You are on page 1of 5

ANALISIS SPERMA

1. Pengumpulan bahan

Abstinensia min 2 hari ~ mak 7 hari

Cara masturbasi

Dikeluarkan, dikirim ke laboratorium maksimal 1 jam sejak dikeluarkan


pada suhu 20-370C

Tempat botol/gelas kaca bermulut lebar atau botol plastik dgn syarat non
toksik thd spermatozoa

2. Alat dan bahan


Alat :
a. mikroskop
b. pipet tetes
c. gelas / tabung / pipet
ukur kaca
d. objek glass dan cover
glass
e. pipet leukosit

f.

bilik hitung Neubauer

Improved (NI)
Bahan :
g. semen
h. larutan Turk
i. aquadest
j. Larutan fikasasi metanol
96%
k. Cat Giemsa

3. Jenis Pemeriksaan
a. Makroskopis
4.
- Warna
5.
Normal : putih kelabu homogen, butiran seperti jeli
6.
Abnormal : Jernih jumlah sperma sangat sedikit
7.
Merah kecoklatan sel darah merah
8.
Kuning penderita ikterus, minum vitamin
9.
Bau

12.

15.

10.

Normal

: bau khas seperti bunga akasia

11.

Abnormal : bau busuk infeksi

Likuefaksi (mencairnya semen)


13.

Diamati pada suhu kamar dicatat waktu pencairan

14.

Normal : mencair dalam 60 menit, rata-rata 15 menit

Volume
16.

tabung/gelas ukur dari kaca


17.

Normal : > 1.5 ml

18.
19.

Konsistensi
Cara : Sampel diambil dgn pipet / ujung jarum biarkan

20.
21.

menetes amati benang yang terbentuk


Normal : benang < 2 cm atau sisa sampel di ujung

pipet/jarum hanya sedikit


22.
23.
pH
24.
Cara
: Teteskan sampel pd kertas pH meter baca hasil
setelah 30 dtk
25.
Normal : pH 7,2 7,8
26.
Abnormal : pH > 7,8 infeksi
27.
pH < 7 azoospermia
28.
kemungkinan disgenesis vas deferens, vesika
seminalis, atau epididimis
a. Pemeriksaan mikroskopis
29.
Pemeriksaan estimasi jumlah sperma
30.
Cara :
Teteskan 1 tetes sampel ke objek glass tutup dgn cover glass
periksa di bawah mikroskop pembesaran 400 x px pada

beberapa lapang pandang, pada suhu kamar


Jumlah rata-rata sperma yang didapat dikalikan dengan 10 6
digunakan sebagai dasar pengenceran saat penghitungan dengan
bilik hitung Neubauer Improved

31.Jumlah

32.Penge

sperma /

ncera

lapang

pandang (400x)
33.< 15

34.1 : 5

35.15 40

36.1 : 10

37.40 200

38.1 : 20

39.> 200

40.1 : 50

41.
42.
Motilitas sperma
43.
Cara :
1 tetes sampel ke objek glass tutup dgn cover glass px dgn

pembesaran 400 x
Px dlm 4 -6 lapang pandang pd 200 sperma
Kecepatan gerak sperma normal 5 x panjang kepala sperma atau

0,5 x panjang ekor sperma atau 25 m/detik.


44.
45.
klasifikasikan gerakan sperma :
Motilitas progresif (PR) sperma bergerak aktif, lurus atau dlm

lingkaran besar, dgn kecepatan adekuat


Motilitas nonprogresif (NP) sperma bergerak, dalam lingkaran kecil

, gerakan di tempat, atau gerakan lain di luar kriteria PR


Tidak motil (IM) tidak ada pergerakan sperma
Px ulang dengan tetesan sperma kedua
Normal PR dan NP > 40%
46.
47.
Pemeriksaan vitalitas sperma
Jika sperma motil < 40 % px vitalitas/sperma yang hidup dgn

pengecatan supravital
1 tetes sampel segar + 1 tetes eosin 0,5% pd objek glass ditutup

dgn cover glass 1-2 mnt diamati dgn mikroskop (pembesaran

400x)
Hitung persentase jumlah sperma yang mati (terwarnai oleh cat)

dengan yang hidup (tidak terwarnai oleh cat)


Pemeriksaan ini untuk mengecek pemeriksaan motilitas
persentese sel mati tidak boleh melebihi persentase sperma tidak
motil
48.
49.
Morfologi sperma
50.
Cara :

1 tetes sampel ke salah satu ujung objek glass dibuat apusan


sampel dikeringkan di udara difiksasi dgn metanol 96%

keringkan
Cat dgn Giemsa ( 30 mnt ) bilas dgn air bersih keringkan px

dgn mikroskop pembesaran 400 x


Hitung pd 200 sperma kepala, leher & ekor hasil yang didapat
dibuat persentase

51.
52.
53.
54.

Pemeriksaan elemen bukan sperma


Cara :
penghitungan sel selain sperma : leukosit, sel epitel gepeng

dll hitung dlm 100 sperma


55.Penghitungan :
56.
C=NxS
57.
100
58.
C : jumlah sel dalam juta / ml
59.
N : jumlah sel yang dihitung dalam 100 sperma
60.
S : jumlah sperma dalam juta / ml
61.
62.
Pemeriksaan hitung jumlah sperma
63.
Cara :
pipet leukosit & bilik hitung NI
Pasang bilik hitung NI di miroskop dgn pembesaran 100x / 400x

cari kotak hitung spt terlihat dlm gambar


Penghitungan di kotak tengah yg td 25 kotak sedang masing-2

didalamnya terbagi menjadi 16 kotak kecil


Hisap sampel dgn pipet leukosit sampai angka 0,5 hisap lart Turk

sampai angka 11 (pengenceran 1 : 20)


64.
(Pengenceran lain berdasarkan estimasi jumlah sperma)
Jumlah kotak sedang yang harus dihitung :
65.
jml sperma dlm 1 kotak sedang < 10 hitung 25 kotak
66.
jml sperma dlm 1 kotak sedang 10-40 hitung 10 kotak
67.
jml sperma dlm 1 kotak sedang > 40 hitung 5 kotak
Buat rata-rata jumlah sperma hitung jumlah sperma & faktor
koreksinya dgn aturan seperti tertera dalam tabel
Normal : > 15 jt/ ml
68.

69.
Interpretasi Hasil
Interpretasi hasil analisis sperma saat ini didasarkan atas 3
parameter pokok, yaitu :
Jumlah spermatozoa / ml
% motilitas spermatozoa yang bergerak baik (kriteria a)
% morfologi spermatozoa normal
a. Pemeriksaan Antibodi
70.
Ditujukanj thd Ab yg melapisi sperma infertilitas krn faktor
imunologi
71.
Cara : immunobead test, mixed antiglobulin reaction test
(MAR)
72.
a. Pemeriksaan biakan semen
73.
jk didapatkan : tanda dan gejala infeksi kelenjar asesori,
atau leukosit > 1 juta / ml
74.
prinsip : steril !
a. Pemeriksaan analisis biokimia
Plasma semen asam sitrat, asam fosfatase, gama glutamil
transpeptidase
Kemampuan sekresi prostat Zn, asam sitrat
Kemampuan sekresi vesika seminal fruktosa
Kapasitas sekresi epididimis L karnitin

75.
a. CASA ( computer aided sperm analysis)
76.
lebih teliti
77.
Dpt utk pemeriksaan rutin

You might also like