Professional Documents
Culture Documents
LEMBAR PENGESAHAN
NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN POLA MAKAN ANAK, AKTIVITAS FISIK ANAK, DAN
BISETUJUI OLEH;
PEMBIMBING
PEMBIMBING
II
lt
/ilil'
Aqustina Arundina T. T.. SGz. MPH
NrP. 1 982080320091 22003
PENGUJI
1242CI09121005
PENGUJI
II
97
801222A1A122001
ryrENSEIAHU|',
DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN
U N IVERSITAS TANJUNGPURA
21
005
Abstract
Background. Childhood obesity is serious public health problem at 21st
century. This is the global problem in low- and middle-income countries.
The risk factors of childhood obesity are childrens dietary pattern, physical
activity, and parents economic status. This study aims to observe the
association between childrens dietary pattern, physical activity, and
parents economic status with childhood obesity in South Pontianak
elementary schools. Method. This is a cross sectional analitical study.
Data obtained from the questionnaire which are distributed to mothers or
caregivers. Result. There were 120 children taken as subjects of study.
Most of subjects have normal nutritional status namely 62 subjects
(51,7%), 27 subjects (22,5%) were obesity, 23 subjects (19,2%) were
overweight, 7 subjects (5,8%) were underweight and 1 subjects (0,8%)
was severely underweight. The analysis data resulted that childrenss
dietary pattern (p=0,000) and physical activity (p=0,007) were associate
with childhood obesity but parents economic status was not associate
with childhood obesity (p=0,475). Conclusion. There is association
between childrens dietary pattern and physical activity with childhood
obesity but not with parents economic status in South Pontianak
elementary schools.
Keywords: Childhood obesity, dietary pattern, physical activity, parents
economic status
1) Medical School, Faculty of Medicine, University of Tanjungpura,
Pontianak, West Kalimantan
2) Department of Nutrition, Faculty of Medicine, University of
Tanjungpura, Pontianak, West Kalimantan
3) Department of Physiology, Faculty of Medicine, University of
Tanjungpura, Pontianak, West Kalimantan
PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO) menyatakan obesitas pada anak
merupakan masalah global dan memberikan pengaruh yang cukup besar
terutama pada negara dengan pendapatan rendah dan menengah.
Jumlah anak-anak yang mengalami kelebihan berat badan pada tahun
2010 diperkirakan lebih dari 42 juta anak, hampir 35 juta anak di
antaranya tinggal di negara berkembang.1
Faktor pola makan anak, aktivitas fisik anak, dan status ekonomi orang
tua dapat menjadi faktor yang berhubungan dengan terjadinya obesitas
pada anak oleh karena itu dengan mengetahui faktor yang berhubungan
dengan terjadinya obesitas pada anak, diharapkan dapat membantu
menanggulangi dan mencegah terjadinya obesitas pada anak.
Sampel pada penelitian ini adalah anak sekolah dasar usia 7-12 tahun di
sekolah dasar negeri dan swasta di Kecamatan Pontianak Selatan dengan
kriteria eksklusi anak sekolah dasar di sekolah yang menyediakan jasa
catering, anak dengan penyakit kronik yang mengakibatkan edema, anak
dengan penyakit gangguan hormon yang mempengaruhi berat badan, dan
yang melakukan restriksi kalori. Sampel dipilih dengan cara pemilihan
sampel berdasarkan peluang (probability sampling), jenis yang digunakan
adalah proportional random sampling, sebanyak 120 sampel.
Data didapatkan dengan pengukuran indeks massa tubuh (IMT) anak dan
membagikan kuesioner kepada ibu atau pengasuh anak untuk menilai
pola makan anak dengan mengacu pada General Child Harvard Service
Food Frequency Questionnaire, aktivitas fisik anak mengacu pada
Children Physical Activity Questionnaire, dan status ekonomi orang tua
dengan berdasarkan penghasilan orang tua per bulan.8, 9,10
HASIL
Gambaran subjek penelitian didapatkan dari hasil penyebaran kuesioner.
Subjek penelitian dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 69 orang
(57,5%) dan jenis kelamin laki-laki berjumlah 51 orang (42,5%).
Status gizi terbanyak dari sampel adalah normal, yaitu 62 orang (51,7%)
kemudian diikuti obesitas sebanyak 27 orang (22,5%), overweight
sebanyak 23 orang (19,2%), kurus sebanyak 7 orang (5,8%), dan sangat
kurus sebanyak 1 orang (0,8%).
Kategori
Jumlah
Persentase (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki
51
42,5
Perempuan
69
57,5
120
100
7 tahun
33
27,5
8 tahun
24
20
9 tahun
27
22,5
10 tahun
16
13,3
11 tahun
11
9,2
12 tahun
7,5
120
100
Sangat Kurus
0,8
Kurus
5,8
Normal
62
51,7
Overweight
23
19,2
Obesitas
27
22,5
120
100
Jumlah
Usia
Jumlah
Status Gizi
Jumlah
Status ekonomi orang tua subjek penelitian antara lain status ekonomi
menengah yaitu sebanyak 52 orang (43,3%), status ekonomi rendah
sebanyak 40 orang (33,3%), dan tinggi 28 orang (23,3%).
Kategori
Jumlah
Persentase
(%)
Pola Makan
Seimbang
74
61,7
Tidak seimbang
46
38,3
120
100
Ringan
12
10
Sedang
90
75
Berat
18
15
120
100
Rendah
40
33,3
Menengah
52
43,3
Tinggi
28
23,3
120
100
Jumlah
Aktivitas Fisik
Jumlah
Status Ekonomi
Orang Tua
Jumlah
Hubungan antara pola makan dengan obesitas pada anak dapat dilihat
dari nilai p=0,000, berarti secara statististik ada hubungan antara pola
makan dengan obesitas pada anak sekolah dasar di Kecamatan
Pontianak Selatan.
Pola
Makan
Total
Tidak
Ya
Seimbang
66
94,3
16
74
61,7
Tidak
7,1
42
84
46
38,3
70
58,3
50
41,7
120 100
0,000
Seimbang
Total
Aktivitas
Fisik
Total
Tidak
Ya
Ringan
2,9
10
20
12
10
Sedang
58
82,9
32
64
90
75
Berat
10
14,3
16
18
15
70
58,3
50
41,7
120 100
Total
0,007
Hasil analisis hubungan antara aktivitas fisik dengan obesitas pada anak
didapatkan nilai p=0,007 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara
aktivitas fisik dengan obesitas pada anak sekolah dasar di Kecamatan
Pontianak Selatan.
(18%) memiliki orang tua orang tua dengan status ekonomi tinggi, dan
status ekonomi orang tua menengah sebanyak 24 orang (48%).
Hasil analisis hubungan antara status ekonomi orang tua dengan obesitas
pada anak didapatkan nilai p=0,475 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat
hubungan antara status ekonomi orang tua dengan obesitas pada anak
sekolah dasar di Kecamatan Pontianak Selatan.
Status
Rendah
23 32,9
17
34
40
33,3
Ekonomi
Menengah
28 40
24
48
52
43,3
Orang
Tinggi
19 27,1
18
28
23,3
70 58,3
50
41,7
120
100
0,475
Tua
Total
Pembahasan
Pola Makan Anak dengan Obesitas pada Anak
Hasil analisis data memperlihatkan terdapat hubungan antara pola makan
dengan obesitas pada anak. Penelitian Yussac dkk6 menunjukkan bahwa
subjek penelitian yang mengalami obesitas memiliki pola makan yang
tidak seimbang yaitu memiliki pola konsumsi lemak dengan frekuensi
sering yang proporsinya lebih besar dibandingkan dengan yang tidak
obesitas.
10
lainnya.1 Hal ini tidak jauh berbeda dengan penelitan Biro dkk11 yang
menunjukkan bahwa kecenderungan mengonsumsi makanan ringan,
makanan siap saji, dan minuman dengan pemanis buatan dapat
menyebabkan peningkatan berat badan pada anak karena mengandung
kalori yang tinggi.
Center for Disease Control and Prevention menyatakan pola makan yang
tidak seimbang yaitu konsumsi kalori yang berlebih daripada penggunaan
kalori untuk aktivitas fisik mengakibatkan ketidakseimbangan energi
sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya overweight dan obesitas.12
11
meta-analysis
American
Academy
of
Sleep
Medicine
mereka
21
dibandingkan
pendapatan tinggi.1
anak
yang
memiliki
orang
tua
dengan
12
KESIMPULAN
Terdapat hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik anak dengan
obesitas anak akan tetapi tidak terdapat hubungan antara status ekonomi
orang tua dengan obesitas anak di sekolah dasar Kecamatan Pontianak
Selatan.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization. Childhood overwight and obesity on the
Rise. [diperbaharui pada 2008; diakses tanggal 8 Agustus 2011].
Diunduh dari: http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/
2. Dehghani M, Danesh NA, Merchant, AT. Childhood obesity,
prevalence and prevention. Nutrition Journal. 2005;4:24.
3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional.
Laporan hasil riset kesehatan dasar nasional tahun 2010. Jakarta.
2010.
4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional.
Laporan hasil riset kesehatan dasar nasional tahun 2007. Jakarta.
2007.
5. Truby H, Baxter KA, Barrett P, Ware RS, Cardinal JC, Davies PSW,
et al. The Eat Smart Study: A randomised controlled trial of a
reduced carbohydrate versus a low fat diet for weight loss in obese
adolescents. BMC Public Health. 2010;10:464.
6. Yussac, MAA, Cahyadi A, Putri CA, Dewi AS, Khomini A,
Bardosono S, Suarthana E. Prevalensi obesitas pada anak usia 4-6
tahun dan hubungannya dengan asupan serta pola makan. Majalah
Kedokteran Indonesia. 2007;57 Suppl 2: 51.
7. Gahagan S. Overweight and Obesity. Dalam: Kliegman RM,
Stanton BF, St. Geme III JW, Schir NF, Behrman RE, penyunting.
Nelson textbook of pediatrics. Edisi kesembilan belas. Philadelphia:
Elsevier; 2011. h. 179-188.
8. Adi, Rianto. Metodologi penelitian sosial dan hukum. Edisi 1.
Jakarta: Granit; 2004. h. 40.
9. Harvard School of Public Health Nutrition Department [Internet].
Harvard service food frequency questionnaire. America: Harvard
School of Public Health; c1993 [Diakses tanggal 10 Februari 2013].
Diunduh dari:
14
https://regepi.bwh.harvard.edu/health/KIDS/files/04.%20Harvard%2
0Service%20Food%20Frequency%20Questionnaire.
10. Kementerian Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak. Strategi nasional pola konsumsi makanan
dan aktivitas fisik untuk mencegah penyakit tidak menular. Jakarta:
Kemenkes RI; 2011. h.25.
11. Biro FM, Wien M. Childhood obesity and adult morbidities. The
American Journal of Clinical Nutrition. 2010; 91: 1499S-1505S.
12. Center for Disease Control and Prevention. Childhood obesity facts.
[Diperbaharui pada 2013; Diakses pada 2 Juni 2013]. Diunduh dari:
http://www.cdc.gov/healthyyouth/obesity/facts.htm
13. Askie LM, Baur LA, Campbells K, Daniels LA, Hesketh K, Magarey
A, dkk. The early prevention of obesity in children (EPOCH)
collaboration an individual patient data prospective meta analysis.
BMC Public Health. 2010; 10:728-730.
14. Galson, RSK. Childhood overweight and obesity prevention. Public
Health Reports. [Diperbaharui pada Juni 2008; Diakses tanggal 23
Agustus 2013]. Diunduh dari:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2289973/
15. Suprihatun, N. Aktivitas fisik dan perilaku ibu sebagai faktor risiko
terjadinya obesitas pada anak TK [Skripsi]. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro Semarang. 2007.
16. Hesketh K, Crawford D, Salmon J. Children's television viewing and
objectively measured physical activity: associations with family
circumstance. International Journal of Behavioral Nutrition and
Physical Activity.2006;3:36.
17. American Academy of Sleep Medicine [Internet]. Short sleep
duration linked to obesity, consistently and worldwide.
ScienceDaily. [Diperbaharui pada Mei 2008; Diakses tanggal 23
Agustus 2013]. Diunduh dari: http://www.sciencedaily.com
/releases/2008/05/080501062808.htm
15
18. Reilly JJ, Armstrong J, Dorosty AR, Emmet PM, Ness A, Rogers I,
et al. Early life risk factors for obesity in childhood: cohort
study.BMJ.2005;330:1357-1362.
19. Kusumajaya, AAN. Kontribusi jajanan terhadap gizi seimbang anak
sekolah. 11 Juni 2011 [dikutip 23 Agustus 2013]. Politeknik
Kesehatan Denpasar. c2010 Tersedia dari: http://www.poltekkesdenpasar.ac.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=26
20. Mariza YY, Kusumastuti AC. Hubungan antara kebiasaan sarapan
dan kebiasaan jajan dengan status gizi anak sekolah dasar di
Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Journal of Nutrition
Collage. 2013; 2 suppl 1: 208-7.
21. Ogden, C., Carroll, M., Division of Health and Nutrition Examination
Surveys. National Health and Nutrition Examination Survey
(NHANES). Prevalence of obesity among children and adolescents:
United States, Trends 19631965 Through 20072008; 2010
[Diakses tanggal 8 Agustus 2011] Diunduh dari:
http://www.cdc.gov/obesity/data/trends.html
22. Manurung, NK. Pengaruh karakteristik remaja, genetik, pendapatan
keluarga, pendidikan ibu, pola makan, dan aktivitas fisik terhadap
kejadian obesitas di SMU RK Tri Sakti Medan [Tesis]. Universitas
Sumatera Utara Medan. 2009.