You are on page 1of 10
Perindustrian 1 Jendera! cxtt subroto Kav. 5258, Lantl 12 Jakarta Selatan 12960, Top: (21) 5258808, 5252690 Fa, : (021) 5251689 REPUBLIC INDONESIA -ntpsiabt-kemenparin.go.d Emal:ino-vbit@kemenperingoid 6 Kementerian DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOGI TINGGI De PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOGI TINGGI NOMOR: 14/1UBTT/PER/3/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DAN TELEMATIKA NOMOR 28/IATT/PER/8/2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA TERHADAP 3 (TIGA) PRODUK INDUSTRI ELEKTRONIKA SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOG! TINGGI, Menimbang : a. ‘bahwa dalam rangka menciptakan kelancaran penerapan Standar Nasional Indonesia (SN) Pompa Air, Seterika Listrik dan Pesawat TV- CRT secara wajib yang diatur dalam ‘Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 84/M-IND/PER/8/2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 17/M-IND/PER/2/2012_perlu mengubah Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Nomor 28/IATT/PERI/G/2010 tentang Petunjuk Teknis Penerapan dan Pengawasan Pemberlakuan SNI 3 (Tiga) Produk Elektronika Secara Wajib; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika —Nomor 28/IATT/PER/8/2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penerapan Standar Nasional Indonesia Terhadap 3 (Tiga) Produk Industri Elektronika Secara Wajib; Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi.Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon | Kementerian Negara; Mengingat 2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 129/M Tahun 2010 tentang Pengangkatan Pejabat Eselon | di Lingkungan Kementerian Perindustrian; 3. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 84/M-IND/PER/8/2010 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Terhadap 3 (Tiga) Produk Industri. Elektronika Secara Wajib sebagaimana telah diubah dengan ~ Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 17/M-IND/PER/2/2012; Menetapkan Peraturan DirekturJenderal IUSTT Nomor: 14/TUBET/PER/3/2012 4. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/PER/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian; 5, Peraturan Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Nomor 28/IATT/PER/9/2010 tentang Petunjuk Teknis Penerapan Standar Nasional Indonesia 3 (tiga) Produk Industri Elektronika; MEMUTUSKAN’ PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOGI TINGGI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DAN TELEMATIKA NOMOR 28/ATT/PER/9/2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS. PENERAPAN DAN PENGAWASAN STANDAR NASIONAL INDONESIA 3 (TIGA) PRODUK INDUSTRI ELEKTRONIKA. Pasal | Beberapa ketentuan dalam Petunjuk Teknis Penerapan dan Pengawasan Standar Nasional indonesia 3 (Tiga) Produk Industri Elektronika sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang ditetapkan dengan Peraturan Direkiur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Nomor 28/IATT/PERI9/2010, diubah sebagai berikut: 4, Mengubah ketentuan BAB | angka 1.1, sehingga menjadi sebagai berikut: BABI KETENTUAN UMUM 1.1, Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) untuk produk Pompa Air, Setrika Listrik, dan atau Pesawat TV-CRT, dapat diberikan kepada; Perusahaan yang memiliki sendiri mesin peralatan untuk memproduksi Pompa Air, Setrika Listrik, dan atau Pesawat TV-CRT. 2. Mengubah ketentuan BAB II angka 2.1, angka 2.2, angka 2.5, dan angka 2.7 sehingga keseluruhan BAB II, menjadi sebagai berikut: Nomor: 14/TUBIT/PER/3/2012 - BABII PRODUK INDUSTRI ELEKTRONIKA WAJIB SNI 2.1, Lingkup produk elektronika wajib SNI, meliputi No. |” Jenis Produk No. SNI No. HS 1. | Pompa Air ‘SNI 04 -6292.2.41- | Ex HS.8473.70.47.10 2003 (1) Perantilistrik | Ex HS.8413.70,91,00 rumah tangga dan | Ex HS.8413.81.11.10 sejenisnya — Keselamatan — Bagian 2~41:Persyaratan Khusus untuk pompa = ‘ Peraturan DirekturJenderal |UBTT Seterika List | SNI 04 = 6292.23 — 8516.40.90.00 2003 Peranti_iistrik rumah tangga_ dan | sejenisnya - Keselamatan ~ Bagian 2-3: Persyaratan Khusus Setrika Listrik Pesawat TV - | SNI 04 — 6253 - 2003 8528.72.97.00 crRT Peralatan Audio, Video dan Elektronika | sejenis Persyaratan | | | Keselamatan 2.2. Pompa Air sebagaimana dimaksud pada angaka 2.1 nomor urut 1 dalam tabel merupakan semua jenis Pompa Air Sumur Vertikal untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya dengan menggunakan tenaga listrik tidak lebih dari 250 Volt untuk fasa tunggal dan daya listrik input tidak lebih dari 1000 watt. 2.3. Seterika listrik sebagaimana dimaksud pada angaka 2.1 nomor urut 2 dalam tabel merupakan semua jenis Seterika Listrik dan Uap termasuk dengan wadah air (water reservoir) atau kelel (bioler) terpisah dengan kapasitas tidak lebih 6 liter, untuk keperluan rumah tangga dengan tegangan listrik tidak lebih dari 250 V dan daya listrik tidak lebih dari 1000 watt, 2.4. Pesawat TV-CRT sebagaimana dimaksud pada angaka 2.1 nomor urut 3 dalam tabel merupakan pesawat TV-CRT dengan nilai suplai pengenal tidak melebihi 250 V a.c fase tunggal atau suplai d.c. 2.5. 2.6. Peraturan DirekturJonderal UBTT Nomor : 14/TUBI'T/PER/3/2012 Persyaratan khusus dalam SNI sebagaimana dimaksud pada angka 2.1 bagi 3 (tiga) Produk Elektronik yang akan dipasarkan di Indonesia berlaku ketentuan sebagai berikut a. Kondisi pengujian untuk produk Pesawat TV-CRT mengikuti kondisi iklim tropis; dan b. Insulasi untuk produk Pompa Air dan Seterika Listrik adalah kelas |, sedangkan untuk produk Pesawat TV-CRT berinsulasi kelas Il Produsen adalah industri yang sekurang-kurangnya melakukan kegiatan sesuai dengan Petunjuk Teknis Produk dengan uraian sebagai berikut a. Pompa Air : melakukan kegiatan perakitan komponen- komponen utama meliputi motor, pump casing, AC cord menjadi unit pompa air utuh serta memiliki sistem manajemen mutu dan peralatan pengujian yang mampu menjamin mutu produk yang dinasilkan sesuai ketentuan SNI. b. Seterika listrik : melakukan kegiatan perakitan komponen- komponen utama, meliputi elemen pemanas, AC cord, casing cover menjadi unit seterika listrik utuh serta memiliki sistem manajemen mutu dan peralatan pengujian yang mampu menjamin mutu produk yang dihasilkan sesuai ketentuan SNI. c. Pesawat TV-CRT ; melakukan kegiatan perakitan komponen- komponen utama, meliputi CRT, chasis, AC cord, front & back cover menjadi unit televisi utuh serla memiliki sistem manajemen mutu dan peralatan pengujian yang mampu menjamin mutu produk yang dihasilkan sesuai ketentuan SNI. 3. Mengubah kelentuan BAB III angka 3.3 dan.3.4 sehingga keseluruhan BAB III, menjadi sebagai berikut: 3.1 BAB III TATA CARA MEMPEROLEH SPPT SNI Tata cara memperolehi SPPT SNI sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri No. 247/BPPI/X/2008 tentang Prosedur Operasional Standar Proses Penerbitan Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT- SNI) sebagaimana dimaksud pada Lampiran Petunjuk Teknis ini. 4 3.2, oa 34. 3.5. Peraturan Direktur Janderal 1UBTT Nomor: 14/IUBTT/PER/3/2012 - Perusahaan yang mengajukan permohonan SPPT SNI wajib telah mendaftarkan merek produk sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Komponen-komponen yang dipersyaratkan harus memenuhi Standar IEC atau standar internasional lain yang setara sesuai dengan ketentuan SNI yang berlaku dan komponen-komponen tersebut harus disertai dengan Sertifikat Hasil Uji dari Laboratorium Uji atau Sertifkat Produk dari Lembaga Sertifikasi Produk yang terakreditasi. ‘Tusuk-kontak dan Kabel senur listrik untuk: a. TV-CRT wajib telah memenuhi Standar IEC serta_ketentuan SNI dan memiliki SPPT-SNI b. Pompa Air, apabila: 1) hanya menggunakan kabel tanpa dilengkapi_ dengan plug/tusuk kontak wajib memiliki kabel 60245 IEC 87 atau ketentuan yang setara (selama belum diberlakukan SNI secara wajib kabel dimaksud). 2) dilengkapi dengan plug/tusuk kontak, plugitusuk kontak wajib memenuhi ketentuan SNI dan memiliki SPPT-SNI c. Seterika minimal menggunakan kabel braided cords (senur beranyam) dan plug/tusuk kontaknya wajib ~memenuhi ketentuan SNI dan memiliki SPPT-SNI Produsen di luar negeri yang memohon SPPT SNI harus memiliki perwakilan/agen di Indonesia yang bertanggung jawab atas peredaran barang dengan merek tersebut yang terdaftar di Kementerian Perdagangan. Mengubah ketentuan BAB IV angka 4.1, angka 4.3 dan angka 4.4 sehingga keseluruhan BAB IV, menjadi sebagai berikut 44 BABIV TATA CARA PENGAMBILAN CONTOH Tujuan Tata cara pengambilan contoh ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan pengambilan’ contoh Pompa Air, Seterika Listrik, dan atau Pesawat TV-CRT dalam rangka Sertifikasi 5 42. 4.3, 4A. Peraturan Direktut Jenderal IUBTT Nomor: 14/IUBTT/PER/3/2012 - Produk Penggunaan Tanda SNI sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 84/M-IND/PER/8/2010 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Terhadap 3 (tiga) Produk Industri Elektronika Secara Wajib sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 17/M-IND/PER/2/2012 a. Pengambilan contoh dalam rangka SPPT SNI dilakukan 1) Pengambilan contoh di pabrik; dan 2) Pengambilan contoh di pabrik atau pasar dilakukan pada saat surveilane, b, Pengambilan contoh dalam rangka pengawasan oleh PPSP. Ruang Lingkup Tata cara ini mencakup pelaksanaan pengambilan jumlah contoh, pengemasan, penyegelan dan pengiriman contoh ke laboratorium. Jumlah Contoh Uji dalam rangka SPPT SNI [No] _Jenis Produk [_Sumiah contoh per famili produk 1.__ | Pompa Air 3 (pengujian), 2 (arsip pengujian) 2,_|Setrika Listrik 3 (pengujian), 2 (arsip pengujian) (S_[Pesawat W-CRT 2 (pengujian), 2 (arsip pengujian)_| atatan : Arsip pengujian disimpan di pabrik sampai terbitnya SPPT- SNI Barang contoh yang diambil dari perusahaan luar negeri untuk keperluan permohonan SPPT-SNI dilengkapi dengan Berita Acara dan Label Contoh. Famili produk Produk Pompa Air, Seterika Listrik dan atau Pesawat TV-CRT dikatakan satu famili, apabila: a. Pompa Air mempunyai: 4) rangkaian kelistrikan yang sama: 2) tipe motor yang sama (permanen split kapasitor pada motor sama); dan 3) rumah motor (housing/casing) yang sama b. Seterika Listrik mempunyai; 1) daya pengenal yang sama; dan Peraturan Direkt Jenderal 1UBTT Nomor: 14/TUBTT/PER/3/2012 2) tipe elemen pemanas yang sama Pesawat TV-CRT Dapat memiliki ukuran layar yang berbeda dengan ketentuan: 1) rangkaian papan cetakan suplai utama sama; 2) model dan isolasi transformator sama; 3) rangkaian papan cetakan untuk tegangan tinggi sama; dan 4) mempunyai daya keluaran (output) pengenal dapat berbeda, Cara Pengambilan Contoh Penerbitan SPPT SNI dilakukan melalui: 1) pengambilan contoh dilakukan oleh Petugas yang memiliki surat tugas pengambilan.contoh dari Lembaga Sertifikasi Produk: 2) pengambilan contoh dilakukan di pabrik pada aliran produksi dan atau di gudang; 3) pengambilan contoh ini berlaku untuk setiap merek dan famili produk; 4) pengambilan contoh dilakukan secara acak (random), dengan rincian sebagai berikut: a) Pompa Air dan Seterika listrik sebanyak 5 (lima) unit yaitu: = 3 (tiga) unit untuk pengujian; dan - 2 (dua) unit untuk arsip uji laboratorium yang disimpan di pabrik sampai terbitnya SPPT SNI b) Pesawan TV-CRT sebanyak 4 (empat) unit dengan Perincian - 2 (dua) unit untuk pengujian; dan - 2 (dua) unit untuk arsip uji laboratorium yang disimpan di pabrik sampai terbitnya SPPTSNI. ©) Untuk produk baru dan belum diproduksi secara masal atau mass production, pengambilan contoh dilakukan di pabrik dari hasil pre-mass production dan dilakukan Surveilance setelah mass production. d) contoh yang telah diambil harus dikemas dan disegel serta dibubuhi tanda tangan petugas; dan e) pengiriman contoh ke Laboratorium Penguji dapat dilakukan oleh perusahaan atau PPC Peraturan Direktuir Jenderal IUBTT Nomor: 14/TUBTT/PER/3/2012 b. Surveilan Surveilan terhadap perusahaan dan produk yang_ telah mendapat SPPT SNI dilakukan oleh LSPro penerbit SPPT SNI selama masa berlaku sertifikat selama 4 (empat) tahun dan dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam setahun, Dalam jangka waktu berlakunya SPPT SNI (Empat tahun) LSPro wajib melakukan Surveilan dengan: 1) pengambilan contoh ditakukan di pasar sebanyak 2 (dua) kali pada surveilan ke pertama dan surveilan ke dua; dan 2) pengambilan contoh dilakukan di pabrik pada aliran produksi sebanyak 1 (satu) kali pada surveilan ke tiga, Dalam melakukan surveilan LSPro wajib melakukan pengujian keselamatan Hasil surveilan dilaporkan kepada Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, — Kementerian Perindustrian. Laporan pengawasan berkala berisi_ tanggal pelaksanaan pengawasan, aktivitas yang dilakukan, hasil uji dan kesimpulan dari hasil pengawasan. c. Pengambilan contoh dalam rangka pengwasan oleh PPSP terdiri dari: 1) Pengawasan penerapan SNI di pabrik Pengambilan contoh dilakukan pada aliran produksi; dan 2) Pengawasan produk di pasar Pengambilan contoh dilakukan dengan cara membeli produk di toko secara acak; d, Pengawasan di pasar dilakukan melalui pengambilan contoh yang dilaksanakan: 1) oleh Petugas yang memiliki surat tugas pengambilan contoh; 2) di pasar melalui pembelian di toko pada sebaran wilayah yang telah diterapkan sesuai dengan kebutuhan; dan 3) secara acak dengan jumlah 2 (dua) unit contoh setiap merek dan famili produk Peraturan Direktijr Jenderal |USTT Nomor: 14/IUBTT/PER/3/2012. 4.6. Pengemasan Contoh Uji Contoh dikemas secara rapi dengan kemasan yang tidak mudah rusak, disegel dan diberikan identitas yang jelas tentang nama dan jumlah barang, tanggal pengambilan contoh, produsen nama toko dan petugas pengambilan contoh. 4.7. Pelaksanaan Pengambilan Contoh a. Dalam rangka SPPT SNI Petugas pengambil contoh melakukan kegiatan sebagai berikut: 1) memberitahukan kepada pihak produsen tentang waktu dan rencana pengambilan contoh (sampling plan); 2) menyiapkan surat tugas pengambilan contoh; 3) menyiapkan berita acara pengambilan contoh dan label contoh uji: 4) mengambil contoh sesuai dengan metode yang diterapkan; 5) _pengambilan contoh disaksikan oleh pihak produsen; 6) contoh dikemas, diberi label dan disegel kemudian ditandatangani oleh kedua pihak, serta dicap produsen 7) membuat berita acara pengambilan contoh yang ditandatangani oleh kedua belah pihak; dan 8) contoh dikirim ke laboratorium uji oleh pihak perusahaan atau PPC. Pengawasan di pasar Petugas pengambil contoh melakukan kegiatan sebagai berikut: 1) menyiapkan surat tugas pengambilan contoh; 2) menyiapkan berita acara pengambilan contoh dan label contoh uji; 3) _mengambil contoh sesuai dengan metode yang ditetapkan; 4) pengambilan contoh dibuktikan dengan kuitansi/bon/bukti pembelian yang sah; 5) contoh dikemas dan diberi label atau disegel; 6) membuat berita acara pengambilan contoh; dan 7) contoh dikirim ke laboratorium uji 4.8. Dokumen Terkait Dokumen terkait dengan pengambilan contoh terdiri dar 1) Surat tugas pengabilan contoh; 9 Tembusan Peraturan Direktur Jenderal ini diS& 1 2, 3, 4 5. 6 7. 8. 9 10. "1 12 13, 14, Peraturan Direktir Jenderal IUBTT Nomor: 14/TUBIT/PER/3/2012 2) Berita acara pengambilan contoh; dan 3) Label contoh. Pasal II Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Maret’. 2012 DIREKTUR JENDERAL. BERBASIS TEKNOLOGI TINGGI Ve, Menteri Perindustrian; Menteri Perdagangan; Menteri Pekerjaan Umum; Kepala Badan Standardisasi Nasional; Direktur Jenderal Bea & Cukai, Kementerian Keuangan; Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan: Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Para Pejabat Eselon | di lingkungan Kementerian Perindustrian; Kepala Dinas yang bertanggung jawab di bidang perindustrian Provinsi dan Kabupaten/Kota; Kepala Pusat Standardisasi Kementerian Perindustrian; Kepala Balai Besar dan Balai Industri di lingkungan Kementerian Perindustrian; Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Kementerian Perindustrian; Direktur Industri Elektronika dan Telematika; Pertinggal 10

You might also like