You are on page 1of 59

VAKSINASI INTERNATIONAL

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN


KELAS 1 MEDAN
TAHUN 2012
Oleh :

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ ILMU KEDOKTERAN


PENCEGAHAN/ ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN BELAWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

BAB 1
PENDAHULUAN

Pendahuluan
Salah satu efek negatif globalisasi adalah
mudah terjadi penyebaran penyakit dari
suatu negara ke negara lain yang
berpotensi untuk menjadi wabah.
Wabah pandemik meningitis meningokokus
yang terjadi pada tahun 1996 dimana
dilaporkan terdapat 300.000 kasus oleh
WHO.
1996: Jumlah kasus meningitis meningokokus pada
Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi tercatat 7 orang dan
5 orang mengalami kematian.
2000: Sebanyak 14 orang dan yang meninggal 8 orang.
2001: Sebanyak 18 orang dan yang meninggal 6 orang.

Pendahuluan
WHO melakukan Sidang Majelis Kesehatan Dunia
untuk merevisi IHR tahun 1998 untuk mengatasi
masalah kedaruratan kesehatan yang meresahkan
dunia (Public Health Emergency of International
Concern).
Salah satu upaya IHR 2005 dalam menangani wabah
penyakit
menular
adalah
dengan
pemberian
vaksinasi international dan penerbitan International
Certificate of Vaccination (ICV) sebagai dokumen
resmi
bahwa
seseorang
telah
mendapatkan
imunisasi.
Pelaksanaan vaksinasi internasional dan penerbitan
ICV ini dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 424/Menkes/SK/IV/2007.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Vaksinasi Internasional
Vaksinasi adalah pemberian vaksin untuk
merangsang
kekebalan
tubuh
untuk
mencegah penyakit pada individu yang
diberikan vaksinasi apabila individu itu kontak
dengan agen yang infeksius. (WHO, 2011)
Vaksinasi adalah suatu tindakan medik untuk
memberikan kekebalan kepada seseorang
terhadap suatu penyakit tertentu. (KKP Kelas
1 Medan)

Routine

Required

Jenis
vaksin
asi Recommend
ed

Jenis Vaksinasi

PERSIAPAN SEBELUM KEBERANGKATAN


Sebelum keberangkatan, wisatawan harus mengetahui
tentang risiko penyakit di negara yang mereka berencana
untuk mengunjung.
Risiko tertularnya sesuatu penyakit pada wisatawan
tergantung pada faktor-faktor seperti:

Usia
Status imunisasi
Status kesehatan
Durasi perjalanan
Route

Melakukan imunisasi/ profilaksis yang sesuai dengan negara


tujuan.
Wisatawan disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter,
paling ideal 4 8 minggu sebelum keberangkatan, supaya
cukup waktu untuk menyelesaikan jadual imunisasi.

KOLERA
Type vaksin

Whole-cel sub unit B, virus


yang dimatikan

Dosis

0,5 ml dewasa, 0,3 ml anak


(5-9 tahun, 0,1 ml bayi

Kontraindikasi

Hipersensitivitas pada
pemberian vaksin
sebelumnya
Gangguan gastrointestinal
yang ringan

Efek samping
Di anjurkan

Untuk wisatawan dengan


resiko tinggi

Perhatian khusus Tidak ada

DPT
Tipe vaksin .

Vaksin dhipteria toxoid yang di


lemahkan di kombinasi dengan
tetanus toxoid dan whole-cell
pertussis atau acellular pertussis
(DTwP atau DTap).

Dosis

0,5 ml

Kontraindikasi

Reaksi alergi, demam tinggi,


dengan riwayat kejang

efek samping

Reaksi lokal, demam, kejang

Di anjurkan

Semua wisatawan

Perhatian khusus

Ensefalopati setelah 7 hari


pemberian

Haemophilus influenza
tipe B

Tipe vaksin

Vaksin ini dapat dalam bentuk


single-antigen, atau d
kombinasi dengan vaksin lain
(hep b)
Dosis
Vaksin haemophilus influenza
di berikan 3 kali, dengan dosis
0,5 ml
Kontraindikas Alergi, demam tingi
i
Efek samping Demam, kemerahan di tempat
suntikan
Di anjurkan
Semua anak usia lebih dari 6
minggu sampai usia 2 tahun

Hepatitis A
Tipe vaksin

Inactivated (virus yang dimatikan), secara

Dosis

i.m.
Dewasa : 1 ml, 2 kali
Anak ( 12 bulan- 18 tahun) : 0,5 ml, 2 kali

Booster

6-24 bulan setelah dosis pertama

Kontraindikasi

Hipersensitivitas terhadap dosis sebelumnya

Efek Samping

Reaksi local ringan, gejala sistemik sedang

Sebelum

Proteksi 2-4 minggu setelah dosis pertama

keberangkatan
Rekomendasi

Wisatawan yang belum dapat imunisasi yang akan


berangkat ke negera yang berisiko tinggi

Hepatitis B
Tipe vaksin

Inactivated (virus yang dimatikan), secara i.m.

Dosis

20 tahun : 1 ml, 3 kali


0-19 tahun : 0,5 ml, 3 kali

Jadwal

0,1, 4 bulan atau 0,2,4 bulan


Untuk anak baru lahir 0,1,6 bulan

Kontraindikasi

Hipersensitivitas terhadap dosis sebelumnya

Efek Samping

Reaksi local ringan, gejala sistemik sedang

Sebelum

2 dosis ( 1 bulan)

keberangkatan
Rekomendasi

Wisatawan yang belum dapat imunisasi dan akan berangkat ke


negera yang berisiko tinggi

Seasonal Influenza and


Influenza A (H1N1)
Tipe vaksin

Inactivated (virus yang dimatikan), secara i.m.

Dosis

3 tahun : 0,5 ml, 1 kali


6-35 bulan : 0,25 ml, 1 kali

Jadwal

Setiap musim

Kontraindikasi

Hipersensitivitas terhadap telur

Efek Samping

Reaksi local ringan, gejala sistemik sedang

Sebelum

2 minggu

keberangkatan
Rekomendasi

Wisatawan yang belum dapat imunisasi dan akan berangkat ke daerah


yang berisiko tinggi, orang lansia, anak bayi dan anak-anak.

Japanese Ensefalitis
Tipe Vaksinasi

Inactivated

mouse-brain-derived

atau

live

attenuated JE
Dosis
0,5-1.0 ml intramuskular
Booster/Ulangan Pada hari 0,7 dan 28 atau diberikan 2 dosis
dengan waktu antara dosis pertama dan kedua
Kontraindikasi

selama 4 minggu.
Hipersensitivitas

terhadap

dosis

vaksin

sebelumnya, kehamilan dan imunosupresi ( live


Reaksi
Samping

vaksin )
Efek Reaksi local dan sistemik yang ringan. Bisa
terjadi reaksi berat seperti urticaria generalisata,

hipotensi dan kolaps


Direkomendasik Inactivated vaksin sekurang-kurangnya 2 dosis
an

sebelum berangkat. Live attenuated vaksin 1


dosis saja sudah cukup.

Japanese encephalitis, countries or


areas at risk, 2010

Meningcoccal Meningitis
Tipe Vaksinasi

Purified

bacterial

meningococcal

capsular

vaksin.

polysakarida
bivalent

atau

tetravalent )
Dosis
0.5ml Subkutan
Booster/Ulanga Single dose ( proteksi selama 3-5 tahun )
n
Kontraindikasi Reaksi berat pada dosis ini sebelumnya
Reaksi
Efek Reaksi local yang ringan, jarang sekali demam
Samping
Direkomendasi Vaksinasi 2 minggu sebelum berangkatan dan
kan

wisatawan ke sub-Saharan dan semua jemaah

Perhatian

Haji
Anak dibawah usia 2 tahun tidak dapat

Meningococcal meningitis, countries or areas at high risk,


2009

Polio
Tipe Vaksinasi

Oral polio vaksin atau inaktivasi polio vaksin

Dosis

0.5 ml IM IPV, 2 tetes OPV

Booster/Ulanga Pada bulan 0, 1-2 bulan, 6-12 bulan, 4-6 tahun


n
Kontraindikasi
Reaksi
Samping

Hipersensitivitas pada kompone vaksin

Efek Reaksi sistemik dan local yang ringan tapi


jarang

Direkomendasi Minimum 1 dosis OPV dan idealnya 4 minggu


kan

sebelum berangkat ke negara yang terinfeksi


polio

Polio affected countries for which WHO recommends


polio immunization
or boosting to travellers

Rabies

Tifoid
Tipe vaksin
Dosis

Ty21a oral dan Vi CPS injeksi


Tiga atau empat dosis Ty21a berkapsul enterik
diberi secara oral dengan 2 hari selang. Satu dosis
Vi CPS diberi secara intramuskular.

Booster

Setiap 2-3 tahun untuk Vi CPS; untuk Ty21a, lihat


tanda paketnya.

Kontraindikasi

Tidak ada kontraindikasi yang tertentu kecuali


riwayat

hipersensivitas

terhadap

komPonen

Efek samping

vaksinnya.
Tidak ada yang signifikan

Sebelum berangkat

1 minggu

Rekomendasi

Wisatawan yang belum dapat imunisasi dan akan


berangkat ke negera yang berisiko tinggi.

Yellow Fever
Tipe vaksin

Dilemahkan

Dosis

0,5ml dosis tunggal

Booster

Setiap 10 tahun

Kontraindikasi

Infant berumur kurang dari 6 bulan; riwayat


alergi terhadap telur atau komponen vaksin yang
lain, atau hipersensitivitas terhadap dosis vaksin
sebelumnya;
thymoma
atau
rewayat
thymectomy, immunodefisiensi akibat medikasi,
penyakit atau inteksi HIV simptomatik
Jarang, neurological (ensefalitis) atau kegagalan
multi-organ menunjukkan yellow fever tipe-wild

Efek samping

Sebelum berangkat Sijil internasional vaksinisasi menjadi valid 10


hari setelah vaksinisasi
Direkomendasi
kepada

Semua pelancong yang ke negara atau daerah


dengan risko transmisi yellow fever dan jika
diwajibkan oleh negara

Jenis vaksinasi berdasarkan Regio Negara

Regio

Negara

Jenis Vaksinasi

Antartica

Antarctica

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubella (MMR)
Diphtheria/Pertussis/Tetanus
(DPT)
Polio

Recommended Vaccination:
Hepatitis A/ Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Typhoid

Required Vaccination:
Meningococcal (Meningitis)

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Afrika Barat

Benin
Burkina Faso
Cape Verde
Cte
d'Ivoire (Ivory Coast)
The Gambia
Ghana
Guinea
Guinea-Bissau
Liberia
Mali
Mauritania
Niger
Nigeria
Saint Helena
So Tom and Princip
e
Senegal
Sierra Leone
Togo

Routine
Vaccination:
Measles/Mumps/Rub
ella (MMR)
Diphtheria/Pertussis
/Tetanus (DPT)
Polio
Recommended
Vaccination:
Hepatitis A/
Immunoglobulin
(IG)
Hepatitis B
Typhoid
Polio
Rabies
Required
Vaccination:
Yellow Fever
Meningococcal
(Meningitis)

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Afrika Selatan

Botswana
Lesotho
Namibia
South Africa
Swaziland
Zimbabwe

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis A/
Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Typhoid
Polio
Rabies

Required Vaccination:
Yellow Fever
Meningococcal
(Meningitis)

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Afrika Tengah

Angola
Cameroon
Central African Republ
ic
Chad
Congo
Democratic Republic
of the Congo
Equatorial Guinea
Gabon
South Sudan
Sudan
Zambia

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis A/
Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Typhoid
Polio
Rabies

Required Vaccination:
Yellow Fever
Meningococcal
(Meningitis)

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Afrika Timur

Burundi
Comoros
Djibouti
Eritrea
Ethiopia
Kenya
Madagascar
Malawi
Mauritius
Mayotte
Mozambique
Runion
Rwanda
Seychelles
Somalia
Tanzania
Uganda

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis A/
Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Typhoid
Polio
Rabies

Required Vaccination:
Yellow Fever
Meningococcal
(Meningitis)

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Afrika Utara

Algeria
Canary Islands
Egypt
Libya
Madeira Islands
Morocco
Tunisia
Western Sahara

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis A/
Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Typhoid
Rabies

Required Vaccination:
Yellow Fever
Meningococcal
(Meningitis)

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Amerika Selatan
Teperate

Argentina
Chile
Easter Island (Chile)
Falkland Islands (U.K.)
Uruguay

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis A/
Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Typhoid

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Amerika Selatan
Tropikal

Bolivia
Brazil
Colombia
Ecuador
French Guiana
(France)
Guyana
Paraguay
Peru
Suriname
Venezuela

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis A/
Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Typhoid
Rabies

Required Vaccination:
Yellow Fever

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Amerika Tengah dan


Mexico

Belize
Costa Rica
El Salvador
Guatemala
Honduras
Mexico
Nicaragua
Panama

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis A/
Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Typhoid
Rabies

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Amerika Utara

Canada
St. Pierre and Miquelo
n (France)

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis B

United States

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Caribbean

Anguilla (U.K.)
Antigua and Barbuda
Aruba
The Bahamas
Barbados
Bermuda (U.K.)
Cayman Islands (U.K.)
Cuba
Dominica
Dominican Republic
Grenada
Guadeloupe
Haiti
Jamaica
Martinique (France)
Montserrat (U.K.)
Netherlands Antilles (Bonair
e, Curacao, Saba, St Eustati
us)

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis A/
Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Typhoid
Rabies

Puerto Rico (U.S.)


St. Kitts and Nevis
St. Lucia
St. VIncent
and the Grenadines
Trinidad and Tobago
Turks and Caicos (U.K.)
British Virgin Islands
U.S. Virgin Islands

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Asia Selatan

Afghanistan
Routine Vaccination:
Bangladesh
Measles/Mumps/Rubel
Bhutan
la (MMR)
British Indian Ocean Te Diphtheria/Pertussis/T
rritory
etanus (DPT)
Polio
India

Maldives
Recommended
Nepal
Vaccination:
Pakistan
Hepatitis A/
Sri Lanka
Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Typhoid
Polio
Japanese Encephalitis
Rabies

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Asia Tenggara

Brunei
Burma (Myanmar) Ca
mbodia

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis A/
Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Typhoid
Japanese Encephalitis
Rabies

East Timor
Indonesia
Laos
Malaysia
Philippines
Singapore
Thailand
Vietnam

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Asia Timur

China
Hong Kong SAR
Japan
Macau SAR
Mongolia
North Korea
South Korea
Taiwan

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis A/
Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Typhoid
Polio
Japanese Encephalitis
Rabies

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Eropa Timur dan Asia


Utara

Albania
Armenia
Azerbaijan
Belarus
Bosnia and Herzegovina
Bulgaria
Croatia
Czech Republic
Estonia
Georgia
Hungary
Kazakhstan
Kosovo
Kyrgyzstan
Latvia
Lithuania
Macedonia
Moldova
Montenegro
Poland
Romania
Russia
Serbia
Slovakia
Slovenia
Tajikistan
Turkmenistan
Ukraine
Uzbekistan

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis A/
Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Rabies (di kawasan
pedalaman)

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Eropa Barat

Andorra
Austria
Azores
Belgium
Denmark
Faroe Island
Finland
France
Germany
Gibraltar
Greece
Greenland
Holy See
Iceland
Ireland
Italy
Liechtenstein
Luxembourg
Madeira
Malta
Monaco
Netherlands
Norway
Portugal
San Marino
Spain
Sweden
Switzerland
United Kingdom

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis B

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Pasifik Selatan dan


Barat

American Samoa
Australia
Christmas Island
Cocos (Keeling) Islands
Cook Islands
Fiji
French Polynesia (including T
ahiti)

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis A/
Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Typhoid

Guam
Kiribati
Marshall Islands
Micronesia (Federated States
of)

Nauru
New Caledonia
New Zealand
Niue
Norfolk Island
Northern Mariana Islands
Pacific Islands
(U.S. Trust Territories)
Palau
Papua New Guinea
Pitcairn Islands
Samoa
Solomon Islands
Tokelau
Tonga

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

The Indian Ocean


Island

British Indian Ocean


Territory (U.K.)
Comoros
Madagascar
Mauritius
Mayotte (France)
Reunion (France)
Seychelles

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis A/
Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Typhoid

Regio

Negara

Jenis vaksinasi

Timur Tengah

Bahrain
Cyprus
Iran
Iraq
Israel
Jordan
Kuwait
Lebanon
Oman
Qatar
Saudi Arabia
Syria
Turkey
United Arab Emirates
Yemen

Routine Vaccination:
Measles/Mumps/Rubel
la (MMR)
Diphtheria/Pertussis/T
etanus (DPT)
Polio

Recommended
Vaccination:
Hepatitis A/
Immunoglobulin (IG)
Hepatitis B
Typhoid
Rabies

Required Vaccination:
Meningococcal
(Meningitis)

BAB 3
PEMBAHASAN

Vaksinasi
Meningiti
s

Jamaah Haji, Umroh, bisnisman, pelajar,


wisatawan
2 tahun
Negara-negara Timur Tengah seperti Arab
Saudi, dan negara-negara Afrika Timur,
Afrika Barat, Afrika Selatan, Afrika Utara dan
Afrika Tengah

Vaksinasi
Yellow
Fever

Bisnisman, pelajar, wisatawan


10 tahun
Negara-negara Afrika Timur, Afrika
Barat, Afrika Selatan, Afrika Utara
dan Afrika Tengah, dan Amerika
Selatan Tropikal

Vaksinasi
Cholera

Bisnisman, pelajar, wisatawan


6 bulan
India, Sri Langka dan daratan
Asia Selatan

Kebijakan WHO Terhadap


International Certificate of Vaccination (ICV)

Berdasarkan International Health Regulation 2005 yang


ditetapkan oleh WHO:
Seluruh negara anggota WHO, maupun bukan negara
anggota WHO tetapi setuju untuk dipersamakan dengan
negara anggota WHO.
Telah disepakati bahwa IHR (2005) dilaksanakan terhitung
mulai tanggal 15 Juni 2007.
Dalam IHR tercantum peraturan untuk pemberian ICV pada
pasal 36 tentang Sertifikat vaksinasi atau profilaksis
lainnya.

Kebijakan Pemerintah Terhadap


International Certificate of Vaccination (ICV)
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 356/Menkes/Per/Iv/2008 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Pasal 21, isi pasal tersebut adalah :
Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
terdiri dari:
Seksi Pencegahan dan Pelayanan Kesehatan
Seksi Kesehatan Matra dan Lintas Wilayah

Kebijakan Pemerintah Terhadap


International Certificate of Vaccination (ICV)
Pasal 22(2) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 356/Menkes/Per/Iv/2008 Tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan tentang Seksi Kesehatan
Matra dan Lintas Wilayah mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi,
penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan vaksinasi
dan penerbitan sertifikat vaksinasi internasional (ICV),
pengawasan pengangkutan orang sakit dan jenazah,
kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan penduduk,
penanggulangan bencana, pelayanan kesehatan terbatas,
rujukan gawat darurat medik, pengembangan jejaring kerja,
kemitraan, dan teknologi, serta pelatihan teknis bidang
kesehatan matra di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan
lintas batas darai negara.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 424/Menkes/SK/IV/2007


tentang Pedoman Upaya Kesehatan Pelabuhan Dalam Rangka Karantina
Kesehatan telah tercantum prosedur Pelayanan Vaksinaasi International
yang seperti berikut :

BAB 4
KESIMPULAN
&
SARAN

Kesimpulan
Vaksinasi International adalah vaksin yang
diberikan pada seseorang yang berkunjung ke
negara berisiko tinggi terhadap penyakit tertentu.

Vaksinasi International berfungsi sebagai proteksi


atau perlindungan lintas negara untuk mencegah
terjadinya pandemik suatu penyakit tertentu.
International
Certificate
of
Vaccine
(ICV)
merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Medan
untuk membuktikan bahwa seseorang sudah
memenuhi syarat untuk berpergian ke suatu
negara tertentu.

Kesimpulan
Pelaksanaan vaksinasi international oleh KKP Kelas
I
Medan
adalah
Yellow
Fever,
Meningitis
meningokokus, Kolera, Tifoid, Polio, DPT, Campak,
Hepatitis A dan B dan Influenza.
Penerbitan International Certificate of Vaccination
oleh KKP sesuai dengan International Health
Regulation 2005 dan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 dan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
424/Menkes/SK/IV/2007.

Saran

Saran

Agar
dapat
dilakukan
peningkatan
pengetahuan
masyarakat dengan cara
sosialisasi
vaksin
international supaya agar
masyarakat tahu pentingnya
vaksinasi international dan
mengaplikasikannya.

59

You might also like