Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Johana Calvin Resti Anggarini
F201420170
Pokok Bahasan
Kepabeanan
Dasar Hukum
Istilah-Istilah
Persyaratan Eksport & Import
Dokumen Eksport & Import
Klasifikasi Eksport
Flowchart Prosedur Eksport
Contoh Dokumen Kepabeanan
Pungutan Negara atas Import
Contoh Perhitungan Pungutan Negara Atas Import
PENGERTIAN
Kepabeanan
Segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu lintas barang yang
masuk dam keluar daerah pabean, pemungutan bea masuk dan bea keluar
Daerah Pabean
Wilayah RI yang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara di atasnya
Tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya
berlaku undang-undang kepabeanan
Kawasan Pabean
Kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut, bandara, atau tempat lain yang
ditetapkan untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Bea Masuk
Pungutan negara berdasarkan undang-undang kepabeanan yang dikenakan terhadap
barang yang diimpor
Bea Keluar
Pungutan negara berdasarkan undang-undang kepabeanan yang dikenakan terhadap
barang yang diekspor
Impor
Kegiatan memasukan barang ke daerah pabean
Ekspor
Kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean
Tempat Penimbunan Sementara
Bangunan atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu di
kawasan pabean untuk menimbun barang, sementara menunggu pemuatan
dan pengeluarannya
PEB BC 3.0
Pemberitahuan pabean ekspor yan digunakan untuk memberitahukan
ekspor barang
NPP
Nota Pemberitahuan Penolakan yaitu pemberitahuan kepada eskportir oleh
Pejabat Dokumen Ekspor atau Sistem Komputer Pelayanan yang
memberitahukan bahwa PEB ditolak karena pengisian data PEB dan
dokumen pelengkap pabean tidak lengkap/tidak sesuai
NPE
Nota Pelayanan Ekspor yaitu Nota yang diterbitkan oleh Pejabat Pemeriksa
Dokumen Ekspor atau Sistem
NPE
Nota Pelayanan Eksport yaitu Nota yang diterbitkan oleh Pejabat
Pemeriksa Dokumen
PKBE
Pemberitahuan Konsolidasi Barang Eksport yaituy
Pemberitahuan yang dibuat oleh pihak yang melakukan
konsolidasi yang berisi daftar seluruh PEB dan Nota
Pelayanan Eksport yang ada dalam satu peti kemas
KITE
Kemudahan Eksport Tujuan Import adalah pemberian
pembebasan atau pengembalian bea masuk atau cukai
serta PDRI lainnya tidak dipungut atas import barang
atau bahan yang diolah, dirakit atau dipasang pada
barang lain yang hasilnya terutama untuk tujuan eksport
API
Angka Pengenal Import
PersyaratanImport
Import
Persyaratan
SIUPyang
yangdikeluarkan
dikeluarkanoleh
olehKantor
Kantor
1.1. SIUP
WilayahDepartemen
DepartemenPerindustrian
Perindustrian
Wilayah
danPerdagangan
PerdaganganProvinsi
Provinsi
dan
SIUPoleh
olehDepartemen
DepartemenTeknis
Teknisatau
atau
2.2. SIUP
LembagaPemerintah
PemerintahNon
NonTeknis
Teknis
Lembaga
lainnyaberdasarkan
berdasarkanperundangperundanglainnya
undanganyang
yangberlaku
berlaku
undangan
TandaDaftar
DaftarPerusahaan
Perusahaanyang
yang
3.3. Tanda
dikeluarkanKanwil
KanwilDeperindag
Deperindag
dikeluarkan
tingkatProvinsi
Provinsi
tingkat
Dokumen Import
1. RKSP (Rencana
Kedatangan Sarana
Pengangkut)
2. PIB (Pemberitahuan Import
Barang)
3. Manifest
4. Invoice
5. COO (Certificate of Origin)
6. D/O (Delivery Order)
Bea Masuk
Lanjutan
C = Cost / Harga Barang Impor
Nilai barang yang sebenarnya dibayar atau yang seharusnya
dibayar
I = Insurance / Asuransi
Biaya asuransi pengangkutan dari pelabuhan muat di luar negeri
sampai dengan pelabuhan bongkar di Indonesia, jika data
asuransi tidak tersedia :
Biaya Asuransi = 0,5% x (C+F)
F = Freight / Biaya Pengangkutan
Biaya Pengangkutan dari pelabuhan muat di luar negeri
sampai pelabuhan bongkar di Indonesia
Dasar Hukum
Istilah-istilah
Barang Kena Cukai
Pita Cukai
Flowchart Pelekatan Pita Cukai
Prosedur Permohonan NPPKBC MMEA
Cukai Rokok
Tarif Cukai Tahun 2015
Pelunasan Cukai
Perhitungan Cukai Hasil Tembakau
Perhitungan Cukai Import Etil Alkohol
Contoh Dokumen Cukai
Istilah-Istilah
Cukai
pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai
Sifat dan karakteristik tertentu
MMEA
Minuman Mengandung Etil Alkohol
NPPKBC
Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai
Pita Cukai
Pita berupa hologram yang dilekatkan pada bungkus rokok dan minuman mengandung
etil alkohol
Pita Cukai
Pita Cukai yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
merupakan bukti pembayaran cukai atas penjualan tembakau
berbentuk rokok kretek dan cigarette. Produk yang oleh Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai dipercayakan pencetakannya ke Perum
Percetakan UangRepublik Indonesia memiliki unsur sekuriti yang
cukup handal dalam rangka meminimalkan pemalsuan. Salah
satunya adalah pemberian hologram pada cetakan pita cukai. Pita
Cukai dicetak sesuai pesanan dari Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai, berdasarkan nilai pajak yang dikenakan untuk produk yang
terkena pajak.
h. Memiliki bangunan, ruangan, tempat, pekarangan dan tangki atau wadah lainnya
i.
j.
k.
l.
2. Syarat Administrasi
Tahap Pertama
Sebelum mengajukan permohonan untuk mendapatkan NPPBKC, pemohon
mengajukan permohonan secara tertulis kepada KPPBC Madya Cukai Kudus
untuk dilakukan pemeriksaan lokasi, bangunan atau tempat usaha dengan
melampirkan :
a. Salinan/fotocopy SIUP-MB ( hanya menjadi persyaratan bagi pengusaha pabrik,
importir, penyalur dan TPE MMEA dengan kadar etil alkohol di atas 5% sedangkan
pengusaha pabrik, importir, penyalur dan TPE MMEA dengan kadar etil alkohol di
sampai dengan 5% cukup dengan melampirkan SIUP ).
b. Salinan/fotocopy izin usaha industri atau tanda daftar industri kecuali untuk
penyalur dan pengusaha TPE.
c. Gambar denah lokasi, bangunan atau tempat usaha.
d. Salinan/fotocopy IMB (Ijin Mendirikan Bangunan).
e. Salinan/fotocopy izin yang diterbitkan oleh pemda setempat berdasarkan UU
mengenai gangguan.
Tahap Kedua
Atas permohonan yang diajukan, pejabat Bea dan Cukai melakukan wawancara
terhadap pemohon dalam rangka memeriksa kebenaran :
a. Data pemohon sebagai penanggung jawab.
b. Data dalam lampiran permohonan
Atas pelaksanaan wawancara tersebut pejabat Bea dan Cukai membuat Berita
Acara Wawancara (BAW) yang ditandatangani kedua belah pihak.
Tahap Ketiga
Setelah pelaksanaan wawancara dilakukan, pejabat Bea dan Cukai melakukan
pemeriksaan lokasi, bangunan atau tempat usaha kemudian membuat Berita
Acara Pemeriksaan (BAP) Lokasi, Bangunan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
sejak permohonan pemeriksaan lokasi pabrik diterima.
Dokumen BAP yang digunakan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
NPPBKC memiliki masa berlaku selama 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterbitkan.
Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan pemohon tidak mengajukan
permohonan NPPBKC maka seluruh tahapan yang telah dilalui dianggap gugur.
Tahap Keempat
Setelah dilakukan pemeriksaan lokasi, bangunan atau tempat usaha, selambat-lambatnya 3
(tiga) bulan sejak pelaksanaan pemeriksaan lokasi, bangunan atau tempat usaha oleh pejabat
Bea dan Cukai pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Menteri
Keuangan u.p Kepala KPPBC Madya Cukai Kudus dengan menggunakan Formulir PMCK-6
dengan dilampiri :
Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Lokasi, Bangunan tau Tempat Usaha
Salinan/fotocopy IMB (Ijin Mendirikan Bangunan). Dalam hal pemohon bukan pemilik
bangunan harus menyertakan surat perjanjian sewa menyewa yang disahkan notaris untuk
jangka waktu paling singkat 5 (lima) tahun.
Salinan/fotocopy izin yang diterbitkan oleh pemda setempat berdasarkan UU mengenai
gangguan (HO).
Salinan/fotocopy izin usaha industri atau tanda daftar industri (khusus pengusaha pabrik).
Salinan/fotocopy izin usaha perdagangan (SIUP).
Salinan/fotocopy izin atau rekomendasi dari instansi yang tugas dan tanggungjawabnya di
bidang kesehatan.
Salinan/fotocopy izin atau rekomendasi dari instansi yang tugas dan tanggungjawabnya di
bidang tenaga kerja.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian Republik Indonesia apabila
pemohon merupakan orang pribadi.
Kartu Pengenal Diri apabila pemohon merupakan orang pribadi.
Akte pendirian usaha apabila pemohon merupakan badan hukum.
Surat pernyataan bermaterai bahwa pemohon tidak keberatan untuk dibekukan atau dicabut
NPPBKC yang telah diberikan dalam hal nama pabrik atau importir yang bersangkutan
memiliki kesamaan nama, baik tulisan maupun pengucapannya dengan nama pabrik atau
importir lain yang telah mendapatkan NPPBKC.
Cukai Rokok
Cukai rokok adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap rokok.
Dasar pengenaan Cukai Rokok adalah Harga Dasar yang digunakan untuk
perhitungan cukai atas Barang Kena Cukai yang dibuat di Indonesia yaitu Harga
Jual Pabrik atau Harga Jual Eceran.
Pelunasan Cukai
Sebagaimana diatur dalam
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108/PMK.0
4/2008 TENTANG PELUNASAN CUKAI
dalam Pasal 2 yang berbunyi:
Cukai atas barang kena cukai yang dibuat di Indonesia dilunasi pada saat
pengeluaran barang kena cukai dari pabrik atau tempat penyimpanan.
Cukai atas barang kena cukai yang diimpor dilunasi pada saat barang kena
cukai diimpor untuk dipakai.
Kemudian pada Pasal 3 diatur tentang pelaksanaan cara pelunasan cukai,
selengkapnya berbunyi:
Cara pelunasan cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilaksanakan
dengan:
1. pembayaran;
2. pelekatan pita cukai; atau
3. pembubuhan tanda pelunasan cukai lainnya.
4. Pelunasan cukai dengan cara pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a, dilakukan dengan membayar cukai sebelum barang kena cukai
dikeluarkan dari pabrik, tempat penyimpanan, tempat penimbunan sementara,
atau tempat penimbunan berikat.
Lanjutan..
5. Pelunasan cukai dengan cara pelekatan pita cukai sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b, dilakukan dengan melekatkan pita cukai yang seharusnya dan
dilekatkan sesuai ketentuan, sebelum barang kena cukai dikeluarkan dari
pabrik, tempat penimbunan sementara, tempat penimbunan berikat, atau di
tempat pembuatan barang kena cukai di luar negeri.
6. Pelunasan cukai dengan cara pembubuhan tanda pelunasan cukai lainnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dilakukan dengan membubuhkan
tanda pelunasan cukai lainnya yang seharusnya dan dibubuhkan sesuai
dengan ketentuan, sebelum barang kena cukai dikeluarkan dari pabrik, tempat
penimbunan sementara, tempat penimbunan berikat, atau di tempat pembuatan
barang kena cukai di luar negeri.
Terkait metode pelunasan cukai Hasil Tembakau (HT) yang dilakukan dengan cara
pelekatan pita cukai, maka komponen-komponen data yang diperlukan adalah:
1.
2.
3.
4.
Lanjutan
Lanjutan.
Jawab:
- Pungutan Cukai = 10.000 liter x Rp. 10.000,- = Rp. 100.000.000,- Nilai Pabean = CIF x NDPBM
USD (10.000 x 0,5) + 1,000 = USD 5,000.00 x Rp. 10.000,= Rp. 50.000.000,- Bea Masuk = 30 % x Rp.50.000.000,- = Rp.15.000.000,- Nilai Impor = Nilai Pabean + BM + Cukai
Rp. 50.000.000,- + Rp. 15.000.000,- + Rp. 100.000.000 =Rp. 165.000.000,- PPN Impor= 10% x Rp.165.000.000,- = Rp.16.500.000,- PPh pasal 22= 2,5% x Rp.165.000.000,- = Rp. 4.125.000,- Total Pungutan : BM + Cukai + PPN + PPh. Psl 22 :
Rp.15.000.000,- + Rp. 100.000.000,- + Rp 16.500.000,- + Rp 4.125.000,- = Rp.
135.625.000,-
Thank You