You are on page 1of 10

ANALISIS SISTEM ADMINISTRASI PERGUDANGAN DINAS

KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI


Penulis 1
Tun Ariyul Fikri
Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Bengkalis

Penulis 2
Mujiono, S.Pd., MM
Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Bengkalis

Penulis 3
Yunelly Asra
Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Bengkalis

tunariyulfikri@gmail.com

email

yunelly_asra@yahoo.com

ABSTRACT
An Analysis Warehousing Administrative System Health Agency of Kepulauan Meranti
Regency. The purpose of this research are to know an Analysis of Warehousing
Administrative System at Health Agency of Kepulauan Meranti Regency, the implementation
or saving procedure and the expenditure of goods and the solution are done at the time to
face the obstacles in the implementation of analysis of warehousing administrative system at
Health Agency of Kepulauan Meranti Regency, the type of this research is Descriptive. The
result of this research are analysis of warehousing administrative system at Health Agency of
Kepulauan Meranti Regency used system, they are : First-In, First-Out (FIFO) and FirstExpired, First-Out (FEFO), the implementation or procedur of goods saving at Health
Agency Kepulauan Meranti Regency is goods receiving, goods checking, and goods saving,
and the implementation or procedure of goods expendeture at Health Agency Kepulauan
Meranti Regency is the demand of Puskesmas, the demand of checking, preparation taking
medicine, and medicine packing, medicine distribution centers, the obstacles in the
implementation or saving procedure and goods expenditure at Health Agency Kepulauan
Meranti Regency are less of the employee, no software to operate the warehousing
administrative process, it is not complete the support document in the warehousing
administrative process, less of tools and infrastructure facility, and less of room for all staff at
Health Agency Kepulauan Meranti Regency. The solution that must be done by Heath Agency
Kepulauan Meranti Regency to face the obstacles are receive the new employee especially a
person who knows well at warehousing administrative sector, to make a clear the system
First-In, First-Out (FIFO) and First-Expired, First-Out (FEFO) complete the support
document in every goods saving and expenditure process, prepare the software, increase the
tools and infrastructures facility, and room or new warehouse.
Key words: analysis warehousing administrative, system
1.

Latar Belakang Masalah


Pada umumnya orang beranggapan
bahwa administrasi itu pekerjaan catatmencatat
dan surat-menyurat
saja.
Anggapan yang demikian tidaklah benar,
karena setiap kerja sama baik pada
organisasi perusahaan maupun kelompok
usaha tertentu tidak terlepas dari kegiatan

administrasi. Tidak jarang terjadi bahwa


janji dagang atau bisnis terlupakan karena
tidak ada pengurusan administrasinya.
Disini, wirausaha sebagai pengelola usaha
atau bisnis hanya dapat mengandalkan
daya ingatannya saja dengan sedikit
catatan untuk menunjang kebijaksanaan
yang diambilnya.

Sebagai gambaran berikut adalah data stok obat di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepulauan Meranti.
Tabel : 1
Jumlah Stok Barang Gudang Obat Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti
No
1.
2.
3.
4.
5.

Jenis Barang
Obat-obatan Umum
Bahan Habis Pakai1
Obat Paten
Obat Gigi
Reagen
Jumlah Keseluruhan
Sumber : Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti

Berdasarkan uraian diatas maka


penulis tertarik untuk melaksanakan
penelitian mengenai sistem administrasi
pergudangan dinas kesehatan kabupaten
kepulauan meranti, maka dalam menyusun
skripsi ini penulis memutuskan untuk
mengambil judul ANALISIS SISTEM
ADMINISTRASI
PERGUDANGAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KEPULAUAN MERANTI.

Rak
ETALASE I
ETALASE I
ETALASE I
ETALASE I
ETALASE I

4.

4.
2.

Rumusan Masalah
Permasalahan merupakan bagian dari
suatu kegiatan yang berupa pertanyaan
yang nantinya diperoleh jawaban setelah
penelitian selesai dilaksanakan, yaitu pada
kesimpulan (Suharsimi Arikunto, 2002),
Berdasarkan
latar
belakang,
maka
ditentukanlah pokok permasalahan yang
diangkat yaitu: Bagaimanakah Sistem
Administrasi
Pergudangan
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Kepulaun
Meranti.
3.
1.

2.

3.

Tujuan
Untuk
mengetahui
sistem
Administrasi Pergudangan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Meranti.
Mengetahui
pelaksanaan
atau
prosedur
penyimpanan
dan
pengeluaran barang Dinas Kesehatan
Kabupaten Kepulauan Meranti.
Mengetahui kendala-kendala dalam
pelaksanaan prosedur penyimpanan

Stok
298 Jenis
95 Jenis
123 Jenis
5 Jenis
37 Jenis
558 Jenis

dan pengeluaran barang Dinas


Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Meranti.
Mengetahui solusi yang dilakukan
pada saat menghadapi kendalakendala dalam pelaksanaan Sistem
Administrasi Pergudangan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Meranti.

Landasan Teori
Berdasarkan
Penelitian
yang
dilakukan oleh Tengku Nurmaliz (2010)
dengan judul Analisis
Pengendalian
Intern Persediaan Barang Dagangan Pada
PT. Sabda Jaya. Dapat disimpulkan
bahwa pengendalian persediaan barang
dagang di PT. Sabda Jaya masih belum
memuaskan
dan
sangat
perlunya
perbaikan, agar kinerja dalam proses
pengendalian persediaan bisa berjalan
dengan lancar dan maksimal. Dan
berdasarkan Penelitian Mudricah (2005)
dengan
judul
Sistem
Akuntansi
Persediaan Bahan Baku Pada PT. Sinar
Lendoh Terang Ambarawa. Mengambil
keseimpulan bahwa Pengendalian Intern
yang terdapat dalam PT. Sinar Lendoh
Terang Ambawara lebih memilih untuk
ditekankan pada penghitungan fisik
persediaan,
hal
tersebut
dengan
pertimbangan untuk mengetahui berapa
jumlah persediaan sebenarnya yang ada
digudang, dengan tidak mengesampingkan
pembukuan yang telah dilakukan oleh

bagian gudang dan Staff Administrasi


pencatatan persediaan.
Administrasi Pergudangan, Menurut
Liang Gie dalam Ali Mufiz (2004:76)
menyebutkan bahwa Administrasi adalah
suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh sekelompok orang dalam bentuk
kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Sehingga
dengan
demikian
Ilmu
Administrasi dapat diartikan sebagai suatu
ilmu yang mempelajari proses, kegiatan
dan dinamika kerjasama manusia.
Menurut Soewarno Handayaningrat
mengatakan Administrasi secara sempit
berasal dari kata Administratie (bahasa
Belanda) yaitu meliputi kegiatan catamencatat, surat-menyurat, pembukuan
ringan,
keti-mengetik,
agenda
dan
sebagainya
yang
bersifat
teknis
ketatausahaan(2002).
Dari
definisi
tersebut dapat disimpulkan administrasi
dalam arti sempit merupakan kegiatan
ketatausahaan yang mliputi kegiatan catamencatat, surat-menyurat, pembukuan dan
pengarsipan surat serta hal-hal lainnya
yang dimaksudkan untuk menyediakan
informasi
serta
mempermudah
memperoleh informasi kembali jika
dibutuhkan.
Pendapat lain mengenai administrasi
dikemukan oleh Sondang P. Siagian
mengemukakan Administrasi adalah
keseluruhan proses kerjasama antara 2
orang atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya
(2003:47). Berdasarkan uraian dan definisi
tersebut maka dapat diambil kesimpulan
bahwa administrasi adalah seluruh
kegiatan yang dilakukan melalui kerjasama
dalam suatu organisasi berdasarkan
rencana yang telah ditetapkan untuk
mencapai tujuan.
Pergudangan, Menurut John Warman
(2004;5), Gudang (kata benda) adalah
bangunan yang dipergunakan untuk
menyimpan
barang
dagangan.
Pergudangan (kata kerja) ialah kegiatan

menyimpan dalam gudang. Gudang adalah


suatu tempat yang digunakan untuk
menyimpan barang baik yang berupa raw
material, barang work in process atau
finished good. Dari kata gudang maka
didapatkan istilah pergudangan yang
berarti merupakan suatu kegiatan yang
berkaitan dengan gudang.
Menurut Holy Icun Yunarto dan
Martinus Getty Santika (2005) kegiatan
tersebut dapat meliputi kegiatan movement
(perpindahan), storage (penyimpanan) dan
information transfer (transfer informasi).
Menurut John Warman (2005,6),
manufacturing plant warehouse dapat
dibagi-bagi lagi menjadi:
a. Gudang Operasional
Gudang operasional digunakan untuk
menyimpan raw material dan
sparepart yang nantinya akan
diperlukan dalam proses produksi.
Dalam gudang operasional ini dapat
pula disimpan barang-barang work in
process.
b. Gudang Perlengkapan
Gudang perlengkapan merupakan
gudang yang digunakan untuk
menyimpan perlengkapan yang akan
digunakan untuk memperlancar
proses
produksi.
Perlengkapan
merupakan barang yang digunakan
untuk proses produksi tetapi tidak
akan ditemui di finished good,
karena barang ini hanya berfungsi
membantu proses produksi. Setelah
proses produksi berakhir barang ini
akan dikembalikan ke gudang
perlengkapan. Biasanya berada dekat
dengan line produksi.
c. Gudang Pemberangkatan
Gudang pemberangkatan adalah
tempat yang digunakan untuk
menyimpan barang yang telah
menjadi finished good. Dari gudang
inilah nantinya finished good akan
dikirimkan keluar, baik ke distributor
atau retailer. Gudang ini dapat juga
disebut gudang finished good.

d. Gudang Musiman
Gudang musiman adalah gudang
yang bersifat insidentil dan hanya
ada pada saat gudang-gudang baik
operasional dan pemberangkatan
penuh. Gudang ini biasanya bukan
milik pabrik, tetapi disewa dari pihak
lain untuk jangka waktu tertentu. Di
gudang ini dapat disimpan apa saja
mulai dari raw material hingga
finished good.
1.
Central warehouse
Central warehouse adalah gudang
pokok. Transaksi di dalam central
warehouse meliputi penerimaan barang
jadi (dari manufacturing warehouse,
langsung dari pabrik, atau dari supplier),
penyimpanan barang jadi ke gudang, dan
pengiriman barang jadi ke distribution
warehouse.
2.
Distribution warehouse
Distribution
warehouse
adalah
gudang distribusi. Transaksi dalam gudang
ini meliputi penerimaan barang jadi (dari
central warehouse, pabrik, atau supplier),
penyimpanan barang yang diterima
gudang, pengambilan dan persiapan barang
yang akan dikirim, dan pengiriman barang
ke konsumen. Terkadang distribution
warehouse juga berfungsi sebagai central
warehouse.
3.
Retailer warehouse
Retailer warehouse adalah gudang
pengecer, jadi dengan kata lain dapat
dikatakan gudang yang dimiliki toko yang
menjual barang langsung ke konsumen.
Riena
Oktarina,
(2005;12),
menyatakan bahwa, gudang adalah tempat
kegiatan yang berhubungan dengan
penyimpanan semua bahan dipabrik.
Bahan yang disimpan digudang biasanya
berupa bahan baku, barang perlengkapan
atau barang jadi. Adapun yang berpendapat
gudang (warehouse) pada awalnya
dipandang sebagai fasilitas penyimpanan
untuk tujuan pemasaran produk. Produk
disimpan didalam gudang dengan tujuan

untuk
dapat
memenuhi
kebutuhan
konsumen secara cepat.
Fungsi dari aktifitas gudang adalah
memelihara dan melindungi barang sampai
digunakan, dapat dibedakan atas 4 jenis,
yaitu :
1. Gudang Operasional
Adalah gudang yang menyimpan
bahan baku, barang setengah jadi,
ataupun barang-barang dalam proses
produksi. Barang ini disiapkan untuk
digunakan dalam proses produksi
berikutnya.
2. Gudang Perlengkapan
Merupakan
gudang
untuk
menyimpan perkakas kerja, bahan
pelumas atau barang lainnya yang
diperlukan dalam proses produksi
dan tidak ditemukan kembali di
dalam produk akhir. Barang-barang
ini digunakan dalam proses produksi,
setelah itu dikembalikan lagi ke
gudang.
3. Gudang Pengiriman
Adalah tempat penyimpanan untuk
hasil proses produksi yang biasanya
disebut dengan gudang barang jadi
(warehouse),
4. Gudang Musiman
Adalah gudang yang diperlukan oleh
industri tertentu secara musiman
sehingga harus memiliki tempat
penyimpanan.
5.

Metode Penelitian
Lokasi Penelitian Penelitian ini
dilaksanakan di Kantor Dinas Kesehatan
Kabupaten Kepulauan Meranti, Jl.
Kesehatan. Selatpanjang-Riau. Objek
penelitian ini adalah pegawai bagian
Pergudangan Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepulauan Meranti. Jenis data-data yang
dibutuhkan Penelitian untuk tugas akhir ini
adalah Data Kualitatif. Yaitu data diukur
secara tidak langsung dan bukan berbentuk
angka-angka atau berupa bilangan tapi
berupa informasi dan keterangan misalnya
gambaran umum perusahaan dan lain-

lainnya. Sumber data yang dipergunakan


penulis dalam penelitian ini adalah data
primer, data yang dikumpul dari
responden, wawancara, observasi serta halhal lain yang mendukung penelitian.
misalnya Daftar Jenis Barang Gudang Obat
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Meranti. Data sekunder, data jumlah
pegawai dan data lainnya sebagai
penunjang terhadap penelitian ini. Untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan
metode pengumpulan data studi pustaka,
dengan studi pustaka penulis bisa
mendapatkan gamabaran penelitian atau
teori yang mendukung penelitian penulis
sehingga peneltian penulis lakukan tidak
menyimpang dari pokok permasalahan.
Adapun buku-buku yang dijadikan
referensi dalam penulisan Tugas Akhir ini
dalah buku tentang pemasaran dan
penjualan serta buku-buku lain yang
mendukung di dalam penelitian ini.
Observasi, dilakukan agar data yang
diperoleh penulis benar-benar merupakan

data yang asli dan up to date. Wawancara,


dalam penelitian ini dilakukan di bagian
kantor
dinas
kesehatan
kabupaten
kepulauan meranti. Daftar pertanyaan,
dibagikan kepada responden untuk diisi
sehingga dengan adanya daftar pertanyaan
ini penulis bissa mendapatkan data
kualitatif dan data kuantitatif. Metode
Analisa Data yang digunakan dalam
penulisan Tugas Akhir ini adalah metode
kualitatif.
Jenis penelitian ini adalah
penelitian Deskriptif.
6.
1.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Sistem Administrasi Pergudangan
Dinas Kesehatan Kabupaten Meranti
menggunakan 2 sistem, sistem Firstin, First-out (FIFO) dan FirstExpired, First-out (FEFO).

GUDANG

I
N

I
N

I
N

I
N

I
N

Barang 1

Barang 2

Barang 3

Barang 4

Barang 5

OUT

PUSKESMAS

Gambar 6.1
Sistem First-In, First-Out (FIFO) yang digunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti

Sistem First-In, Firs-Out (FIFO),


telah lama digunakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti
ini. Dapat kita lihat dari gambar 5.1 bahwa
di dalam gudang barang disusun
berdasarkan kapan waktu barang itu masuk
di dalam gudang tersebut dan tidak

dicampur dengan pengiriman barang yang


lainnya. Hal ini dikarenakan barang yang
pertama masuk itu, maka barang itulah
yang akan dikirim kan kepada pihak
puskesmas. Karena mayoritas permintaan
barang di Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepulauan Meranti hanya dilakukan oleh

puskesmas dan ada juga dari pihak Rumah


Sakit
Umum
Daerah
(RSUD)

Selatpanjang.

GUDANG

Barang Tahan
Lama

Barang Expired

Barang Mudah
Pecah

Barang
Berbahaya

PUSKESMAS

Gambar 6.2
Sistem First-Expired, First-out (FEFO) yang digunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti

Sistem First-In, Fist-Out (FIFO)


yang digunakan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten
Kepulauan
Meranti
di
kombinasikan menjadi First-Expired,
First-out (FEFO), hal ini dikarenakan
adanya barang expired nya lebih cepat.
Dapat kita lihat pada gambar 6.2 yang
mana di dalam gudang banyak terdapat
jenis barang seperti barang tahan lama,
PENERIMAAN
BARANG

barang expired, barang mudah pecah dan


barang berbahaya.
2. Proses Pelaksanaan atau Prosedur
Penyimpanan dan Pengeluaran Barang
yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Kepulauan Meranti adalah
sebagai
berikut
:

PENGECEKAN
BARANG

PENYIMPANAN
BARANG

Gambar 6.3
Proses Penyimpanan Barang Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti

Proses penyimpanan barang Dinas


Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti
dimulai dari penerimaan barang yang telah
dikirim, kemudian setelah itu barulah
dilakukan pengecekkan barang. Hal ini
bertujuan agar bisa melihat kondisi fisik
barang dan di sesuaikan dengan daftar

barang yang dikirim. Setelah melakukan 2


tahapan ini maka barang tersebut di simpan
ke gudang Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepulauan
Meranti
dan
disusun
berdasarkan jenis barans serta sesuai
dengan sumber anggarannya.

DINAS
KESEHATAN
PACKING

PUSKESMAS

DISTRIBUSI

PEMERIKSAAN
BARANG

Gambar 6.4
Proses Pengeluaran Barang Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti

Dalam gambar 5.11 dapat kita lihat


bahwa proses pengeluaran barang Dinas
Kesehatan Kabupaten Meranti ini di mulai
dari puskesmas yang mana dalam hal ini
pihak
puskesmas
mengirim
surat
permintaan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Kepulauan Meranti, kemudian
setelah surat permintaan diterima maka staf
pergudangan akan melakukan pemeriksaan
barang, apakah barang yang diminta
tersebut masih tersedia stoknya di dalam
gudang, kalau masih ada akan dikeluarkan
tapi jika tidak maka Dinas Kesehatan tidak
akan memenuhi permintaan tersebut.
setelah dilakukan nya pengecekkan maka
barulah barang di packing sesuai dengan
jenis dan kemudian di distribusikan ke
puskesmas sesuai dengan permintaan.
3.

1.

2.

3.

Kendala-kendala
dalam
proses
pelaksanaan prosedur penyimpanan
dan pengeluaran barang di Dinas
Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Meranti adalah sebagai berikut :
Sistem First-In, First-Out (FIFO)
Dinas Kesehatan Kabupaten Meranti
belum berjalan dengan baik.
Kurangnya tanaga kerja dan Sumber
Daya Manusia (SDM) khususnya
Administrasi Gudang
Masih belum adanya Software untuk
menjalankan proses Administrasi
Pergudangan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Kepaluan Meranti.

4.

5.

6.

4.

1.

2.

Belum
lengkapnya
dokumendokumen dalam proses pelaksanaan
administrasi pergudangan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Meranti.
Kurangnya fasilitas sarana dan
prasarana, sehingga susah untuk
menjangkau daerah lain diluar kota
Selatpanjang.
Kurangnya ruangan untuk seluruh
pegawai dan staf di Dinas Kesehatan
Kabupaten Kepulauan Meranti,
sehingga membuat pekerjaan tidak
berjalan dengan maksimal.
Solusi yang harus dilakukan oleh
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Kepulauan Meranti dalam prosedur
penyimpanan
dan
pengeluaran
barang adalah sebagai berikut :
Sebaiknya Sistem First-In, First-Out
(FIFO) dan First-Expired, First-Out
(FEFO) di jalankan sesuai dengan
prosedur yang ada, dengan berjalan
nya sistem ini maka proses
pelaksanaan
administrasi
pergudangan
Dinas
Kesehatan
Meranti akan berjalan dengan baik
dan sebagaimana mestinya.
Mengusulkan kepada Pemerintah
Daerah
(Pemda)
Kabupaten
Kepulauan Meranti untuk menambah
tenaga kerja, khususnya untuk bagian
Administrasi Pergudangan agar

3.

4.

5.

6.

semua proses bisa berjalan dengan


efektif.
Seharusnya
Dinas
Kesehatan
Kabupaten Meranti khususnya bagi
staf administrasi pergudangan. Setiap
barang yang ada di dalam gudang
harus memiliki daftar barang yang
mudah expired dan juga memiliki
daftar nama barang yang harus
dikeluarkan terlebih dahulu, dengan
adanya dokumen ini maka akan
memudahkan dalam melaksanakan
pekerjaan.
Menyediakan
software
untuk
melakukan proses penyimpanan dan
pengeluaran barang Dinas Kesehatan
Kabupaten Kepulaun Meranti agar
bisa dilakukan secara otomatis dan
tidak perlu manual lagi.
Menambahkan fasilitas sarana dan
prasarana agar memudahkan proses
pengiriman barang khususnya bagi
daerah-daerah yang susah untuk di
jangkau baik melalui jalur darat
ataupun air. Sehingga bisa lebih
efektif dalam pengiriman barang
sesuai dengan yang diinginkan oleh
masyarakat.
Membangun gedung baru yang layak
untuk digunakan dan juga diberikan
ruangan khusus bagi setiap karyawan
di Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepulauan Meranti sesuai dengan
fungsi jabatannya masing-masing,
agar semua proses pekerjaan berjalan
dengan lancar dan maksimal.

Kesimpulan
Dari
hasil
penelitian
dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Sistem Administrasi Pergudangan
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Kepulauan Meranti menggunakan 2
sistem yaitu : First-In, Fisrt-Out
(FIFO) dan First-Expired, Fisrt-Out
(FEFO).
2. Pelaksanaan
atau
Prosedur
Penyimpanan Barang Dinas Kesehatan

3.

4.

5.

7.

8.

Kabupaten Kepulauan Meranti adalah


Penerimaan Barang, Pengecekkan
Barang, dan Penyimpanan Barang.
Pelaksanaan
atau
Prosedur
Pengeluaran Barang Dinas Kesehatan
Kabupaten Kepulauan Meranti adalah
Permintaan Puskesmas, Pemeriksaan
Permintaan, Persiapan Pengambilan
Obat, dan Packing Obat, Distribusi
Obat Puskesmas
Kendala-kendala dalam Pelaksanaan
atau Prosedur Penyimpanan dan
Pengeluaran
Barang
Dinas
Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Meranti adalah Kurangnya Tenaga
Kerja, tidak adanya software untuk
menjalankan proses Administrasi
Pergudangan, belum lengkapnya
dokumen pendukung dalam proses
Administrasi
Pergudangan,
kurangnya fasilitas sarana dan
prsarana, dan kurangnya ruangan
untuk seluruh pegawai Dinas
Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Meranti.
Solusi yang harus dilakukan oleh
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Kepulauan
Meranti
dalam
menghadapi kendala selama ini
adalah
menerima tenaga kerja
khususnya yang ahli dibidang
Administrasi
Pergudangan,
memperjelas sistem First-In, FisrtOut (FIFO) dan First-Expired, FirstOut (FEFO), melengkapi dokumen
pendukung dalam setiap proses
penyimpanan
dan
pengeluaran
barang,
menyediakan
software,
menambah fasilitas sarana dan
prasarana, dan menambah ruangan
atau gedung baru.
Saran
1. Sebaiknya sistem First-In, Fisrt-Out
(FIFO) dan First-Expired, First-Out
(FEFO), yang ada di Dinas
Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Meranti lebih diperjelas yang mana

2.

3.

4.

5.

6.

akan digunakan, karena menurut


pengamatan
yang
dilakukan
sebaiknya
Dinas
Kesehatan
Kabupaten Kepulauan Meranti lebih
baik menggunakan Sistem FirstExpired, First-Out (FEFO), karena
banyak terdapat jenis obat yang
lebih cepat expired nya.
Seharusnya
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Kepulauan
Meranti
menambah tenaga kerja yang ahli di
dalam
bidang
Administrasi
Pergudangan
sehingga
proses
pekerjaan bisa lebih efektif dan
efisien.
Penggunaan Software sangat lah
penting
dalam
proses
suatu
pekerjaan, maka sebaiknya Dinas
Kesehatan Kabupaten Kepulauan
Meranti menggunakan software
dalam
pelaksanaan
proses
penyimpanan
dan
pengeluaran
barang,
sehingga
bisa
lebih
meringgankan dan memudahkan
pekerjaan.
Sebaiknya dalam semua proses
Pelaksanaan
atau
Prosedur
Administrasi Pergudangan baik
penyimpanan
dan
pengeluaran
barang, harus memiliki dokumendokumen
pendukung,
sehingga
Administrasinya
bisa
berjalan
dengan baik.
Karena daerah puskesmas yang ada
di Kabupaten Kepulauan Meranti
terletak jauh dari pusat kota
selatpanjang sehingga sangat payah
untuk menjangkaunya dan berada di
pulau-pulau yang tersebar di
berbagai tempat, maka sebaiknya
fasilitas sarana dan prasarana
ditambah agar bisa memudahkan
dalam
pelaksanaan
proses
pengiriman barang.
Kabupaten Kepulauan Meranti ini
masih merupakan kabupaten yang
baru sehingga banyak instansiinstansi pemerintah yang masih

7.

9.

menggunakan gedung lama atau


sementara, termasuk kantor Dinas
Kesehatan yang masih menggunakan
kantor puskesmas Selatpanjang. Oleh
karena
itu
sebaiknya
Dinas
Kesehatan mengusulkan kepada
pemerintah
untuk
membangun
gedung Dinas Kesehatan yang baru
dan lebih memadai agar semua
aktifitas bisa berjalan dengan lancar
dan efektif.
Sebaiknya penelitian ini dilanjutkan
dengan penelitian Asosiatif dengan
judul Pengaruh Administrasi
Obat
Terhadap
Kebutuhan
Kesehatan Masyarakat Kabupaten
Kepulauan Meranti
Daftar Pustaka

Aditama T.Y, Manajemen Administrasi


Rumah Sakit, penerbit UI-Pfress, Jakarta,
2003.
Freddy Rangkuti, Manajemen Persediaan
Aplikasi Dibidang Bisnis, penerbit
Kencana, Bogor, 2004.
Heizer Jay dan Rander Berry, Operation
Managemen, penerbit PT. Gramedia
Pustaka Umum, Jakarta, 2005.
Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi,
Manajemen Logistik, penerbit PT.
INDEKS kelompok Gramedia, Jakarta,
2004.
Richardus,
Manajemen
Persediaan,
penerbit graha ilmu, Yogyakarta, 2005.
Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran
(Dasar, Konsep, Dan Strategi), penerbit
PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2004.
Sondang
P.
Siagian,
Manajemen
Administrasi Pergudangan, penerbit graha
ilmu Yogyakarta, 2003.

T.
Hani
Handoko,
Dasar-dasar
Manajemen Produksi dan Operasi,
penerbit
PT.
INDEKS
kelompok
Gramedia, Jakarta, 2008.
Achun,
Manajemen
Persediaan,
http:/manajemenpersediaanlinkskripsi.
29 Desember 2011, 19.45 wib, 2008.
Donal J. Bowersok, Persediaan dan
Logistik, htpp:/teoriconcept.com,
12
Januari 2012, 17.00 wib, 2002.
Handoko,
Manajemen
Persediaan,
http:/persediaandanlogistik.com,
12
Januari 2012, 16.30 wib, 2002.
Herjanto, Manajemen Persediaan dan
Operasi, htpp:/ manajemenconcept.com,
10 Januari 2012. 20.35, 2007.
Liang
Gie,
Dalam
Ahli
Mufis,
http:/teoriahlimufis.com, 10 Januari 2012,
20.00 wib, 2004.
Miranda, S.T. dan Drs. Amin Widjaja
Tunggal AK, MBA, Defenisi Gudang,
htpp:/kumpulanteoripergudangan.com, 23
Desember 2011, 20.23 wib, 2005.

Mudricah, Sistem Akuntansi Persediaan


Bahan Baku Pada PT. Sinar Lendoh
Terang
Ambarawa,
htpp:/kumpulanskripsioke.com,
23
Desember 2011, 19.23 wib, 2005.
Riena Oktarina, Manajemen Pergudangan,
htpp:/semuaconceptmanajemen.com, 23
Desember 2011, 20.00 wib, 2005.
Subagya,
Manajemen
Logistik,
http:/kumpulanteorimanajemenlogistik.co
m 24 Desember 2012, 20.38 wib, 2004.
Soewarno Handayaningrat, Administrasi
Gudang, htpp:/bimaocenpt.wordpress.com,
10 Januari 2012, 14.20 wib, 2002.
Tengku Nurmaliz, Analisis Pengendalian
Intern Persediaan Barang Dagangan
Pada
PT.
Sabda
Jaya,
htpp:/semuaskripsi.com, 23 Desember
2011, 19.00 wib, 2010.
Warman John, Manajemen Pergudangan,
htpp:/bimaoncept.wordpress.com,
10
Januari 2012, 14.00 wib, 2004.

You might also like