Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Arsitektur memiliki sejarah yang sangat panjang dari awal munculnya kegiatan
membangun atau sebatas mencipta ruang di masa lalu hingga kini menjadi sebuah ilmu dan
profesi penting dalam kehidupan manusia. Arsitektur di setiap tempat memiliki bentuk dan
gaya yang berbeda, dikarenakan perbedaan kebutuhan dan sumber daya. Namun tidak
hanya itu, diantara perbedaan tersebut bisa ditemukan bagian-bagian yang mirip. Ini
menandakan ada sebuah awal yang kemudian berkembang dan menyebar membawa
pengaruh ke berbagai belahan dunia.
Silsilah arsitektur barat misalnya, dimulai dari zaman sebelum masehi yaitu arsitektur
Yunani, Romawi, kemudian muncul arsitektur Byzantium, Romanika (800 M), Gothic,
Renaissance (1500-1600 M), Baroque, Rococo, Klasikisme & Romantisme, Ekseptisme,
Art Nouve, dan di masa kini gaya arsitektur Modern dan Post Modern, pada peralihanperalihan masa pergerakan tersebut terjadi perubahan atau bahkan pertentangan dalam
ideologi desain yang kemudian melahirkan gaya baru yang lebih baik. Bangunan-bangunan
era sebelum-sebelumnya itu masih yang bertahan dan menarik untuk ditinjau, melihat
arsitektur sangat mencirikan kehidupan pada periode-periode kehidupan manusia. Bukan
tidak mungkin gaya arsitektur yang telah lama punah akan melahirkan langgam arsitektur
baru lagi di masa depan.
14
14
1.2
Rumusan Masalah
Tujuan
Tujuan penulisan tugas ini adalah menambah wawasan tentang ragam arsitektur dunia pada
abad pertengahan di Eropa serta untuk mengenal lebih dalam tentang arsitektur dunia
khususnya pada era arsitektur Baroque dengan memberikan gambaran-gambaran sejarah
yang memunculkan pergerakan arsitektur ini hingga berkembang dengan tokoh-tokoh yang
berpengaruh di dalamnya serta ciri khas dari arsitektur Baroque yang membedakannya
dengan arsitektur lainnya.
14
14
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Secara etimologis, Baroque adalah bahasa Perancis yang diambil dari bahasa Portugis
barocca yang berarti a pearl of irregular shape atau dalam bahasa Indonesia artinya
mutiara yang memiliki bentuk tidak sempurna (tidak beraturan).
Arsitektur Baroque adalah gaya bangunan pada era Baroque, era ini dimulai pada abad ke
16 di Italia dan negara-negara Katolik sebagai reaksi dari reformasi Protestan (gerakan
Protestantism). Era Baroque mengakhiri era renaissance, era ini berlangsung dalam tiga
tahap periode diantaranya :
Early Baroque, 1590-1625 M
High Baroque, 1625-1660 M
Late Baroque (Rococo), 1660-1725
Arsitektur Baroque yang muncul pertama kali di Roma, adalah gaya bangunan pada gereja,
istana, dan bangunan umum (yang dirancang dalam skala besar). Pada hal tertentu,
arsitektur Baroque dapat dikatakan sebagai perpanjangan dari arsitektur Renaissance.
Keduanya mempunyai kubah (dome), kolom, pilaster, entablature dan komponenkomponen klasik lainnya. Yang berbeda pada arsitektur Baroque adalah kebebasan,
kebebasan dalam menggabungkan komponen-komponen tersebut, dimana saat Renaissance
kebebasan ini tidak dapat diterima (ada aturan-aturan baku).
Gian Lorenzo Bernini, adalah pemimpin dari gerakan arsitektur Baroque yang
menunjukkan kemewahan melalui rancangannya, menggabungkan gaya klasik Renaissance
dengan interaksi dinamis dengan lingkungannya. Bisa dilihat dari karyanya seperti St
Peters yang dibangun di Roma, dan juga Sant Andrea al Quirinale, yang dibangun di
Roma pada tahun 1650-an.
14
14
Orang-orang kaya baru tersebut menunjukkan kekuasaan mereka dengan bermegahmegahan membuat karya arsitektur hasil dari imajinasi dan angan-angan mereka baik itu
berupa tempat tinggal pribadi sampai tempat peribadatan dengan mencampurkan seluruh
gaya arsitektural yang ada sehingga membuat karya arsitektur tersebut detail dan fantastis.
14
14
Popularitas dan keberhasilan dari gaya Baroque didukung oleh keberadaan Gereja Katolik
Roma, yang telah diputuskan pada saat Konsili Trent, sebagai tanggapan terhadap
Reformasi Protestan, bahwa seni harus mengkomunikasikan tema keagamaan dalam
keterlibatan langsung dan emosional.
Era Baroque menekankan pada keanehan, ketidakberaturan, keroyalan/yang berlebihan
juga menunjukkan kesan yang dramatis, emosional. Colors were brighter than bright;
darks were darker than darks. Salah satu teknik visualisasi yang terkenal pada zaman
Baroque adalah teknik Chiaroscuro, ciri visual ini berarti kontras cahaya (gelap-terang)
yang dominan dan menghasilkan kesan dramatis.
14
14
Menurut Sullivan (2005), bahwa karateristik seni Baroque terbentuk dari beberapa unsur,
seperti sense of movement, energy dan tension. Arsitektur Baroque lebih menitikkan pada
elemen bayangan pada karya arsitektur, gelap, mencekam, khidmat. Baroque juga memiliki
beberapa karakteristik diantaranya naves yang zaman sebelumnya panjang dan sempit
digantikan oleh bentuk yang lebih lebar dan sirkular, penggunaan cahaya secara dramatis,
kaya akan ornamen, langit-langit yang dipenuhi fresco (wall painting) dalam skala besar,
facade eksternal yang memiliki karakter proyeksi terpusat yang dramatis, interior
seringkali tidak lebih dari tempat bagi lukisan dan patung ukiran.
Ciri-ciri lainnya:
Pluralistik
Menurut Barnes, corak seni baroque mengandung unsur tekanan yang kuat, kekuatan
emosi, dan sesuatu yang elegan (Barnes, 2005).
14
14
2.2
Dalam perkembangannya arsitektur Baroque yang menjadi tren di era itu menyebar luas ke
berbagai belahan eropa diantaranya :
a. Spanyol
Arsitektur Baroque di Spanyol bisa dilihat pada fasad bangunan Granada Cathedral (oleh
Alonso Cano) dan Jan Cathedral (oleh Eufrasio Lpez de Rojas). Karya-karya tersebut
menunjukkan kefasihan seniman dalam menggabungkan motif tradisional arsitektur
katedral Spanyol dengan chiaroscuro Baroque. Desain melibatkan permainan elemen
tektonik dan dekoratif dengan sedikit hubungan dengan struktur dan fungsi.
b. Perancis
Perancis menjadi salah satu pusat arsitektur sekular Baroque selain di Roma. Karya
Arsitektur Palais du Luxembourg oleh Salomon de Brosse menjadi tanda masuknya
Baroque. De Brosse memadukan unsur-unsur tradisional Perancis (misalnya atap mansard
tinggi) dengan nukilan/kutipan italianate (misalnya ubiquitous rustication, berasal dari
Palazzo Pitti di Florence). Langkah berikut dalam pengembangannya arsitektur rumah
Eropa, dimana melibatkan integrasi kebun dalam komposisi istana.
14
14
Dan masih banyak lagi penyebaran arsitektur Baroque di negara lain seperti di Malta,
Portugal, Hungaria, Transylvania, Belanda, Inggris, Rusia, Ukraina, Scandinavia dan
Turki.
14
14
14
14
2.3
14
14
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Arsitektur Baroque menjadi simbol pergerakan kaum borjuis (orang kaya baru) dalam
mengakhiri era renaissance karena era tersebut cukup mengekang kemerdekaan,
keuntungan hanya berputar di golongan para bangsawan yang melupakan hidup rakyat
jelata. Era ini memperlihatkan munculnya kebebasan, sebagaimana kaum borjuis (yang
paling banya menyebarkan langgam ini) dengan mencampurkan banyak langgam yang ada
sehingga menciptakan tampilan arsitektur yang menunjukkan kekuasaan orang-orang kaya
baru yang megah, dramatis bahkan melebih-lebihkan.
Penyebaran yang cukup luas menunjukkan gaya arsitektur Baroque menjadi tren pada
masanya, gerakan Protestantism memiliki peranan penting dalam penyebaran langgam ini.
Kemunculan arsitektur Neo-Klasik yang menerapkan keindahan sesuai dengan arsitektur
klasik menjadi lebih populer di kemudian hari sehingga mengakhiri era pergerakan
arsitektur Baroque.
3.2
Demikian tugas yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
kritik dan saran yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami
adalah hamba Allah yang tak luput dari kesalahan.
14
14
DAFTAR PUSTAKA
http://annasmaulana.blogspot.com/2013/05/sejarah-arsitektur-arsitektur-barokdan_31.html
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Baroque_architecture
http://en.wikipedia.org/wiki/Baroque_architecture
http://historylists.org/architecture/10-masterpieces-of-baroque-architecture.html
http://www.arsiteka.com/2008/11/arsitektur-baroque-rococo.html
14
14