Professional Documents
Culture Documents
A; PENGERTIAN
Combustio adalah luka yang terjdi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan
benda-benda yang menghasilkan panas ( api, air panas, listrik ) atau zat yang bersifat
membakar ( asam kuat asam basa).
B; ETIOLOGI
Combustio disebabkan oleh 3 golongan yaitu :
e. Pasir
b; Air panas
f. Aliran listrikk
c;
Minyak panas
d; Logam panas
2; Zat kimia ( Chemist ) misalnya :
a; Lisol
e. Prostek
b; Alkohol
f. Zat phosper
c;
g. Pepsida
Kreolin
d; Nitrat argentin
h. Asam kuat
c;
Sinar X ( Rontgen )
C; PATHOFISIOLOGI
Akibat yang terlihat pada individu yang mengalami luka bakar merupakan hasil
dari penyebab efek panas itu sendiri terhadap kulit, efek dari panas terhadap elemen darah
atau pembuluh darah serta kelainan metabolik yang terjadi secara umum.
Efek terhadap kulit adalah merusak lapisan kulit sehingga mudah terjadi infeksi
menyebabkan panas dan cairan tubuh yang hilang bertambah banyak.
Efek terhadap pembuluh darah adalah berupa permeabilitas kapiler yang
meningkat sehingga cairan dan protein merembes menyebabkan hipovolemi dan syok. Fase
syok sering terjadi dalam 24 jam pertama.
D; GAMBARAN KLINIK
Untuk mengetahui gambaran klinik tentang Combustio maka perlu mempelajari :
: 9%
: 18 %
c;
: 18 %
: 9%
e;
: 18 %
f;
Perineum
: 9%
a; Grade I
-
b; Grade II
Grade II a
Jaringan yang rusak sebagian dermis, folikel, rambut, dan kelenjar keringat utuh.
Grade II b
c;
Jaringan yang rusak sampai dermis, hanya kelenjar keringan yang utuh.
Grade III
d; Grade IV
Luka bakar yang mengenai otot bahkan tulang.
c;
Luka bakar grade IV mengenai tangan, wajah, mata, telinga, kulit, genetalia serta
persendian ketiak, semua penderita dengan inhalasi luka bakar dengan konplikasi
berat dan menderita DM.
E; KOMPLIKASI
Combustio dapat menyebabkan masalah atau komplikasi pada pasien antara lain :
1;
Curling Ulcer
Curling Ulcer ( Tukak Curling ) merupakan komplikasi yang muncul pada hari ke
5 10, terjadi ulkur pada duodenum atau lambung, kadang-kadang dijumpai
hematemesis, antasida harus diberikan secara rutin pada penderita luka bakar sedang
hingga berat.
2;
Infeksi
Infeksi merupakan masalah utama, bila infeksi berat maka penderita dapat
mengalami sepsis antibiotik dengan spektrum luas perlu diberikan.
3;
4;
Konvulsi
Ini adalah komplikasi yang paling unik karena sering terjadi pada anak-anak.
Konvulsi disebabkan karena ketidakseimbangan elektrolit, hipoksia, infeksi obat-obatan (
Aminopillin, Dipenhidramin ) dan 33 % oleh sebab tidak diketahui.
Komplikasi luka bakar lain adalah timbulnya kontraktur gangguan kosmotik.
F; PATHWAYS
Combustio
Permeabilitas kapiler
Resiko tinggi
meningkat
infeksi
Kekakuan sendi
Nyeri panas
hilang berlebihan
Gangguan
merembes keluar
Kejang
Volume cairan
Dehidrasi
Kerusakan ginjal
aktivitas
Syok hipovolemik
Gangguan
Oedema
Aktivitas
Produksi urin
Gangguan nutrisi
berkurang
G;PENATALAKSANAAN MEDIS
1;
Pertolongan pertama
a; Penderita dijauhkan dari sumber trauma dan bila masih ada api padamkan dengan air
dan menutup dengan kain basah, bila zat kimia maka dianjurkan untuk membilas
dengan air mengalir, untuk listrik harus dilakukan pemutusan aliran listrik.
c;
Mendinginkan luka
Obat-obatan analgetik
d; Mencegah infeksi
Luka yang terjadi ditutup dengan kain bersih atau steril.
2;
f;
Formula Baxter
Hanya memakai cairan RL dengan jumlah luas luka bakar X BB ( dalam Kg ) + 4
CC, diberikan : 8 jam pertama dan nya : 16 jam berikutnya, untuk hari kedua
tergantung keadaan.
Formula Evans
Cairan yang diberikan adalah :
Formula Brook
a; Elektrolit
b; Koloid
: CC X BB X % luka bakar
c;
Dextros
Semua diberikan nya dalam 8 jam pertama dan sisanya 16 jam berikutnya.
c;
PENGKAJIAN
Tanggal pasien masuk
: 17 April 2003
Tanggal pengkajian
: 20 April 2003
Pukul : 09.35 WIB
1; Identitas Klien
Nama
: Nn. T
Umur
: 24 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Status
: Kawin
No. Register
: 62614
Diagnosa Medis
: Combustio
Dokter Penanggungjawab
: dr. H. Chamid T, SpB
Bangsal / Kamar No.
: Melati / II
2; Identitas Penanggungjawab
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Hub. Dengan pasien
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Alamat
II;
: Tn. S
: 28 tahun
: Laki-laki
: Suami
: Wiraswasta
: SLTP
: Islam
: Limpung - Batang
a; Keluhan Utama
Klien datang ke IGD dengan keluhan tubuh terkena api kompor dari perut ke
kepala.
b; Riwayat Penyakit Dahulu
Menurut keterangan klien dan keluarga, klien belum pernah mengalami sakit
seperti ini dan belum pernah diopname di Rumah Sakit.
2; Nutrisi Metabolik
a; Suhu Tubuh
- Keadaan kulit : Lembab
- Temperatur
: 37.30 C
b; Nutrisi
Status Nutrisi
- Karakteristik fisik : Turgor Baik
- Penampilan umum : KU : sedang/sedang
Sebelum sakit
Kebiasaan makan
3 x sehari 1 porsi
Jenis makanan
Nasi, sayur, lauk pauk
Kebiasaan minum
7 gelas/hari
Jenis minuman
Air putih, teh manis
Makanan pantangan
Tidak ada
Minuman pantangan
Tidak ada
Selera makan
Baik
Selama sakit
3 x sehari porsi
Sesuai diit
5 gelas/hari
Air putih, teh manis
Tidak ada
Tidak ada
Kurang
3; Pola Eliminasi
a; BAK
Kebiasaan BAK
+6 x sehari
+4 x sehari
Warna
Kuning jernih
Kuning
Kelancaran
Baik/lancar
Baik/lancar
Faktor yang mempengaruhi BAK klien adalah jenis makanan atau minuman
dan jumlah cairan yang masuk.
b; BAB
Kebiasaan BAB
1 x sehari
11
2 x sehari
Konsistensi
Lunak
Agak keras
Kelancaran
Baik
Baik
Warna
Kuning tengguli
Kuning kecoklatan
Faktor yang mempengaruhi BAB klien adalah jenis makanan dan mobolisasi
fisik.
4; Aktivitas dan latihan
a; Sebelum Sakit
Klien melaksanakan aktivitas dengan baik, baik sebagai istri maupun sebagai
anggota keluarga dan masyarakat.
b; Selama sakit
Mobilisasi klien selama sakit berkurang kerena klien merasa pusing, klien
hanya tiduran. Sehingga dalam melaksanakan aktivitas dan pemenuhan
kebutuhan sehari-hari dibantu oleh perawat dan keluarga.
c; Pemeriksaan Fisik
1; Inspeksi
Muka
: Lesu, terdapat lepuhan luka
Ranbut
: Bersih, hitam tidak rontok
Telinga
: Bersih tidak ada om dan serumen, pendenga
ran baik
Hidung
: Tidak ada polip dan epitaksis
Mata
: Tidak ada ikterik, konjungtiva normal
Dada
: Simetris, gerakan dada normal
Perut
: Terdapat lepuhan luka bakar
Kulit
: Bersih, terdapat luka, turgor jelek
Kuku
: Bersih, pendek
Ekstrimitas Atas
: Baik, terpasang infus sebelah kiri
Ekstrimitas bawah
: Baik, tidak ada odem dan Varises
2; Palpasi
Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Abdomen
: Nyeri pada kulit perut
Ekstrimitas
: Hangat, nadi 84 X/menit, irama jelas dan teratur
3; Perkusi
Dada
: Tidak ada krepitasi
Perut
: Tidak kembung
4; Auskultasi
Dada
: Bunyi jantung normal
Abdomen
: Peristaltik baik
d; Pernafasan
1; Jalan Nafas
Bersih tidak ada sumbatan
2; Respon Serebral
- Kesadaran : Compos Mentis
- Orientasi ruangan dan fasilitas baik
3; Sirkulasi dan Pernafasan
- Tekanan darah
: 110/70 mmHg
- Pernafasan
: 18 X/menit
- Nadi
: 84 X/menit
- Suhu tubuh
: 37,30 C
5; Pola Istirahat dan Tidur
Kebiasaan tidur
Malam + 8 jam
Malam + 4 jam seSiang hanya istirahat
ring terbangun.
Biasa.
Klien mengatakan tidak bisa tidur dan sering terbangun
Faktor yang mempengaruhi istirahat tidur klien adalah karena nyeri yang
dialaminya dan lingkungan tempat klien dirawat
a; Body Image
Klien merasa tubuhnya jelek.
b; Identitas Diri
Karakter kepribadian klien baik dan tenang.
c; Harga Diri
Klien berhubungan baik dengan keluarga, petugas kesehatan dan pengunjung.
7; Pola Peran Hubungan Sosial
- Hubungan antar anggota keluarga cukup harmonis, begitu juga dengan
masyarakat sekitarnya. Banyak tetangga, saudara klien yang menjenguk dan
menunggu secara bergantian.
- Klien dapat diajak kerjasama dalam prosedur tindakan perawatan dan
pengobatan dengan tim kesehatan.
- Status dalam keluarga klien merupakan anak ke dua dari lima bersaudara.
8; Pola Kognitif Persepsi
Pola kognitif klien baik, dapat berespon dengan lingkungan sekitar.
9; Pola Seksual
Klien berjenis kelamin perempuan dan belum pernah mengalami ganguan dengan
alat reprodukasinya.
10; Pola Koping Toleransi Stres
Klien dalam menghadapi suatu masalah selalu dibicarakan dengan keluarganya.
11; Pola nilai Kepercayaan
Klien dan keluarga beragama Islam, klien percaya bahwa penyakitnya akan segera
sembuh.
III; DATA PENUNJANG
Therapy tanggal 20April 2003
- Infus NaCl
32 tetes/menit
- Injeksi Ampicillin 1gr/8 jam
- Injeksi Cimetidin
1 gr/8 jam
- Injeksi Orasic
100 gr/12 jam
- Injeksi Gentamicyn 80 ge/12 jam
IV; PENGELOMPOKAN DATA
DATA SUBJEKTIF
- Klien mengatakan sakit bila bergerak.
- Klien mengatakan nyeri pada dearah lukabaker.
- Klien
mengatakan
cemas
terhadappenyakitnya.
V;
DATA OBJEKTIF
Luka baker dari perut ke kepala.
Klien menyeringai kesakitan.
Oedem pada daerah luka baker.
Terpasang infuse NaCl 32 tetes/menit
Luka masih basah, terdapat bula.
ANALISA DATA
No.
D AT A
PROBLEM
ETIOLOGI
1.
DS : Klien mengatakan sakit bilaRisiko
kurangnyaPerpindahan cairan
bergerak.
volume cairan tubuh. dari intravaskuler
DO : Odem pada daerah luka bakar
ke dalam rongga
( perut ke kepala ), terpasang
intestinal.
infus NaCl 32 tts/mnt.
Kerusakan ujung
2.
DS: Klien mengatakan nyeri padaGangguan rasa nyaujung saraf kulit
daerah luka bakar.
man nyeri
akibat luka bakar.
DO: Klien menyeringai kesakitan,
oedema pada daerah luka bakar.
Hilangnya lapisan
13
3.
pelindung
kulit
terjadisekunder terhadap
luka baker.
RENCANA
TTD
TUJUAN
TINDAKAN
Risiko kurangnya volume cairanKekurangan
1; Moniyor KU dan TTV
tubuh
berhubungan
denganvolume
cairan2; Monitor
pemasukan
1.
Perpindahan
cairan
daridapat
diatasi dan pengeluaran.
intravaskuler ke dalam ronggasetelah dikakukan3; Monitor cairan per
intestinal, ditandai dengan :
tindakan
infus
DS : Klien mengatakan sakit bila keperawatan
4; Anjurkan
untuk
bergerak.
selama 3x24 jqm, banyak istirahat.
DO : Odem pada daerah luka bakerdengan criteria :
5; Anjurkan
untuk
( perut ke kepala ),- Volume cairan
minum 8 gelas per
terpasang infus NaCl 32kembali normal.
hari.
tts/mnt.
- Tidak ada oedem
1;
Kaji
tingkat
nyeri.
2;
Atur posisi klien
senyaman mungkin.
3;
Alihkan
perhatian klien
4;
Kolaborasi
dengan dokter untuk
pemberian analgetik.
Klien
dapat
mengan
Gangguan rasa nyaman nyeri tisipasi rasa nyeri
berhubungan dengan kerusakansetelah dilakukan
ujung ujung saraf kulit akibattindakan
luka bakar, ditandai dengan :
keperawatan
DS: Klien mengatakan nyeri padadengan criteria :
daerah luka bakar.
- nyeri hilang atau
DO: Klien menyeringai kesakitan, berkurang.
Kaji luka selama
oedema pada daerah luka - Klien
merasa1;
mengganti
balutan.
bakar.
tenang.
2;
Gunakan teknik
Infeksi
dapat sterillisasi saat merawat
dicegah
setelah luka..
Kaji
adanya
dilakukan tindakan3;
Potensial
terjadi
infeksikeperawatan
sepsis,
perubahan
berhubungan dengan Hilangnyaselama 3x24 jam neurology..
lapisan pelindung kulit sekunderdengan criteria : 4;
Bersihkan luka
terhadap luka bakar ditandai- Infeksi
tidak dengan larutan steril.
dengan :
5;
Observasi luka :
ada.
DS: Klien mengatakan cemas- Luka
purulen
terhadap penyakitnya.
Pemberian
kering/sembuh. 6;
DO: terdapat luka baker di daerah- Tidak
ada antibiotic.
perut ke kepala, luka masih perluasan luka7;
Memberitahukan
basah, terdapat bula pada karena infeksi.
pada keluarga tentang
luka tersebut.
- Tidak
terjadi perawatan lanjut di
rumah.
peningkatan
suhu tubuh.
- Terbentuk
jaringan
granulasi.
2.
3.
dthBsWidA3oftrpaddl108dd3bllklastrow
VII; IMPLEMENTASI
No
TGL
JAM
No.
DX
11.30
20-05
2003
JENIS TINDAKAN
1; Moniyor KU dan TTV
14
mmHg
Klien
2 Monitor
pemasukan
danminum 1500 cc
gelas / hari.
pengeluaran.
Infus lancar 32 tts/
mnt.
3; Monitor cairan per infus
Klien tenang
4; Menganjurkan untuk banyak
Klien mengangguk.
istirahat.
5; Menganjurkan untuk minum 8
Klien
merasa
gelas per hari.
nyaman.
11.30
11.30
11.45
11.45
2
20-05
2003
12.00
12.00
12.15
12.15
Injeksi
novalgin
0,3 ( extra ).
20-05
2003
10.00
10.00
10.00
10.20
11.00
12.30
13.00
VIII; EVALUASI
No.
1.
20-05
2003
2.
20-05
2003
14.10
3.
20-05
2003
14.30
14.00
CATATAN PERKEMBANGAN
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O : Oedema mulai berkurang pada daerah luka bakar,
infuse NaCl aff, klien minum 2000 cc gelas/hari.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan mondisi klien agar tetap stabil.
S : Klien mangatakan nyeri mulai berkurang.
O: Klien tampak tenang.
A: Masalah belum taratasi
P: Lanjutkan rencana tindakan no. 1,2, 4
S: Klien mengatakan kulit agak bersih
O: Luka belum kering.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan rencana tindakan no. 2, 4, 6, 7
15
PARAF
IMPLEMENTASI II
No
TGL JAM
1
21-05
2003
09.00
No.
DX
2
09.16
12.30
21-05
2003
10.00
10.00
12.00
EVALUASI II
No.
1.
TGL
JENIS TINDAKAN
Klien
merasa
nyaman
2; Mengatur posisi klien senyamanKlien tenang
mungkin.
4. Kolaborasi dengan dokter untukKlien minum obat.
pemberian
analgetik
untuk
pemberian analgetik.
Kondisi
luka
kering.
2. Menggunakan teknik sterillisasi
Strerilitas terjaga.
saat merawat luka..
4. Membersihkan luka dengan larutanInjeksi masuk.
Keluarga mengerti
steril.
tentang prosedur
6; Memberikan antibiotic.
7. Memberitahukan pada keluargaperawatan luka.
tentang perawatan lanjut di rumah.
JAM No.
DX
21-05 200314.00 1
CATATAN PERKEMBANGAN
S : Klien mengatakan nyeri berkurang atau
hilang.
O : Klien tenang.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien agar tetap stabil
21-05 2003
2.
14.00 2
Mengetahui,
Kepala Ruang Melati
Agus Sri Hartati, AMK
16
PARAF