Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan berarti suatu imu yang didapat dengan cara mengetahui,
yang dilakukan dengan cara-cara yang tidak sekadar tahu. Kata ilmu sendiri juga
dapat dikaitkan dengan kata sifat ilmiah yang artinya berdasarkan kaidah
keilmuwan, yang terdiri dari syarat-syarat, misalnya (mendapatkan pengetahuan
yang didapat dengan) bukti, cara mendapatkannya (metode), kegunaannya, dan
cakupan-cakupannya yang relevan. R.Harre mendefinisikan ilmu sebagai a
collection of well-attested theories which explain the patterns regularities and
irregularities among carefully studied phenomena atau kumpulan teori-teori
yang sudah diuji coba yang menjelaskan tentang pola-pola yang teratur atau pun
tidak teratur di antara fenomena yang dipelajari secara hati-hati.
Ilmu pengetahuan dapat dipahami sebagai proses, prosedur, maupun sebagai
produk atau hasil. Sebagai proses, ilmu merupakan proses yang terdiri dari
kegiatan-kegiatan mendapatkan pengetahuan, wawasan, dan kesimpulan. Sebagai
proses, kelahiran ilmu merupakan hasil capaian dari proses yang panjang,
melibatkan tindakan manusia dalam mengamati, mendekati, dan memahami
obyek atau gejala alam maupun sosial.
Sebagai prosedur, ilmu berkaitan dengan penggunaan cara yang ketat
digunakan agar proses mencari ilmu dapat berjalan dengan baik. Untuk
menghasilkan sesuatu yang benar, diperlukan metode atau prosedur yang benar
pula. Prosedur membuat kita mengerti bahwa dibutuhkan cara-cara tertentu untuk
mendapatkan suatu kesimpulan (pengetahuan) yang benar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Ilmu?
2. Bagaimana Ilmu Sebagai Proses?
3. Bagaimana Metode-metode untuk memperoleh pengetahuan?
4. Apa Pengetahuan ilmiah?
5. Bagaimana Metode ilmiah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Apa Pengertian Ilmu
2. Untuk mengetahui dan memahami Bagaimana Ilmu Sebagai Proses
3. Untuk
mengetahui
dan
memahami
Bagaimana Metode-metode
memperoleh pengetahuan
4. Untuk mengetahui dan memahami Apa Pengetahuan ilmiah
5. Untuk mengetahui dan memahami Bagaimana Metode ilmiah
BAB II
untuk
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu.
Pengetahuan ilmuah atau ilmu (bah. Inggris Science dan Latin Scientia yang
diturunkan dari kata scire), memiliki makna ganda, yaitu; mengetahui (to know),
dan belajar (to learn). Sisi pertama to know menunjuk pada aspek statis ilmu,
yaitu sebagai hasil, berupa pengetahuan sistematis. Sisi kedua menunjuk pada
hakikat dinamis ilmu, sebagai sebuah proses (aktivitas-metodis). Sisi kedua
tersebut hendak menunjukkan bahwa ilmu sebagai aktifitas pembelajaran,
bukanlah sebuah aktifitas menunggu secara pasif, melainkan merupakan sebuah
usaha secara aktif untuk menggali, mencari, mengejar, atau menyelidiki sampai
pengetahuan itu diperoleh secara utuh, obyektif, valid, dan sistematis.1
Tegasnya, pengertian ilmu, dalam hal ini, menunjuk pada tiga hal, yaitu;
pertama; ilmu sebagai proses berupa aktifitas kognitif-intelektuali (aktivitas
penelitian), kedua; ilmu sebagai prosedur berupa metode ilmiah, dan ketiga;. Ilmu
sebagai hasil atau produk berupa pengetahuan sistematis. Penjelasannya
demikian:
Ilmu sebagai aktifitas, menggambarkan hakikat ilmu sebagai sebuah
rangkaian aktivitas pemikiran rasional, kognitif, dan teleologis (tujuan). Rasional
artinya, proses aktifitas yang menggunakan kemampuan pemikiran untuk menalar
dengan tetap berpegang pada kaidah-kaidah logika, kognitif artinya; aktivitas
pemikiran yang bertalian dengan; pengenalan, pencerapan, pengkonsepsian,
dalam membangun pemahaman pemahaman secara terstruktur guna memperoleh
pengetahuan, dan teleologis artinya; proses pemikiran dan penelitian yang
mengarah
pada
pencapaian
tujuan-tujuan tertentu,
misalnya;
kebenaran
Adib, Mohammad, Filsafat Ilmu Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu
Pengetahuan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010. Hal 87
dan aplikasi atau penerapan. Semua itu dilakukan setiap ilmuwan dalam bentuk
penelitian, pengkajian, atau dalam rangka pengembangan ilmu.2
Pengertian ilmu sebagaimana di atas, dapat ditinjau dari tiga sudut, yaitu; ilmu
sebagai aktivitas, ilmu sebagai pengetahuan sistematis, ilmu sebagai metode (The
Liang Gie 1996:130). Ilmu sebagai aktivitas kognitif harus mematuhi berbagai
kaidah pemikiran logis, sementara, disebut pengetahuan sistematis karena ilmu
merupakan hasil dari pelaksanaan proses-proses kognitif yang terpercaya, dan
sistematis, Ilmu disebut metodik karena ilmu sebagai aktivitas kognitif
(intelektual) sampai perwujudannya sebagai pengetahuan sistematis, terjalin
dalam sebuah langkah atau prosedur ilmu yang disebut metode. Pandangan
tersebut mengantarkan pada sebuah rumusan yang bersifat tentatif tentang ilmu
sebagai berikut;
Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional kognitif, dengan
berbagai metode berupa anek prosedur dan tata langkah, sehingga menghasilkan
kumpulan pengetahuan yang sitematis mengenai gejala-gejala kealaman,
kemasyarakatan, dan keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh
pemahaman, memberikan penjelasan, atau penerapan.
B. Ilmu Sebagai Produk
Dilihat dari tipe dan jenisnya, Ilmu itu sendiri dibagi menjadi tiga: Pertama,
ilmu sebagai inti dalam kehidupan sosial. Biasanya ilmu tipe demikian
dikendalikan oleh elit sosial yang memandang bahwa tradisi masyarakat sebagai
standar kebenaran. Konsekwensinya adalah dogmatisasi ilmu akibat kebenaran
yang serba normatif. Kedua, ilmu sebagai proses. Dalam konteks ini kebenaran
sebagai main goal dari ilmu pengetahuan dijadikan sebagai bahan antara, dimana
kebenaran akhirnya terus diverifikasi melalui berbagai penelitian dan eksperimen.
Ketiga, ilmu sebagai produk. Hal ini masih berkaitan dengan ilmu tipe kedua.
2
Adib, Mohammad, Filsafat Ilmu Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu
Pengetahuan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010. Hal 87
mengatakan bahwa
Rudolf Carnap, Konsep Ilmu, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), hal.148.
Gie, The Liang, Pengantar Filsafat Ilmu, Yogyakarta: Liberty. 2004, hal 36
otoritas dan pikiran kritis, serta tindakan secara ilmiah. Usaha yang dilakukan
secara non-ilmiah menghasilkan pengetahuan (knowledge), dan bukan science.
Sedangkan melalui usaha yang bersifat ilmiah menghasilkan pengetahuan ilmiah
atau ilmu.
Dalam konsep filsafat Islam, ilmu (yang dalam bahsa Arab al-ilmberarti
pengetahuan
atau knowledge)
bisa
diperoleh
melalui
dua
jalan,
yaitu
nilai
pengalaman,
melainkan
pengalaman
paling-paling
pendorong
dalam
penyelidikannya
untuk
memperoleh
Gie, The Liang, Pengantar Filsafat Ilmu, Yogyakarta: Liberty. 2004, hal 36
D.
Pengetahuan ilmiah
Menurut Sudarminta pengetahuan ilmiah adalah jenis pengetahuan yang
diperoleh dan dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah atau dengan
menerapkan cara kerja atau metode ilmiah. Sedangkan menurut Ahmad Tafsir
pengetahuan ilmiah atau dia menyebutnya pengetahuan sain ialah pengetahuan
yang rasional dan di dukung bukti empiris dan metodenya menggunakan metode
Kattsoff, Louis O., Pengantar Filsafat, terjemah: Soejono Soemargono, Yogyakarta: Tiara
Wacana. 2004, hal 122
menjelaskan
bahwa
pengetahuan
ilmiah
adalah
Kattsoff, Louis O., Pengantar Filsafat, terjemah: Soejono Soemargono, Yogyakarta: Tiara
Wacana. 2004, hal 122
10
George
Abell
yang
dikutip
dalam tulisan
Cecep
3.
11
1. Kenali bahwa suatu situasi yang tak menentu itu ada. Ini merupakan situasi
bertentangan atau kabur yang mengharuskan penyelidikan.
2. Nyatakan masalah itu dalam istilah-istilah spesifik.
3. Rumuskan suatu hipotesis kerja.
4. Rancangan suatu metode penyelidikan yang terkendalikan dengan jalan
pengamatan atau dengan jalan percobaan ataupun kedua-duanya.
5. Kumpulkan dan catat bahan pembuktian atau data kasar.
6. Alihkan data kasar ini menjadi suatu pernyataan yang mempunyai makna dan
kepentingan.
7. Tibalah pada suatu penegasan yang tampak dapat dipertanggungjawabkan.
8. Satupadukan penegasan yang dapat dipertanggungjawabkan itu, kalau terbukti
merupakan pengetahuan baru dalam ilmu, dengan kumpulan pengetahuan
yang telah mapan.11
11
Suhartono, Suparlan, Filsafat Ilmu Pengetahuan (Persoalan Eksistensi dan Hakikat Ilmu
Pengetahuan), Jogjakarta: Ar-ruzz. 2005. Hal 159
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu hanya terdapat dan dimulai dari aktivitas manusia, sebab hanya manusia
yang memiliki kemampuan rasional dalam melakukan aktivitas kognitif yang
menyangkut pengetahuan, dan selalu mendambakan berbagai tujuan yang
berkaitan dengan ilmu.
Dalam wujudnya ilmu dibagi ke dalam tiga bagian yaitu ilmu sebagai proses,
prosedur, dan produk.
Ilmu sebagai proses memiliki arti suatu aktivitas manusia, yakni perbuatan
melakukan sesuatu yang dilakukan oleh manusia, dan ilmu itu sendiri terdiri dari
satu atau rangkaian aktivitas yang merupakan sebuah proses yang bersifat
rasional, kognitif, dan teleologis. Sedangkan Ilmu sebagai prosedur atau ilmu
sebagai metode ilmiah merupakan prosedur yang mencakup pikiran, pola kerja,
tata langkah, dan cara teknik untuk memperoleh kebenaran ilmiah. Terakhir yaitu
ilmu sebagai produk bermakna pengetahuan ilmiah yg kebenarannya dapat diuji
secara ilmiah, yg mencakup Jenis-jenis sasaran; bentuk-bentuk pernyataan;
Ragam-ragam proposisi; ciri-ciri pokok; Pembagian secara sistematis.
B. Kritik dan Saran
Demikian makalah ini kami buat dengan semaksimal mungkin. Penulis
menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan baik dalam penulisan maupun dari materi yang disajikan. Dengan
sangat berharap kami menantikan kritik dan saran dari semu pihak. Atas kritik dan
saran nantinya kami ucapkan terima kasih
13
DAFTAR PUSTAKA
Adib, Mohammad, Filsafat Ilmu Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu
Pengetahuan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010.
Bakker, Anton, Metodologi Penelitian Filsafat, Yogyakarta: Kanisius. 2002.
Gie, The Liang, Pengantar Filsafat Ilmu, Yogyakarta: Liberty. 2004.
Kattsoff, Louis O., Pengantar Filsafat, terjemah: Soejono Soemargono, Yogyakarta:
Tiara Wacana. 2004.
Kuntjojo, Filsafat Ilmu (Diktat Program Studi Pendidikan Bimbingan dan
Suhartono, Suparlan, Filsafat Ilmu Pengetahuan (Persoalan Eksistensi dan Hakikat
Ilmu Pengetahuan), Jogjakarta: Ar-ruzz. 2005.
14
KATA PENGANTAR
Asslamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayahnya , penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul : Ilmu
Sebagai Prosedure. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi
motifasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan baik dalam penulisan maupun materi yang disajikan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan masukan serta kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Atas kritik dan saran yang
disampaikan nantinya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bengkulu,
Juni 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
15
DAFATR ISI....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu................................................................................
D. Pengetahuan ilmiah.........................................................................
13
13
iii
MAKALAH
ii
FILSAFAT
ILMU
16
DISUSUN OLEH
Reza Olan Sari
1416323224
Dosen
Drs. Salim Bella Pilli, Lc, M.Ag
17