You are on page 1of 8

KERANGKA ACUAN KERJA (TERMS OF REFERENCE)

Kementerian Negara / Lembaga


Unit Eselon I
Unit Eselon II
Program
Hasil (Outcome)

Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan

Keluaran (Output)
Volume
A.

: Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
: Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air
: Pengelolaan Sumber Daya Air
:Inventarisasi Kondisi, Design Perencanaan Jaringan
Irigasi Dan Rekomendasi Untuk Pemeliharaan Jaringan
Irigasi Aimasi dan Jaringan Irigasi Prafi, Kabupaten
Manokwari
:Penyediaan Tenaga Ahli Untuk Survey Penelusuran
Jaringan Irigasi Aimasi CS, Kabupaten Manokwari
:Kondisi Jaringan Irigasi, Desain Perbaikan Sarana
Irigasi Yang Mengalami Kerusakan Dan Rekomendasi
Terhadap Pemeliharaan Jaringan Irigasi
:Laporan
:1 (Satu)

LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
b. Permen PU No.12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan jaringan
Irigasi.
c. Peraturan Menteri PU No. 2/PRT/M/2010 tentang Pedoman Operasi dan
Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
d. Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi.
e. Peraturan Menteri Keuangan No. 136/PMK.02/2014 tentang Potongan
Penyusunan Dan Pendanaan Rencana Kerja Dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga TA 2015.
f. Keputusan Menteri PU No. 390/KPTS/M/2007 tentang Penetapan Status
Daerah Irigasi Yang Pengelolaannya Menjadi Wewenang Dan Tanggung
Jawab Pemerintah, Pemerintah Provinsi Dan Pemerintah Kabupaten/kota.
2. Pelaksana Tugas
Pelaksana dan penanggung jawab kegiatan adalah PPK Operasi dan
Pemeliharaan Sumber Daya Air Papua Barat, Satker Operasi dan Pemeliharaan
Sumber Daya Air Papua Barat.
3. Gambaran Umum
3.1 Umum
Air merupakan komoditi yang sangat vital untuk makhluk hidup agar tetap
dapat bertahan hidup. Tetapi dalam kenyataannya pada beberapa daerah
ketersediaan air bersih untuk kehidupan sehari-hari terkadang menjadi

sesuatu yang sulit didapatkan. Antisipasi kekurangan dan kelangkaan


air/kekeringan (water shortage and water scarcity) di musim kemarau dapat
dilakukan melalui modifikasi karakteristik hidrologi daerah aliran sungai (DAS).
Implementasinya dapat dilakukan melalui penampungan dan penyimpanan
(water collecting and storage) dari kelebihan air yang tidak tertampung di
dalam pori-pori dan rongga tanah pada saat pasokan air berlebih (musim
penghujan) untuk selanjutnya digunakan pada musim kemarau. Untuk
menjaga ketersediaan air maka dibangunlah jaringan irigasi yang juga dapat
berfungsi sebagai sumber air untuk daerah pertanian padi sawah pada
umumnya. Kabupaten Manokwari mempunyai potensi sumber daya air untuk
sumber irigasi yang dapat dibagi dalam 4 kategori antara lain :Irigasi teknis,
Irigasi semi teknis, Irigasi sederhana, Irigasi desa. Dalam rangka peningkatan
kinerja daerah irigasi Kabupaten Manokwari guna mendukung pengembangan
pertanian rakyat khususnya budidaya padi sawah, sehingga dapat menunjang
ketahanan pangan di Kabupaten Manokwari maupun nasional, maka perlu
dilakukan kegiatan survey Jaringan Irigasi. Dengan rangkaian kegiatan
tersebut dapat dirancang tindakan-tindakan penanganan dan pengelolahan
yang efektif dan efisien, sehingga perencanaan rehabilitasi daerah irigasi pada
Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Manokwari dapat terlaksana secara
terarah dan optimal.
B.

MAKSUD DAN TUJUAN


B.1
Maksud :
Mengevaluasi :
1. Kondisi fisik dan Jaringan Irigasi (bangunan dan saluran) ;
2. Kapasitas bendung (sumber air) dalam melayani kebutuhan air irigasi, air baku
dan keperluan lainnya ;
3. Luas areal (petak sekunder dan tersier): potensi (rencana), fungsional dan
lembaga pengelolaannya ;

B.2

Tujuan :
1. Mengoptimalkan system irigasi yang ada, termaksuk kemampuan pemberian
air dari bangunan sumber air dalam pelayanan selama ini ;
2. Mengidentifikasi tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi dan

C.

fungsi sistem irigasi yang ada;


3. Membuat perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
SASARAN
1. Evaluasi terhadap data survey jaringan irigasi.

2. Mendesain jaringan irigasi yang teridentifikasi mengalami rusak berat dari saluran
primer / sekunder, dan bangunan air yang ada pada masing-masing Daerah
D.

E.

Irigasi Aimasi dan Daerah Irigasi Prafi di Kabupaten Manowari ;


LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan mencakup Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Aimasi dan Daerah Irigasi
Prafi yang terdapat di Kabupaten Manowari.
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup kegiatan mencakup :
1. Mengumpulkan informasi menyeluruh mengenai riwayat jaringan irigasi ;
2. Perencanaan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Perencanaan

pemeliharaan

dibuat

oleh

Dinas/pengelola

irigasi

bersama

perkumpulan petani pemakai air berdasarkan rencana prioritas hasil inventarisasi


jaringan irigasi. Dalam rencana pemeliharaan terdapat pembagian tugas, antara
P3A dengan pemerintah diantaranya bagian mana bisa ditangani P3A dan bagian
mana yang ditangani pemerintah melalui Nota Kesepakatan kerjasama O&P.
Penyusunan rencana pemeliharaan meliputi :
a) Inspeksi Rutin
Tenaga ahli mengadakan inspeksi/pemeriksaan secara rutin di wilayah
kerjanya setiap 10 hari atau 15 hari sekali, untuk memastikan bahwa jaringan
irigasi dapat berfungsi dengan baik dan air dapat dibagi/dialirkan sesuai
dengan ketentuan. Kerusakan ringan yang dijumpai dalam inspeksi rutin harus
segera dilaksanakan perbaikannya sebagai pemeliharaan rutin, dicatat dalam
Blangko 01-P.

Gambar.1 Blanko 01 P
b) Penelusuran Jaringan Irigasi

Berdasarkan usulan kerusakan yang diketahui sebelumnya, dilakukan


penelusuran jaringan untuk mengetahui tingkat kerusakan dalam rangka
pembuatan usulan pekerjaan pemeliharaan tahun depan Penelusuran
dilaksanakan setahun dua kali yaitu pada saat Pengeringan, untuk
mengetahui endapan, dan mengetahui tingkat kerusakan yang terjadi ketika
air di saluran berada di bawah air normal dan pada saat air normal (saat
Pengolahan Tanah) untuk mengetahui besarnya rembesan dan bocoran
jaringan. Hasil dari penelusuran bersama dicatat dalam Blangko 02-P sampai
dengan 04-P dan ditentukan ranking prioritasnya. Dalam pelaksanaan
penelusuran jaringan irigasi dengan melakukan Walk Through Survey, tenaga
ahli agar menggunakan GPS sebagai alat bantu. Setelah itu data Ploting dan
Tracking

dari

GPS

diolah

menggunakan

aplikasi

program

yang

direkomendasikan pada Penelusuran Aset Irigasi (PAI) seperti Mapsource,


DNR Garmin, kemudian mengolah data tersebut pada aplikasi / program yang
berbasis Sistem Informasi Geografis seperti Aplikasi PDSDA-PAI (Pengolah
Data Sumber DayaAir Penelusuran Aset Irigasi), Google Earth, Quantum Gis
atau Arc Gis. Aplikasi PDSDA-PAI dapat diperoleh di Balai Wilayah Sungai
Papua Barat.

Gambar. 2 Blanko 02-P

Gambar. 3 Blanko 03-P

Gambar. 4 Blanko 04-P


c) Identifikasi dan Analisis Tingkat Kerusakan
Berdasarkan hasil inventarisasi dilakukan survai identifikasi permasalahan dan
kebutuhan pemeliharaan secara partisipatif, dan dibuat suatu rangkaian
rencana aksi yang tersusun dengan skala prioritas serta uraian pekerjaan
pemeliharaan. Dalam menentukan kriteria pemeliharaan dilihat dari kondisi
kerusakan phisik jaringan irigasi. Pada hakekatnya pemeliharaan jaringan
irigasi yang tertunda akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dan
memerlukan rehabilitasi lebih dini. Klasifikasi kondisi fisik jaringan irigasi
sebagai berikut :
Kondisi baik jika tingkat kerusakan < 10 % dari kondisi awal bangunan /
saluran dan diperlukan pemeliharaan rutin.
Kondisi rusak ringan jika tingkat kerusakan 10 20 % dari kondisi awal
bangunan/saluran dan diperlukan pemeliharaan berkala.
Kondisi rusak sedang jika tingkat kerusakan 21 40 % dari kondisi awal
bangunan/saluran dan diperlukan perbaikan.

Kondisi rusak berat jika tingkat kerusakan > 40 % dari kondisi awal
bangunan / saluran dan diperlukan perbaikan berat atau penggantian.
Hasil identifikasi dan analisa kerusakan merupakan bahan dalam penyusunan
detail desain pemeliharaan.
d) Pengukuran Dan Pembuatan Detail Desain Perbaikan Jaringan Irigasi
Survai Dan Pengukuran Perbaikan Jaringan Irigasi
Survai Dan Pengukuran Untuk Pemeliharaan Jaringan Irigasi dapat
dilaksanakan secara sederhana oleh petugas Dinas/pengelola irigasi
bersama-sama perkumpulan petani pemakai air dengan menggunakan roll
meter, alat bantu ukur, selang air atau, tali. Hasil survai yang dituangkan
dalam gambar skets atau diatas gambar as built drawing. Sedangkan
untuk ekerjaan perbaikan, perbaikan berat maupun penggantian harus
menggunakan alat ukur waterpass atau theodolit untuk mendapatkan
elevasi yang akurat. Hasil survai dan pengukuran ini selanjutnya digunakan
oleh petugas Dinas/pengelola irigasi dalam penyusunan detail desain.
Pembuatan Detail Desain
Berdasarkan hasil survai dan pengukuran disusun rancangan detail desain
dan penggambaran. Hasil rancangan detail desain ini didiskusikan kembali
dengan perkumpulan petani pemakai air sebagai dasar pembuatan desain
akhir.
e) Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana anggaran biaya dihitung berdasarkan perhitungan volume dan harga
satuan yang sesuai dengan standar yang berlaku di wilayah setempat.
Sumber- sumber pembiayaan pemeliharaan jaringan irigasi berasal dari
alokasi biaya pemeliharaan dari sumber APBN, APBD, atau DAK.
3. Membuat Pelaporan
Konsep Laporan Final (Draft Final Report)
Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya 16 minggu setelah pekerjaan
dimulai. Konsep laporan akhir ini akan digunakan untuk diskusi seminar
dilingkungan

pengairan, pertanian

dan

instansi terkait lainnya

untuk

memperoleh masukan dalam melengkapi penyusunan laporan akhir.


Laporan Akhir (Final Report)
Laporan akhir berupa laporan perbaikan dari konsep laporan akhir, diserahkan
selambat-lambatnya 18 minggu setelah pekerjaan dimulai. Laporan akhir ini
diserahkan sebanyak 10 buku, termaksuk dalam bentuk Travel Disk sebanyak
F.

3 buah.
METODOLOGI
1. Ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahannya yang diusulkan ;
2. Tanggapan terhadap mengenai data yang tersedia ;

G.

KELUARAN
1. Informasi teknis jaringan irigasi, termaksuk data mutakhir mengenai jaringan
irigasi primer dan sekunder serta kondisinya, dengan setidak-tidaknya dilampiri
dengan :
1) Blanko 01-P sampai dengan 04-P yang sudah terisi
2) File output hasil olahan dari aplikasi PDSDA-PAI
3) Data base terbaru jaringan irigasi beserta kondisinya ;
4) Foto seluruh bangunan dan sampling tiap ruas saluran dengan informasi

H.

tentang masing-masing bangunan / saluran yang difoto ;


2. Hasil evaluasi tentang kondisi dan fungsi jaringan irigasi teknis dan semi teknis.
TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini meliputi :
1. Ketua Tim Ahli Irigasi (1 orang)
Dengan kualifikasi Sarjana Teknik Sipil / Pengairan, pengalaman 3 tahun dalam
Bidang Perencanaan Pengembangan Irigasi.
2. Ahli Irigasi (1 orang)
Dengan kualifikasi Sarjana Teknik Sipil / Pengairan, pengalaman 2 tahun dalam

Bidang Perencanaan Pengembangan Irigasi.


I. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan ini selama 150 hari / 5 bulan sejak ditandatangani
J.
K.
L.

Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).


NAMA ORGANISASI PENGGUNA JASA
Satker Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Papua Barat
SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini dibiayai dengan dana APBN 2015
LAIN-LAIN
1. Sewaktu-waktu konsultan dapat diminta oleh pemberi tugas mengadakan diskusi
atau memberikan penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya.
2. Konsultan harus menunjuk seorang wakilnya sewaktu-waktu dapat dihubungi
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dan mempunyai kuasa untuk
bertindak dan mengambil keputusan atas nama konsultan.
3. Konsultan diminta menyerahkan foto / gambar yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan lapangan.
4. Konsultan harus selalu mendiskusikan usulan-usulan pekerjaan dengan tim teknis
Satker Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Papua Barat.
5. Konsultan harus menyediakan semua peralatan yang diperlukan dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan.
6. Hal-hal yang belum tercakup dalam kerangka acuan ini akan dijelaskan dalam
Acara Penjelasan Pekerjaan.
Mengetahui,
Satker Operasi Dan Pemeliharaan Sumber Daya Air

Ketua Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)


Operasi Dan Pemeliharaan SDA II
Prov. Papua Barat

Popo Asijono, ST
Nip. 19690904 199203 1 009

You might also like