You are on page 1of 18

DISTANCE EDUCATION IN ASIA: INDIA

Makalah
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Sistem Belajar Terbuka dan Jarak
Jauh yang diampuh oleh:
Deni Kurniawan, M.Pd
Dr. Hj. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si

Disusun oleh:
Dwi Ratna Martiana

(1306593)

Elsa Hayanin Lubis

(1303851)

Mega Cahya Pratiwi

(1300662)

Recky Anadi

(1304719)

Wisnu Gilang Ramadhan

(1307669)

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul Distance
Education in Asia: India ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan, akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari
Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Bandung,

Agustus 2015

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 2
C. MANFAAT ............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 3
A. SEJARAH PERKEMBANGAN DISTANCE EDUCATION DI NEGARA INDIA ................................... 3
B. TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN DALAM DISTANCE EDUCATION DI INDIA .............................. 5
1. TEKNOLOGI DALAM SYNCRONOUS DISTANCE EDUCATION ............................................... 5
2. TEKNOLOGI DALAM ASYNCRONOUS DISTANCE EDUCATION ..... ERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.

C. FAKTA TERKAIT DISTANCE EDUCATION DI INDIA ......... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
D. SISTEMATIKA RANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH .. 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 14
A. KESIMPULAN ...................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
India adalah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak
kedua di dunia, dengan populasi lebih dari satu miliar jiwa dan adalah negara terbesar
ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis1. India terbagi menjadi 28 negara bagian dan
enam wilayah persatuan. Data pada tahun 2003 menyebutkan bahwa pertumbuhan tercepat
dalam bidang ekonomi hanya mencapai sekitar 8% sebagai akibat dari populasinya yang
besar namun pendapatan perkapitanya sebesar AS$3.262. Meskipun seperempat dari
penduduknya hidup dibawah garis kemiskinan, muncul masyarakat kelas menengah dalam
jumlah yang besar karena dampak dari cepatnya pertumbuhan industri teknologi informasi.
Sistem pendidikan di India terbagi menjadi empat periode yaitu diantaranya periode
kuno, periode pertengahan, periode penjajahan, dan periode setelah kemerdekaan.
Pendidikan pada periode kuno hanya diketahui dan dipahami oleh beberapa orang tertentu
saja yang ditentukan oleh agama, kasta, juga keluarga. Meskipun lebih terbuka dan inklusif
pendidikan pada periode pertengahan tidak jauh berbeda dengan periode sebelumnya yang
membatasi pendidikan berdasarkan kasta, profesi, dan kekuatan serta posisi dalam
lingkungan sosial. Pendidikan pada periode penjajahan lebih terbuka dan tidak
diskriminatif, namun tetap saja sulit dijangkau oleh masyarakat. Terakhir, pengenalan
program pendidikan yang sistematis dan berorientasi politik dimulai pada periode setelah
kemerdekaan sebagai upaya dari kesadaran bahwa pendidikan adalah kunci dasar untuk
mencapai tujuan perkembangan nasional.
Beberapa waktu setelah kemerdekaannya, yaitu tanggal 15 Agustus 1947, hanya
18,3% masyarakat India yang berpendidikan. Namun pada tahun 1981 persentase
masyarakat yang berpendidikan meningkat menjadi 43,4% yang terdiri dari 56,4% laki-laki
dan 29,8% perempuan. Persentase angka tersebutpun meningkat lagi hingga mencapai 52%
yang terdiri dari 64% laki-laki dan 39% perempuan pada tahun 1991. Banyak faktor
penyebab peningkatan tersebut yang salah satu diantaranya yaitu keberanian pemerintah
untuk mengambil kebijakan radikal dengan menerapkan sistem pendidikan jarak jauh dan
terbuka yang kemudian terus mengalami perkembangan hingga saat ini.

id.wikipedia.org

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan Distance Education di negara India?
2. Teknologi apa saja yang digunakan untuk menunjang Distance Education di India?
3. Apa saja fakta-fakta terkait Distance Education di India?
4. Bagaimana sistematika dalam perancangan dan pengembangan program Distance
Education di India?

C. Manfaat

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Distance Education di Negara India
Sejarah pendidikan jarak jauh di India bermula pada beberapa tahun pasca
peristiwa kemerdekaan negara ini. Saat itu Pemerintah mulai menyadari bahwa sistem
pendidikan tradisional telah menjadikan pendidikan adalah sesuatu yang terbatas dan sulit
diperoleh banyak orang. Sistem pendidikan terdahulu tidak memenuhi kewajiban
pemerintah untuk mendemokrasikan rakyatnya serta membuat pendidikan menjadi tidak
mudah untuk dinikmati oleh rakyatnya. Karena itu pemerintah India, yang saat itu
dipimpin oleh Dr. K.L. Shrimali, melalui departemen pendidikan membentuk The
Kothari Committee pada tahun 1961 untuk membuka jalan bagi institusi yang akan
menggunakan kursus korespondensi di India. Kemudian pada tahun 1962, berdasarkan
rekomendasi dari komite tersebut Universitas Delhi diundang oleh University Grants
Commision (UGC) untuk menerapkan kursus korespondensi ditingkat Universitas.
Praktek ini membawa beberapa tujuan diantaranya:
1. Menyediakan metode pembelajaran yang lebih efisien dan murah di tingkat perguruan
tinggi demi pengembangan tingkat nasional di India.
2. Menyediakan fasilitas untuk orang-orang berijazah yang gagal masuk ke universitas
reguler karena alasan ketidakmampuan fisik maupun ekonomi untuk mendapatkan
izin masuk ke perguruan tinggi tersebut.
3. Menyediakan peluang akademik untuk mendidik masyarakat agar meningkatkan
standar pengetahuan dan pembelajaran melalui pendidikan korespondensi tanpa
mengganggu pekerjaannya.
Selain pemerintah, The Education Commission (1964-1966) juga menyatakan
pentingnya perubahan secara radikal untuk mencapai tujuan demokrasi modern dan
perubahan sosial secara objektif. Disamping ledakan ilmu pengetahuan yang terus
menuntut untuk memperoleh kemampuan dan pengetahuan baru memaksa sistem
pendidikan untuk mengakomodasinya lagi dan lagi. Oleh karena itu, pendidikan jarak
jauh atau pembelajaran terbuka diyakini sebagai alternatif yang dapat terus hidup (Anand,
1999).
Didukung oleh sambutan hangat dari masyarakat dan suksesnya percobaan
penerapan pembelajaran korespondensi di Universitas Delhi, The Education Commission
dibawah pimpinan Dr. D.S.Kothari merekomendasikan untuk memperluas penerapan
3

kursus korespondensi. Garis besar kebutuhan dalam mendirikan institusi pembelajaran


korespondensi disusun oleh UGC dan diedarkan ke semua universitas. Selain itu UGC
juga terus menyediakan bantuan dana secara bebas kepada universitas yang mau
menerapkan kursus korespondensi. Dan pada tahun 1968, Universitas Punjabi menjadi
universitas kedua yang menerapkan secara penuh kursus korespondensi. Disusul
universitas lain seperti Universitas Rajasthan pada tahun yang sama. Sesudah itu
Universitas Mysore dan Universitas Meerut ikut membuka kursus korespondensi pada
tahun 1969. Sampai pada tahun 1978 sudah ada 20 universitas yang menawarkan kursus
korespondensi. Dan pada akhir tahun 1983 bertambah lagi menjadi 30 Universitas, baik
untuk mahasiswa yang belum maupun yang sudah mendapatkan gelar sarjana juga
menawarkan pendidikan diploma.
Pada tahun 1979 diluncurkan proyek NOS (National Open School) untuk
menyediakan pendidikan korespondensi di sekolah menengah setingkat nasional. Sekolah
terbuka ini memberikan sekolah nonformal dengan sistem paralel yang ditujukan untuk
orang dewasa yang sudah bekerja, kelompok yang kurang beruntung, dan anak-anak yang
putus sekolah. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tiada hentinya menimbulkan tekanan
untuk terus memperluas jangkauan pendidikan. Hal ini menutut adanya sistem pendidikan
alternatif untuk mengurangi tekanan tersebut. Selain itu, infrastruktur pada sekolah
menengah pun sangat buruk. Karena itu para ahli perencanaan memutuskan untuk
mencari alternatif. Sebagai hasilnya, the National Policy on Education (1986) dan the
Programme of Action menyarankan untuk mendirikan sekolah terbuka di setiap distrik
dan bekerja sama dengan National Open School.
Tidak hanya pada sekolah menengah, sistem pendidikan terbuka pun kemudian
didirikan untuk tingkat universitas yaitu Andhra Pradesh State Open University pada
tahun 1982 dan Indira Gandhi National Open University di tahun 1986. Universitas
terbuka di beberapa negara bagian lainnya pun ikut bermunculan. Hingga pada tahun
2002 terdapat 49 universitas yang menawarkan pendidikan jarak jauh dan tujuh
universitas terbuka yang tersebar di beberapa negara bagian. Dapat dikatakan India
merupakan negara dengan sistem pendidikan jarak jauh terbesar di dunia, baik dari segi
jumlah institusinya juga dari segi jumlah siswanya. Institusi yang mengadopsi pendidikan
jarak jauh memiliki silabus dan sistem ujian yang sama dengan sistem pendidikan
konvensional. Namun perkembangan Indira Gandhi National Open University (IGNOU)
membawa perubahan besar bagi universitas terbuka di negara bagian lainnya dan desain

pendidikan jarak jauh yang berbeda. IGNOU membuat kurikulum dan silabus yang lebih
fleksibel dan inovatif disamping memberikan kebebasan memilih bagi mahasiswa.

B. Teknologi yang digunakan dalam Distance Education di India


1. Teknologi dalam Syncronous Distance Education
Syncronous Belajar Jauh Mendefinisikan belajar Synchronous mengacu kepada
sekelompok orang belajar hal yang sama pada waktu yang sama pula namun di tempat
yang berbeda. Misalnya, penggunaan messaging atau live chat, webinar dan video
conferencing memungkinkan bagi siswa dan guru untuk berkolaborasi dan belajar
secara real time.
Misalkan Anda seorang instruktur yang ingin meniru "praktek terbaik" dalam
sekolah konvensional yaitu belajar tatap muka dengan membagi kelas menjadi
kelompok-kelompok kerja otonom. Anda dapat membentuk 4 atau 5 orang tim yang
kolaboratif dalam kelas pembelajaran jarak jauh, pembelajaran berbasis masalah yang
membutuhkan brainstorming, perencanaan, negosiasi, pemecahan masalah, dan
produksi dokumen. Beberapa teknologi yang dapat digunakan guna menyampaikan
materi pembelajaran kepada para peserta didik dalam yang berada ditempat berbeda
di Negara India, berikut diantaranya :
a. Video conference
Video conference adalah pelaksanaan konferensi video (juga dikenal sebagai
konferensi

video

atau

videoteleconference)

oleh

seperangkat

teknologi

telekomunikasi yang memungkinkan dua atau lebih lokasi untuk berkomunikasi


dengan dua arah transmisi video dan audio secara simultan. Ini juga telah disebut
'kolaborasi visual dan merupakan jenis groupware. Video confence baik
digunakan sebagai alat kolaborasi dalam tim, namun di india video conference
masih dirasa terlalu mahal untuk masyarakat luas.
b. Audio
Telepon dianggap efektif untuk mengorganisir tim-tim dengan jumlah
anggota yang sedikit dalam pembelajaran jarak jauh dan sebagai alat komunikasi.
Telepon di anggap lebih baik dibandingkan dengan email dan juga chating. Selain
itu, ponsel konferensi memberikan pendekatan dan tingkat pertukaran informasi
yang lebih tinggi. Sayangnya penggunaan media audio ini dianggap mahal karena
adanya biaya per menit untuk setiap pemakaiannya. Panggilan konferensi
5

memungkinkan untuk tim lebih efisien dalam menganalisis beban kerja, membagi
tugas dan melaporkan kemajuan.
c. Web Conference
Web conferencing akan menjadi bagian penting dari pembelajaran jarak jauh.
Sistem web conferencing yang khas (seperti yang disediakan Genesis dan tari
Rain) mengintegrasikan telepon dan jaringan komputer sehingga peserta dapat
berbicara satu sama lain bersamaan dengan melihat konten yang sama dalam
jumlah yang tidak terbatas. Misalnya, untuk tim pembelajaran jarak jauh yang
bekerja secara kolaboratif untuk menulis dan mengedit dokumen dengan Microsoft
Word atau secara kolektif, untuk penelitian suatu topik tertentu.
Penambahan unsur audio memungkinkan tim untuk mengkoordinasikan,
bernegosiasi, dan berkolaboratif dalam memanipulasi objek apapun (misalnya,
sebuah spreadsheet Excel) muncul di layar mereka. Jika salah satu anggota
mengusulkan perubahan apapun, hasilnya dapat dilihat dan dievaluasi secara
bersamaan oleh semua anggota tim. Siklus yang dihasilkan dari tindakan langsung
memungkinkan anggota tim untuk cepat menyelesaikan tugas dan membuat
dokumen. Ketika mengakses web konferensi peserta mendapatkan nomor, URL,
dan password; kemudian mereka telepon dan login online untuk menarik halaman
umum. Sayangnya, banyak siswa tidak dapat memenuhi persyaratan terkait dengan
Web conferencing karena terkendala biaya yang tinggi serta kebutuhan untuk
saluran DSL, dua saluran telepon, atau saluran telepon dan modem kabel sehingga
mereka dapat mengakses internet sambil berbicara di telepon.
Pendidikan jarak jauh adalah belajar melalui media teknis (bahan cetak, bahan
audio, bahan video, bahan digital) ketika ada pemisahan atau jarak antara guru dan
peserta didik. Sistem pembelajaran jarak jauh pada tingkat universitas di India dapat
secara luas dibagi menjadi jenis berikut:
a. Universitas terbuka : Mereka awalnya dibentuk hanya unyuk menawarkan
program studi melalui modus pendidikan jarak jauh. Contoh universitas terbuka
di India termasuk Indira Gandhi National Open University (IGNOU), Dr. BR
Ambedkar Open University (Braou), Yashwantrao Chavan Maharashtra Open
University, Nashik, dan lain-lain. Dr. BR Ambedkar Open University adalah
universitas terbuka pertama yang didirikan di India pada tahun 1982. Sekarang
memiliki satu universitas terbuka nasional (IGNOU) dan 13 universitas terbuka
pada tiap negara bagian di India.
6

b. Universitas Modus Ganda (Dual Mode University): Universitas ini menawarkan


program berbasis kampus biasa serta program pembelajaran jarak jauh seperti
Universitas Delhi (DU) dan Universitas Mumbai. Setelah DU memperkenalkan
kursus korespondensi pada tahun 1962, universitas konvensional lainnya pun
mulai

menawarkan

berbagai

program

pembelajaran

melalui

kursus

korespondensi yang diatus dengan sedemikian rupa oleh Lembaga Pendidikan


Jarak Jauh (DEI) dan/atau Program Correspondence Institutes (CCI). Universitas
modus ganda ini melayani kebutuhan pendidikan lebih dari 1,5 juta siswa di
India. Total pendaftaran kursus korespondensi dalam universitas modus ganda
jauh lebih besar dari pendaftaran di universitas terbuka. Contoh lain dari
universitas modus ganda tersebut adalah Annamalai University (DDE), Acharya
Nagarjuna University (KPB) dan Icfai Sikkim University.
c. Universitas Modus Campuran: universitas tersebut menawarkan berbagai macam
mode studi untuk peserta didik dalam program kampus biasa, dari pendidikan
jarak jauh melalui metode tradisional seperti bahan cetak dan kontak di kelas
hingga berbasis teknologi yang semakin populer yaitu melalui media online.
Amity University dan indah Universitas Profesional (LPU) adalah contoh dari
universitas modus campuran.

2. Teknologi dalam Asyncronous Distance Education


Pembelajaran Jarak Jauh Asinkronus adalah metode pengajaran yang berpusat
pada siswa yang menggunakan sumber belajar online untuk memudahkan segala
macam waktu maupun tempat. Belajar asynchronous didasarkan pada teori
konstruktivisme, pendekatan yang berpusat pada siswa yang menekankan pentingnya
interaksi peer-to-peer. Pendekatan ini menggabungkan belajar-sendiri dengan
interaksi asynchronous dalam pembelajaran, dan dapat digunakan untuk
memfasilitasi pembelajaran di pendidikan tradisional di kampus, pendidikan jarak
jauh, dan pendidikan berkelanjutan. Jaringan ini menggabungkan peserta didik dan
jaringan elektronik di mana mereka dapat berkomunikasi, hal tersebut disebut sebagai
jaringan pembelajaran asynchronous.
Sumber belajar online yang digunakan untuk mendukung pembelajaran
asynchronous meliputi e-mail, milis elektronik, sistem konferensi, forum diskusi
online, wiki, dan blog. Masing-masing sistem telah dikembangkan untuk mendukung
interaksi online yang memungkinkan pengguna untuk mengatur diskusi, postingan
7

dan membalas pesan, bahkan mengunggah materi atau tugas sekalipun. Bentukbentuk komunikasi asynchronous terkadang dilengkapi dengan komponen sinkron,
seperti teks dan voice chat, percakapan telepon, video conference, dan bahkan
pertemuan di ruang virtual seperti Second Life, di mana diskusi dapat difasilitasi
antara kelompok siswa.
a. Pengembangan Komunitas Asinkronus
Meskipun hubungan sosial integral belajar kelompok dapat dikembangkan
melalui komunikasi asynchronous. Pembentukan komunitas asynchronous
membutuhkan waktu dan usaha dan mengikuti lima tahap, seperti yang dijelaskan
oleh Waltonen Moore, dkk:
1) Introductions: Melalui langkah ini, anggota masyarakat mulai melihat satu
sama lain sebagai manusia dan mulai membuat awal koneksi dengan anggota
masyarakat lainnya. Serta sebagai upaya anggota kelompok 'untuk membuat
mereka dikenal sebagai individu yang hidup di balik media teknologi.
2) Memulai identifikasi Anggota kelompok. Kegiatan berkomunikasi satu sama
lain dengan mengacu pada kesamaan mereka sebagai anggota kelompok dan
berusaha untuk membangun atau membuat norma-norma yang dikenal untuk
keanggotaan yang baik.
3) Interact: Anggota akan mulai berinteraksi dan mulai berbagi informasi
dengan satu sama lain.
4) Kelompok kohesi dan refleksi. Individu dalam kelompok akan mulai
memvalidasi satu ide dan pendapat orang lain, sementara pada saat yang
sama menjadi cerminan bagi mereka sendiri.
5) Expansive questioning: Sekarang tiap anggota merasa benar-benar nyaman
dalam lingkungan, berfokus pada konten, dan menghormati anggota
kelompok lain, baik dari pikiran maupun pengalaman.
b. Kelebihan Pembelajaran Asinkronus
Manfaat terbesar pembelajaran Asynchronous adalah kebebasan siswa
untuk mengakses program dan bahan ajar, setiap saat dan dari lokasi manapun
mereka dapat memilihnya asalkan ada koneksi internet. Hal ini memungkinkan
untuk aksesibilitas bagi populasi mahasiswa yang beragam, atau bahkan
mahasiswa internasional yg berasal dr suatu negara namun menempuh
pendidikan dari suatu instansi di negara lain

Lingkungan belajar asynchronous memberikan "interaktivitas tingkat


tinggi" antar peserta yang terpisahkan secara geografis. Sejak mahasiswa dapat
mengungkapkan pikiran mereka tanpa gangguan, mereka memiliki lebih banyak
waktu untuk merenungkan dan menanggapi bahan kelas dan teman sekelas
mereka daripada di kelas tradisional.
Keuntungan lain dari pembelajaran asynchronous ialah kesesuaian
perkembangan teknologi, salah satu contohnya yaitu e-learning. E-learning
mencakup semua bentuk media elektronik yang mendukung kegiatan belajar dan
mengajar, termasuk teknologi pendidikan. Sistem informasi dan komunikasi,
berfungsi sebagai media untuk melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini sering
melibatkan keduanya, pengalaman pembelajaran di luar kelas dan di dalam kelas
melalui teknologi. Singkatan seperti CBT (Computer-Based Training), IBT
(Pelatihan Berbasis Internet) atau WBT (Pelatihan Berbasis Web) digunakan
sebagai sinonim untuk e-learning. Konten disampaikan melalui Internet,
intranet/extranet, audio atau video tape, TV satelit, dan CD-ROM.
c. Asinkronus di India
Banyak program yang ditawarkan oleh universitas terbuka dengan
menggunakan sesi mengajar rumahan atau untuk melengkapi pengajaran jarak
jauh. Universitas terbuka menggunakan campuran antara pemanfaatan teknologi
dan tatap muka (hybrid) semua di bawah rubrik pembelajaran jarak jauh.
Pembelajaran jarak jauh juga dapat menggunakan instruksi radio interaktif (IRI),
instruksi audio interaktif (IAI), online, game digital, webinar, dan web gips.
Jumlah pendaftaran sangat besar, kebanyakan berasal dari kampus-kampus besar.
Sistem pendekatan organisasi menunjukkan bahwa universitas terbuka dapat
diperlakukan sebagai fungsi produksi. Ini terdiri dari input, throughput dan
output. Hasil harus mencerminkan tujuan dari universitas yang bersangkutan
termasuk misi, visi dan tujuan utama. Universitas bertujuan untuk menghasilkan
empat jenis utama dari output, yaitu dari kegiatan mengajar; dari kegiatan
penelitian; dari kegiatan konsultasi dan terkait output budaya dan sosial. Dari
kompleksitas berbagai jenis output, klasifikasi ini dapat membantu kita untuk
berkonsentrasi dalam melihat masalah yang lebih rinci serta tantangannya.
Perkembangan

komputer

dan

internet

telah

membuat

distribusi

pembelajaran jarak jauh lebih mudah dan lebih cepat untuk dilakukan serta telah
melahirkan universitas virtual. Dalam studi banding dari dua universitas besar di
9

India ditemukan IGNOU sebagai universitas terbesar di dunia dengan 3.500.000


siswa, untuk memberikan pendidikan dengan sistem pendidikan jarak jauh dan
terbuka, memberikan kesempatan pendidikan tinggi terutama untuk segmen
masyarakat yang kurang beruntung, mendorong, mengkoordinasikan dan
mengatur standar untuk jarak dan pendidikan terbuka di India dan memperkuat
sumber daya manusia dari India melalui pendidikan. Terlepas dari pengajaran
dan penelitian, penyuluhan dan pelatihan menjadi andalan dalam kegiatan
akademik. IGNOU juga bertindak sebagai pusat sumber daya nasional, dan
berfungsi untuk mempromosikan dan mempertahankan standar pendidikan jarak
jauh di India. Kualitas Instruksi untuk pendidikan Pendidikan Jarak Jauh telah
dipraktekkan selama lebih dari 150 tahun, melewati tiga tahap: pertama, studi
korespondensi, dengan penggunaan instruksional berbasis cetak dan media
komunikasi; kedua, munculnya universitas pengajaran jarak jauh dan
penggunaan media massa analog; dan ketiga, integrasi luas elemen pendidikan
jarak jauh ke dalam kebanyakan bentuk pendidikan, ditandai dengan penggunaan
teknologi digital instruksional dan komunikasi.

C. Fakta Terkait Distance Education di India


1. Di India biaya hidupnya murah USD 300 /3 juta per bulan. Adapun di Indonesia
memberikan beasiswa ke Luar Negeri khususnya India sekitar USD 1000/ 10 Juta per
bulan, sehingga dapat disimpulkan biaya hidup di India murah.
2. Pendidikan Jarak Jauh di India dapat melalui sistem korespondensi atau melalui sistem
terbuka.
3. Dalam sistem terbuka mengharuskan untuk setiap orang yang kuliah itu telah
mencapai usia 18 tahun, dan tidak memiliki pendidikan formal sebelumnya.
4. Orang yang sudah lulus Bachelor Preparatory Course (BPP) dari universitas terbuka
dapat mendaftarkan diri untuk kuliah apapun.
5. Biayanya murah dan memberikan kesempatan siswa untuk meningkatkan kualifikasi
mereka.
6. Kualitas program tergantung pada: Kualitas materi pembelajaran, penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi, seperti kuliah online, kelas virtual, dan lain-lain
serta berfungsi baik sebagai pusat studi.
7. Di India tidak hanya diploma dan pasca sarjana yang bisa mengambil Sistem Belajar
Jarak Jauh, adapun doktor yang bisa mengikuti SBJJ tersebut.
10

8. Di tahun 2012 India sudah memakai Sistem Belajar Jarak Jauh melalui web dan apps.
Jadi segala materi dan tugas-tugas yang di sampaikan termuat disana.
9. Tidak semua jurusan di Perguruan Tinggi yang menyediakan Sistem Belajar Jarak
Jauh, hanya beberapa termasuk: seni, sains, pendidikan, manajemen, hukum,
perpustakaan dan informasi, jurnalistik, komputer, mesin dan pertanian
10. Pembelajaran yang tidak bisa melalui bahan cetak disampaikan melalui radio atau TV.

D. Sistematika Rancangan dan Pengembangan Program Pendidikan Jarak Jauh


Dalam merancang materi pelatihan, kita harus mempertimbangkan tidak hanya
tujuan, kebutuhan, dan karakteristik guru dan siswa tetapi juga persyaratan konten dan
kendala teknis. Ketentuan harus dibuat secara kontinu untuk memperbarui program dan
harus didasarkan pada umpan balik dari instruktur/tutor, spesialis konten dan peserta
didik.
Sebagai sistem pendidikan jarak jauh yang telah sukses melibatkan interaktivitas
antara guru dan peserta didik, hampir semua universitas terbuka telah meletakkan
penekanan pada peningkatan interaktivitas. Ini dilakukan terutama melalui studi dalam
format pembelajaran mandiri, penggunaan teknologi interaktif dan peningkatan layanan
konseling. Dampak dari praktek-praktek tersebut tercermin dalam kedua peningkatan
pendaftaran di berbagai program di lembaga-lembaga serta peningkatan hasil yang diukur
dengan pencapaian pendidikan.
Sebuah organisasi di India bernama DEC (Distance Education Center) telah
mengembangkan seperangkat pedoman untuk desain dan pengembangan program. Yang
mana desain instruksional lebih ditekankan pada praktek-praktek seperti pengembangan
belajar mandiri, tugas dan sistem evaluasi yang bersifat modular.
Pendekatan yang diadopsi oleh OU / CCIS (Universitas Terbuka) untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan siswa secara luas dan bervariasi, tergantung pada kapasitas
kelembagaan mereka, untuk bisa menawarkan kualitas program yang sesuai oleh dengan
kebutuhan masyarakat, terdapat beberapa praktek yang harus diperhatikan dalam
mendesain dan mengembangkan program antara lain:
1. Mempersiapkan pengetahuan untuk bekerja
Universitas Terbuka, yaitu, Indira Gandhi National Open University (IGNOU)
dan Yashwantrao Chawan Maharasthra Open University (YCMOU) menawarkan
pekerjaan (program) berorientasi kejuruan, yang memiliki akses yang lebih luas dan
melayani kelompok terpencil, seperti pedesaan dan siswa perempuan. Sejumlah
11

program jangka pendek dan menengah telah dikembangkan oleh OU/CCIS yang
diperuntukkan bagi kebutuhan kelompok di daerah terpencil. Upaya tersebut telah
meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan dan penyediaan pendidikan untuk
berbagai macam kategori penduduk yang bekerja, program tersebut ditawarkan dalam
bahasa daerah. Beberapa lembaga dual mode, yaitu Universitas Hyderabad dan
Institute Teknologi dan Sains Birla menawarkan program berkualitas tinggi dalam
disiplin teknis dan profesional, yang sangat populer di kalangan mahasiswa yang
mencari pekerjaan di sektor pengetahuan khusus. Sejumlah besar program yang
ditawarkan oleh sebagian besar lembaga ODL (Open Education Learning) adalah di
bidang pendidikan tinggi umum dan materi belajar yang sering diajarkan pada
umumnya (standard).
2. Kegiatan ekstra kurikuler untuk pengembangan kepribadian
Untuk menarik dan mempertahankan siswa dalam berbagai program, beberapa
lembaga, seperti Universitas Kakatiya (India), menyediakan fasilitas untuk kegiatan
ekstra kurikuler, yaitu olahraga dan budaya seperti yoga, yang merupakan bagian
integral dari pendidikan dan dianggap penting untuk pengembangan kepribadian.
Praktek yang sehat tersebut diharapkan akan diadopsi oleh lembaga-lembaga lain juga,
karena banyaknya siswa yang di drop-out adalah masalah utama yang dihadapi oleh
mereka.
3. Berbagi bahan (sumber belajar) berkualitas antar lembaga
Untuk menjamin kualitas program, mengurangi duplikasi usaha dan biaya
lembaga service. Lembaga pendidikan terbuka di India telah mengadopsi bahan yang
dikembangkan oleh IGNOU, terutama dalam disiplin profesional dan teknis. Sebuah
upaya bersama sedang dibuat untuk mengembangkan ' sumber bahan bersama daya di
bawah naungan organisasi pemerintah DEC untuk saling berbagi bahan ajar yang
berkualitas di seluruh lembaga dan untuk memungkinkan mereka menawarkan program
berkualitas tinggi dalam bahasa daerah untuk akses yang lebih luas di kalangan siswa.
4. Fokus pada kelompok berkebutuhan khusus
Program khusus direncanakan dan dikembangkan untuk kelompok sasaran
tertentu (berkebutuhan khusus). Misalnya, Universitas Terbuka Madya Pradesh
(MPBOU) menawarkan 'pendidikan khusus' bagi para guru atau peserta didik yang
merupakan penyandang cacat. IGNOU menawarkan 'Program pendidikan guru' yang
dirancang dan dikembangkan untuk guru di daerah khusus. Demikian juga, target

12

orientasi kursus kejuruan dan teknis direncanakan dan ditawarkan untuk peningkatan
pengetahuan dan keterampilan pembentukan penduduk yang bekerja.
5. Sesuai dengan strategi belajar-mengajar
Dalam merancang program baru dan mengembangkan instrumen untuk
penilaian dan pemeriksaan, guru/tutor dituntut untuk mengembangkannya dengan
pendekatan inovatif dan kreatif, sehingga pengajaran/pembelajaran dan evaluasi yang
dilakukan akan efektif. Proses pembelajaran yang sesuai dengan strategi belajar yang
sesuai diadopsi oleh guru dan konselor akan memberikan pendidikan yang tepat kepada
kelompok-kelompok pelajar yang heterogen (berbeda) dengan penggunaan berbagai
teknologi pendidikan

13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Negara India memiliki sejarah panjang dalam kiprahnya di dunia pendidikan terbuka
dan jarak jauh. Perjalanannya dimulai dari tahun 1962 yaitu ketika Universitas Delhi terpilih
sebagai tempat uji coba penerapan kursus korespondensi pertama pada tingkat pendidikan
tinggi di India. Berkat keberhasilannya, langkah ini kemudian diadopsi oleh universitasuniversitas lainnya hingga pada tahun 2002 terdapat 49 universitas yang menawarkan
pendidikan jarak jauh dan tujuh universitas terbuka yang tersebar di beberapa negara
bagian. Dari keseluruhan universitas tersebut salah satu diantaranya terdapat universitas
yang menyediakan pendidikan terbuka dan jarak jauh tingkat nasional sekaligus universitas
terbesar di dunia dengan 3.500.000 siswa, yaitu Indira Gandhi National Open University
(IGNOU). IGNOU juga menjadi rujukan bagi universitas lainnya terutama bagi universitas
yang tersebar di berbagai negara bagian di India. Dapat dikatakan India merupakan negara
dengan sistem pendidikan jarak jauh terbesar di dunia, baik dari segi jumlah institusinya
juga dari segi jumlah siswanya.
Pembelajaran yang dilakukan di india menggunakan system singkronus dan
asingkronus. Dalam singkronus india menggunakan beberapa teknologi yang dapat
menyampaikan informasi dari pendidik ke peserta didik yang terpish secara jarak dan
waktu, adapun teknologi yang digunakan adalah video conference, audio,dan web
conference.
Dalam perencanaan dan pengembangan program terdapat beberapa poin yang perlu
diperhatikan yaitu diantaranya:
1. Mempersiapkan pengetahuan untuk bekerja
2. Kegiatan ekstrakurikuler untuk pengembangan kepribadian
3. Berbagi bahan (sumber belajar) berkualitas antar lembaga
4. Fokus pada kelompok berkebutuhan khusus
5. Sesuai dengan strategi belajar-mengajar

14

DAFTAR PUSTAKA

M.M.Ansar. 2002. Distance Education Council. Indian Jurnal Open Learning. 11 (2), hlm.
219-228.
H.C.S. Rathore.1993. Management of Distance Learning in India.S.B Nangia.New Delhi,India.
Pulist S.K.2000.Student Support Services in Correspondence/Distance Education in India :A
Historical Prespective.IGNOU,Maidan Ghari,New Delhi.
Kanjilil Uma. Information Technology and Libararies in Distance Education.pdf
Dapat diakses di : http://cemca.org.in/ckfinder/userfiles/Kanjilal_Uma__0301.pdf
IJTEMT.2013. Distance Education A view in context India.Vol II, Issue I.pdf
Sujatha K.2002.Distance Education at Secondary level in India.Indian Jurnal.pdf
Dapat diakses di http://unesdoc.unesco.org/images/0012/001262/126210e.pdf
http://www.unesco.org/education/pdf/53_23a.pdf

15

You might also like