Professional Documents
Culture Documents
Makalah
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Sistem Belajar Terbuka dan Jarak
Jauh yang diampuh oleh:
Deni Kurniawan, M.Pd
Dr. Hj. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si
Disusun oleh:
Dwi Ratna Martiana
(1306593)
(1303851)
(1300662)
Recky Anadi
(1304719)
(1307669)
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul Distance
Education in Asia: India ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan, akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari
Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Bandung,
Agustus 2015
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 2
C. MANFAAT ............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 3
A. SEJARAH PERKEMBANGAN DISTANCE EDUCATION DI NEGARA INDIA ................................... 3
B. TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN DALAM DISTANCE EDUCATION DI INDIA .............................. 5
1. TEKNOLOGI DALAM SYNCRONOUS DISTANCE EDUCATION ............................................... 5
2. TEKNOLOGI DALAM ASYNCRONOUS DISTANCE EDUCATION ..... ERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
C. FAKTA TERKAIT DISTANCE EDUCATION DI INDIA ......... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
D. SISTEMATIKA RANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH .. 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 14
A. KESIMPULAN ...................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
India adalah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak
kedua di dunia, dengan populasi lebih dari satu miliar jiwa dan adalah negara terbesar
ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis1. India terbagi menjadi 28 negara bagian dan
enam wilayah persatuan. Data pada tahun 2003 menyebutkan bahwa pertumbuhan tercepat
dalam bidang ekonomi hanya mencapai sekitar 8% sebagai akibat dari populasinya yang
besar namun pendapatan perkapitanya sebesar AS$3.262. Meskipun seperempat dari
penduduknya hidup dibawah garis kemiskinan, muncul masyarakat kelas menengah dalam
jumlah yang besar karena dampak dari cepatnya pertumbuhan industri teknologi informasi.
Sistem pendidikan di India terbagi menjadi empat periode yaitu diantaranya periode
kuno, periode pertengahan, periode penjajahan, dan periode setelah kemerdekaan.
Pendidikan pada periode kuno hanya diketahui dan dipahami oleh beberapa orang tertentu
saja yang ditentukan oleh agama, kasta, juga keluarga. Meskipun lebih terbuka dan inklusif
pendidikan pada periode pertengahan tidak jauh berbeda dengan periode sebelumnya yang
membatasi pendidikan berdasarkan kasta, profesi, dan kekuatan serta posisi dalam
lingkungan sosial. Pendidikan pada periode penjajahan lebih terbuka dan tidak
diskriminatif, namun tetap saja sulit dijangkau oleh masyarakat. Terakhir, pengenalan
program pendidikan yang sistematis dan berorientasi politik dimulai pada periode setelah
kemerdekaan sebagai upaya dari kesadaran bahwa pendidikan adalah kunci dasar untuk
mencapai tujuan perkembangan nasional.
Beberapa waktu setelah kemerdekaannya, yaitu tanggal 15 Agustus 1947, hanya
18,3% masyarakat India yang berpendidikan. Namun pada tahun 1981 persentase
masyarakat yang berpendidikan meningkat menjadi 43,4% yang terdiri dari 56,4% laki-laki
dan 29,8% perempuan. Persentase angka tersebutpun meningkat lagi hingga mencapai 52%
yang terdiri dari 64% laki-laki dan 39% perempuan pada tahun 1991. Banyak faktor
penyebab peningkatan tersebut yang salah satu diantaranya yaitu keberanian pemerintah
untuk mengambil kebijakan radikal dengan menerapkan sistem pendidikan jarak jauh dan
terbuka yang kemudian terus mengalami perkembangan hingga saat ini.
id.wikipedia.org
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan Distance Education di negara India?
2. Teknologi apa saja yang digunakan untuk menunjang Distance Education di India?
3. Apa saja fakta-fakta terkait Distance Education di India?
4. Bagaimana sistematika dalam perancangan dan pengembangan program Distance
Education di India?
C. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Distance Education di Negara India
Sejarah pendidikan jarak jauh di India bermula pada beberapa tahun pasca
peristiwa kemerdekaan negara ini. Saat itu Pemerintah mulai menyadari bahwa sistem
pendidikan tradisional telah menjadikan pendidikan adalah sesuatu yang terbatas dan sulit
diperoleh banyak orang. Sistem pendidikan terdahulu tidak memenuhi kewajiban
pemerintah untuk mendemokrasikan rakyatnya serta membuat pendidikan menjadi tidak
mudah untuk dinikmati oleh rakyatnya. Karena itu pemerintah India, yang saat itu
dipimpin oleh Dr. K.L. Shrimali, melalui departemen pendidikan membentuk The
Kothari Committee pada tahun 1961 untuk membuka jalan bagi institusi yang akan
menggunakan kursus korespondensi di India. Kemudian pada tahun 1962, berdasarkan
rekomendasi dari komite tersebut Universitas Delhi diundang oleh University Grants
Commision (UGC) untuk menerapkan kursus korespondensi ditingkat Universitas.
Praktek ini membawa beberapa tujuan diantaranya:
1. Menyediakan metode pembelajaran yang lebih efisien dan murah di tingkat perguruan
tinggi demi pengembangan tingkat nasional di India.
2. Menyediakan fasilitas untuk orang-orang berijazah yang gagal masuk ke universitas
reguler karena alasan ketidakmampuan fisik maupun ekonomi untuk mendapatkan
izin masuk ke perguruan tinggi tersebut.
3. Menyediakan peluang akademik untuk mendidik masyarakat agar meningkatkan
standar pengetahuan dan pembelajaran melalui pendidikan korespondensi tanpa
mengganggu pekerjaannya.
Selain pemerintah, The Education Commission (1964-1966) juga menyatakan
pentingnya perubahan secara radikal untuk mencapai tujuan demokrasi modern dan
perubahan sosial secara objektif. Disamping ledakan ilmu pengetahuan yang terus
menuntut untuk memperoleh kemampuan dan pengetahuan baru memaksa sistem
pendidikan untuk mengakomodasinya lagi dan lagi. Oleh karena itu, pendidikan jarak
jauh atau pembelajaran terbuka diyakini sebagai alternatif yang dapat terus hidup (Anand,
1999).
Didukung oleh sambutan hangat dari masyarakat dan suksesnya percobaan
penerapan pembelajaran korespondensi di Universitas Delhi, The Education Commission
dibawah pimpinan Dr. D.S.Kothari merekomendasikan untuk memperluas penerapan
3
pendidikan jarak jauh yang berbeda. IGNOU membuat kurikulum dan silabus yang lebih
fleksibel dan inovatif disamping memberikan kebebasan memilih bagi mahasiswa.
video
atau
videoteleconference)
oleh
seperangkat
teknologi
memungkinkan untuk tim lebih efisien dalam menganalisis beban kerja, membagi
tugas dan melaporkan kemajuan.
c. Web Conference
Web conferencing akan menjadi bagian penting dari pembelajaran jarak jauh.
Sistem web conferencing yang khas (seperti yang disediakan Genesis dan tari
Rain) mengintegrasikan telepon dan jaringan komputer sehingga peserta dapat
berbicara satu sama lain bersamaan dengan melihat konten yang sama dalam
jumlah yang tidak terbatas. Misalnya, untuk tim pembelajaran jarak jauh yang
bekerja secara kolaboratif untuk menulis dan mengedit dokumen dengan Microsoft
Word atau secara kolektif, untuk penelitian suatu topik tertentu.
Penambahan unsur audio memungkinkan tim untuk mengkoordinasikan,
bernegosiasi, dan berkolaboratif dalam memanipulasi objek apapun (misalnya,
sebuah spreadsheet Excel) muncul di layar mereka. Jika salah satu anggota
mengusulkan perubahan apapun, hasilnya dapat dilihat dan dievaluasi secara
bersamaan oleh semua anggota tim. Siklus yang dihasilkan dari tindakan langsung
memungkinkan anggota tim untuk cepat menyelesaikan tugas dan membuat
dokumen. Ketika mengakses web konferensi peserta mendapatkan nomor, URL,
dan password; kemudian mereka telepon dan login online untuk menarik halaman
umum. Sayangnya, banyak siswa tidak dapat memenuhi persyaratan terkait dengan
Web conferencing karena terkendala biaya yang tinggi serta kebutuhan untuk
saluran DSL, dua saluran telepon, atau saluran telepon dan modem kabel sehingga
mereka dapat mengakses internet sambil berbicara di telepon.
Pendidikan jarak jauh adalah belajar melalui media teknis (bahan cetak, bahan
audio, bahan video, bahan digital) ketika ada pemisahan atau jarak antara guru dan
peserta didik. Sistem pembelajaran jarak jauh pada tingkat universitas di India dapat
secara luas dibagi menjadi jenis berikut:
a. Universitas terbuka : Mereka awalnya dibentuk hanya unyuk menawarkan
program studi melalui modus pendidikan jarak jauh. Contoh universitas terbuka
di India termasuk Indira Gandhi National Open University (IGNOU), Dr. BR
Ambedkar Open University (Braou), Yashwantrao Chavan Maharashtra Open
University, Nashik, dan lain-lain. Dr. BR Ambedkar Open University adalah
universitas terbuka pertama yang didirikan di India pada tahun 1982. Sekarang
memiliki satu universitas terbuka nasional (IGNOU) dan 13 universitas terbuka
pada tiap negara bagian di India.
6
menawarkan
berbagai
program
pembelajaran
melalui
kursus
dan membalas pesan, bahkan mengunggah materi atau tugas sekalipun. Bentukbentuk komunikasi asynchronous terkadang dilengkapi dengan komponen sinkron,
seperti teks dan voice chat, percakapan telepon, video conference, dan bahkan
pertemuan di ruang virtual seperti Second Life, di mana diskusi dapat difasilitasi
antara kelompok siswa.
a. Pengembangan Komunitas Asinkronus
Meskipun hubungan sosial integral belajar kelompok dapat dikembangkan
melalui komunikasi asynchronous. Pembentukan komunitas asynchronous
membutuhkan waktu dan usaha dan mengikuti lima tahap, seperti yang dijelaskan
oleh Waltonen Moore, dkk:
1) Introductions: Melalui langkah ini, anggota masyarakat mulai melihat satu
sama lain sebagai manusia dan mulai membuat awal koneksi dengan anggota
masyarakat lainnya. Serta sebagai upaya anggota kelompok 'untuk membuat
mereka dikenal sebagai individu yang hidup di balik media teknologi.
2) Memulai identifikasi Anggota kelompok. Kegiatan berkomunikasi satu sama
lain dengan mengacu pada kesamaan mereka sebagai anggota kelompok dan
berusaha untuk membangun atau membuat norma-norma yang dikenal untuk
keanggotaan yang baik.
3) Interact: Anggota akan mulai berinteraksi dan mulai berbagi informasi
dengan satu sama lain.
4) Kelompok kohesi dan refleksi. Individu dalam kelompok akan mulai
memvalidasi satu ide dan pendapat orang lain, sementara pada saat yang
sama menjadi cerminan bagi mereka sendiri.
5) Expansive questioning: Sekarang tiap anggota merasa benar-benar nyaman
dalam lingkungan, berfokus pada konten, dan menghormati anggota
kelompok lain, baik dari pikiran maupun pengalaman.
b. Kelebihan Pembelajaran Asinkronus
Manfaat terbesar pembelajaran Asynchronous adalah kebebasan siswa
untuk mengakses program dan bahan ajar, setiap saat dan dari lokasi manapun
mereka dapat memilihnya asalkan ada koneksi internet. Hal ini memungkinkan
untuk aksesibilitas bagi populasi mahasiswa yang beragam, atau bahkan
mahasiswa internasional yg berasal dr suatu negara namun menempuh
pendidikan dari suatu instansi di negara lain
komputer
dan
internet
telah
membuat
distribusi
pembelajaran jarak jauh lebih mudah dan lebih cepat untuk dilakukan serta telah
melahirkan universitas virtual. Dalam studi banding dari dua universitas besar di
9
8. Di tahun 2012 India sudah memakai Sistem Belajar Jarak Jauh melalui web dan apps.
Jadi segala materi dan tugas-tugas yang di sampaikan termuat disana.
9. Tidak semua jurusan di Perguruan Tinggi yang menyediakan Sistem Belajar Jarak
Jauh, hanya beberapa termasuk: seni, sains, pendidikan, manajemen, hukum,
perpustakaan dan informasi, jurnalistik, komputer, mesin dan pertanian
10. Pembelajaran yang tidak bisa melalui bahan cetak disampaikan melalui radio atau TV.
program jangka pendek dan menengah telah dikembangkan oleh OU/CCIS yang
diperuntukkan bagi kebutuhan kelompok di daerah terpencil. Upaya tersebut telah
meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan dan penyediaan pendidikan untuk
berbagai macam kategori penduduk yang bekerja, program tersebut ditawarkan dalam
bahasa daerah. Beberapa lembaga dual mode, yaitu Universitas Hyderabad dan
Institute Teknologi dan Sains Birla menawarkan program berkualitas tinggi dalam
disiplin teknis dan profesional, yang sangat populer di kalangan mahasiswa yang
mencari pekerjaan di sektor pengetahuan khusus. Sejumlah besar program yang
ditawarkan oleh sebagian besar lembaga ODL (Open Education Learning) adalah di
bidang pendidikan tinggi umum dan materi belajar yang sering diajarkan pada
umumnya (standard).
2. Kegiatan ekstra kurikuler untuk pengembangan kepribadian
Untuk menarik dan mempertahankan siswa dalam berbagai program, beberapa
lembaga, seperti Universitas Kakatiya (India), menyediakan fasilitas untuk kegiatan
ekstra kurikuler, yaitu olahraga dan budaya seperti yoga, yang merupakan bagian
integral dari pendidikan dan dianggap penting untuk pengembangan kepribadian.
Praktek yang sehat tersebut diharapkan akan diadopsi oleh lembaga-lembaga lain juga,
karena banyaknya siswa yang di drop-out adalah masalah utama yang dihadapi oleh
mereka.
3. Berbagi bahan (sumber belajar) berkualitas antar lembaga
Untuk menjamin kualitas program, mengurangi duplikasi usaha dan biaya
lembaga service. Lembaga pendidikan terbuka di India telah mengadopsi bahan yang
dikembangkan oleh IGNOU, terutama dalam disiplin profesional dan teknis. Sebuah
upaya bersama sedang dibuat untuk mengembangkan ' sumber bahan bersama daya di
bawah naungan organisasi pemerintah DEC untuk saling berbagi bahan ajar yang
berkualitas di seluruh lembaga dan untuk memungkinkan mereka menawarkan program
berkualitas tinggi dalam bahasa daerah untuk akses yang lebih luas di kalangan siswa.
4. Fokus pada kelompok berkebutuhan khusus
Program khusus direncanakan dan dikembangkan untuk kelompok sasaran
tertentu (berkebutuhan khusus). Misalnya, Universitas Terbuka Madya Pradesh
(MPBOU) menawarkan 'pendidikan khusus' bagi para guru atau peserta didik yang
merupakan penyandang cacat. IGNOU menawarkan 'Program pendidikan guru' yang
dirancang dan dikembangkan untuk guru di daerah khusus. Demikian juga, target
12
orientasi kursus kejuruan dan teknis direncanakan dan ditawarkan untuk peningkatan
pengetahuan dan keterampilan pembentukan penduduk yang bekerja.
5. Sesuai dengan strategi belajar-mengajar
Dalam merancang program baru dan mengembangkan instrumen untuk
penilaian dan pemeriksaan, guru/tutor dituntut untuk mengembangkannya dengan
pendekatan inovatif dan kreatif, sehingga pengajaran/pembelajaran dan evaluasi yang
dilakukan akan efektif. Proses pembelajaran yang sesuai dengan strategi belajar yang
sesuai diadopsi oleh guru dan konselor akan memberikan pendidikan yang tepat kepada
kelompok-kelompok pelajar yang heterogen (berbeda) dengan penggunaan berbagai
teknologi pendidikan
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara India memiliki sejarah panjang dalam kiprahnya di dunia pendidikan terbuka
dan jarak jauh. Perjalanannya dimulai dari tahun 1962 yaitu ketika Universitas Delhi terpilih
sebagai tempat uji coba penerapan kursus korespondensi pertama pada tingkat pendidikan
tinggi di India. Berkat keberhasilannya, langkah ini kemudian diadopsi oleh universitasuniversitas lainnya hingga pada tahun 2002 terdapat 49 universitas yang menawarkan
pendidikan jarak jauh dan tujuh universitas terbuka yang tersebar di beberapa negara
bagian. Dari keseluruhan universitas tersebut salah satu diantaranya terdapat universitas
yang menyediakan pendidikan terbuka dan jarak jauh tingkat nasional sekaligus universitas
terbesar di dunia dengan 3.500.000 siswa, yaitu Indira Gandhi National Open University
(IGNOU). IGNOU juga menjadi rujukan bagi universitas lainnya terutama bagi universitas
yang tersebar di berbagai negara bagian di India. Dapat dikatakan India merupakan negara
dengan sistem pendidikan jarak jauh terbesar di dunia, baik dari segi jumlah institusinya
juga dari segi jumlah siswanya.
Pembelajaran yang dilakukan di india menggunakan system singkronus dan
asingkronus. Dalam singkronus india menggunakan beberapa teknologi yang dapat
menyampaikan informasi dari pendidik ke peserta didik yang terpish secara jarak dan
waktu, adapun teknologi yang digunakan adalah video conference, audio,dan web
conference.
Dalam perencanaan dan pengembangan program terdapat beberapa poin yang perlu
diperhatikan yaitu diantaranya:
1. Mempersiapkan pengetahuan untuk bekerja
2. Kegiatan ekstrakurikuler untuk pengembangan kepribadian
3. Berbagi bahan (sumber belajar) berkualitas antar lembaga
4. Fokus pada kelompok berkebutuhan khusus
5. Sesuai dengan strategi belajar-mengajar
14
DAFTAR PUSTAKA
M.M.Ansar. 2002. Distance Education Council. Indian Jurnal Open Learning. 11 (2), hlm.
219-228.
H.C.S. Rathore.1993. Management of Distance Learning in India.S.B Nangia.New Delhi,India.
Pulist S.K.2000.Student Support Services in Correspondence/Distance Education in India :A
Historical Prespective.IGNOU,Maidan Ghari,New Delhi.
Kanjilil Uma. Information Technology and Libararies in Distance Education.pdf
Dapat diakses di : http://cemca.org.in/ckfinder/userfiles/Kanjilal_Uma__0301.pdf
IJTEMT.2013. Distance Education A view in context India.Vol II, Issue I.pdf
Sujatha K.2002.Distance Education at Secondary level in India.Indian Jurnal.pdf
Dapat diakses di http://unesdoc.unesco.org/images/0012/001262/126210e.pdf
http://www.unesco.org/education/pdf/53_23a.pdf
15