Professional Documents
Culture Documents
DISENTRI
PENDAHULUAN
Di Indonesia 5% dari
3848 orang penderita
diareberat menderita
disentri basiler
disentri basiler
dan disentri
amoeba banyak
ditemukan di
negara
berkembang
dan beriklim
tropis
Disent
ri
Insidensi 200 juta
kasus
650.000 kematian
terjadi akibat
disentri basiler pada
anak-anak di bawah
umur 5 tahun
Angka
mortalitas
lebih tinggi
(6,2%)
dibandingkan
diare akut
lainnya.
ETIOLOGI
Disentri basiler (shigellosis) disebabkan oleh kuman genus
Shigella, basil non motil, gram negatif, famili Enterobactericeae.
4 spesies Shigella yang menyebabkan disentri :
a. S. dysentriae (serogroup A)
b. S. flexneri (serogroup B)
c. S. bondii (serogroup C)
d. S. sonnei (serogroup D)
ETIOLOGI
Disentri Amoeba (amoebiasis) disebabkan oleh
parasit protozoa yang dikenal dengan nama
Entamoeba histolytica.
FAKTOR PREDISPOSISI
a. Makanan, buah dan sayuran yang terkontaminasi.
b. Air yang terkontaminasi.
c. Tinja yang digunakan sebagai pupuk.
d. Berenang di air yang terkontaminasi.
e. Imunitas tubuh yang kurang
f. Tinggal di tempat yang kumuh dan padat penduduk
EPIDEMIOLOGI
Disentri
PATOFISIOLOGI
kolonisasi kuman di jejunum/ileum/kolon invasi ke sel epitel mukosa
usus & lamina propia infiltrasi sel sel radang, produksi enterotoksin
invasi ke plak payeri dan KGB mesenterium hipertrofi, penurunan aliran
darah ke mukosa nekrosis mukosa, terjadi ulkus eritrosit dan plasma
keluar ke lumen tinja berlendir bercampur darah - terjadi terus menerus
luka, nyeri daerah anus dehidrasi timbul rasa haus, kulit kering dan
dingin , turgor kulit menurun, wajah kebiruan, ekstremitas dingin
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Disentri basiler : nyeri perut bagian bawah, diare mengandung darah dan lendir,demam,tenesmus dan nafsu makan berkurang
Disentri amoeba : timbul penyakit perlahan, perut kembung, dan nyeri perut ringan. Timbul diare ringan 4-5 kali sehari,feses
berbau busuk dan kadang bercampur darah dan lendir.
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum
Tanda vital
Tekanan darah: normal
Suhu :febris
Respirasi : normal/meningkat
Nadi: normal/meningkat
Mata : konjungtiva anemia (-/-), sclera ikterik (-/-)
Mulut : sianosis (-/+)
Hidung
: nafas cuping hidung (-), secret (-)
Thoraks
: jantung-paru dbn
Abdomen
Inspeksi
: (datar/cembung)
Auskultasi: BU (+) meningkat
Perkusi
: timpani
Palpasi
: nyeri tekan (+)
Ekstremitas: akral dingin (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
EDUKASI
Higienitas Individu
Sanitasi Lingkungan
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anorital dan Lelly Andayasari. 2011. Kajian Epidemiologi Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan yang
Disebabkan oleh Amuba di Indonesia. Media Litbang Kesehatan. Vol. 21:1. Hal. 1-9.
Behrman, Richard E, Robert M, dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Vol. 2. Jakarta: EGC.
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial : Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta : Salemba Medika.
Hartono, A. 2005. Penyakit Bawaan Makanan : Fokus untuk Pendidikan Kesehatan. Jakarta :
Oesman, Nizam. 2009. Kolitis Infeksi dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V. Jakarta: Interna
Publishing.
Sudoyo, Aru W. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V. Jakarta: Internal Publishing
Syaroni, Akmal. 2009. Disentri Basiler dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V. Jakarta:
Interna Publishing..
Traa, Beatrix S, Christa L Fischer, dkk. 2010. Antibiotics for The Treatment of Dysentery in Children.
International Journal of epidemiology. Vol. 39. Hal. 70-74.