You are on page 1of 12

GEOPOL

Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi dan politik berasal dari
bahasa Yunani politeia. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia artinya
urusan. Geopolitik merupakan Ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan
dengan masalah masalah geografi wilayah atau tempattinggal suatu bangsa. Geopolitik biasa
juga di sebut dengan wawasan nusantara. Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau
peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh
aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi,
wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil
akan berdampak langsung kepada system politik suatu Negara. Sebaliknya, politik Negara itu
secara langsung akan berdampak pada geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu
pada geografi sosial (hukum geografis), mengenai situasi, kondisi, atau konstelasi geografi dan
segala sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik geografi suatu Negara. Maka
kebijakan penyelenggaraan bernegara didasarkan atas keadaanatau tempat tinggal negara itu.
Geopolitik juga bisa disebut wawasan nusantara.
Berbagai Pandangan Tentang Geopolitik
Frederich Ratzel (1844-1904) seorang penggagas geopolitik sebagai ilmu bumi politik
(Political Geography), peletak dasar-dasar suprastruktur geopolitik bahwa kekuatan suatu negara
harus mampu mewadahi pertumbuhannya. Semakin luas ruang potensi geografi yang ditempati
sekelompok politik (kekuatan), makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh. Negara
sebagai suatu organisme yang memerlukan ruang hidup, mengenal proses lahir, hidup, dan mati.
Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1946) mengembangkan geopolitik
sebagai Geographical Politic yang menitik beratkan kepada analisis fenomena geografi dari
aspek politik geografi menyangkut kependudukan, ekonomi sosial, dan pemerintahan, bahwa
negara tidak sekedar satuan biologis juga mempunyai inteketualitas.
Negara sebagai satu kesatuan politik yang menyeluruh, meliputi geografi, kependudukan,
ekonomi, sosio & crato (pemerintahan) politik. Dinamika kebudayaan berupa gagasan, kegiatan
ekonomi harus diikuti oleh pemekaran wilayah. Perluasan ini dapat dilakukan secara damai atau
kekerasan. Berarti dapat menuju ke arah politik adu kekuatan dan adu kekuasaan serta
ekspansionisme.
Karl Haushofer (1928) ajarannya (mengacu pokok pikiran Kjellen ) berkembang di Jerman
Adolf Hitler (Nazisme), dan di Jepang berupa ajaran Hako Ichiu yang di landasi oleh faham
militerisme dan fasisme. Pokok pikiran ajarannya:

1. Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya mengikuti hukum alam, artinya yang kuat atau
unggul akan tetap bertahan hidup.
2. Geopolitik sebagai doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi perbatasan.
3. Ruang hidup bangsa dan tekanan kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial mengharuskan
pembagian baru dari kekayaan alam di dunia.
4. Geopolitik sebagai landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam mempertahankan
kelangsungan hidup untuk mendapat ruang hidup.
5. Teori ekspansionisme, dan wilayah dunia dibagi-bagi menjadi region-region yang akan
dikuasai oleh bangsa unggul seperti AS, Inggeris, Jerman, Rusia, dan Jepang di Asia

GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI.


1. DEFINISI GEOPOLITIK.
Geopolitik adalah system politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan
strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya
terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu Negara yang
apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung kepada system politik suatu Negara.
Kata geopolitik ini dibuat oleh Rudolf Kjelln, seorang ilmuwan politik Swedia, pada awal abad
ke-20. Kjelln telah diilhami oleh geografer Jerman, Friedrich Ratzel, yang menerbitkan
bukunya, Politische Geographie (geografis politik) dalam tahun 1897. Buku itu dipopulerkan
dalam bahasa Inggris oleh diplomat Amerika, Robert Strausz-Hup, seorang anggota fakultas
Universitas Pennsylvania.
A. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia diri dan lingkungannya,
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

B. ISI WAWASAN NUSANTARA :


1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti :
a. Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu
kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal
dan milik bersama bangsa.
b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa
daerah serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.
c. Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan,
sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
d. Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang
melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
e. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan politik yang
diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi, dalam arti :
a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik
bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah
tanah air.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa
meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi
yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesarbesar kemakmuran rakyat.
3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial dan Budaya, dalam arti :

a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan
bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan
seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa.
b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang
ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan
budaya bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak nilai nilai budaya lain yang tidak
bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa.
2. DEFINISI GEOSTRATEGI.
Definisi geostrategi. Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan
memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai factor utamanya. Disamping itu dalam
merumuskan strategi perlu memperhatikan kondisi social, budaya, penduduk, sumber daya alam,
lingkungan regional maupun internasional.
Geostrategi juga merupakan cabang dari geopolitik yang berurusan dengan strategi. Definisi
geostrategi. Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi
dan konstelasi geografi sebagai factor utamanya. Disamping itu dalam merumuskan strategi
perlu memperhatikan kondisi social, budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional
maupun internasional.
Geostrategi juga merupakan cabang dari geopolitik yang berurusan dengan strategi.
A. KETAHANAN NASIONAL.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek
kehidupannasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman,
hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak langsung
membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidupbangsa dan negara , serta perjuangan
mengejar tujuan nasionalnya.
B. ASAS KETAHANAN NASIONAL
Asas Ketahanan Indonesia adalah taat laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan
Wawasan Nusantara, yang terdiri dari :

1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan.


2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu.
3. Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar.
4. Asas Kekeluargaan.
C. SIFAT KETAHANAN NASIONAL
Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
1. Mandiri.
2. Dinamis.
3. Wibawa.
4. Konsultasi dan Kerjasama
D. KEDUDUKAN DAN FUNGSI KETAHANAN NASIONAL
Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.

Kedudukan :
ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa
Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam
rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan
ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil
sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan
nasional.

b.

Fungsi :
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami
untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam
menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter regional (wilayah), inter sektoral maupun
multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak
(sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan
waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional

juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan
pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan
secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.
E. KETAHANAN NASIONAL DAN KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan
nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk
menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan
mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau
dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan
tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam
pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk,
sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun
alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.

Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan
dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
Hambatan dan gangguan

Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

Geopolitik Indonesia

Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan


dan Kemanusiaan yang luhur dengan jelas tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan.
Bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan, karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia juga menolak
paham ekspansionisme dan adu kekuatan yang berkembang di Barat. Bangsa
Indonesia juga menolak paham rasialisme, karena semua manusia mempunyai
martabat yang sama, dan semua bangsa memiliki hak dan kewajiban yang sama
berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang universal. Dalam hubungan
internasional, bangsa Indonesia berpijak pada paham kebangsaaan atau nasionalisme
yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan menolak pandangan
Chauvisme. Bangsa Indonesia selalu terbuka untuk menjalin kerjasama antar bangsa
yang saling menolong dan saling menguntungkan. Semua ini dalam rangka ikut
mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia.
Beberapa pendapat dari pakar-pakar Geopolitik antara lain sebagai berikut :
a. Pandangan Ajaran Frederich Ratzel
Pada abad ke-19 Frederich Ratzel merumuskan untuk pertama kalinya Ilmu Bumi
Politik sebagai hasil penelitiannyayang ilmiah dan universal. Pokok-pokok ajaran
Frederich Ratzel adalah:
Dalam hal-hal tertentu pertumbuhan Negara dapat dianalogikan dengan pertumbuhan
organisme yang memerlukan ruang lingkup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang,
mempertahankan hidup, menyusut dan mati. Negara identik dengan suatu ruang yang
ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang
tersebut,makin besar kemungkinan kelompok politik itu tumbuh. Suatu bangsa dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. Hanya


bangsa yang unggul saja yang dapat bertahan hidup terus dan langgeng. Semakin
tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhannya akan sumber daya alam.
Apabila wilayah hidup tidak mendukung bangsa tersebut akan mencari pemenuhan
kebutuhan kekayaan alam diluar wilayahnya (ekspansi).
Hal ini melegitimasikan hukum ekspansi yaitu perkembangan atau dinamika budaya
dalam bentuk gagasan, kegiatan(ekonomi, perdagangan, perindustrian) harus
diimbangi oleh pemekaran wilayah, batas-batas suatu Negara pada hakikatnya bersifat
sementara. Apabila ruang hidup Negara sudah tidak dapat memenuhi keperluan, ruang
itu dapat diperluas dengan mengubah batas-batas Negara baik secara damai maupun
melalui jalan kekerasan atau perang. Ilmu bumi politik berdasarkan ajaran Ratzel
tersebut justru menimbulkan dua aliran, dimana yang satu berfokus pada kekuatan di
darat, sementara yang lainnya berfokus pada kekuatan di laut. Ratzel melihat adanya
persaingan antara kedua aliran itu,sehingga ia mengemukakan pemikiran yang baru,
yaitu dasar-dasar suprastruktur geopolitik kekuatan total/ menyeluruh suatu negara
harus mampu mewadahi pertumbuhan kondisi dan kedudukan geografinya. Pemikiran
Ratzel menyatakan bahwa ada kaitan antara struktur atau kekuatan politik serta
geografi dan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan Negara yang dianalogikan
dengan organisme.
b. Pandangan Ajaran Rudolf Kjellen
Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme. Kjellen menegaskan bahwa
Negara adalah suatu organisme yang dianggap sebagai prinsip dasar. Pokok ajaran
Kjellen adalah :
Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup yang memiliki intelektual.
Negara di mungkinkan untuk memperoleh ruang yang cukup luas agar kemampuan dan
kekuatan rakyatnya dapat berkembang secara bebas. Negara merupakan suatu sistem
politik/pemerintahan yang meliputi bidang-bidang geopolitik, ekonomi politik, demo
politik, sosial politik dan politik memerintah.
Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar. Ia harus mampu
berswasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk
meningkatkan kekuatan nasionalnya: ke dalam, untuk memperoleh batas-batas Negara
yang lebih baik. Sementara itu, kekuasaan imperium kontinental dapat mengontrol
kekuatan di laut.
c. Pandangan Ajaran Karl Haushofer
Pandangan Karl Haushofer berkembang di Jerman ketika Negara ini berada di bawah
kekuasaan Adolf Hitler. Pandangan ini juga dikembangkan di Jepang dalam ajaran
Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme. Pokok-pokok teori
Haushofer pada dasarnya menganut ajaran Kjellen,yaitu:
Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan dapat mengajar kekuasaan imperium
maritim untuk menguasai pengawasan di laut. Beberapa Negara besar di dunia akan
timbul dan akan menguasai Eropa,Afrika, Asia Barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di
Asia Timur Raya. Rumusan ajaran Haushofer lainnya adalah sebagai berikut: Geopolitik

adalah doktrin Negara yang menitikberatkan soal-soal strategi perbatasan. Ruang hidup
bangsa dan tekanan-tekanan kekuasaan dan sosial yang rasial mengharuskan
pembagian baru kekayaan alam di dunia. Pokok-pokok teori Karl Haushofer pada
dasarnya menganut teori Rudolf Kjellen dan bersifat ekspansif.
Pengertian Wawasan Nusantara :
Istilah wawasan berasal dari kata wawas yang berarti pandangan, tinjauan, atau
penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata mawas yang berarti memandang,
meninjau, atau melihat, atau cara melihat.sedangkan istilah nusantara berasal dari kata
nusa yang berarti diapit diantara dua hal. Istilah nusantara dipakai untuk
menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang
terletak diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia, serta diantara benua Asia
dan benua Australia.
Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai
dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita
nasionalnya. Sedangkan wawasan nusantara memiliki arti cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan
bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya.
Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara :
a. Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang didalamnya
terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Baik
laut maupun selat serta di atasnya merupakan satu kesatuan ruang wilayah. Oleh
karena itu nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan
dalamnya. Sedangkan secara vertikal ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka ke
atas dengan titik puncak kerucut di pusat bumi. Letak geografis negara berada di posisi
dunia antar dua samudera dan dua benua. Letak geografis ini berpengaruh besar
terhadap aspek-aspek kehidupan nasional di Indonesia. Perwujudan wilayah nusantara
ini menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
b. Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintahan, sistem
pemerintahan dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk Republik. Kedaulatan berada di tangan rakyat yang dilaksanakan menurut
Undang-Undang. Sistem pemerintahannya menganut sistem presidensial. Presiden
memegang kekuasaan pemerintahan berdasarkan UUD 1945. Indonesia adalah negara
hukum (Rechtsstaat) bukan negara kekuasaan (Machsstaat). Dewan Perwakilan

Rakyat (DPR) mempunyai kedudukan kuat, yang tidak dapat dibubarkan oleh Presiden.
Anggota MPR merangkap sebagai anggota MPR.
c. Tata Kelengkapan Organisasi
Tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang
harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan
organisasi masyarakat, kalangan pers serta seluruh aparatur negara. Semua lapisan
masyarakat itu diharapkan dapat mewujudkan demokrasi yang secara konstitusional
berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar falsafah Pancasila, dalam
berbagai kegiatan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL


POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

A. Pengertian Politik Strategi dan Polstranas


Perkataan politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Polistaia, Polis berarti kesatuan
masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti urusan.
Dari segi kepentingan penggunaan, kata politik mempunyai arti yang berbeda-beda. Untuk lebih
memberikan pengertian arti politik disampaikan beberapa arti politik dari segi kepentingan
penggunaan, yaitu :
1. Dalam arti kepentingan umum (politics)
Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik
yang berada dibawah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah, lazim disebut Politik
(Politics) yang artinya adalah suatu rangkaian azas/prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki
disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai keadaan yang kita
inginkan.
2. Dalam arti kebijaksanaan (Policy)
Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang yang dianggap
lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yang kita
kehendaki. Dalam arti kebijaksanaan, titik beratnya adalah adanya :

proses pertimbangan

menjamin terlaksananya suatu usaha

pencapaian cita-cita/keinginan

Jadi politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah dari
masyarakat atau negara.
Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan :
1. Negara
Adalah suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati
oleh rakyatnya. Dapat dikatakan negara merupakan bentuk masyarakat dan organisasi politik
yang paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat.
2. Kekuasaan
Adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang
atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya. Yang perlu diperhatikan dalam kekuasaan
adalah bagaimana cara memperoleh kekuasaan, bagaimana cara mempertahankan kekuasaan
dan bagaimana kekuasaan itu dijalankan.
3. Pengambilan keputusan
Politik adalah pengambilan keputusan melaui sarana umum, keputusan yang diambil
menyangkut sektor publik dari suatu negara. Yang perlu diperhatikan dalam pengambilan
keputusan politik adalah siapa pengambil keputusan itu dan untuk siapa keputusan itu dibuat.
d. Kebijakan umum
Adalah suatu kumpulan keputusan yang diambill oleh seseorang atau kelompok politik
dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.
5. Distribusi

Adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (values) dalam masyarakat. Nilai adalah
sesuatu yang diinginkan dan penting, nilai harus dibagi secara adil. Politik membicarakan
bagaimana pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara mengikat
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia yang artinya the art of the general
atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan.
Karl von Clausewitz berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan
pertempuran untuk memenangkan peperangan, sedangkan perang adalah kelanjutan dari
politik
Dalam abad modern dan globalisasi, penggunaan kata strategi tidak lagi terbatas pada konsep
atau seni seorang panglima dalam peperangan, tetapi sudah digunakan secara luas termasuk
dalam ilmu ekonomi maupun olah raga. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk
mendapatkan kemenangan atau pencaipan suatu tujuan.
Politik nasional adalah suatu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk
mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional.
Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran
dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi nasional disusun untuk melaksanakan
politik nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang

You might also like