You are on page 1of 3

PENJELASAN

TENTANG PEROBAHAN POSISI BANGUNAN PENGAMANAN PANTAI


PEKERJAAN: DED PENGAMANAN PANTAI CAROCOK PAINAN
SECTION C, D DAN E

Sehubungan dengan telah dimulainya pekerjaan fisik Pengamanan Pantai Carocok Painan
pada Section C pada Tahun Anggaran 2014, dimana setelah dilaksanakan pemasangan Cobble
Stone pada patok P 18 s/d 20, pihak pelaksana kegiatan menyampaikan kepada Komisi
Teknik bahwa terjadi penurunan pada patok P19 s/d P20, maka Komisi Teknik melakukan
penyelidikan lanjutan tentang keadaan tersebut bersama dengan konsultan perencana.
Berdasarkan hal tersebut, maka konsultan memberikan penjelasan sebagai berikut:
1. DED Pengamanan Pantai Caracok Painan (setion C, D dan E) dilaksanakan
berdasarkan Kontrak nomor : 11.82/APBD/Pemb-PS/VI/2013 tanggal 5 Juni 2014.
2. Selanjutnya dilakukan Addendum 01 Nomor : 11.82/APBD/Pemb-PS/VI/2013
tanggal 5 Juni 2014 sehubungan dengan hasil pertemuan/rapat dengan Bupati Pesisir
Selatan tanggal 14 Juni 2014, dimana diputuskan perlunya Pembuatan/Penyesuaian
Master Plan Kawasan Pantai Carocok Painan. Selain itu diperlukan pembuatan jalur
alternatif yang bisa dimanfaatkan saat iven-iven lokal, nasional maupun internasional,
seperti Festival Langkisau, Tour De Singkarak, dll.
3. Berdasarkan peninjauan langsung kelapangan setelah rapat tanggal 14 Juni 2014
bersama Bupati, kepala SKPD dan konsultan, maka perlu dipertimbangkan untuk
membuat jembatan di muara batang Painan sebagai jalur alternatif akses keluar dan
masuk ke Pantai Carocok Painan dan pembuatan jalan yang terpisah dengan jalan
lingkungan.
4. Ketika pelaksanaan mencapai patok P19 dan P20 terjadi penurunan yang melebihi
penurunan segera yang terjadi pada jenis tanah pasir yang biasa terjadi pada daerah
pantai. Setelah diamati penurunan ini diperkirakan sudah terjadi penurunan
konsolidasi primer karena penurunan masih terjadi dalam jangka waktu tertentu.
Perilaku penurunan seperti ini biasa terjadi pada tanah lempung.
5. Konsultan perencana mengusulkan agar dilakukan penyelidikan tanah dilokasi
terjadinya penurunan karena penyelidikan tanah yang sesuai dengan Kerangka Acuan
Kerja Pekerjaan DED Pengamanan Pantai Carocok Painan (Section C, D dan E)
halaman 7 tentang Pekerjaan Penyelidikan Tanah, bahwa kedalaman jumlah boring
dilakukan sebayak 2 (dua) titik dengan kedalaman tiap-tiap bor ditentukan tidak lebih
dari 6 (enam) meter dengan satuan pembayaran yaitu Ls (lumpsum) dirasa tidak
mencukupi. Apalagi pekerjaan penyelidikan tanah ini sebelumnya ditujukan dan
diarahkan ke pekerjaan rencana jembatan di Batang Painan. Pekerjaan penyelidikan
tanah ini terpaksa juga harus direvisi karena tanah keras ditemukan lebih dalam dari 6

(enam) meter. Setelah berkonsultasi dengan PPTK, maka titik Bor disepakati
dilaksanakan sampai kedalaman mencapai tanah keras yaitu mencapai 30 m.dengan
konsekuensinya jumlah titik bor menjadi 1 (satu) titik saja.
6. Setelah dilakukan penyelidikan tanah ditempat tersebut terdiri dari jenis tanah pasir
seperti pantai pada umumnya namun mempunyai nilai Standar Penetrasi (SPT) yang
beragam dengan kecenderungan rendah. Hasil penyelidikan laboratorium yang
dilakukan oleh UPTD Balai Pengujian Konstruksi dan Lingkungan Dinas Prasarana
Jalan Tata Ruang dan Pemukiman Sumatera Barat tidak melaporkan nilai kekuatan
geser dan indeks pemampatan tanah. Maka dengan melakukan korelasi antara nilai
SPT dan jenis tanah dengan parameter kekuatan geser didapat nilai yang baik dengan
sudut geser dalam () > 22. Tetapi besaran penurunan segera memang terjadi
penurunan yang agak besar pada nilai SPT yang rendah yaitu mencapai 19 cm, tetapi
didalam analisis Mekanika Tanah penurunan segera ini tidak memberikan dampak
negatif pada konstruksi karena hanya terjadi sesaat pada waktu pelaksanaan saja.
7. Untuk melanjutkan pekerjaan ini seperti yang direncanakan dapat saja dilakukan
namun harus dilakukan pekerjaan penyelidikan tanah yang lebih detail. Dilihat dari
hasil bor dan perilaku tanah yang tidak biasa dan khusus perlu analisis yang lebih
dalam dan memerlukan data penyelidikan tanah yang lengkap. Seperti yang kita
ketahui UPTD Balai Pengujian Konstruksi dan Lingkungan Dinas Prasarana Jalan
Tata Ruang dan Pemukiman Sumatera Barat tidak dapat merepresentasikan jenis
tanah dengan sifat fisik maupun sifat teknis yang lengkap ( contoh data terlampir).
8. Dengan panjang pantai 2 km dan jarak konstruksi cobble stone dari garis pantai
mencapai 60 m tentu membutuhkan penyelidikan tanah yang cukup untuk
mendapatkan perilaku tanah yang khusus dan tidak biasa seperti di pantai Carocok ini.
Kita membutuhkan sifat fisik seperti angka pori (e), porositas (n), berat volume (),
modolus elastisitas (E) dan lain-lain serta sifat teknis seperti parameter kuat geser (c
dan ), parameter penurunan (Cc, Cs, Cv dan mv) dan lain-lain. Perilaku tanah ini
akan menjamin alternatif perkuatan tanah yang lebih baik dan lebih banyak pilihan
yang cocok untuk pengamanan pantai ini.
9. Setelah melakukan pertimbangan yang matang baik teknis mupun non teknis dan juga
membutuhkan parameter Mekanika Tanah yang cukup detail maka konsultan memberi
rekomendasi konstruksi digeser kearah timur yang mempunyai kekuatan geser yang
lebih baik dan besaran penurunan yang lebih kecil.

Catatan :
Tulisan yang merah tidak singkron !

Padang,

Agustus 2014

Dibuat oleh:
CV. Pilarindo 2010

(................................)

You might also like