You are on page 1of 79
LAPORAN PENELITIAN MADYA KAJIAN BAHAN AJAR Se Evaluasi Bahan Ajar Mata Kuliah Konsep Dasar IPS (PDGK4102) Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Bahan Ajar Efektif Bagi Mahasiswa $1 PGSD UT. Oleh: Suhartono Ngadi Marsinah Hanafi AA Ketut Budiastra JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 Lembar Pengesahan a. Judul Penelitian b. Bidang Penelitian c. Klasifikasi Penelitian Ketua Peneiiti a, Nama b. NIP c. Golongan Kepangkatan d. Jabatan Akademik Fakultas dan Unit Kerja €. Program Studi Anggota Penelit a. Jumlah Anggota b. Nama Anggota (1) Nama Anggota (2) Nama Anggota (8) ¢. Program Studi a. Periode Penelitian b. Lama Penelitian Biaya Penelitian ‘Sumber Biaya Pemanfaatan Hasil Peneriitian Evaluasi Bahan Ajar Mata Kuliah Konsep Dasar IPS (PDGK4102) Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Bahan Ajar Etektif Bagi Mahasiswa $1 PGSD UT Pendidikan Bahan Ajar Suhartono, S.Pd., M.Pd. 19700714 200212 1 002 Mb Lektor/FKIP PGSD 3 orang Dra. Ngadi Marsinah, M.Pd. Drs. Hanafi Dr. AA Ketut Budiastra PGSD 2010 8 (delapan) bulan Rp. 20,000,000, (dua puluh juta rupiah) Lembaga Penelitian-UT Evaluasi Bahan Ajar Pondok Cabe, 21 Desember 2010 Ketua Peneilti, ‘Suhaytono, S.Pd., M.Pd. NIP 19700714 200212 1 001 Dra. Endahg Nugraheni, M.Si. NIP. 19570422 198503 2 001 ABSTRACT This research was conducted to find out the evaluation of teaching materials course Konsep Dasar IPS (PDGK4102) as an effort to improve the quality of effective teaching materials for students S1 PGSD-UT. Evaluation of teaching materials involves elements that can provide improvements to the module, such as from students, experts who understand the characteristics of the module, both for materials, media, language and professors.The aim this study are: (1) To know the profile and completeness of the Basic Concept of Social Science subjects, (2) To determine the condition of the material presented in BMP Konsep Dasar IPS. (3) To obtain feedback for improvement of material BMP Konsep Dasar IPS, The elements that provide input is PGSD S1 students with samples of students in UPBIJ Bandung (2 pokjar Indramayu district), Serang (1 pokjar Tangerang district) and Jakarta (1 pokjar). In addition, the experts involved are elementary education social studies teacher from UPI UNI as much as 2 people and as many as 1 person and experts from the printing company Advertising Partners and Subur-Tangerang-Jakarta Advertising. ‘The research method used in the capture of data by distributing questionnaires questionnaires to students during regristrasi SL PGSD 2010.1, simple random (purposive sampling) totaled 124 students (4 Pokjar), 3 experts who work as lecturers and 2 specialist printing. Data are collected through content analysis phase, interviews, and questionnaires (open and closed). Content analysis performed by expert analysis of the material while the graphic design done by experts who come from the printers who already have experience in printing. Based on the results of the research data showed: 1) BMP Basic Concepts IPS can still be used in $1 PGSD, this is expressed by most students and experts (86%), (2) Specifically, BMP has the advantage in terms of theory study is still relevant Recent scientific developments and to answer the problems that arise due to social phenomena (74%), (3) Systematic presentation of material in each module are still overlapping and (54%) coverage of, material is less relevant to the subject which will be discussed, (4) Design BMP graphic on the cover display characteristics need to be adjusted to illustrate the IPS's. In general, display components, introduction, content and compliance training and purpose in BMP Konsep Dasar IPS can be categorized quite good. Keywords: Material Book, Basic Concept of Social Studies, Evaluation, Relevance of Content ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi bahan ajar mata kuliah Konsep Dasar IPS (PDGK4102) sebagai upaya peningkatan kualitas bahan ajar tersebut bagi mahasiswa $1 PGSD UT. Evaluasi bahan ajar melibatkan unsur-unsur yang dapat memberikan perbaikan pada modul, yaitu mahasiswa, para pakar yang memahami karakteristik modul, baik untuk materi, media, bahasa dan para dosen.Tujuan peneiitian, yaitu: (1) Untuk ‘mengetahui profil dan kelengkapan mata kuliah Konsep Dasar IPS, (2) Untuk mengetahui kondisi materi yang disajikan dalam BMP Konsep Dasar IPS. (3) Untuk mendapatkan umpan balik bagi perbaikan materi BMP Konsep Dasar IPS. Unsur-unsur yang memberikan masukan adalah mahasiswa S1 PGSD dengan sampel mahasiswa di UPBJJ Bandung (2 pokjar Kabupaten Indramayu), Serang (1 pokjar kabupaten Tangerang) dan Jakarta (1 pokjar). Selain itu para pakar yang terlivat adalah dosen pendidikan dasar IPS dari UPI sebanyak 2 orang dan UNJ sebanyak 1 orang serta para pakar percetakan. Metode penelitian yang digunakan dengan document analysis. Untuk menjaring data digunakan penyebaran angket kuesioner kepada mahasiswa S1 PGSD masa regristrasi 2010.1. Sampel ditentukan secara acak sederhana (purposive sampling) berjumlah 124 mahasiswa {4 Pokjar), 3 pakar yang berprofesi sebagai dosen dan 2 pakar percstakan. Pengumpulan data dilakukan melalui tahapan analisis konten, wawancara, dan pengisian kuesioner (terbuka dan tertutup). Analisis konten dilakukan oleh ahli materi sedangkan analisis desain grafis dilakukan oleh pakar yang berasal dari percetakan yang sudah memiliki pengalaman dalam bidang percetakan. Hasil penelitian diperoleh data: 1) BMP Konsep Dasar IPS masih dapat digunakan di program St PGSD, hal ini dikemukakan oleh sebagian besat mahasiswa dan pakar (86%), (2) Secara spesifik BMP memiliki keunggulan dalam hal kajian teori yang masih relevan dengan perkembangan keilmuan terkini dan dapat menjawab permasalahan yang muncul akibat gejala sosial (74%), (3) Sistematika penyajian materi pada tiap modul masin tumpang tindih dan (54%) cakupan materi kurang relevan dengan pokok bahasan yang akan di bahas, (4) Desain grafis pada tampilan cover BMP perlu disesuaikan dengan ilustrasi karakteristik _ke-IPS-an. Secara umum komponen tampilan, pendahuluan, isi dan kesesuaian latinan dan tujuan dalam BMP Konsep Dasar IPS dapat cikatagorikan cukup baik. Kata Kunci: Buku Materi Pokok , Konsep Dasar IPS, Evaluasi, Relevansi Materi ii KATA PENGANTAR Laporan penelitian dengan judul “Evaluasi Bahan Ajar Mata Kuliah Konsep Dasar IPS (PDGK4102) sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Bahan Ajar Efektit bagi Mahasiswa $1 PGSD UT" merupakan hasil penelitian tim yang dapat disajikan sebagai karya ilmiah untuk pengembangan bahan ajar di program studi $1 PGSD-UT. Penulis berharap dengan hasil laporan ini memberikan cakrawala informasi dan gagasan yang dapat menumbuhkan kajian lebih mendatam tentang ke-bahanajar-an pada pendidikan jarak jauh. Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena melalui kegiatan penelitian ini kami dapat terun tangsung dalam memahami permasalahan mahasiswa UT, khususnya mahasiswa program St PGSD dalam mempelajari Buku Materi Pokok (BMP) di UT. Sehingga dengan hasil penelitian ini tergambarkan suatu pola belajar yang dapat dijadikan masukan penting bagi program studi dalam pengembangan pembelajaran yang lebih efektit. Terima kasih kami sampaikan kepada Dekan FKIP-UT, Prof. Dr. Atwi Suparman selaku pembimbing, rekan-rekan dosen FIP, para tutor, mahasiswa S1 PGSD-UT UPBW Serang, Jakarta dan Bandung. Tim Penulis if DAFTAR ISI Lembar Pengesahan. Abstrak... Kata Pengantar.. Daftar Isi Daftar Lampiran, Tabel, BAB | PENDAHULUAN. C. Tujuan Evaluasi Bahan Ajar. BAB II KAJIAN PUSTAKA... ‘A. Hakikat Bahan Ajar Pendidikan Jarak Jauh. 8. Faktor-Faktor Evaluasi Bahan Alar. C, Hakikat Pembelajaran IPS. BAB Ill. METODE PENELITIAN.. A. Metode.. B. Objek Penelitian. C. Prosedur.. D. Pengolahan Data BAB IV. TEMUAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN.. ‘A. Analisis Kebutuhan Revisi per Modul B. Deskripsi Analisis Kuesioner. C. Hasil Wawancara... D. Analisis Materi/Isi. _ E. Analisis Media/Desain Grafis.. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.... A. Kesimpulan...... 8B. Saran dan Rekomend DAFTAR PUSTAKA ..... LAMPIRAN.. Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Gambar 1 Bagan 1 DAFTAR LAMPIRAN Instrumen Evaluasi Materi (Ahli Materi). Instrumen Evaluasi Media (Ahli Media) Instrumen Evaluasi Bahasa (Ahli Bahasa) Pedoman Wawancara. Cakupan Mater Konsep Dasar Jadwal Penelitian. secs Anggota Penelt DAFTAR TABEL Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan instrumen Penelitian. Kebutuhan Revisi per Modul... Hasil Analisis Kuesioner BMP Konsep Dasar IPS (PDGK4102).. Prosentase Pemahaman Mahasiswa terhadap Cakupan Materi BMP Konsep Dasar IPS... Catatan Analisis Desain Grafis BMP Konsep dasar IPS. DAFTAR GAMBAR Elemen Inti dalam Desain Instruksional (ADDIE)... DAFTAR BAGAN Hubungan Materi IPS dengan Metode Pembelajaran....... . Hal 19 at 27 32 at Hal 10 Hal 43 BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jarak jauh memberikan kesempatan luas dan memungkinkan metode belajar dan pembelajaran yang fieksibel, serta menyediakan, mendatangi dan menyampaikan pengetahuan kepada mahasiswa di manapun mereka bertempat tinggal, sehingga membantu mewujudkan akses universal. Keunggulan lain seperti yang diungkapkan oleh Keegan (1986); McLean, Gasperini and Rudgard (2002), adalah. 1. Fleksibel yaltu mahasiswa dapat belajar tanpa dibatasi kendala waktu dan tempat. 2. Bebas memilih keahlian yang diminati. 3. Tidak atau kurang mengganggu tugas-tugas rutin mahasiswa. 4, Pelaksanaannya lebih demokratis, dalam arti dapat dilkuti oleh pria dan wanita baik yang tinggal di pedesaan maupun di perkotaan. 5, Mendorong mahasiswa lebih mandiri dan lebih menguasai teknologi informasi yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan jarak jauh tersebut. Berdasarkan uraian di atas dapat dideskripsikan bahwa, pendidikan jarak jauh ditandai dengan jarak antara orang yang belajar, pengajar maupun dengan pusat pengelola pendidikan, lebih banyak menggunakan dan mengandalkan pada penggunaan media, mahasiswa tidak selalu berada dalam bimbingan pengajar, tetapi mahasiswa lebih banyak belajar mandiri, mahasiswa dapat belajar di mana saja, kapan saja, dan dapat memilih program menurut kebutuhannya sendiri. Sistem Belajar Jarak Jauh yang diterapkan oleh Universitas Terbuka (UT), menunjukkan suatu perbedaan dengan Perguruan Tinggi konvensional. Salah satu perbedaannya mahasiswa UT dituntut untuk mampu belajar mandir, UT menyediakan bahan ajar yang didisain secara khusus dengan 1 sistematika tertentu dengan tujuan agar mahasiswa yang mempelajari bahan ajar tersebut dapat merasakan sedang berdialog dengan dosennya, karenanya bahan ajar UT harus komunikatif, interaktif, dan berorientasi kepada kepentingan belajar mahasiswanya. Seperti dikatakan oleh Julaeha dan Pratmoko (2004), bahwa bahan ajar utama yang di gunakan di UT adalah bahan ajar cetak, yang di sebut modul, yang di rancang secara khusus dan memungkinkan mahasiswa belajar sesual dengan kemampuan masing-masing. Mengacu pada konsep bahan ajar yang telah di kemukakan, maka bahan ajar UT dikatakan berkualitas bila cara penyajiannya memenuhi standar yang telah ditentukan, materinya up to date, dan mahasiswa mudah mempelajarinya. Penyajian bahan ajar yang baik adalah sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan oleh UT. Penyusunan bahan ajar jarak jauh, seperti yang di terapkan di UT, ditulis berdasarkan Rancangan Mata Kuliah (RMK), yang terdiri dari Analisis Kompetensi (Al) dan Garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Materi yang ditulis dalam bahan ajar diupayakan tidak ketinggalan zaman. Sedangkan indikator bahan ajar mudah dipelajari oleh mahasiswa dapat dilhat pada hasil evaluasi belajar mahasiswa. Untuk menjaga kvalitas bahan ajar UT, maka evaluasi bahan ajar mutlak dilakukan. Evaluasi bahan ajar jarak jauh dapat dilakukan dengan melibatkan unsur-unsur yang dapat memberikan perbaikan pada modul, seperti dari mahasiswa, para pakar yang memahami karakteristik modul, baik untuk materi, media, bahasa dan para dosen. Berbagai masukan dan evaluasi tersebut jika dilakukan dengan benar sangat bermanfaat dalam memperoleh informasi tethadap “kekurangan’ bahan ajar. Informasi ini selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk merevisi bahan ajar tersebut. Salah satu bahan ajar jarak jaun yang perlu dievaluasi adalah Buku Materi Pokok (BMP) mata kuliah Konsep Dasar IPS (PDGK4102). BMP ini ie dikembangkan pada tahun 2006. Dilihat dari tahun pembuatannya bahen ajar ini usianya 4 (empat) tahun. Namun materi dari BMP ini perlu untuk dievaluasi dengan mempertimbangkan: 1. Data hasil prestasi belajar mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut menunjukkan hampir sebagian besar mahasiswa memperoleh nilai C pada semester 2009.1 dan 2009.2 (Puskom- UT, 2009). . Adanya keluhan dan hambatan mahasiswa selama mengikuti tutorial mata kuliah Konsep Dasar IPS yang diselenggarakan di Kabupaten dan Kota Tangerang pada tahun 2009 berkenaan dengan luasnya cakupan materi dan kurang efektimya sistematika uraian materi . Adenya dinamika keilmuan IPS yang terus berkembang dan seyogyanya mencakup rambu-rambu perwujudan visi, misi dan strategi baru konsep dasar ke-IPS-an dengan karakteristik menurut (Winataputra (1989) dan (2000), Barr (1977), William (2001), yaitu: a. Program IPS mempunyai tujuan pokok, yaitu the promotion of civie competence-which is the knowledge, skills, and attitudes required of students to be able to assume the office of citizen. Pengertian konsep ini adalah bahwa __pendidikan kewarganegaraan yang tersurat_dikatakan sebagai pengembangan "civic competence” atau kemampuan sebagai warga negara yang memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk dapat berperan sorta dalam kehidupan demokrasi. b. Program IPS dalam dunia pendidikan persekotahan, mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan pendidikan menengah ditandai oleh keterpaduan. ” knowledge, skills, and attitudes 3 within and across disciplines” hal ini memberi dasar bahwa Pendidikan social studies memiliki dua alteratif, yakni yang bersifat_monodisipliner dan multidisipliner. Pada kelas-kelas rendah ditekankan pula social studies yang mengintegrasikan beberapa disiplin yang bertolak dari suatu tema tertentu, misalnya tema time, continuity, and change” yang memungkinkan guru mengembangkan pengalaman_belajar siswa yang melibatkan disiplin, sejarah, sains, dan bahasa. Pada kelas-kelas lanjutan dan menengah program social studies dapat diteruskan dengan pengintegrasian secara iner yang lebih luas. ¢. Program IPS ditiikberatkan pada upaya membantu siswa sebagai pembangun pengetahuan dan sikap yang aktif melalui cara pandang secara akademik terhadap realita. d. Program IPS mencerminkan hakikat pengetahuan yang semula dilihat secara berkotak-kotak, kini harus dilihat secara terpadu yang menuntut perlibatan berbagai disiplin. Program $1 PGSD adalah salah satu Program Studi yang ada di Jurusan Pendas di Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan (FKIP) Universitas Terbuka. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa program ini adalah Konsep Dasar IPS. Bahan ajar mata kullah ini disajikan dalam Bahan Materi Pokok (BMP) atau lebih dikenal oleh mahasiswa dengan sebutan “Modul”. Mata kuliah Konsep dasar IPS memiliki 4 sks yang terdiri dari 12 modul.. Dalam setiap modul terdapat antara 2-4 Kegiatan Belajar (KB). Sistematika penulisan pada setiap KB adalah: (1) Tujuan Instruksional Umum, (2) Tujuan Instruksional Khusus, (3) Uraian materi, (4) Latihan, (6) Rambu-rambu Jawaban Latihan, (6) Rangkuman, (7) Tes Formatif, (8) 4 Umpan Balik (Rambu-rambu kemampuan mahasiswa sejauh mana mahasiswa dapat menjawab Tes Formatif). Untuk memeriksa benar tidaknya dalam menjawab Tes Formatif, pada setiap akhir modul disediakan kunci jawaban Tes Formatif. Di dalam setiap modul pada bagian akhir disediakan daftar kata-kata sulit (Glosarium). Pada akhir setiap modul terdapat puta Daftar Pustaka. Dengan sistematika penulisan bahan ajar seperti ini, bertujuan mahasiswa akan mampu untuk belajar secara mandiri, berkelompok maupun belajar sendiri Kendatipun demikian, penulisan bahan ajar sesual tidaknya dengan rambu-rambu di atas tergantung kepada ketelitian dari penelaah materi modul. Selain itu tentu ada kelemahan dari setiap bahan ajar baik materi maupun dalam cara penulisan, Untuk mengantisipasi kelemahan tersebut, pada setiap bahan ajar yang sudah berusia 5 tahun perlu dievaluasi untuk direvisi. Tujuannya untuk memperbaiki Kekurangan-kekurangan balk dalam cara penulisan, kesesuaian materi, maupun kelengkapan dalam penulisan bahan ajar. B, Identifikasi Masalah Dalam konteks PTJJ seperti Universitas Terbuka, bahan ajar menempati posisi yang strategis. Bahan ajar mewakili sosok dosen dan keberadaannya didesain untuk membelajarkan mahasiswa, maka sajlan dalam bahan ajar harus berorientasi kepada kepentingan belajar mahasiswa (Yunus dan Pannen: 2004). Untuk menjaga agar bahan ajar yang tersedia tetap berkualitas maka dalam kegiatan evaluasi bahan ajar rumusan masalah difokuskan untuk menjawab pertanyaan tentang: Bagaimanakah karakteristik keunggulan bahan ajar mata kuliah Konsep Dasar IPS terhadap peningkatan pemahaman mahasiswa dalam wawasan keilmuan dan hasil belajar? Dari pertanyaan tersebut dirinci sebagai berikut: a. b, c. a » 9 Bagaimana profil mata kuliah Konsep Dasar IPS? Bagaimana kelengkapan komponen bahan ajar mata Konsep Dasar IPS? Bagaimana kondisi materi Konsep Dasar IPS yang disajikan sebagai bahan ajar jarak jauh? Bagaimana distribusi nilai mahasiswa yang mengambil mata kuliah Konsep Dasar IPS? Sejauhmana wawasan keilmuan mahasiswa dalam menyerap materi Konsep Dasar IPS sebagai sumber pengetahuan? Tujuan Evaluasi Bahan Ajar Tujuan mengevaluasi bahan ajar ini adalah: 1. Untuk mengetahui profil mata kuliah Konsep Dasar IPS. 2. Untuk memperoleh informasi tentang kelengkapan komponen bahan ajar mata kuliah Konsep Dasar IPS. 3, Untuk mengetahui perkembangan materi yang disajikan dalam BMP Konsep Dasar IPS. 4. Untuk mendapatkan umpan balik bagi perbaikan materi BMP Konsep Dasar IPS. 5. Untuk mendapatkan umpan balik dari mahasiswa berkenaan dengan pemahaman mahasiswa tentang materi konsep dasar IPS sebagai sumber pengetahuan. BABII KAJIAN PUSTAKA A Hakikat Bahan Ajar Pendidikan Jarak Jauh Menurut Ellington dan Race (1997), bahan ajar cetak yang digunakan dalam PJJ merupakan bahan ajar utama yang dirancang dengan bahasa yang sederhana, komunikatif, dan jelas, yang mampu melibatkan proses berfikir mahasiswa, serta dapat mengevaluasi tingkat penguasaan mahasiswa dalam proses belajar mandir, Sementara itu menurut Mishra (2001) dan Francis (1979), bahan ajar bagi pembelajar jarak jauh disebut juga bahan belajar mandir. Sebagal bahan ajar mandir, maka proses penulisan bahan ajar (modul) atau proses modularisasi adalah suatu proses memilah-milah bahan kuliah yang kompleks menjadi beberapa bagian yang sederhana supaya lebih mudah dipelajari oleh mahasiswa. Bahan ajar cetak sampai saat ini masih merupakan bahan ajar utama dalam sistem pendidikan jarak jauh. Pengembangan bahan ajar cetak yang sesuai prosedur dilakukan melalui 6 (enam) tahapan kegiatan, yaitu analisis kebutuhan mahasiswa, perancangan mata kullah, pengembangan dan penulisan, uji coba dan penyempumaan, implementasi, dan diakhiri dengan kegiatan evaluasi yang dilakukan terus-menerus sepanjang bahan ajar tersebut dimanfaatkan, baik oleh dosen maupun mahasiswa. Bahan ajar yang dimaksudkan dalam pedoman ini di UT disebut dengan Buku Materi Pokok (BMP). ‘Sementara itu, kegiatan evaluasi bahan ajar juga merupakan salah satu komponen aktifitas manajemen pengembangan bahan ajar. Adapun tujuan evaluasi adalah untuk menial kualitas bahan ajar apakah sudah sesuai denga standar sistem manajemen kualitas Universitas Terbuka. Menurut Julacha dan Pratmoko (2004) ada enam kriteria yang dapat digunakan untuk menilai efektifitas suatu bahan ajar. Keenam kriteria tersebut adalah kriteria hasil/pengaruh, validasi, efektifitas biaya, isi materi, 7 strategi penyajian, dan pemakai. Dari kriteria tersebut yang berkaitan fangsung dengan kualitas pembelajaran menurut prinsip belajar tuntas adalah kriteria isi materi dan strategi penyajian. Konsep belajar tuntas menurut Julaeha dan Pratmoko (2004) adalah keberhasilan mahasiswa ditentukan oleh faktor-faktor bakat, waktu yang disediakan, kemampuan mahasiswa, ketekunan dan kualitas pembelajaran. Dari kelima faktor tersebut, faktor yang dapat diusahakan UT untuk membantu mahasiswa berhasil dalam belajar adalah faktor kualitas pembelajaran. Karena kegiatan pembelajaran di UT menerapkan kegiatan belajar mandiri dengan modul sebagai bahan ajarnya, maka kualitas pembelajaran ini terkait dengan kualitas modul. B. Faktor-Faktor Evaluasi Bahan Ajar Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelayakan suatu bahan ajar untuk dievaluasi, mencakup: isi, cakupan, keterbacaan, bahasa, ilustrasi, perwajahan, dan pengemasan (Pannen & Puspitasari, 2005). Sementara Julaeha dan Pratmoko (2004) sehubungan hal penulisan modul sebagai bahan ajar mandiri, modul hendaknya memenuhi kriteria mudah dibaca dan dicerna, dalam arti menggunakan bahasa yang sederhana, komunikatif, dan jelas; mampu melibatkan proses berpikir mahasiswa; serta memungkinkan mahasiswa dapat mengevaluasi tingkat penguasaannya secara mandiri. Menurut Suparman (2005) dalam proses pengembangan produk instruksional, pelaksanaan evaluasi formatif adalah suatu keharusan Evaluasi formatif adalah suatu proses menyediakan dan menggunakan informasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas bahan ajar atau media instruksional. Evaluasi formatif terhadap bahan ajar dapat dilakukan dengan cara: (1) review oleh ahli mater/media instruksional; (2) melihat hasil belajar mahasiswa; (3) mengumpulkan pendapat mahasiswa. Suparman (2005) menyatakan bahwa bahan ajar yang direvisi berdasarkan hasil evaluasi memperlihatkan hasil yang baik dan lebih unggul. Dengan demikian usaha evaluasi bahan ajar merupakan langkah penting dalam pengembangan dan peningkatan kualitas bahan ajar. Menurut Smith, PL. dan Ragan, T.L. (2003) evaluasi adalah proses pengumpulan data dan informasi yang dilakukan untuk menilai dan mengambil keputusan. Pandangan lain menurut Zainul dan Nasution (1997), maksud evaluasi atau penilaian adalah memberi nilai tentang kualitas sesuatu. Sesuai dengan pendapat tersebut maka evaluasi terhadap bahan ajar jarak jauh dapat diartikan sebagai tindakan atau proses untuk menentukan kualitas bahan ajar jarak jauh tersebut. Media instruksional jenisnya sangat beragam mulai dari media yang paling sederhana sampai media yang paling canggih. Ada dua hal yang dijadikan acuan dalam pemilihan media yaitu ragam media yang tersedia dan kesesuaian media dengan sasaran. Apabila media ini dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran, maka dapat diarlikan bahwa media adalah alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi yang dimaksudkan untuk pembelajaran (Heinich, et al., 1996). Menurut Reiser & Dempsey (2002) pengembangan media instruksional mengikuti beberapa elemen kunci yaitu analisis (analyze), desain (design), pengembangan (develop), implementasi (implement), dan evaluasi (evaluate) sebagai berikut. Gambar 1. Elemen Inti dalam Desain Instruksional (ADDIE) Analisis biasanya memasukkan elemen analisis kebutuhan. Desain mencakup kegiatan untuk munuliskan tujuan yang dapat diukur. Pengembangan mencakup kegiatan untuk menyediakan bahan-bahan (tercetak maupun tidak tercetak) sesuai dengan rancangan dalam desain. Implementasi mencakup kegiatan untuk menyampaikan pembelajaran dalam seting yang telah dirancang sebelumnya. Evaluasi mencakup evaluasi formatif dan sumatif. Salah satu kekuatan dari desain instruksional adalah adanya evaluasi dan revisi dalam semua tahapan aktivitas yang dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan oleh Julaeha dan Pratmoko (2004), bahwa secara umum, modul yang digunakan di UT harus memuat unsur-unsur sebagai berikut: 1. Pendahuluan. Pendahuluan merupakan pembukaan pembelajaran suatu modul, mencakup: a. Hal-hal yang harus ada dalam pendahuluan adalah TIK, relevansi deskripsi singkat materi yang dibahas, dan petunjuk belajar. 10 b. Syarat-syarat yang harus dipethatikan dalam menulis pendahuluan adalah menarik dan merangsang rasa ingin tahu, urutan sajian yang logis, serta mudah dicera dan enak dibaca. 2. Sajian materi. Komponen ini berisi uraian materi, contoh dan non- contoh, latihan, rangkuman dan tes formatif. a. Uraian Uraian adalah paparan materi berupa fakta/data, konsep, prinsip, generalisasi/dalil, teori, nilai prosedur/metode, keterampilan, hukum dan masalah yang disajikan secara naratif atau piktorial yang berfungs! untuk merangsang dan mengkondisikan tumbuhnya pengalaman belajar. Materi yang disajikan dalam uraian harus sesuai dengan kemampuan mahasiswa, berada dalam cakupan topik inti, serta benar dan terkini (terbaru). Selain itu, materi tersebut harus disajikan secara logis dan sistematis, komunikatiffinteraktit dan tidak kaku, serta menarik dan merangsang. b. Contoh dan Non-contoh. Contoh dapat berupa benda, ilustrasi, angka atau gambar yang mewakili Konsep untuk memantapkan pemahaman mahasiswa. Sedangkan non-contoh dapat berupa benda, ilustrasi, angka, atau gambar yang tidak mendukung konsep yang disajikan dan verfungsi memantapkan pemahaman mahasiswa. Contoh dan non- contoh yang digunakan dalam penyajian uraian harus relevan dengan isi uraian, konsisten, memadai jumlah fungsinya, logis, sesuai dengan realita, serta bermakna. c. Latihan. Latihan merupakan bentuk kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh mahasiswa untuk melatih pemahamannya tethadap materi yang disajikan. Latihan yang diberikan harus relevan dengan materi yang disajikan, sesuai dengan kemampuan mahasiswa, bervariasi bentuknya, bermakna, serta menantang mahasiswa untuk berpikir dan bersikap kritis u d. Rangkuman. Rangkuman adalah uraian singkat tentang intisari atau konsep esensi dari materi yang disajikan. Selain itu, rangkuman harus disajikan secara berurutan dan tingkas serta komunikatif. e. Tes Formatif. Tes Formatif adalah tes yang diberikan untuk mengukur tingkat Pemahaman mahasiswa terhadap mater! yang telah dibahas. Dalam menyusun tes formatif, pertanyaan yang diajukan harus mengukur TIK yang sudah dirumuskan serta materi yang ditanyakan harus benar dan logis. Tes formatif ini harus disertai dengan kunci jawaban beserta penjelasannya. 1. Daftar Pustaka. Daftar Pustaka adalah kumpulan sumber Pustaka, Literatur, informasi yang digunakan dalam penulisan BMP, yang disusun secara alfabetis. Sumber informasi yang dicantumkan dalam uraian dan yang mendukung atau dipakai sebagai acuan. Informasi tentang sumber yang digunakan ditulis secara benar dan lengkap. 9g. Glosarium. Glosarium adalah kumpulan kata atau istilah sulit beserta penjelasannya yang disusun secara alfabetis. Glosarium akan membantu mahasiswa dalam memahami uraian materi, Dalam menyususn glosarium, penulis memberikan penjelasan atas kata-kata yang sulit sesuai dengan konteks pemakaian dalam bacaan/modul. Menurut Yunus dan Pannen (2004) bahan ajar mewakili sosok dosen dan keberadaannya didesain untuk membelajarkan mahasiswa, maka sajian dalam bahan ajar harus berorientasi kepada kepentingan belajar mahasiswa. Sehubungan dengan itu bahan ajar jarak jauh harus memiliki citi self- instruction, self contained, stand alone and adaptif terhadap perkembangan imu pengetahuan dan teknologi, serta jika memungkinkan dalam bentuk Joose leaf binding. Sementara Dick & Carey (1985) mengatakan bahwa untuk 12 mengetahui seberapa aktif penggunaan bahan ajar, kita perlu mengevaluasi tethadap produk instruksional. Evaluasi bahan ajar perlu dilakukan karena bertujuan untuk menentukan apa yang harus ditingkatkan atau direvisi agar bahan ajar tersebut lebih efektit, sehngga memiliki kualitas yang lebih baik. Evaluasi bahan ajar jarak jauh dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengna cara self-evaivation oleh pengampu matakuliah. Evaluasi ini bermanfaat untuk mengetahui kekuranagan bahan ajar yang pada akhimya akan dijadikan dasar untuk revisi abahan ajar. Hal- hal yang akan dievaluasi dalam bahan ajar jarak jaun dalam Tim Pusmintas- UT (2004) setidaknya meliputi tiga komponen pokok, yaitu (1) Analisis Instruksional, (2) Garis-Garis Besar Pembelajaran (GBPP), dan Buku Materi Pokok (BMP). Hal-hal yang perlu dievaluasi berkenaan dengan BMP mata kuliah Konsep Dasar IPS sebagai bahan ajar cetak untuk pendidikan jarak jauh adalah (Suparman, 2005): a. Kelengkapan Rancangan Mata Kuliah (RMK) yang terdiri dari Analisis Instruksional (Al) dan Garis Besar Program Pengajaran (GBPP). b. Kelengkapan dan Cara Penulisan Buku Materi Pokok (BMP), yang terdiri dar: 1. Kelengkapan Format BMP, yaitu: - Tinjauan Mata Kuliah = Bab/Unit (Is!) terdiri dari * Pendahuluan ‘* Penyajian * Penutup ~ Daftar Pustaka - Senerai/Glosarium 2. Kesesuaian Cara Penulisan BMP, meliputi: Tinjauan mata kullah ¢ Bab/Unit (isi) (Pendahuluan, Penyajian, Penutup) « Daftar Pustaka * Senerai/Glosarium 3. Konsistensi Analisis Instruksional (Al), GBPP, dan BMP, moliputi: * Konsistensi Al dan GBPP * Konsistensi GBPP dan BMP « Konsistensi antar Komponen bahan ajar C. Hakikat Pembelajaran IPS Proses mempelajari IPS dilaksanakan untuk menfasilitasi mahasiswa agar dapat membangun pengetahuan dengan pendekatan-pendekatan multidisipliner, beradaptasi dengan lingkungan, membudayakan dirinya dan lingkungannya, mendewasakan diri dalam lingkungannya (Winataputra, 2007). Mata pelajaran IPS sesuai dengan Pasal 37 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas ditetapkan sebagai mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah, yang meliputi sejarah, geograti, ekonomi, sosiologi dengan maksud untuk mengembangkan pengetahuan, pengertian, keterampilan analistis sosial yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata dimasyarakat. Pendidikan IPS (social studies) pada dasamya adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial (sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi), humaniora, dan disiplin ilmu tainnya serta masalah-masalah sosial terkait, yang diorganisasikan dan disajikan secara iimiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (Somantri, 2001). Dalam perkembengan selanjutnya, pendidikan IPS (social studies) dibangun berdasarkan tiga pilar utama untuk tujuan pedagogis (Barr dkk, 1977: 17 -19), yaitu Social studies taught as citizenship transmission, social studies taught as social science, dan social stucies taught as reflective inquiry. Social studies as citizenship transmission, merujuk pada suatu modus pembelajaran sosial yang bertujuan untuk mengembangkan warga negara yang baik sesuai dengan nilai dan norma 4 yang telah diterima secara baku dalam suatu negara. Social studies as sociai science merupakan pembelajaran sosial juga untuk mengembangkan warga negara, tetapi memusatkan perhatian pada upaya pengembangan karakter warga negara, yang ditandai oleh kemampuannya dalam melihat dan mengatasi masalah-masalah sosial dan personal dengan menggunakan visi dan cara kerja para ilmuwan sosial. Sedangkan social studies as reflective inquiry, adalah pembelajaran sosial untuk mengembangkan warga negara agar mampu mengambil keputusan (Winataputra, 2007). Pendidikan IPS (social studies) di Indonesia adalah penyederhanaan disiplin ilmu sosial dan segala sesuatu yang sifatnya sosial yang diorganisasikan secara iimiah dan psikologis denganPancasila dan UUD 1945 sebagai nilai sentranya untuk mencapai tujuan pendidikan (nasional) khususnya, dan pembangunan nasional umumnya, Pada masa-masa sekarang dimana dunia ditandai terus oleh perubahan, pendidikan IPS akan dianggap penting dan permanfaat apabila memperhatikan kecenderungan dunia, perkembangan sains dan teknologi, yang disertai keimanan dan ketaqwaan dengan tetap berpegang kepada Pancasila dan UUD 1945 dalam pencapaian tujuan pendidikan. Materi yang terdapat dalam BMP Konsep Dasar IPS meliputi: Modul 1: Hakikat dan Karakteristik Mata Kuliah Konsep Dasar IPS Modul 2 : Sejarah Perkembanagn IPS Modul 3 : Ruang Lingkup dan Cakupan Konsep Dasar IPS Modul 4 : Konsep Dasar Sejarah Modul 5 : Konsep Dasar Geografi Modul 6 : Konsep Dasar Ekonomi Modul 7 : Konsep Dasar Sosiologi Modul 8 : Konsep Dasar Antropologi Modul 9 : Konsep Dasar Politik dan Pemerintahan Modul 10: Sikap Masyarakat Terhadap Perubahan Sosial Modul 11: Model-Model Pembelajaran Konsep Dasar IPS yang Kreatif, Inovatif, dan Menyenangkan Modul 12: Merancang dan Menerapkan Keterampilan Dasar IPS BAB Ill METODOE PENELITIAN A.Metode Dalam melakukan evaluasi bahan ajar cetak/BMP, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui oleh evaluator, yakni komponen apa saja dalam BMP yang perlu dievaluasi, metode penulisan BMP untuk keperluan pembelajaran jarak jauh, dan konsistensi serta relevansi antar komponen yang terdapat dalam BMP. Di samping itu, perlu ditekankan pula bahwa metode evaluasi yang digunakan adalah document analysis dengan menggunakan pedoman yang telah tersedia. Alasan menggunakan metode evaluasi dalam mengevaluasi BMP yaitu adanya suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secara sistematik untuk menetapkan ketercapaian tujuan yaitu perbaikan pada BMP. B. Objek Penelitian Objek kalian adalah Buku Materi Pokok (BMP) Konsep Dasar IPS dengan kode mata kuliah PDGK4102. Komponen bahan ajar cetak yang perlu diovaluasi oleh ahli materi adalah Rancangan Mata Kuliah, yang terdiri dari Peta Kompetensi Mata Kuliah, Garis Besar Program Pemibelajaran (GBPP), dan Buku Materi Pokok (BMP)/Modul. Hal-hal yang perlu dievatuasi oleh ahli materi adatah: 1. Kelengkapan Rancangan Mata Kuliah, yang terdiri dari: a. Peta Kompetensi Mata Kullah b. Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) 2. Kelengkapan dan Cara Penulisan Buku Materi Pokok (BMP)/Modul, metiputi: a. Kelengkapan format BMP, terdiri dari: 1) Tinjauan Mata kuliah 2) Masing-masing BMP, terdiri dari: * ~Pendahuluan. + Penyajian terdiri dari: Uraian, Latihan, Conteh. Penutup. * Daftar Pustaka. + Senarai istilah penting/Glosarium. * Kunci Jawaban Tes Formatif. » Kesesuaian dan ketepatan cara penulisan BMP, dilihat dari cara penulisan: 1) Tinjauan Matakuliah 2) BMP, terdiri dari: a) Pendahuluan. b) Penyajian, terdiri dari: Uraian, Latihan, Contoh. ©) Penutup. ) Daftar Pustaka. ) Senarai istilah penting/Glosarium. 3. Konsistensi antara Peta Kompetensi, GBPP, dan BMP a. Konsistensi Peta Kompetensi dan GBPP. b. Konsistensi Peta Kompetensi dan BMP. c. Konsistensi antar komponen dalam BMP. C. Prosedur 1. Kriteria Evaluator a) Ahli materi, baik dosen UT maupun dosen PTN/PTS lainipakar yang menguasai substansi bahan ajar yang akan dievaluasi b) Ahli media, baik dari UT maupun luar UT c) Ahli bahasa, baik dari dalam maupun luar UT 18 en d) Mahasiswa pengguna bahan ajar . Acuan yang digunakan JKAK BAOt . Bahan yang diperlukan: a) Rancangan Mata Kuliah (Peta Kompetensi dan GBPP) b) BMP c) Format Evaluasi Bahan Ajar Cetak/BMP_ D. Pengolahan Data Data yang telah diperoleh dari hasil kuesioner dan wawaneara dan kajian kepustakaan diolah dengan metode deskriptif kualitatit. Sehingga akan menghasilkan suatu paparan yang berguna dalam penulisan revisi modul. Berikut jenis data, teknik pengumpulan data dan instrumen evaluasi bahan ajar mata kuliah Konsep Dasar IPS. Tabel. 1. Jenis data, teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian Teknik ha Varlabel Indikator | Pengumpulan | instrumen | Sumber. Data 1 | Kesesuaian dan | Konsep-konsep Pengiriman Kuesioner | Mahasiswa_ relevansi dalam BMP. langsung dan dan Ahli ‘substansi BMP sesuai dengan kepada Pedoman | materi dengan kebutuhan mahasiswa/ | Wawancaral perkembangan | Konsep Dasar IPS | pengampu iimu tentang saat ini. mata pembelajaran kuliah/ahli untuk Konsep materi Dasar IPS saat ini 2 | Kedalaman, Kedalaman dan Pengiriman Pedoman | Ahli materi keluasaan, dan | keluasan substansi | langsung _| angket dan kemutakhiran BMP disesuaikan | kepada ahli Wawancara) konsep-konsep | dengan materi dasar ke-IPS-an | kompetensi mata kuliah Teknik { Sumber | No Variabel Indikator Fersupedin Instrumen | icformasi ‘3 |Kebahasaan | Kebahasaan BMP | Observasi | Pedoman | Pengampu | disesuaikan dan observasi_| mata dengan tingkat_ | wawancara | Pedoman_ | kuliah/tutor, pemahaman Wawancara] mahasiswa mahasiswa dan Ahli materi 4 | Settinglayout _|Kemasan cover__| Observasi__| Pedoman | Anii BMP dan setting BMP | dan observasi_ | percetakan i sesuaidengan | wawancara | Pedoman | indikator Wawaneara| percetakan _ 20 BAB IV TEMUAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN Instrumen yang digunakan dalam penelitian evaluasi Buku Materi Pokok (BMP) Konsep Dasar IPS adalah kuesioner, observasi atau telaah modul, dan wawancara, Instrumen kuesioner digunakan untuk menjaring opini responden atau mahasiswa tentang kualitas modul atau BMP Konsep Dasar IPS yang meliputi tampilan fisik, kualitas isi dan penulisan subtansi serta kesesuaian komponen pelengkap BMP dengan kompetensi yang akan dicapai. Observasi dan telaah modul difakukan oleh ahli mater atau content expert dan ahli desain instruksional._Wawancara dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh melalui pengisisan kuesioner. Data yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatf, A. Analisis Kebutuhan Revisi per Modul Tabel 2. Kebutuhan Revisi per Modul NO MODUL/BMP_ KEBUTUHAN REVISI 1 | Modul 1 Kedalaman materi, keterkinian Hakikat dan Karakteristik Mata konsep dan keterbacaan modul Kuliah Konsep Dasar IPS 2 | Modul2 Perkembangan dan paradigma ___| Sejarah Perkembanagn IPS sejarah IPS 3. | Modul 3 Penjabaran materi, penjélasan Ruang Lingkup dan Cakupan deskripsi bagan dan keterbacaan |Konsep Dasar IPS _| mogul 4 =| Modul 4 Kedalaman materi, keterkinian Konsep Dasar Sejarah konsep dan contoh-contoh yang See mendukung materi 5 | Modul 5 Kedalaman materi dan keterkinian Konsep Dasar Geografi konsep beserta contoh-contoh yang mendukung materi 6 | Modul 6 Kedalaman materi dan keterkinian Konsep Dasar Ekonomi konsep beserta contoh-contoh 21 NO MODUL/BMP KEBUTUHAN REVISI yang mendukung materi 7 | Modul 7 | Konsep Dasar Sosiologi Kedalaman materi dan keterkinian konsep beserta contoh-contoh yang mendukung materi 8 | Modul | Konsep Dasa Artropotog Kedalaman materi dan kéterkinian konsep beserta contoh-contoh yang mendukung materi Model-Model Pembelajaran Konsep Dasar IPS yang Kreatif, Inovatif, dan Menyenangkan 9 | Modul 9 Kedalaman materi dan keterkinian Konsep Dasar Politik dan konsep beserta contoh-contoh | Pemerintahan yang mendukung materi 10 | Modul 10 Kedalaman materi dan keterkinian | Sikap Masyarakat Terhadap konsep beserta contoh-contoh Perubahan Sosial yang mendukung materi 41°=-| Modul 11 Kedalaman materi, keterkinian konsep, contoh-contoh yang mendukung materi, keterbacaan dan penjelasan deskripsi gambar 42 | Modul 12 Merancang dan Menerapkan Keterampilan Dasar IPS Kedalaman materi, keterkinian konsep, contoh-contoh yang mendukung materi dan penjelasan deskripsi gambar B. Deskripsi Analisis Kuesioner Analisis dilakukan tethadap sejumiah kuesioner yang telah diisi oleh responden. Jumlah responen yang mengisi kuesioner dalam penelitian ini yaitu sebanyak 124 orang mahasiswa (n=124). Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini berasal dari beberapa Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBUJ) yang berbeda yaitu: Bandung (Pokjar Indramayu) (n= 63); Serang (Pokjar Tangerang) (n = 34); dan Jakarta (n = 27). Selain itu para pakar yang terlibat adalah dosen pendidikan dasar IPS dari UP! sebanyak 2 orang dan UNJ sebanyak 1 orang serta para pakar percetakan yang berasal dari perusahan Mitra Advertaising-Tangerang dan Subur Advertaising-Jakarta masing-masing 1 orang. Responden pada umumnya berpendapat bahwa penulisan komponen pendahuluan BMP yang meliputi pemberitahuan tentang kompetensi yang harus dicapai setelan menempunh proses belajar; pemberian motivasi belajar 22 dan penjelasan tentang kaitan antara modul yang satu dengan modul yang lain sangat baik dengan nilai rata-rata sebesar 4,74. Pengetahuan tentang kompetensi yang akan dicapai sangat penting dalam menempuh proses pembelajaran. Pengetahuan kompetensi yang akan dicapai oleh mahasiswa mengarahkan pada proses belajar yang ditempuh. Pengetahuan tentang kompetensi yang akan dicapai akan memicu mahasiswa untuk memilih dan menggunakan sumber belajar yang relevan untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Hal ini sekaligus akan melatih mahasiswa untuk melakukan belajar bagaimana melakukan belajar yang efektif. Pemberian motivasi sangat penting Khususnya bagi mahasiswa yang mengikuti program pendidikan jarak jauh. Motivasi yang disampaikan melalui BMP dapat kiranya membangkitkan motivasi instrinsik mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga perlu memillki pengetahuan tentang saling keterkaitan antara modul yang satu dengan modul yang lain. Pengetahuan ini dapat membantu mahasiswa untuk mengatur strategi belajar yang diperlukan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Hasil analisis kuesioner menunjukkan responden yang terdiri dari abl media dan desain grafis menilai bahwa tampilan BMP, yang mencakup perwajahan atau cover; penggunaan jenis huruf atau font; dan gaya pengetikan secara umum cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 3,10. Tampilan cover BMP mata kuliah Konsep Dasar IPS harus sesuai dengan karakteristik materi isi yang dibahas. Pemilihan font, yang meliputi ukuran dan jenis huruf, dapat mendukung proses belajar mahasiswa. Ukuran huruf yang keeil dan jenis huruf yang sulit dibaca akan menyulitkan proses belajar mahasiswa. Penggunaan font dalam bahan ajar mandiri untuk mahasiswa yang mengikuti program pendidikan jarak jauh merupakan faktor pendukung yang memberikan kontribusi positif dalam proses belajar. Penilaian terhadap kualitas materi atau substansi BMP Konsep Dasar IPS yang meliputi: kesesuaian konsep dengan kebutuhan; kedalaman materi: keluasan materi; kesesuaian model pembelajaran; pemberian contoh/kasus; petunjuk jawaban kasus; tampilan gambar; penggunaan grafik; kontribusi materi; penggunaan tabel; penulisan rangkumanfintisarl; penggunaan bahasa; dan alur penulisan BMP memperlihatkan hasil yang baik dengan nilai rata-rata sebesar 4,12. Pada umumnya responden juga berpandangan bahwa substansi materi yang diungkapkan dalam modul Konsep Dasar IPS cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 3,07. Penulisan materi atau substansi BMP sangat berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi atau kemampuan mahasiswa setelah menempuh proses pembelajaran. Materi yang diungkapkan dalam buku materi pokok yang digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh perlu disesualkan dengan perkembangan terkini dari ilmu pengetahuan. Selain itu materi tersebut harus juga perlu mempertimbangkan faktor kebutuhan masiswa agar substansi atau materi yang dipelajari dapat diaplikasikan dalam konteks nyata. Responden juga berpendapat bahwa kesesuaian konsep dengan kebutuhan belajar, dan kedalaman materi yang terdapat dalam BMP Konsep dasr IPS secara umum baik dengan nilai rata-rata sebesar 4,03. Analisis terhadap contoh kasus yang dikemukakan dalam BMP Konsep Dasar IPS juga memeperlihatkan hasil yang cukup balk dengan nilai rataata sebesar 3.14. Kedalaman dan keluasan materi yang dibahas di dalam BMP perlu disesuaikan dengan kemampuan umum mahasiswa khususnya yang mengikuti program pendidikan jarak jauh Universitas Terbuka. Substansi atau materi BMP perlu ditulis secara sistematis dengan mengacu pada kompetensi yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah menempuh proses belajar. Konsep-konsep penting yang dikemukakan dalam BMP harus didasarkan pada masalah-masalah nyata yang dihadapi oleh mahasiswa dalam 24 menjalankan tugasnya sebagai guru. Dengan kata lain, pengungkapan konsep dalam BMP atau modul perlu disertai dengan contoh-contoh kasus yang relevan sehingga mahasiswa dapat menerapkan konsep-konsep tersebut dalam praksis sehari-hari. Gambar, grafik dan tabel merupakan komponen-komponen penunjang yang dapat membantu berlangsungnya proses belajar mahasiswa. Gambar dan grafik yang digunakan dalam BMP pada umumnya mempunyai tiga fungsi penting yaitu: sebagai ilustrasi, sebagai pelengkap, dan sebagai bagian integral dari isi atau materi yang dibahas. Pecantuman gambar dan grafik seharusnya merupakan bagian integral atau tak terpisahkan dari substansi yang perlu dipelajari oleh mahasiswa dalam BMP. Gambar, ilustrasi dan grafik dapat diartikan secara luas yang mencakup foto, peta, kartun dan lain-lain. Penggunaan ilustrasi gambar dalam BMP ini selain berfungsi untuk menarik perhatian pembaca, juga dapat membantu memperjelas konsep-konsep yang sedang dipelajari oleh mahasiswa. Sama seperti ilustrasi gambar, penggunaan tabel dilakukan untuk memperjelas informasi dan pengetahuan yang diungkapkan dalam modul atau BMP. Penggunaan tabel pada umumnya sangat terintegrasi dengan materi atau BMP. Menurut responden penggunaan gambar dalam modul atau BMP Konsep Dasar IPS cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 2,18. Penggunaan grafik dinilai cukup dengan nilai rata-rata sebesar 2,89. Penggunaan tabel dinilai cukup dengan nilai rata-rata sebesar 3,01. Selain itu, resporden menilai bahwa kontribusi materi terhadap hasil belajar atau kompetensi yang akan dicapai oleh mahasiswa pada umumnya cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 3,16. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan BMP Konsep Dasar IPS adalah penggunaan bahasa, alur atau sistematika penulisan, dan penulisan intisari atau rangkuman materi, Responden pada umumnya berpandangan bahwa penulisan rangkuman dan penggunaan bahasa dalam 35 modul Konsep Dasar IPS baik dengan nilai rata-rata sebesar 3,61. Sedangkan alur atau sistematika penulisan modul Konsep Dasar IPS dinilai baik dengan nilai rata-rata sebesar 3,57. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan memudahkan mahasiswa dalam mencerna konsep-konsep dan pengetahuan yang diungkapkan dalam BMP. Penulisan konsep secara sistematis dan penggunaan kosa kata yang tepat akan menghindari terjadinya kesalahan dalam memahami lonsep dan pengetahuan yang dipelajari. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan memudahkan mahasiswa dalam memaknai deskripsi atau uraian pengetahuan yang disampaikan oleh Penulis BMP. Tulisan yang sistematis dan runtut akan membantu pengguna BMP berfikir logis dalam melakukan proses belajar. Penulisan rangkuman dalam BMP merupakan hal yang sederhana namun memberi dampak yang positip tethadap hasil belajar mahasiswa. Penulisan rangkuman atau intisari dalam BMP bertujuan untuk memberi kesempatan kepada pengguna BMP untuk melihat kesatuan utuh atau holistik dari konsep-konsep yang tengah dipelajari. Penulisan rangkuman bukan hanya pengulangan singkat dari materi yang diulas, tapi memberikan gambaran utuh tentang saling keterkaitan konsep yang dipelajari dalam BMP. Pandangan responden tentang kesesuaian penggunaan Jlatihan dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai cukup dengan nilai rata- rata sebesar 3.07. Penggunaan latihan dapat memberikan kontribusi terhadap upaya pemahaman isi atau materi yang terdapat dalam BMP Konsep Dasar IPS. Penulisan petunjuk latihan menurut penilaian responden juga ditulis sangat baik, Sedangkan pada tes formatif penggunaan konsep dan penulisan juga cukup baik. Secara keseluruhan pandangan responden, dalam hal ini mahasiswa S1 PGSD Universitas Terbuka terhadap BMP Konsep Dasar IPS _cukup baik. Hal ini dapat dilinat dalam tabel analisis kuesioner BMP Konsep Dasar IPS sebagai berikut: 26 Tabel 3. Hasil Analisis Kuesioner BMP Konsep Dasar IPS (PDGK4102) Komponen BMP Evaluator Nilai Kriteria Rata-Rata Pendahuluan , yaitu Abli desain 4,74 Sangat pemberitahuan tentang instruksional, baik kompetensi yang harus mahasiswa dan dicapai seteiah menempuh | pengampu mata proses belajar; pemberian —_|.-kuliah motivasi belajar dan penjelasan tentang kaitan antara modul yang satu dengan modul yang lain Perwajahan atau cover; Ahli desain grafis 3,10 Cukup penggunaan jenis huruf atau | dan mahasiswa baik font; dan gaya pengetikan Kualitas materi atau Anli materi, media, 412 Baik ‘substansi, yaitu kesesuaian | pengampu mata konsep dengan kebutuhan; kuliah, tutor dan kedalaman materl; keluasan | mahasiswa materi; kesesuaian model pembelajaran; pemberian contoh/kasus; petunjuk jawaban kasus; Substansi materi yang Anil materi, 3,07 Cukup diungkapkan dalam modul pengampu mata baik kuliah, tutor dan mahasiswa Kesesuaian konsep dengan | Ahli materi dan tutor | 4,03 Baik kebutuhan belajar, dan ‘kedalaman materi Contoh kasus Ahii materi, 3,14 Cukup pengampu mata baik kuliah, tutor dan mahasiswa Penggunaan Anli materi, 2,18 Kurang gambar/ilustrasi pengampu mata kuliah, tutor dan mahasiswa 27 Komponen BMP. Evaluator Niiai | Kriteria Rata-Rata Kontribusi materi terhadap | Tutor 3,16 Cukup hasil belajar atau kompetensi baik yang akan dicapal Penggunaan gratik Tutor dan 2,89 | Cukup mahasiswa | Penggunaan tabel Tutor dan 3,01 F Cukup mahasiswa | Penulisan rangkuman dan | Ahlibahasa, tutor | 3,61 Balk penggunaan bahasa dan mahasiswa ‘Alur atau sistematika ‘Anli media dan tutor | 3,67 Baik penulisan modul Kesesuaian penggunaan | Tutor 3,07 ‘Cukup latihan dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai C. Hasil Wawancara Penelitian Kajian Substansi Materi BMP Konsep Dasar IPS Menggunakan wawancara untuk memperkuat data dan informasi yang diperoleh melalui kuesioner. Wawaneara dilakukan terhadap enam mahasiswa sebagai responden yang mewakili dua Unit Program Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka yaitu UPBWJ Jakarta dan Serang dan 3 ahli materi pakar ke-IPS-an dari UPI dan UNJ. Butir-butir pertanyaan yang diajukan dalam panduan wawancara meliputi: * Cakupan materi BMP dan kesesuaian dengan kompetensi yang perlu dimiliki oleh mahasiswa setelah menempuh proses belajar = Kesesuaian materi dengan kebutuhan mahasiswa untuk mempelajari mata kuliah Konsep Dasar IPS 28 = Kedalaman dan keluasan materi BMP = Penggunaan model pembelajaran untuk pembelajaran mata kuliah Pengantar Konsep Dasar IPS = Keunggulan dan keterbatasn modul atau BMP = Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam modul atau BMP Menurut pandangan para pakar makna konteks ke-IPS-an SD adalah suatu kajian mempelajari konsep dasar IPS yang berisi tentang konsep, hakikat, dan karakteristik pendidikan IPS SD. Dengan mempelajari materi konsep dasar IPS ini, diharapkan dapat menjelaskan konsep-konsep IPS yang berpengaruh terhadap kehidupan masa kini dan masa yang akan datang secara kritis dan ‘reatif. Pembahasan materi ini menerapkan pendekatan antar disiplin yang mengintegrasikan ilmu-imu sosial dan humaniora, Adapun media yang digunakan adalah bahan ajar cetak dan non cetak (web). Sebagai calon guru SD hendaknya menguasai materi ke-IPS-an sebagai program pendidikan. Untuk membantu menguasai materi tersebut maka dalam Konsep Pendidikan IPS, disajikan pembahasan pokok yaitu : 1. Konsep pendidikan IPS 2. Hakikat pendidikan IPS 3. Karakteristik pendidikan IPS di SD ‘Adapun hasil wawancara dengan mahasiswa menunjukkan bahwa peda umumnya menganggap Modul atau BMP mata kuliah Konsep dasar PS secara keseluruhan cukup baik, walaupun masih memerlukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan untuk menjadikannya sebagai bahan ajar yang efektif untuk digunakan dalam Sistem Pendidikan Jarak jauh. Responden, pada umumnya berpendapat bahwa cakupan materi telah sesuai dengan materi yang terdapat pada BMP mata kuliah Konsep Dasar 29 IPS. Hal yang perlu ditambahkan dalam BMP ini adalah penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan aktivitas belajar ke-IPS-an di tingkat SD. Responden juga pada umumnya berpendapat bahwa materi yang terdapat dalam BMP cukup sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Konsep Dasar IPS. Selain itu, kedalaman dan keluasan materi BMP ini sudah memenuhi kebutuhan untuk pembelajaran tentang Konsep ke-IPS-an saat ini Responden beranggapan bahwa model pembelajaran yang digunakan dalam BMP mata kuliah Konsep Dasar IPS cukup sesuai dengan aktivitas belajar ke-IPS-an di SD. Namun perlu ditambahkan penjelasan tentang bagaimana media pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk membelajarkan, ke-IPS-an. Akan lebih baik jika BMP ini dilengkapi dengan penjelasan singkat tentang penggunaan metode dan media yang dapat digunakan dalam aktivitas pembejaran ke-IPS-an. Hasil wawancara dengan responden juga menunjukkan bahwa secara teoritis modul atau BMP Konsep Dasar IPS cukup baik. Disamping itu, modul ini juga membahas tentang materi yang perlu dipelajari oleh mahasiswa yang mencakup karakteristik dan kebutuhan pendidikan IPS. Beberapa responden berpendapat bahwa uraian konsep-konsep tentang IPS yang diungkapkan dalam BMP ini cukup terperinci dan detil, namun banyak juga istilah/konsep yang kurang diperjelas. Salah satu hal yang menjadi kekuatan dalam modul ini adalah disertakannya glosarium yang dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari definisi dari konsep- konsep yang tengah dipelajari. Penjelasan yang dilakukan dalam kunci jawaban juga sangat rinci dan membantu dalam memahami soal-soal yang diajukan dalam tes formatif. Meskipun memiliki beberapa kekuatan, menurut responden BMP Konsep Dasar IPS juga memiliki beberapa komponen yang perlu diperbaiki yang mencakup beberapa hal yaitu; (1) perlu ditanbahkan materi tentang langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mengimplementasikan proses 30 belajar pada Konsep Dasar IPS; (2) Perlu penambahan ilustrasi gambar dan grafik yang dapat membantu pemahaman mahasiswa tentang konsep- konsep yang dipelajari, (3) modul ini perlu dilengkapi dengan contoh-contoh nyata yang berguna bagi mahasiswa; (4) dalam latihan perlu ditambahkan beberapa kasus penerapan sosial dengan konsep dasar ke-IPS-an. D. Analisis Materi/Isi Analisis substansi BMP dilakukan oleh ahli materi/content expert yaltu, Prof. Rochiati Wiriaatmadja, MA dan Dr. Nana Supriatna, M.Ed., dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung serta Dr. Purwata (UNJ). Penilaian isi atau materi BMP didasarkan pada beberapa kriteria yaitu: 1. Kesesuaian materi dengan perkembangan ilmu, pemikiran dan teknologi terkini . Tingkat kelengkapan materi dalam menjelaskan konsep dan prinsip . _Konsistensi dan keseimbangan materi dalam menyajikan metode atau er paradigma . Logika, keteraturan, dan koherensi penyusunan materi Tingkat kesulitan dan kedalaman materi untuk jenjang pendidikan St 6. Kontribusi materi dalam menganalisis keterkaitan antara kenyataan dengan teori 7. Relevansi antara tugas, tes dengan substansi atau materi Hasil analisis menunjukkan secara deskripsi umum sesuai dengan kebutuhan mahasiswa jenjang S1. Namun beberapa hal yang perlu di fokuskan berkenaan dengan materi/konten adalah materi harus berorientasi pada dinamika permasalahan yang nyata, artinya mahasiswa diajak untuk memahami konsep ke-IPS-an dan terlibat langsung berdasarkan kasus-kasus yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Dalam pandangan para pakar IPS seyoyanya pendidikan IPS merupakan upaya menerapkan teori — konsep — prinsip ilmu sosial untuk menelaah pengalaman, peristiwa, gejala dan masalah sosial yang secara nyata terjadi di dalam masyarakat. Pendidikan 31 ap IPS hakikatnya adalah interaksi aspek-aspek kehidupan manusia di masyarakat. IPS terpadu (Integrated Social Studies) dapat dilihat dari Pendekatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan interdisiptiner (muttidisiplinen). Pendekatan ini sebenarnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Berikut tabel prosentase pemahaman mahasiswa terhadap cakupan materi Konsep Dasar IPS. Tabel 4. Prosentase Pemahaman Mahasiswa terhadap Cakupan Materi BMP Konsep Dasar IPS NO | MODUL/BMP Penyajian Konsep Prosentase Daser ke-IPS-an Pemahaman 1 | Modul 1 Hakikat Mata Kuliah 52% Hakikat dan Konsep Dasar IPS, (Pemahaman mahasaiswa Karakteristik | mencakup: terhadap materi hakikat Mata Kuliah * IPS merupakan 4PS belum banyak Konsep Dasar suatu bidang terpahami karena IPS pengkajian banyaknya istilah-istilah tentang gejala dan | dalam konsep ke-IPS-an masalah sosial —_| yang tidak terjabarkan * Kerangka kerja | secara spesifik. Kurangnya IPS tidak pembahasan dengan menekankan, contoh-contoh mempersulit pada bidang mahasiswa dalam teoritis, tetapi pada | memahami konten). bidang praktis dalam mempelajari gejala dan masalah-masalah sosial yang terdapat di lingkungan masyarakat L Modul 2 Sejarah Perkembanag Konsep social studies | 75% secara umum (Pemahaman mahasiswa berkembang secara terhadap materi sejarah 32 MODUL/BMP Penyajian Konsep Prosentase oe Dasar ke-IPS-an Pemahaman nips evolusioner di Amerika | perkembangan IPS cukup Serikat sejak tahun 1800- ! baik, karena kupasan an, yang kemudian dalam KBM ini secara mengkristal menjadi runtun dan bertahap domain pengkajian menjelaskan akademik pada tahun perkembangan sejarah 1900-an, antara lain IPS secara sederhana dan dengan berdirinya | tugas) National Council for the social studies (NCSS) pada tahun 1955. Dari penelusuran historis epistimologis, dalam kurun waktu 40 tahunan sejak tahun 1935 social studies mengalami perkembangan. | Modul 3 Ruang Lingkup dan 76% Ruang Lingkup | Cakupan Konsep Dasar | (Pemahaman mahasiswa dan Cakupan | IPS terhadap materi ini cukup Konsep Dasar | a. Sejarah , baik karena secara IPS pembahasannya terperinci dijabarkan ruang ditujukan pada hidup | lingkup dan cakupan dan kehidupan konsep dasar dengan manusia dalam disertakan istilah-istilah konteks sosialnya. | yang mendukung b. Geografi, iimu yan penjelasan secara mempelajari memadai) persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang lingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. c. Ekonomi dan koperasi, studi ilmiah mengenai bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan materi. d. Sosiologi, mempelajari manusia dalam 33 Penyajian Konsep Dasar ke-IPS-an Pemahaman e konteks sosial yang melakukan interaksi sesamanya. e. Antropologi, ilmu yang mempelajari manusia dengan prilaku sosial atau dengan kebudayaannya. f. Politik dan Pemerintahan, ilmu yanig mempelajari kehidupan negara, mempelajari negara melakukan tugasnya mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tugas tersebut, kekuasaan sebagai penyelenggara negara, kekuasaan memerintah negara. Psikologi Sosial, studi ilmiah tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial. 34 MODUL/BMP Prosentase a Pemahaman Modul 4 Konsep Dasar Sejarah ‘55% (Pemahaman tentang materi konsep dasar sojarah kurang terpahami oleh mahasiswa. Secara umum mahasiswa | mengalami kesulitan untuk | mempelajari makna konsep dasar sejarah | karena yang dijabarkan materi tentang peristiwa sejarah dan konsep kesejarahan kurang memadai) Modul 5 Konsep Dasar | Geografi 64% (Pemahaman materi konsep dasar geografi secara umum cukup dipahami, namun pada bagian materi yang berkenaan dengan istilah kegeografian belum banyak terpahami) 35 NO | MODUL/BMP |” Penyalian Konsep Prosentase ee Dasar ke-PS-an Pemahaman 6 | Modul 6 71% | Konsep Dasar (Pemahaman materi Ekonomi konsep dasar Ekonomi secara umum lebih baik terpahami oleh mahasiswa, Karena penyajian istilah dan konsep-konsep bidang ‘ekonomi diberikan contoh- | ‘contoh yang sederhana dan mendukung penjelasan konsepnya) | | 7 | Modul 7 Konsep Individu: Subjek | 74% (Pemahaman materi Konsep Dasar | yang bertindak/aktor konsep dasar Sosiologi | Sosiologi Kelompok/ masyarakat: | secara umum cukup baik | golongan besar/kecil dipahami oleh mahasiswa. terdiri dari beberapa Penyajian materi banyak manusia, mempengaruhi_ | disertai contoh-contoh dan | satu sama lainnya. penekanan terhadap konsep cukup memadai) @ | Modul 8 | Pengertian Antropologi | 68% (Pemahaman materi Konsep Dasar | dapat dilhat dari 2 sisi | konsep dasar Antropologi | Antropologi | yaitu Antropologi sebagai | secara umum dapat iimu pengetahuan artinya | bahwa Antropologi merupakan kumpulan pengetahuan- pengetahuan tentang kajian masyarakat dan kebudayaan yang | disusun secara sistematis | atas dasar pemikiran yang logis. Dan pengertian Antropologi yang kedua adalah cara- cara berpikir untuk terpahami oleh mahasiswa. Penjelasan terhadap istilah-istilah dan penekanan pada pengertian konsep antropologi secera spesitik cukup terjabarkan) 36 MODUL/BMP Penyajian Konsep Dasar ke-IPS-an mengungkapkan realitassosial dan budaya yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Modul 9 Indonesia adalah negara | 61% (Pemahaman Konsep Dasar | hukum? | mahasiswa terhadap Politik dan Ya, karena dalam negara | materi konsep dasar Politik Pemerintahan | hukum pemerintah dan | dan Pemerintahan secara rakyat terikat oleh hukum | umum cukup dipahami agar pemerintah tidak —_| Penjabaran konsep dapat sewenang-wenang dan _| mewakili pemahaman rakyat tidak anarkis | secara menyeluruh namun, Dasar hukum : pasal1 —_/ untuk mengaktualisasikan ayat 3, pasal 27 ayat 1 _bentuk-bentuk peraturan pasal 4 ayat 1 berdasarkan undang- undang mahasiswa masih | sulit menerapkan berdasarkan analisis) Modul 10 77% (Pemahaman materi sikap sikap masyarakat terhadap Masyarakat Shapaig perubahan sosial secara Terhadap ah umum cukup baik. Perubahan Mahasiswa dapat Sosial memahami dengan cukup mudah karena penjelasan materi dijabarkan sesuai alur pikir dan disertai penekanan pada konsep- konsep yang menjadi kata kunci) 37 NO | MODUL/BMP Konsep Prosentase S-an Pemahaman 41° | Modul 11 a 60% (Pemahaman materi Model-Model — Model-Model Pembelajaran ==) Pembelajaran Konsep Konsep Dasar Dasar IPS yang Kreatif, IPS yang =a] Inovatif, dan Kreatif, Menyenangkan secara Inovatif, dan umum masih kurang Menyenangka eae terpahami oleh n {______4 mahasiswa. Masalah yang ee 10 Keterampilan dalam | bertkir kritis, (Bayer 1985) 1. Membedakan antara fakta dan nila 2, Menentukan reliabilitas sumber 3. Menentukan akurasi fakta 4. Membedakan informasi relevan dan tidak relevan | 5. Mendeteksi penyimpangan 6. Mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan 7. Mengidentifikasi | argumen yang tidak jelas 8. Mengakui perbuatan yang tidak konsisten 9. Membedakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan/ tidak 10.Menentukan | dihadapi berkenaan dengan beberapa konsep model-modet pembelajaran yang dapat diterapkan pada tingkatan SD) 38 NO | MODUL/BMP Penyajian Konsep Prosentase L Dasar ke-IPS-an Pemahaman kekuatan argumen 12 | Modul 12 Pembelajaran IPS 54% (Pemahaman Merancang | terpadu terhadap materi dan Merancang dan Menerapkan Menerapkan Keterampilan Keterampilan Dasar IPS sebagian Dasar IPS mahasiswa mengalami Shared kesulitan dalam memahami berbagai bentuk gambar simbol gembelajaran IPS terpadu, Pada gambar tersebut banyak diartikan dengan persepsi yang berbeda- beda) 39 NO | WOBUL/BMP |” Penyajian Konsep Prosentase Dasar ke-IPS-an Pemahaman £ : Web! Networked Rata-rata 64% (Secara umum hasil protesante pemahaman mahasiswa terhadap materi cukup terpahami. Cakupan keluasan dan kedalaman materi cukup, namun kebutuhan mahasiswa terhadap penekanan konsep dan kata kunci dalam istilah-istilah yang memperjelas makna konsep dasar IPS perlu dipaparkan secara lugas dan padat dengan bahasa interaktif yang mudah dipahami). 40 E. Analisis Media/Desain Grafis Hasil wawancara dengan pakar desain grafis menunjukkan bahwa tata letak dari BMP yang baik adalah hasil penguasaan berbagai unsur, antara lain: (a) pemahaman tentang kemungkinan yang diberikan oleh berbagai peralatan mekanis, misalnya apa yang dapat dilakukan dengan warna dan apa yang dapat dipakai sebagai pengganti yang sama baiknya, (b) penghayatan dan pemahaman tentang kemampuan dan kebutuhan, (c) penguasaan “perangkat peralatan”, jenis huruf, bentuk, dan ukuran, spasi dan gambar, panjang garis, dan warna. Tata letak dan komposisi dalam desain grafis BMP Konsep Dasar IPS sudah menampilkan huruf, kata dan kalimat serta ilustrasi, grafik dan foto yang mudah di baca dan di tangkap maknanya namun kurang menarik minat para pengguna. Untuk tujuan ini, pola dan tata letak, atau distribusi unsur-unsur pada halaman, perbandingan antara bagian yang kosong dengan seluruh halaman _penting dipertimbangkan untuk perbaikan desain grafis yang lebih menarik untuk dibaca oleh pengguna. Tabel 5. Catatan Evaiuasi Desain Grafis BMP Konsep Dasar IPS Ukuran Kertas dan | Dalam hal suatu halaman kertas untuk format Pengukuran ukuran dan jumlah halaman hendaknya ditentukan seefektif mungkin sesuai dengan kebutuhan dan tujuan. Jenis huruf dan ilustrasi gambar sebaiknya harus diatur sehingga enak untuk dibaca dan mudah dipahami. Pola tata letak haruslah —mencerminkan _keadaan perasaan, ekspresi dan kebutuhan pengguna. Jenis dan Ukuran | Untuk menghindari kebingungan dan hilangnya Huruf minat pengguna, maka tidak dipergunakan huruf yang bentuknya rumit atau kurang jelas. Bentuk huruf__mencerminkan yang _mudah 41 dibaca, sederhana dan paling sesuai untuk menyampaikan pesan. Hubungan antara | lustrasi_ dan tulisan harus dikoordinasikan llustrasi dan Tulisan | dengan tepat supaya menampilkan isi atau pesan dengan jelas. Secara khusus harus lebih hati-hati merancang bagian tulisan dengan cara yang mudah dibaca. Dengan pemanfaatan yang efektif dari bagian yang kosong (putin), kemungkinan daya tolak psikologis terhadap tulisan diperkecil dan keakraban dengan bahan menjadi terpadu. Pemilinan Kertas | Kertas yang digunakan dapat diperimbangkan dengan ciri: kelicinan kelembutan dan kelenturan daya serap terhadap tinta pensil/bulpen perpaduan warna dasar yang harmonis kekuatan dan daya tahan ukuran tersedia di tempat NOR ORs Berikut merupakan penilaian umum secara keseluruhan materi dan penyajian BMP, terutama untuk aspek berikut. 1. Keunggulan utama dari segi substansi maupun penyajian a. Dalam paparan substansi terlihat adanya dua pendekatan, yaitu pendekatan muttidisiplin (‘nultidiciplinary approach) dan pendekatan interdisiplin (interdiciptinary approach). Dalam pendekatan multidisiplin tergambarkan dua hal/kepentingan, yaitu: (1) expanding environment, dan (2) kes*nambungan penyajian konsep dati tingkat 'key concept’ dan ‘care concept’ Dalam ‘care concept’ yang bersifat interdisiplin menunjukkan adanya konsep-konsep yang dapat ditemui dalam penyajian ‘ilmu-ilmu sosial. b. Pengorganisasian materi IPS dalam kurikulum sekolah pada umumnya_ disajikan berdasarkan dua dimensi pengorganisasian, yaitu: "ruang lingkup” atau "cakupan” (scope) 2 dan “urutan” atau "sekuen". Ruang lingkup menunjuk kepada isi substantit (pokok/tema/materi, keterampilan dan nilai) yang termasuk dalam keseluruhan program pengajaran_ IPS. Sedangkan “urutan” menunjuk kepada urutan di dalam berbagai Komponen program IPS yang disajikan pada tiap tingkatkelas/tahun selama program pendidikan sesuai dengan pencapalan pengetahuan dan pertumbuhan tingkat usia untuk mencapai tujuan program pengajaran IPS. c. Dari segi penyajian modu! ini sistematis, dan mudah dipahami. . Tingkat kesulitan materi relevan dengan mahasiswa S1 PGSD. . Modul ini dapat memberikan cakrawala referensi bagi mahasiswa PGSD (guru SD) dalam memahami konsep-konsep dasar ke-IPS-an. . Adanya penjelasan materi hubungan antara isi/materi IPS. dengan metode pembelajaran yang dapat divisualisasikan sebagai berikut. Bagan 1. Hubungan Materi IPS dengan Metode Pembelajaran 'si Substantif IPS Wetode Pembelajaran IPS menekankan pada Generalisasi proses model pembelajaran inkuiri Saling dinubungkan Tema dalam kurikulum | Tehnik metakukan sekolah Inkuiri Konsep Proses melakukan a Fakta Model pembelajaran Inkl 43 2. Kelemahan yang masih perlu diperbaiki/disempurnakan a. Adanya tumpang tindin materi antar modul antara pembahasan tentang ruang lingkup dan cakupan konsep dasar IPS dengan materi konsep dasar disiplin keilmuan IPS yang dijabarkan pada modul 4,5,6,7,8, dan 9. . Belum nampak pembahasan berkenaan dengan pembelajaran IPS sebagai Pendidikan Nilai yang lebih spesifik. Di dalam Ppengembangan materi pembelajaran konsep dasar IPS dapat mengintegrasikan pendidikan nilai moral (budi pekerti) yang dilandasi Pancasila (PPKn) dan oilai-nilai masyarakat yang melekat pada masing-masing disiplin keilmuan PIPS, yang keseluruhannya bermuara pada tujuan warga negara yang baik (good citizen). Misalnya, materi dapat dikembangkan dengan menampilkan muatan konsep nilai dalam dimensi isi, konflik-isu dan aktualisasi nilai. Sebagai Contoh: s Tabel 6. Muatan Konsep Nilai dalam Dimensi Isi, Konflik-Isu dan Aktualisasi Nilai ‘Sub-Rumpun Dimensi tsi | Konflik-Isu | Aktualisasi Nilai Pendidikan | Sejarah | Penulisan | Ethos dan Humanisme: limu peristiwa entitas «Nasionalisme Pengetahuan penting kebangsaan | «Patriotisme Sosial dalam batas | dan #Sosialisme ruangdan | kemanusiaan | « Liberalisme waktu Geografi | Pengenalan | Luas wilayah | «Kesatuan bumi ruang, dalam batas | tempat hidup wilayah, dan | keruangan bersama karakteristik *Pemeliharaan alam serta kelestarian iE sosial Jingkungan Ekonomi |Pengenalan | Ketidakterbata | « Pemanfaatan sumber daya | san kebutuhan | _potensi alam I alamdan | manusiadan | _secara cermat 44 | sosial keterbatasan [untuk | sumber daya | pembangunan alam yang bangsa | tersedia *Peningkatan | kemampuan | __| SDM Sosiologi |Perkembang | Keragaman | «Hidup rukun | an dan etnik, kultur, dalam sosio- perubahan | sistem nilai muttikuttur masyarakat | dan *Terbuka, siaga percampuran | perkembangan | mengikuti | kebudayaan | dunia global | perkembangan/ | perubahan | dunia dan | kemajuan | global | c. Pada modul 5 tentang Konsep Dasar Geografi, bagian kegiatan belajar 3 berkenaan dengan materi pelajaran geografi di SD/MI/Paket A pada isi materi kurang sesuai karena yang dibahas kedudukan dan pengertian geografi secara umum yang seharusnya membahas bagaimana materi geografi yang sesuai kompetensi untuk siswa SD. Untuk itu seharusnya pembahasannya disesuaikan dengan kebutuhan pokok materi yang disajikan. d. Untuk modul 4 tentang konsep dasar sejarah, lebih banyak membahas tentang materi peristiwa sejarah, yang seharusnya pembahasan berkenaan dengan konsep-konsep kesejarahan dari sudut pandang keilmuan dan perkembangan filosofi suatu imu sejarah sebagai kajian social studies. e. Perlunya suatu gagasan untuk membahas makna konsep dalam materi pendahuluan. Kegunaannya diharapkan mahasiswa sebelum mengupas materi pokok mendapatkan informasi awal tentang makna konsep sebagai pijakan kompetensi untuk mempertajam pemahaman tentang Xonsep Dasar IPS. 45 Pertanyaan pendahuluan dapat berupa, belajar konsep untuk apa? Jawaban dapat memperhatikan identifikasi kegunaan konsep bagi kehidupan manusia, antara lain: (1) untuk melakukan efisiensi dan efektivitas bagi manusia, (2) untuk mereduksi keperluan yang sering dikatakan_berulang-ulang terhadap sesuatu kajian yang serupa dan sudah diketahui, (3) memudahkan kita untuk memecahkan masalah, (4) untuk menjelaskan (eksplanasi) sesuatu yang dianggap rumit ataupun memerlukan keterangan yang cukup panjang dan rinci, (6) untuk mengonseptualisasikan sesuatu secara cermat metalui simbol-simbol, dan (6) sebagai mata rantai penghubung ataupun katalisator antardisiplin ilmu, baik itu yang sifatnya interdisipliner, muttidisipliner maupun lintas disipliner. Perlunya pembahasan yang lebih dalam tentang pemahaman keterampilan dasar IPS, yaitu mahasiswa menggunakan keterampilan dan alat-alat studi sosial, misalnya mencari bukti dengan berpikir ilmiah, keterampilan mempelajari data masyarakat, mempertimbangkan validitas dan relevansi data, mengkiasifikasikan dan menafsirkan data-data sosial, dan merumuskan kesimpulan. 46 BABV KKESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. BMP masih dapat digunakan di Program $1 PGSD Universitas Terbuka. Pendapat ini didasarkan dari hasil evaluasi dari pakat/ahli materi, media, bahasa, desain gratis, tutor, pengampu mata kuliah dan mahasiswa yaitu sesuai dengan kebutuhan belajar mahasiswa (hasil evaluasi rata-rata cukup baik dengan rentang skala 3-4) 2. Perbaikan BMP dapat dilakukan mencakup komponen: Penggunaan gambarflustrasi (skala nilai 2,18: kurang), Penggunaan grafik dan tabel (skala nilai 3: cukup), Kesesuaian penggunaan latihan dengan tuluan atau kompetensi yang akan dicapai (skala nilai 3: cukup), ‘Substansi materi yang diungkapkan dalam modul (skala nitai 3: cukup) dan perwajahan/cover (skala nilai 3: cukup) B. Saran dan Rekomendasi Pembaharuan pada materi BMP Konsep Dasar IPS sebaiknya berorientasi pada dinamika permasalahan yang nyata, artinya mahasiswa diajak untuk memahami konsep ke-IPS-an dan terlibat langsung berdasarkan kasus-kasus yang terjadi di lingkungan sekitar mahasiswa. Perlunya komunikasi dalam BMP untuk mengajak mahasiswa belajar berinteraksi melalui kegiatan iatinan, memecahkan masalah dan mengobservasi dengan panduan pengamatan yang sudah tersedia. 47 DAFTAR PUSTAKA Altbach, P.G.(1999). The Logic of Mass Higher Education, Tertiary Education and Management, 5:107-124. New York; Trentham Books. Azhar Arsyad (1997). Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Bart RD. Barth JL. Shermis S.S. (1977). Defining the Social Studies. Virginia National Council for The Social Studies. Cannon, R & Newbie, D (2000) A handbook for teachers in universities and colleges: a guide to improving teaching methods, Kogan Page, London. Dick, W., & Carey, L. (1985). The Systematic Design of Instruction (2nd Ed). Gienview, Illinois: Scott, Foresman and company. Ellington, H & Race P (1997). Producing Teaching Materials. London: Kogan Page. Filbeck, Robert.(1974). Systems in Teaching and Learning. Lincoln, Nebraska: Professional Educators. Francis, JB (1978). Curriculum and Education. The International Encyclopedia of Higher Education (vol. 3). San Francisco: Jossey- Bass. Julaeha dan Pratmoko. (2004). Pengembangan Bahan Ajar.Jakarta PAU- PPAI. Kaye, A. and Rumble, G.(1981). Distance Teaching for Higher and Adult Education. London: Croom Helm & The OU Press. Katalog Pendas, 2010 Universitas Terbuka Mclean, S., Gasperini, L. & Rudgard.(2002). international review of research in open and distance learning. Ottawa: University of Ottawa.Tersedia dalam Http://irrodl.ora/content/v3.mclean.html, (Accessed:6 Feb 2010). Mishra RR, Ahmad, N., and Rai NK. (2001). Print Material in Distance Education. Indian Journal or Open Learning, 10 (1): 52-59. Pannen, dkk (1999). Cakrawala Pendidikan. Jakarta: Universitas Tetbuka 48 , (2005). Faktor dan Prosedur Pengembangan Bahan Ajar , Buku Materi Pokok 2: Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta: Universitas Terbuka. Pusat Komputer-UT, Data nilai mata kuliah Konsep Dasar IPS 2009.1 dan 2009.2. Mahasiswa S1 PGSD-UT. Reiser, R. A., & Dempsey, J. V. (2002). Trends and Issues in Instructional. Smith, P.L. dan Ragan, T.L. (2003). instructional Design. Upper Saddle River. NJ. Prentice Hall, Inc. hal. 18 Suparman A. (2001). Desain Instruksional. Proyek pengembangan Universitas Terbuka Ditjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional Jakarta: PAU-PPAI. (2005). Desain instruksional, PAU-PPAI, Ditjen Dikti, Depdiknas. ‘Somantri, Muhammad Numan, (2001), Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung: Pascasarjana danFPIPS UP! & Remaja Rosdakarya. Tim Pusmintas (2004), Pedoman Penulisan dan Revisi Bahan Ajar, JKAK BAO1, Departemen Pendidikan Nasinal, Universitas Terbuka, Edisi Kedua. Winataputra U.S. (1989). Konsep dan Masalah Pengjaran limu Sosial di Sekolah Menengah. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan LPTK. U.S.(2000). Pendidikan limu Pengetahuan Sosial. Universitas Terbuka -- U. S.(2007), “Dinamika Pemikiran Inovatif Dalam Khasanah Social Studies danPendidikan limu Pengetzhuan Sosial (IPS) Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah Dilndonesia’, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Revitalisasi Pendidikan\imu Pengetahuan Sosial dalam Perspektit Global, tanggal 21 November 2007. 49 William (Editor) (2001). Social Studies Research, for the 21st Century. USA: Information Age Publising Inc. Yunus dan Paulina Pannen (2004). Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Tinggi jarak Jauh. Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. Jakarta: Universitas Terbuka. Zainul, Asmawi & Nasoetion, Noehi. (1997). Penilaian Hasil Belajar (Program Pengembangan Keterampilan Teknik irstruksional (Pekerti) untuk Dosen Muda). Jakarta: Pusat Antar-Universitas. LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Istrumen Evaluasi Materi (Ahli Mater!) No. Komponen Cara Kelenakapan penuisan Komentar ‘Ada Tidak Sesuai Tidak | |. Kelengkapan dan Cara Penulisan Rancangan Mata Kuliah . Peta Kompetensi Rumusan KU . Rumusan KK . Sistematika KK dan KU . GBPP, di dalamnya cek: a. Nama Mata Kuliah b. Kode Mata Kuliah/SKS . Deskripsi Mata Kuliah . Rumusan KU . Rumusan KK Pokok Bahasan |. Subpokok Bahasan . Nomor Modul Rasio Teori dan pons 2 (> eres 50 Praktik j. Daftar Pustaka Il. Kelengkapan Komponen BMP dan Cara Penulisan 1. Tinjauan Mata Kuliah 2. BMP per BMP, a. Pendahuluan BMP b. Uraian c. Latihan d. Contoh e. Rangkuman 1. Tes Formatif g. Umpan Balik 3. Daftar Pustaka 4. Kunci Jawaban Tes Formatif lil. Konsisten Antar Komponen: 1. Peta Kompetensi dan GBPP 2. GBPP dan BMP 3. Antar Komponen dalam BMP IV. Kecermatan |si 1. Apakah materi dalam BMP valid, berdasarkan penelitian empiris? 2. Apakah materi dalam BMP mutakhir? 3. Apakah materi dalam BMP sesuai dengan konsep dan teori yang standar untuk mata kuliah tersebut? 4. Apakah pemaparan materi dalam BMP selaras dengan nilai- nilai yang beriaku di masyarakat? V. _Ketepatan Cakupan 1. ‘Apakah ruang lingkup dan kedalaman materi dalam BMP sesuai untuk program studi dimana mata kuliah tersebut ditawarkan? . Apakah konsep yang diuraikan utuh, sesuai bidang imu VI. Ketercernaan Naskah He 2. 3. Apakah pemaparan isi materi logis? Apakah penyajian materi runtut? Apakah contoh dan ilustrasi dalam BMP memudahkan pemahaman pembaca terhadap materi dalam BMP? . Apakah alat bantu baca, seperti heading, sub heading, sign-posting, dan lain-lain membantu pemahaman pembaca_ terhadap materi dalam BMP? . Apakah format BMP tertib dan konsisten? 52 Lampiran 2. Instrumen Evaluasi Media (Ahli Media) No. Komponen Ya Tidak Komentar & Saran 1 Terdapat petunjuk belajar bagi mmahasiswa? 2 Materi pembelajaran dipilah __ menjadi bagian-bagian kecil? 3 Latihan yang relevan dan memadai? 4 Contoh yang relevan dan memadai? 5 Terdapat ilustrasi relevan dan memadai? 6 _Bimbingan bagi mahasiswa untuk mengerjakan latihan? : 7 Panduan bagi mahasiswa untuk menilai tingkat keberhasilan belajanya? 8 Format yang tertib dan konsisten? 9 Informasi tentang pemanfaatan jenis media lain? 10 Lay-out dan setting yang sesuai Standar?, Lampiran 3. instrumen Evaluasi Bahasa (Ahli Bahasa) No. Komponen Ya Tidak Komentar & Saran 1. Apakah format BMP tertib dan konsisten? 2. Apakah penyajlan materi runtut? 3. Apakah bahasa yang digunakan komunikatit? 4. “Apakah dalam BMP ditemukan paragraf yang bervariasi? 53 a ‘Apakah penyusunan paragraf runtut? 6. Apakah ragam bahasa yang digunakan bervariasi? 7. Apakah digunakan kalimat yang efektif dalam pmaparan materi? . Apakah pilinan kata yang digunakan efektit dan mengacu pada ejaan bahasa Indonesia yang benar? © Lampiran 4. Pedoman Wawancara Pendahuluan , yaitu pemberitahuan tentang kompetensi yang harus dicapai setelan menempuh proses belajar; pemberian motivasi belajar dan penjelasan tentang kaitan antara modul yang satu dengan modul yang lain Perwajahan atau cover, | penggunaan jenis huruf atau font; dan gaya pengetikan Kualitas materi atau substansi, yaitu kesesuaian konsep dengan kebutuhan; kedalaman materi; keluasan materi; kesesuaian model pembelajaran; pemberian | contoh/kasus; petunjuk jawaban kasus; Substansi materi yang diungkapkan dalam modul Kesesuaian konsep dengan 54 kebutuhan belajar, dan kedalaman materi Contoh kasus Penggunaan gambarfilustrasi Kontribusi materi terhadap hasil belajar atau kompetensi yang akan dicapai Penggunaan grafik Penggunaan tabel Penulisan rangkuman dan penggunaan bahasa Alur atau sistematika penulisan modul Kesesuaian penggunaan atinan dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai 55 Lampiran 5. Cakupan Materi Konsep Dasar IPS. & Hakikat IPS sebagai Program Pendidikan Hakikat Mata Kuliah Konsep Dasar IPS, mencakup: a) IPS merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala den masalah sosial b) Kerangka kerja IPS tidak menekankan pada bidang teoritis, tetapi pada bidang praktis dalam mempelajari gejala dan masalah- masalah sosial yang terdapat di lingkungan | =masyarakat Konsep + Bidang studi IPS pada hakikatnya merupakan perpaduan pengetahuan sosial + Proses pembelajaran pendidikan IPS dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat usia 56 $B raises yang aikembangkan dtm Pendidhan PS 1 Mila edukatitmonganghat masala soil yang tera sahara 2. Nila pra, ak hanya konseptual- torts Imeaikan gal dar kedipansenarthant 3. ila teorts,enelaa heterkatan aek Kehidupan, Seve ddorong mengetahul sent -enyataan (sense crealiy) can menggal seri dl lapangan (sense of dacovery) 4. Nila sata, clembongan kesadoran don enghayatan terhadapkaberadoan swa i tongah fengah masyarakat 5, Nila ketuhanan, pesos pendelatan ct dan rmenngeatran mar dan tava Hakikat sumber, media dan evaluasi pembelajaran IPS Sumber manent Mesa ea, lon, be, ashen Evauast —chaus mengoumuiniuun wats ‘Sejarah Perkembangan IPS > Sumber : NESS (Nabont! Counc forthe Social Stes) trun 1935 seeoga pla akaceric ~>andangan Edgar Brace Wesley The soca sues are ‘be soos! scances sinpiied or pedaogical pupose ‘Xoncep PS" sol studies yang berembarg @ AS sake {nun 1800-2 secre evokasoner dan mergkrsal mena tfomain penghajon akaderk pada tahun 1500-an ‘Terpusat page: Konsep Chizeship edvestion(penidkan Kewerganegor=n) 57 £ ‘Sejarah Perkembangan IPS di Indonesia ‘GPengajaran 1PS tahun 1967 Pendidikan kewarganegaraan menurut ‘urikulum SD tahun 1968 ‘GPengajaran IPS dalam kurkulum PPSP pada tahun 1973, |GPengajaran 1PS dan PMP dalam kurkulum 1975 dan 1984 Pendidikan Pancasiia dan Kewarganegaraan dan pengajaran IPS terpadu di SD ie —_Turorial Konsep Dasar IPs Ruang Lingkup dan Cakupan Konsep Dasar IPS ‘a. Sezarah, pembanasannya dtujukan pada hive dan ‘ehupan macusia dal konteks sociale . Geograt ima yan remplaari persamean dan perbedeen fenomena geccer dengan sydutpandang Ingiungen atau ewayahan lm kote keruangn, «Ekonomi dan koperasi studi imiah mengensibagsimara ‘ara manasa mementhiRebituhan mater 38 2 Tutorial Konsep Oasar IPS Ruang Lingkup dan Cakupan Konsep Dasar IPS , Sosiolog, empelajari manusia dalam koteks ses vera relate hnteratst sesamanya «. Antropo/ogi, ima yang mempelajani manus dengan priaks sestalatau dengan kebucayeannya £.Politk dan Pemesintahan, imu yang mempe'ia etioupan negara, mempeloja negara melakukantugasnya mencapaltjuantertentu sesiaidengua tugs tersebut, Nelunsan sage pemlegpyranepr, ekasaan mmemerintah nega 59 rican Seman 2 Se eae § Tutorial Konsep Dasar IPS tilda + Geografi sebagai imu pengetahuan biofisik . Ses ap an roar ‘manusia dengan alam : eo eo ia maa + Geogrefi sebagai studi bentang laa . Gennes pcbon ee «Gongs sebga ter kervangan bum g $2 Tutorial Konsep Dasar IFS Geografi sebagal iimu pengetahuan bio-fisik. Hakikat ini berlaku apabila yang dipelajari atau dibahas adalah geografi fisik dan geografi biotik yang menjadi dasar telaah atas seluk beluk tanah Tutorial Konsep Dasar IPS Geografi sebagai relasi timbal balik antara manusia dan alam. Hakikat ini berlaku apabila yang dikaji adalah topik-topik sosial, contohnya pengangguran, migrasi, dan kelaparan Tutorial Konsep Dasar IPS Geograti_ sebagai ekolog! manusia. Di dalam ‘hakikat ini yang clpelajari atau dibahas (dtelaah) ‘adalah adaptasi_manusia terradap lngkungan hidupnya. Manusla tidak hanya dlanggap dan ciakut ‘sehagal makhluk dan dunia fsi-biotk, tetapl juga ‘sebagai euatu kekuatan. Setlap 'masyarakat meri emarpuan dan carecara edepan yang ‘iwariskan secara turun-temurun dan jemangkan. Akan tetapi, ekologt manusi ngutamakan —relasi | manusia de ingkungannya dan kyrang memperhatikan ada hhubungan antarwilayah. 61 Tutorial Konsep Dasar IPS Geografi sebagai telah bentang alam. Di dalam hakikat ini geografi menelaah tentang geomorfologi permukaan bumi sehingga dapat diketahui adanya persamaan dan erbedaan bentuk-bentuknya, Tutorial Konsep Dasar IPS Geogr sebagai obolog) manusla. Di dalam haldat ini yang dpelaer tau danas (tela) adaleh adapiasi manusia teradap ngkungan hidupnya. Manusia tak hanya cianggap dan dakui sebagai makriok dar cunia fsk-betk, tetapi juga sebagal suats Kokuatan, Sotiap "mssyarakat memilxi kemampuan dan cara-cara adapta yer diwavisken secara twrut-emurun dan selaiy ‘dkembangkan. Akan ten), ekologl manusia mengutamekan —elasi—manusia de lingkungannya dan karang memperhatxan hhubungan artarwloyah Konsep Dasar IPS ie naka an woah Sesion aa peerenann Yearly are fea, cl can itgene sum urate congen Drm, elfen dat cous sept rg trot, {ruagpteor mses tok angered oc Sigmewce, reer raenn eograt Sst amp sgl vas thaipanmensia a danitrkanys eng roan Dak lan TBgturgon cori one maupn bey 62 ‘Reo Oana Ketingon z takes. ‘aaa kone aap yng an ‘Shan berpengarh ec sor ree sera irk ope monpergh les Parp os clk ‘Savtarsng wrsama barnpaararg es! poss a [ate dpateemoonga aman mst arg ADA (arn barges waterget etjanghasan Sua dasa dpa barhangan dona dara an ‘Spahr ever arg oo angen onde! arate Pom Keodaan alam tert berpngash aan pola eae BKoosep dasr Sosiolog ‘Konsep Indvidu: Subjok yang bettndak | aktor -Kelompoky masyarakat : golongan besar/keal terdi dart beberapa manusia , mempengaruhi satu sama ‘ainnya. ‘Manusia = social animal = hewan sosial ?? 63 Upaya pelestarian budaya ash ‘4 eetntuan don rah tujn pengembangen kabudoyaan nasinal Ina, 1 kebudayaan yang akan clembangkanharus merupakan Denwujatan Nast upaya dan tanggapan kat masjaratat Ind dalam proses acaotas dengan tingkungannya 2, Merupakan perpaduen guneakcpuncak kebudayean daerh sehingga mewajudkan korfewas budaye bangse 3, Harus menuju ke aah Kemajuan abtb Yang depat memperkokoh persatuan dankesatuan bangs 4 Tak menutup kemurgknan menyerep budayaasing yang dapat rmengembangkan dan memperiaye kebudayaan nasiora §%__Konsep Dacor Polk dan Pemerintahan ind, Adatah negara hukum ? 1, katena dalam nego’ huhum pemeritah dan rake tenet leh hutam agar peer db sewerang-wenang aan rab bak anares Dasar: pasa ayat 3, pasa27ayat 1 pasal ayat 1 §% Model Pembetajaran KDI yang treat, Tnovatif dan Menyenangkan Pemibetajren KDE “Fohs motel desan pembelsaran Thinking ss, 2 Grteal Pane ee 2. Geatveeonnng sar ‘Mengapa? “herbs swe berath calm ber dam remsecahian berbagat meses Keiduban padi ssa mat Kemasyrakatae. §}_ Model Pembetajaran KDI yang kreati aE. Inovatif dan Menyenangkan 10 Ketermplan dalam beri ft, Bayer 1985 Menibedakan ancara flea dan nish Menentstan abate simber Menentutan obras fx embedskan ifemas relevan dan toak rman endetele penympangan Mangers rum yang tak dyatkon Menacentiias argumen yong tk jloe engaku perbuatan yang tcak honston embedakan pendact yang dapat cpeanaaung Janaoean tak 10, Menentuan kebaatanarguen Merancang dan Menerapkan at. Keterampilan Dasar IPS ‘Sitap yang baratungan cee ras are dan io ‘eteramotan dso nooo ava manus 8 ‘Merancang dan Menerapkan a eterampilan Dasar IPS ‘Model Panbetaaran dalam Mengembanokan Ketaramptan Basen Ps 65 Lampiran 6. Jadwal Penelitian Bulan (2010) Kegiatan Feb | Mar | Apr Met | Jun | Jul | Ags Okt | Nov 7. Persiapan 2. Pelaksanaan * Peneyabaran angket, * Interview 3. Analisa data 4.Penyusunan draf trasil penelitian 5. Pembuatan laporan 6. Pengumpulan laporan akhir Lampiran 7. Anggota Peneliti 1. Ketua Peneliti: a. Nama b. Gol/Pangkat/NIP ¢. Jabatan Fungsional d. Jabatan Struktural @. Fakultas/Program f. Perguruan Tinggi 9. Bidang Keahlian h. Waltu untuk penelitian 2. Anggota Peneliti: a. Nama b. Gol /Pangkat/NIP ¢. Jabatan Fungsional d, Jabatan Struktural ¢. Fakultas/Program f. Perguruan Tinggi g. Bidang Keahlian h. Waktu untuk penelitian : Suhartono, S.Pd., M.Pd. : Mle /Penata /19700714 200212 1 001 : Lektor : FKIP/ S1 PGSD : Universitas Terbuka : Pendidikan !PS SD 16 jam/minggu : Dra. Ngadi Marsinah, M.Pd. : Illc/Penata/19580202 198403 2 002 : Lektor : Ketua Jurusan Pendas : FKIP/ St PGSD : Universitas Terbuka :PAUD 16 jam/minggu 3. Anggota Penelit: a. Nama 'b. Gol./Pangkat/NIP c. Jabatan Fungsional d. Jabatan Struktural @. Fakultas/Program f. Perguruan Tinggi g. Bidang Keahlian h. Waktu untuk penelitian 4, Anggota Peneliti: a. Nama b. Gol/PangkayNIP 001 c. Jabatan Fungsional d. Jabatan Struktural . Fakultas/Program f. Perguruan Tinggi 4g. Bidang Keahlian fh. Waktu untuk penelitian : Drs. Hanafi : IIlc/Penata/19591208 198601 1 002 + Lektor : FkIP/ S1 PGSD : Universitas Terbuka : Teknologi Pendidikan : 16 jam/minggu : Dr. AA Ketut Budiarsa : Itd/Penata Tingkat 1/196403241991031 : Lektor : Asisten PR 1 : FKIP/S1 PGSD Universitas Terbuka. : Pendidikan Dasar : 16 jam/minggu 67 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL __Jalin Cabe Raya, Pondok Cabe, Psmulang, ‘Fangeang Selatan 15418 Universitas Terbuka tee :108 serie toepon.020 7500 Facsimile: (021) 7490147; Kawa UTER JKT 19988 /H31.2/PG/2010 . 1 Satu) Lembar Hat: [jin Pengambilan Data Penelitian 23 JUL at ‘Yth, Yow/Bapak: 1. Kepala UPBIJ-UT Bandung 2. Kepala UPBJJ-UT Serang, Mempethatikan surat dari Pembants Dekan 1 FKIP - Universitas Terbuka Nomor: 12789/H31.1.2/LL/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang Permohonan surat ijin pengambilan data penelitian, untuk penelitian yang berjudul “Evaluasi Bahan Ajat Mata Kuliah Konsep Dasar IPS (PDGK4102), Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Bahan Ajar S1 PGSD UT” oleh Stat Edukatif (Dosen) EKIP-UT: Suhartono, $.Pd., M.Pd. Drs, Hanati 3. Dra. Ngadi Marsivah, M.Pd. 4. Dr. A.A. Ketut Budiastra Pada prinsipnya Universitas Terbuka (UT) tidak berkeberatan dan memberikan ijin sepanjang, data yang diperiukan untuk penelitian tersebut tidak yang rahasia, dan yang bersangkutan bersedia menandatangani Surat Pernyataan di atas materai Rp 6.000, Schubungan dengan itu, kami mohon yang bersangkutan dapat dibantu dalam pengambitan data yang diperlukan untuk penelitian tersebut, Adapun waktu penelitiannya adalah bulan Agustus s.d ‘Oktober 2010 dan dilakukan di luar jam Kerja, ‘Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami menyampaikan terima kasih Agus Joko Brw ‘Tembusan NIP 19660508 on 1. Pembantu Rektor 1 e 2. Pembantu Dekan I FKIP 3. Kapus. Keilmuan-LPPM 4. Yangbersangkutan, KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL __Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pumulang, “Tangerang Selatan 15418 Universitas Terbuka tee sr29s eri; reepon: on) 290041 acsimile; (021) 7490147; Kawa UTER JKT. 12938 /H31.2/PG/2010 1 (sate) Lemar 23 JUL m0 : Ijin Pengambilan Data Penelitian ‘Yth. Ibu/Bapak: 1. Kepala UPBU-UT Bandung 2. Kepala UPBUJ-UT Serang Memperhatikan surat dari Pembantu Dekan I FKIP - Universitas Terbuka Nomor: 12789/H31.1.2/L1,/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang Permohonan surat jin pengambilan data penelitian, untuk penelitian yang berjudul “Evaluasi Bahan Ajar Mata Kuliah Konsep Dasar PS (PDGK4102), Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Bahan Ajer SL PGSD UT” oleh Staf Edukatif (Dosen) FKIP-UT: 1, Suhartono, S.Pd., M.Pd. Drs, Hanafi Dra. Ngadi Marsinah, M.Pd. 4. Dr. AA. Ketut Budiastra Pada prinsipnya Universitas Terbuka (UT) tidak berkeberatan dan memberikan ijin sepanjang data yang diperlukan untuk pentlitian tersebut tidak yang rahasia, dan yang bersangkutan bersedia menandatangani Surat Pernyataan di atas materai Rp 6.000. Sehubungan dengan itu, kami mohon yang bersangkutan dapat dibantu dalam pengambilan data yang diperlukan untuk penelitian tersebus. Adapun waktu penelitiannya adalah bulan Agustus sd Oktober 2010 dan dilakukan di lwar jam kerja. Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami menyampaikan terima kasih. Agus Joko'Pufanto Tembusan NIP 1960509199203 1 003 1, Pembantu Rektor [ A 2. Pembantu Dekan I FKIP 3. Kapus. Keilmuan-LPPM 4, Yangbersangkutan, KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Panulang, BETO SECTET TT SAB ~~ Universitas Terbuka tex 4rsueriz repo: can soe; Facsimile: (021) 490147; Kawat: UTER JKT Nomor: 1398S" H31.2/PG/2010 Lamp. : 1 (satu) Lembar Hal in Pengambilan Data Penelitian 23 Jul 2010 Yih, Ibu/Bapak: 1. Kepala UPBIJ-UT Bandung 2. Kepala UPBIU-UT Serang Memperhatikan surat dari Pembantu Dekan 1 FKIP - Universitas Terbuka Nomor: 12789/H31.1.2/LL/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang Permohonan surat ijin pengarbilan data penelitian, untuk penelitian yang berjudut “Evaluasi Bahan Ajar Mata Kuliah Konsep Dasar IPS (PDGK4102), Scbagai Upaya Peningkatan Kualitas Bahan Ajat SI PGSD UT” oleh Sta Edukatif (Dosen) FKIP-UT: 1. Suhartono, 8.Pd., M.Pd_ 2..Drs. Hanafi ra. Ngadi Marsinah, M.Pd. Dr. A.A. Ketut Budiastra Pada prinsipnya Universitas Terbuka (UT) tidak berkeberatan dan memberikan ijin sepanjang data yang diperlukan untuk penelitian tersebut tidak yang rahasia, dan yang bersangkutan bersedia menandatangani Surat Pernyataan di atas materai Rp 6.000,-. Sehubungan dengan itu, kami mobon yang bersangkutan dapat dibantu dalam pengambilan data yang diperlukan untuk penelitian tersebut. Adapun waktu penelitiannya adaiah bulan Agustus 5. Oktober 2010 dan dilakukan di luar jam kerja, Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami menyamspaikan terima kasih. | Agus Joko Purwanto ‘Tembusan : NIP 19660508 199203 1 003 1, Pembantu Rektor I sor 2, Pembantu Dekan I FKIP : 3. Kapus. Keilmuan-LPPM 4, Yangbersangkutan. y ON SSS CEKEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL __ Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamvlans, i Tangerene SEMAN THT SA Universitas Terbuka tee ros seria; riepon 2) 200081; acsimile: (022) 7490147; Kawat: UTER JKT Nomor: 12935 /H31.2/PG/2010 Lamp. $1 (satu) Lembar Hal: fjin Pengambilan Data Penelitian 23 JUL m0 Yeh. Ibu/Bapak: 1. Kepala UPBI-UT Bandung 2. Kepala UPBJJ-UT Serang Memperhatikan surat dari Pembanta Dekan 1 FKIP - Universitas Terbuka Nomor: 12789/H31.1.2/LL/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang Permohonan surat ijin pengambilan data penelitian, untuk penelitian yang berjudul “Evaluasi Bahan Ajar Mata Kuliah Konsep Dasat IPS (PDGK4102), Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Bahan Ajar SI PGSD UT” oleh Staf Edukatif (Dosen) FKIP-UT: 1. Suhartono, $.Pé., M.Pd 2. Drs. Hanafi 3. Dra, Ngadi Marsinah, M.Pd. Dr. AA. Ketut Budiastra Pada prinsipnya Universitas Terbuka (UT) tidak berkeberatan dan memberikan ijin sepanjang data yang diperlukan untuk penelitian tersebut tidak yang rahasia, dan yang bersangkutan bersedia menandatangani Surat Pernyataan di ates materai Rp 6.000, Schubungan dengan itu, kami mohon yang bersangkutan dapat dibantu dalam pengambilan data yang diperlukan watuk penelitian tersebut. Adapun waktu penelitiannya adalah bulan Agustus s.d Oktober 2010 dan dilakukan di luar jam kerja, ‘Atas pethatian dan kerjasama yang baik, kami menyampaikan terima kasih. Tembusan 1. Pembantu Rektor I 8 2, Pembantu Dean LEKIP 3. Kapus. Keilmuan-LPPM 4. Yangbersangkutan,

You might also like