You are on page 1of 16

TINJAUAN TEORITIS COMBUSTIO

A; PENGERTIAN
Combustio adalah luka yang terjdi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan
benda-benda yang menghasilkan panas ( api, air panas, listrik ) atau zat yang bersifat
membakar ( asam kuat asam basa).

B; ETIOLOGI
Combustio disebabkan oleh 3 golongan yaitu :

1; Panas ( thermis ) misalnya :


a; Api

e. Pasir

b; Air panas

f. Aliran listrikk

c;

g. Suhu yang tinggi

Minyak panas

d; Logam panas
2; Zat kimia ( Chemist ) misalnya :
a; Lisol

e. Prostek

b; Alkohol

f. Zat phosper

c;

g. Pepsida

Kreolin

d; Nitrat argentin

h. Asam kuat

3; Sinar ( Radiasi ) misalnya :


a; Sinar matahari
b; Sinar laser

c;

Sinar X ( Rontgen )

C; PATHOFISIOLOGI
Akibat yang terlihat pada individu yang mengalami luka bakar merupakan hasil
dari penyebab efek panas itu sendiri terhadap kulit, efek dari panas terhadap elemen darah
atau pembuluh darah serta kelainan metabolik yang terjadi secara umum.
Efek terhadap kulit adalah merusak lapisan kulit sehingga mudah terjadi infeksi
menyebabkan panas dan cairan tubuh yang hilang bertambah banyak.
Efek terhadap pembuluh darah adalah berupa permeabilitas kapiler yang
meningkat sehingga cairan dan protein merembes menyebabkan hipovolemi dan syok. Fase
syok sering terjadi dalam 24 jam pertama.

D; GAMBARAN KLINIK
Untuk mengetahui gambaran klinik tentang Combustio maka perlu mempelajari :

1; Luas luka bakar


Luas luka bakar dapat ditentukan dengan cara Role of nine yaitu dengan tubuh
dianggap 9 % yang terjadi antara :

a; Kepala dan leher

: 9%

b; Dada dan perut

: 18 %

c;

: 18 %

Punggung hingga pantat

d; Anggota gerak atas masing-masing

: 9%

e;

Anggota gerak bawah masing-masing

: 18 %

f;

Perineum

: 9%

2; Derajat luka bakar


Untuk derajat luka bakar dibagi menjadi 4, yaitu :

a; Grade I
-

Jaringan yang rusak hanya epidermis.

Klinis ada nyeri, warna kemerahan, kulit kering.

Tes jarum ada hiperalgesia.

Lama sembuh + 7 hari.

Hasil kulit menjadi normal.

b; Grade II
Grade II a

Jaringan yang rusak sebagian dermis, folikel, rambut, dan kelenjar keringat utuh.

Rasa nyeri warna merah pada lesi.

Adanya cairan pada bula.

Waktu sembuh + 7 - 14 hari.

Grade II b

c;

Jaringan yang rusak sampai dermis, hanya kelenjar keringan yang utuh.

Eritema, kadang ada sikatrik.

Waktu sembuh + 14 21 hari.

Grade III

Jaringan yang rusak seluruh epidermis dan dermis.

Kulit kering, kaku, terlihat gosong.

Terasa nyeri karena ujung saraf rusak.

Waktu sembuh lebih dari 21 hari.

d; Grade IV
Luka bakar yang mengenai otot bahkan tulang.

3; Pengelolaan luka bakar


a; Luka bakar ringan
-

Luka bakar grade I dan II luasnya kurang 15 % pada orang dewasa.

Luka bakar grade I dan II luasnya kurang 10 % pada anak

Luka bakar grade III luasnya kurang 2 %

b; Luka bakar sedang

c;

Luka bakar grade II luasnya 15 25 % pada orang dewasa

Luka bakar grade II luasnya 10 20 % pada anak

Luka bakar grade II luasnya kurang 10 %

Luka bakar berat

Luka bakar grade II luasnya lebih dari 25 % pada orang dewasa

Luka bakar grade II luasnya lebih dari 20 % pada anak

Luka bakar grade III luasnya lebih dari 10 %

Luka bakar grade IV mengenai tangan, wajah, mata, telinga, kulit, genetalia serta
persendian ketiak, semua penderita dengan inhalasi luka bakar dengan konplikasi
berat dan menderita DM.

E; KOMPLIKASI
Combustio dapat menyebabkan masalah atau komplikasi pada pasien antara lain :

1;

Curling Ulcer
Curling Ulcer ( Tukak Curling ) merupakan komplikasi yang muncul pada hari ke
5 10, terjadi ulkur pada duodenum atau lambung, kadang-kadang dijumpai
hematemesis, antasida harus diberikan secara rutin pada penderita luka bakar sedang
hingga berat.

2;

Infeksi
Infeksi merupakan masalah utama, bila infeksi berat maka penderita dapat
mengalami sepsis antibiotik dengan spektrum luas perlu diberikan.

3;

Gangguan jalan nafas


Paling muncul dini pada hari pertama, terjadi karena lnhalasi aspirasi, oedema
paru-paru infeksi, penanganan dengan cara membersihkan jalan nafas, memberikan
oksigen traceostomi, pemberian kortikosteroid dosisi tinggi dan antobiotik.

4;

Konvulsi
Ini adalah komplikasi yang paling unik karena sering terjadi pada anak-anak.
Konvulsi disebabkan karena ketidakseimbangan elektrolit, hipoksia, infeksi obat-obatan (
Aminopillin, Dipenhidramin ) dan 33 % oleh sebab tidak diketahui.
Komplikasi luka bakar lain adalah timbulnya kontraktur gangguan kosmotik.

F; PATHWAYS
Combustio

Kerusakan pembuluh darah

Permeabilitas kapiler

Kerusakan kulit dan saraf

Resiko tinggi

meningkat

infeksi

Cairan dan protein

Kekakuan sendi

Nyeri panas

hilang berlebihan

Gangguan

merembes keluar

Kejang

Volume cairan

Dehidrasi

Kerusakan ginjal

aktivitas

Syok hipovolemik

Gangguan

Oedema

Aktivitas

Produksi urin
Gangguan nutrisi

berkurang

G;PENATALAKSANAAN MEDIS
1;

Pertolongan pertama

a; Penderita dijauhkan dari sumber trauma dan bila masih ada api padamkan dengan air
dan menutup dengan kain basah, bila zat kimia maka dianjurkan untuk membilas
dengan air mengalir, untuk listrik harus dilakukan pemutusan aliran listrik.

b; Mengurangi rasa nyeri dengan cara :

c;

Mendinginkan luka

Obat-obatan analgetik

Memberikan posisi yang benar dengan meletakkan luka yang lebih


tinggi

Menjaga jalan nafas

d; Mencegah infeksi
Luka yang terjadi ditutup dengan kain bersih atau steril.

2;

Tindakan di instalasi gawat darurat


Penderita yang dirawat dirumah sakit adalah :

a; Luka bakar grade II kurang dari 2 %


b; Luka mengenai muka, ekstrimitas dan perineum
c;

Luka bakar grade III lebih dari 2 %

d; Luka bakar pada anak-anak grade I lebih ari 10 %


e;

Luka bakar akibat listrik tegangan tinggi

f;

Luka bakar disertai trauma jalan nafas

g; Luka bakar dengan penyakit lain


PENANGANAN PERTAMA LUKA BAKAR

a; Pastikan Air way dan breathing sudah optimal.


b; Pemberian cairan. Ada beberapa formula :
-

Formula Baxter
Hanya memakai cairan RL dengan jumlah luas luka bakar X BB ( dalam Kg ) + 4
CC, diberikan : 8 jam pertama dan nya : 16 jam berikutnya, untuk hari kedua
tergantung keadaan.

Formula Evans
Cairan yang diberikan adalah :

a; Elektrolit dosis : 1 CC X BB Kg X % luka bakar


b; Koloid dosis : 1 CC X BB X % luka bakar
Dosis 2000 CC dewasa dan 1000 CC untuk anak.
Semua dijumlahkan dan diberikan nya dalam 8 jam pertama dan sisanya 16
jam berikutnya. Untuk hari kedua tergantung keadaan, elektrolit disini Evans
menggunakan Nacl 0,9 %.

Formula Brook

a; Elektrolit

: CC X BB Kg X % luka bakar ( biasanya RL )

b; Koloid

: CC X BB X % luka bakar

c;

: dewasa 2000 CC dan untuk anak 1000 CC

Dextros

Semua diberikan nya dalam 8 jam pertama dan sisanya 16 jam berikutnya.

c;

Pencegahan tetanus dengan pemberian ATS atau toxoid

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.T


DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN
DI RUANG MELATI RSUD KALISARI KAB. BATANG
I;

PENGKAJIAN
Tanggal pasien masuk
: 17 April 2003
Tanggal pengkajian
: 20 April 2003
Pukul : 09.35 WIB
1; Identitas Klien
Nama
: Nn. T
Umur
: 24 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Status
: Kawin
No. Register
: 62614
Diagnosa Medis
: Combustio
Dokter Penanggungjawab
: dr. H. Chamid T, SpB
Bangsal / Kamar No.
: Melati / II
2; Identitas Penanggungjawab
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Hub. Dengan pasien
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Alamat

II;

: Tn. S
: 28 tahun
: Laki-laki
: Suami
: Wiraswasta
: SLTP
: Islam
: Limpung - Batang

PENGKAJIAN 11 POLA FUNGSI GORDON


1; Persepsi Tentang Kesehatan dan Management Kesehatan
10

a; Keluhan Utama
Klien datang ke IGD dengan keluhan tubuh terkena api kompor dari perut ke
kepala.
b; Riwayat Penyakit Dahulu
Menurut keterangan klien dan keluarga, klien belum pernah mengalami sakit
seperti ini dan belum pernah diopname di Rumah Sakit.

c; Riwayat Penyakit Sekarang


Klien datang dari IGD keruang Melati pukul 10.00 WIB dengan keluhan
tubuh terkena api kompor dari perut ke kepala, sadar, perih, nafsu makan
berkurang, lemah, Tekanan darah : 110/70 mmHg, Suhu : 37,30 C , Nadi : 84
kali/menit, Pernafasan : 18 kali/menit.
d; Riwayat Pengobatan keluarga bila sakit
Klien dan keluarga biasa memeriksakan diri ke Puskesmas bila sakit. Anggota
keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menular
e; Pengobatan yang Sedang Dijalani
Klien sedang menjalani rawat inap di ruang Melati RSUD Kalisari Kabupaten
Batang dengan diagnosa Combustio.
f; Allergi
Klien tidak mempunyai riwayat allergi terhadap obat-obatan maupun
makanan.
g; Preventif Kesehatan Lingkungan
Lingkungan sekitar klien aman, jauh dari trauma mekanik, elektrik dan termal.
h; Preventif Gaya Hidup
Klien tidak merokok dan tidak minum minuman beralkohol.

2; Nutrisi Metabolik
a; Suhu Tubuh
- Keadaan kulit : Lembab
- Temperatur
: 37.30 C
b; Nutrisi
Status Nutrisi
- Karakteristik fisik : Turgor Baik
- Penampilan umum : KU : sedang/sedang
Sebelum sakit
Kebiasaan makan
3 x sehari 1 porsi
Jenis makanan
Nasi, sayur, lauk pauk
Kebiasaan minum
7 gelas/hari
Jenis minuman
Air putih, teh manis
Makanan pantangan
Tidak ada
Minuman pantangan
Tidak ada
Selera makan
Baik

Selama sakit
3 x sehari porsi
Sesuai diit
5 gelas/hari
Air putih, teh manis
Tidak ada
Tidak ada
Kurang

3; Pola Eliminasi
a; BAK
Kebiasaan BAK
+6 x sehari
+4 x sehari
Warna
Kuning jernih
Kuning
Kelancaran
Baik/lancar
Baik/lancar
Faktor yang mempengaruhi BAK klien adalah jenis makanan atau minuman
dan jumlah cairan yang masuk.
b; BAB
Kebiasaan BAB

1 x sehari
11

2 x sehari

Konsistensi
Lunak
Agak keras
Kelancaran
Baik
Baik
Warna
Kuning tengguli
Kuning kecoklatan
Faktor yang mempengaruhi BAB klien adalah jenis makanan dan mobolisasi
fisik.
4; Aktivitas dan latihan
a; Sebelum Sakit
Klien melaksanakan aktivitas dengan baik, baik sebagai istri maupun sebagai
anggota keluarga dan masyarakat.
b; Selama sakit
Mobilisasi klien selama sakit berkurang kerena klien merasa pusing, klien
hanya tiduran. Sehingga dalam melaksanakan aktivitas dan pemenuhan
kebutuhan sehari-hari dibantu oleh perawat dan keluarga.
c; Pemeriksaan Fisik
1; Inspeksi
Muka
: Lesu, terdapat lepuhan luka
Ranbut
: Bersih, hitam tidak rontok
Telinga
: Bersih tidak ada om dan serumen, pendenga
ran baik
Hidung
: Tidak ada polip dan epitaksis
Mata
: Tidak ada ikterik, konjungtiva normal
Dada
: Simetris, gerakan dada normal
Perut
: Terdapat lepuhan luka bakar
Kulit
: Bersih, terdapat luka, turgor jelek
Kuku
: Bersih, pendek
Ekstrimitas Atas
: Baik, terpasang infus sebelah kiri
Ekstrimitas bawah
: Baik, tidak ada odem dan Varises
2; Palpasi
Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Abdomen
: Nyeri pada kulit perut
Ekstrimitas
: Hangat, nadi 84 X/menit, irama jelas dan teratur
3; Perkusi
Dada
: Tidak ada krepitasi
Perut
: Tidak kembung
4; Auskultasi
Dada
: Bunyi jantung normal
Abdomen
: Peristaltik baik
d; Pernafasan
1; Jalan Nafas
Bersih tidak ada sumbatan
2; Respon Serebral
- Kesadaran : Compos Mentis
- Orientasi ruangan dan fasilitas baik
3; Sirkulasi dan Pernafasan
- Tekanan darah
: 110/70 mmHg
- Pernafasan
: 18 X/menit
- Nadi
: 84 X/menit
- Suhu tubuh
: 37,30 C
5; Pola Istirahat dan Tidur
Kebiasaan tidur

Malam + 8 jam
Malam + 4 jam seSiang hanya istirahat
ring terbangun.
Biasa.
Klien mengatakan tidak bisa tidur dan sering terbangun
Faktor yang mempengaruhi istirahat tidur klien adalah karena nyeri yang
dialaminya dan lingkungan tempat klien dirawat

6; Pola Persepsi dan konsep diri


12

a; Body Image
Klien merasa tubuhnya jelek.
b; Identitas Diri
Karakter kepribadian klien baik dan tenang.
c; Harga Diri
Klien berhubungan baik dengan keluarga, petugas kesehatan dan pengunjung.
7; Pola Peran Hubungan Sosial
- Hubungan antar anggota keluarga cukup harmonis, begitu juga dengan
masyarakat sekitarnya. Banyak tetangga, saudara klien yang menjenguk dan
menunggu secara bergantian.
- Klien dapat diajak kerjasama dalam prosedur tindakan perawatan dan
pengobatan dengan tim kesehatan.
- Status dalam keluarga klien merupakan anak ke dua dari lima bersaudara.
8; Pola Kognitif Persepsi
Pola kognitif klien baik, dapat berespon dengan lingkungan sekitar.
9; Pola Seksual
Klien berjenis kelamin perempuan dan belum pernah mengalami ganguan dengan
alat reprodukasinya.
10; Pola Koping Toleransi Stres
Klien dalam menghadapi suatu masalah selalu dibicarakan dengan keluarganya.
11; Pola nilai Kepercayaan
Klien dan keluarga beragama Islam, klien percaya bahwa penyakitnya akan segera
sembuh.
III; DATA PENUNJANG
Therapy tanggal 20April 2003
- Infus NaCl
32 tetes/menit
- Injeksi Ampicillin 1gr/8 jam
- Injeksi Cimetidin
1 gr/8 jam
- Injeksi Orasic
100 gr/12 jam
- Injeksi Gentamicyn 80 ge/12 jam
IV; PENGELOMPOKAN DATA
DATA SUBJEKTIF
- Klien mengatakan sakit bila bergerak.
- Klien mengatakan nyeri pada dearah lukabaker.
- Klien
mengatakan
cemas
terhadappenyakitnya.
V;

DATA OBJEKTIF
Luka baker dari perut ke kepala.
Klien menyeringai kesakitan.
Oedem pada daerah luka baker.
Terpasang infuse NaCl 32 tetes/menit
Luka masih basah, terdapat bula.

ANALISA DATA
No.
D AT A
PROBLEM
ETIOLOGI
1.
DS : Klien mengatakan sakit bilaRisiko
kurangnyaPerpindahan cairan
bergerak.
volume cairan tubuh. dari intravaskuler
DO : Odem pada daerah luka bakar
ke dalam rongga
( perut ke kepala ), terpasang
intestinal.
infus NaCl 32 tts/mnt.
Kerusakan ujung
2.
DS: Klien mengatakan nyeri padaGangguan rasa nyaujung saraf kulit
daerah luka bakar.
man nyeri
akibat luka bakar.
DO: Klien menyeringai kesakitan,
oedema pada daerah luka bakar.
Hilangnya lapisan
13

DS: Klien mengatakan cemas terhadap


penyakitnya.
Potensial
DO: terdapat luka bakar di daerahinfeksi
perut ke kepala, luka masih
basah, terdapat bula pada luka
tersebut.

3.

pelindung
kulit
terjadisekunder terhadap
luka baker.

VI; PERENCANAAN PERAWATAN


No
DIAGNOSA KEPERAWATAN

RENCANA
TTD
TUJUAN
TINDAKAN
Risiko kurangnya volume cairanKekurangan
1; Moniyor KU dan TTV
tubuh
berhubungan
denganvolume
cairan2; Monitor
pemasukan

1.

Perpindahan
cairan
daridapat
diatasi dan pengeluaran.
intravaskuler ke dalam ronggasetelah dikakukan3; Monitor cairan per
intestinal, ditandai dengan :
tindakan
infus
DS : Klien mengatakan sakit bila keperawatan
4; Anjurkan
untuk
bergerak.
selama 3x24 jqm, banyak istirahat.
DO : Odem pada daerah luka bakerdengan criteria :
5; Anjurkan
untuk
( perut ke kepala ),- Volume cairan
minum 8 gelas per
terpasang infus NaCl 32kembali normal.
hari.
tts/mnt.
- Tidak ada oedem

1;

Kaji
tingkat
nyeri.
2;
Atur posisi klien
senyaman mungkin.
3;
Alihkan
perhatian klien
4;
Kolaborasi
dengan dokter untuk
pemberian analgetik.

Klien
dapat
mengan
Gangguan rasa nyaman nyeri tisipasi rasa nyeri
berhubungan dengan kerusakansetelah dilakukan
ujung ujung saraf kulit akibattindakan
luka bakar, ditandai dengan :
keperawatan
DS: Klien mengatakan nyeri padadengan criteria :
daerah luka bakar.
- nyeri hilang atau
DO: Klien menyeringai kesakitan, berkurang.
Kaji luka selama
oedema pada daerah luka - Klien
merasa1;
mengganti
balutan.
bakar.
tenang.
2;
Gunakan teknik
Infeksi
dapat sterillisasi saat merawat
dicegah
setelah luka..
Kaji
adanya
dilakukan tindakan3;
Potensial
terjadi
infeksikeperawatan
sepsis,
perubahan
berhubungan dengan Hilangnyaselama 3x24 jam neurology..
lapisan pelindung kulit sekunderdengan criteria : 4;
Bersihkan luka
terhadap luka bakar ditandai- Infeksi
tidak dengan larutan steril.
dengan :
5;
Observasi luka :
ada.
DS: Klien mengatakan cemas- Luka
purulen
terhadap penyakitnya.
Pemberian
kering/sembuh. 6;
DO: terdapat luka baker di daerah- Tidak
ada antibiotic.
perut ke kepala, luka masih perluasan luka7;
Memberitahukan
basah, terdapat bula pada karena infeksi.
pada keluarga tentang
luka tersebut.
- Tidak
terjadi perawatan lanjut di
rumah.
peningkatan
suhu tubuh.
- Terbentuk
jaringan
granulasi.

2.

3.

dthBsWidA3oftrpaddl108dd3bllklastrow

VII; IMPLEMENTASI
No
TGL

JAM

No.
DX

11.30

20-05
2003

JENIS TINDAKAN
1; Moniyor KU dan TTV

14

RESPON KLIEN TTD


S: 36,5 o C N: 92
x/mnt Rr : 20
x/mnt Td: 110/80

mmHg
Klien
2 Monitor
pemasukan
danminum 1500 cc
gelas / hari.
pengeluaran.
Infus lancar 32 tts/
mnt.
3; Monitor cairan per infus
Klien tenang
4; Menganjurkan untuk banyak
Klien mengangguk.
istirahat.
5; Menganjurkan untuk minum 8
Klien
merasa
gelas per hari.
nyaman.

11.30
11.30
11.45
11.45
2

20-05
2003

12.00
12.00

1; Mengkaji tingkat nyeri. klien


Klien mau diajak
2; Mengatur posisi klien senyamanngobrol.
mungkin.
3; Mengalihkan perhatian klien

12.15
12.15

Injeksi
novalgin
0,3 ( extra ).

4; Kolaborasi dengan dokter untuk


pemberian
analgetik
pemberian analgetik.

20-05
2003

10.00

10.00
10.00
10.20
11.00
12.30

13.00

VIII; EVALUASI
No.

untukKondisi luka masih


basah.
Sterilisasi terjaga.
1. Mengkaji luka selama menggantiSuhu 37oC.
balutan.
2. Menggunakan teknik sterillisasiLuka tetap bersih.
saat merawat luka..
Purulen tidak ada.
3.
Mengkaji
adanya
sepsis,Drainase (-)
perubahan neurology..
Injeksi
4. Membersihkan luka dengan larutanAmpicilin 1 gr/8
steril.
jam
5; Mengobservasi luka : purulenCimetidhim
1
drainase.
amp/8jam
Orasic 100 gr /
6; Memberikan antibiotic.
8jam
Gentamicin 80 gr /
8jam
Kuluarga mengerti
tentang
Prosedur perawatan
luka.
7. Memberitahukan pada keluarga
tentang perawatan lanjut di
rumah.

TGL JAM No.


DX

1.

20-05
2003

2.

20-05
2003

14.10

3.

20-05
2003

14.30

14.00

CATATAN PERKEMBANGAN
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O : Oedema mulai berkurang pada daerah luka bakar,
infuse NaCl aff, klien minum 2000 cc gelas/hari.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan mondisi klien agar tetap stabil.
S : Klien mangatakan nyeri mulai berkurang.
O: Klien tampak tenang.
A: Masalah belum taratasi
P: Lanjutkan rencana tindakan no. 1,2, 4
S: Klien mengatakan kulit agak bersih
O: Luka belum kering.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan rencana tindakan no. 2, 4, 6, 7

15

PARAF

IMPLEMENTASI II
No
TGL JAM
1

21-05
2003

09.00

No.
DX
2

09.16
12.30

21-05
2003

10.00

10.00
12.00

EVALUASI II
No.
1.

TGL

JENIS TINDAKAN

Klien
merasa
nyaman
2; Mengatur posisi klien senyamanKlien tenang
mungkin.
4. Kolaborasi dengan dokter untukKlien minum obat.
pemberian
analgetik
untuk
pemberian analgetik.
Kondisi
luka
kering.
2. Menggunakan teknik sterillisasi
Strerilitas terjaga.
saat merawat luka..
4. Membersihkan luka dengan larutanInjeksi masuk.
Keluarga mengerti
steril.
tentang prosedur
6; Memberikan antibiotic.
7. Memberitahukan pada keluargaperawatan luka.
tentang perawatan lanjut di rumah.

1; Mengkaji tingkat nyeri. Klien

JAM No.
DX

21-05 200314.00 1

RESPON KLIEN TTD

CATATAN PERKEMBANGAN
S : Klien mengatakan nyeri berkurang atau
hilang.
O : Klien tenang.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien agar tetap stabil

21-05 2003
2.

14.00 2

S : Klien mengatakan kulitnya bersih.


O : Luka kering
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien agar tetap stabil

Mengetahui,
Kepala Ruang Melati
Agus Sri Hartati, AMK

16

PARAF

You might also like