan sehingga menjamin distribusi yang merata dari seluruh bahan.

Pencampuran dilakukan dengan tanki air yang memadai dan alat ukur yang akurat untuk
mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran.

Pertama-tama alat pencampur diisi aggregate dan semen yang telah ditakar, dan selanjutnya
alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.

Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukkan kedalam campuran bahan kering.
Seluruh air yang diperlukan dinmasukkan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung
bagian. Waktu pencampuran adalah 1,5 menit.

c.

Pelaksanaan Pengecoran
Kontraktor membersihkan dan menggaru tempat disekeliling pekerjaan beton yang cukup
luas sehingga dapat menjamin dicapainya seluruh sudut pekerjaan. Jalan kerja yang stabil
juga diediakan untuk menjamin seluruh sudut pekerjaan dapat diperiksa dengan mudah.

Seluruh galian tapak pondasi/kuku dan badan jalan dijaga agar senantiasa kering.

Sebelum pengecoran dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang akan dimasukkan
kedalam beton (pipa dll) sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat
pengecoran.

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
-

Acuan dari tanah jika diizinkan direksi pekerjaan dibentuk dari galian, dan sisi samping serta
dasarnya dipangkas secara manual sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran yang
lepas akan dibuang sebelum pengecoran..

Kayu yang tidak diserut permukaanya digunakan untuk permukaan akhir beton yang tidak
terekspos, kayu yang diserut/triplek

dengan ketebalan yang merata digunakan untuk

permukaan beton yang terekspos. Seluruh sudut-sudut tajam acuan akan dibulatkan.
-

Acuan dibuat dengan kokoh dan rapi dan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dibongkar
dengan mudah dan tidak merusak beton.

Kontraktor akan memberitahukan secara tertulis kepada direksi pekerjaan paling lambat 24
jam sebelum pengecoran. Pemberitahuan meliputi loksi, kondisi pekerjaan, mutu beton dan
tanggal serta waktu saat pencampuran.

Sebelum pengecoran acuan dibasahi dengan air atau minyak bekisting disisi dalamnya.

Pengecoran beton dilakukan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi yang telah
disetujiu sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.

Beton dicor sedemikian rupa kedalam acuan sehingga terhindar dari segregasi partikel kasar
dan halus dari campuran. Beton akan dicor sedekat mungkin yang dapat dicapai pada possisi
akhir beton.

Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam acuan dengan ketinggian lebih dari 150 cm.

Pengecoran dilakukan dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga campuran beton yang
telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran beton baru.

Kontraktor akan menyediakan pekerja dan bahan tambahan apabila diperlukan untuk
sambungan konstruksi apabila terpaksa pengecoran dihentikan secara mendadak akibat
hujan atau terhentinya pasokan beton atau penghentian pekerjaan oleh direksi pekerjaan.

Beton dipadatkan dengan alat penggetar mekanis dari dalam acuan secara tegak lurus
sehingga dapat melakukan panetrasi sampai kedasar beton yang baru dicor.. Bila disetujui
direksi pekerjaan pemadatan dapat dilakukan secara manual dengan alat yang sesuai.

Penggetaran dilakukan dengan tindakan berhati-hati untuk memastikan semua sudut dan
diantara besi tulangan benar benar diisi tanpa merusak kerangka penulangan, dan setiap
rongga udara dan gelembung udara terisi.
Penggetar akan dibatasi penggunaannya sehingga menghasilkan pemadatan yang diperlukan
tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada aggregate

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
d. Perawatan dengan pembasahan
-

Setelah pengecoran beton akan dilindungi dari pengeringan dini , temperature yang terlalu
panas dan gangguan mekanis. Beton juga dijaga dari kehilangan kadar air yang terjadi
semenimal mungkin dan diperoleh temperature yang relative tetap dalam waktu tertentu untuk
menjamin hidrasi yang sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.

Beton dirawat sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras denag menyelimutinya
dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran penyerap air akan dibuat jenuh paling
sedikit 3 hari, lembaran diikat dan dibebani untuk mencegah permukaan yang terekspos dari
aliran udara.

- Bekisting akan selalu diusahakan basah sampai acuan dibongkar.


6. Pelaksanan Teknis K3
Pekerjaan Beton ini mempunyai potensi terhadap pekerja diantaranya :
a. Terluka Saat menggunakan peralatan Kerja.
b. Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru akibat debu semen yang terhisap oleh para pekerja
yang mengerjakan semen dan beton.
c. Terluka oleh alat-alat pengecoran (kerekan, peluncur muatan, dll)
d. Luka terkena paku, kayu dan peralatan kerja lainnya
e. Terluka oleh alat penggeser bekisting.
f. Terjadi gangguan lingkungan
g. Luka terkena besi tulangan yang menjorok ke luar dari lantai atau dinding.
h. Terjadi kecelakaan atau terluka pada saat melakukan pemotongan atau pabrikasi besi tulangan
i. Kecelakaan atau terluka akibat tertimpa oleh besi tulangan yang diletakkan padaperancah
j.Terjadi iritasi pada kulit dan mata akibat percikan adukan yang mengandung semen
k. Terluka atau kecelakaan akibat papan acuan pengecoran tidak kuat atau rusak
l. Terluka akibat terkena percikan beton pada saat penuangan beton dari bak muatan
m. Kecelakaan oleh ambruknya beton yang sedang mengeras akibat getaran, bahan kimia atau
pembebanan
n. Terjadi kecelakaan atau terluka oleh mesin penggetar ketika pengecoran dilakukan.
o. Terjadi kecelakaan oleh mesin penghampar dan pengaduk beton
p. Luka karena tertimpa kayu,dalam proses pembukaan bekisting

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
a. Pekerja harus menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti Helm,sarung tangan, sepatu safety,
masker, kacamata, dan rompi reflector.
b.perlengkapan-Perlengkapan untuk penyimpanan, pengangkutan, dan lain-lain, harus dipagar untuk
mencegah benturan dengan benda bergerak yang posisinya tidak aman,
c. Senantiasa menjaga jarak aman antar pekerja satu dan pekerja lainnya.
d. ra pekerja yang mengerjakan pemasangan bekisting harus memakai sarung angan, helm, sepatu
boot yang sesuai dengan standar,
e. Apabila menggunakan bekisting yang bergeser maka harus diperhatikan alat-alat tersebut terpasang
dengan baik
f. Pekerja harus sudah berpengalaman dibidangnya
g. Pemasangan rambu-rambu serta mengatur area bekerja terutama penempatan alat yang
berserakan
h. Para pekerja yang mengerjakan pemasangan Besi tulangan harus memakai sarung tangan, helm,
sepatu boot yang sesuai standar,
i.Besi tulangan tidak boleh disimpan pada perancah atau papan acuan yang dapat membahayakan
kestabilannya,
j. Pekerja harus memakai baju kerja, sarung tangan, helm, topi baja, kaca matapengaman dan sepatu
yang sesuai dengan standar, bila perlu untuk mencegah bahayaterhadap gangguan paru-paru
maka pekerja harus memakai alat pengatur pernafasan (respirator) tutup mulut (masker),
k. Pencampuran bahan-bahan kering dari beton harus dilakukan pada ruang yangtertutup, debu yang
ditimbulkan harus dapat terbuang keluar, bila debu tidak dapat terbuang keluar, maka para pekerja
harus menggunakan alat pernapasan yang sesuai dengan standar.
l. Selama pengecoran papan acuan dan penumpunya harus kuat dan dicegah dari kerusakan
m. Bila beton sedang dituang dari bak muatan, maka pekerja harus berada pada jarak yang aman
terhadap setiap percikan beton,
n. Bila beton mulai mengeras maka harus dilindungi terhadap arus air yang mengalirkan bahan-bahan
kimia, dan getaran serta tidak boleh meletakkan beban di atas beton yang sedang mengeras
o. Pelaksanaan penggetaran adukan beton harus dilakukan oleh pekerja yang ahli dibidangnya serta
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain yang tidak ahli berada di tempat dimana
dilakukan pengecoran
p. engadukan dan penghamparan beton harus dilakukan oleh tenaga yang berpengalaman dan ahli
dibidangnya serta selalu menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain yang tidak ahli
berada di tempat dimana dilakukan pengecoran,
q. Pelepasan paku, baut dan lainnya harus dilakukan dengan cara yang benar

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

Metode Pelaksanaan
Analisis Produktivitas dan Kebutuhan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Beton K - 250 :
Kuantitas pekerjaan = 132,17 M3
Sumber Daya yang digunakan :
Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Tukang
3. Kepala Tukang
4. mandor

= 10 Orang
= 4 Orang
= 1 Orang
= 1 Orang

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini selama 4 minggu


1 minggu dapat minimal 33,04 m3
Analisis Produktivitas dan Kebutuhan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Beton K - 125 :
Kuantitas pekerjaan = 16,10 M3
Sumber Daya yang digunakan :
Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Tukang
3. Kepala Tukang
4. mandor

= 10 Orang
= 4 Orang
= 1 Orang
= 1 Orang

Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini selama 5 minggu


1 minggu dapat minimal 3,22 m3

Pembangunan Turap Jalan HM Aini Kota Bangun Menuju Desa Kedang Murung Kecamatan Kota Bangun

CV. MRS

You might also like