Professional Documents
Culture Documents
Akbar Tahir
Akbar Tahir
yang
pemaparan
dapat
lingkungan
menjelaskan
dan
hubungan
timbulnya
kerusakan
antara
atau
juga
dapat
mengindikasikan
suatu
dampak
toksik
23
Akbar Tahir
sensitif terhadap stressor lingkungan dan relevansi ekologis
yang tinggi, namun sifatnya jangka panjang (Gambar ..).
Perbedaan signifikan lainnya antara biomarker dan
bioindikator
adalah
dalam
fungsinya
sebagai
sistem
yang
umum
digunakan
dalam
bidang
imunologi
dalam
toksikologi
dan
bidang-bidang
bidang-bidang
kedokteran,
terkait
epidemiologi,
lainnya
untuk
Tinggi
Kepentingan Ekologis
Ukuran
Laju Pertu
Mutasi Jar
Kehilangan Kes
Abnormalitas Fisiologis
Patologi Sel
Perubahan Tingkah L
Perubahan Indeks Sitologi
24
Signal Dampak/Tekanan
Awal
Akbar Tahir
25
Akbar Tahir
berubahnya fungsi dari suatu organel, sel atau jaringan. Pemaparan
organisme di alam melalui kontak dengan media lingkungan yang
terkontaminasi dikenal sebagai konsentrasi eksternal (external
concentration),
dimana
proses
internalisasi
media
yang
terkontaminasi melalui ingesti atau absorpsi epitel/kulit menghasilkan
suatu konsentrasi internal (internal concentration). Jumlah atau
besaran konsentrasi internal yang dibutuhkan untuk menimbulkan
respon atau efek bagi kesehatan selanjutnya dinamakan konsentrasi
efektif biologis (biologically effective concentration).
Pada awalnya resiko lingkungan dinilai melalui penentuan
residu bahan kimia dalam sampel media lingkungan yang
dibandingkan dengan hasil pengukuran toksisitas dalam suatu
spesies yang dipapar dengan media. Akan tetapi, selain kompleksitas
dalam penentuan residu bahan kimia di lingkungan, bioavailabilitas
bahan kimia di lingkungan terhadap reseptor biologis tidak dapat
dikuantifikasi dengan teknik pendekatan seperti ini. Hal ini disebabkan
oleh karena bioavailabilitas suatu bahan kimia sangat tergantung
pada jenis bahan kimia itu sendiri, fase lingkungan (matriks) dan
spesies organisme, yang kesemuanya dapat menjadikan bahan kimia
tersebut tersedia dengan kisaran yang sangat luas (0,001 - 100%).
Selain itu, kinetik-toksik dan dinamika-toksik dari suatu bahan kimia
dalam spesies tertentu akan sangat menentukan mampu tidaknya
suatu pemaparan bahan kimia untuk menghasilkan respon atau efek
buruk yang membahayakan.
26
Akbar Tahir
bahan kimia asing (xenobiotics) yang dapat diukur dalam suatu sistem
atau sampel biologis (CBM-NRC, 1987). Biomarker secara umum
dapat digolongkan sebagai pemarka dari pemaparan, dampak atau
kerentanan. Pemilihan jenis biomarker yang tepat untuk digunakan
dalam evaluasi ancaman bahaya (hazard) dilakukan berdasarkan
pada mekanisme dari suatu kondisi penyakit yang disebabkan oleh
suatu bahan kimia. Beberapa waktu berselang timbul kesadaran
tentang kemungkinan penggunaan organisme alami/liar sebagai
biomarker non-lethal dari penyakit-penyakit yang ada di lingkungan,
yang kemudian dihubungkan dengan efek buruk yang bersesuaian
pada manusia.
Pemberian suatu toxicant dalam konsentrasi yang memadai
dapat menghasilkan suatu respon berlanjut, yang diawali dengan
pemaparan dan kemungkinan dapat menghasilkan perkembangan
suatu penyakit. Peristiwa ini bermula dengan pemaparan eksternal,
lalu diikuti dengan pemantapan konsentrasi internal yang berujung
pada sampainya kontaminan pada suatu titik rawan. Hal ini kemudian
diikuti oleh perubahan-perubahan, yang umumnya buruk atau tidak
diinginkan, pada titik rawan tersebut, baik perubahan yang dapat balik
(reversible) maupun yang tidak dapat balik (irreversible), dan
perkembangan kondisi penyakit yang dapat dengan mudah dikenali
(Gambar 2). Pemahaman yang lebih baik terhadap kondisi penyakit
yang ditimbulkan oleh bahan kimia meningkatkan jumlah biomarker
spesifik dan bermanfaat dalam ekstrapolasi pada spesies lainnya.
Menjadi suatu kenyataan bahwa semakin cepat kita mengetahui
dampak pada suatu titik rawan, maka prediksi terhadap ancaman
bahaya atau penyakit akan lebih sensitif. Namun dalam banyak
kasus, mekanisme pasti tentang bagaimana suatu toksikan
menimbulkan kerusakan sel, jaringan atau organ belum diketahui
secara pasti, sehingga indikator-indikator non-spesifik harus dipakai
dalam penggunaan biomarker.
27
Akbar Tahir
NonKompensasi
Kompensasi
Homeostasis
28
Akbar Tahir
lingkungan laut, yang memerlukan strategi-strategi baru
dalam
pemantauan
dampaknya.
Oleh
karena
itu,
(biomarker
pendekatan
yang
dampak)
sangat
dianggap
sebagai
suatu
karena
selain
menjanjikan,
atau
keduanya)
senyawa
xenobiotics
yang
dapat
tekanan
lingkungan
(biomarker
kerentanan)
kimia
terkontaminasi
(chemical
yang
mixtures)
menghasilkan
dalam
suatu
peningkatan
area
dampak
suatu
evaluasi
terhadap
kehadiran
ancaman
29
Akbar Tahir
yang dikombinasikan dengan analisis bahan kimia, telah
digunakan
dalam
mendeteksi
dampak
jangka
pendek
penilaian
ekosistem,
hubungan
kesehatan
sehingga
antara
organisme
memungkinkan
stressor
dalam
untuk
lingkungan
kompleks
menetapkan
dan
dampaknya
atau
produk
hasil
interaksi
antara
suatu
pemaparan
umumnya
digunakan
untuk
diketahui,
metabolitnya
karena
dapat
kebanyakan
dikuantifikasi
kontaminan
dari
sampel
atau
tanpa
30
Akbar Tahir
jaringan-jaringan yang dapat diperoleh melalui biopsi atau
nekropsi.
Salah satu biomarker pemaparan yang stabil dan
sangat bermanfaat adalah biomarker kanker yang melibatkan
deteksi terhadap kemampuan bahan-bahan kimia karsinogen
dalam membentuk simpul dengan makromolekul seluler
seperti DNA atau protein. Hal ini dimungkinkan terjadi karena
hampir seluruh bahan kimia karsinogen merupakan bahanbahan yang mampu mengikat elektron dengan kuatnya atau
dikonversi menjadi bahan-bahan eletrofilik aktif melalui
proses aktifasi metabolik. Karsinogen-karsinogen ini bereaksi
dengan
nukleofilik
biomakromolekul
dalam
membentuk
dampak
adalah
perubahan-perubahan
suatu
organisme
yang
bergantung
pada
31
Akbar Tahir
untuk mengkonfirmasinya. Penggunaan biomarker dampak
dalam jenis-jenis uji tersebut sangat tinggi spesifitasnya
untuk setiap jenis bahan kimia sehingga penggunaannya
sangat terbatas. Contoh dari biomarker dampak termasuk:
uji daya hambat enzim cholinesterase otak oleh insektisida
Karbamat, induksi asam delta aminolevulinic synthetase dan
inhibisi asam aminolevulinic dehydratase (ALAD) oleh Pb dan
logam-logam berat tertentu lainnya.
Beberapa jenis biomarker
dengan spesifisitas lebih
rendah juga telah dikembangkan dan digunakan secara luas,
namun memiliki kecenderungan respon yang luas terhadap
beberapa jenis bahan kimia. Beberapa jenis biomarker
tersebut antara lain: induksi mixedfunction oxidase (MFO),
formasi simpul DNA dan beberapa perubahan DNA seperti
pertukaran kromatid kembar dan pemutusan untaian/strand,
imunosupresi dan hipersensitifitas. Uji-uji tersebut di atas
membutuhkan studi biomarker tambahan atau analisis residu
bahan kimia untuk dapat menghubungkan agen penyebab
dengan efek yang ditimbulkan. Hal ini bisa dilihat, misalnya,
pada induksi enzim cytochrome P4501A1 (CYP1A1) di dalam
hati ikan umumnya dikenal sebagai biomarker dari
pemaparan ikan terhadap kontaminan, namun hasilnya tidak
spesifik senyawa (compound specific) karena reaksi ini juga
dapat diinduksi oleh berbagai jenis senyawa polynuclear
hydrocarbon (PAHs) maupun halogenated hydrocarbon
(PHAHs), dan juga oleh kondisi hypoxia (HIF response
element).
Biomarker Kerentanan
Biomarker
32
suatu
perubahan
kondisi
fisiologi
dan
Akbar Tahir
biokimiawi yang
akan
menyebabkan
Sedangkan
kekebalan
tubuh
yang
dapat
menyebabkan
kerentanan
agak
kabur.
Namun
perbedaan
yaitu:
apakah
akibatnya
secara
langsung
Interpretasi Biomarker
Ketelitian
harus
digunakan
dalam
melakukan
33
Akbar Tahir
Sebab bahan kimia yang sama dapat menginduksi protein
yang berbeda dalam satu spesies dibanding spesies lainnya,
dan enzim yang sama dapat memiliki spesifisitas bahan yang
berbeda, bahkan dalam spesies yang kekerabatannya sangat
dekat. Perbedaan dalam kelas
TCDD.
Hal
ini
jelas
menunjukkan
bahwa
aplikasi
biomarker
adalah
karena
pada
lokasi,
bioavailabilitas-nya
dan
resiko
kombinasi
dari
logam-logam
yang
terdapat
pada
itu,
esensi
dari
penggunaan
biomarker
adalah
34
Akbar Tahir
Beberapa ide dasar (Long et al., 2004; Huo, 2006;
Lehtonen, 2009) dalam mengaplikasikan biomarker, sebagai
berikut:
o
organisasi
dikembangkan
biologis.
Pada
cakupan
pada
level-level
dan
sifat
beberapa
level
biologis
yang
Akbar Tahir
terjadi pada suatu tingkatan, untuk selanjutnya memahami
cara
memadukan
perubahan-perubahan
tersebut
ke
resiko
lingkungan,
beberapa
(endpoints)
klasik
indikator
digunakan,
titik-pengamatan
misalnya:
kematian
akhir
atau
sangat
lambat
untuk
berkembang.
Penggunaan
oleh
kebiasaan
konsentrasi
aman
kita
untuk
berdasarkan
menggunakan
pada
beberapa
seluruh
ketidak-pastian
dan
faktor-faktor
tingkat
kesulitan
yang
tinggi
baik
dari
segi
dan
tantangan
dalam
yang
pemantauan
ada
pada
dampak
penggunaan
bahan
kimia
36
program
pemantauan
lingkungan
Akbar Tahir
biomarker
berbasis
yang
dapat
merespon
pencemar
utama
di
biomarker
untuk
kelompok-kelompok
lingkungan.
jenis-jenis
bahan
Beberapa
contoh
utama
bahan
biomarker
pencemar,
terlebih
konsentrasi
bahan
manusia,
(AChE)
dalam
(ALAD)
asam
dijadikan
stimulasi
hal
pencemar.
hambatan
dan
terhadap
enzim
respon
Dalam
bahan
terhadap
kedokteran
acethylcholine
aminolevulinic
sebagai
gold
acid
esterase
dehydratase
standard
dalam
lingkungan
Scheuhammer,
(Holmes
1989).
and
Spesifisitas
Boag,
relatif
1990;
beberapa
Logam Toksik
Respon Makrofag
Konsentrasi Lysozyme
Hambatan ALAD
Profil Porfirin
Induksi MFO
Integritas DNA
Hambatan NTE
Hambatan AChE
Tabel 1.
37
Akbar Tahir
PAHs
PHAHs
Organofosfat dan
Karbamat
Non-spesifik
38
Akbar Tahir
B
wP
a
m
ik
B
n
o
esp
R
a
b
eru
lg
fiso
-p
n
h
t
lsin
u
o
d
k
p
m
a
D
in
k
p
m
a
l D
vu
d
39