Professional Documents
Culture Documents
49% Perda
56%
PerdaBG*
BG
BG ber IMB
masih minim
3%
B
G
Kab/
Kota
0,4%
SLF**
Kab/Kota
Pendataan BG***
BGN
Rapermen
BGH
sudah BGH
BG
Sasaran 2015-2019
PB
Meningkatkan komitmen
Pemda untuk
menyediakan lebih banyak
RTH publik
Fasilitasi dan
pendampingan
penyelenggaraan RTH
publik
Mendorong kelembagaan
pengelolaan RTH yang
mantap
Membangkitkan komitmen
Pemda untuk mengelola
kawasan pusaka melalui
stimulan pengembangan
RTRH
Fasilitasi dan
pendampingan revitalisasi
kawasan pusaka
Mendorong revitalisasi
kawasan pusaka
Kab/Kota
TABG:
2,9% Terlayani
Rp 10,48 T
12% RTH
Kws. Pusaka:
11 Commited Heritage
Cities
50%
Kab/Kota
BG ber IMB
30% Kab/Kota
BG ber SLF
15%
Kab/Kota
67 BGN
sudah BGH
Kab/Kota
Terlayani
TABG
14% RTH
Kws. Pusaka:
Rp 1,49 T
2015
Rp 1,54 T
2016
Rp 2,10 T
2017
Rp 2,50 T
2018
Rp 2,85 T
2019
B
G
Pendataan BG
50%
P
B
100%
Perda BG
2 World Heritage
9 National Heritage
P
B
Sumber: www.google.co.id
PENDATAAN /
PENDAFTARA
N
RTRW
KAB/KOT
A,
RDTRKP
AMDAL
RTBL
IMB
PELAKSANAA
N
PERENCANAA
N
SLFn
SLF
KT
RTB
PEMANFAATA
N
PEMBONGKARA
N
KI
PERSETJ/
REKOM.
INSTANS
I
LAIN
PEMBANGUNAN
PELESTARIAN
PENYEDIA JASA
KETERANGAN :
M
KT
KI
RTB
TABG
SLF
SLFn
Masyarakat
Kajian Teknis
Kajian Identifikasi
Rencana Teknis Pembongkaran
Tim Ahli Bangunan Gedung
Sertifikat Laik Fungsi
Perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi
Administrasi
Teknis
Tata Bangunan
Keandalan BG
Status Kepemilikan BG
Peruntukan dan
Intensitas BG
Keselamatan
Perizinan (IMB)
Arsitektur BG
Kesehatan
Pengendalian Dampak
Lingkungan
Kenyamanan
Pembangunan BG di atas
Tanah Milik Orang/Pihak Lain
dengan Perjanjian Tertulis
Kemudahan
PERUNTUKAN LOKASI BG
INTENSITAS BG
PENAMPILAN BG
Arsitektur BG
Pengendalian
Dampak Lingkungan
DAMPAK PENTING
UKL DAN UPL
TINDAK LANJUT RTRW & RDTRKP
RTBL
Pembangunan di
atas/bawah
Tanah/Air/
Prasarana/sarana
Umum
Persyaratan Keandalan BG
STRUKTUR dan BAHAN
INSTALASI GAS PEMBAKARAN
PROTEKSI KEBAKARAN (Pasif, Aktif,
MPK)
SISTEM KELISTRIKAN
Keselamatan BG
Kesehatan BG
SAMPAH
BAHAN BANGUNAN
Kenyamanan BG
KENYAMANAN PANDANGAN
KENYAMANAN GETARAN
KENYAMANAN KEBISINGAN
HUBUNGAN HORIZONTAL
HUBUNGAN VERTIKAL
Kemudahan BG
SARANA EVAKUASI
AKSESIBILITAS
PRASARANA/SARANA DALAM BG
Definisi IMB
Izin Mendirikan Bangunan Gedung adalah
perizinan yang diberikan oleh pemerintah
daerah kecuali untuk bangunan gedung fungsi
khusus oleh Pemerintah kepada pemilik
bangunan gedung untuk membangun baru,
mengubah, memperluas, mengurangi,
dan/atau merawat bangunan gedung sesuai
dengan persyaratan administratif dan
persyaratan teknis yang berlaku.
Tujuan IMB
Terwujudnya:
Manfaat IMB
1. Bagi Pemilik/Pengguna BG
Memberi jaminan kepastian hukum atas kepemilikan bangunan;
Melindungi keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan
pengguna/pemilik bangunan di dalam pemanfaatannya;
Meningkatkan nilai teknis dan ekonomis bangunan;
Prasyarat untuk memperoleh pelayanan utilitas kota seperti instalasi listrik atau
air bersih;
2. Bagi Masyarakat/Lingkungan
Melindungi masyarakat atas penyelenggaraan bangunan yang tidak sesuai
dengan persyaratan teknis (tata bangunan dan keandalan);
Mewujudkan keserasian bangunan dengan lingkungan sekitar;
3. Bagi Pemerintah Daerah
Menjadi instrumen pengendalian pembangunan bangunan gedung di daerah;
Menjadi instrumen guna mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung
di daerah
PERSYARATAN TEKNIS
Data Umum Bangunan Gedung:
Fungsi/klasifikasi, luas lantai,
ketinggian/jumlah lantai
Rencana Teknis Bangunan
Gedung:
Gambar-gambar site plant/situasi,
denah, tampak, potongan, detail.
Spesifikasi Teknis
Rekomendasi (opsional)
PEMDA
Definisi SLF
Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Bangunan
Gedung adalah sertifikat yang diterbitkan
oleh pemerintah daerah kecuali untuk
bangunan gedung fungsi khusus oleh
Pemerintah untuk menyatakan kelaikan
fungsi suatu bangunan gedung baik
secara administratif maupun teknis,
sebelum pemanfaatannya.
Pasal-pasal dalam UU
28/2002 Terkait SLF
Pasal 37 ayat (2)
Bangunan gedung dinyatakan memenuhi persyaratan
laik fungsi apabila telah memenuhi persyaratan teknis,
sebagaimana dimaksud dalam Bab IV undang-undang
ini
Pasal 37 ayat (3)
Pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara
berkala pada bangunan gedung harus dilakukan agar
tetap memenuhi persyaratan laik fungsi
Pasal 39 ayat (1).a
Bangunan gedung dapat dibongkar apabila tidak laik
fungsi dan tidak dapat diperbaiki
2.
3.
4.
PENGESAHAN
BUKTI
PELAKSANAAN
MENDIRIKAN
BG
PERMOHONAN
PENERBITAN
SLF
PEMERIKSAAN/
PENGUJIAN &
TESTING /
COMMISSIONING
PENERBITAN
SLF
PERSETUJAN
Ya
PERSYARATAN
Opsional
PELAKSANAAN
SERAH
TERIMA II
(FHO)
PEMERIKSAAN
BERSAMA
Tidak
PERBAIKAN
LEGENDA
Opsional, dilakukan
jika diperlukan
pemeriksaan
berkala atau
pemeriksaan
bersama kembali
BG
SELESAI
PENGKAJIAN
TEKNIS
PERMOHONAN
PERPANJANGAN
SLF
PEMERIKSAAN
BERSAMA
Ya
PERSYARATAN
Opsional
Tidak
PERAWATAN
PERSYARATAN
Opsional
PERPANJANGAN
SLF
PERSETUJAN
Ya
Tidak
PERBAIKAN
LEGENDA
PELAKSANAAN
SERAH TERIMA
PEKERJAAN
PERAWATAN
Opsional, dilakukan
jika diperlukan
pemeriksaan
bersama kembali
dan/atau pengkajian
teknis kembali
Manfaat RISPK
1. Tersusunnya pedoman bagi Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta/kabupaten/kota dalam merumuskan kebijakan dan skenario
pengembangan yang dibutuhkan bagi kegiatan pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran.
2. Terwujudnya tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang fungsional,
andal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Meningkatkan komitmen pemerintah daerah, perencana dan masyarakat
dalam pemenuhan persyaratan keandalan kota, lingkungan bangunan
dan bangunan gedung.
4. Meningkatkan fungsi kelembagaan dinas/instansi yang terkait dengan
penyelenggaraan bangunan gedung pada pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran, termasuk didalamnya memuat
jumlah ideal personil pemadam kebakaran, struktur organisasi, tupoksi
dan jenis pelatihan pemadaman kebakaran.
5. Mengefektifkan pembangunan infrastruktur kota, pos kebakaran kota dan
mobil kebakaran dan kelengkapannya sesuai dengan SNI/Standar Baku.
Lingkup kegiatan
RSC
K
Identifikasi resiko
kebakaran
Analisis
permasalahan
Rekomendasi
pencegahan
kebakaran
RSP
K
Definisi SKKL
Sistem Keselamatan Kebakaran Lingkungan (SKKL)
adalah suatu mekanisme untuk mendayagunakan
seluruh komponen masyarakat dalam pencegahan
dan penanggulangan kebakaran sebuah
komunitas/lingkungan.
Manajemen Pencegahan
a. Pengendalian risiko kebakaran dalam bentuk kegiatan:
1) Pemeriksaan desain sistem proteksi kebakaran bangunan
gedung dan lingkungan bangunan dalam proses
perizinan dan SLF
2) Pemeriksaan berkala dalam rangka menjamin dan
mempertahankan terpeliharanya bangunan gedung dan
lingkungan bangunan dari ancaman bahaya kebakaran
dan penyalahgunaan penggunaan dan fungsi bangunan
gedung.
Edukasi
publik
b.3)
Mitigasi
risiko
kebakaran yang meliputi kegiatan :
4)
hukum
1) Penegakan
Pendataan dan
penaksiran risiko kebakaran pada
lingkungan BG
2) Penyusunan Prefire Plan yang berisi rencana strategi dan
taktik yang tepat untuk lingkungan yang mempunyai
potensi kebakaran
3) Penyiapan dan penyiagaan tenaga pemadam dan
penyelamat, peralatan teknis operasional, bahan pemadam,
serta informasi lapangan,
4) Pembinaan Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan
Manajemen Penanggulangan
Fungsi manajemen dalam penanggulangan kebakaran
adalah pemberian pelayanan secara cepat, akurat dan
efisien mulai dari informasi kebakaran diterima sampai api
padam:
Catatan:
1. Implementasi Fungsi manajemen proteksi kebakaran
pada perkotaan termasuk pembinaan Sistem Ketahanan
Kebakaran Lingkungan (SKKL)/Satuan Relawan
Kebakaran (SATLAKAR) menjadi tanggung jawab IPK
2. SKKL merupakan suatu mekanisme untuk
mendayagunakan seluruh komponen masyarakat
dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran
sebuah komunitas/lingkungan.
Kesimpulan