You are on page 1of 12

Trobosan dan Pinokio

Satu Tahun

TROBOSAN ADVERTISING

Bersama Kabinet Merdeka

Antara Kekesalan Mahasiswa


dan Rapor Merah Atdik
Edisi Reguler 370, 18 Agustus 2015

Memetik Buah Perjalanan


Udara yang berhembus
adalah nafas kehidupan.
Matahari yang bersinar
merupakan pemantik api
dinamika. Aliran air yang
terus mengalir adalah
sumber kehidupan kita.
Dan buletin terobosan
akan
terus
mewarnai
dinamika hidup dalam
dunia ke-Masisir-an. Tentunya dengan berbagai
macam berita ter-aktual
dalam dinamika Masisir.
Hadirnya
buletin
terobosan tentunya tidak
lepas dari dialektika yang
berkembang dalam sebuah
entitas sosial Masisir.
Dinamika
yang
terus
berputar
selalu
menawarkan wacana dan
data
untuk
diolah,
kemudian disajikan dalam
bentuk berita dan opiniopini, yang selanjutnya
mampu
mempengaruhi
tatanan sosial dan budaya
Masisir.

TROBOSAN - Edisi Reguler 370 Agustus 2015

Setelah terbitan pasca


ujian yang membahas
polemik besar terkait
Temus, yang tidak segansegan mengguncang setiap
lapisan organisasi masisir,
kini kami hadir dengan
sesuatu yang sedikit antimainstream.
Bagaimana
Masisir memulai peristiwa
fenomenal
bersejarah
Aksi Damai Pemakzulan
Atase
Pendidikan,
kronologi peristiwa yang
berlangsung, serta faktor
internal maupun eksternal
yang
melatarbelakangi

puncak
acara
yang
berlangsung di halaman
KBRI Cairo. Bagaimana
akhir dari perjuangan
tersebut?
Berhasilkah
Masisir
menurunkan
Fahmi Lukman dari kursi
kekuasaannya? Berbuah
maniskah
atau
masih
meninggalkan jejak hitam?
Temukan jawabannya di
rubrik komentar peristiwa.

Temukan jawabannya di
rubrik laporan utama.

Dan berbagai macam


rubrik
kami
sajikan
dengan bentuk menarik
untuk di baca. Ada sketsa,
sastra, opini dan lainnya
bisa di dapatkan dalam
buletin kami. Kritik dan
saran akan selalu kami
tampung demi kualitas
berita yang telah dan akan
dimuat
untuk
edisi
Selain itu, pada edisi selanjutnya.
kali
ini,
kami
juga
Tidak lupa ucapan
menyajikan hasil kumulatif
terima kasih pada seluruh
kinerja PPMI Mesir selama
pihak yang turut andil
satu
tahun
masa
dalam penerbitan edisi ke
kepemimpinan. Tentunya
370
ini.
Semoga
berdasarkan
investigasi
bermanfaat
dan
terus
sekaligus testimoni dari
menyajikan info-info terbeberapa
mahasiswa.
aktual di bumi Masisir ini.
Apakah kinerja selama
setahun mampu memSelamat Membaca!
bangun
pergerakan
Tajam tanpa melukai,
dinamis?
Memberi
kritis
tanpa menelanjangi.
perubahan yang signifikan,
atau bahkan stagnan?
[]

Sekapur Sirih, Memetik Buah Perjalanan


Halaman 2
Sikap, Trobosan dan Pinokio
Halaman 3
Laporan Utama, Satu Tahun Bersama Kabinet
Merdeka
Halaman 4,5,9
Komentar Peristiwa, Pemakzulan Fahmi Lukman: Antara Kekesalan Mahasiswa dan Rapor
Merah Atdik
Halaman 6,7,8,11
Seputar Kita, Gamajatim Mesir Sukses Menggelar
SPA XVII l Sekolah Ibu Part II

Halaman 9
Opini, Efek Samping
Halaman 10
Sketsa, Siapkah Menuju Tahun Ajaran Baru?

Fast Copy

Halaman 11

Menerima segala jenis fotokopi


Saqor, Hay Asyir
Hp: 01122282299

Terbit perdana pada 21 Oktober 1990. Pendiri: Syarifuddin Abdullah, Tabrani


Sabirin. Pemimpin Umum:
Furna Hubbatalillah. Pemimpin Redaksi: Ikmal Al
Hudawi Pemimpin Perusahaan:
Nuansa Garini,
Nenden Wia Darojatun. Dewan Redaksi: M.
Hadi Bakri, Abdul Malik, Fachry Ganiardi, Heni
Septianing, Iis Istianah. Reportase: Mohammad
Al Chudlori, Syaeful Anam, Muharrid Iqomatuddin, Anugrah Abiyyu, Amrul Irsyadi, Muhammad
Irfan. Editor: Ainun Mardiyah. Tata Letak: Mohammad Al Chudlori. Karikatur: Rijal W. Rizkillah. Pembantu Umum: Keluarga TROBOSAN.
Alamat Redaksi: Indonesian Hostel-302 Floor
04, 08 el-Wahran St. Rabea el-Adawea, Nasr City
Cairo-Egypt. Telepon: 22609228, E-mail: terobosanmasisir@yahoo.com. Facebook : Terobosan Masisir. Untuk pemasangan iklan, pengaduan
atau berlangganan silakan menghubungi nomor
telepon
:
01201744923
(Ikmal),
01100159534
(Furna),
01143350499
(Nenden).

Trobosan dan Pinokio


Serial drama Korea Pinoccio menghadirkan kisah seorang wartawan yang mengharuskan data yang disajikannya dalam berita,
sesuai dengan fakta. Ada hal menarik, ialah
Choi In Ha yang memiliki kelainan yang
unik. Choi In Ha mengidap sindrom pinoccio, dia akan cegukan saat berbohong. Ini
menjadi kendala bagi dirinya, karena terkadang perusahaan penyiaran memiliki
kepentingan yang menuntut adanya manipulasi data.
Kesimpang siuran atas isu dan informasi
merupakan hal yang lumrah terjadi dalam
kehidupan masyarakat di saat ini. Saat dimana berita sangat mudah sekali menyebar.
Isi sebuah berita bergantung pada kepentingan yang melatar belakanginya. Jika berprinsip pada kebenaran, dan memiliki visi
mencerdaskan, tentunya media sebagai
sarana penting dalam transformasi data,
harus bisa menjadi alat klarifikasi yang ampuh demi stabilitas kehidupan masyarakat.
Ya, dewasa ini media tergambar begitu
melenceng dari cita-cita pers. Tidak heran
apabila banyak komentar miring seputar
media. Ini semua karena mereka hadir
dengan aneka kepentingan yang timbul
dalam tubuh media. Data yang diperoleh
terkontaminasi dan dimanipulasi, sehingga
sangat sulit untuk mencari fakta yang
sesungguhnya.
Sebagai media, terobosan pun tidak
lepas dari praduga-praduga tersebut.
Bahkan ada pembaca yang sempat bertanya, Mengapa terobosan selalu memberitakan sesuatu yang berbau negatif?
ungkapnya. Untuk itu, wajar jika pertanyaan ini terlontar. Akan tetapi, terobosan
sebagai media independen tidak terlalu
sulit untuk menjawab itu semua.

Media merupakan cerminan dalam


tatanan masyarakat. Adanya kebebasan
pers menjadi penanda akan tingkat demokrasi suatu Negara. Hidup matinya pers
dalam sebuah peradaban menjadi penanda
akan majunya peradaban masyarakat tersebut. Karena dengan adanya media, kita bisa
mengamati
perkembangan
sebuah
masyarakat. Karena sewajarnya, media
menyajikan informasi yang tak jauh dari
lingkungan sekitarnya.
Kebebasan pers harus kita junjung tinggi agar masyarakat kita teridentifikasi se-

Dengan demikian, masyarakat Masisir


benar-benar hidup dengan adanya timbal
balik komunikasi antara media dengan
pembacanya. Ini menjadi penanda dinamis
dan idealnya tatanan masyarakat kita.
Otokritik, terlebih saling mengkritik satu
sama lain, adalah ciri kehidupan Masisir
semenjak dahulu.
Perlu kita ketahui bersama, bahwa berita yang disajikan oleh media massa tidak
melulu berita positif, yakni berita yang selalu menyenangkan. Apalagi dalam dunia
jurnalistik, terdapat motto Bad News is
Good News. Sebuah media bebas memberitakan apa saja, baik berita positif, maupun
berita negatif. Karena yang paling penting,
fakta harus disampaikan. Hal demikian-lah
yang selalu kami upayakan untuk Masisir.
Tidak ada maksud lain, kecuali menjadi
sarana klarifikasi atas simpang-siurnya isu
yang ada dalam masyarakat kita, Masisir.
Aktualitas juga menjadi komponen
penting yang tidak kami lewatkan di setiap
berita yang kami sajikan. Bagaimana mungkin ketika terjadi peristiwa, misalnya
pemakzulan Atdik KBRI Kairo, lantas
setelahnya kita menyajikan berita-berita
travelling. Untuk itu, aktualitas adalah salah
satu poin yang selalu kami upayakan untuk
Masisir.
Berita apa saja yang hendak disajikan,
tentu waktunya harus-lah tepat, sesuai
kebutuhan pembaca, yang dalam hal ini
adalah Masisir. Seperti ketika tidak adanya
isu-isu negatif (tidak menyenangkan),
misalnya pada saat liburan, maka yang kita
angkat adalah edisi mengenai travelling.
Materi berita yang disampaikan juga
merupakan buah pikir dari para insan media, yang kemudian disahkan melalui sebuah sidang redaksi. Setiap wacana yang di
ke-tengah-kan, harus melalui penyaringan
ketat, diantaranya yang dipertimbangkan
adalah aktualitas, kekayaan data dan fakta,
dan yang lebih penting, urgensitasnya terhadap Masisir.

lebih media sosial, pekerjaan jurnalistik


tetap tidak boleh dianggap remeh.
Berita adalah sesuatu yang sakral bagi
para jurnalis. Dengan berita dan tentunya
melalui media, jurnalis mampu mengatur
kondisi masyarakat, mengarahkan, bahkan
mengubah dunia. Untuk itu, jurnalis yang
tidak memegang teguh cita-cita luhur pers,
dapat dengan mudah memadamkan lampu
dunia yang terang, menjadi gelap gulita.
Namun seperti dunia perfilman, media
juga memiliki tokoh protagonis yang menjadi superhero. Mereka mengubah dunia ini
melalui kebenaran, menyalakan lampu terang, dan mengobarkan api semangat kemajuan bagi dunia.
Tidak dapat dipungkiri, media memiliki
pengaruh yang sangat besar untuk merubah
pola pikir maupun laku hidup masyarakat.
Akan tetapi, hal demikian tidak boleh dimanfaatkan
oleh
pihak-pihak
yang
berkepentingan. Media massa harus
mempunyai prinsip, yakni menyampaikan
fakta, demi meluruskan opini masyarakat
yang berbeda-beda atas kesimpang-siuran
sebuah isu.
Media harus mampu menempatkan
posisinya sebagai pelopor penyampai
kebenaran. Serta moderatisme, selalu di
tengah dan menjadi penengah, adalah prinsip yang harus dipegang oleh media dan
insan media, demi membangun dinamika
yang seimbang.
Akan tetapi, apabila dalam suatu media
terdapat kepentingan negatif yang membelakanginya, maka bagaimana bisa sebuah
media dapat menjadi penerang?
Kita mampu berkaca pada kegigihan
Choi In Ha, bahwa kebenaran adalah harga
mati yang apabila terlupa, mempunyai
pengingatnya sendiri. Lalu, mampukah terobosan menularkan virus Pinoccio?
[]

Www.apptweak.com

Menyampaikan berita merupakan tugas


utama bagi perangkat jurnalistik, berpacu
dengan tugas utama ini tentu menjadi
amanat besar bagi media dan insan media,
untuk menyampaikan kebenaran. Meskipun
berita menjadi makanan sehari-hari bagi
masyarakat, dengan maraknya media, lebih-

Rubrik Sikap adalah editorial buletin TROBOSAN. Ditulis oleh tim redaksi TROBOSAN dan mewakili suara resmi dari TROBOSAN terhadap
suatu perkara. Tulisan ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab redaksi.

TROBOSANEdisi Reguler 370 Agustus 2015

Kejadian di atas menjadi sebuah kebahagiaan sekaligus menjadi warning alarm


bagi media. Ini seperti dua sisi mata uang
yang saling melengkapi. Satu sisi mengabarkan sebuah kegembiraan, karena masih
banyak orang yang gemar membaca dan
peduli terhadap media. Namun di satu sisi
yang lain menjadi pengingat bahwa wajah
media harus dibersihkan.

bagi masyarkat yang maju, dan agar


masyarakat mampu bercermin, membaca
kondisi disekitar dirinya. Namun tetap saja
kebebasan pers ini harus sama-sama kita
kawal agar terjadi kesinambungan komunikasi, antara media dan pembacanya, sehingga keduanya dapat saling bertanggung
jawab. Terutama media, ia harus benarbenar adil dalam menyampaikan berita.

Satu Tahun Bersama Kabinet Merdeka


Satu tahun kabinet Merdeka telah menjalankan tugasnya. Sudah tiba waktunya bagi
DPP-PPMI di bawah nahkoda Agus dan Hujaj
untuk berlabuh. Bermacam-macam agenda
yang ditawarkan untuk mewarnai dinamika
Masisir pun dilaksanakan. Oleh karena itu
tim Trobosan mencoba untuk menelusuri
kinerja PPMI selama satu tahun ini.
Setelah kabinet merdeka dibentuk dan
dilantik oleh MPA, di awal masa jabatannya
pasangan Agus & Hujaj langsung meluncurkan salah satu program unggulannya dengan
mendekatkan Masisir ke al-Azhar. Yaitu
mengadakan acara pembukaan kegiatan
yang menghadirkan salah satu Masyayikh alAzhar, Syekh Usamah as-Sakandari. Acara
yang bertempat di Rumah Limas ini direspon dengan baik oleh Masisir, terlihat dari
banyaknya
orang
yang hadir pada
acara itu.
Doc: PPMI Mesir

TROBOSAN - Edisi Reguler 370 Agustus 2015

Dalam
bidang
akademis, PPMI juga
merancang beberapa
program yang bekerjasama
langsung
dengan senat-senat.
Karena senat merupakan badan otonom
yang
berada
di
bawah PPMI yang
lebih
cenderung
menggeluti
bidang
pendidikan.
Di
antara
kegiatannya adalah
diadakannya talaqi di
rumah kekeluargaan,
sehingga bagi Masisir
yang tinggal dikawasan Hay Asyir lebih
mudah untuk mengikutinya. Di antara
kekeluargaan yang ikut berkontribusi dalam
kegiatan tersebut adalah KPJ, KMA, KMJ &
KKS. Kegiatan talaqi yang diadakan
mingguan dan bulanan tersebut mendapatkan respon yang cukup baik, melihat dari
Masisir yang antusias dalam mengikutinya
khususnya kajian yang menghadirkan Syekh
Hisyam Kamil.Program ini kami kira cukup
sukses, karena melihat peserta yang hadir
lumayan banyak, sekalipun ada sebagian
pengajian yang tidak terlalu banyak diikuti
Masisir, karena melihat Syekhnya yang belum terlalu dikenal, papar Hujaj ketika diwawancara tim Trobosan.
Kemudian PPMI juga mengadakan bimbingan belajar sebelum Masisir menghadapi
ujian al-Azhar. Kegiatan bimbingan belajar
ini lebih difokuskan bagi mereka yang baru
tingkat I dan II, karena melihat kemampuan
mereka dalam memahami muqoror belum
terlalu maksimal. Tidak hanya bimbingan
belajar saja, untuk lebih mengetahui
bagaimana bentuk soal yang diujikan oleh alAzhar, PPMI, Senat, dan kekeluargaan men-

gadakan Try Out sebelum ujian secara ser- dikawasan Hay Asyir. Tetapi dari segi
empak pada setiap fakultas dalam satu wak- kegiatan yang sifatnya Internasional, belum
tu.
saya rasakan khususnya dalam bidang
olahraga, Ungkap Asep salah satu Lulusan
Dalam bidang kepenulisan PPMI menga- al-Azhar Tahun 2015 Fakultas Syariah.
dakan KOLAM (Kongko Latihan Menulis)
yang menghadirkan tiga penulis dan pegiat
Untuk even Indonesia Games selama dua
sastra dari Indonesia yaitu Soesi Sastro, Free tahun sekarang belum bisa terlaksana,
Hearty dan Fatin Hamama. Acara yang dil- melihat dari beberapa kendala yang dihadaaksanakan di Solah Kamil Madinet Naser ini pi PPMI khsusunya masalah dana Karena di
dibanjiri oleh ratusan Mahasiswa Indonesia tahun sebelum-sebelumnya yang menghandi Mesir. Dalam kepanitiannya PPMI menye- dle dana tersebut adalah KBRI, sedangkan
rahkan sepenuhnya kepada marhalah dua tahun sekarang KBRI mempunyai keImtiyaz (kedatangan tahun 2014-2015), bijakan yang berbeda. Jika PPMI sendiri yang
karena ini menjadi salah satu wadah menghandle semua dana tersebut merasa
beroganisasi bagi mereka. Kolam diseleng- keberatan, karena akan menghabiskan dana
garakan untuk menumbuhkan minat bakat yang sangat besar, berkisar 28.000 Le. Pada
menulis di Masisir. Dan kenapa harus masa jabatan Pak Jamil KBRI masih
Imtiyaz, karena sebagai wadah pelatihan menghandle dana untuk Indonesia Games,
tetapi pada masa jabatan Pak Batubara dan
saya KBRI sudah beda
lagi
kebijakannya,
ungkap Hujaj selaku
Wakil Presiden PPMI.
Bidang
Musik

Seni

dan

Dalam bidang seni


dan musik ada beberapa kegiatan yang
telah
PPMI
laksanakan, bahkan ruang lingkupnya bukan
hanya WNI, tetapi
Internasional. Di antaranya dalah pentas
seni
yang
dilaksanakan di Nadi
Wafidin Ramsis, acara
tersebut diikuti oleh
beberapa negara dari
benua Asia dan Afrika.
mereka berorganisasi untuk Masisir yang Dari Indonesia mengutus dua penampilan;
lebih baik, papar Agus sebagai presiden Marawis dari KPJ, dan Tapak Suci Kairo.
PPMI.
Bahkan acara ini dihadiri oleh Dr. Hilali asSyirbini, wakil menteri pendidikan dan keBidang Olahraga
budayaan Mesir.
Akan tetapi jika kita menengok kinerja
Kegiatan yang lainnya adalah pameran
PPMI dalam bidang olahraga, tidak se-eksis
budaya
Indonesia di halaman kampus
dalam bidang akademik. Itupun masih dapat
fakultas
kedokteran
di Benha. Acara tersebut
dihitung dengan jari, hanya beberapa even
diikuti
oleh
perwakilan
berbagai negara, di
saja yang PPMI selenggarakan selama satu
antaranya
adalah
Korea
Selatan, Saudi Aratahun ini. Ternyata, penyebab sedikitnya
penyelenggaraan even yang sering ditujukan bia, Irak, Sudan, Syuriah, dan negara yang
lainnya. Selain menampilkan beberapa lukisuntuk mempererat persahabatan sekaligus
menyehatkan badan ini, karena terganjal an-lukisan tentang budaya dan keindahan
Indonesia, Tapak Suci Kairo dan Akustik
dana.
Masisir pun ikut memeriahkan acara
Kalau dihitung tidak lebih dari tiga even pameran kebudayaan tersebut.
yang telah diselenggarakan oleh DPP PPMI,
Di antara semua kegiatan yang sudah
di antaranya; Bola Basket, Tenis Meja, dan
dijalankan
PPMI, ada satu acara yang bisa
acara festival Idul Fitri bekerja sama dengan
dibilang
cukup
besar, yaitu Maulid Nabi yang
KBRI yang mencakup banyak bidang
olahraga. Kalau melihat kompetisi yang si- dilakana di Mesjid az-Zahro Hay Sadis. Hal
fatnya melibatkan Mahasiswa Asing tidak ini kerena melihat banyaknya peserta yang
ada sama sekali. Menurut saya kinerja PPMI mengikuti acara tersebut, bahkan sampai
tahun sekarang cukup bagus, khususnya 900 orang lebih. Yang hadirpun bukan hanya
kegiatan talaqi-talaqi yang bertempat orang Indonesia saja, tetapi peserta juga

Lanjut ke hal 9.

TROBOSANEdisi Reguler 370 Agustus 2015

berasal dari beberapa negara tetangga; Ma- dari beberapa Masisir terkait kinerja DPP- mahasiswa. (Cep Badar Aliyudin, Kepala
laysia, Thailand, Singapur dan negara yang PPMI periode 2014-2015 selama masa tu- PMIK 2014-2015)
lainnya.
gasnya:
Tanggapan saya; luar biasa, kedekatan
Selama masa jabatannya, presiden Agus
Tanggapan saya terkait kinerja DPP PPMI kepada Ulama mampu melancarkan nyaris
dan
wakilnya
Hujaj
merasa
telah masa bakti 2014-2015 yang dinakhodai Agus segala urusan, dan berhasil menggiring
melaksanakan semua proker-prokernya un- cukup baik. Hal-hal yang baik yang pernah Masisir ke atmosfer ilmiyah dan dekat kepatuk Masisir, meski keduanya juga mengakui dilakukan
oleh
Presiden-presiden da Ulama. (Mukhtar Athorid, Ketua
ada program yang sudah maksimal dan ada sebelmunya dipertahankan seperti program KPMJB)
yang belum. Di antara program yang belum Visa Kolektif (yg digagas PPMI masa bakti
Setiap periode pastinya memiliki kelebimaksimal misalnya TV Masisir, walaupun 2012-2013) dan kedekatan dengan masyahan
dan kekurangan. Dan saya pribadi memkabinet Merdeka adalah perintisnya, tetapi yikh Azhar. Dalam perjalananya setahun
berikan apresiasi yang setinggi-tingginya
terdapat
beberapa
kendala
untuk kebelakang saya melihat bahwa DPP PPMI
kepada DPP PPMI tahun ini dalam keramelaksanakannya. Sekalipun dari segi masa bakti 2014-2015 yang dinakhodai oleh
pihannya dalam berorganisasi, kekompakan
peralatan sudah lengkap, seperti handycame, Agus memiliki terobosan-terobosan baru
tripot. Saya kira proker-proker kita sudah yang perlu diapresiasi seperti sinergi organ- dalam bekerja baik dari dalam BPH hingga
terlaksana semua, cuma ada yang sudah isasi-organisasi di lingkungan PPMI Mesir seluruh jajaran kabinet. Hal ini dibuktikan
dengan turunnya seluruh jajaran kabinet
maksimal ada yang belum maksimal, di an- dalam wadah Kenduri Masisir dan peka tertaranya adalah TV Masisir , papar Hujaj keti- hdap probelematika kekinian Masisir. ( Jamil Merdeka dalam setiap acara yang diadakan
DPP PPMI itu sendiri. Dan untuk kekurangan
ka diwawancarai tim Trobosan.
Abdul Latief, Lc. Presiden PPMI Periode
hanya beberapa hal yang sebenarnya penting
2012-2013)
Tidak hanya itu, ada beberapa kendala
tetapi mereka dapat menutupinya bersama
lain yang dihadapi PPMI ketika menjalankan
Pergerakan PPMI pada periode Agus Su- dan saya rasa dapat dimaklumi. Selamat Kabkegiatan-kegiatan di Masisir, salah satunya santo ini terlihat rapih dan cukup padat, na- inet Merdeka!! (Ramadin Akbar, Sekjen
adalah adanya bentrokan antara satu acara mun tidak terlihat banyak gebrakan baru. PPMI Periode 2013-2014)
dengan yang lainnya. Seperti dengan acara Mengingat dominasi pergerakan mereka
Kita tidak mungkin mengingkari saat
kekeluargaan, almamater ataupun afiliatif. lebih pada pengkawalan serta perapihan
Hal itu tentu saja mempengaruhi efektifitas progres-progres yang sudah dilakukan oleh melihat Agus dan Hujaj begitu solid dan
pelaksanaan proker PPMI.
PPMI periode Amrizal Batubara. (Alfarobi, kompak selama setahun ini. Iya, mindset
Pimpinan MPA PPMI Periode 2014-2015) khidmah begitu kentara terlihat dari mereka
Oleh karenanya, untuk mengurangi adanberdua. Meskipun demikian, nyatanya hal itu
ya bentrokan acara di Masisir, PPMI mengaPendapat saya secara pribadi tentang Pak tidak membuat kita menutup mata, kalau
dakan forum 40 hari. Forum ini dibentuk Presiden: Beliau hebat bisa mewujudkan kinerja pemerintahan mereka sangat tidak
guna mengumpulkan 17 kekeluargaan, untuk persatuan dan kesatuan Masisir, serta mam- efektif.
mengatur agenda-agenda yang akan dil- pu mengakomodir ketika Masisir butuh
Artinya, pemerintahan Agus-Hujaj tidak
aksanakan oleh PPMI ataupun kekeluargaan. "bergerak". Selalu hadir terdepan mewakili
memaksimalkan
orang-orang yang mereka
Dengan demikian kemungkinan adanya ben- Masisir dalam setiap sikon. Namun tentu saja
pilih di kabinet untuk membantu mereka
trokan antara satu acara dengan yang lainnya setiap orang punya kekurangan, saya harap
dapat diperkecil.
ke depannya Pak Agus bisa lebih komu- merealisasikan visi dan misi. Saya tidak tahu,
nikatif. Alhamdulillah Bung Hujaj bisa apakah Agus-Hujaj begitu baik hati, sehingga
Adapun terkait sumber dana yang PPMI melengkapi bagian ini dengan sangat baik. mereka berdua lebih memilih lelah sendiri;
gunakan untuk kegiatan-kegiatan di Masisir Harapan saya untuk presiden selanjutnya, ataukah mereka lupa kalau mereka punya
adalah; a. Temus, karena setiap Masisir yang semoga bisa memaksimalkan SGS di tubuh kabinet. Salah satu buktinya, sebagaimana
berangkat temus wajib memberikan iuran ke PPMI meneruskan kerja keras MPA BPA dan diamini oleh Hujaj, adalah kejadian setiap
kas PPMI, b. Sisa dari PPMI tahun sebe- DPP tahun ini. (Maryam Nazar Haris, Ketua Sabtu dan Senin di kantor Imigrasi Buus.
lumnya, c. Dari anak baru yang datang ke BPA PPMI Periode 2014-2015)
(Ahmad Satriawan Hariadi, Lc. Pimred
Mesir, d. Mengajukan proposal ke KBRI dan
Jurnal Himmah Periode 2012-2013)
instansi-instansi yang lain jika acaranya beSejak dari awal ketika mas Agus dan mas
Sebagaimana pepatah mengatakan kullu
sar, e. Muhsinin, khususnya untuk konsumsi. Hujaj terpilih menjadi ketua PPMI, dan samrosin
royun. Kinerja kabinet Merdeka dalam
Tetapi untuk badan usaha sendiri, PPMI sam- pai sekarang-masa akhir jabatan-ini, gerakan
pai sekarang belum punya.
PPMI solid dan kinerja PPMI dapat diterima- setahun ini saya rasa sudah cukup baik daterlepas dari masalah telur di as-Salam lalu. lam mengayomi aspirasi-aspirasi yang
Dan terakhir ada beberapa pesan yang di (Uweis al-Qorny, Pimred Buletin Prestasi- beraneka ragam di Masisir. Good job!!!, semosampaikan wakil presiden PPMI ketika diwa- KSW)
ga kedepannya bisa jauh lebih baik lagi. Bahwancarai oleh tim Trobosan untuk PPMI
wa PPMI tidak hanya sebagai wadah penamkedepannya. Pertama, bahwa PPMI harus
Yang saya lihat dan yang saya rasakan; pung aspirasi, tapi juga harus ada realisasi.
bisa memberikan keseimbangan terhadap PPMI kabinet Merdeka periode 2014-2015 (Ikah Atikah, Mahasiswi al-Azhar Fakultas
Masisir. Dalam artian bagaimana caranya yang diimami Bung Agus dan Mas Hujaj, Syariah)
supaya Masisir tidak hanya disibukkan oleh mereka sangat kompak. Hampir semua agenSecara global, kinerja PPMI tahun ini
talaqi sehingga lupa dengan organisasi atau- da di setiap divisinya berjalan dengan baik.
pun sebaliknya. Kedua, bagaimana caranya Selain itu Kabinet kali ini sangat care dengan cukup memuaskan. Tapi, seperti pepatah
PPMI kedepannya bisa go Internasional, se- kegiatan intelektual Masisir, dalam hal ini kuno yang menyatakan bahwa tak ada gading
hingga kegiatan-kegiatan PPMI tidak hanya perpustakaan. Adanya kerjasama dan yang tak retak itu juga berlaku terhadap sebisa dinikmati oleh Masisir saja, tetapi juga langkah-langkah kongkrit yang ditempuh tiap kepemimpinan yang ada. Ada beberapa
bisa dinikmati oleh orang-orang yang ada di bersama PMIK, adalah bukti real-nya. Dan itu catatan yang mungkin perlu diperhatikan
Nusantara.
yg selalu kami harapkan dari setiap pengurus untuk PPMI kedepan.
PPMI. Mengingat perpustakaan sebagai sumYang pertama, jangan sampai Masisir
Lantas apa saja komentar Masisir terkait ber referensi menempati posisi sentral dalam
dalam
hal ini diwakili oleh PPMI gampang
kinerja kabinet Merdeka? Tim Trobosan laju keilmuan setiap komunitas pelajar dan
menjadi
"bulan-bulanan" KBRI dalam kemencoba untuk mengumpulkan komentar

Pemakzulan Fahmy Lukman:


Antara Kekesalan Mahasiswa dan Rapor Merah Atdik
Geliat pergerakan mahasiswa bukan hanya dibuktikan dengan kemampuan menyukseskan kegiatan studi atau orientasi
kepemudaan dan
kepemimpinan
saja.Mahasiswa
adalah
ujung
piramid
kekuasaan.Peletakan morfem maha menandakan suatu kedigdayaan tertinggi.Pantas
apabila mahasiswa dielu-elukan sebagai
agen
perubahan.Mengobrak-abrik
pemerintahan sudah kerap kali dijumpai
sebagai bentuk dari kedigdayaan tersebut.
Bagi Indonesia, Revolusi tahun 1998 adalah
manuver dan gebrakanterbesar oleh mahasiswa dalam tugasnya sebagai pemantau
kinerja eksekutif Indonesia, dimana mereka
mampu memakzulkan presiden Soeharto
dari kursi diktatornya setelah 32 tahun
berkuasa.

TROBOSAN - Edisi Reguler 370 Agustus 2015

Walaupun Soe Hok Gie pernah menyebutkan bahwa bidang seorang sarjana
(mahasiswa,-red) adalah berpikir dan mencipta yang baru, koreksian mahasiswa terhadap pemerintahan juga merupakan tanggung jawab yang mengalung di leher mereka.Hal tersebut bukan hanya mengandung
kepiawaian intelektual, namun
juga vokal dan mental.Sebagian
kesejahteraan masyarakat ada di
tangan
mahasiswa.
Seperti
pemakzulan presiden Soeharto,
masyarakat Indonesia di Mesir
(Masisir)
yang
sebagian
besarnya adalah mahasiswa
juga mengamuk atas kinerja dari
Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Atdik
KBRI) Mesir, Dr. Fahmy Lukman,
M. Hum.Kebijakannya yang dirasa memberatkan dan tidak memihak menjadi tudingan utama Masisir untuk
melengserkan Fahmy Lukman dari jabatannya tersebut.Berangkat dari fenomena ini,
kami mencoba mengulas amukan Masisir
yang berkecamuk di komplek KBRI Mesir
(26/7).Bagaimana kronologi dan lanjutannya? Berikut ulasan kami, selamat membaca!
Rapor Merah Atdik

rawal.Kebijakan-kebijakannya yang dinilai


Tampaknya Amrizal Batubara, manmemberatkan urusan kemahasiswaan dan tan Presiden PPMI masa jabatan 2013-2014
tidak memihak juga dinilai amatiran dan dapat dikatakan sebagai promotor utama
prematur.
dalam usaha pelengseran Atdik ini. Semuanya bermula ketika Amrizal mempertanyakan
Sikap beliau yang dingin terhadap
transparansi dana KBRI melalui akun resmi
mahasiswa setempat menjadi kesan pertama facebooknya (20/7) yang kemudian dikyang disampaikan selaku Atdik yang haomentari oleh berbagai pihak. Menurut perusnya mengayomi mahasiswa dalam massa
nuturan Bakri kepada kru Terobosan bahwa
jabatan selama lima tahun. Perilaku lainnya
pada Selasa (21/7) segelintirMasisir yang
yang dianggap dosa adalah pengurangan
tidak
mengatasnamakan
organisasi
jumlah bantuan dana terhadap kegiatan kekekeluargaan dan PPMI tidak resmi
mahasiswaan, peremehan terhadap profeberkumpul membahas dosa-dosa Atdik di
sionalitas kerja mahasiswa dalam bidang
atas dan beberapa kelalaian Dubes sehingga
pendidikan seperti kajian dan jurnalistik,
mencapai mufakat untuk memulangkan serta
bahkan pemutusan subsidi dari proposalmelengserkan Atdik dan Dubes KBRI Mesir.
proposal yang biasanya mendapat kucuran
bantuan dana. Ditambah lagi, beliau tidak
Pergerakan gerilya tersebut tentu meserius menangani masalah-masalah kronik merlukan sejumlah massa yang besar agar
yang dihadapi mahasiswa, bahkan ada yang usaha yang katanya demi kemaslahatan
berpendapat bahwa beliau kelihatannya Masisir ini tidak menjadi sia-sia. Maka, pada
Kamis (23/7) beberapa orang yang memohanya sekedar menjadi pelancong di Mesir.
tori usaha ini mengadakan rapat tertutup
dengan dihadiri oleh presiden
PPMI Mesir, Agus Susanto dan
Doc: PPMI Mesir
seluruh ketua dari 17 organisasi
kekeluargaan untuk meninjau
ulang usaha revolusi mahasiswa
tersebut, yakni pemulangan
Atdik dan Dubes. Kesepakatan
yang akhirnya dibuahkan dari
rapat ini adalah pemakzulan
Atdik dengan segala cara tanpa
diikuti
dengan
penglesaran
Dubes. Pelengseran dan pemulangan Dubes dapat dikatakan
sebagai salah satu usaha perlawanan terhadap pemerintah
Indonesia
yang
nantinya
ditakutkan
berujung
pada
hilangnya kesejahteraan Masisir.
Beberapa kali pertemuan antara mahasiswa dan Atdik yang dimulai sekitar awal
tahun ini gunamencarikansolusi terhadap
permasalahan yang ada sempat menelurkan
sedikit perubahan. Namun kebebalan Atdik
kembali memperkeruh suasana ketika ia
menetaskan embrio soal kebijakan untuk
mengirimi hasil studi mahasiswa kepada
orang tua atau wali mahasiswa. Akhirnya
amarah mahasiswa pun pecah setelah Atdik,
dalam hal ini Fahmy Lukman mencampuri
urusan kebijakan Temus yang telah berseberangan
dengan
adat
istiadat
Masisir.Kebijakan Pak Fahmy (soal temus)
tepat namun prematur.Ungkap Bakri dalam
wawancaranya selaku salahsatu pimpinan
MPA.Sikap dan kebijakan Atdik yang dianggap cacat dan memiliki rapor merah ini sudah tidak dapat lagi ditolerir oleh mahasiswa
dan akhirnya berujung pada niat pelengseran dan pemulangan Atdik.

Dari sini lahirlah petisi yang ditandatangani oleh presiden PPMI, ketua-ketua
kekeluargaan, pimpinan MPA dan BPA, serta
ketua Wihdah.Petisi yangberupa tuntutan
agar beliau mengundurkan diri serta angkat
kaki untuk pulang ke Indonesia menjadi senjata ampuh untuk menggelar usaha ini. Sebagaimana upaya memecahkan permasalahan pada acara bertajuk Kenduri Masisir
yang telah digelar sebanyak empat kali,
pemakzulan Atdik ini pun akan dibungkus
dengan tajuk yang sama. Namun pada Kenduri kali ini bukan lagi bersifat diskusi
melainkan tuntutan tanpa tawaran yang
awalnya digelar pada Ahad (26/7) bertempat di Aula Wisma Nusantara.

Atase Pendidikan memliki tugas utama sebagai diplomat pendidikan dari Indonesia di negara setempat.Namun selain itu,
tugas lainnya adalah mengurus perihal kemahasiswaaan. Dr. Fahmy Lukman, M. Hum
mendapat amanat kenegaraan sebagai Atase
Pendidikan di Republik Arab Mesir yang
diutus oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan serta Kementerian Luar Negeri
Usaha sebesar ini tentu memerlukan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Fahmy
persiapan yang matang dan penyebarluasan
Lukman menduduki jabatan tersebut terhiinformasi yang cepat, tidak terkecuali kepatung mulai pertengahan tahun 2012 lalu
da Fahmy Lukman.Walaupun informasi bermenggantikan Pak Sangidu. Saat itu jugalah
tajuk Kenduri yang disebarluaskan, tetap
kegerahan mahasiswa terhadap beliau
Wacana Pemakzulan dan Pemulangan saja isu pemakzulan Atdik ikut berkembeserta
seluruh
kebijakannya
be- Atdik
bang.Kelihatannya rencana tersebut terden-

gus juga oleh Fahmy sehingga meminta untuk memindahkan lokasi kegiatan ke komplek KBRI di Garden City. Mendengar hal itu,
para promotor pergerakan ini kembali
menggelar rapat semalam sebelum usaha
tersebut digelar dan kemudian menamainya
dengan Aksi Damai serta meminta kepada
seluruh kekeluargaan untuk mengumpulkan
massa yang akan diikutsertakan dalam
kegiatan tersebut.
[26 Juli 2015] Aksi Damai I: Harapan
atau putus asa [?]
PPMI selaku badan eksekutif kemahasiswaan paling bertanggung jawab atas
usaha ini. Pemindahan lokasi aksi disepakati oleh pihak mahasiswa yang kemudian
mulai mengumpulkan massa dan memadati
Komplek KBRI sebagai bentuk ketidakpuasan
terhadap
Atdik
yang
tidak
melaksanakan tugasnya dengan
baik. Massa yang sudah mulai
berdatangan sejak pukul
satu siang sempat putus
asa karena pihak KBRI
memboikot pagar masuk
dan dijaga oleh sekuriti
nasional Mesir. Sebagian
massa dari organisasi
kekeluargaan
sempat
mengambil langkah mundur karena memandang
usaha tersebut akan siasia. Berbagai lobi dan diplomasi dilakukan oleh
Agus
Susanto
untuk
menentukan nasib 200-an
mahasiswa yang sudah
membanjiri
lokasi.Titik
terang ditemukan seusai
asar setelah Pak Nurfaizi
selaku Dubes memberikan
tempat untuk mahasiswa agar
masuk dan menduduki pelataran komplek
KBRI.

Sebagai bentuk demokrasi dan


kecintaan terhadap tanah air, aksi damai ini
dimulai dengan menyanyikan lagu Indone-

kini diangkat menjadi presiden PPMI 20152016), Agus Susanto, Amrizal Batubara,
Maryam, dsb. kesemuanyamenyuarakan
tuntutan mahasiswa untuk melengserkan
Fahmy dari jabatannya. Kita sampai saat ini
masih merasakan hawa medan Tahrir,
artinya kita ini revolusioner! Kita tidak
mungkin dipimpin oleh Atdik yang keras
kepala! seru Ihsan Zainuddin membakar
emosi massa yang sudah muak terhadap
Fahmy Lukman. Bahkan beliau mengancam
akan menyebarluaskan usaha ini kepada
wartawan-wartawan Mesir dan jurnal internasional jika Fahmy Lukman tetap kukuh
pada pendiriannya.

Terang saja bila amarah mahasiswa


tidak dapat dibendung lagi setelah beberapa
kali melakukan negosiasi damai, Fahmy
tetap saja tidak mau mendengarkan aspirasi
Mahasiswa. Lebih-lebih menurut penuturan
Agus Susanto dantim negosiDoc: Terobosan ator bahwasanya Fahmy
tidak sedikitpun bergeming
ataupun melihat petisi dan
surat pengunduran diri
yang dituntut oleh mahasiswa. Fahmy Lukman selalu saja mangkir dengan
mengutarakan alasan yang
dinilai normatifserta merasa sudah menjalankan tugasnya dengan maksimal.Saya adalah seorang
pegawai yang memang
ditempatkan sesuai dengan
perintah dari Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
dengan
persetujuan dari Kementerian Luar Negeri.Artinya
dalam konteks tadi, saya
sebagai Atase Pendidikan
sudah melakukan banyak hal
Wihdah, MPA, dan BPA. Sedangkan massa sebagai pertanggungjawaban saya dalam
lainnya menunggu di pelataran KBRI yang konteks kerja.Tuturnya dalam wawancara
dikomandoi oleh Hujaj. Dalam pertemuan yang dilansir oleh TV One.
tersebut, Agus Susanto kembali memAksi damai tersebut pun berbacakan petisi yang telah ditandatangani
metamorfosa
menjadi aksi unjuk rabadan organisasi di atas.Namun sayangnya,
sa.Berbagai ancaman terhadap Atdik dan
Fahmy Lukman tetap bersikukuh tidak ingin
KBRI diutarakan oleh orator-orator yang
turun dari jabatannya selaku Atase Pendidimenyambung lidah mahasiswa dari atas
kan kecuali dengan perintah langsung dari
podium. Tidak hanya Ihsan Zainuddin saja,
pusat di Jakarta.Aksi walkout digelontorkan
Abdul Ghofur (Gobe) pun mengancam akan
oleh peserta pertemuan tersebut sebagai
memboikot kegiatan KBRI dan lapor penbentuk kekecewaan terhadap Fahmy yang
didikan di konsuler. Menurutnya, Fahmy
tidak menghargai kesepakatan mahasiswa.
Lukman dengan sikapnya yang dipandang
Suasana di halaman KBRI menjadi apatis, teoritis, dan normatif lebih cocok
riuh setelah mendengar penolakan Atdik menjadi dosen ketimbang Atase Pendiditerhadap tuntutan mahasiswa. Yel-yel, orasi kan.Gobe juga menyindir perihal snackdan
dan pembacaan puisi mulai diteriakkan air mineral yang disediakan pihak KBRI.Ia
dengan suara lantang dan keras, Turunkan mengatakan bahwasanya hal tersebut
Atdik, turunkan Atdik! teriak massa yang merupakan sogokan untuk tutup mulut
memadati komplek KBRI. Dalam orasi-orasi padahal semuanya dibeli dengan uang negayang dikumandangkan oleh tokoh-tokoh ra. Mendengar hal tersebut, salah seorang
Masisir seperti, Ihsan Zainuddin dari demonstran mengamuk dan menendangi
kekeluargaan Sulawesi, Abdul Ghofur (yang kotak yang berisi air mineral di depan podiDari 200-an mahasiswa yang hadir,
lima puluh dua orang diantaranya bertemu
langsung dengan Fahmy Lukman sebagai
utusan dari organisasi kekeluargaan,

TROBOSANEdisi Reguler 370 Agustus 2015

Kepala mahasiswa yang sudah


dikepul oleh emosi tetapkah berselancar
dalam aksi damai?Amrizal Batubara menjanjikan kemampuan mahasiswa untuk
menggiring aksi ini secara damai hingga
selesai dan membeberkan tujuan dari aksi
tersebut, Semua yang ada di sini adalah
mahasiswa. Kita menamakannya dengan
Aksi Damai dan akan kita jalankan secara
damai. Tujuan kita adalah: Pertama,
pemakzulan Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Fahmy Lukman, karena sudah
tidak sesuai dengan tujuan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian
Luar Negeri dan juga mahasiswa. Selanjutnya adalah memberi efek jera kepada KBRI
serta memantau dan melaporkan kinerja
KBRI yang ada di sini. Ucap Amrizal.

sia Raya. Imam selaku kordinator lapangan


memandu massa dan dilanjutkan dengan
pembacaan petisi oleh Agus Susanto yang
berjudul Aksi Damai Terkait Tuntutan Perubahan Kebijakan KBRI Kairo dan Petisi
Pemakzulan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo. Petisi tersebut
terdiri dari tujuh kebijakan dan sikap Atdik
yang dianggap bermasalah dan tiga tuntutan yang harus dipenuhi dengan tuntutan
utama adalah pemakzulan Atdik.Adanya
kesan bahwa Atdikbud tidak sungguhsungguh melakukan mediasi permasalahan
yang ada di Masisir. tangkas Agus Susanto
merujukpada poin ketujuh dari sikap bermasalah Atdik.

TROBOSAN - Edisi Reguler 370 Agustus 2015

um. Mabda Zikara selaku kordinator keamanan memprotes aksi ini karena melanggar
kesepakatan damai dalam demonstrasi tersebut.

man.Massa meninggalkan KBRI pukul 23.30


setelah menyantap makanan seadanya yang
disediakan oleh PPMI.Demonstran wanita
diantar menggunakan coaster milik KBRI
sedangkan lainnya berkendaraan umuAmrizal Batubara yang dikenal semuntuk bisa sampai ke rumah masingbagai panglima terdepan menentang kemasing.
bijakan KBRI lebih keras lagi dalam memberikan ancaman, Apabila ada lagi yang
[26 Juli 2015] Aksi Damai II: Titik
macam-macam, kita habisi!Jika pak Dubes pemakzulan Fahmy Lukman [?]
pun buat ulah, kita habisi! ancam beliau
Menarik mundur satu langkah, medengan raut muka yang sudah dipenuhi amanangani pernyataan ini pihak mahasiswa
rah. Aksi unjuk rasa dan negosiasi mahasiswa
lebih gencar mengkampanyekan usaha
tidak membuat perubahan terhadap sikap
pemakzulan Atdik. Dari 4000-an mahasiswa
Fahmy Lukman yang mungkin hanya
Indonesia yang ada hanya 200-an orang saja
engkang kaki dan tertawa di dalam kantor
yang datang memadati KBRI. Bisa saja, bagi
ber-AC. Para demonstran juga menunjukkan
Fahmy Lukman usaha yang dilakukan mahakekecewaannya dengan mengumpulkan
siswa ini hanya main-main dan bukan keserecehan untuk membeli tiket pesawat kepupakatan bersama untuk kepentingan umum.
langan Fahmy sebagai bentuk penghinaan
Pengumpulan massa dan penataan ulang
kepada sikap beliau yang menyulitkan mahasiswa. Ditambah lagi, para mahasiswa rencana pemakzulan Atdik dipersiapkan
lebih matang oleh pihak mahasiswa. Bagi
melakukan aksi duduk hingga larut malam
mereka tidak ada pilihan lain, Fahmy Lukman
karena meyakini dapat memakzulkan Fahmy
harus turun. Aksi damai II yang digelar pada
dari jabatan Atase Pendidikan.
Selasa (28/7) dijanjikan akan dimulai pada
Aksi duduk hingga larut malam terse- pukul 11 pagi dan dihadiri langsung oleh
but juga disertai dengan pemboikotan jalan bapak Nurfaizi.
keluar dari komplek KBRI sehingga tidak ada
Selain massa yang meyakini bahwa
satu kendaraanpun yang dapat keluar masuk.
Fahmy Lukman akan turun, orang-orang
Kegiatan ini tidak hanya memberi kejeraan
yang hampir putus asa dan mulai pesimis
terhadap Atdik semata, seluruh home staf
juga membanjiri komplek KBRI Kairo untuk
dan lokal staf KBRI juga merasakan depresi
menjadi saksi akhir tuntutan mahasiswa itu.
akibat ulah heroik mahasiswa ini. Kami tidMassa sudah berdatangan mulai pukul 10
ak menyangka bahwa mahasiswa di sini
pagi.Namun pihak KBRI mengkhianati perdapat juga berbuat seperti ini. ungkap salah
seorang home staf di tengah ketegangan kon- janjian awal dengan mahasiswa dan kembali
menutup pagar masuk ke komplek KBRI.Hal
disi antara Fahmy Lukman dan mahasiswa.
tersebut dapat dikatakan sebagai kekejaman
Kendati demikian, Fahmy belum mau merupemerintah Indonesia terhadap masyarabah pendapatnya yang selalu sepihak dan
kanya, sebab telah melarang memasuki rutidak menyetujui keputusan mahasiswa demi
mahnya sendiri.Sikap KBRI ini pada dasarnya
kemaslahatan orang banyak.Dalam unjuk
membahayakan Masisir karena mengganrasa tersebut, ikut juga sejumlah mahasiswi
tungkan hidup mereka pada hukum Memeramaikan usaha pemakzulan Fahmy Luksir.Padahal unjuk rasa yang diadakan oleh
man dan mengikuti aksi duduk hingga larut
mahasiswa adalah urusan internal masyaramalam.
kat Indonesia.
Sampai pukul sebelas malam tim negosiPerihal sikap KBRI yang tidak berpihak
asi mahasiswa masih belum membuahkan
kepada mahasiswa membuat sebagian dehasil dari pertemuannya dengan Fahmy.
monstran semakin ciut nyali. Oleh karena itu,
Suara sumbang dan pesimistis dari beberapa
kalangan mulai bergaung, terlebih setelah Agus Susanto kembali menghimbau untuk
menambah massa yang ada di sekitaran komAgus Susanto memilih jalan untuk membuplek tersebut. Dengan diberlakukannya kebarkan demonstrasi dan pulang.Ide yang
bijakan ini, massa hanya bisa menunggu di
sekilas terlihat memalukan ini datang dari
luar pagar dan berharap kepada tim negosiaPak Agus selaku Badan Keamanan Nasional
tor yang langsung bertemu dengan Fahmy
KBRI Mesir. Beliau menjanjikan bahwa pada
Lukman dan Pak Nurfaizi. Hingga hampir
Selasa (28/7) Pak Dubes akan menemui langpukul tiga sore belum ada keputusan tersung mahasiswa dan memberi keputusan
hadap tuntutan mahasiswa.Ditambah lagi
tentang pemakzulan Fahmy Lukman dari
pihak KBRI menghadirkan wakil rektorAljabatannya dengan format unjuk rasa yang
Azhar, Syaikh Abu Hisyam untuk menengahisama. Kita pulang adalah menarik satu
persoalan ini.Hal ini dianggap oleh sebagian
langkah mundur dan akan maju seribu
mahasiswa sebagai blunder KBRI yang belangkah. tandas Agus menanggapi tindakannya tersebut.Namun tetap saja ada yang rusaha cuci tangan dengan memakai pihak
beranggapan bahwa hal ini adalah akal- Al-Azhar.
akalan KBRI saja dan sebuah tanda kegagalan
Massa memberikan ultimatum atas kemahasiswa melengserkan Fahmy Luk-

bijakan KBRI yang menolak untuk memenuhi


tuntutan mahasiswa tentang pemakzulan
Fahmy Lukman dari jabatan Atase Pendidikan. Mereka membentuk barisan di depan
gerbang KBRI. Semakin keras barisan mahasiswa semakin aneh juga sikap KBRI, KBRI
mengancam akan mendeportasi orang-orang
yang menjadi motor pergerakan ini dan
orang-orang
yang
bersikap
anarkis.
Menyaksikan hal tersebut, pihak Al-Azhar
menghimbau mahasiswa untuk duduk bersama dan membuka lembaran baru.KBRI
dengan memanfaatkan pihak Al-Azhar tampaknya tidak memberi tahu bahwa duduk
bersama tidak membuahkan hasil yang baik
dan membuka lembaran baru hanya dapat
dimulai setelah Fahmy Lukman menanggalkan jabatannya.
Hampir-hampir mahasiswa menghadapi
jalan buntu, namun kesolidan mahasiswa
dalam situasi ini tetap perlu diperhitungkan.Benang merah dapat ditemukan
setelah Agus Susanto memberanikan diri
menelepon Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.Menurut penuturannya, Bapak
Jusuf Kalla bersikap tanggap dan peduli terhadap mahasiswa dan segera menelepon
pihak yang berkaitan dengan permasalahan
ini.Tuntutan mahasiswa terjawab,Fahmy
Lukman diturunkan dari jabatan Atdik dan
digantikan oleh Ibu Lauti Nia Asri
Sutedja.Selain pemakzulan Atdik, para ketua
kekeluargaan, DPD, dan Wihdah yang tidak
mendapatkan jatah Temus diusahakan untukberangkat dengan lobi Duta Besar dan
rekomendasi pihak Al-Azhar kepada Kementerian Agama di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Bu Nia
diminta untuk memberikan sambutan.Ia
mengakui belum berpengalaman dengan
tugas sebagai Atdik dan mengakui bahwa
jabatan tersebut hanya sementara. Saya
mengharapkan bantuan dari teman-teman
sekalian dan akan aktif berdiskusi dengan
teman-teman
mahasiswa.Segala
mekanismenya akan diserahkan kepada
PPMI dan tujuh belas ketua kekeluargaan.Namun beliau mengutarakan bahwa
tugasnya hanya berkutat seputar hal-hal kemahasiswaan.Mahasiswa berharap agar
kedepannya Bu Nia tidak mengulangi kesalahan Fahmy Lukman selama menjabat sebagai
Atdik.
Selain kepada Bu Nia, Fahmy Lukman pun
diminta untuk berbicara di hadapan mahasiswa.Dalam kesempatan tersebut, Fahmy
meminta maaf atas sikapnya yang dirasa
kurang berpihak kepada mahasiswa.Namun,
beliau tetap menyatakan bahwa telah menjalankan tugasnya dengan baik, salah satunya
dengan mengeluarkan kebijakan yang menyulitkan tersebut. Tapi ada kejanggalan dari
pidato Fahmy Lukman, beliau menuturkan
akan tetap bertanggung jawab atas tujuh dari
delapan tugas Atase Pendidikan. Informasi
Lanjut ke hal 11.

Gamajatim Mesir Sukses Menggelar SPA XVII


SPA ini merupakan forum penyampaian
laporan pertanggungjawaban (LPJ) DP
Gamajatim dan Graha Jatim selama satu
periode 2014-2015. Pun sekaligus pemilihan Ketua dan Dewan Pengurus baru yang
akan menahkodai satu tahun masa jabatan
berikutnya, 2015-2016.

Kairo, Sabtu malam (8/8/2015). Keluarga Masyarakat Jawa Timur (Gamajatim)


Mesir sukses menggelar Sidang Permusyawaratan Anggota (SPA) ke 17, yang berlangsung pada pukul 19.30 clt hingga 23.00
clt di Aula Pasangrahan KPMJB.

Sementara acara tersebut diawali


dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya
dan Mars Gamajatim, lalu dilanjutkan
dengan pembacaan tata tertib sidang dan
pembacaan laporan pertanggungjawaban
Dewan Pengurus (DP) Gamajatim dan Graha Jatim masa bakti 2014-2015.

Ibnu Chamdun, yang dalam sambutannya


menyampaikan akan mengembalikan citra
Gamajatim seperti tahun-tahun sebelumnya, dan akan kami tingkatkan program di bidang seni dan budaya, seperti
dangdut dan hadroh yang merupakan ciri
khas Gamajatim.tutur Ketua Gamajatim
terpilih masa bakti 2015-2016.
Acara yang dihadiri sekitar 90 warga
Gamajatim ini berlangsung dengan lancar
dan khidmat, kemudian ditutup dengan
penampilan
akustik
Gamajatim.
(Muharrid)

Pada tahun ini hanya ada calon kandidat


tunggal yang maju menjadi ketua Gamajatim. Kandidat tersebut diprakarsai oleh

Sekolah Calon Ibu Part II

Rabu (12/8) Devisi Sosial Wihdah


Hamasah kembali menggelar Sekolah Ibu
Part II yang bertempat di Aula Griya Jawa
Tengah, yang berlangsung pada pukul 12.30

clt hingga pukul 15.00 clt. Acara ini


mengangkat tema Mendidik Anak Dengan
Pendekatan Montessori yang diisi oleh ibu
Hayati Fasihah, Lc. Dipl.

mengajarkan bagaimana membaca pola


tingkah anak untuk kemudian disesuaikan
dengan pendidikan dan pelajaran yang ibu
beri.

Dalam pemaparannya, Ibu Fasihah berusaha mengenalkan para ibu dan calon ibu
dengan pendidikan metode montessori
yang dikembangkan oleh DR. Maria
Montessori. Selain itu menjelaskan beberapa titik kesalahan yang seringkali terjadi
pada ibu saat mendidik anak dengan
berbagi tips bagaimana menghadapi ulah si
anak.

Acara ini cukup banyak didatangi oleh


ibu dan calon ibu. Para peserta pun antusias
Doc: 2.bp.blogspot.com
atas materi yang disampaikan. Hal itu
TROBOSAN
terlihat dari banyaknya peserta yang
[]tanya jawab. (Nuansa)
bertanya saat sesi

Pada acara tersebut, Ibu Fasihah juga

Lanjut an dari hal 5.


laupun dengan dana sendiri dan dengan
menu ala kadarnya. Lebih dari itu, kita bisa
melihat bahwasanya geliat Masisir untuk
tetap fokus pada tujuan utama datang ke
Mesir yang diprakarsai oleh PPMI terus
meningkat. Mudah-mudahan kedepan PPMI
makin berkualitas, makin bermartabat. (Aidil
Yang kedua, mungkin ini hanya opini Fithri Albar, Wakil Ketua III BPA PPMI
pribadi, namun mudah-mudahan kita sepakat Periode 2014-2015)
bahwasanya fungsi PPMI adalah mengayomi
Masisir secara menyeluruh. Dalam konteks
Saya melihat potret atau sinematografi
ini, kita lihat tahun ini begitu banyak tindak PPMI kurang lebih satu tahun ini cukup bakriminal yang menimpa Masisir. Terlepas gus, apresiasi yang tinggi buat PPMI. Namun,
dari kewajiban DKKM, harapan kita juga terus terang saja justru yang membuat saya
PPMI lebih peka lagi terhadap kasus-kasus sedikit agak gusar, PPMI di akhir masa
yang ada. Tidak adil kalau kita menilai kiner- pengabdiannya tidak mampu secara konsisja hanya dari satu sisi. Kita sangat mengapre- ten mengkontrol ketegangan hanya pada
siasi setiap terobosan-terobosan baru yang batas minimum saja antara Atase Pendidikan
dilakukan PPMI seperti mampu dan sanggup dan Masisir.
mengadakan hala bihalal untuk Masisir, wa-

Nah, barang kali ini sudah mau tutup


buku, saya tidak boleh terlalu jauh. Besar
harapan saya kedepannya Masisir, PPMI ini
betul-betul menerapkan demokrasi yang
utuh, baik secara mental maupun praktiknya.
(Thoriq Aziz, Ketua Senat FDI Periode
2014-2015)
(Ikmal, Muharrid, Anam)

TROBOSANEdisi Reguler 370 Agustus 2015

bijakan. Kebijakan apapun yang dirasa akan


merugikan Masisir seharusnya segera ditolak
tanpa harus berpikir dua kali, karena PPMI
(presiden dan jajaran) itu mewakili Masisir
secara struktural dan sudah sepatutnya
memperjuangkan Masisir sekuat tenaga.

10

Efek Samping
Oleh: Ahmad Hujaj Nurrohim*
Setiap penyakit ada obatnya, dan setiap
obat terkadang ada efek sampingnya. Seperti
minum obat sakit kepala, biasanya menyebabkan kantuk. Meski demikian, efek samping
bukanlah hal yang harus ditakutkan, karena ia
akan datang sebagai pelengkap untuk kemudian penyakit tersebut sembuh dan hilang.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, efek
samping selalu datang saat kita melakukan
suatu hal. Terlalu banyak hal yang dikerjakan,
misalnya, bisa membuat fokus terpecah. Alihalih mendapatkan kesuksesan di berbagai
bidang, malah tidak mendapatkan sama sekali
apa yang diharapkan.
Berbicara tentang kehidupan masyarakat
Masisir yang begitu ragam, terlihat di sana-sini
ada efek samping yang seharusnya ditanggapi
dengan serius, sehingga satu masalah hilang
tidak menimbulkan masalah yang baru.
Masisir bukan hanya perlu seorang pemimpin
yang hebat, tapi juga butuh rakyat yang taat.
Sehebat apapun seorang pemimpin membuat
program kegiatan, jikalau rakyat masih berpikir egois dan mementingkan diri sendiri,
maka sebuah tatanan masyarakat tetap
stagnan dan jauh dari kemajuan.
Efek Samping Talaqqi

TROBOSAN - Edisi Reguler 370 Agustus 2015

Talaqqi atau mengaji kepada para masyayikh al-Azhar sekarang ini sedang menjadi tren
di Masisir. Setidaknya sejak dua tahun terakhir
Masisir berbondong-bondong menimba ilmu;
entah benar-benar belajar atau sekedar ramai
mengikuti arus kegiatan keilmuan ini. Tren
baru ini terbukti dengan terjadinya eksodus
besar-besaran para mahasiswa dari wilayah
Nasr City ke Darrasah yang lebih dekat dengan
masjid al-Azhar. PPMI sendiri pada tahun ini
mengarahkan mahasiswa baru untuk Talaqqi,
bahkan bukan hanya di masjid al-Azhar dan
Madyafah-madyafah namun juga di rumahrumah kekeluargaan.
Geliat Talaqqi yang semakin ramai adalah
nilai positif tersendiri, sebab pada dasarnya
tujuan setiap mahasiswa yang datang dari
tanah air adalah menimba ilmu ke al-Azhar,
bukan ke yang lain. Talaqqi telah mengembalikan Masisir kepada cita-cita sesungguhnya,
sehingga kelak pulang dapat membawa apa
yang menjadi tujuan awalnya.
Namun, ibarat Talaqqi adalah sebuat obat
yang mujarab, obat ini ada efek sampingnya
sehingga melemahkan pilar kemahasiswaan
yang lain. Keorganisasian di Masisir tampak
semakin lesu, dan dunia tulis menulis pun sulit
mencapai prestasi yang didambakan. Bisa
dibuktikan, ketika sebuah lembaga atau
komunitas di lingkungan Masisir hendak mengadakan sebuah kegiatan, cukup sulit untuk
mencari panitianya. Maaf saya sedang ada
jadwal ngaji di syekh Fulan kalimat tersebut
sering terdengar akhir-akhir ini.
Beberapa kajian ilmiah juga sulit merekrut
anggota baru, karena banyak di antara Masisir

yang beralasan sudah punya jadwal tertentu


dengan para masyayikh, sehingga kajian ilmiah
nasibnya terlantar. Pun dunia kepenulisan
lesu, lagi-lagi Talaqqi
yang dikambinghitamkan.
Sebenarnya, jika kita menganggap bahwa
Talaqqi adalah obat, dan beberapa efek
samping akan timbul karenannya, maka kita
perlu mencermati dan menyelesaikan masalah
ini secara seksama. Talaqqi
tidak boleh
dikambinghitamkan sebagai alasan untuk tidak aktif di dunia organisasi, namun bagaimana
caranya kawan-kawan lebih cerdas dalam
membagi waktu supayakehidupan Masisir
dapat berimbang. Organisasi adalah hal yang
sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa,
bahkan al-Azhar sendiri
dengan Talaqqi-nya
yang hebat itu
juga
dikenal
sebagai
salah
satu
organisasi
terbesar
di Mesir.

menyelesaikannya. PPMI terlalu sibuk mengurus persoalan internal, sehingga kurang perhatian terhadap hubungan luar negerinya:
pelajar asing lain, persatuan pelajar lain, dan
juga dengan pemerintah pusat. Untuk PPMI
selanjutnya, selain masalah internal yang mesti diselesaikan, hubungan eksternal dengan
pihak luar dan pemerintah pusat juga patut
dijaga supaya tidak terputus. Hal ini bisa dilakukan dengan memaksimalkan peran MPA
dan BPA-PPMI, juga kabinet PPMI.
Demikian juga dengan Masisir, kesibukan
internalnya melupakan untuk bergaul dengan
dunia internasional. Jangankan dengan pelajar di luar Mesir, dengan sesama pelajar Indonesia di Mesir pun seringkali tidak saling kenal. Maka tak heran, meskipun dunia tulis
menulis masih cukup ramai, tapi secara umum
tulisan-tulisan Masisir masih bersifat lokal.
Buktinya, lomba kepenulisan yang diadakan
oleh PPI India, PPI Singapura dan PPI
Perancis tidak banyak diikuti oleh Masisir.
Sayang bukan? Tulisan Masisir hanya bisa
dinikmati sendiri. Keilmuan Masisir yang
katanya sangat luar biasa ketimbang
dengan PPI Timur Tengah lainnya, ternyata hanya bisa dinikmati sendiri. Sehingga dalam konteks ini terciptalah sebuah
istilah Dari Masisir untuk Masisir. Seharusnya yang perlu dibumikan dan dikampanyekan adalah istilah Dari Masisir untuk
Dunia.

Jika Al-Azhar
sebagai instansi
tanpa organisasi beriKegiatan PPMI juga terkesan bersifat lokal,
kut manajemen yang baik, maka talaqqi dan pesertanya adalah orang itu-itu saja. Metalaqqi itu tidaklah akan ada.
mang benar bahwa tidak mudah untuk mengaPara talaqqers harus mengadakan diskusi dakan kegiatan yang bersifat internasional,
terkait apa yang telah didapatkan dari masya- tapi setidaknya pergaulan harus diluaskan.
yikh, bukan hanya mendengarkan untuk Kita harus berkaca kepada PPI-PPI lain yang
kemudian dilupakan. Ilmu akan bertambah telah mengadakan PPI mengajar, di mana
jika ditularkan dan didiskusikan, tapi akan mereka menggunakan kemajuan teknologi
mandul jika dibiarkan membeku di kepala untuk menyebarkan ilmunya ke sekolahsendiri. Selain diskusi, para talaqqers ini juga sekolah di Indonesia. Sementara kita?
harus mampu untuk menuliskan apa yang dia
Apakah kita akan selalu seperti ini,
dapat, supaya masyarakat luas bisa ikut
menikmatinya. Media sosial sekarang ini sep- terkungkung dalam komunitas yang majemuk
ertinya sangat pas untuk dijadikan wadah tapi minim pergaulan? Tentu tidak, kita harus
berdakwah, dan mahasiswa al-Azhar harus lebih memperluas wawasan untuk bisa
mendunia supaya dakwah keilmuan kita sebisa menunjukkan taring ilmunya di sana.
makin jauh menembus batas. Ini bisa dilEfek Samping Kemajemukan Masisir
akukan sejak dari komunitas kita sendiri, bergaul dengan lain suku dan lain komunitas. Jika
Masisir, dibanding dengan komunitas pela- kita adalah senior, maka tugas kita adalah
jar dan mahasiswa Indonesia di negara lain memberi contoh konkret kepada mahasiswa
adalah terlengkap dan termajemuk. Selain baru yang sebentar lagi tiba. Katakan kepada
jumlahnya yang mencapai ribuan, ragam dan mereka bahwasanya sekarang ini kita sedang
warna Masisir begitu lengkap. Masisir berasal berada di Mesir, luar negeri, bukan berada di
dari Sabang sampai Merauke, terdiri dari sebuah pesantren lokal, apalagi sebuah daerah
berbagai ormas-ormas Indonesia, dan mem- kecil bernama Masisir. Mari kemajemukan ini
iliki banyak kecenderungan aktifitasnya. Maka kita jadikan sarana untuk lebih dewasa, bukan
tidak heran jika Masisir terkesan terkotak- menjadi cupu sebab efek sampingnya.
kotak; mahasiswa Jawa tinggal bersama kawan
jawanya saja, mahasiswa Sunda dengan orang
Sunda saja, dan seterusnya satu suku tinggal
*Penulis adalah Wakil Presiden PPMI Meserumah dengan teman sukunya.
sir Periode 2014-2015
Kemajemukan ini rawan konflik, dan setiap konflik hampir pasti PPMI turun untuk

Siapkah Menuju Tahun Ajaran Baru?


Oleh: Muhammad Irfan*

Musim
panas
telah
memasuki
puncaknya. Perintah untuk menunaikan
puasa selama sebulan penuh juga sudah
kita laksanakan, momen bermaaf-maafan
seusai shalat Ied juga kita lakukan,
pertanda bahwa tahun ajaran ini telah
berakhir. Masuklah kita pada masa
peralihan ke tahun ajaran yang baru
walaupun jadwal turunnya natijah
mengalami sedikit keterlambatan dikarenakan membludaknya jumlah mahasiswa
pada tingkat pertama yang digabung
dengan maba kedatangan tahun kemarin
setelah lulus daurul-lughah.

Padahal jika menilik pembelajaran


sebelum
ke
jenjang
perkuliahan
kita sudah disiapkan di markaz lughah
untuk memperbaiki kemampuan dalam
berbahasa Arab juga disiapkan satu kelas
di akhir mustawa untuk persiapan ke
jenjang perkuliahan dengan mempelajari
beberapa maddah seperti fiqh, nahwu,
balaghah, dan lain lain.

Sebenarnya kita tidak perlu merasa


menyesal karena kejadian yang sudah lalu,
kenapa?? Karena itu hanya membuat kita
merasa tersiksa akan hal yang telah lalu,
tapi perlu adanya pembelajaran dari
kesalahan agar tidak terulang lagi di hari
Lalu bagaimana dengan yang sudah
esok. Sedangkan mengejar cita-cita di esok najah?
Tentunya hasil yang sudah
hari selalu berbanding terbalik dengan didapatkan perlu dipertahankan bahkan
mengejar masa lalu.
kalau bisa ditinggkatkan untuk mencapai
yang lebih baik. Namun pembahasan inti
Mengingat dan mengenang apa yang
kita bukan di sini karena mereka sudah
sudah terjadi, kemudian bersedih adalah
dianggap sukses dalam menjalani ujian Al
tindakan yang merugikan.
Azhar. Yang menjadi pokok pembahasan
Dengan mengingatdi
sini
adalah
bagaimana
ingat kegagalan kita
mempersiapkan
diri
sebelum
itu hanya akan
memasuki tahun ajaran baru.
membuat diri kita
terpuruk
dalam
Saat ini perlu adanya perubahan dalam
penyesalan
yang
membentuk kesiapan diri karena
tiada akhir. Dan
banyak hal baru yang terjadi ; mulai
juga tidak ada yang
dari syarat untuk memasuki kuliah di albisa dihasilkan dari
azhar , kepengurusan ijroat yang
rasa
penyesalan
disentralisasi
oleh
badan
otonom
kecuali
membunuh
tersendiri, hingga calon tunggal presiden
rasa percaya diri. Kappmi-mesir tanpa kandidat dari pihak
rena
yang
telah
lain . Dari sini kita bisa melihat bahwa arus
berlalu sudah berakhir
kehidupan masisir mulai mengalami
dan tidak ada yang
perubahan yang signifikan yang mana
bisa mengembalikan
diperlukan
cara-cara
baru
untuk
mengantisipasi
hal-hal
yang
tidak
waktu sebelumnya.
diinginkan.
Maka
sebelum
memasuki
tahun
Jadi, maksud dari ini semua adalah
ajaran baru perlu adanya pembenahan bagaimana mempersiapkan diri untuk hari
diri, yaitu dengan mempelajari kesalahan yang akan datang namun, kita tidak harus
agar tidak terulang kembali, membuat menaruh pikiran ke masa depan juga
target dan menstrategikan pencapaiannya. mempelajari apa-apa yang sudah terjadi di
Dan hal yang perlu ditanamkan dalam diri masa lalu. Sedikit mengutip dari perkataan
masing-masing ialah jangan menunda- DR. `aidh al-qarni dalam bukunya :
nunda. Mungkin sering kali kita sampai
, ,
menunda waktu dalam setiap kegiatan

kita.
janganlah engkau menyibukkan dirimu
Terlihat sepele tetapi inilah yang sering
dengan sesuatu yang akan terjadi dimasa
membuat kita tersandung ke masalah yang
mendatang, karena ia merupakan perkara
lebih rumit. Dan karena hal sepele ini juga
yang gaib, dan tinggalkanlah ketakutanmu
lah yang malah akhirnya meremehkan halpadanya sampai ia datang
hal penting lainnya. Contoh, ketika kita
sudah membuat janji dengan orang lain *Penulis adalah Kru Trobosan
tapi kita masih sibuk dengan kenyamanan

Lanjut an dari hal 8.


yang disampaikan kepada mahasiswa bahwa Fahmy Lukman diresuffle jabatannnya
dan mengisi posisi yang lain. Benarkah
kejadiannya begitu? Atau tindakan ini hanya bentuk penipuan KBRI untuk menenangkan amukan massa yang sudah tidak
dapat dibendung?
Mungkin sikap Fahmy Lukman saat
inisesuai dengan penggambaran
WS.Rendra, Apa gunanya belajar filsafat,

sastra, teknologi, kedokteran, bila pada


sode selanjutnya dengan pemeran bernama
akhirnya hanya membuat seseorang teras- Lauti Nia Asri Sutedja.
ing dari lingkungannya.Ia telah mem(Abiyyu, Amrul)
perenggang jukta posisi antara mahasiswa
dan pemerintah. Sekarang Masisir
(khususnya mahasiswa) dapat berpongah
hati beberapa saat.Benarkah Atase Pendidikan sudah diganti?Akankah ada perubahan
pada kebijakan Atdik?Kita nantikan epi-

TROBOSANEdisi Reguler 370 Agustus 2015

Memang, semua persiapan sudah


dijalankan; baik kesiapan secara fisik
maupun mental. Tapi, yang menjadi
pertanyaan saat ini adalah bagaimana kita
menyikapi
selama
masa
ujian
berlangsung? Banyak di antara kita yang
masih kurang serius menjalani ujian azhar
yang akhirnya mendapatkan hasil yang
kurang memuaskan bahkan rasib. Dari sini
muncullah rasa menyesal atas hasil yang
didapati tidak sesuai yang diharapkan.
Tapi sebelum membahas tentang rasib kita
harus mengerti bagaimana kita harus
mengambil sikap dan pola pikir apa yang

saat itu, akhirnya kita mengulur waktu


lagi tanpa memikirkan resiko yang akan
kita hadapi kedepan. Dan bahkan hal sepele seperti ini pun juga lebih sulit dihilangkan ketimbang harus membuat planning .

Vehemment.blogspot.com

Natijah tentunya tak asing lagi bagi


Masisir, salah seorang guru pernah
berkata bahwa rapor atau natijah adalah
gambaran atau cerminan diri untuk bisa
mengintrospeksi diri dan mempersiapkan
yang lebih baik. Layaknya kehidupan pasti
ada yang sukses ada juga yang belum
mendapatkan hasil yang memuaskan. Begitu pula dengan hasil natijah ada sebagian
yang najah atau sukses ada juga yang rasib.
Kebanyakan orang pasti bertanya-tanya
kenapa bisa rasib?

harus kita tanamkan.

Email/YM: transferindo.mesir@yahoo.com
FB: Tranferindo Mesir

You might also like