Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
penyakit
ini
sudah
lama
dikenal,
namun
sampai
sekarang
II. ISI
5
A. Skenario 1
1. Klarifikasi istilah
- Menarche
2. Identifikasi
-
Masalah/Daftar Pertanyaan
Anamnesis, pem. Fisik dan pem. Penunjang
Diagnosis kerja dan diagnosis banding
Etiologi dan epidemiologi
Patofisiologi
Penatalaksanaan
Komplikasi dan prognosis
Definisi Sementara
Waktu pertama kali
haid
Kata/Kalimat Kunci
Ratna , 14 tahun
Keluhan : nyeri perut bagian bawah yang
menjalar ke bagian pinggang.
Mual, muntah dan sakit kepala.
Cepat marah dan mudah tersinggung.
Menarche usia 13 tahun.
Masalah
Anamnesis :
o Identitas Pasien
o Keluhan utama
o Keluhan penyerta
o Riwayat penyakit sekarang
o Riwayat penyakit dahulu
o Riwayat menstruasi
o Riwayat pemakaian obat
o Pola makan dan aktifitas fisik
o Riwayat keluarga
Pem. Fisik
o Keadaan umum
o Kesadaran
o TB, BB
o Tanda vital
o Pem. Ginekologi
Pem. Penunjang
Diagnosis : Dismenorea
4. Skema/Peta Konsep
Skema Sementara Kasus 1
Menarche
Siklus Haid
Dismenore
Gangguan
Psikososial
-Nyeri perut
-Mual
-Muntah
-Sakit Kepala
apakah
ada
ganguan
pencernaan
sebelumnya/tidak.
o Keluhan penyerta
o Riwayat penyakit sekarang
o Riwayat penyakit dahulu : Riwayat TB, paru2, jantung, ginjal.
o Riwayat menstruasi :
Menarche?
Periode menstruasi?
Berapa banyak darah yang keluar?
Konsistensi darah (cair/gumpal)
Hari terakhir menstruasi?
Jumlah pembalut yang digunakan dalam sehari?
8
Pem. Penunjang
o Lab : leukosit & Hb
o Vaginal smear
o USG Transrectal
10
o Di Indonesia : 54,89%
4. Patofisiologi
Endometrium dalam fase sekresi memproduksi prostaglandin F2 yang
menyebabkan kontraksi otot-otot polos. Jika jumlah prostaglandin yang
berlebihan dilepaskan ke dalam sirkulasi darah, maka selain
dismenorea, dijumpai pula efek umum seperti nausea, muntah, dsb.
5. Penatalaksanaan
a. Nyeri : NSAID
Gangguan Psikososial
b. Hormonal : Progesteron
c. Non farmakologi : istirahat yang cukup
Dampaknya
d. Bedah : Ablasio endometrium
6. Komplikasi : Psikososial terganggu
Pubertas
Menarche
Siklus Haid
: dehidrasi
Prognosis : Baik, kecuali dicurigai adanya dismenorea sekunder.
Skema/Peta Konsep Lengkap
Prostagandin
Dismenore
Primer
Sek
Nyeri Perut
Mual
Muntah
Sakit kepala
NSAIDs
Oral Contraceptive
GnRH analog
11
a. Dismenore Primer
Nyeri haid primer didefinisikan sebagai nyeri kram yang berulang yang terjadi
saat menstruasi tanpa ada kelainan patologik pada pelvis. Nyeri haid sekunder adalah
nyeri saat haid yang didasari oleh adanya kelainan patologik pada pelvis, contohnya
endometriosis. Nyeri haid primer mulai saat usia remaja, saat dimana siklus ovulasi
mulai teratur. Penyebab nyeri haid primer sampai saat ini masih belum jelas, tetapi
beberapa teori menyebutkan bahwa kontraksi miometrium akan menyebabkan iskemia
pada uterus sehingga menyebabkan rasa nyeri. Kontraksi miometrium tersebut
disebabkan oleh sintesis prostaglandin. Prostaglandin disebut dapat mengurangi atau
menghambat sementara suplai darah ke uterus yang menyebabkan uterus mengalami
kekurangan oksigen sehingga menyebabkan kontraksi miometrium dan terasa nyeri.
Gejala dari nyeri haid primer berupa rasa nyeri di perut bagian bawah, menjalar
ke daerah pinggang dan paha. Kadang-kadang disertai mual, muntah, diare, sakit
kepala dan emosi yang labil. Nyeri timbul sebelum haid dan berangsur hilang setelah
darah haid keluar.
Dismenore primer didefinisikan sebagai rasa sakit berupa kram mentruasi tanpa
ada bukti patologis. Bila kita merujuk dari persentase nyeri selama menstruasi maka
13
persentasenya adalah 510% dari remaja akhir atau usia 20 tahun yang menderita
dismenore primer dalam waktu singkat setiap bulannya. Nyerinya bisa rendah,
menengah, berturut-turut, kram pelviks, dan nyerinya menjalar ke belakang atau
sebelah dalam paha. Kram dapat terjadi dalam satu atau beberapa hari disertai mual,
diare, sakit kepala dan kemerahan pada wajah. Uterus mengalami vasokontriksi,
anoreksia kontraksi terus menerus karena prostaglandin PGF2 dan PGF2. Pada
sebagian wanita dengan dismenore primer, terjadi peningkatan sekresi endometrial dari
menstruasi dari prostaglandin F2 (PGF2) selama fase menstruasi. Pelepasan
prostaglandin ke cairan menstruasi tejadi secara berkesinambungan ataupun tidak
berkesinambungan
sehingga
jumlah
cairan
menstruasi
dismenore
ataupun
sebanding
prostaglandin
dengan
jumlah
dilepaskannya PGF2.
Radikal bebas oksigen dan terbentuknya dismenorea primer sangat berkaitan
dengan kontraksi arteri dari otot polos uterus ketika uterus terkompresi, iskemik otot
sehingga menghasilkan lebih banyak radikal bebas oksigen mencari klorin superoxid
dismutase.
Dismenorea primer hampir selalu terjadi saat siklus ovulasi (ovulatory cycles)
dan biasanya muncul dalam 6-12 bulan setelah menarche (haid pertama). Pada
dismenorea primer klasik, nyeri dimulai bersamaan dengan onset haid (atau hanya
sesaat sebelum haid) dan bertahan/menetap selama 1-2 hari. Nyeri dideskripsikan
sebagai spasmodik pada perut bagian bawah yang menyebar ke bagian belakang
(punggung) atau anterior dan/atau medial paha.
14
DD
1. Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder adalah nyeri haid yang disertai kelainan anatomis genitalis.
Tanda tanda klinik dari dismenore sekunder adalah endometriosis, radang pelvis,
fibroid, adenomiosis, kista ovarium dan kongesti pelvis. Umumnya, dismenore sekunder
tidak terbatas pada haid, kurang berhubungan dengan hari pertama haid, terjadi pada
perempuan yang lebih tua (tiga puluhan atau empat puluhan tahun) dan dapat disertai
dengan gejala yang lain (dispareunia, kemandulan dan perdarahan yang abnormal).
Definisi
Pelvic Imflammatory disease atau penyakit radang panggul
adalah keadaan terjadinya infeksi pada genitalia interna, di
sebabkan berbagai mikroorganisme, menyerang endometrium, tuba,
ovarium, parametrium, dan peritoneum panggul ( kapita selekta
kedokteran, 2000 )
Penyakit radang panggul adalah suatu peradangan pada tuba falopii
(saluran
menghubungkan
indung
telur
dengan
rahim).
( www.susukolostrum.com )
2.2
Etiologi
Peradangan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri,
dimana bakteri masuk melalui vagina dan bergerak ke rahim lalu ke
tuba falopii. 90-95% kasus PID disebabkan oleh bakteri yang juga
menyebabkan
terjadinya
penyakit
menular
seksual
(misalnya
klamidia,
gonore,
mikoplasma,
stafilokokus,
streptokokus).
Infeksi ini jarang terjadi sebelum siklus menstruasi pertama,
setelah menopause maupun selama kehamilan. Penularan yang utama
terjadi melalui hubungan seksual, tetapi bakteri juga bisa masuk
ke dalam tubuh setelah prosedur kebidanan/kandungan (misalnya
pemasangan IUD, persalinan, keguguran, aborsi dan biopsi
endometrium).
15
2.3
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
2.4
1.
2.
3.
4.
5.
Faktor resiko
Aktivitas seksual pada masa remaja
Berganti-ganti pasangan seksual
Pernah menderita PID
Pernah menderita penyakit menular seksual
Pemakaian alat kontrasepsi yang bukan penghalang.
16