Sayangnya aku tidak seberuntung itu. Teman-temanku yang lain sebagian
mengalami keberuntungan itu. Sebagian lagi tidak. Ya, memang tidak semua dari kaum kami akan dikhususkan bagi cinta. Memang sih, ada juga cerita di mana cinta akan datang dengan sendirinya. Tapi tidak untuk kondisiku. Aku tidak ada di sini, tapi aku merasakan. Seorang gadis muda dan kekasihnya, seorang pria bermata hijau, di mana mereka memimpikan aku pada hidup mereka. Papa Mama nggak setuju, Bang. Iya, aku udah dengar. Jadi ini terakhir kalinya kita bertemu? Lelaki yang dipanggil Abang itu tersenyum pahit. Iya. Aku akan menjadi masa depan sang gadis. Aku akan pasti ada setelah minggu depan ia mengucapkan janji sehidup semati dengan seorang laki-laki bermata biru.