PENGANTAR ANTI

MIKROBA
SITI RAHMATUL AINI,S.F., Apt, MSc
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM

ISTILAH
Anti mikroba
Antibiotik
Bakterisidal
Bakteriostatik
Kadar hambat minimal (KHM)
Kadar bunuh minimal (KBM)
Sensitif
Resisten

Mikroorganisme

Bagaimana mekanisme kerja?

Mengapa harus diminum sampai habis?

Pemilihan anti mikroba

1.

2.
3.
4.

5.

Identifikasi dan sensitifitas mikroorganisme

terhadap antimikroba
Tempat infeksi
Keamanan obat
Faktor penderita: sistem imunitas, fungsi ginjal,
fungsi hepar, kehamilan/laktasi, riwayat alergi,
usia, abnormalitas genetik dan metabolisme
Bakterisidal atau bakteriostatik

Kapan diberikan???

Bakterisidal atau
bakteriostatik???
Apakah terapi bakterisidal diperlukan?
Agen bakteriostatik cukup adekuat untuk
infeksi tanpa komplikasi karena sistem
pertahanan tubuh akan membantu
mengeradikasi mikroorganisme

Bakterisidal : potensi agen antimikroba untuk

membunuh mikroorganisme lain

Aminoglikosid
Bacitracin
Carbapenem
Vancomisin
Cephalosporin
Colistin

Methenamin
Monobactam
Penicillin
Polimixin
Quinolon

Bakteriostatik : potensi agen antimikroba untuk

menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.
Contoh:
Chloramfenikol Nitrofurantoin
Clindamisin
Sulfonamid
Eritromisin
Tetrasiklin
Linkomisin
Trimetroprim

Spektrum anti mikroba

Narrow spectrum
-efektif untuk satu jenis mikroorganisme.
-Isoniazid (INH) hanya efektif untuk
membunuh mycobacterium
Extended spectrum
-efektif thd mikroorganisme gram positif juga
sebagian bakteri gram negatif
- Cephalosporin

Broad spectrum
-efektif thd bakteri gram + dan gram , juga
terhadap mikroorganisme lain spt
Mycoplasma, Spirochaeta, Chlamidia,
Rickettsia dll.
-Kloramfenikol, Tetrasiklin

Mekanisme Anti Mikroba

MEKANISME

CONTOH

Menghambat sintesis dinding

sel peptidoglikan

penisilin, sefalosforin,
karbafenem, monobaktam,
basitrasin, vankomisin

Menghambat sintesis
membran sitoplasma

polimiksin

Modifikasi sintesis atau

metabolisme asam nukleat

Kuinolon ,rifampisin

Menghambat atau modifikasi

sintesis protein

aminoglikosida, tetrasiklin,
kloramfenikol, eritromisin,
klindamisin

Modifikasi metabolisme energi sulfonamid, trimetoprim

KOMBINASI ANTI MIKROBA

infeksi intraperitonial, infeksi di rongga
pelvis
mencegah terjadinya resistensi bakteri
Mencapai efek sinergis obat
Untuk mengurangi dosis antimikroba
Mengatasi infeksi yang mengancam
kehidupan