You are on page 1of 2

Menurut Haberl dan Langergraber (2002), bahwa proses fotosintetis pada tanaman air

(hydrophyta), memungkinkan adanya pelepasan oksigen pada daerah sekitar perakaran (zona
rhizosphere). Dengan kondisi zona rhizosphere yang kaya akan oksigen, menyebabkan
perkembangan bakteri aerob di zona tersebut.
Menurut Metcalf & Eddy (2003) kharakteristik pertumbuhan bakteri dalam reaktor sistem
Batch, berdasarkan waktu ada 4 tahapan/fase pertumbuhan sebagaimana tersaji dalam gambar
berikut ini :

Gambar 4.2. Fase pertumbuhan Bakteri dalam reaktor Batch

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peran utama mikroorganisme dalam mendegradasi
bahan organik dalam sistem Wetlands tersebut, akan dapat menjelaskan trend/kecenderungan
penurunan bahan organik dari hasil percobaan. Adanya proses aklimatisasi tanaman pada
awal percobaan, akan memberikan kesempatan pada bakteri yang terdapat rhizosphere untuk
tumbuh dan beradaptasi, sehingga lag-phase akan terjadi saat proses aklimatisasi tersebut.
Dengan demikian maka pada awal penelitian, pertumbuhan bakteri telah mencapai fase
pertumbuhan eksponensial (Exponential growth phase).

Terjadinya penurunan tajam pada waktu awal percobaan diduga dipengaruhi oleh kandungan
nutrient yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroorganisme cukup melimpah, sehingga
akan terjadi fase pertumbuhan dipercepat (Exponential growth phase). Mengingat percobaan
dilakukan dengan sistem curah (bacth), maka dalam bak reaktor tidak ada penambahan
nutrient baru yang dapat mendukung kehidupan mikroorganisme, sehingga pada pertengahan
waktu penelitian (hari ke-3) pertumbuhan mikroorganisme telah mencapai titik optimal
terhadap ketersediaan nutrient. Kondisi ini menyebabkan terjadi keseimbangan antara
pertumbuhan dan kematian mikroorganisme / bakteri atau sering disebut sebagai Stationary
Phase.

You might also like