You are on page 1of 9

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999

PENENTUAN KOMPETENSI MAHASISWA BERDASARKAN


PRESTASI AKADEMIK, SERTIFIKASI KOMPETENSI, MINAT, DAN
KEGIATAN PENDUKUNG
Sugiyanto, Pascasarjana Teknik Informatika Udinus
Suprapedi, Pascasarjana Teknik Informatika Udinus
Heribertus Himawan, Pascasarjana Teknik Informatika Udinus
Abstraksi
Titik sentral dari kegiatan peningkatan kualitas lulusan pendidikan tinggi teknologi informasi adalah
menghasilkan para lulusan yang dapat diserap dan atau adaptif terhadap dunia kerja. Lulusan akan
mudah diserap oleh dunia kerja jika mereka telah memiliki kemampuan yang sesuai dengan
kompetensinya. Program Studi S1 Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang
menitikberatkan pada kemampuan dalam merekayasa perangkat lunak (software engineering)
berdasarkan ilmu komputer/ informatika. Kemampuan tersebut dijabarkan dalam 3 kompetensi yang
ada pada program studi Teknik Informatika-S1, yaitu : Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Jaringan
Komputer dan Multimedia. Tujuan dari penelitian ini adalah terbentuknya Sistem Pendukung
Keputusan yang akan membantu mahasiswa dalam memilih kompetensi yang diinginkan berdasarkan
pencapaian kompetensi mahasiswa. Pencapaian kompetensi mahasiswa didapatkan dari hasil
perhitungan nilai variabel-variabel pada formula kompetensi yang terdiri dari Prestasi Akademik,
Sertifikasi Kompetensi, Minat dan Kegiatan Pendukung. Formula kompetensi dihasilkan
menggunakan metode Pairwise Comparasion berdasarkan tingkat kepentingan setiap variabel
kompetensi.
Kata kunci : kompetensi, kurikulum, formula kompetensi, pairwise comparision
1. LATAR BELAKANG
Pada kurikulum program studi S1 Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang,
Kerja Praktek ditawarkan pada semester 7 (Fakultas Ilmu Komputer, 2009), dimana mahasiswa sudah
mendapatkan bekal ilmu yang akan diimplementasikan selama pelaksanaan Kerja Praktek. Jangka
waktu pelaksanaan Kerja Praktek ditentukaan selama 45 hari jam kerja. Namun dalam pelaksanaannya
waktu yang digunakan oleh mahasiswa dalam melaksanakan KerjaPraktek seringkali kurang dari
waktu yang ditentukan. Meskipun jumlah harinya sama, namun tidak sedikit mahasiswa dalam
melaksanakan Kerja Praktek tidak sesuai dengan ketentuan yang mestinya sesuai dengan jam kerja
yang berlaku di instansi tersebut.
Pemilihan tempat pelaksanaan Kerja Praktek juga seringkali tidak sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki oleh mahasiswa. Sehingga mahasiswa tidak bisa menggunakan segala kemampuan yang
dimiliki secara optimal. Instansi tempat pelaksanaan Kerja Praktek justru juga merasa terganggu
apabila mendapatkan mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan pada posisi
dimana mahasiswa tersebut ditempatkan untuk magang.
Koordinator Kerja Praktek membutuhkan sebuah sistem yang bisa digunakan untuk melakukan
kontrol pelaksanaan Kerja Praktek. Koordinator Kerja Praktek memiliki informasi yang lengkap
tentang pihak-pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan Kerja Praktek, misalnya : mahasiswa,
pembimbing, instansi, dan penyelia.
Sistem tersebut juga bisa memberikan informasi tentang sejauh mana pencapaian kompetensi
mahasiswa pada bidang-bidang kompetensi yang ada di Program Studi Teknik Informatika-S1
Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Dengan informasi tentang pencapaian kompetensi pada
setiap bidang kompetensi, mahasiswa dapat menentukan salah satu kompetensi dari alternatif yang ada
untuk digunakan dalam pemilihan tempat pelaksanaan Kerja Praktek yang sesuai dengan kompetensi
yang dipilih.
Berdasarkan kebutuhan tersebut, penulis mengusulkan sebuah Sistem Pendukung Keputusan
Penjadwalan Kerja Praktek pada Program Studi Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro
Semarang. Sistem ini nantinya dapat membantu mahasiswa untuk menentukan kompetensi dari

766

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999


alternatif pencapaian kompetensi mahasiswa melalui sebuah formula yang akan menghitung nilai-nilai
variabel dalam menentukan kompetensi. Setelah menentukan kompetensi yang ingin dimiliki,
mahasiswa bisa mendapatkan tempat pelaksanaan Kerja Praktek yang sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya. Ketepatan dalam penempatan mahasiswa dengan kompetensi yang dimiliki, akan
meningkatkan kualitas Kerja Praktek yang dilakukan. Sehingga dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Kerja Praktek.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Belum adanya alat bantu bagi Koordinator Kerja Praktek untuk melakukan kontrol
pelaksanaan Kerja Praktek pada Program Studi S1 Teknik Informatika Universitas Dian
Nuswantoro Semarang.
2. Mahasiswa kesulitan dalam menentukan kompetensi yang akan dimiliki selama menjalani
perkuliahan di Program Studi S1 Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
3. Pemilihan tempat pelaksanaan Kerja Praktek pada Program Studi S1 Teknik Informatika
Universitas Dian Nuswantoro Semarang seringkali tidak sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki mahasiswa
4. Sistem-sistem yang ada belum memiliki sistem evaluasi untuk mendukung pemilihan
kompetensi.
3. BATASAN MASALAH
1. Sistem pendukung keputusan serta formula kompetensi yang dihasilkan pada penelitian ini
diberlakukan untuk Program Studi Teknik Informatika-S1 Universitas Dian Nuswantoro
Semarang.
2. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum tahun 2008 Program Studi Teknik InformatikaS1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
3. Materi evaluasi sesuai dengan bidang kompetensi yang ada dan dapat di-update.
4. Tempat Kerja Praktek yang tersedia sesuai dengan kompetensi yang ada pada Program Studi
Teknik Informatika-S1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
4. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
4.1. Tujuan
Terbentuknya sebuah sistem pendukung keputusan kompetensi mahasiswa, sehingga
mahasiswa bisa merencanakan kompetensi yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
4.2. Manfaat
Mahasiswa bisa merencanakan sejak awal perkuliahan, sehingga mahasiswa dapat
meningkatkan pencapaian kompetensi sejak dini.
5. LANDASAN TEORI
5.1 Minat Belajar Dalam Hubungannya Dengan Hasil Belajar.
Minat merupakan salah satu hal yang ikut menentukan keberhasilan seseorang dalam segala
bidang, baik dalam studi, kerja dan kegiatan lain. Demikian juga hasil belajar seorang siswa
ditentukan pula oleh minat belajarnya. Selain minat dapat mempengaruhi hasil belajar, maka hasil
belajar dapat mempengaruhi minat. Hasil belajar yang baik pada bidang studi tertentu dapat
memperbesar minat seseorang pada bidang studi tersebut, bahkan juga pada hal-hal lain yang
berhubungan dengan bidang studi tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa minat dan hasil belajar
saling mempengaruhi.
5.2. Kompetensi
Penetapan makna Kompetensi dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.
232/U/2002 adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab, yang dimiliki seseorang
sebagai syarat kemampuan untuk mengerjakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Dalam
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002, Seorang yang kompeten harus dapat
memenuhi persyaratan: (i) landasan kemampuan pengembangan kepribadian, (ii) kemampuan
penguasaan ilmu dan ketrampilan (know how and know why), (ii) kemampuan berkarya (know to
do), (iii) kemampuan mensikapi dan berperilaku dalam berkarya sehingga dapat mandiri, menilai

767

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999


dan mengambil keputusan secara bertanggungjawab (to be), dan (iv) dapat hidup bermasyarakat
dengan bekerjasama, saling menghormati dan menghargai nilai-nilai pluralisme, dan kedamaian (
to live together).
Seseorang akan dikatakan kompeten pada suatu bidang, jika telah memenuhi 3 domain
kompetensi pada bidang tersebut, yaitu domain Skill (Ketrampilan/Psikomotorik), domain
Knowledge (Pengetahuan/Kognitif) serta domain Attitude (Sikap/Afektif).
5.3 Kerja Praktek
Kerja Praktek adalah kegiatan mahasiswa yang dilakukan di masyarakat maupun di
perusahaan untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dan relevansinya di dunia kerja. Kerja
Praktek merupakan unit tugas yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa selain perkuliahan,
praktikum, tugas khusus dan Tugas Akhir dalam rangka pengembangan pengetahuan dan
kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa. Pada Program Studi S1 Teknik Informatika
Universitas Dian Nuswantoro, Kerja Praktek memiliki beban 2 SKS yang ditawarkan pada
semester 7. Pelaksanaan Kerja Praktek dilakukan dalam kurun waktu minimal 45 hari kerja
dengan jam kerja menyesuaikan yang berlaku di instansi tempat Kerja Praktek.
5.4 System Development Life Cycle (SDLC)
SDLC adalah pendekatan sistematis dalam penyelesaian masalah dan memiliki beberapa fase,
di mana setiap fasenya memiliki multiple steps:
- Konsep Software, mengidentifikasikan dan mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang baru.
- Analisa requirement/kebutuhan, menganalisa kebutuhan informasi dari end user.
- Rancangan arsitektural, membuat blueprint untuk desain dengan spesifikasi yang dibutuhkan
untuk perangkat kerasnya, software, pengguna dan sumber data.
- Coding dan Debugging, membuat program dan final system.
- System Testing, mengevaluasi fungsionalitas sebenarnya dari sistem tersebut dalam kaitannya
dengan fungsionalitas yang semestinya.
5.5 Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah salah satu cara mengorganisir informasi
(melibatkan pengunaan basis data) yang dimaksudkan untuk digunakan dalam membuat
keputusan. SPK dirancang untuk pendekatan menyelesaikan masalah para pembuat keputusan dan
kebutuhan-kebutuhan aplikasi, tetapi tidak untuk menggantikan keputusan maupun membuat
suatu keputusan untuk pengguna [1].
Diasumsikan bahwa suatu sistem pendukung keputusan (Sistem Pendukung Keputusan) akan
cukup tepat untuk keperluan di atas. Turban (1995) mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan
merupakan sebuah sistem yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Penggunaan model.
2. Berbasis komputer.
3. Fleksibel.
4. Interaktif dan mudah digunakan.
5. Efektif.

768

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999


6. KERANGKA PENELITIAN
Program Studi

Instansi/Perusahaan
Posisi-posisi pada
perusahaan yang bisa
digunakan untuk KP

Kriteria-kriteria
yang dibutuhkan
untuk menempati
suatu posisi
pada saat KP

Kriteria-kriteria
yang dibutuhkan
untuk menentukan
suatu kompetensi

Mahasiswa

Fase Inteligensi
Menentukan bidang Kompetensi
pilihan
Menentukan tempat pelaksanaan
KP pilihan sesuai bidang
kompetensi
Menentukan pembimbing sesuai
bidang kompetensi
Menentukan
penjadwalan
pelaksanaan KP

Fase Desain
- Menentukan pilihan kompetensi
- Menentukan variabel kompetensi
- Menentukan
Formula
model
menggunakan
Pairwise
Comparasion
- Memprediksi hasil akhir

Kriteria-kriteria
yang harus
dimiliki
mahasiswa
untuk Kerja
Praktek

Fase Pilihan
- Memilih alternatif kompetensi
- Memilih alternative tempat KP
- Rencana implementasi

Jadwal dan Penempatan


Mahasiswa Kerja Praktek Sesuai
dengan Kompetensinya

Gambar 1. Kerangka Penelitian


7. METODE PENELITIAN
7.1 Obyek Penelitian
Pada penelitian ini, Obyek Penelitian dipilih oleh penulis adalah Program Studi S1 Teknik
Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
7.2 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian dalam penentuan formula kompetensi adalah dosen-dosen pada Program Studi
Teknik Informatika-S1 yang berada dalam kelompok-kelompok Bidang Kajian : Multimedia,
Jaringan Komputer, Informatika Inti, Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi. Sedangkan
untuk sampel sebanyak 30, dengan rincian 6 orang dosen pada tiap bidang kajian.
7.3 Variabel Penelitian
Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Variabel dependen (Y) adalah variabel tergantung yang keberadaannya dipengaruhi variabel
lainnya. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah kompetensi.
2. Variabel independen (X) merupakan variabel bebas yang nantinya akan mempengaruhi variabel
dependen yang terdiri dari Prestasi Akademik (X1), Sertifikasi Kompetensi (X2), Minat (X3)
dan Kegiatan Pendukung (X4).
7.4 Pengukuran Variabel Penelitian
Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan kepada responden bersifat positif dengan memberikan
skor untuk masing-masing jawaban yaitu Sangat Setuju (SS) diberi skor 5, Setuju (S) diberi skor 4,

769

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999


Ragu-ragu (RR) diberi Skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS)
diberi skor 1.
7.5 Tanggapan Responden
1. Variabel Prestasi Akademik
Untuk variabel Prestasi Akademik, dapat diketahui bahwa untuk elemen Penguasaan Teori
53,33% setuju, Kemampuan Praktis 56,67% setuju, Semangat Berprestasi 43,33% setuju,
Disiplin 53,33% sangat setuju, Kemampuan Bekerjasama 40,00% setuju. Karena itu dapat
disimpulkan bahwa berdasarkan hasil tanggapan responden variabel Prestasi Akademik
dapat/perlu untuk dijadikan sebagai variabel kompetensi mahasiswa Program Studi Teknik
Informatika-S1.
2. Variabel Sertifikasi Kompetensi
Untuk variabel Sertifikasi Kompetensi, dapat diketahui bahwa untuk elemen Pelatihan
Kompetensi 50,00% setuju Uji Kompetensi 46,67% setuju Memiliki Sertifikat Kompetensi
60,00% sangat setuju. Karena itu dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil tanggapan
responden variabel Sertifikasi Kompetensi dapat/perlu untuk dijadikan sebagai variabel
kompetensi mahasiswa Program Studi Teknik Informatika-S1.
3. Variabel Minat
Untuk variabel Minat, dapat diketahui bahwa untuk elemen Motivasi dan Cita-cita 50,00%
setuju, Kemauan 53,33% sangat setuju, Ketertarikan sebanyak 46,67% sangat setuju. Karena
itu dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil tanggapan responden variabel Minat dapat/perlu
untuk dijadikan sebagai variabel kompetensi mahasiswa Program Studi Teknik Informatika-S1.
4. Variabel Kegiatan Pendukung
Untuk variabel Kegiatan Pendukung, dapat diketahui bahwa untuk elemen
Workshop/Pelatihan 56,67% sangat setuju, Seminar 46,67% sangat setuju, Penelitian
sebanyak 53,33% sangat setuju. Karena itu dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil
tanggapan responden variabel Kegiatan Pendukung dapat/perlu untuk dijadikan sebagai variabel
kompetensi mahasiswa Program Studi Teknik Informatika-S1.
7.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel/ item dengan skor total variabel.
Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan
dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment. Pada penelitian ini, nilai nilai
korelasi dikatakan valid jika bernilai >=0,361.
Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu dengan teknik belah dua.
Teknik ini diperoleh dengan membagi item-item yang sudah valid secara acak menjadi dua bagian.
Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan, sehingga diperoleh skor total untuk
masing-masing item belahan. Selanjutnya skor total belahan pertama dan belahan kedua dicari
korelasinya dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Nilai realibilitas yang didapatkan
adalah 0,83438.
Dengan demikian instrumen ini memiliki reliabilitas yang baik karena lebih dari 0,60 sesuai
kriteria yang telah dikemukakan sebelumnya.
7.7 Menghitung eigenvector dengan pairwise comparissons
Sistem pembobotan menggunakan metode perbandingan berpasangan (pairwise comparisons)
yang memungkinkan tingkat kepentingan suatu kriteria relatif terhadap kriteria lainnya dapat
dinyatakan dengan jelas.Ketidakseragaman pengaruh dan kaitan berbagai elemen/faktor dalam suatu
level dengan elemen/faktor lainnya, membuat perlunya dilakukan identifikasi terhadap intensitasnya,
yang sering disebut dengan menyusun prioritas, yang bisa juga berarti melihat faktor-faktor dominan.
Semua ini dilakukan melalui penggunaan teknik perbandingan berpasangan yaitu dengan memberikan
angka komparasi sesuai dengan judgement, sehingga membentuk suatu matriks bujursangkar (n x n).
Setelah diperoleh matrik tersebut, perlu dilihat eigenvector dan eigenvaluenya. Eigenvector
menggambarkan prioritas yang dicari, sedangkan eigenvalue adalah ukuran konsistensi judgement.
Adapunhasilnya sebagai berikut :
PRESTASI AKADEMIK

770

0,4714

47,14%

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999


SERTIFIKASI KOMPETENSI
MINAT
KEGIATAN PENDUKUNG
Total

=
=
=
=

0,1565
0,2562
0,1159
1,0000

15,65%
25,62%
11,59% +
100,00%

Eigenvector menggambarkan prioritas/bobot dari setiap variabel, sehingga nilai eigenvector ini
akan digunakan untuk pembobotan variabel-variabel kompetensi.
7.8 Rasio Konsistensi (Consistency Ratio)
Berdasarkan pada perhitungan yang telah dilakukan dimana nilai CR untuk variabel
kompetensi menunjukkan nilai 0,0971 (lebih kecil dibanding 0.10) maka dapat disimpulkan
bahwa perbandingan berpasangan yang dilakukan adalah konsisten sehingga hasil nilai evaluasi
terhadap variabel kompetensi dapat diterima.
7.9 Formula Kompetensi
Dari analisa data yang telah dilakukan berkaitan dengan variabel-variabel kompetensi diatas,
telah didapatkan eigenvector yang bisa digunakan untuk pembobotan nilai variabel formula
kompetensi. Sehingga dapat diperoleh sebuah formula Kompetensi sebagai berikut :
Kompetensiindeks = 47,14%*PAindeks + 15,65%*SKindeks + 25,62 %*MTindeks + 11,59%*KPindeks
Keterangan :
Indeks
=
indeks Kompetensi (Rekayasa Perangkat Lunak, Jaringan Komputer,
Multimedia)
PA
=
Skor Prestasi Akademik
SK
=
Skor Sertifikasi Kompetensi
MT
=
Skor Minat
KP
=
Skor Kegiatan Pendukung
8. HASIL DAN PEMBAHASAN
8.1. Arsitektur Perangkat Lunak
Tahapan proses yang harus dilakukan setelah membuat perancangan sistem adalah
mewujudkan perangkat lunak Sistem Pendukung Keputusan Penjadwalan Kerja Praktek. Dari hasil
perancangan system yang telah dilakukan, kemudian dilakukan proses development. Tools yang
digunakan pada tahapan ini adalah Microsoft Visual Basic 6.0. Implementasi Sistem Pendukung
Keputusan Penjadwalan Kerja Praktek ini secara keseluruh dapat dilihat pada arsitektur dibawah
ini:

Gambar 2. Arsitektur Perangkat Lunak


8.2. User Interface
8.2.1
Form Kompetensi
Form ini akan digunakan oleh mahasiwa untuk melakukan input data yang berkaitan dengan
variabel kompetensi, yaitu : Potensi Akademik, Minat, Sertifikasi Kompetensi dan Kegiatan

771

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999


Pendukung. Mahasiswa harus memasukkan pada 3 (tiga) tab yang tersedia sesuai dengan
kompetensi : Jaringan Komputer, Rekayasa Perangkat Lunak dan Multimedia.
Pada setiap tab juga terdapat tombol Evaluasi, yang digunakan untuk mengerjakan soal-soal
evaluasi sesuai dengan bidang kompetensi. Data yang telah dimasukkan akan tersimpan setelah
menekan tombol simpan.

Gambar 3. Tampilan Form Variabel Kompetensi


8.2.2.

Tampilan Form Soal Evaluasi


Form ini digunakan oleh user untuk mengerjakan soal evaluasi yang sesuai dengan tab
kompetensi pada form variabel kompetensi yang diaktifkan. Pada form ini terdapat sebanyak 20
soal yang harus dikerjakan oleh user dengan waktu maksimal 20 menit. Soal dimunculkan secara
acak. Poin yang didapatkan untuk jawaban benar adalah 5 dan jika salah jumlah poin -1 (dikurangi
1).

Gambar 4 Tampilan Form Soal Evaluasi


8.2.3.

Tampilan Form Pilih Kompetensi


Form ini akan digunakan mahasiswa untuk memilih bidang kompetensi. Mahasiswa dapat
memilih sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh sistem berupa prosentase pencapaian
kompetensi. Prosentase pencapaian kompetensi ini didapatkan dari penghitungan nilai variabel
kompetensi dengan menggunakan formula kompetensi.

Gambar 5. Tampilan Form Pilih Kompetensi

772

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999

8.2.4

Tampilan Form Penjadwalan


Form ini digunakan user untuk melakukan proses penjadwalan Kerja Praktek. Pada form ini,
semua elemen yang berkaitan dengan penjadwalan, misal : instansi, bagian, penyelia dan
pembimbing yang ditampilkan sesuai dengan bidang kompetensi yang sudah dipilih user
sebelumnya. Pada form ini juga terdapat fasilitas untuk melihat (preview) jadwal yang sudah
ditentukan sebelumnya. User juga bisa mencetak jadwal yang sudah ditentukan tersebut.

Gambar 6. Tampilan Form Penjadwalan Kerja Praktek


9. PENUTUP
9.1 Kesimpulan
1. Kompetensi merupakan salah satu faktor penting dalam bidang pendidikan (Perguruan Tinggi)
. Dengan memiliki kompetensi yang yang sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari, maka
kualitas mahasiswa akan diakui dunia industri yang menjadi pasar bagi lulusan perguruan
tinggi.
2. Pencapaian kompetensi mahasiswa bisa direncanakan sejak awal perkuliahan, apabila
mahasiswa memiliki/mengetahui tools dan parameter yang digunakan dalam mendapatkan
bobot kompetensi tiap bidang kompetensi.
9.2 Saran-saran
1. Peningkatan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang kompetensi yang ada di
Program Studi Teknik Informatika-S1.
2. Program Studi Teknik Informatika-S1 perlu menekankan informasi kepada mahasiswa
berkaitan bidang kompetensi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
[1] A. Suhendar, S.Si, Hariman Gunadi, S.Si, MT(2002), Visual Modelling Menggunakan UML
dan Rational Rose, Informatika, Bandung
[2] Barry M. Lunt dkk, Curriculum Guidelines for Undergraduate Degree Programs in
Information Technology, Association for Computing Machinery (ACM) dan IEEE Computer
Society, 2008
[3] Fakultas Ilmu Komputer, Buku Pedoman Akademik, Universitas Dian Nuswantoro,
Semarang, 2009
[4] Farah Virnawati, Tirta Paramitta, I Wayan S. Wicaksana, Optimalisasi Penentuan Keputusan
Ticketing Online Bagi Customer, Universitas Gunadarma, Proceeding PESAT (Psikologi,
Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2, 2007 ISSN : 1858-2559
[5] Gatot Hari Priowirjanto, Dr., Didik Sulistyanto, Dr., Tim ICT-BPKLN-DEPDIKNAS, Buku
Pedoman Pendidikan Teknisi Jardiknas, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2006
[6] H.Said Hamid Hasan, Prof.,Dr., MA, Kurikulum dan Tujuan Pendidikan, 2009
[7] James Rumbaugh, Michael Blaha, William Premerlan, Frederick Eddy, william Lorensen,
Object-Oriented Modeling and Design, Prentice Hall Inc, 1991

773

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999


[8]
[9]
[10]
[11]

[12]
[13]
[14]
[15]

[16]

[17]
[18]

Jeffery L. Whitten.(2004), Metode Desain dan Analisis Sistem , Edisi 6, Mc.Graw Hill
Education, Andi Offset
Kusrini, Perancangan Sistem Pendukung Keputusan untuk Evaluasi Kinerja Dosen di
STMIK AMIKOM Yogyakarta, STMIK AMIKOM Yogyakarta
Kusrini, Aprison Wolla Gole, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prestasi Pegawai
Nakertrans Sumba Barat di Waikabubak, STMIK AMIKOM Yogyakarta,2007
Kusrini, Ester Sulistyawati, Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model
Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan, STMIK AMIKOM
Yogyakarta
L. Saaty, Thomas, Pengambilan Keputusan bagi Para Pemimpin, PT Pustaka Binaman
Pressindo, 1993
Marsudi Wahyu Kisworo, Dr., Ir., Model Link & Match untuk Pendidikan Tinggi
Informatika, Universitas Langlangbuana, Bandung, 1997
Noraida Haji Ali, Zarina Shukur dan Sufian Idris, Pengenalan Kepada Pemodelan
Berorientasi Obyek dan Pemodelan Formal, Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006/LT 02
Oleg Kaplinski, Leszek Janusz, Three Phases of Multifactor Modelling of Construction
Process, Journal of Civil Engineering and Management, 2006, Vol XII, No. 2, 127-134, ISSN
1392-3730 print/ISSN 1882-3605 online
Panduan Penyusunan Kurikulum Rumpun Ilmu Informatika, Strategi Penerapan Konsep Multi
Sourcing Learning melalui Implementasi Aplikasi e Bursa secara Nasional dalam Rangka
Peningkatan Kualitas SDM,APTIKOM (Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan
Komputer), versi 1.5
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Aplikasinya, Instituut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya, 3 April 2003
R.S. Pressman.(2001), Software Engineering, 5th, McGraw Hill, New york.

774

You might also like