You are on page 1of 10

Perjanjian Pendahuluan Tentang Pengikatan Jual Beli-PPJB

(No.001/AKP-PPJB/GMR/VIII/2014)
Pada hari ini, Rabu Tanggal 27 bulan Agustus Tahun 2014byang bertanda tangan di bawah ini
dengan diketahui para sanksi yang akan turut menandatangani perjanjian ini:
PIHAK 1
: Tuan Darto
Jabatan
: Direktur Utama PT. Andhi Karya Properti
Dalam hal ini bertindak selaku pembeli, selanjutnya disebut sebagai:
PIHAK KEDUA
Dan keduanya secara bersamaa disebut sebagai PARA PIHAK.
PARA PIHAK yang menerangkan terlebih dahulu bahwa:
a. PIHAK PERTAMA dengan ini mengikatkan diri untuk menjual kepada PIHAK KEDUA,
dan PIHAK KEDUA dengan ini pula mengikatkan diri dalam perjanjian ini untuk
membeli dari PIHAK PERTAMA sebuah rumah seluas 65 m2 (lebih kurang enam puluh
lima meter persegi) dan berdiri di atas sebidang tanah seluas 150 m2 (lebih kurang
seratus lima puluh meter persegi) dengan data spesifikasi yang terletak di:
Desa / Kelurahan :
Baamang Barat
Kecamatan
:
Baamang
Kabupaten
:
Kota Waringin Timur
Provinsi
:
Kalimantan Tengah
b. Kawasan tersebut dikenal sebagai perumahan Green Metayana Residence no kavling
11 Jalan Raflesia , dengan type Lb/Lt/150 m2 , Spesifikasi material finising dan gambar
standartnterlampir, telah disetujui dan ditandatangani antara kedua belah pihak pada
perjanjian ini.
c. PIHAK PERTAMA bermaksud menjual sebagaimana PIHAK KEDUA bermaksud
membeli yang nantinya akan dipergunakan oleh PIHAK KEDUA tersebut sebagai tempat
tinggal.
d. Dengan demikian kedua belah pihak telah bersepakat mengikatkan dirinya masingmasing untuk mengadakan Perjanjian Pendahuluan Jual Beli (PPJB) dengan syarat-syarat
dan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
HARGA JUAL
1) PIHAK PERTAMA mengikatkan untuk menjual kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA membeli darri PIHAK PERTAMA atas tanah dan bangunan tersebut dengan
harga kesepakatan sebesar :
Rp 350.200.000,Terbilang
: Tiga Ratus Lima Puluh Juta Dua Ratus Ribu Rupiah.
2) Harga tersebut sudah termasuk Biaya Pajak Pendapatan Negara (PPN) dan Biaya-biaya
lain yang tertera dalam formulir Kondisi Penjualan yang telah ditandatangani sebelumnya
sesuai peraturan perundangan yang berlaku yang harus dibayarkan sebelum
penandatanganan Akte Jual Beli di Notaris.
3) Pembayaran diserahkan melalui tahapan sebagai berikut:
No Tahapan Pembayaran
Jumlah Pembayaran
1
BF (Booking fee)
Rp. 5.000.000,2
DP (Down Payment)
Minimal 20% dari Harga Jual dikurangi BF
3
Pelunasan
Harga Jual yang disepakati dikurangi biaya
yang telah disetokan
4) Booking Fee (BF) yang telah disetorkan merupakan bagian dari harga DP, sehingga
apabila PIHAK KEDUA akan menyerahkan pembayaran DP, biaya DP dikurangi BF
yang telah disetorkan. PIHAK KEDUA diperbolehkan menyetorkan langsung DP secara
lunas minimal 20% (dua puluh persen) dari harga jual tanpa menyetorkan uang BF.
Pelunasan harga jual adalah sisa dari Harga Jual dikurangi biaya yang telah disetorkan.
PASAL 2
CARA PEMBAYAAN CASH
1) PIHAK KEDUA sanggup melunasi pembayaran tersebut dalam pasal 1 ayat 1 dengan
system dan cara pembayaran sebagai berikut:
No Tahapan Pembayaran
Tanggal Pembayaran
Jumlah Pembayaran
1
BF (Booking fee)
Rp. 5.000.000,2
DP (Down Payment)
Rp.
3
Pelunasan
Rp.
Total Pembayaran : Rp
Terbilang
:
2) Tahapan pembayaran DP (Down Payment) sebesar 20% (dua puluh persen) dari harga
jual setelah pembayaran Booking Fee, maka maksimal 7 (tujuh) hari setelahnya wajib
melakukan pembayaran DP Tahap I yaitu 10% (sepuluh persen) dari harga jual , dan
maksimal 7 (tujuh) hari selanjutnya setelah masuh DP Tahap I membayar DP Tahap II

yaitu sebesar 10% (sepuluh persen) sisanya. Pengajuan PIHAK KEDUA tehadap
kelonggaran waktu, berdasarkan surat permohonan dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA, dengan maksimal tenggat waktu selama 30 (tiga puluh ) hari. Apabila tidak
disetujui, maka PIHAk KEDUA wajib mengikuti prosedur yang berlaku.
3) PIHAK KEDUA menjamin bahwa tahapan pembayaran angsuran ini dilaksanakan
dengan baik oleh PIHAK KEDUA sebelum dan sesudah hari dan tanggal perjanjian ini
ditandatangani. Apabila terjadi keterlambatan pada hari yang telah ditentukan, maka
PIHAK KEDUA dikenakan sanksi sebesar 0,1% (nol koma satu persen) per hari dari
jumlah kewajiban yang sudah jatuh tempo.
4) Untuk tiap-tiap pembayaran (angsuran, denda, dan bunga) yang dilakukan PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, harus dilakukan ke alamat PIHAK PERTAMA atau
transfer bank ke rekening PIHAK PERTAMA. Pembayran melalui cek atau transfer baru
dianggap sah diterima setelah dana yang bersangkutan efektif diterima oleh PIHAK
PERTAMA dan akan diberikan tanda terima berupa kwitansi oleh PIHAK PERTAMA
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari isi perjanjian ini.
PASAL 3
CARA PEMBAYARAN CASH BERTAHAP
1) Pihak kedua sanggup melunasi pembayaran tersebut dari pasal 1 ayat 1 dengan system
dan cara pembayaran sebagai bukti.
a) Tahap pertama sebesar 50% (lima puluh persen) dari harga kesepakatan dan termasuk
DP (Down Payment) yang terdiri dari:
No Tahapan Pembayaran
Tanggal Pembayaran
Jumlah Pembayaran
1
BF (Booking fee)
Rp. 5.000.000,2
DP (Down Payment)
27 Agustus 2014
Rp. 95.0000.000,3
Pelunasan
Rp.
Total Pembayaran : Rp 100.000.000,Terbilang
: Seratus juta Rupiah
b) Sisa pembayaran akan diangsur selama 12 (dua belas) bulan dengan angsuran
perbulan sebesar Rp. 20.850.000,-(dua puluh juta delapan ratus lima puluh ribu
rupiah)
2) Tanggal waktu pembayaran DP (down payment) yaitu 7 (tujuh) hari kerja setelah BF
(Booking Fee) masuk.
3) Pembatalan atau keterlambatan yang menyebabkan kebatalan dan perjanjian ini
menyebabkan uang yang sudah masuk dianggap hangus. Pengembalian uang sisa yang
sudah dikembalikan dikurangi uang BF, seluruh denda keterlambatan (jika ada dan 20%
dari harga jual. Sisa (bila ada) baru dikembalikan kepada pihak KEDUA jika sudah ada
pihak ketiga yang akan membeli.

4) Untuk tiap-tiap pembayaran (angsuran, denda, dan bunga ) yang dilakukan PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, harus dilakukan ke alamat PIHAK PERTAMA atau
transfer bank ke rekening PIHAK PERTAMA. Pembayaran melalui cek atau transfer baru
dianggap sah diterima setelah dana yang bersangkutan efektif diterima oleh PIHAK
PERTAMA dan akan diberikan tanda terima berupa kwitansi oleh PIHAK PERTAMA
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari isi perjanjian ini.
PASAL 4
PEMBELIAN DENGAN FASILITAS KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)
1) PIHAK KEDUA sanggup melunasi pembayaran tersebut dalam pasal 1 ayat 1 dengan
sistemdan cara pembayaran sebagai berikut:
No Tahapan Pembayaran
Tanggal Pembayaran
Jumlah Pembayaran
1
BF (Booking fee)
Rp. 5.000.000,2
DP (Down Payment)
Rp.
3
Pelunasan
Rp.
Total Pembayaran : Rp
Terbilang
:
2) Pembatalan atau keterlambatan yang menyebabkan kebatalan dari perjanjian ini
menyebabkan uang yang sudah masuk dianggap hangus. Pengembalian uang sisa yang
sudah dikembalikan dikurangi uang BF, seluruh denda keterlambatan (jika ada dan 20%
dari harga jual. Sisa (bila ada) baru dikembalikan kepada pihak KEDUA jika sudah ada
pihak ketiga yang akan membeli.
3) Apabila pelunasan pembayaran dilaksanakan melalui fasilitas Kredit Kepemilikan
Rumah (KPR), maka PIHAK KEDUA bersedia memenuhi persyaratan dan biaya-biaya
yang diminta oleh pihak bank pembeli kredit, Bank pemberi KPR adalah bank yang
disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
4) PIHAK KEDUA bersedia melaksanakan pelunasan pembayaran dengan melakukan akad
kredit dengan pihak bank selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak disetujuinya
Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) oleh pihak bank. Jika ternyata PIHAK KEDUA
membatalkan pembelian dengan menggunakan Fasilitas Kredit Kepemilikan Rumah
(KPR), atau pihak bank tidak menyetujui sebagian atau seluruhnya dari Kredit
Kepemilikan Rumah (KPR) yang diajukan, maka PIHAK KEDUA sanggup melunasi
pembayaran secar tunai. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi hal tersebut
diatas, maka perjanjian ini batal dan untuk selanjutnya PIHAK KEDUA dikenakan denda
sesuai dengan Pasal 6 perjanjian ini, dan pasal 3 ayat 3 berlaku dalam kondisi tersebut
pabila PIHAK KEDUA membatalkan.
PASAL 5

PEMBATALAN
1) Hal-hal yang menyebabkan pembatalan adalah:
a. Dibatalkannya secara sepihak oleh PIHAK KEDUA, kesepakatan-kesepakatan yang
telah disepakati sebelum dan/atau sesudah perjanjian ini ditandatangani.
b. Keterlambatan pembayaran yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA terhadap tenggat
waktu yang telah disepakati untuk setiap tahap pembayaran dalam perjanjian ini.
2) Ayat 1 huruf b pasal ini, berdasarkan surat pemberitahuan, surat peringatan, dan surat
pembatalan yang telah dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dan
tidak mendapatkan tanggapan dari PIHAK KEDUA.
3) Pembatalan tersebut mengakibatkan:
a. Uang Booking Fee yang telah disetorkan hangus.
b. PIHAK KEDUA membayar denda keterlambatan apabila lewat waktu jatuh tempo
pembayaran yaitu 0,1% per hari dari dana yang harus disetorkan.
c. Uang sebesar 20% dari harga jual yang telah disetorkan tidak dapat dikembalikan.
d. Sisanya (apabila ada) akan dikembalikan kepada PIHAK KEDUA setelah tanah
dan/atau tanah dan bangunan terjual kepada pihak lain.
e. Apabila bangunan sudah 100% jadi, maka seluruh uang yang telah disetorkan oleh
PIHAK KEDUA tidak dapat dikembalikan.
4) Keterlambatan pembayaran yang menyebabkan pembatalan yaitu:
a. Lebih dari 7 (tujuh) hari kerja tidak menyetor DP setelah menyetor BF.
b. Tidak memenuhi ketentuan cara pembayaran cash sesuai pasal 2, cara pembayaran
cash bertahap sesuai pasal 3 dan cara pembelian KPR sesuai pasal 4.
PASAL 6
GAMBAR RENCANA RUMAH
1) Gambar rencana bangunan sesuai dengan harga dalam pasal perjanjian ini akan disiapkan
oleh PIHAK PERTAMA atau pihak lain yang telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
Gambar tersebut akan dikonsultasikan kepada PIHAK KEDUA untuk kemungkinan
adanya pengembangan sesuai keinginan PIHAK KEDUA yang harus disetujui dan
ditandatangani oleh PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum
pelaksanaan pembangunan yang syarat-syaratnya sudah terpenuhi. Perubahan gambar
untuk tampak depan/muka tidak diperkenankan.
2) Apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan diatas PIHAK KEDUA belum
menyetujui gambar pra rencana tersebut, maka PIHAK KEDUA dianggap
menerima/mengikuti gambar rencana rumah standart dengan harga sesuai daftar yang
berlaku.

3) Segala perubahan dari PIHAK KEDUA hanya dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA
selama proses konsultasi gambar pra rencana dan sebelum perjanjian ini ditandatangani.
PASAL 7
PEMBANGUNAN
1) PIHAK PERTAMA akan memulai melaksanakan pembangunan fisik rumah dimulai atas
kesepakatan para pihak dengan melihat kesiapan dilapangan atau selambat-lambatnya 90
(Sembilan puluh) hari kerja semenjak disetujuinya gambar rencana dan ditandatangani
perjanjian oleh kedua belah pihak, PIHAK KEDUA membayar DP mencapai nilai
minimal 30% (tiga puluh persen) dari harga jual yang telah disepakati dan/atau setelah
disetujui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari Bank (bila pembiayaan melalui fasilitas
kredit Bank) dan PARA PIHAK telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan Tentang
Pengikatan Jual Beli (PPJB) ini.
2) PIHAK PERTAMA berkewajiban menyelesaikan pembangunan rumah milik PIHAK
KEDUA dalam jangka waktu selambat-lambatnya 180 (seratus delapan puluh) hari kerja
untuk bangunan 1 lantai dan 240 (dua ratus empat puluh) hari kerja untuk bangunan 2
lantai dihitung sejak pembayaran dalam pasal 7 ayat 1 terpenuhi. Bila dalam jangka
waktu yang telah ditentukan PIHAK PERTAMA belum menyelesaikan pembangunan
rumah tersebut, maka PIHAK KEDUA pada bulan setelah bulan bulan penyelesaian
rumah yang telah ditentukan dalam addendum akan mendapat ganti rugi atas
keterlambatan penyelesaiaan PIHAK PERTAMA sebesar 0,05% (nol koma nol lima
persen) per hari dari total uang yang telah dibayarkan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA, dengan nilai setinggi-tingginya sebesar 2% (dua persen) dari total
uang yang telah dibayarkan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
3) Dalam hal terjadi keterlambatan masa pembangunan sebagai mana diatur dalam pasal 7
ayat perjanjian ini, dikecualikan untuk hal-hal yang diatur kemampuan PIHAK
PERTAMA, seperti sambungan listrik, gas dan air yang sepenuhnya tergantung pada
ketersediaan jaringan, daya meter, dan meter dari pihak PLN, PDAM, atau instalasi yang
berwenang untuk itu.
PASAL 8
PERUBAHAN BANGUNAN
1) PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan mengajukan dan melakukan perubahan dan/atau
penambahan bangunan selama dimulainyan pelaksanaan pembangunan.
2) Setelah perjanjian ini ditandatangani, segala bentuk permintaan penambahan/perubahan
bangunan dapat dilaksanakan sebelum proses pembangunan dimulai dengan batas waktu

seperti dalam pasal 7 ayat 1 dengan mengajukan Formulir Permohonan Perubahan


Bangunan. Hal ini dapat disampaikan melalui bagian marketing untuk kemudian akan
dihitung nilainya oleh bagian estimator. PIHAK KEDUA harus membayar lunas segala
pekerjaan tambah yang telah disepakati antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK
KEDUA selambat-lambatnya 1 (satu)minggu dari tanggal kesepakatan pekerjaan tambah
tersebut. Pekerjaan akan dilaksanakan setelah pembayaran pekerjaan tambah yang
disepakati dibayarkan lunas oleh PIHAK KEDUA.
3) Khusus untuk perubahan spesifikasi keramik, PIHAK KEDUA bersedia untuk
menyedikan barng tersebut dilokasi minimal 1 (satu) bulan sebelum jadwal pemaangan,
dan PIHAK PERTAMA akan menggantikan biay pembelanjaan tersebut sesuai dengan
anggaran standart yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA. PIHAK PERTAMA
tidak bertanggung jawab jika terjadi keterlambatan jadwal penyelesaian pembanguan
akibat adanya pekerjaan tambah.
4) Biaya-biaya yang akan timbul dikarenakan perubahan/pekerjaan tambah akan dibuat
secara tertulis pada lampiran tambah pekerjaan /addendum perjanjian yang disepakati
bersama dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dri perjanjian ini. Perubahan
desain dan/atau penambahan pekerjaan bngunan tidak mempengaruhi jadwal pembayaran
yang telah ditentukan pada pasal 2 perjanjian ini.
5) PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberi perintah atau order pekerjaan staff dan
atau tenaga kerja lapangan secara langsung. Apabila terjadi hal yang demikian, maka
segala resiko dan tanggung jawab akan ditanggung oleh PIHAK KEDUA. Segala hal-hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan harus disampaikan melalui bagian
marketing yang nantinya akan dilajutkan ke bagian staffyang bertanggung jawab.
6) Konsep pembangunan kawasan Green Mentaya Residence adalah perumahan cluster
tanpa pagar depan, kecuali pagar tanaman (hidup) dengan ketinggian maksimum 60 cm
(enam puluh centi meter) dari permukaan tanah kavling normal, dan cluster yaitu semua
bangunan dikawasan bangunan tersebut bertemakan serupa, sehingga tidak
diperkenankan merubah atau menambah bangunan tmpak depansecara signifikan.
Perubahan atau penambahan tampak depan, PIHAK KEDUA harus mengajukan izin
kepada PIHAK PERTAMA, apabila tidak disetujui, maka PIHAK KEDUA tidak
diperkenankan merubah atau menambah bangunan, dan apabila PIHAK KEDUA
melanggar, maka PIHAK PERTAMA selaku pengelola lingkungan berhak membongkar
paksa.
7) Sehubungan dengan konsep kawasan tersebut PIHAK KEDUA terikat dan senantiasa
harus menaati Peraturan Tata Tertib Lingkungan dan Hunian yang dikeluarkan oleh
pihak PERTAMA, antara lain:
a. Peraturan tentang pemeliharaan, kebersihan, serta keamanan lingkungan.

b. Peraturan tentang retribusi/pembayaran air bersih dan pemeliharaan fasilitas umum.


c. Peraturan tentang pembangunan, perbaikan, dan perubahan.
PASAL 9
SERAH TERIMA BANGUNAN
1) PIHAK KEDUA menerima dan setuju penyerahan bangunan rumah (serah terima kunci)
dari PIHAK PERTAMA dilaksanakan, apabila PIHAK KEDUA telah melunasi seluruh
kewajibannya kepada PIHAK PERTAMA seperti tercantum dalam pasal 2 perjanjian ini.
Sebelum diadakan serah terima dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, maka
PIHAK KEDUA tidak diperkenankan melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk melakanakan pembangunan, mengubah
mupun menambah bangunan, baik dilaksanakan sendiri maupun melalui PIHAK
KETIGA.
b. PIHAK KEDUA tidak diprkenankan untuk menempati bangunan atau menempatkan
PIHAK KETIGA dengan alasan apapun dilokasi pembangunan.
c. PIHAK KEDUA tidsk diperkenankan untuk memasukkan dan/atau menempatkan
barang apapun juga di lokasi pembangunan.
2) Penyerahan kunci rumah akan dibuatkan dengan Berita Acara Serah terima rumah
tersendiri yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini. Sejak
diserahkannya bangunan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, maka segala
biaya-biaya yang berkaitan dengan fasilitas pada bangunan tersebut menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA.
3) PIHAK KEDUA tunduk kepada pengelolahan lingkungan yang di terbitkan oleh PIHAK
PERTAMA. Dan PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh terhadap aturan dalam pasal
9 ayat (6) dan (7) perjanjian ini.
PASAL 10
FORCE MAJEUR
1) PIHAK PERTAMA menjamin kepada PIHAK KEDUA pada saat akan diserahkannya
bangunan rumah tersebut kepada PIHAK KEDUA, tanah maupun rumah tersebut adalah
benar benar dibawah penguasaan dan/atau pengelolaan PIHAK PERTAMA dan bebas
dari sitaan, ikitan dan beban apapun lainnya serta tidak dipergunakan sebagai pinjaman
hutang dengan cara apapun.
2) PIHAK PERTAMA akan memberikan jaminan kepada PIHAK KEDUA selama 60 (enam
puluh) hari apabila terjadi kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian PIHAK PERTAMA
sejak penandatanganan realisasi penyerahan rumah (Berita Acara Penyerahan Serah

Terima) rumah, kecuali bila terjadi force majeur (bencana alam, huru-hara, pemogokan,
perang). Bila telah melewati jangka waktu dan masa perawatan 60 (enam puluh) hari
terjadi keluhan/complain, maka akan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA secara
penuh.
PASAL 11
BIAYA-BIAYA
1) Setelah pembangunan rumah yang dijanjikan selesai, maka PIHAK PERTAMA
berkewajiban untuk mengalihkan ha katas tnah dimana rumah tersebut berdiri kepada
PIHAK KEDUA dan untuk biaya AKTA Jual Beli (AJB), Biaya Balik Nama (BBN) serta
Biaya Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sesuai dengan kesepakatan
sebelumnya yang tertuang dalam Formulir Kondisi Penjualan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
2) Status ha katas tanah sepenuhnya menyesuaikan dengan ketentuan peraturan yang
berlaku dimana lokasi rumah ini berada dan Badan Pertahanan Nasional (BPN) setempat.
PASAL 12
MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT
1) Hal-hal yang belom diatur dalam perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA akan diatur dan ditetpkan dikemudian hari secara musyawarah dan sepakat,
dengan syarat disetujui dan ditandatangani bersama oleh kedua belah pihak dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
2) Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam perjanjian ini
akan diadakan perubahan dan pembetulan sebagaimana mestinya.
3) Apabila terjadi perselisihan, maka para pihak akan melakukan musyawarah terlebih
dahulu, apabila tidak terjadi mufakat, maka para pihak akan melibatkan pihak lain.
PASAL 13
TAMBAHAN
1) PIHAK KEDUA telah sepkat untuk memenuhi peraturan yang akan ditentukan PIHAK
PERTAMA tentang aturan iuran kebersihan dan keamanan. Hal ini dalam kaitannya
PIHAK KEDUA sebagai pengelola Green Mentaya Residence.
2) PIHAK KEDUA setuju untuk tidak merubah tampak dean selama menghuni di
perumahan Green Mentaya Residence.
3) Apabila ada penambahan dan/atau perubahan dalam perjanjian ini, maka akan diatur
lebih lanjut dalam Addendum yang akan ditandatangani oleh PARA PIHAK.

PASAL 14
PENUTUP
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa
Perjanjian Pendahuluan tentang Pengikat Jual Beli ini dibuat dengan tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun, dan merupakan perjanjian terakir yang menghapus
perjanjian sebelumnyabaik lisan maupun tertulis. Demikian perjanjian ini dibuat rangkap
2 dimana masing-masing bermatri cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA
Pantun Buntu Angin SL
Saksi-saksi:
Marketing
PIHAK PERTAMA
materai
Darto

You might also like