Professional Documents
Culture Documents
Kasus
Preseptor :
dr. Mawaddah Fitria, Sp.
PD
Identitas pasien
IDENTITAS
Nama: Tn.S
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 76 Tahun
Alamat : Tanah Luas
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
No. MR : 40.64.65
TMRS : 10 April 2015
Tanggal Pemeriksaan
: 10 April 2015
anamnesis
Keluhan
Utama
: Sesak napas
Keluhan Tambahan :
Mudah lelah,nyeri dada dan kaki bengkak.
Lanjutan anamnesis..
Riwayat
penyakit sekarang :
Pasien datang ke IGD RSCM dengan keluhan
sesak napas yang memberat sejak satu malam
sebelum masuk RS. Sesak dirasakan saat
pasien beristirahat. Sebelumnya pasien sudah
mengeluhkan sesak sejak 2 bulan belakangan
yang dirasakan saat pasien beraktifitas.
Pemeriksaan fisik
Status Present
Keadaan umum
: Lemah
Kesadaran
: Compos mentis
Pengukuran Tanda vital
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi
: 62 kali/menit
Suhu
: 36,5 C
Respirasi
: 22 kali/menit
Berat badan
: 65 kg
Tinggi badan
: 175 cm
Gizi
: IMT = 21 (Normoweight)
Status Generalis
Kulit
: Sawo matang (tidak ada petekie)
Sianosis
: tidak ada
Turgor
: baik
Kelembaban
: cukup
Pucat
: tidak ada
Lain-lain
: tidak ada
Kepala
: normosefali
Lain-lain
: tidak ada
Rambut
: hitam
Tebal/tipis
: tebal
Distribusi
: merata
Lain-lain
: tidak ada
Mata
: Palpebra
: edem (-/-)
: pucat (-/-)
: ikterik (-/-)
: isokor, normal
: jernih/jernih
Telinga : Bentuk
: simetris
: minimal
: tidak ada
Hidung : Bentuk
: simetris
: tidak ada
Epistaksis
: tidak ada
Sekret
: tidak ada
Mulut : Bentuk
: simetris
Bibir
Gusi
Gigi-geligi : normal
Lidah : Bentuk
: normal
: tidak tremor
: kemerahan
: tidak ada
Tonsil : Warna
Pembesaran
: kemerahan
: T1/T1
: tidak ada
Kaku kuduk
: tidak ada
Massa
: tidak ada
Toraks :
Dinding dada/paru :
Inspeksi
: Bentuk
: simetris
Retraksi
: tidak ada
Pernafasan
: thorakal-abdominal
: simetris
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi :
Suara Napas Dasar :Vesikuler
Suara Napas Tambahan : Rhonki basah halus di basal kedua paru (+/+),
Wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis terlihat di ics V
linea mid clavicula
Palpasi
: Apeks teraba di ICS V linea
axilla anterior sinistra, irama
irregular,
thrill (-)
Perkusi :
Batas Atas : ICS II linea parasternal (S)
Batas Kanan : ICS V, 1cm lateral linea
parasternal (D)
Batas Kiri
: ICS V, 1cm lateral linea mid
clavicula (S)
Auskultasi : Desah sistolik (+) di mitral, heart
rate irreguler
Abdomen :
Inspeksi
Bentuk
Palpasi :
Hati
Lien
: tidak teraba
Ginjal
: tidak teraba
Massa
: tidak ada
Perkusi :
Timpani/pekak : timpani
Asites
: tidak ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan
Hb
11 april 2015
HEMATOLOGI KLINIK
Hasil
11,1 g%
LED
Eritrosit
4,1 x 103/mm3
Leukosit
Hematokrit
MCV
MCH
MCHC
RDW
Trombosit
8,3 x 103/mm3
35,4 %
84 fl
26,7 pg
31,8g%
11,2,1 %
170 x 103/mm3
Nilai Normal
13-18
L : <15
P : <20
L : 4,5-6,5
P : 3,8-5,8
4-11
37-47
76-96
27-32
30-35
11-15
150-450
Makroskopis
Kekeruhan
Warna
Berat Jenis
pH
Protein
Glukosa (Reduksi)
Billirubin
Urobilinogen
Keton
Blood dan Hb
Leukosit
Mikroskopis
Eritrosit
Leukosit
Epitel
Kristal
URINALISA
12 april 2015
Hasil
Jernih
Kuning muda
1,015
6
25 mg (+)
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Nilai Normal
Jernih
Kuning muda
1,010-1,035
4,6-8,0
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
0-2
0-2
2-5
0
0-3/LPB
0-5/LPB
0-5/LPK
0-2/LPK
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Puasa
107 mg/dl
FUNGSI GINJAL
Ureum
84 mg/dl
Creatinin
1,51 mg/dl
Uric Acid
8,8 mg/dl
70-126
20-40
0,6-1,6
L <7,2
P <6,8
EKG
Irama iireguler, Heart
Rate 74x/menit, T
Inverted di lead II, III,
AVF, P wave dan PR
interval 0,2 detik tidak
ditemukan, V1 atrial
vibrilasi.
Kesan :atrial
fibrilasi dan iskemik
di inferior
FOTO THORAX
USULAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Echocardiography
Pemeriksaan
Enzim
Jantung (CK, CK-MB,
Troponin T & I)
Angiografi koroner
DIAGNOSIS
Congestive Heart Failure e.c PJK NYHA IV
TERAPI
Non Farmakologi
Istirahat
Diet (hindarkan obesitas)
Diet rendah garam
Farmakologi
Oksigen
2-4 liter
IVFD Nacl 0,9% 10 gtt/menit makro
Injeksi furosemid 10 mg 1 amp/12 jam
Injeksi Ranitidin 50 mg 1 amp/12 jam
Injeksi Ondancetron 4mg 1 amp/12 jam
Digoxin 0,25 mg 1x1
Neurodex 1x1
Antasida 5 ml 3x1C
PROGNOSIS
Quo
ad vitam
Dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal
Sabtu
11-4- 2015
H+2
S
Sesak (+), cepat
lelah (+),nyeri dada
(+),
Kaki bengkak (+)
mual setiap makan
(+)
BAK (+), BAB (+)
O
Sens : CM
TD : 90/60
mmHg
HR : 70x/i
Nadi : 60x/i
RR : 24x/i
Temp : 36.5oC
A
CHF e.c PJK
NYHA IV
Desah
sistolik (+),
udem (-),
ronkhi (+)
Minggu
12-4- 2015
H+3
Sens : CM
CHF e.c PJK
TD:90/70 mmHg NYHA IV
HR : 72x/i
Nadi : 60x/i
RR : 24x/i
Temp : 36.5oC
Desah
sistolik (+),
udem (-),
ronkhi (+)
P
IVFD Nacl 0,9% 10 gtt/i
Inj. Furosemide
1amp/12jam
Inj.Ranitidine 1amp/12 jam
Inj.Ondansetron 1amp/12
jam
Digoxin 0,25 mg 1x1
Neurodex 1x1
Senin
13-4- 2015
H+4
Selasa
14-4- 2015
H+5
Sens : CM
TD :
80/60mmHg
HR : 72x/i
Nadi : 61x/i
RR : 22x/i
Temp : 36,7oC
Sens : CM
TD :
80/60mmHg
HR : 68x/i
Nadi : 54x/i
RR : 22x/i
Temp : 36,6oC
Desah sistolik
(+), udem (-),
ronkhi (+),
Desah sistolik
(+), udem (-),
ronkhi (+),
CHF e.c PJK
NYHA III
Selasa
14-42015
H+5
Lemas (+),
Sesak (+),
cepat lelah (+),
nyeri dada (+),
BAK (+), BAB(+)
Sens : CM
CHF e.c PJK
TD :
NYHA III
80/60mmHg
HR : 68x/i
Nadi : 54x/i
RR : 22x/i
Temp : 36,6oC
Desah sistolik
(+), udem (-),
ronkhi (+),
Rabu
15-42015
H+5
Lemas (+),
Sesak (+),
cepat lelah (+),
nyeri dada (+),
BAK (+), BAB(+)
Sens : CM
CHF e.c PJK
TD : 110/90
NYHA III
mmHg
HR : 74x/i
RR : 22x/i
Nadi : 60x/i
Temp : 36.5 C
Desah sistolik
(+), udem (-),
ronkhi (+),
Jumat
17-42015
H+7
PBJ
Sens : CM
TD :
90/80mmHg
HR : 72x/i
RR : 60 x/i
Nadi : 62
Temp :36,5OC
Desah sistolik
(+), udem (-),
ronkhi (),
Jumat
17-42015
H+7
PBJ
Tangg
al
Makan
Minum Infus
OUTPUT
Total
Total
Selisih
12-415
13-415
14-415
15-415
16-415
100
750
500
1350
50
- 150
100
500
400
1000
50
- 50
100
750
250
1100
50
100
500
250
1150
50
- 50
100
500
250
1150
50
50
Anatomi Jantung
Heart
chambers :
Left
valves :
Atrioventricular
valves :
Right
: Tricuspid
Left : Bicuspid/Mitral
Semilunar
Right
valves
: Pulmonary valve
Left : Aortic valve
34
ANTERIOR
LAD
V1, V2, V3, V4
LATERAL
LCx
L1, aVL, V5, V6
INFERIOR
RCA
L2, L3, aVF
POSTERIOR
RCA + LCx
V1, V2 Mirror
LVH
Definisi
Gagal jantung adalah keadaan patofisiologis
ketika jantung sebagai pompa tidak mampu
memenuhi
kebutuhan
darah
untuk
metabolisme jaringan.
etiologi
Ada beberapa penyebab dimana fungsi jantung dapat terganggu.
Yang paling sering menyebabkan kemunduran dari fungsi jantung
adalah kerusakan atau berkurangnya otot jantung, iskemik akut atau
kronik, meningkatnya resistensi vaskuler dengan hipertensi, atau
adanya takiaritmia seperti atrial fibrilasi (AF). Penyakit jantung koroner
adalah yang paling sering menyebabkan penyakit miokard, dan 70%
akan berkembang menjadi gagal jantung. Masing -masing 10% dari
penyakit jantung katup dan kardiomiopati akan menjadi gagal jantung
juga.
FRAMINGHAM STUDY
patofisiologi
Patofisiologi
Gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri curah
jantung tekanan dan volume akhir diastolik dalam
ventrikel beban & tekanan atrium kiri hambatan
masuk dari vena pulmonalis bendungan paru edema
paru
Gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kanan isi
sekuncup tekanan dan volume akhir diastolik ventrikel
kanan beban tekanan atrium kanan hambatan
masuk dari vena kava superior & inferior bendungan venavena sistemik (bendungan vena jugularis dan hepar) :
tekanan vena jugularis , hepatomegali bila berlanjut
bendungan lebih berat : asites dan edema tungkai
Diagnosis
Kriteria Framingham dipakai untuk diagnosis gagal jantung kongestif:
Kriteria Major :
Paroksismal nokturnal dispnea
Distensi vena leher
Ronki paru
Kardiomegali
Edema paru akut
Gallop S3
Peninggian tekana vena jugularis
Refluks hepatojugular
Kriteria Minor :
Edema eksremitas
Batuk malam hari
Dispnea deffort
Hepatomegali
Efusi pleura
Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal
Takikardi(>120/menit)
Diagnosis gagal jantung ditegakkan minimal ada 1 kriteria major dan 2
kriteria minor.
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan Laboratorium Rutin :
Pemeriksaan darah rutin lengkap, elektrolit, blood urea nitrogen (BUN),
kreatinin serum, enzim hepatik, dan urinalisis. Juga dilakukan
pemeriksaan gula darah, profil lipid.
Elektrokardiogram (EKG)
Kepentingan utama dari EKG adalah untuk menilai ritme, menentukan
adanya left ventrikel hypertrophy (LVH) atau riwayat MI (ada atau tidak
adanya Q wave).
Radiologi :
Pemeriksaan ini memberikan informasi berguna mengenai ukuran
jantung dan bentuknya, distensi vena pulmonalis, dilatasi aorta, dan
kadang-kadang efusi pleura
Echocardiogram
Berguna untuk menilai gagal jantung dengan EF yang normal. Jika EF
normal (> 50%), fungsi sistolik biasanya adekuat, dan jika EF berkurang
secara bermakna (<30-40%)
penatalaksanaan
Non Farmakalogi
Anjuran umum :
1. Edukasi : terangkan hubungan keluhan, gejala dengan pengobatan.
2. Aktivitas sosial dan pekerjaan diusahakan agar dapat dilakukan seperti biasa.
Sesuaikan kemampuan fisik dengan profesi yang masih bisa dilakukan.
Tindakan Umum :
3. Diet (hindarkan obesitas, rendah garam 2 g pada gagal jantung ringan dan 1 g
pada gagal jantung berat, jumlah cairan 1 liter pada gagal jantung berat dan
1,5 liter pada gagal jantung ringan.
4. Hentikan rokok
5. Hentikan alkohol pada kardiomiopati. Batasi 20-30 g/hari pada yang lainnya.
6. Aktivitas fisik (latihan jasmani : jalan 3-5 kali/minggu selama 20-30 menit atau
sepeda statis 5 kali/minggu selama 20 menit dengan beban 70-80% denyut
jantung maksimal pada gagal jantung ringan dan sedang).
7. Istirahat baring pada gagal jantung akut, berat dan eksaserbasi akut
farmakoterapi
1. Diuretik. loop diuretik atau tiazid. Diuretik hemat kalium,
spironolakton, dengan dosis 25-50 mg/hari dapat mengurangi
mortalitas pada pasien dengan gagal jantung sedang sampai berat
(klas fungsional IV) yang disebabkan gagal jantung sistolik.
2. Penghambat
ACE
bermanfaat
untuk
menekan
aktivitas
neurohormonal, dan pada gagal jantung yang disebabkan disfungsi
sistolik ventrikel kiri.
3. Penyekat Beta bermanfaat sama seperti penghambat ACE. Biasa
digunakan bersama-sama dengan penghambat ACE dan diuretik.
Biasanya diberikan bila keadaan sudah stabil
4. Angiotensin II antagonis reseptor dapat digunakan bila ada
intoleransi terhadap ACE ihibitor.
nitrat
mengurangi
preload
(sublingual,
serta
tekanan
buccal
dan
pengisian
intravenus)
ventrikel
dan
prognosis
Prognosis gagal jantung yang tidak mendapat terapi tidak diketahui.
Sedangkan prognosis pada penderita gagal jantung yang mendapat
terapi yaitu:
1. Kelas NYHA I
2. Kelas NYHA II
TERIMA KASIH