Professional Documents
Culture Documents
Dalam menggambar sebuah benda ke bidang 2D di tetapkan pula aturan aturan yang berlaku secara internasional. Salah satu nya adalah aturan untuk menggambar sebuah benda potongan
atau irisan. Tidak jarang ditemui benda-benda dengan rongga-rongga di dalamnya. Untuk menggambarkan bagian bagian ini dipergunakan garis gores, yang menyatakan garis tersembunyi.
Jika hal ini di laksanakan secara taat asas, maka akan menghasilkan sebuah gambar yang rumit sekali, dan susah di mengerti. Bayangkan jika sebuah roda gigi harus di gambar secara
lengkap ! Untuk mendapatkan gambaran dari bagian bagian yang tersembunyi ini, maka bagian yang menutupi di buang. Gambar demikian disebut gambar potongan, atau disingkat dengan
potongan.
Gambar di bawah ini memperlihatkan sebuah benda dengan yang tidak kelihatan. Bagian ini dapat di nyatakan dengan garis gores. Jika benda ini terpotong maka bentuk dalamnya akan lebih
jelas lagi. Dalam hal-hal tertentu bagian bagian bagian yang terletak di belakang potongan ini, tidak perlu digambar. Hanya jika bagian ini diperlukan, maka bagian di belakang potongan ini
digambar
dengan
garis
gores.
Letak
potongan
dan
garis
potong.
Jika letak bidang potong sudah tampak jelas pada gambar, tidak diperlukan penjelasan lebih lanjut ( Gb. A). Jika letak bidang potong tidak jelas atau ada beberapa bidang potong, maka bidang
potongnya harus di terangkan dalam gambar. Pada gambar proyeksi bidang potong dinyatakan oleh sebuah garis potong, yang di gambar dengan garis sumbu dan pada ujung ujungnya
dipertebal dan pada tempat tempat dimana garis potongnya berubah arah. Pada ujung ujung garis potong diberi tanda dengan huruf besar, dan diberi anak panah yang menunjukan arah
penglihatan ( Gb. B ).
POTONGAN
Untuk menggambarkan bagian-bagian benda yang berongga di dalamnya
diperlukan garis gores,yang menyatakan bagian-bagian benda yang
tersembunyi. Akan tetapi, jika hal ini dilakukan akan dihasilkan gambar yang
rumit dan sulit dimengerti. Pada Gambar 1 (a) memperlihatkan sebuah benda
dengan bagian yang tidak kelihatan. Bagian ini dapat dinyatakan dengan
garis gores. Jika benda ini dipotong, makabentuk dalamnya akan lebih jelas lagi.
Gambar 1 (b) memperlihatkan cara memotongnya, dan Gambar 1 (c) sisa
bagian benda setelah bagian yang menupupi disingkirkan. gambar sisa ini
diproyeksikan ke bidang potong, dan hasilnya disebut potongan (Gambar 1 (d)).
Gambar diselesaikan dengan garis tebal. Dari uraian Gambar 1 diatas dapat
dinyatakan bahwa fungsi gambar potongan adalah untuk menggambar benda
yang berongga dalam menggambar teknik.
PENYAJIAN POTONGAN
Pada umum bidang potong dibuat melalui sumbu dasar (Gambar 10.1), dan
potongannya disebut potongan utama. Jika perlu, maka bidang potong dapat
dibuat di luar sumbu dasar. Dalam hal ini potongannya harus diberi tanda, dan
arah penglihatannya dinyatakan dengananak panah, seperti yang diperlihatkan
pada Gambar 2. Peraturan-peraturan umum yang berlaku untuk gambar-gambar
proyeksi, berlaku juga untuk gambar potongan.
POTONGAN SEPARUH
Bagian-bagian simetris dapat digambar setengahnya sebagai gambar potongan
dan setengahnya lagi sebagai pandangan (7). Dalam gambar ini garis-garis
yang tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores lagi, karena sudah
jelas potongannya.
ARSIR
GARIS-GARIS ARSIR
Untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan, dipergunakan
arsir, yaitu garis-garis tipis miring.
Kemiringan garis arsir adalah 45 terhadap garis sumbu, atau terhadap garis
gambar, seperti ditunjukan pada Gb. 1. Jarak garis-garis arsir disesuaikan
dengan besarnya gambar. Bagian-bagian potongan yang terpisah diarsir dengan
sudut yang sama.
Arsiran dari bagian-bagian yang berdampingan harus dibedakan sudutnya, agar
jelas perbedaannya, seperti terlihat pada Gb. 2.
Garis-garis arsir dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau angka, jika hal ini
tidak dapat dilakukan di luar daerah arsir (Gb. 5).
Jika garis arsir yang digambar dengan sudut 45 dengan garis datar akan sejajar
atau tegak lurus terhadap garis gambar yang tampak, sudutnya harus diubah
menjadi 30, 60, atau dengan sudut lainnya (Gbr. 8).
Ukuran harus dibuat di luar luasan yang dipotong, tetapi jika hal ini tidak dapat
dihindari, garis arsir harus dihilangkan di tempat pencantuman angka ukuran
tersebut (lihat Gbr. 9).
Garis arsir dapat ditarik berdekatan dengan batas luasan potongan (garis
gambar potongan), asalkan kejelasan tidak dikorbankan.
Luasan yang berarsir selalu dibatasi seluruhnya oleh garis tepi yang tampak,
tidak pemah dibatasi oleh garis tak tampak, seperti pada Gb. 10, karena dalam
setiap hal permukaan yang dipotong dan garis-garis batasnya akan selalu
tampak. Juga, garis tampak tidak dapat memotong luasan yang berarsir.
Pada pandangan potongan suatu benda, tersendiri atau rakitan, garis-garis arsir
pada luasan yang dipotong harus sejajar, tidak seperti yang ditunjukkan pada
Gb. 10. f. Penggunaan garis arsir dalam arah yang berlawanan merupakan
pertanda bagian yang berbeda, seperti ketika dua elemen mesin atau lebih
bersebelahan dalam gambar rakitan.
Referensi
www.scribd.com/doc/26553452/Gambar-Potongan-Section
www.ie-trunojoyo.com
. GAMBAR POTONGAN
Tidak jarang ditemui benda-benda dengan ronggarongga didalamnya. Untuk menggambarkan bagian
bagian ini dipergunakan garis gores, yang menyatakan garisgaris tersembunyi. Jika hal ini dilaksanakan
secara taat asas, maka akan dihasilkan sebuah gambar yang rumit sekali dan susah dimengerti. Bayangkan
saja jika sebuah lemari roda gigi harus digambar secara lengkap! Untuk mendapatkan gambaran dari
bagianbagian yang tersembunyi ini, bagian yang menutupi dibuang. Gambar demikian disebut gambar
potongan, atau disingkat dengan potongan.
Gambar pada gambar 16a memperlihatkan sebuah benda dengan bagian yang tidak kelihatan. Bagian ini
dapat dinyatakan dengan garis gores. Jika benda ini dipotong, maka bentuk dalamnya akan lebih jelas lagi.
Gambar 16b memperlihatkan cara memotongnya, dan gambar 16c sisa bagian depan setelah bagian yang
menutupi disingkirkan. Gambar sisa ini diproyeksikan ke bidang potong, dan hasilnya disebut potongan
(gambar 16d. Gambarnya diselesaikan dengan garis tebal.
Dalam halhal tertentu bagianbagian yang terletak di belakang potongan ini, tidak perlu digambar. Hanya
jika bagian ini diperlukan, maka bagian di belakang potongan ini digambar dengan garis gores.
Gambar 17a
Potongan melalui garis sumbu dasar
dasar
Potongan Oleh lebih dari satu bidang
(1)
Potongan Meloncat
Gambar 17b
Potongan tidak melalui garis sumbu
Untuk menyederhanakan gambar dan penghematan waktu, potonganpotongan dalam beberapa bidang
sejajar dapat disatukan. Pada gambar 18a diperlihatkan sebuah benda yang dipotong menurut garis potong
A-A. sebenarnya bidang potongannya terdiri atas dua bidang, yang dalam hal ini akan disatukan. Potongan
demikian dinamakan potongan meloncat.
(2)
Bagian bagian simetrik dapat digambar pada dua bidang potong yang saling berpotongan. Satu bidang
potong merupakan potongan utama, sedangkan bidang yang lain menyudut dengan bidang pertama.
Proyeksi pada bidang terakhir ini, setelah diselesaikan menurut aturan-aturan yang berlaku, diputar hingga
berhimpit pada bidang proyeksi pertama. Gambar 18b menunjukkan bagaimana caranya membuat gambar
potongan demikian.
(3)
Potongan pada pipa berbentuk seperti gambar 18c dapat dibuat dengan bidangbidang yang berdampingan
melalui garis sumbunya.
gambar 18a
gambar 18b
Pot. meloncat
gambar 18c
Pot. dua bidang menyudut
Potongan Separuh
Bagianbagian simetrik dapat digambar setengahnya sebagai gambar potongan dan setengahnya lagi
sebagai pandangan (gambar 19). Dalam gambar ini garisgaris yang tersembunyi tidak perlu digambar
dengan garis gores lagi. Karena sudah jelas pada gambar potongan.
gambar 20a
gambar 20b
gambar 20d
Untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan, dipergunakan arsir, yaitu garis tipis miring.
Kemiringan garis arsir adalah 45 terhadap garis sumbu, atau terhadap garis gambar. Arsiran dari 2 bagian
yang berbeda dan berimpit harus dibedakan pitch-nya.
5. PENUNJUKKAN UKURAN
Poin yang akan dipelajasi pada pokok bahasan ini antara lain :
1.
2.
Datum
3.
Untuk memudahkan pemahaman, jenis ukuran dibagi dua, yaitu ukuran bentuk dan ukuran posisi.
Ukuran bentuk yaitu ukuran yang menunjukkan panjang dan lebar suatu obyek, termasuk di dalamnya
ukuran diameter, radius, dan lain-lain. Sedangkan ukuran posisi adalah ukuran yang menunjukkan jarak
obyek tersebut dari suatu bidan referensi tertentu (datum). Contoh ukuran bentuk : Obyek kotak segi empat
akan memiliki ukuran bentuk panjang dan lebar, lingkaran akan memiliki ukuran bentuk diameter atau
radius, segitiga akan memiliki ukuran bentuk panjang dan tinggi atau panjang dan sudut, dan lain-lain.
2.
Kemudahan pengerjaan
3.
Kemudahan perakitan
2.
3.
4.
Pastikan angka ukuran dan garis panahnya tidak ditabrak oleh garis yang lain
Potongan penuh
Potongan setengah
Potongan setempat
Potongan meloncat
POTONGAN PENUH
POTONGAN SETENGAH
(Gambar 1)
Potongan (irisan)
Penggunaan potongan sering kali ditemukan pada penggambaran benda-benda yang
memiliki rongga di dalamnya. Untuk menggambarkan bagian benda yang tidak tampak dari
luar dapat digunakan garis putus-putus. Tetapi jika bagian yang tersembunyi tersebut
mempunyai bentuk yang rumit, maka akan didapat gambar yang rumit pula dan sulit
dimengerti. Untuk mengatasi hal ini, maka dapat digunakan cara potongan atau penampang
(cross-section).Gambar penampang/potongan dibayangkan sebagai potongan yang diambil
melalui sebuah benda untuk memperlihatkan bentuk atau susunan bagian dalam.
Contoh gambar potongan :
Jenis-jenis potongan :
1.Potongan penuh (full section)
terjadi ketika bidang pemotong melalui benda seutuhnya seperti gambar di bawah
ini.
3.Potongan meloncat
potongan meloncat atau potongan penuh dengan bidang offset dimana bidang
pemotong di-offset pada bagian lain untuk menunjukan beberapa detail yang terlewatkan.
contoh gambar potongan meloncat :
Bagian-bagian benda tertentu seperti : ruji-ruji roda, kait, tuas, rusuk penguat, dan
sebagainya, dapat ditampilkan hasil potongannya setelah lebih dahulu diputar 90.
Penggambarannya dapat di tempat potongan atau di tempat lain.
contoh gambar potongan yang diputar :
Tipe pemotongan ini hampir sama dengan potongan yang diputar namun
potongannya digambarkan di luar benda. Potongan potongan berurutan dapat disusun. Hal
ini diperlukan untuk memberi ukuran atau alasan lain.
contoh gambar potongan berurutan :
6. Potongan sobekan
Potongan sobekan (Broken-Out Section), tipe ptotongan ini hanya beberapa bagian
saja yang dipotong. Bidang pemotong melalui sebagian benda. Bagian depan benda pada
bidang dirobek dan dibuang sehingga menunjukan detail bagian dalam area ini. Garis tak
beraturan digunakan untuk menunjukan robekan.
contoh gambar potongan sobekan :
Penampang tipis : benda-benda yang terbuat dari plat dan profil dapat digambar
dengan garis tebal atau seluruhnya dihitamkan.
Jika bagian-bagian terletak berdampingan, bagian yang berbatasan dibiarkan
berwarna putih. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Bagian bagian benda seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong dalam arah
memanjang. Begitu pula benda benda seperti baut, paku keling, pasak, poros dan lainnya
tidak boleh dipotong dalam arah memanjang.
ARSIRAN
Untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan, dipergunakan arsir, yaitu
garis-garis tipis miring. Kemiringan garis arsir adalah 45 terhadap garis sumbu, atau
terhadap garis gambar. Jarak garis-garis arsir disesuaikan dengan besarnya gambar. Bagianbagian potongan yang terpisah diarsir dengan sudut yang sama. Arsiran dari bagian-bagian
yang berdampingan harus dibedakan sudutnya, agar jelas perbedaannya.
Asiran pada benda yang berdekatan harus miring 45 derajat dalam arah yang berlawanan.
Jika terdapat 3 atau 4 bagian yang bergabung, biasanya asiran pada 30 derajat dan 60
derajat. Alternative lainnya adalah dengan memvariasi jarak antar garis asir tanpa
mengubah sudut. Contoh pemberian arsiran pada benda yang berdekatan dapat dilihat pada
gambar di bawah,
Referensi :
Leave a Reply
Name (required)
Website
CAPTCHA Code *
Submit Comment
Search for:
Search
Recent Posts
KONTROL PEMROGRAMAN
Recent Comments
Student Blog on Hello world!
Archives
April 2014
September 2013
March 2013
February 2013
Categories
Uncategorized
Meta
Register
Log in
Entries RSS
Comments RSS
WordPress.org
Gambar potongan atau irisan fungsinya untuk menjelaskan bagian-bagian gambar benda yang tidak kelihatan, misalnya dari benda yang dibor lubanglubang pada flens atau pipa-pipa, rongga-rongga pada rumah katup, dan rongga-rongga pada blok mesin. Bentuk rongga tersebut perlu dilengkapi dengan
penjelasan gambar potongan agardapat memberikan ukuran informasi yang jelas dan tegas, sehingga terhindar dari kesalahpahaman membaca gambar.
1. Dalam membuat bidang potong perlu diperhatikan apakah benda yang akan dipotong masih memerlukan penjelasan lebih lanjut atau tidak.
2. Jika sekiranya perlu penjelasan, maka harus diterangkan dalam gambar
dibaca.
ARSIRAN POTONGAN
Dalam membuat arsiran potongan perlu dibedakan dari gambar pandangn dengan cara :
1. Membuat garis tipis miring (sudut 45) terhadap garis sumbu atau garis gambar.
2. Jarak antar arsiran disesuaikan dengan besar gambar.
3. Bagian potongan yang terpisah diarsir dengan sudut yang sama.
4. Arsiran dari bagian yang berdampingan harus dibedakan sudutnya.
5. Penampang yang luas, cukup diarsir kelilingnya saja.
6. potongan sejajr dari benda yang sama pada potongan meloncat diarsir serupa, tetapi juga dapat digeser jika perlu.
7. Garis arsir dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau angka, jika perlu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Menggambar mesin menurut standar ISO . G Takeshi Sato, N Sugiarto.
2. Luzadder, Warren J., Fundamentals of Engineering Drawing;Printice-Hall,London.
3. Hoelscher, Richard P., et.all.; Basic Drawing for Engineering Technology,john willey & Sons,N.Y.
bahwa bagian yang dibuang itu hanya dalam gambar potongan saja, tidak untuk gambar
potongan yang lain.
dengan membagi-bagi bagian tersebut menjadi bentuk sederhana. Untuk bentuk bagian yang
rumit, apabila kita analisa, maka akan kita dapatkan bentuk-bentuk berupa Silinder, Prisma,
Piramid, Konis dan bentuk segi teratur lainnya.
Penunjukan ukuran dari suatu objek dapat dilakukan dengan penunjukan ukuran dari masingmasing bentuk elemennya serta menentukan bidang patokan ukuran (basis ukuran).
a. Prinsip penunjukan ukuran
Satuan ukuran
Satuan ukuran adalah angka/besaran ukuran, ditentukan dalam satuan yang sama yaitu dalam
satuan mm (mili meter).
Jika dikehendaki satuan lain, misal cm (centi meter) maka satuan harus dicantumkan.
Garis proyeksi
Garis proyeksi atau garis bantu penunjukan ukuran, umumnya digambar tegak lurus pada
bagian yang diberi ukuran, dilukis dengan garis tipis.
Garis petunjuk ukuran
Garisnya digambar dengan garis tipis dan diakhiri dengan tanda panah.
Tanda panah
tebal garis ukuran.Tanda panah adalah suatu tanda awal dan akhir suatu penunjukan ukuran
panjang anak panah (L) diambil 12
Penunjukkan untuk radius atau diameter dari suatu bentuk bola, angka ukuran harus
didahului oleh kata bola atau S (Share)
Potongan
Sering sekali, dalam menggambar suatu benda, banyak ditemui bahwa didalam
benda tersebut memiliki rongga-rongga. Untuk menggambarkan rongga-rongga
tersebut tetntu saja menggunakan garis gores, dimana garis gores tersebut
untuk menggambarkan bagian-bagian yang tertutup atau tersembunyi. Namun,
jika menggunakan metode seperti ini tentunya gambar yang dihasilkan akan
menjadi sebuah gambar yang sulit dipahami dan menjadi gambar yang rumit.
Maka dari itu, untuk mendapatkan gambaran dari bagian-bagian yang
tersembunyi ini diperlukan suatu cara tertentu, dimana cara tersebut bertujuan
untuk membuang bagian yang menutupi bagian yang kita inginkan. Cara seperti
ini disebut potongan atau irisan.
Penyajian Potongan
Pada umumnya, bidang potong dibuat melalui sumbu dasar, dan potongannya
disebut potongan utama. Namun untuk keadaan tertentu terkadang bagian
yang dipotong tidak harus mengikuti atau melalui sumbu dasar, melainkan
dapat dibuat diluar sumbu dasar. Penerapan ini tentunya harus disertai dengan
informasi atau pemberian tanda yang menandakan potongan tadi diluar sumbu
utama.
Potongan separuh
Potongan setempat
Jika bidang potong melalui garis sumbu dasar, maka garis potongnya dan tandatandanya tidak perlu dijelaskan pada gambar.
Jika diperlukan potongan yang tidak melalui sumbu dasar, maka letak bidang
potongnya harus dijelaskan pada garis potongnya.
Potongan melocat
Potongan dimana bagian-bagian yang simetrik dapat digambar pada dua bidang
potong yang saling berpotongan. Satu bidang potongan merupakan potongan
utama dan potongan yang dibentuk bidang lain membentuk sudut terhadap
potongan utama.
Potongan ini biasanya digunakan untuk membuat potongan pada benda seperti
pipa. Dibuat dengan membuat bidang potong yang berdampingan melalui garis
sumbunya.
Potongan Separuh
Potongan dimana bagiannya simetrik, yang satu menunjukan gambar
pandangan dan satu lagi untuk menunjukan pandangan potongnya.
Terkadang dibutuhkan gambaran dari sebagian bagian kecil dari suatu benda
saja. Untuk menampakan bagian kecil yang tersembunyi itu dibutuhkan suatu
potongan yang hanya menunjukan bagian kecil yang diinginkan tersebut. Kita
dapat menggunakan potongan setempat/ potongan sebagian kecil bidang.
Arsiran
Arsiran dipergunakan untuk menandakan sebuah bidang yang terkena
potongan. Garis arsir umumnya atau kebanyakan berorientasi kea rah kanan
dengan membentuk sudut 45 terhadap garis sumbunya atau garis gambarnya.
Dengan jarak garis arsiran yang disesuaikan dengan besarnya gambar.
Berikut ini adalah beberapa aturan-aturan arsiran yang lain
Potongan sejajar dari benda yang sama dapat diarsir dengan arsiran
serupa atau bisa juga digeser.
Referensi
Sato,G.Takeshi. Hartanto,N.Sugiarto.Menggambar Mesin Menurut Standar
ISO.Cet.11.2005.Jakarta : Pradnya Paramitha.
Dokumen Pribadi
bagian bagian yang tersembunyi ini, maka bagian yang menutupi di buang. Gambar demikian disebut
gambar potongan, atau disingkat dengan potongan.
Gambar di bawah ini memperlihatkan sebuah benda dengan yang tidak kelihatan. Bagian ini dapat di
nyatakan dengan garis gores. Jika benda ini terpotong maka bentuk dalamnya akan lebih jelas lagi.
Dalam hal-hal tertentu bagian bagian bagian yang terletak di belakang potongan ini, tidak perlu
digambar. Hanya jika bagian ini diperlukan, maka bagian di belakang potongan ini digambar dengan garis
gores.
potongan
dan
garis
potong.
Jika letak bidang potong sudah tampak jelas pada gambar, tidak diperlukan penjelasan lebih lanjut ( Gb.
A). Jika letak bidang potong tidak jelas atau ada beberapa bidang potong, maka bidang potongnya harus
di terangkan dalam gambar. Pada gambar proyeksi bidang potong dinyatakan oleh sebuah garis potong,
yang di gambar dengan garis sumbu dan pada ujung ujungnya dipertebal dan pada tempat tempat
dimana garis potongnya berubah arah. Pada ujung ujung garis potong diberi tanda dengan huruf besar,
dan diberi anak panah yang menunjukan arah penglihatan ( Gb. B ).
(Gambar 2)
1.
Potongan meloncat
Untuk menyederhanakan gambar dan penghematan waktu potongan potongan dalam beberapa bidang sejajar dapat disatukan. Pada gambar diperlihatkan sebuah benda
yang dipotong menurut garis potong A-A. Sebenarnya bidang potongnya terdiri atas dua bidang, yang dalam hal ini dapat di satukan. Potongan demikian dinamakan potongan
meloncat.
Potongan meloncat
Gambar Potongan
2. Uraian Materi 2
1. Prinsip-prinsip Pemotongan
Pada benda-benda teknik, banyak ditemui benda dengan
rongga di dalamnya. Untuk menggambar bagian-bagian ini dipergunakan garis putus-putus, yang menyatakan garis-garis
tersembunyi. Bila hal ini dilaksanakan secara taat asas, maka akan
dihasilkan sebuah gambar yang rumit sekali dan susah di-mengerti.
Misalnya saja, sebuah almari roda gigi (gear box) bila harus
digambar secara lengkap. Untuk mendapatkan gambaran dari
bagian-bagian yang tersembunyi ini, maka bagian yang menutupi
dibuang. Gambar seperti ini disebut gambar potongan, atau
disingkat dengan potongan saja.
Pada benda-benda yang kompleks, pemotongan dapat dilakukan lebih dari satu kali, oleh karena bila hanya dipotong se-kali
belum diperoleh bentuk gambar yang jelas. Jadi, dengan potongan
berganda ini akan memperjelas penunjukan dalam benda tersebut,
sehingga dapat dilihat dengan jelas bagian da-lam maupun bagian
luarnya.
Pada Gambar 12 (a) ditunjukkan cara memotong benda separuh bagian. Benda tersebut dipotong menurut garis potong BOB,
Gambar 12 (b). Bagian yang diambil adalah seperempat bagian dari
benda tersebut. Selanjutnya gambar tersebut di-gambar dalam
proyeksi ortogonal seperti terlihat pada Gambar 12 (b) dan (c).
Selanjutnya, Gambar 13 menunjukkan cara memotong de-ngan
pemotongan sebagian/lokal.
Untuk menunjukkan bidang pemotongan digunakan garis gorestitik tipis (strip-titik) yang dipertebal pada ujung-ujung dan titik
beloknya (Gambar 15). Tanda anak panah menunjuk-kan arah
pandang bidang yang dipotong. Pada Gambar 16 di-berikan contoh
sebuah benda yang dipotong, dengan garis po-tong A-A yang
berbelok untuk memperjelas lubang yang ada pada benda tersebut.
Pandangan potongannya seperti terlihat pada Gambar 16 yang
kanan.
Untuk membedakan dua macam benda atau lebih yang dipotong, maka penarikan garis arsirnya harus dibedakan arah-nya
(Gambar 18), atau kalaupun arahnya sama maka dibeda-kan letak
garis arsirnya. Dalam hal ini, antar garis arsir dari benda yang
berdampingan tidak boleh satu garis yang menerus (Gambar 19).
komponen
komponen
Perlu diperhatikan pula bahwa jarak garis arsir itu tidak ada
peraturan yang pasti, hanya sebaiknya dalam membuat garis arsir
disesuaikan dengan luas bidang potongannya. Bila benda yang
diarsir sangat lebar, dapat juga diarsir dengan cara seperti Gambar
20.
Pada penampang potong yang lebar atau luas, tidak perlu diar-sir
penuh, tetapi cukup diarsir pada bagian tepi dari penampang
potong.
Gambar 21 sebuah benda berbentuk silinder dipotong me-nurut
potongan A-A. Pada penampang potong ini lubang-lubang yang
dilalui bidang potong diproyeksikan ke pandangan depan.
Separuh dari gambar tersebut digambar bagian luarnya, sedang separuh yang lain akan tampak bagian dalamnya. Garis yang
tidak tampak pada penampang yang dipotong tidak perlu
ditunjukkan, tetapi garis tidak tampak pada bagian yang tidak
dipotong sebaiknya ditunjukkan.
Gambar 23 memperlihatkan potongan dari benda yang memiliki rusuk penguat. Pemotongan pada benda seperti ini tidak
boleh dilakukan dengan arah memanjang, tapi hanya boleh dipotong arah melintang.
Potongan (Irisan)
Posted: 26th March 2013 by Muhammad Jihad Zulfikar in Tugas Kuliah Gambar Mesin
Sering sekali, dalam menggambar suatu benda, banyak ditemui bahwa didalam benda tersebut
memiliki rongga-rongga. Untuk menggambarkan rongga-rongga tersebut tentu saja tidak digambarkan
sebagai gambar benda tidak tampak / terhalang. Karena jika menggunakan metode seperti ini
tentunya gambar yang dihasilkan akan menjadi sebuah gambar yang sulit dipahami dan menjadi
gambar yang rumit. Maka dari itu, diumpamakan bagian gambar yang menutupi dibuang. Cara ini
disebut dengan cara potongan.
Penyajian Potongan
Pada umumnya, bidang potong dibuat melalui sumbu dasar, dan potongannya disebut potongan
utama. Namun untuk keadaan tertentu terkadang bagian yang dipotong tidak harus mengikuti atau
melalui sumbu dasar, melainkan dapat dibuat diluar sumbu dasar. Penerapan ini tentunya harus diberi
tanda agar lebih jelas, yaitu dengan anak panah, dimana arah anak panah menunjukkan arah
pandangan.
Potongan dimana bagian-bagian yang simetrik dapat digambar pada dua bidang potong yang saling
berpotongan. Satu bidang potongan merupakan potongan utama dan potongan yang dibentuk bidang
lain membentuk sudut terhadap potongan utama.
Di bawah ini adalah gambar potongan lebih dari satu bidang yang meliputi potongan melocat,
potongan oleh dua bidang berpotongan, dan potongan pada bidang berdampingan.
Potongan separuh
Potongan dimana bagiannya simetrik, yang satu menunjukan gambar pandangan dan satu lagi untuk
menunjukan pandangan potongnya.
Terkadang dibutuhkan gambaran dari sebagian bagian kecil dari suatu benda saja. Untuk menampakan
bagian kecil yang tersembunyi itu dibutuhkan suatu potongan yang hanya menunjukan bagian kecil
yang diinginkan tersebut. Kita dapat menggunakan potongan setempat/ potongan sebagian kecil
bidang.
Pada benda-benda tertentu penampangnya dapat digambarkan setempat atau dapat juga digambar
dengan diputar terlebih dahulu lalu dipindahkan.
Potongan berurutan diperlukan dalam member ukuran atau alasan lain, dimana semua potongannya
terletak pada sumbu utama, dan masing-masing terletak di bawah garis potongnya.
seluruhnya dihitamkan. Jika bagian-bagian yang dipotong berbatasan maka batas-batasnya dibiarkan
berwarna putih.
Arsiran
Arsiran dipergunakan untuk menandakan sebuah bidang yang terkena potongan. Garis arsir umumnya
atau kebanyakan berorientasi ke arah kanan dengan membentuk sudut 45 terhadap garis sumbunya
atau garis gambarnya. Dengan jarak garis arsiran yang disesuaikan dengan besarnya gambar.
~ Penampang-penampang yang luas dapat diarsir terbatas yaitu hanya pada sekelilingnya saja.
~ Potongan sejajar dari benda yang sama dapat diarsir dengan arsiran serupa atau bisa juga digeser.
~ Garis-garis arsir dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau angka sebuah informasi gamba, jika
pemberian angka maupun huruf ini tidak dapat dilakukan pada bagian luar arsiran.
> Beberapa bagian benda yang tidak boleh dipotong secara memanjang antara lain: gigi, ruji, baut
penetap, pasak, pena tirus, poros, sirip, cincin, mur dan baut.