Professional Documents
Culture Documents
dan teknologi industri konstruksi. Manajemen konstruksi juga dapat diartikan sebagai sebuah model
bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat dan bantuan dalam sebuah
proyek pembangunan.
Proyek Terdapat berbagai pemikiran atau teori yang menjelaskan tentang definisi
proyek termasuk proyek pembangunan. Gittinger (1972: 2) menjelaskan bahwa
proyek adalah suatu kegiatan investasi sebagai bagian dari program yang
menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang atau jasa yang
diharapkan dapat memperoleh keuntungan dalam suatu periode tertentu. Menurut
definisi tersebut proyek memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) Proyek memiliki
tujuan yaitu menghasilkan barang dan jasa; 2) Proyek membutuhkan masukan atau
input berupa sumber-sumber yang langka seperti modal, tenaga buruh, tanah, dan
kepemimpinan; 3) Proyek memiliki titik awal dan titik akhir ; 4) Dalam waktu setelah
proyek selesai, mulai dapat menghasilkan manfaat.
Unsur-unsur Proyek
Semua orang-orang/Badan yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi disebut
unsur-unsur proyek. Unsur-nnsur / Pihak yang terlibat dalam proyek adalah :
1. Pemberi Tugas/Owner/Pemilik Proyek
Ialah perorangan/Badan Instansi Pemerintah atau Swasta yang mempunyai ide, kebutuhan
memberikan/menyeruh memberikan pekerjaan pembangunan (proyek) serta membiayai
kegiatan Proyek tersebut.
Contoh : Orang yang akan membangun rumah tinggal, Dep.PU, Dep. P&K,. Perusahaan akan
membuat Hotel, Restaurant, Toko dsb.
2. Konsultan Perencana
Ialah perorangan/badan Hukum yang membuat studi tentang perencanaan atau
perencanaan teknis lengkap dari suatu pembangunan konstruksi berdasarkan ide dan
kebutuhan Pemilik Proyek serta menyesuaikan dengan latar belakang keahliannya.
Contoh : Atelir 6, PT. Perentjana Djaja, PT. Bina Cipta, Arsitek freelance dsb.
3. Kontraktor
Ialah perorangan/Badan Hukum yang menerima dan melaksanakan pekerjaan proyek
menurut biaya yang tersedia dan sesuai dengan waktu, spesifikasi serta gambar rencana
yang telah ditetapkan.
Contoh : PT. Tunas Jaya Sanur, PT. Hutama Karya, PT. Waskita Karya, Pemborong dsb.
4. Konsultan Pengawas
Ialah perorangan/ Badan Hukum yang mengadakan pengawasan menyeluruh terhadap
pelaksanaan pekerjaan pembangunan yang dilakukan oleh Kontraktor agar sesuai dengan
waktu, spesifikasi dan gambar yang telah ditetapkan.
Contoh : Sama dengan Konsultan Perencana karena umumnya konsultan perencana juga
berfungsi sebagai konsultan pengawas.
Jaminan Pelaksanaan atau Performance Bond adalah jaminan yang diterbitkan oleh Surety
Company untuk menjamin Obligee bahwa Principal akan dapat menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan oleh Obligee sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak
pekerjaan. Apabila Principal tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kontrak
maka Surety Company akan memberikan ganti rugi kepada Obligee maksimum sebesar nilai
jaminan
Surat Penawaran ini digunakan oleh para pelaku usaha untuk membuat perjanjian atau
kesepakatan untuk kerjasama di bidang bisnis, baik berupa pembelian barang, jasa ataupun
pengajuan pengajuan terhadap suatu jenis produk
Manajemen Konstruksi ialah suatu proses nyata yang terdiri dari perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling), yang masing
masing saling memanfaatkan dalam bidang ilmu pengetahuan (science) maupun keahlian (art), dalam
rangka untuk mencapai mencapai tujuan sasaran yang telah ditetapkan (pengelolaan pembangunan
sesuatu bangunan)
Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau
pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan
tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk
fisik lain.
dokumen lelang adalah suatu dokumen yang dijadikan pedoman dalam rangka
pelaksanaan pemborongan/pembelian yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan dokumen tersebut harus dimiliki oleh
setiap peminat lelang yang akan mengikuti baik pelelangan pekerjaan
pemborongan dan jasa konsultan maupun pelelangan pengadaan barang dan jasa.
Menurut UUJK No. 18/1999, pihak-pihak yang terlibat dalam pekerjaan
konstruksi: 1. Pengguna jasa, adalah pihak yang menggunakan jasa pihak lain
dalam pekerjaan konstruksi seperti pemilik bangunan/konstruksi, pemberi tugas,
pengembang dan kontraktor utama yang menggunakan jasa subkontraktor dan
atau pemasok (supplier) 2. Penyedia jasa, adalah pihak yang menyediakan jasa
untu
kegiatan
pekerjaan
konstruksi,
seperti
konsultan
perencana
teknis/desain/perancang, kontraktor pelaksana konstruksi, konsultan pengawas
konstruksi dan konsultan manajemen konstruksi
Struktur organisasi proyek secara umum
1. Project Manager
2. Deputy Project Manager (DPM)
3. Quality Control (QC)
4. Koordinator Lapangan
5. Project Production Manager (PPM)
6. Surveyor
7. Koordinator Engineering
8. Logistik
9. Safety Manager
10.Subkontraktor
AV 41 (Syarat-syarat umum)
2)
3)
barang/jasa dan
kata-kata
dokumen
Dokumen penawaran bersifat rahasia. Oleh sebab itu, dilarang dikirim kepada
anggota panitia pengadaan atau perseorangan, melainkan kepada alamat
sebagaimana disebutkan pada angka 4);
tanggal
dan
jam
penerimaannya,
serta memasuk-kannya ke
tempat/kotak yang tertutup, yang terkunci dan tersegel yang telah ditentukan.
Dokumen penawaran yang diterima setelah batas waktu pemasukan penawaran
tidak diikutsertakan.
1) Sampul pertama berisi kelengkapan data administrasi dan teknis yang disyaratkan
dan pada sampul tertulis Data Administrasi dan Teknis;
2) Sampul kedua berisi data perhitungan harga penawaran dan pada sampul ditulis
Data Harga Penawaran;
3) Sampul pertama dan kedua dimasukkan ke dalam satu sampul (disebut sampul
penutup);
4)
5) Apabila penawaran disampaikan melalui pos, sampul penutup yang berisi sampul
pertama dan sampul kedua dimasukkan dalam satu sampul, disebut sampul luar;
6)
Dokumen penawaran bersifat rahasia. Oleh sebab itu, dilarang dikirim kepada
anggota panitia pengadaan atau perseorangan, melainkan kepada alamat
sebagaimana disebutkan pada angka 4);
9)
dan
Metoda Dua Tahap dapat digunakan untuk pengadaan barang/jasa berkaitan dengan
penggunaan
teknologi
tinggi,
kompleks
dan
resiko
tinggi
dan/atau
yang
peralatannya
dan/atau
yang
mempunyai
beberapa
alternatif
penggunaan sistem dan disain penerapan teknologi yang berbeda, serta pengadaan
barang/jasa yang memerlukan penyesuaian kriteria teknis untuk menyetarakan
spesifikasi teknis diantara penawar sesuai yang disyaratkan pada dokumen
pengadaan. Sebagai contoh: kontrak terima jadi (turnkey), rancang bangun rekayasa,
dan pembangkit tenaga listrik.
Pemasukan dokumen penawaran dengan metoda dua tahap dilakukan sebagai
berikut :
1) Tahap Pertama
a) Pada tahap I dimasukkan sampul yang memuat persyaratan administrasi dan teknis
sebagaimana disyaratkan dalam dokumen pengadaan barang/jasa dan tidak
termasuk usulan harga;
b) Pada sampul tahap I hanya dicantumkan alamat pengguna barang/jasa yang
mengadakan pengadaan barang/jasa dan kata-kata dokumen penawaran
pengadaan barang/jasa tahap I (yang mencantumkan : jenis, tempat, hari, tanggal,
bulan, tahun, jam pemasukan);
c) Apabila penawaran disampaikan melalui pos, sampul pertama dimasukkan dalam
satu sampul, disebut sampul luar;
d) Sampul luar hanya memuat alamat pengguna barang/jasa yang mengadakan
pengadaan barang/jasa serta tempat, hari, tanggal, bulan, tahun, dan jam
pemasukan. Dokumen penawaran yang diterima melalui pos, pada sampul luarnya
diberi catatan tanggal dan jam penerimaan. Dokumen penawaran yang diterima
setelah batas akhir pemasukan, tidak diikutsertakan dan diberitahukan kepada
peserta yang bersangkutan untuk diambil kembali.
2) Tahap Kedua
a) Calon penyedia barang/jasa, yang telah dinyatakan lulus oleh panitia/pejabat
pengadaan pada evaluasi tahap pertama, diminta memasukkan surat penawaran
harga yang dimasukan ke dalam sampul kedua;
b) Surat penawaran harga tersebut dilampiri rincian analisis biaya, dan syarat lainnya
yang telah disepakati pada tahap pertama;
c) Harga penawaran dalam surat penawaran dicantumkan dengan jelas dalam angka
dan huruf;
d) Dokumen penawaran bersifat rahasia dan hanya ditujukan kepada alamat yang telah
ditetapkan;
e) Dokumen penawaran disampaikan pada waktu yang telah ditentukan dan dimasukkan ke
dalam kotak/tempat tertutup yang terkunci dan disegel. Dokumen penawaran yang
diterima setelah batas akhir pemasukan, tidak diikutsertakan dan diberitahukan kepada
peserta yang bersangkutan untuk mengambil kembali dokumen penawarannya;
f)
Apabila penawaran disampaikan melalui pos, sampul kedua dimasukkan dalam satu
sampul, disebut sampul luar. Sampul luar hanya memuat alamat pengguna
barang/jasa, tempat, hari, tanggal, bulan, tahun, dan jam pemasukan akan diadakan.
Dokumen penawaran yang diterima melalui pos, pada sampul luarnya diberi catatan
tanggal dan jam penerimaan. Dokumen penawaran yang diterima setelah batas
waktu pemasukan, tidak diikutsertakan dan diberitahukan kepada peserta yang
bersangkutan untuk mengambil kembali dokumen penawarannya.
Metode Pemilihan Penyedia barang/ Jasa Pemerintah menurut KEPPRES No. 80 Tahun 2003
Tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang/ jasa pemerintah (pasal 17, pasal 22 dan lampiran I
keppres No.80, ada 4 metode pemilihan penyedia barang/ jasa pemerintah, yaitu :
1. Metode Pelelangan Umum/ Seleksi umum adalah metode pemilihan yang dilakukan secara terbuka dengan
pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi dan penerangan umum sehingga
masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat dan memenuhu kualifikasi dapat mengikutinya
2. Metode Pelelangan Terbatas/ Seleksi Terbatas adalah metode pemilihan yang dilakukan dengan pengumuman
secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi dengan mencantumkan penyedia barang/ jasa yang
telah diyakini mampu, guna memberi kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi
3. Metode Pemilihan Langsung/ Seleksi Langsung adalah metode pemilihan penyedia barang/ jasa yang dilakukan
dengan membandingkan sebanyak- banyaknya penawaran, sekurang- kurangnya 3 penawaran dari penyedia
barang/ jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis maupun biaya serta harus
diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan bila memungkinkan melalui
internet.
4. Metode Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia barang/ jasa yang dilakukan dengan menunjuk
langsung 1 penyedia barang/ jasa dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh
harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan
Jaminan Penawaran di amanatkan dalam perpres 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang
jasa pemerintah dengan nilai sebesar 1 persen sampai dengan 3 persen dari HPS (harga perkiraan
sendiri). Nilai jaminan penawaran harus ditentukan nominalnya dalam dokumen pengadaan sesuai
dengan aturan tersebut.
Jaminan penawaran dalam suatu proses pengadaan barang jasa dapat dikeluarkan oleh bank umum,
asuransi atau perusahan penjamin, yang mana asuransi dan perusahaan penjamin tersebut harus
terekomendasi oleh menteri keuangan. Dalam proses pemasukan penawaran dari suatu penyedia dalam
suatu proses pengadaan barang jasa, jaminan penawaran termasuk dalam dokumen administrasi selain
dari surat penawaran. Jaminan penawaran dimasukan bersamaan dengan pemasukan dokumen
administrasi dan tidak boleh melebihi dari waktu yang sudah ditentukan di dalam dokumen pengadaan.
Pelaksanaan Pengadaan Barang Jasa membutuhkan Jaminan Pelaksanaan untuk menjamin agar
pelaksanaan kontrak dapat diselesaikan dengan baik. Jaminan pelaksanaan yang dipersyaratkan adalah
sebesar 5% dari kontrak bila kontraknya lebih dari atau sama dengan 80% HPS (Harga Perkiraan
Sendiri). Tapi kalau kontraknya kurang dari 80% HPS maka Jaminan pelaksanaannya harus 5% dari HPS
nya.
Jaminan Pelaksanaan harus diberikan oleh penyedia ketika akan ditandatanganinya kontrakpengadaan
barang/jasa. Pejabat Pembuat Komitmen tidak akan tandatangan kontrak bila jaminan penawaran belum
diberikan penyedia. Jaminan pelaksanaan dapat dikeluarkan oleh bank umum, asuransi, atau penerbit
jaminan, tetapi PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) lebih menyukai jaminan dari bank umum.
Owner Estimate (OE) adalah perkiraan harga pengadaan barang/jasa yang dianalisa secara
profesional dan disyahkan oleh eksekutif yang memiliki otoritas. Owner Estimate (OE) berfungsi
berbagai acuan dalam melakukan evaluasi harga penawaran barang dan jasa dengan tujuan untuk
mendapatkan harga penawaran yang wajar , dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dilaksanakan
oleh rekanan sesuai dengan ketentuan kontrak. Dengan demikian, penyusunan Owners Estimate
merupakan kunci keberhasilan purchasing Management sebuah perusahaan. Workshop ini akan
dipandu oleh beberapa pembicara yang yang memiliki pengalaman purchasing management yang
luas serta pengetahuan statistik dan akuntansi yang mendalam . Kepada setiap peserta seminar,
akan diberikan software untuk perhitungan Owner Estimate. Materi yang dibahas akan sangat
bermanfaat untuk perhitungan OE pengadaan barang/jasa dan OE Proyek.