You are on page 1of 35

PERAN DAN FUNGSI

PENGENDALIAN DALAM
MANAJEMEN
KEPERAWATAN

PPKC

PENGANTAR
Merupakan proses akhir dari proses
manajemen
 Pelaksanaan proses evaluasi/controling pada
rencana yang sedang berjalan
 Melihat performance/kinerja sebagai koreksi
 Acuan : kepatuhan dalam pelaksaan
standard-2:


 Visi dan misi; phylosofi


 Standard asuhan kep/standard praktek
keperawatan
 Penampilan kinerja
 Keuangan
PPKC

Peran Kepemimpinan dan Fungsi


Manajemen dalam Pengendalian
Bertanggung jawab untuk memantau mutu
asuhan pasien
 Menjadi role model standar yang tinggi
dalam asuhan keperawatan
 Mendukung staf untuk mencapai standar
maksimum
 Sebagai visioner, melihat pada apa dan
menentukan apa yang harus dilakukan
 Mampu mengantisipasi resiko dan mengelola
resiko


PPKC

Sistem Control yang baik


mencerminkan pada kegiatan yang
berlangsung
 Bila terjadi kesalahan segera melaporkan
 Harus melihat ke depan
 Terkecuali pada titik kritis/kedaruratan
 Obyektif
 Fleksibel
 Menyesuaikan dengan iklim organisasi
 Ekonomis
 Penuh pengertian
 Menunjukkan tindakan koreksi


PPKC

Efektifitas program pengendalian


Dukungan dari administratur tingkat
puncak (sumber dana dan SDM)
 Komitmen
 Tujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan sebagai keunggulan
 Konsisten


PPKC

Tehnik kontroling
Ronde keperawatan
 Supervisi
 Penilaian kinerja
 Pengendalian mutu


PPKC

1. Ronde Keperawatan
Pengertian
Suatu kegiatan yang sangat efektif bagi Bid.
Kep untuk mendapatkan informasi tentang
penerapan asuhan pasien oleh perawat
pelaksana dan pengelola di unit/bangsal

PPKC

Rencana rode keperawatan per


bulan







Menetapkan perawat
pelaksanaan proses
yang akan melaksanan
keperawatan :
ronde
perencanaan s.d evaluasi
Waktu jam 10.00 s.d
 Catatan keperawatan
11.00 kecuali bila
 Tanda tangan perawat
diperlukan
yang melaksanan asuhan
Jadwal kunjungan
 Management :
Perawat dan Ka. Bangsal
 Peralatan
menyambut kedatangan
 Ketenagaan
Diutamakan kebutuhan
 Pengelolaan obat-2 yang
berbahaya
asuhan pasien
Area yang dikontrol
PPKC

2. Supervisi
Pengertian
YURA & HELEN :
Mengawasi, meneliti dan memeriksa. Dipandang
sebagai proses dinamis dengan memberikan dorongan
dan berpartisipasi dalam pengembangan diri staf dan
pelaksaan keperarawatan
KRON :
Merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengajar,
mengobservasi, mendorong dan memperbaiki,
mempercayai dan mengevaluasi secara terus menerus
setiap tenaga kep dgn sabar, adil serta bijaksanan agar
setiap tenaga keperawtan dapat memberikan askep
dgn baik, terapil, aman, cepat dan tepat sesuai
kemampuan dan keterbatasan yang mereka miliki
PPKC

Tujuan supervisi :
 Mengorientasikan

staf dan pelaksanan kep


 Melatih staf dan pelaksana
 Memberikan arahan dalam melaksanan
tugasnya
 Memberikan bantuan kepada staf apabila
mereka menghadapi kendala
 Mengembangkan kemampuan staf
memberikan as-kep
PPKC

10

Peran dan fungsi supervisi :


Adalah mempertahankan keseimbangan
manajemen yankep, manj sumber daya dan
manajemen anggaran yang tersedia

PPKC

11

Tanggung jawab :
Menetapkan dan mempertahankan standar
praktek kep
 Menilai kualitas asuhan dan pely. yang
diberikan
 Mengembangkan peraturan dan prosedur
yang mengatur yan kep, bekerjasama dengan
tenaga kes. lain yang terkait untuk
meningkatkan atau memperbaiki kualitas
pely.
 Memantapkan kemampuan keperawatan prof
dijalankan


PPKC

12

3. Penilaian Kinerja

PPKC

13

Pengertian
Penilaian kinerja adalah :
 Metode untuk memperoleh dan memproses
informasi yang dibutuhkan untuk
meningkatan penampilan individu
 Proses mengidentifikasi, mengevaluasi dan
mengembangkan penampilan kerja individu
sehingga tujuan organisasi dapat dicapai
dengan efektif, dan dalam waktu yang sama
diberi penghargaan pada anggota yang baik,
umpan balik dan pengembangan karir
PPKC

14

Tujuan
Menentukan perbedaan antara apa yang
seharusnya dilakukan dengan apa yang
sudah dikerjakan
 Membuat koreksi pelaksanaan tugas yang
tidak sesuai
 Merubah metoda sehingga hasil yang
benar dapat dicapai
 Membantu agar karyawan dapat bekerja
lebih baik


PPKC

15

Manfaat
 Membantu

karyawan meningkatkan

prestasi
 Mengidentifikasi karyawan yang tepat
dipromosikan
 Mengenal karyawan yang memenuhi
syarat untuk tugas khusus
 Meningkatkan komunikasi timbal balik
 Mengidentifikasi pelatihan bagi karyawan
yang membutuhkan
PPKC

16

Tanggung evaluasi
Tanggung jawab untuk penilaian kinerja
adalah atasan karyawan, namun
pelaksanaanya dapat melibatkan :
1. Karyawan sendiri
2. Peer (teman sekerja)
3. Bawahan dari perawat yang dinilai

PPKC

17

System menit
Adalah suatu system yang berdasarkan teori
motivasi dan perubahan perilaku
Pengertiannya :
Pengelolaan SDM yang didasarkan pada
prestasi yaitu segenap PL (perilaku) kerja
pegawai dalam wujud baik/buruk yang
mempunyai dampak pada prestsi dan
penghasilan

PPKC

18

Bagan Merit System


PL kerja, potensi
hasil kerja

Baik

reward

Naik

Prestasi kerja

Buruk

Punisment

Turun

Umpan Balik

PPKC

19

Metode mengukur
Pengukuran informal
Terjadi sehari hari dan rutin, meliputi :
Pengukuran formal
1. Dilakukan secara periodik
2. Data obyektif
3. Caranya :
 Free respon report
 Rating scale
 Checklist
PPKC

20

Ilustrasi penerapan merit system


Prestasi Kerja
Pegawai

Baik

Penghasilaln

Karir

Pelatihan
(Teknis &
Manajerial

Baik

Promosi

Jenjang pelaihan yg
lebih tinggi

Rotasi (pindah
ke jabatan
setara)

Pelatihan yg
menambah
wawasan

Disesuaikan

Sedang

Sedang

Buruk

Turun

Demosi

Pelatihan yg
memotivasi
peningkatan
prestasi

Disesuaikan
PPKC

21

Free respon report


penilaian bebas : penilaian secara tertulis
terhadap hasil kerja pelaksanaan tanpa dijelaskan
tentang apa dan bagaimana cara penilaian
 The rating scale
penilaian yang berdasarkan identifikasi pada
faktor apa yang penting dari tugas / jabatannya
yang hendak diukur dengan melalui parameter
faktor -faktor tersebut misalkan :


 Pengetahuan; motivasi; menjalin hubungan kerja sama,


kemampuan dalam melaksanakan supervisi
PPKC

22

Contoh
Pengetahuan
Buruk

Dibawah rata rata

Rata - rata

Diatas rata rata

Baik

Dibawah rata rata

Rata - rata

Diatas rata rata

Baik

Diatas rata rata

Baik

Motivasi kerja
Buruk

Menjalin hubungan & dapat bekerja sama


Buruk

Dibawah rata rata

Rata - rata

Dst .

PPKC

23

Contoh
Penilaian untuk sikap/perilaku
No

Faktor yang dinilai

Perawat selalu menyapa pada pasien dan keluarga


Tidak pernah 1 2 3 4 5 selalu

Perawat selalu melakukan proses keperawatan pada pasien yg ditugaskan dan


mendokumentasikan
Tidak pernah 1 2 3 4 5 selalu

Dalam memberikan asuhan keperawatan selalu memperhatikan lingkungan


Tidak pernah 1 2 3 4 5 selalu

Bila mendapat tugas selalu diterima dengan senang hati


Tidak pernah 1 2 3 4 5 selalu

Dst .

PPKC

24

3. Checklis
suatu cara penilaian/pendekatan secara subyektif dengan menilai secara
checklist. Dalam metode ini dihadapkan pada daftar pertanyaanpertanyaan-2
khusus berikut pencantuman pilihan nilainya

No

Pertanyaan

Ya

Biasa memberikan gagasan yg baik

Menunjukkan minat besar dalam bekerja

Dalam bekerja selalu pilih-2 dalam menjalankan tugasnya

Peralatan kerja dipelihara dengan baik

Memiliki pengetahuan jabatan yang baik

Membeda-bedakan bawahan

Mendengarkan kesulitan bawahan

Menegur bawahan didepan umum dst

PPKC

Tidak

25

Peran kepemimpinan dalam penilaian


kinerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menggunakan proses penilaian utk memotivasi kary dan


meningkatkan pertumbuhan
Menggunakan teknik yang tepat untuk mengurangi
kecemasan akibat proses penilaian
Melibatkan kary. dlm semua aspek penilaian kinerja
Menyadari kemungkinan terjadinya bias
Membina rasa percaya kary. melalui bersikap jujur dan
adil ketika menilai penampilan
Mendorong terjadinya proses telaah peer di antara staf
profesional
PPKC

26

Menggunakan intrview untuk memfasilitasi komunikasi


2 arah
8. Memberi dukungan terus menerus pd kary. Yg
berupaya mengkoreksi kinerjanya yg kurang
9. Menggunakan teknik coaching utk meningkatkan
pertumbuhan penampilan kerja
10. Membuat tujuan penampilan individual dan interview
penilaian sesuai kebutuhan utk memenuhi kebutuhan
unik staf yang budayanya berbeda
7.

PPKC

27

Dengan system tsb, maka diperlukan


Kebijakan pokok :
1. Kebijakan penilaian karyawan
2. Kebijakan tentang kompensasi /
penghasilan
3. Kebijakan tentang karir
4. Kebijakan tentang
pelatihan/pengembangan diri
PPKC

28

4. Pengendalian mutu
Pengendalian mutu pely. Sbg hasil interaksi
seluruh komponen di RS : struktur, proses, hasil
 Mutu : abstrak dan subyektif  persepsi
tergantung sistem nilai, latar belakang sosial,
budaya masyarakat atau individu
Bagi klien, mutu yg baik  kesembuhan penyakit,
kecepatan pelayanan, tarif yg wajar dan
keramahan
Bagi pimpinana RS, mutu yg baik  efisiensi biaya
operasional, biaya investasi, dan sumber daya lain


PPKC

29

Peran kepemimpinan dalam


pengendalian mutu
1.
2.
3.
4.
5.

Dapat melibatkan aktif pada staf keperawatan


dalam proses pengendalian mutu
Mengkomunikasikan secara jelas standar yg
diharapkan
Mengupayakan untuk dapat menyusun standar
yg tinggi untuk memaksimalkan mutu
Mendukung peningkatan mutu sebagai proses
yg terus menerus
Menggunakan pengendalian sebagai metoda
menentukan bagaimana tujuan akan dicapai
PPKC

30

Mengukur mutu pelayanan


Adalah mengukur petunjuk yg relevan dgn aspek
aspek yg berperan dlm memproduksi ply. Tsb
1. Aspek klinis atau penampilan keprofesian:
pengetahuan, sikap dan perilaku, pengalaman
tenaga kesehatan yg berkaitan dgn proses dan
hasil asuhan
2. Aspek efisiensi dan efektifitas : pemanfaatan
sumber daya RS apakah berdaya guna dan
berhasil guna scr ekonomi
3. Aspek keselamatan klien : keamanan dan
keselamatan klien
4. Aspek kepuasan klien
PPKC

31

Alat pengendalian :
Untuk mengukur mutu asuhan  audit
keperawatan yg dapat dilaksanakan secara
a) Retrospective
b) Concurrent
c) Prospective
Yg terdiri dari :
1. Audit outcome
melihat hasil akhir/bagimana status pasien
berubah dari hasil intervensi keperawatan,
audit ini memperlihatkan secara akurat
mutu asuhan yg telah diberikan
PPKC

32

2.

Audit proses
untuk mengukur proses
asuhan/bagaimana asuhan diberikan
sehingga dapat terlihat pada saat proses
dengan mutu asuhan yg diberikan
misalnya :

Pelaksanaan chritical pathway


Pelaksanaan SOP

PPKC

33

3.

Audit struktur
suatu audit untuk melihat/meliputi input
sumber/faktor lingkungan yg dapat
mendukung kelangsungan asuhan pada pasien
Misalnya :
a) Jumlah / rasio ketenagaan
b) Kategeri ketenagaan
c) Waktu tunggu pely di UGD
d) Lingkungan yg aman :





Adanya sistem/alat kebakaran


Fasilitas dan peralatan yg aman
Berfungsinya bel pasien
dll

PPKC

34

Tujuan audit keperawatan


1.
2.
3.
4.
5.

Mengukur dan memonitor penampilan


perawat dalam praktek
Mengkaji penampilan / kinerja perawat
dalam praktek
Mengidentifikasi kekurangan dan
memperbaiki
Komuniksikan harapan harapan dan
evaluasi setelah implementsi
Buat statement pada asuhan keperawatan yg
berkualitas
PPKC

35

You might also like