Professional Documents
Culture Documents
1. PENDAHULUAN
Predasi merupakan hubungan antara predator dan prey dalam interaksi dua populasi. Model
predator-prey pertama kali diperkenalkan oleh Lotka dan Volterra (1928) yang dikenal sebagai model
Lotka-Volterra. Model sederhana ini kemudian mengalami banyak modifikasi. Salah satu modifikasi
dilakukan oleh Leslie dan Gower (1969) dengan menganggap carrying capacity populasi predator
dipengaruhi oleh populasi prey. Model predator-prey yang banyak dikaji adalah model predator-prey
Lotka-Volterra kontinu. Sebagai contoh, Sakinah (2011) melakukan analisis global model predatorprey dengan perlindungan prey. Model kontinu dapat didiskretisasi dengan menggunakan berbagai
metode, salah satunya adalah dengan menggunakan metode Euler. Sebagai contoh, Isniana (2012)
mengaplikasikan metode Euler maju pada model predator-prey diskret dengan efek Allee.
Berbeda dari kajian sebelumnya, pada artikel ini dilakukan analisis dinamik model predatorprey Leslie-Gower diskret dengan perlindungan dan efek Allee pada prey. Efek Allee merupakan
penurunan laju pertumbuhan populasi pada kepadatan populasi rendah. Penambahan faktor
perlindungan dan efek Allee pada prey membuat model yang diperoleh lebih realistis daripada model
yang telah dipelajari sebelumnya. Artikel ini didasarkan pada Zhuang dan Wen (2011).
2. ANALISIS DINAMIK MODEL DISKRET TANPA DAN DENGAN EFEK ALLEE
Model predator-prey Leslie-Gower menyatakan bahwa laju pertumbuhan predator dibatasi oleh
carrying capacity yang sebanding dengan banyaknya prey. Jika faktor perlindungan dan efek Allee
pada prey diperhitungkan, maka model predator-prey Leslie-Gower kontinu dengan perlindungan dan
efek Allee pada prey dapat dinyatakan sebagai
[
(1)
dengan
(2)
, dengan
dan
),
. Titik kesetimbangan
dan
berturut-turut merupakan titik kesetimbangan trivial, batas, dan interior. Untuk
menganalisis kestabilan titik kesetimbangan model digunakan Lemma berikut.
Lemma 1. Jika
(i) | |
dan |
(ii) | |
dan |
(iii) | |
dan |
(iv) | | | |
dengan
dan adalah dua akar dari
|
jika dan hanya jika
dan
|
(atau sebaliknya) jika dan hanya jika
dan
|
jika dan hanya jika
dan
jika dan hanya jika
dan
.
maka
Akibat 1. Jika
dan
adalah nilai eigen titik kesetimbangan
dari sistem persamaan (2),
maka jenis kestabilan titik kesetimbangan
dapat ditentukan berdasarkan Lemma 1.
(i)
bersifat stabil asimtotik (sink) jika
dan
(ii)
bersifat tak stabil pelana (saddle) jika
dan
(iii)
bersifat tak stabil (source) jika
dan
(iv)
merupakan titik kesetimbangan non-hyperbolic jika
dan
(Zhuang dan Wen, 2011).
Sebelum menentukan jenis kestabilan titik kesetimbangan, terlebih dahulu ditentukan matriks
Jacobi untuk sistem persamaan (2), yaitu
{
]
}
(3)
Jika
disubstitusikan ke matriks Jacobi (3), maka hasilnya tidak dapat didefinisikan. Oleh
karena itu, jenis kestabilan tidak dapat ditentukan dengan linearisasi.
Jika
disubstitusikan ke matriks Jacobi (3), maka nilai eigennya adalah
dan
. Menurut Akibat 1,
bersifat tak stabil pelana (saddle) jika
dan
bersifat tak stabil (source) jika
.
Jika
disubstitusikan ke matriks Jacobi (3), maka persamaan karakteristiknya adalah
dengan
dan
, yaitu
,
, dan
(ii)
dan
(iii)
, dan
(iv)
,
(
).
(4)
[
, dengan
dan
),
Titik kesetimbangan
berturut-turut merupakan titik kesetimbangan trivial, batas, dan interior. Titik kesetimbangan
125
dengan
(5)
).
Jika
disubstitusikan ke matriks Jacobi (5), maka hasilnya tidak dapat didefinisikan. Oleh
karena itu, jenis kestabilan
tidak dapat ditentukan dengan linearisasi.
Jika
disubstitusikan ke matriks Jacobi (5), maka nilai eigennya adalah
dan
(
, dengan
)
(
. Menurut Akibat 1,
bersifat tak
dan
Menurut
, dan
(ii)
, yaitu
dan
(iii)
, dan
(iv)
, dan
Sifat kestabilan
tak stabil
stabil asimtotik
tak stabil
tak stabil
tak stabil
stabil asimtotik
tak stabil
tak stabil
126
Berdasarkan nilai parameter pada Tabel 1 diperoleh hasil simulasi pada gambar berikut.
3.5
1.5
HP
E2 = (8, 0)
HP
E2 = (21, 0)
E3 = (4.44, 2.96)
E3 = (8.33, 1.06)
2.5
NA = (14, 0.5)
1
1.5
0.5
1
0.5
0
3
3.5
4.5
5.5
H
6.5
7.5
10
12
14
16
18
20
22
1.4
HP
E5 = (8, 0)
2.5
HP
E5 = (21, 0)
1.2
E6 = (4, 2.67)
E6 = (7.73, 0.98)
NA = (14, 0.5)
0.8
1.5
0.6
1
0.4
0.5
0.2
3.5
4.5
5.5
H
6.5
7.5
10
12
14
16
18
20
22
127