Professional Documents
Culture Documents
Confidential
Page 1
11/6/2008
2. Masih ada hak-hak lain yang masih diperdebatkan apakah wajib atau sunnahh, antara
lain:
a. Hak tamu selama tiga hari.
b. Hak orang yang hendak meminjam kebutuhan rumah, bagi tetangga.
3. Sedangkan hak fakir miskin terhadap harta orang kaya secara umum sudah banyak
disebutkan dalam ayat-ayat Al-Quran maupun Hadits. Dan bentuk masyarakat Islami
yang saling melindungi tidak akan pernah terwujud tanpa hal ini.
Ketika zakat sudah mengcover kebutuhan fakir miskin, maka orang-orang kaya tidak
diminta yang selain zakat. Namun jika zakat belum mencukupi, maka harus diambilkan
dari orang-orang kaya selain zakat untuk dapat mencukupi kebutuhan dasar fakir miskin.
Sebagaimana diambil pula dari orang kaya itu kebutuhan untuk melindungi negara dari
ancaman musuh jika dari zakat belum mencukupi. Semua ini hampir disepakati oleh para
ulama, meskipun terdapat perbedaan di seputar maslah adakah kewajiban harta selain
zakat. Perbedaan ini berpulang pada kewajiban selain zakat yang permanen, bukan yang
insidental.
Bolehkan Menetapkan Pajak Bersama Dengan Zakat?
Bagi imam setelah bermusyawarah dengan ahlul halli wal aqdi, diperbolehkan
untuk menetapkan zakat kepada kaum muslimin selain zakat, dengan dalil:
a. Jaminan sosial kaum muslimin hukumnya wajib. Jika dari zakat dan pendapatan kas
negara tidak cukup, maka boleh menetapkan pajak tambahan kepada orang kaya.
b. Belanja negara sangat banyak, pos-pos dan sumber zakat sangat terbatas, maka
bagaimana mungkin mampu menutup kebutuhan negara yang tidak masuk dalam pintu
distribusi zakat? Dan bagaimana mampu menutup pos penerima zakat jika sumber
zakatnya sangat kecil?
c. Kewajiban yang tidak akan terlaksana kecuali dengan adanya sarana, maka
menghadirkan sarana itu menjadi kewajiban pula. Dari kaidah ushul fiqih inilah Imam
Al-Ghazali Asy-Syafii memperbolehkan imam untuk mewajibkan kepada orang kaya
untuk membiayai kebutuhan seorang tentara. Demikian juga Imam Asy-Syathibiy AlMaliki, memperbolehkan imam yang adil untuk menugaskan orang kaya membiayai
tentara selain dari baitul mal. Dan para ulama lain berpendapat seperti ini.
Confidential
Page 2
11/6/2008
Bahwa zakat itu adalah ibadah, dan pajak adalah kewajiban kepada negara.
Penetapan nishab dan persentase zakat ditetapkan oleh syariat, maka hukumnya
tetap dan tidak berubah. Sedangkan pajak ditetapkan oleh ulil amri, maka
merekalah yang menentukan dan menghapuskan.
Pajak berhubungan antara warga dan negara. Sedangkan zakat adalah hubungan
manusia dengan Tuhannya. Seorang muzakki akan membayar zakatnya, meskipun
tidak ada yang menagihnya.
Pajak terbatas sasarannya, hanya pada target materi; sedangkan zakat memiliki
sasaran ruhiyah, akhlak, dan insaniyah (kemanusiaan). Zakat adalah ibadah yang
sekaligus pungutan.
Confidential
Page 3
11/6/2008
lapisan dan terkadang dari fakir miskin pula, kemudian digunakan untuk belanja negara
secara umum yang dimanfaatkan oleh orang kaya juga.
3. Zakat sebagai ibadah harus ditetapkan dengan baku dan tidak berubah-ubah. Hal ini
tidak menghalangi negara ketika membutuhkan untuk menetapkan pajak selain zakat.
Ulil amri dapat memetakan kemaslahatan yang digunakan untuk menetapkan pajak
progresif dalam kondisi tertentu. Sedangkan zakat tidak membuka peluang intervensi
pendapat dan penyesuaian.
Confidential
Page 4
11/6/2008