You are on page 1of 12

I.

PENDAHULUAN

Laporan diskusi kelompok tutorial ini merupakan hasil diskusi kelompok


untuk modul gangguan haid, blok sistem reproduksi. Banyak gangguan haid
yang bisa terjadi pada seorang wanita, namun pada diskusi kelompok kali ini
kelompok mengarahkan jalannya diskusi pada dua gangguan yang terjadi
yaitu dismenore pada kasus 1 serta kanker serviks pada kasus 2.
Dismenore atau nyeri haid mungkin merupakan suat gejala yang
paling

sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk

konsultasi dan pengobatan. Karena gangguan ini sifatnya subyektif, berat


atau intensitasnya sukar dinilai. Walaupun frekuensi dismenore cukup tinggi
dan

penyakit

ini

sudah

lama

dikenal,

namun

sampai

sekarang

patogenesisnya belum dapat dipecahkan sepenuhnya.


Sedangkan kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah
sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV)
onkogenik, yang menyerang leher rahim. Kanker ini dapat hadir dengan
pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker
memasuki stadium yang lebih jauh, yang membuat kanker leher rahim fokus
pengamatan menggunakan Pap Smear. Walaupun saat ini telah terjadi
perbaikan bermakna dalam diagnosis dini dan terapi, masih merupakan
salah satu penyebab tersering kematian terkait kanker pada perempuan,
terutama di negara yang sedang berkembang.

II. ISI
5

A. Skenario 1
1. Klarifikasi istilah
- Menarche
2. Identifikasi
-

Masalah/Daftar Pertanyaan
Anamnesis, pem. Fisik dan pem. Penunjang
Diagnosis kerja dan diagnosis banding
Etiologi dan epidemiologi
Patofisiologi
Penatalaksanaan
Komplikasi dan prognosis

3. Hasil Analisis Masalah


Kata Sulit
Menarche

Definisi Sementara
Waktu pertama kali
haid

Kata/Kalimat Kunci
Ratna , 14 tahun
Keluhan : nyeri perut bagian bawah yang
menjalar ke bagian pinggang.
Mual, muntah dan sakit kepala.
Cepat marah dan mudah tersinggung.
Menarche usia 13 tahun.

Masalah

Anamnesis :
o Identitas Pasien
o Keluhan utama
o Keluhan penyerta
o Riwayat penyakit sekarang
o Riwayat penyakit dahulu
o Riwayat menstruasi
o Riwayat pemakaian obat
o Pola makan dan aktifitas fisik
o Riwayat keluarga

Pem. Fisik
o Keadaan umum
o Kesadaran
o TB, BB
o Tanda vital
o Pem. Ginekologi

Pem. Penunjang

Diagnosis : Dismenorea

4. Skema/Peta Konsep
Skema Sementara Kasus 1
Menarche

Siklus Haid

Dismenore

Gangguan
Psikososial

-Nyeri perut
-Mual
-Muntah
-Sakit Kepala

5. Daftar Tujuan Pembelajaran


-

Menerapkan prinsip-prinsip Ilmu Biomedik, Ilmu Humaniora, Ilmu


Kedokteran klinik, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran
7

Pencegahan/Kedokteran komunitas yang berhubungan dengan


terjadinya gangguan ginekologis ataupun gangguan haid.
Menganalisis masalah/gangguan ginekologis ataupun gangguan haid
melalui pemahaman mekanisme normal dan perubahan-perubahan
yang terjadi di tingkat molekular maupun selular.
Menggunakan data klinik dan pemeriksaan penunjang yang rasional
untuk menegakkan diagnosis masalah/gangguan ginekologis ataupun
gangguan haid.
Menggunakan alasan ilmiah dalam menentukan penatalaksanaan
masalah/gangguan ginekologis ataupu gangguan haid berdasarkan
etilogi, patognesis, dan patofisiologi.

6. Hasil Belajar Mandiri


1. Anamnesis
o Identitas pasien : Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan dan
alamat.
o Keluhan utama : Nyeri (apakah cuma mulas-mulas, ngilu atau
seperti ditusuk2, hebatnya, dan lokasinya?)
: Mual, muntah
kapan (awal, sementara, atau akhir haid).

apakah
ada
ganguan
pencernaan
sebelumnya/tidak.
o Keluhan penyerta
o Riwayat penyakit sekarang
o Riwayat penyakit dahulu : Riwayat TB, paru2, jantung, ginjal.
o Riwayat menstruasi :
Menarche?
Periode menstruasi?
Berapa banyak darah yang keluar?
Konsistensi darah (cair/gumpal)
Hari terakhir menstruasi?
Jumlah pembalut yang digunakan dalam sehari?
8

o Riwayat pemakaian obat


o Pola makan dan aktifitas fisik
o Riwayat keluarga
Pem. Fisik
o Keadaan umum
o Kesadaran
o TB, BB
o Tanda vital
o Mata : anemis/tidak
o Leher : pembesaran KGB/tidak
o Toraks : jantung dan paru
o Ekstremitas : edema/tidak
o Pem. Lokalis :
Abdomen : Inspeksi cembung/datar
Auskultasi peristaltik usus
Palpasi lemas/tidak, konsistensi, ada nyeri tekan/tidak
Perkusi ascites, tumor
o Pem. Ginekologi : Inspeksi pertumbuhan rambut pada mons pubis
klitoris
lihat hymen
: Rectal Toucher nilai tonus otot
pembesaran uterus
konsistensi
ada benjolan/tidak
ada massa/tidak

Pem. Penunjang
o Lab : leukosit & Hb
o Vaginal smear
o USG Transrectal

o Laparaskopi (bila ada indikasi)


9

2. Diagnosis kerja & diagnosis banding


Diagnosis kerja
Diagnosis banding
Dismenorea Primer :
Endometriosis
- 6-12
bulan
setelah
menarche
PMS (Premenstrual Tension)
- Ada mual, muntah, sakit
kepala
- Tidak
ada
kelainan
ginekologi
Dismenore primer
Nyeri menstruasi yang terjadi tanpa adanya kelainan ginekologik
yang nyata. Dismenorea primer terjadi beberapa waktu setelah
menarke, biasanya sesudah menarke, umumnya sesudah 12 bulan
atau lebih.
Rasa nyeri timbul sebelum atau bersama-sama dengan menstruasi dan
berlangsung untuk beberapa jam, sampai beberapa hari. Sifat rasa
nyeri ialah kejang yang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas pada
perut bawah, tetapi dapat merambat ke daerah pinggang dan paha.
Rasa nyeri dapat disertai rasa mual, muntah, sakit kepala, diare.
3. Etiologi :
o Faktor kejiwaan
o Faktor konstitusi
o Faktor obstruksi kanalis servikalis
o Faktor endokrin
o Faktor alergi
Epidemiologi :
o Angka kejadian : 50%
o Nyeri berat : 12%
o Nyeri sedang : 30%
o Nyeri ringan : 40%

10

o Di Indonesia : 54,89%
4. Patofisiologi
Endometrium dalam fase sekresi memproduksi prostaglandin F2 yang
menyebabkan kontraksi otot-otot polos. Jika jumlah prostaglandin yang
berlebihan dilepaskan ke dalam sirkulasi darah, maka selain
dismenorea, dijumpai pula efek umum seperti nausea, muntah, dsb.
5. Penatalaksanaan
a. Nyeri : NSAID
Gangguan Psikososial
b. Hormonal : Progesteron
c. Non farmakologi : istirahat yang cukup
Dampaknya
d. Bedah : Ablasio endometrium
6. Komplikasi : Psikososial terganggu

Pubertas

Menarche

Siklus Haid

: dehidrasi
Prognosis : Baik, kecuali dicurigai adanya dismenorea sekunder.
Skema/Peta Konsep Lengkap

Prostagandin

Dismenore
Primer

Sek

Nyeri Perut
Mual
Muntah
Sakit kepala

NSAIDs
Oral Contraceptive
GnRH analog

11

Epidemiologi Dismenore Dismenorea dapat dialami lebih dari setengah


wanita yang sedang menstruasi, dan prevalensinya sangat bervariasi.
Berdasarkan data dari berbagai negara, angka kejadian dismenorea di dunia
cukup tinggi. Diperkirakan 50% dari seluruh wanita di dunia menderita
dismenorea dalam sebuah siklus menstruasi (Calis, 2011). Pasien
melaporkan nyeri saat haid, dimana sebanyak 12% nyeri haid sudah parah,
37% nyeri haid sedang, dan 49% nyeri haid masih ringan (Calis, 2011). Di
Amerika Serikat diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dismenorea
dan 10-15% diantaranya mengalami dismenorea berat,yang menyebabkan
mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun dan ini akan menurunkan
kualitas hidup pada individu masing-masing. Bahkan di perkirakan para
perempuan di Amerika kehilangan 1,7 juta hari kerja setiap bulan akibat
dismenorea(Calis, 2011). Di Pakistan diperkirakan 57% pelajar yang
mengalami dismenore mempunyai efek terhadap pekerjaan mereka (Tariq,
2009).
DU : Sesuai kasus nyeri perut bagian bawah menjalar ke pinggang, merasa mual, muntah
dan sakit kepala, cepat marah dan mudah tersinggung. Nyeri kram di perut bawah dan
menjalar ke arah paha dan daerah pinggang merupakan gejala yang tersering. Sakit
kepala, mual, konstipasi atau diare, dan muntah kadang dapat terjadi. Karakteristik nyeri
dijumpai pada hari pertama dari menstruasi, bersamaan dengan keluarnya darah
menstruasi.
12

a. Dismenore Primer
Nyeri haid primer didefinisikan sebagai nyeri kram yang berulang yang terjadi
saat menstruasi tanpa ada kelainan patologik pada pelvis. Nyeri haid sekunder adalah
nyeri saat haid yang didasari oleh adanya kelainan patologik pada pelvis, contohnya
endometriosis. Nyeri haid primer mulai saat usia remaja, saat dimana siklus ovulasi
mulai teratur. Penyebab nyeri haid primer sampai saat ini masih belum jelas, tetapi
beberapa teori menyebutkan bahwa kontraksi miometrium akan menyebabkan iskemia
pada uterus sehingga menyebabkan rasa nyeri. Kontraksi miometrium tersebut
disebabkan oleh sintesis prostaglandin. Prostaglandin disebut dapat mengurangi atau
menghambat sementara suplai darah ke uterus yang menyebabkan uterus mengalami
kekurangan oksigen sehingga menyebabkan kontraksi miometrium dan terasa nyeri.
Gejala dari nyeri haid primer berupa rasa nyeri di perut bagian bawah, menjalar
ke daerah pinggang dan paha. Kadang-kadang disertai mual, muntah, diare, sakit
kepala dan emosi yang labil. Nyeri timbul sebelum haid dan berangsur hilang setelah
darah haid keluar.
Dismenore primer didefinisikan sebagai rasa sakit berupa kram mentruasi tanpa
ada bukti patologis. Bila kita merujuk dari persentase nyeri selama menstruasi maka
13

persentasenya adalah 510% dari remaja akhir atau usia 20 tahun yang menderita
dismenore primer dalam waktu singkat setiap bulannya. Nyerinya bisa rendah,
menengah, berturut-turut, kram pelviks, dan nyerinya menjalar ke belakang atau
sebelah dalam paha. Kram dapat terjadi dalam satu atau beberapa hari disertai mual,
diare, sakit kepala dan kemerahan pada wajah. Uterus mengalami vasokontriksi,
anoreksia kontraksi terus menerus karena prostaglandin PGF2 dan PGF2. Pada
sebagian wanita dengan dismenore primer, terjadi peningkatan sekresi endometrial dari
menstruasi dari prostaglandin F2 (PGF2) selama fase menstruasi. Pelepasan
prostaglandin ke cairan menstruasi tejadi secara berkesinambungan ataupun tidak
berkesinambungan

sehingga

jumlah

cairan

bervariasi. Intensitas kram dan gejala

menstruasi

dismenore

ataupun

sebanding

prostaglandin

dengan

jumlah

dilepaskannya PGF2.
Radikal bebas oksigen dan terbentuknya dismenorea primer sangat berkaitan
dengan kontraksi arteri dari otot polos uterus ketika uterus terkompresi, iskemik otot
sehingga menghasilkan lebih banyak radikal bebas oksigen mencari klorin superoxid
dismutase.
Dismenorea primer hampir selalu terjadi saat siklus ovulasi (ovulatory cycles)
dan biasanya muncul dalam 6-12 bulan setelah menarche (haid pertama). Pada
dismenorea primer klasik, nyeri dimulai bersamaan dengan onset haid (atau hanya
sesaat sebelum haid) dan bertahan/menetap selama 1-2 hari. Nyeri dideskripsikan
sebagai spasmodik pada perut bagian bawah yang menyebar ke bagian belakang
(punggung) atau anterior dan/atau medial paha.

14

DD
1. Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder adalah nyeri haid yang disertai kelainan anatomis genitalis.
Tanda tanda klinik dari dismenore sekunder adalah endometriosis, radang pelvis,
fibroid, adenomiosis, kista ovarium dan kongesti pelvis. Umumnya, dismenore sekunder
tidak terbatas pada haid, kurang berhubungan dengan hari pertama haid, terjadi pada
perempuan yang lebih tua (tiga puluhan atau empat puluhan tahun) dan dapat disertai
dengan gejala yang lain (dispareunia, kemandulan dan perdarahan yang abnormal).

Definisi
Pelvic Imflammatory disease atau penyakit radang panggul
adalah keadaan terjadinya infeksi pada genitalia interna, di
sebabkan berbagai mikroorganisme, menyerang endometrium, tuba,
ovarium, parametrium, dan peritoneum panggul ( kapita selekta
kedokteran, 2000 )
Penyakit radang panggul adalah suatu peradangan pada tuba falopii
(saluran
menghubungkan
indung
telur
dengan
rahim).
( www.susukolostrum.com )
2.2

Etiologi
Peradangan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri,
dimana bakteri masuk melalui vagina dan bergerak ke rahim lalu ke
tuba falopii. 90-95% kasus PID disebabkan oleh bakteri yang juga
menyebabkan
terjadinya
penyakit
menular
seksual
(misalnya
klamidia,
gonore,
mikoplasma,
stafilokokus,
streptokokus).
Infeksi ini jarang terjadi sebelum siklus menstruasi pertama,
setelah menopause maupun selama kehamilan. Penularan yang utama
terjadi melalui hubungan seksual, tetapi bakteri juga bisa masuk
ke dalam tubuh setelah prosedur kebidanan/kandungan (misalnya
pemasangan IUD, persalinan, keguguran, aborsi dan biopsi
endometrium).

15

2.3
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.

Tanda dan gejala


Rasa nyeri pada perut bagian bawah perut. Kondisi ini semakin
memburuk jika disertai oleh rasa mual atau muntah.
Penderita akan merasakan nyeri menahun. Hal ini disebabkan
karena tuba falopi tersumbat cairan hingga terjadi pembengkakan.
Terjadi perdarahan hebat saat menstruasi
Menstruasi datang tidak teratur
Keluar cairannya dari vagina dengan warna, konsistensi dan
bau yang abnormal
Penderita mengalami demam
Timbul spotting (bercak-bercak kemerahan di celana dalam)
Kram perut saat menstruasi
Rasa nyeri ketika melakukan hubungan seksual
Terjadi perdarahan pasca melakukan hubungan seksual
Nyeri punggung bagian bawah
Selalu merasakan kelelahan yang ama sangat
Nafsu makan berkurang
Sering berkemih dengan disertai rasa nyeri

2.4
1.
2.
3.
4.
5.

Faktor resiko
Aktivitas seksual pada masa remaja
Berganti-ganti pasangan seksual
Pernah menderita PID
Pernah menderita penyakit menular seksual
Pemakaian alat kontrasepsi yang bukan penghalang.

16

You might also like