You are on page 1of 23

PEMELIHARAAN

LOW VOLTAGE MAIN DISTRIBUTION PANEL


(LVMDP)
Dokumen ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dan ujian akhir mata
kuliah Manajemen Pemeliharaan dan Perbaikan di Semester VI Program Studi
Teknik Listrik
Departemen Teknik Elektro

Oleh :
Tyo Martino
NIM : 121321030

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


2015

1.

Pengertian dan Fungsi LVMDP


LVMDP Dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan nama PUTR atau

Panel Utama Tegangan Rendah. LVMDP Merupakan induk kendali atau pusat
kendali power dalam satu bangunan, baik bangunan tersebut berupa perkantoran,
pergudangan, apartement, hotel, pabrik, ataupun tempat tinggal. Disebut pusat
kendali power karena sebelum power / tenaga listrik didistribusikan pada setiap
pemakaian, power akan diolah dan dikontrol dari induk power atau lebih dikenal
dengan nama Panel ( LVMDP atau PUTR ).
Sumber tenaga yang dipergunakan, biasanya dari PLN, Diesel/ Genset, atau
keduanya dan dapat dipergunaka secara bergantian, bersamaan secara terpisah,
atau bersamaan secara Parallel/menjadi satu, Pengendalian pada Pusat Kendali ini,
bisa dioperasikan dengan cara Manual oleh Operator, atau Automatis dengan
kontrol dari dalam panel itu sendiri, atau dengan Building Automatic System
( BAS ) yang kini banyak dipergunakan.
Terletak dalam ruangan tersendiri dan terpisah dari ruang panel distribusi
yang lain, berdiri sendiri atau menjadi satu dengan Trafo atau sumber power dari
PLN, atau menjadi satu ruang dengan Genset. Berfungsi sebagai sumber power
utama, panel ini akan mempermudah perdistribusian power ke pemakaianpemakaian melewati Panel Distribusi per bagian, mempermudah pengececkan
pemakaian daya secara keseluruhan, juga pengececkan daya pada bagian-bagian
yang didistribusikan, dan sebagai pengaman tingkat ahkir jika terjadi gangguan
atau masalah pada panel-panel dalam pemakaian.
Panel ini akan sangat mudah dibedakan dari panel-panel yang lain karena
memang mempunyai nama dengan kata UTAMA ( MAINS ) dan mempunyai
bentuk fisik yang lebih besar dari panel-panel yang lain. Akan tetapi yang paling
mudah untuk dikenali adalah bahwa sumber power yang masuk dalam panel ini

adalah langsung dari penghasil power itu sendiri. yaitu dari Trafo/PLN atau dari
Genset dan bukan dari panel lain.
Adapun fungsi utama dari Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP)
adalah :
1. Sebagai

panel

penerima

daya/power

dari

transformer

(trafo)

dan

mendistribusikan power tersebut lebih lanjut ke panel Low voltage sub


distribution (LVSDP).
2. Menerima daya listrik dari transformer atau genset/PKG untuk selanjutnya
didistribusikan ke panel-panel distribusi tegangan rendah.
3. Pembagian distribusi listrik ke panel-panel distribusi tegangan rendah dari
outgoing LVMDP menuju ke panel distribusi.
Adapun keuntungan dan pengguanaa menggunakan Low Voltage Main
Distribution Panel (LVMDP) adalah sebagai berikut:
1. Menghemat proses distribusi listrik
2. Lebih aman terhadap bahaya listrik seperti short sirkuit.
3. Menawarkan fasilitas konversi power dan distribusi dari sumber-sumber primer
dan sekunder untuk berbagai perangkat eksternal dan peralatan.
4. Menjaga sumber-sumber daya primer dan sekunder secara terus menerus
sehingga aman dan stabil memberikan kekuatan untuk peralatan atau perangkat
eksternal.
Penggunaan dan aplikasi Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP)
diantaranya adalah shorted output device, heater current indication, loop break
alarms, heater break alarms, bandara / Airport, stadion dan gedung pertunjukan.

2. Elemen Dasar LVMDP


Elemen dasar dari LVMDP adalah :
1.
2.
3.
4.

Busbar.
Pengaman Utama.
Pengaman Cabang.
Casing/ Box Panel.
Panel distribusi tegangan rendah (low voltage main distribution panel)

adalah pusat pendistribusian power tenaga listrik sebelum di salurkan ke


pengguna tenaga listrik,apakah itu sebuah gedung perkantoran, hotel,
apartement, pabrik.Panel ini biasanya ditempatkan tepat di keluaran sumber
atau power tenaga listrik, baik power listrik tersebut berasal dari Trafo PLN
,Generator Set (genset).
1. Busbar
Busbar merupakan komponen penghantar listrik yang dapat
menghantarkan arus dan tegangan listrik. Busbar dipakai untuk perakitan
panel dan terbuat dari tembaga.
2. Pengaman Utama
Pada LVMDP, pengaman utama terdapat pada sisi incoming. Sisi
incoming merupakan sisi dimana panel mendapat input sumber energi
listrik dari trafo/genset. Pengaman utama yang biasa digunakan pada
LVMDP adalah MCCB, ACB, atau OCB. Tergantung kapasitas daya yang
digunakan pada sistem LVMDP itu sendiri.
3. Pengaman Cabang
Berbeda dengan pengaman utama, pengaman cabang pada LVMD
terletak pada sisi Outgoing. Sisi Outgoing merupakan sisi dimana panel
LVMDP mendistribusikan energi listrik menuju titik-titik beban.
Pengaman yang sering digunakan pada pengaman cabang ini adalah
MCCB.

4. Casing/Box
Casing/box panel digunakan untuk penempatkan semua peralatan listrik
yang akan digunakan, Ada beberapa box panel sudah tercantumkan proteksi

terterhadap debu dan air (IP) yang terdapat dalam tulisan kami sebelumnya
yang berjudul KODE IP (International Protection), proteksi kekuatan mekanik
(IK) dan sertifikasinya.
Selain elemen dasar di atas, pada LVMDP juga dilengkapi dengan elemen
tambahan untuk lebih menyempurnakan fungsi dan kinerja dari LVMDP ketika
sedang beroperasi. Berikut merupakan elemen tambahan pada LVMDP :
1. ACB (Air Circuit breaker ), ACB digunakan untuk pemutus sirkit power
listrik utama yang berasal dari sumber listrik, Arus operasionalnya (In)
bisa mencapai 100-6300 Ampere dan kapasitas pemutusannya (breaking
cacity) mencapai 50-150KA.
2. MCCB (Moulded Case Circuit Breaker), MCCB digunakan untuk pemutus
sirkit power listrik sub distribusi. Arus opersionalnya (In) bisa mencapai
100-1600 ampere dan kapasitas pemutusannya (breaking capacity) nya
mencapai 20-100KA.
3. Ampere meter, digunakan untuk mengukur arus pemakaian listrik tiap fase
nya.
4. Volt meter, digunakan untuk mengukur tegangan sirkit baik tegangan satu
fase dan tiga fase.
5. Lampu indikator, digunakan untuk indikasi adanya tegangan listrik tiap
fase.
Ada beberapa syarat yang sangat mendasar yang perlu diperhatikan dalam
Pembuatan Panel distribusi tegangan rendah, anatara lain :
1. Aman terhadap Manusia,bangunan dan lingkungan.
2. Memenuhi fungsinya sebagai pusat distribusi power tenaga listrik sebelum
disalurkan ke pengguna listrik.
3. Terpenuhinya system pengaman instalasi listrik ,baik sebagai pensaklaran
hidup /mati power listrik,pengaman hubung singkat,pengaman beban
lebih,gangguan isolasi,pengaman kenaikan tegangan dan penurunan
tegangan listrik.

3. Diagram dan Mekanisme Operasi LVMDP

Gambar 2.1 LVMDP

Sebelum melakukan pengoperasian LVMDP. kita harus mengetahui


terlebih dahulu prinsip kerja dari LVMDP itu sendiri. LVMDP merupakan panel
yang berfungsi untuk menerima dan mendistribusikan tegangan dari trafo
kemudian mendistribusikannya pada titik-titik beban. Berikut merupakan
mekanisme pengoperasian LVMDP :
a. Posisikan Selector pada posisi ON untuk memastikan LVMDP siap
running.
b. Tekan Push Button Run pada pilihan ( PLN atau Genset)
c. Pada pilihan tentunya power yang sudah tersiapkan yaitu PLN ataupun
Genset, karena pada kontrol panel membutuhkan power untuk bekerja.
Secara automatic sistem motorized akan bekerja.
Jika pengoperasian LVMDP terdapat ATS, maka LVMDP dapat
diopersikan secara otomatis dan manual. Untuk pengoperasian LVMDP secara
otomatis, mekanisme pengoperasiannya dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Posisikan selector pada posisi auto.
2. Jika auto hanya pada sub PLN maka khusus untuk memasukkan power
dari PLN bekerja secara otomatis tanpa power cadangan dari Genset;

3. Jika auto hanya pada sub Genset maka khusus untuk memasukkan
power dari Genset dalam hal ini berhubungan dengan panel PKG.
4. Jika auto pada kedua dua nya maka Power utama adalah dari PLN,
5. jika power PLN OFF maka secara otomatis sistem ATS akan
memberikan perintah ke Panel PKG ( Panel Kontrol Genset) untuk
memulai starting Genset,
6. jika power sudah siap akan secara otomatis masuk menggantikan
power PLN.
7. Lama tidaknya perpindahan dari PLN ke Genset tergantung setting
pada kontrol ATS , setting pada panel PKG , dan setting pada Genset
sendiri. Auto akan bekerja pada power utama, dan memerintahkan ON
kepada power cadangan jika power utama tidak tersedia. Dan akan
kembali memerintahkan OFF kepada power cadangan jika power
utama siap kembali, ( tergantung setting dan pen aplikasi annya pada
perangkat PKG). Lakukan pengetesan pada semua Instalasi pembagi,
pengecekkan impedansi kabel dll. Sebelum memasukkan power ke
panel selanjutnya.
Tambahan Lain- lain :
a. Pastikan pergantian udara di ruang panel LVMDP berjalan lancar,
untuk mengurangi efek kenaikkan temperatur pada komponen panel.
b. Selalu beri tanda peringatan bahwa area sekitar panel berbahaya.
Perawatan rutin dengan melakukan pembersihan pada komponenkomponen panel.( maksimal 3 bulan sekali).
c. Pengamanan ruang panel, sehingga hanya orang- orang tertentu yang
memiliki akses masuk.
Mengatasi masalah :
Mengatasi masalah apabila tidak ada power keluar dari LVMDP,
1. Pada fungsinya panel LVMDP memiliki jumlah output yang banyak
sesuai kebutuhan gedung , disini terdiri dari:
a. Panel Kapasitor Bank.
b. Panel Pompa Hydrant.
c. Panel Pompa air bersih.
9

d. Panel Power House ( PH).


e. Panel MDP dan
f. Panel Kontrol STP.
Yang masing masing memiliki kebutuhan daya masing masing. Sehingga
mengatasi masalah pada sub . pembagian daya tersebut diatas dimulai dengan
pengecekkan pada MCCB pembagi masing masing. Pada kasus tidak adanya
power keluar secara menyeluruh langkah yang harus diambil sbb.:
a. Memastikan proses pengoperasian yang disebutkan diatas sudah
dilakukan dengan benar.
b. Memastikan semua sistem kontrol ATS berjalan normal.
c. Pastikan semua In Coming sudah dalam posisi siap.
d. Lakukan pengecekkan pada sistem motorized jika langkah di atas
belum mengatasi masalah, ganti/ hubungi layanan penyedia.
e. MCCB pembagi selalu turun atau off.
Kemungkinan terjadi:
1. Kabel penghantar ke panel lanjutan Short.
2. Terjadi beban lebih pada panel lanjutan.
3. MCCB sudah tidak sesuai seperti nilai yang tertera.

10

Gambar 2.2 Pengaman Utama LVMDP

Gambar 2.3 Pengaman Cabang LVMDP

11

Gambar 2.4 Busbar LVMDP

Gambar 2.5 Incoming PLN LVMDP

Gambar 2.6 Incoming Genset LVMDP

4. Pendekatan Pemeliharaan Yang Diperlukan


Pendekatan pemeliharaan yang dipilih adalah pemeliharaan preventif.
Pemeliharaan preventif adalah suatu cara yang ditempuh atas dasar rencana
yang telah ditetapkan pada selang waktu yang telah ditetapkan dan bersifat
pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya gangguan/kerusakan.
Landasan filosofis dari pendekatan pemeliharaan preventif adalah :
1. Merupakan perawatan yang dilakukan sebelum terjadi angguan/kerusakan
system.
2. Kegiatan pemeliharaan dijadwalkan sesuai dengan interval waktu tertentu.

12

3. Memperbaiki atau mengganti peralatan yang rusak atau terindikasi rusak


sebelum kegagalan terjadi.
Keuntungan dari pemeliharaan preventif adalah :
1. Keterandalan sistem lebih terjamin
2. Keselamatan kerja lebih terjamin
3. Usia pakai sistem/mesin lebih panjang
4. Biaya perawatan lebih rendah
5. Waktu kerusakan dari system dapat diminimalisir
6. Cukup baik untuk mencegah berhentinya operasi system yang tidak
direncanakan
7. Sesuai diterapkan untuk system yang memiliki elemen system yang
kritis, tidak memiliki cadangan serta jadwal operasi yang ketat
Kelemahan dari pemeliharaan preventif adalah :
1. Pemeliharaan dapat bersifat tidak ekonomis
2. Waktu operasi mesin menjadi sering terganggu
3. Kemungkinan akan terjadi human error

13

5. Parameter Sistem Yang Perlu Ditangani Dalam Pemeliharaan


Parameter fisik yang perlu ditangani dalam pemeliharaan LVMDP ini adalah :
1.
2.
3.
4.

Busbar.
Pengaman Utama.
Pengaman Cabang.
Casing/ Box Panel.

Busbar merupakan salah satu elemen dasar dari Low Voltage Main
Distribution Panel ( LVMDP ). Busbar merupakan salah satu parameter fisik
yang perlu mendapatkan perhatian lebih dalam proses pemeliharaan. Dilihat
dari fungsinya, pemeliharaan busbar dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui dan memastikan apakah busbar yang dipasang masih bisa
menghantarkan arus/tegangan listrik dengan baik atau tidak.
Pengaman utama pada Low Voltage Main Distribution Panel ( LVMDP )
perlu mendapatkan pemeliharaan yang baik. Apabila pengaman utama tidak
mendapatkan pemeliharaan yang baik maka aliran tenaga listrik menuju ke
titik-titik beban tidak akan berfungsi. Oleh karena itu pemeliharaan pengaman
utama pada Low Voltage Main Distribution Panel ( LVMDP ) harus
diperhatikan dan dijaga kehandalannya.
Pengaman cabang pada Low Voltage Main Distribution Panel ( LVMDP )
juga harus mendapatkan pemeliharaan yang baik. Pengaman cabang berfungsi
untuk mengamankan aliran sumber tenaga listrik yang akan di alirkan ke titiktitik beban. Apabila pengaman cabang tidak dipelihara dan tidak berfungsi
dengan baik maka aliran sumber tenaga listrik akan terhambat.
Casing/box panel Low Voltage Main Distribution Panel ( LVMDP ) harus
dipelihara agar bisa menjamin komponen utama yang berada di dalam box
panel tersebut aman dan bisa berfungsi dengan baik. Salah satu contohnya
adalah memelihara box panel supaya terhindar dari debu atau kotoran yang
dapat mengotori komponen utama pada LVMDP sehingga mengganggu kinerja
sistem itu sendiri.

14

6. Metoda Monitoring Yang Dilakukan


Metoda monitoring pemeliharaan ( LVMDP ) yang dilakukan terbagi
menjadi dua metoda/parameter pemeliharaan, yakni :
1. Parameter Visual
2. Parameter Kinerja
Parameter visual adalah metoda pemeliharaan yang dilakukan secara
visual ( Monitoring dari sisi apa yang kita lihat ). Metoda pemeliharaan secara
visual ini dilakukan untuk memonitoring sistem yang terlihat secara fisik
( visual ) dan membutuhkan pemeliharaan secara priodik untuk memastikan
sistem masih bekerja dengan baik dan aman.
Contoh monitoring secara visual adalah :
1. Mengontrol pembacaan meter ( Ampere meter dan Voltmeter ) pada
LVMDP untuk memastikan pengukuran alat ukur terhadap sistem
masih berjalan dengan baik.
2. Mengontrol kondisi busbar apakah tembaga yang digunakan pada
busbar masah dalam keadaan layak pakai atau tidak.
3. Mengontrol kondisi pengaman utama pada LVMDP untuk memastikan
pengaman yang dipasang berfungsi dengan baik atau tidak.
4. Mengontrol kondisi pengaman cabang pada LVMDP

untuk

memastikan pengaman cabang yang dipasang berfungsi dengan baik


atau tidak.
5. Mengontrol kondisi ketahanan casing/box panel. Apakah box panel
LVMDP masih kuat secara mekanis dan masih aman untuk digunakan
sebagai box tata letak komponen utama pada LVMDP.
Parameter kinerja adalah metoda pemeliharaan yang dilakukan untuk
memonitoring kinerja sistem secara keseluruhan. Parameter kinerja ini
biasanya lebih ke sisi teknis dari fungsi sistem.Contoh monitoring kinerja :
1.
2.
3.
4.

Pengukuran arus kerja


Pengukuran tegangan kerja
Pengukuran suhu kerja sistem
Pengukuran tahanan isolasi

7. Penjadwalan Pemeliharaan
Pemeliharaan LVMDP ini dilakukan setiap 1 minggu sekali secara rutin dan
terstruktur dalam proses pemeliharaannya.
15

8. Alat Bantu Ukur Yang Diperlukan


Alat bantu ukur yang diperlukan untuk melakukan pemeliharaan LVMDP ini
adalah :
1. Voltmeter
2. Amperemeter ( Tang Ampere )
3. Thermometer
4. Insulation Tester

9. Teknik penggunaan alat ukur


1. Voltmeter
Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan kerja pada LVMDP.
Teknik penggunaan alat ukur ini adalah mengukur tegangan kerja antar
fasa pada LVMDP yakni tegangan antara :
Fasa R terhadap Fasa S
Fasa R terhadap Fasa T
Fasa S terhadap Fasa T
2. Amperemeter
Amperemeter digunakan untuk mengukur arus kerja pada LVMDP. Teknik
penggunaan alat ukur ini adalah mengukur arus yang mengalir pada
masing-masing fasa, yakni :
IR merupakan arus pada fasa R
IS merupakan arus pada fasa S
IT merupakan arus pada fasa T

3. Thermometer
Thermometer digunakan untuk mengukur suhu kerja pada saat LVMDP
sedang beroperasi.
4. Insulation Tester
Insulation Tester digunakan untuk mengukur nilai tahanan isolasi pada
LVMDP. Tahanan isolasi diuji untuk mengetahui apakah nilai tahanan
isolasi LVMDP masih layak atau tidak, sehingga dari hasil pengujian ini
dapat dilakukan tindakan pemeliharaan selanjutnya.

KARTU PEMELIH
RUTINAN
16

LVMDP
Waktu Perawatan
Program Perawatan

Mingg
u1

JUNI
Mingg Mingg
u2
u3

Pengukuran Tegangan Kerja


Pengukuran Arus Kerja
Pengukuran Suhu Kerja
Pengujian Tahanan Isolasi
Pengecekan Lampu Indikator
Pengecekan Fungsi Voltmeter
Pengecekan Fungsi
Amperemeter
Pengecekan Kondisi Fisik
Busbar
Pembersihan Box Panel
Petugas Maintenance
Tanggal Pemeriksaan
Paraf

10.Perencanaan Kartu Pemeliharaan

17

Terukur
Minggu
4

Standar

11. Diagram alir pemeliharaan sistem

18

Mulai

Mempersiapkan
Kartu Pemeliharaan
12. Hasil monitoring
dan catatan
pemeriharaan sistem

KARTU PEMELIHARAAN
RUTINAN
LVMDP

Menentukan parameter pemeliharaan yang akan dilakukan

Melakukan monitoring secara visual


Melakukan monitoring secara visual
Melakukan monitoring
kinerja
sistem
Waktu
Perawatan
JUNI
Mingg Mingg Mingg
Pemeliharaan sistem
u1
u2
u3
Pengukuran Tegangan Kerja

Program Perawatan

TIDAK
Pengukuran Arus Kerja

Pengukuran Suhu Kerja

Terukur

Standar

377 V

380 V

MENGGUNAKAN VOLTME

803 A

800 A

MENGGUNAKAN TANG AM

Mingg
u4

MENGGUNAKAN THERMOM

Sesuai

Pengukuran Tahanan Isolasi YA

~
Pengecekan Lampu
Pembuatan Draft Laporan Sementara

Pemeliharaan Sistem NYALA


Inidkator
Pengecekan Fungsi
TERUKUR

Voltmeter
Pembuatan Laporan Pemeliharaan
Pengecekan Fungsi
TERUKUR

Amperemeter
Pembersihan Box Panel
CLEAN

Analisa Data
Petugas Maintenance
Tanggal Pemeriksaan
Analisa hasil Pemeliharaan
TIDAK

Sesuai
YA

Selesai

Keterangan

19

1000 M

MENGGUNAKAN INSULATION

NYALA

VISUAL

TERUKUR

VISUAL

TERUKUR

VISUAL

CLEAN

CLEAN

Paraf

20

13.Analisis data
Dari hasil monitoring pengukuran tegangan kerja pada LVMDP terlihat
bahwa tegangan yang terukur adalah 377 V dari standar tegangan yang seharusnya
terukur 380 V. Hal ini masih bisa dikatakan wajar karena dalam tegangan terdapat
rugi/drop tegangan, sehingga pada kartu pemeliharaan diberi indicator ceklis dan
tegangan dapat di analisis dalam keadaan normal dan baik.
Dari hasil monitoring pengukuran arus kerja pada LVMDP terukur arus
sebesar 803 Ampere dari standar arus yang seharusnya terukur 800 Ampere.
Sistem masih berfungsi dengan baik walaupun arus yang terukur < 3 Ampere dari
standar arus yang seharusnya terukur.
Pengukuran tahanan isolasi pada LVMDP menunjukan hasil tahanan isolasi
tak hingga (~) dari standar nilai tahanan isolasi yang seharusnya terukur sebesar
1000 M. Dari hasil pengukuran dapat disimpulkan bahwa tahanan isolasi
LVMDP masih dalam kondisi sangat baik dan layak pakai karena nilai tahanan
isolasi berada di atas nilai standar yang telah ditetapkan.
Pengecekan lampu indikator pada LVMDP. Semua lampu indikator yakni
lampu indicator fasa R, fasa S, dan fasa T dalam kondisi baik dan semua lampu
indikator menyala ketika sistem sedang beroperasi.
Pengecekan fungsi Voltmeter. Voltmeter dalam keadaan baik karena pada
voltmeter yang dipasang pada LVMDP menunjukan nilai tegangan yang terukur.
Pengecekan fungsi Amperemeter. Amperemeter dalam keadaan baik karena
pada amperemeter yang dipasang pada LVMDP menunjukan nilai arus yang
terukur.

21

14. Manual pemeliharaan


Pemeliharaan LVMDP meliputi tahapan dan standar pemeliharaan sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pengujian Tegangan Kerja


Pengujian Arus Kerja
Pengujian Suhu kerja
Pengujian Tahanan Isolasi
Pengecekan Lampu Indikator
Pengecekan fungsi voltmeter
Pengecekan fungsi Amperemeter

1. Pengujian Tegangan Kerja.


Tegangan kerja harus diukur dan diperiksa secara periodik. Ada 3 tegangan
yang diukur yakni :

Tegangan fasa R-S


Tegangan fasa R-T
Tegangan fasa S-T

Langkah-langkah pengujian tegangan kerja :


1. Gunakan APD yang sudah disediakan seperti sarung tangan, sepatu 20
2.
3.
4.
5.

KV, wearpack, helm, dan kacamata.


Siapkan alat ukur tegangan ( Voltmeter ).
Check Kapasitas battery pada alat ukur.
Buka pintu panel LVMDP .
Hubungkan port alat ukur voltmeter pada masing-masing terminal fasa

R, S dan T untuk mengukur tegangan antar fasa.


6. Catat hasil pengukuran.

2. Pengujian Arus Kerja.


Arus kerja harus diukur dan diperiksa secara periodik. Ada 3 arus yang
diukur yakni :

Arus pada fasa R IR


Arus pada fasa S IS

22

Arus pada fasa T IT

Langkah-langkah pengujian Arus kerja :


1. Gunakan APD yang sudah disediakan seperti sarung tangan, sepatu 20 KV,
2.
3.
4.
5.

wearpack, helm, dan kacamata.


Siapkan alat ukur Arus ( Tang Ampere / Amperemeter ).
Check Kapasitas battery pada alat ukur.
Buka pintu panel LVMDP .
Hubungkan port alat ukur voltmeter pada masing-masing terminal fasa R,
S dan T untuk mengukur tegangan antar fasa ( jika menggunakan

Amperemeter ).
6. Ukur masing-masing arus dengan tang Ampere pada tiap-tiap fasa ( jika
menggunakan Tang Ampere ).
7. Catat hasil pengukuran.
3. Pengujian Suhu Kerja.
Suhu kerja disekitar LVMDP harus diperhatikan karena suhu ruang pada
saat LVMDP beroperasi akan mempengaruhi kinerja sistem.
Langkah-langkah pengujian Suhu kerja :
1. Gunakan APD yang sudah disediakan seperti sarung tangan, sepatu 20
KV, wearpack, helm, dan kacamata.
2. Siapkan alat ukur suhu ( Thermometer ).
3. Check Kapasitas battery pada alat ukur.
4. Ukur suhu ruang sekitar LVMDP dengan menggunakan Thermometer
yang telah disediakan.
5. Catat hasil pengukuran suhu yang telah dilakukan.
4. Pengujian Tahanan Isolasi
Tahanan isolasi LVMDP harus selalu di monitoring dan dirawat dengan
baik karena tahanan isolasi akan sangat mempengaruhi kualitas fungsi dari
sistem.
Langkah-langkah pengujian Tahanan Isolasi :
1. Gunakan APD yang sudah disediakan seperti sarung tangan, sepatu 20
KV, wearpack, helm, dan kacamata.

23

2. Siapkan alat ukur suhu ( Insulation Tester ).


3. Check Kapasitas battery pada alat ukur.
4. Lakukan pengukuran tahanan isolasi pada titik-titik berikut :
Fasa R- S
Fasa R-T
Fasa S-T
Fasa R Netral
Fasa S - Netral
Fasa T Netral
Fasa R Ground
Fasa S - Ground
Fasa T - Ground
5. Catat hasil pengukuran nilai tahanan isolasi yang telah dilakukan.
5. Pengecekan Lampu Indikator
Lampu indikator yang terpasang pada panel LVMDP harus dimonitoring
apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak. Pemeliharaan / monitoring
lampu indikator ini adalah dilakukan secara visual.
Langkah-langkah pengecekan lampu indikator :
1. Siapkan kartu pemeliharaan
2. Amati lampu indikator yang terpasang pada panel LVMDP.
3. Lampu indikator yang masih berfungsi dengan baik indikatornya
adalah lampu akan menyala. Apabila ada lampu indikator yang tidak
menyala maka lampu indikator sudah tidak berfungsi atau perlu di
perbaiki.
4. Catat hasil pengamatan lampu indikator pada panel LVMDP.
6. Pengecekan Alat Ukur Tegangan ( Voltmeter )
Alat ukur tegangan ( Voltmeter ) yang terpasang pada panel LVMDP harus
dimonitoring

apakah

masih

berfungsi

dengan

baik

atau

tidak.

Pemeliharaan / monitoring voltmeter ini adalah dilakukan secara visual.


Langkah-langkah pengecekan alat ukur tegangan :
1. Siapkan kartu pemeliharaan
2. Amati voltmeter yang terpasang pada panel LVMDP.
3. Voltmeter yang masih berfungsi dengan baik indikatornya adalah akan
menunjukan nilai tegangan yang terukur baik secara analog ataupun
24

digital. Apabila voltmeter sudah tidak menunjukan nilai tegangan yang


terukur maka voltmeter sudah tidak berfungsi atau perlu di perbaiki.
4. Catat hasil pengamatan alat ukur tegangan pada panel LVMDP.
7. Pengecekan Alat Ukur Arus ( Amperemeter )
Alat ukur arus ( Amperemeter ) yang terpasang pada panel LVMDP harus
dimonitoring

apakah

masih

berfungsi

dengan

baik

atau

tidak.

Pemeliharaan / monitoring amperemeter ini adalah dilakukan secara


visual.
Langkah-langkah pengecekan alat ukur arus :
1. Siapkan kartu pemeliharaan
2. Amati amperemeter yang terpasang pada panel LVMDP.
3. Amperemeter yang masih berfungsi dengan baik indikatornya adalah
akan menunjukan nilai arus yang terukur baik secara analog ataupun
digital. Apabila amperemeter sudah tidak menunjukan nilai arus yang
terukur maka amperemeter sudah tidak berfungsi atau perlu di
perbaiki.
4. Catat hasil pengamatan alat ukur tegangan pada panel LVMDP.

25

You might also like