You are on page 1of 2

Di ujung kehidupan

Keheningan gunakan untuk berfikir


Keramaian gunakan untuk mengamati
Kemarahan gunakan untuk berkeringat
Kegalauan gunakan untuk berempati
Kelelahan gunakan untuk berpasrah
Di setiap nafas yang membawa kita mendekati akhir hidup
Tak sedetikpun yang terlepas dari buku catatan penghitungan
Pencapaian sepanjang hidup adalah kenangan
Masa depan hanya impian
Hidup adalah detik ini
Maknai seolah kau menghirup udara selepas menyelam
Karena hidup tidak untuk meratapi masa lalu ataupun mengagungkannya
Juga bukan untuk membanggakan mimpi kosong ide-ide dalam hayalan

Masa lalu
Ada yang merayakan pencapaian dua puluh tahun berkarier
Ada yang mensyukuri panjangnya umur yang telah dilewati
Setiap hari berlalu tak terasa membawa kenangan itu kian jauh
Semakin berat kita menggendongnya di pundak yang semakin rapuh
Sejenak lupa bersedih saat melihat
Tak sedikit yang meratapi hilangnya kesempatan usia muda
Ada pula yang menyesali nasib yang yang tidak pernah berpihak
Sehingga tempat berpijak dia kini terasa bagaikan kubangan lumpur yang kian
menyedot nafas

masa kini adalah nyamuk yang sedang terbang mengincar senti demi senti kulit
panas kita
masa kini adalah rasa kantuk dan ketakukan besok hari tak dapat makan
ya Allah kubersyukur hidupku lebih berarti drpd mereka
sayang Tuhan tidak akan menjawab langsung dalam kata
ia hanya memberikan hidayahnya

You might also like