Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Bab II
Laporan Kasus
2.1 Identitas
Nama
: Tn. R
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 51 tahun
Alamat
: pasuruan
No.Billing
: 00-18-22-84
MRS
:27-08-2013
2.2 Anamnesa
Keluhan utama: sesak nafas
Autoanamnesa: pasien mengeluh sesak nafas sejak 2 minggu memberat 1 minggu ini,
sesak tidak menghilang dengan istirahat. Disertai batuk berdahak warna putih dan bengkak
dikedua kaki sejak 2 minggu SMRS.
Pasien juga mengeluh mual dan muntah tiap makan dan minum berisi makanan sebanyak 1
gelas.
Riwayat tekanan darah tinggi (+) tidak berobat rutin, saat itu tekanan darahnya 160/..
PR = 88bpm
RR =32tpm
GCS E4V5M6
Head
Anemic+
Icteric -
Neck
Thorax cor
lung
I:Simetric, P: SF D = S v v Rh + +
vv
Wh - + +
--
vv
++
--
Abdomen
Extremities
Nilai
Leukocyte
24.100
3500-10000/L
SGOT
29
11-41 U/L
Haemoglobin
5.01
11,0-16,5g/dl
SGPT
31
10-41 U/L
Bun
124,9
Cr
16,7
GDA
109,7
Pemeriksaan Penunjang:
Radiologi: Thorax AP
ECG:
Lab
0,7-1,5mg/Dl
Nilai
Na
140,9
136-145Mmol / L
7,22
3.5-5.0Mmol / L
Cl
105
98-106Mmol / L
Pengobatan:
-
O2 2-4 lpm
Diet rendah garam <2gr/hr, protein 0.6-0.8 g/kgbb/hari
Inj. Ceftriaxon 2x1g
Inj. Furosemid 40-40-40mg
Inj. Ondancentron 3x4mg
Koreksi hiperkalemia: inj. Ca gluconas 1amp, inj. D40 % 2 flash, inj humulin R 10 unit
iv
Terapi pengganti ginjal
BAB III
Pembahasan
Gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari 3 bulan,
berdasarkan kelainan patologis atau petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria. Jika tidak
ada tanda kerusakan ginjal, diagnosis penyakit ginjal kronik ditegakkan jika nilai laju filtrasi
glomerulus kurang dari 60 ml/menit/1,73m.2
Salah satu manifestasi pada gagal ginjal kronik adalah gangguan keseimbangan
elektrolit yaitu hiperkalemia. Pada pasien ini didapatkan kadar kalium sebesar 7,22.
Hiperkalemia adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium darah lebih dari 5,0 mmol/L
darah yang terjadi karena pelepasan dari sel atau penurunan pengeluaran dari ginjal.10
Kadar normal kalium serum berkisar antara 3,5-5,3 mmol/L. Klasifikasi hiperkalemia:1. Mild
(K 5,5-6,0), 2. Moderate (K 6,1-6,9), 3. Severe (K >7,0). 11
Hiperkalemia meningkatkan
Manifestasi klinis pasien dengan mild dan moderate hiperkalemia biasanya tidak
spesifik dan mungkin hanya dengan keluhan lemas, lelah, mual, muntah, nyeri perut dan
diare. Severe hiperkalemia merupakan kondisi yang mengancam nyawa seperti terjadi
aritmia, dan kelemahan otot. Pada analisa EKG didapatkan :6
o Elevasi gelombang T-wave
o Pelebaran kompleks QRS
o Interval PR yang memanjang
o Gelombang P menghilang
Ketika konsentrasi kalium plasma berkisar 5,5 mmol/L ditandai dengan adanya elevasi dan
penyempitan gelombang T yang biasanya ditemukan (fig13-1). Perubahan gelombang T ini
jelas terlihat pada pemasangan precordial Lead EKG. Pada hiperkalemia yang berat,
interval PR memanjang, amplitudo QRS menurun dan interval QRS melebar (biasanya
terlihat pada nilai kalium > 6,5 mmol/L). Pada pokoknya , gel P menghilang. Pada
hiperkalemia preterminal ditandai dengan melebarnya kompleks QRS dengan gelombang T,
gambaran EKG berupa sine wave. Pada keadaan ini juga terjadi flutter dan fibrilasi
ventrikel atau asistole biasanya terjadi dalam jangka waktu yang singkat. Hubungan antara
tingkat hiperkalemia dengan efeknya pada jaringan lebih baik pada konsentrasi kalium yang
lebih tinggi dari pada konsentrasi yang rendah. Jadi, pelebaran dari kompleks QRS lebih
dipercaya dalam memperkirakan nilai kalium serum dari pada elevasi dari gel T. Meskipun
perubahan EKG dapat dideteksi selama fase awal hiperkalemia. Pada suatu kecurigaan
klinik dan pengukuran laboratorium kalium serum adalah esensial untuk diagnosa pasti
hiperkalemia dan untuk menghindari morbiditas dan mortalitas yang berhubungan dengan
keadaan ini.6
definitif
pada
pasien
dengan
severe
hiperkalemia
kalium
adalah
pada
BAB IV
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
1.
Rindiastuti Y. Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Gagal
Ginjal Kronik. Solo: UNS; 2012.
2.
Annisa D. Gagal Ginjal Kronik. Sumatera Utara: Universitas
Sumatera Utara; 2011.
3.
Johnson LE. The Merck Manual 2008.
4.
Sari M. Manajemen Penyakit Ginjal Kronik Stadium V
Predialisis. Medan: FK USU; 2012.
5.
Mambo. Peran Elektrolit dalam Tubuh. Gresik: Rumah Sakit
Semen Gresik; 2013. p. 1-2.
6.
Y A. Hiperkalemia2008.
7.
Suwitra. Gagal Ginjal Kronik. Medan USU; 2006.
8.
Sheet. NCKDF. Chronic Kidney Disease. CDC. 2010.
9.
Evan, Greenberg. Hyperkalemia. J Intensive Care Med
2005;20:272-90.
10. harrison TR, Resnick WR. Harrison's Principles of Internal
Medicine. New york2008.
11. Ahee P, Crowe AV. The Management of Hyperkalemia in The
Emergency Department. J Accid Emerg Med 2000;17:188-91.
12. Mushiyakh Y, Dangaria H. Treatment and Pathogenesis of
Acute Hyperkalemia. Journal of Community Hospital Internal
Medicine Perspectives. 2011;1.
13. Elliot MJ. Management of Patients with Acute Hyperkalemia.
CMAJ. 2010:1631-5.