Professional Documents
Culture Documents
identifikasi
Pemeriksaan fisik.
Keadaan spesifik.
Kepala :
- bentuk oval, simetris, ekspresi biasa,
warna rambut hitam, deformitas ( - )
Mata :
- eksophtamus (-), endophtalmus (-),
edema palpebra (-), konjungtiva palpebra
pucat (+) , skelra ikterik (-), pupil isokor, reflek
cahaya positif, pergerakan mata ke segala
arah baik.
Dada :
- bentuk normal, retraksi (-) krepitasi (-) spider
navi (-)
Paru :
- inspeksi : kanan kiri simetris
- palpasi : stem fremitus kiri sama dengan
kanan.
- perkusi : sonor pda kedua lapang paru.
- auskulltasi : vesikuler. Tidak ada ronkin tidak
ada wheezing.
Jantung :
- inspseksi : ictus cordis tidak terlihat.
- palpasi : ictus cordis tidak teraba. Thrill
tidak teraba.
- perkusi : batas atas ICS 2, batas kanan
linea stemalis dextra, batas kiri linea
midclavicula sinistra ICS 5.
- auskultasi : murmur (-) galop (-)
Abdomen :
Inspesksi : cembung.
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-) hepar tida
teraba, lien teraba pada schuffner 2, permukaan
rata, tepi tajam, incisura lienalis teraba.
Auskultasi : bising usus normal
Perkusi : timpani, shifting dullness (+)
Kesan : acites.
Pemeriksaan penunjang.
Hb : 3,3
Eritrosit : 1.640.000/mm3,
Hct : 12 %
MCH : 20
MCV : 72
MCHC : 28 %
Leukosit : 14.500/mm3
Retikulosit : 0,9%
Trombosit : 69.000/mm3.
LED 118mm/jm.
Kesan : anemia cronic disease+leukositosis ( infeksi ) + trombositopeni.
Diagnosis sementara :
- hematemesis melena ec ruptur varises
esofagus ec serosis hepatis dengan perbaikan.
Diagnosa banding :
- hematemesis melena ec erosi gastritis
Rencana pemeriksaan : kontrol balance cairan,
endoskopi, biopsi hati dan serologi.
Rencana penatalaksanaan
Non farmakologis :
- istirahat.
- diet rendah garam.
Farmakologis :
IVFD RL.gtt X/menit makrodrip.
Furosemid
Spironolakton 2x100mg ( mengurangi eksresi kalium )
Asam traneksamat 3x1 amp IV
Curcuma 3x1 tab.
Kanamisin 4x500 mg.
Vit. K 3x1 amp. IV
Diskusi
Anatomi hati
Fisiologi hati.
Pembentukan dan eksresi empedu.
Fungsi hati dalam metabolisme protein,
menghasilkan protein plasma berupa
albumin.
Fungsi hati dalam metabolisme lemak,
menghasilkan lipoprotein, kolesterol,
fosfolipid dan asam asetoasetat.
Suatu
keadaan
patologis
yang
menggambarkan keadaan patologis yang
menggambarkan
stadium
akhir
fibrosis
hepatik yang berlangsung progresif yang
ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar
dan pembentukan nodulus regeneratif.
Secara klinis
Serosis hati
kompensata : gejala dan klinis
tak
jelas. (kelanjutan hepatitis kronis)
dekompensata : gejala tanda klinis
jelas.
Ada 3 :
1. Penyakit infeksi
2. Penyakit keturunan dan metabolik
3. Obat dan toksik
Penyakit infeksi :
Bruselosis
Ekinokokus
Toksoplasmosis
Hepatitis ( B,C,D)
Patofisiologi
Etologi
serosis
Penyakit infeksi
Penyakit keturunan
dan metabolik
Obat dan toksik
regenerasi gagal
matrik ekstraseluler tak
seimbang ( membentuk kolagen )
terjadi fibrosis di sel stelata
ikat
serosa
jaringan
Manifestasi klinis
Serosis kompensata :
Perasaan mudah lelah dan lemas
Selera makan berkurang
Perasaan perut kembung dan mual.
Berat badan menurun.
impotensi.
Testis mengecil
Hilangnya dorongan seksual.
Temuan klinis
Gambaran laboratorium
Lanjutan......
Albumin, sintesis nya terjadi di jaringan hati, konsenrasinya menurun
sesuai dengan perburukan serosis.
Globulin, konsentrasinya meningkat, akibat sekunder dari pintasan,
antigen bakteri dari sistem porta ke jaringan limfoid, selanjutnya
menginduksi produksi imunoglobin.
Kelainan hematologi anemia, penyebabnya bisa macam-macam,
anemia normokrom normositer, hipokrom mikrositer, hipokrom
makrositer.
Anemia trombositopenia, lekopenia, dan netropenia akibat
splenomegali kongestif berkaitan dengan hipertensi porta sehingga
terjadi hipersplenisme.
komplikasi
Lanjutan...
Varises esopagus.
20-40 % pasien serosis dengan varises esopagus pecah
menimbulkan perdarahan.
Ensefalopati hepatik.
Kelainan neuro psikiatrik akibat disfungsi hati, mulamula ada gangguan tidur, selanjutnya gangguan
kesadaran yang berlanjut dengan koma.
Pengobatan.
Pengobatan serosis
dekompensata
Asites : tirah baring dan diawali diet rendah garam,
konsumsi garam sebanyak 5,2 gram per hari. Dan
k0mbinasi dengan obat diuretik.
Ensefalopati heaptik : laktuosa membantu pasien untuk
mengeluarkan amonia, neomisin bisa digunakan untuk
mengurangi bakteri usus penghasil amonia.
Varises esofagus : sebelum berdarah atau sesudah
berdarah bisa diberikan obat penyekat beta ( propanolol )
prognosis
Derajat
kerusakan
minimal
sedang
berat
Bill. Serum
(mu.mol/dl)
<35
35-50
>50
30-35
<30
asites
nihil
Mudah dikontrol
sukar
PSE/ensefalopati
nihil
minimal
Berat/koma
nutrisi
sempurna
baik
Kurang/kurus
Matur sakalangkong