Professional Documents
Culture Documents
http://teknologikimiaindustri.blogspot.com/2011/02/nitrit-no2.html
oleh
nitrit
ataupun
bahan
makanan
yang
diawetkan
Analisis NO2
Metode Analisis NO2
Kelebihan dan kelemahan metode analisis NO2 adalah :
1.
Penggantian air.
2.
Pemberian aerasi
Aerasi adalah suatu teknik memancarkan air ke udara agar air terkena
kontak dengan udara/oksigen. Semakin banyak permukaan air yang
terkena oksigen maka semakin baik.
3.
Penguapan .
4.
5.
Proses presipitasi
basa hingga
hingga terjadi
coo-presipitasi.
6.
bakteri pathogen yang ada dalam air. Pengunaan teknik ini harus hati-hati
dan mengunakan alat PPE( Personal Protective Equipment ) yang
memadai, seperti respirator dan sarung tangan polyetilene. Gas klor akan
sangat berbahaya jika terhirup oleh pernafasan dan akan merusak alveoli
paru-paru.
7.
Mengunakan
mikroba
yang
telah
terseleksi
yang
cocok
dengan
kontaminan limbah yang ada, yang dikembangkan dari limbah itu sendiri.
Diberi aerasi mengunakan blower dan udara dialirkan melalui difusser
agar distribusi oksigen lebih lebih merata atau dengan
mengunakan
Menstabilkan oksigen.
Menahan terjadinya proses oksidasi nitrit menjadi nitrat, karena jika
NITRIT ( NO2 )
http://driverhutapadang.blogspot.com/2013/02/nitrit-no2.html
TUJUAN
Menentukan dan menentukan kadar nitrit dalam air bersih
PRINSIP
Nitrit dengan asam sulfanilat dan N ( 1 Napthyl ethyle diamin )
dihidrochlorida dalam suasana asam ( pH 2.0 2.5 ) membentuk senyawa
komplek yang berwarna merah ungu
DASAR TEORI
Nitrit ( NO2 ) merupakan salah satu bentuk senyawa Nitrogen,
dalam hal ini nitrit adalah derivat senyawa nitrogen. Nitrit dalam bentuk
senyawa ionik di simbolkan dengan NO2- yang merupakan hasil oksidasi
senyawa ammonia (NH3 dan NH4+ ). Proses oksidasi ini berlangsung
dengan bantuan bakteri nitrifikasi yaitu bakteri nitrosomonas. Jika
oksidasinya berlanjut maka akan menghasilkan nitrat. Proses reduksi nitrit
( NO2 ) akan menghasilkan nitrogen bebas ( N 2 ) di udara. Proses oksidasi
pada ammonia menjadi nitrit memerlukan oksigen bebas dalam air. Reaksi
terjadi dalam satu tahap saja, yaitu :
Nitrosomonas
2 NH4+ + 3 O2
------------------------------->
2 NO2- + 4 H+ + 2
H2O
Nitrosomonas
NH3 + oksigen
--------------------------------->
NO2- + energy
masuk
kedalam
pembuluh
darah
dalam
tubuh
kita
yang
http://kliksma.com/2014/12/siklus-nitrogen-dan-penjelasannya.html
Alfalfa, semanggi, kacang polong, kacang-kacangan, lentil, bunga lupin,
mesquite, karob, kedelai, dan kacang tanah. Apa ini? Mereka adalah
legum atau Kacang-kacangan. Tanaman legum memiliki kemampuan
untuk
memperbaiki
nitrogen
atmosfer,
karena
hubungan
simbiosis
mutualistik dengan bakteri yang ditemukan dalam bintil akar tanaman ini.
kacang
Siklus Nitrogen
Siklus Nitrogen
Siklus Nitrogen dalam Ekosistem Terestrial. Siklus nitrogen antara
atmosfer dan makhluk hidup.
Meskipun gas nitrogen membuat sebagian besar atmosfer bumi, tanaman
tidak dapat menggunakan gas nitrogen ini untuk membuat senyawa
organik untuk diri mereka sendiri dan organisme lainnya. Dua atom
nitrogen dalam molekul gas nitrogen yang diikat bersama oleh ikatan
rangkap tiga yang sangat stabil. Ikatan ini harus rusak supaya nitrogen
akan dapat digunakan. Gas nitrogen harus diubah ke bentuk yang disebut
nitrat, yang tanaman dapat menyerap melalui akar mereka. Proses
mengubah gas nitrogen menjadi nitrat disebut fiksasi nitrogen. Hal ini
dilakukan oleh bakteri pengikat nitrogen. Bakteri hidup dalam tanah dan
akar kacang-kacangan, seperti kacang polong.
SIKLUS NITRAT
http://bisakimia.com/2013/06/05/siklus-nitrat/
SEJARAH
(Latin:
nitrum,
Yunani:
Nitron,
soda
alami,
membentuk).
Nitrogen
yang
mengadakan
riset
tentang
nitrogen.
Mereka
ialah
Definisi Amonia
Amonia (NH3) merupakan senyawa komersil nitrogen yang paling penting.
Diproduksimenggunakan proses
Haber.
Gas
natural
(metana,
CH4)
bereaksi dengan uap panas untuk memproduksi karbon dioksida dan gas
hidrogen (H2) dalam proses dua langkah. Gashidrogen dan gas nitrogen
lantas direaksikan dalam proses Haber untuk memproduksiamonia. Gas
yang tak bewarna ini bau yang menyengat bisa dengan mudah
dicairkan.Bahkan bentuk cair senyawa ini digunakan sebagai pupuk
nitrogen. Amonia jugadigunakan untuk memproduksi urea (NH2CONH2),
yang juga digunakan sebagai pupuk dalam industri plastik dan dalam
industri peternakan sebagai suplemen makanan ternak.
Definisi Nitrogen
Kimiawan Perancis Antoine Laurent Lavoisier menamakan nitrogen azote,
yang
artinyatanpa
kehidupan.
Walaupun
begitu,
senyawa-senyawa
dan
beraroma
dan
mempunyai
ketampakan
yang
sama
Siklus Nitrogen
Siklus nitrogen ialah proses paling krusial dalam kolam koi. Ini adalah
proses
pengolahan
menghilangkan
limbah
senyawa
air
racun
secara
organik
natural
yang
dan
alami
dihasilkan
dari
untuk
hasil
Umumnya
mereka
termasuk
bakteri
aerobic
yang
Nitrobacter
Nitrosomonas menguraikan ammonia menjadi Nitrit, yang merupakan
senyawa beracun bagi koi. Nitrit menjadi makanan bakteri Nitrobacter dan
menghasilkan senyawa Nitrat. Melihat keterkaitannya, lumrah bila kita
menemukan
kedua
bakteri
itu
bersama
dalam
kolam.
Walaupun
berbahaya, koi masih mampu bertahan dengan kadar Nitrit dua kali kadar
ammonia.
Inilah yang dimaksud siklus nitrogen atau lazim disebut proses nitrifikasi.
Koi
melakukan
respirasi
dan
bersekresi
membuang
kotoran
yang
Karakteristik
membutuhkan
oksigen
dan
makanan
untuk
hidup
dan
organisme
yang
melakukan
fiksasi
nitrogen
antara
yang
lebih
tinggi,
dan
beberapa
hewan
(rayap),
telah
sambaran
petir.
Lebih
jauh,
ada
empat
cara
yang
membentuk
amonia
(NH3).
Dalam
proses
Haber-Bosch,
N2
ialah diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2) menjadi amonia (NH3),
yang digunakan untuk membuat pupuk dan bahan peledak.
c. Pembakaran bahan bakar fosil : mesin mobil dan pembangkit listrik
termal, yang melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).
d. Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena foton
dan terutama petir, bisa memfiksasi nitrogen.
1. Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik
dalam
bentuk
ion
nitrat
atau
ion
amonium.
Sedangkan
hewan
mengisi
aliran
sungai,
nitrat
yang
memperkaya
air
tanah
terutama
populasi
alga
biru-hijau.
Hal
ini
juga
Sulfanilamide
https://en.wikipedia.org/wiki/Sulfanilamide
Sulfanilamide (also
a sulfonamide antibacterial.
spelled sulphanilamide)
Chemically,
it
is
is
an organic
Sulfadiazine, an antibiotic
Sulfamethoxazole, an antibiotic
Contents
[hide]
1 Mechanism of action
2 History
3 See also
4 External links
5 References
Mechanism of action[edit]
As a sulfonamide antibiotic, sulfanilamide functions by competitively
inhibiting (i.e., by acting as a substrate analogue) enzymatic reactions
involving para-aminobenzoic acid (PABA).[5] PABA is needed in enzymatic
reactions that produce folic acid, which acts as a coenzyme in the
synthesis of purines and pyrimidines. Mammals do not synthesize their
own folic acid so are unaffected by PABA inhibitors, which selectively kill
bacteria.
History[edit]
Sulfanilamide was first prepared in 1908 by Paul Gelmo as part of his
dissertation for a doctoral degree from the Technische Hochsschule of
Vienna, Austria.[6] It was patented in 1909.[7]
Gerhard Domagk, who directed the testing of the prodrug Prontosil in
1935,[8] and Jacques and Thrse Trfoul, who along with Federico Nitti
and Daniel Bovet in the laboratory of Ernest Fourneau at the Pasteur
Institute, determined sulfanilamide as the active form,[9] are generally
credited with the discovery of sulfanilamide as a chemotherapeutic agent.
Domagk was awarded the Nobel Prize for his work.[10]
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Daging
Daging sebagai bahan pangan asal ternak merupakan salah satu sumber protein
hewani yang dibutuhkan oleh masyarakat. Daging mengandung berbagai zat nutrient
makanan lainnya yang cukup lengkap diantaranya lemak, mineral, dan karbohidrat.
Kandungan tersebut menjadikan daging mudah mengalami kerusakan (perishable),
khususnya oleh aktivitas mikroorganisme karena zat nutrien makanan tersebut merupakan
substrat untuk kehidupan mikroorganisme. Kadar air serta pH daging juga sangat mendukung
untuk tumbuhnya mikroorganisme.
Menurut Soeparno (1994), daging didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua
produk hasil pengolahan jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak
menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang memakannya. Komposisi daging terdiri dari 75% air,
19% protein, 3,5% substansi non protein yang larut, dan 2,5% lemak (Lawrie, 2003). Daging dapat
dibagi dalam dua kelompok yaitu daging segar dan daging olahan. Daging segar ialah daging yang
belum mengalami pengolahan dan dapat dijadikan bahan baku pengolahan pangan. Sedangkan daging
olahan adalah daging yang diperoleh dari hasil pengolahan dengan metode tertentu dengan atau tanpa
bahan tambahan, misalnya sosis, dendeng, daging burger dan daging olahan dalam kaleng dan
sebagainya.
Kontaminasi bakteri dapat menyebabkan perubahan warna dan bau. Selama proses
memasak, warna daging dapat mengalami perubahan dan kurang menarik (Putra, 2008).
Warna daging segar adalah warna merah terang dari oksimioglobin, warna daging yang
dimasak adalah warna coklat dari globin hemikromogen, warna daging yang ditambahkan
nitrit adalah warna merah gelap dari nitrikoksidamioglobin dan bila dimasak (Soeparno,
1994).
2.2. Natrium nitrit
Natrium nitrit merupakan salah satu bahan tambahan makanan yang diizinkan oleh
pemerintah (legal) untuk menjadi bahan pengawet makanan.
Natrium nitrit atau Sodium Nitrit adalah senyawa nitrogen yang reaktif.Nitrit merupakan
salah satu jenis bahan tambahan makanan yang banyak digunakan sebagai pengawet. Nitrit adalah
suatu bahan berwarna putih sampai kekuningan, berbentuk bubuk atau granular dan tidak berbau.
Berat jenisnya 2,17 (25oC) g/mL dengan kelarutan dalam air sebesar 820 g/L (20 oC) dan bersifat
alkali (pH 9). Titik leleh sodium nitrit 271 281 oC, titik didih 320 oC, suhu bakar 510 oC, dan suhu
penguraian > 320 oC. Natrium nitrit atau Sodium nitrit memiliki kerapatan 2,168 g/cm dan berat
molekul 69,0 g/mol.
a.
b.
c.
d.
e. Meledak bila kontak dengan sianida, garam ammonium, selulosa, litium dan tiosulfat.
Sodium nitrit dapat dibuat dengan beberapa cara, diantaranya dengan mengalirkan uap
nitroso kedalam larutan NaOH atau larutan KOH, dengan memijarkan campuran kalium nitrit
atau natrium nitrit dengan kapur tohor sambil dialiri gas SO 2, mereaksikan Asam nitrit
dengan natrium droksida, atau dengan mereduksi Natrium nitrat dengan logam Pb pada suhu
420oC.
2 NaOH + NO2 + NO 2 NaNO2 + H2O
Sifat-sifat bahaya sodium nitrit :
1. Bahaya Keselamatan
a. Bila terhirup dapat menimbulkan iritasi saluran pernafasan
b. Menyebabkan iritasi pada mata dan kulit
c. Bila tertelan mengakibatkan muntah, pusing, penurunan tekanan darah, sakit perut, koma /
hilang kesadaran bahkan meninggal
2. Bahaya Kebakaran
Termasuk bahan yang non-flammable, tetapi dapat membakar zat organik karena bersifat
oksidator. Akan mengakibatkan kebakaran jika kontak dengan bahan yang mudah terbakar.
3. Bahaya Reaktifitas
a. Stabil pada suhu kamar dalam wadah tertutup, akan teroksidasi oleh udara membentuk nitrat.
b. Meledak bila kontak dengan sianida, ammonium, litium dan tiosulfat.
c. Terurai oleh panas mengeluarkan NOx dan Na2O.
Natrium nitrit atau sosium nitrit merupakan zat tambahan pangan yang digunakan
sebagai pengawet pada pengolahan daging. Sodium nitrit sangat penting dalam mencegah
pembusukan terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi dan ditribusi produkproduk daging. Sodium nitrit juga berfungsi sebagai bahan pembentuk faktor-faktor sensori
yaitu warna, aroma, dan cita rasa. Oleh karena itu dalam industri makanan kaleng
penggunaan zat pengawet ini sangat penting karena dapat menyebabkan warna daging
olahannya menjadi merah atau pink dan nampak segar sehingga produk olahan daging
tersebut disukai oleh konsumen.
2.3. Peraturan Pemerintah tentang penggunaan nitrit
Menurut peraturan menteri kesehatan RI nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan
tambahan makanan menyatakan bahwa kadar nitrit yang diijinkan pada produk akhir daging
olahan adalah 200 ppm (200 mg per kg bahan). Sedangkan USDA (United States
Departement Of Agriculture) membatasi penggunaan maksimum nitrit sebagai garam sodium
atau potasium yaitu 239,7 g/100 L larutan garam, 62,8 g/100 kg daging untuk daging curing
kering atau 15,7 g/100 kg daging cacahan untuk sosis.
Di Amerika Serikat, Kanada dan negara-negara Eropa dosis penggunaan sodium nitrit
telah dikurangi sampai sekitar 40 50 ppm. Jumlah nitrit sekitar 50 ppm disertai dengan
penggunaan sorbat sebagai pengawet, cukup efektif untuk mengawetkan produk daging.
Demikian pula penambahan vitamin C atau vitamin E telah banyak dilakukan pada produk
daging yang diawetkan dengan nitrit, karena vitamin-vitamin tersebut ditemukan dapat
mencegah terjadinya reaksi pembentukan nitrosamin.
2.4. Penggunaan Nitrit pada Daging Olahan
Penggunaan nitrit dalam pengolahan makanan telah sejak lama dilakukan. Bahan tambahan
makanan ini, merupakan salah satu bahan makanan tambahan yang diwajibkan pada produk-produk
pengolahan daging standard Eropa dan Amerika. Nitrat sendiri sudah dipergunakan sejak manusia
belum bisa membaca dan menulis untuk proses pengawetan daging, baik di China, Yunani, dll. Pada
saat itu belum ditemukan mesin pendingin, jadi pengawetan daging merupakan hal yang paling umum
untuk menyimpan daging dalam waktu yang lama. Zaman itu, belum ada standarisasi penggunaan
nitrat, dan semua orang mengonsumsi daging yang telah diawetkan sebagai salah satu sumber protein
yang paling banyak.
Pada tahun 1970-an, terjadi pro kontra dengan adanya pendapat dari beberapa ilmuwan, yang
menyatakan bahwa nitrat dapat membahayakan kesehatan, yang akhirnya tidak dapat dibuktikan
tetapi pendapat ini sudah menjadi pendapat umum yang sulit diubah. FDA Internasional, akhirnya
menetapkan standarisasi untuk penggunakan nitrat ini agar pemakaiannya tidak berlebihan.
Kalium nitrat dan nitrit serta natrium nitrat dan nitrit telah digunakan dalam daging olahan
(kuring) selama berabad-abad (Silalahi, 2005).
Penggunaan bahan ini menjadi semakin luas karena manfaat nitrit dalam pengolahan daging
(seperti sosis, korned, dan burger) selain sebagai pembentuk warna dan bahan pengawet antimikroba,
juga berfungsi sebagai pemberi aroma dan cita rasa (Cahyadi, 2006). Curing adalah cara proses
daging dengan menambahkan beberapa bahan seperti garam NaCl, Natrium nitrit dan atau Natrium
nitrat dan gula serta bumbu-bumbu (Harris, 1989). Maksud curing antara lain adalah untuk
mendapatkan warna yang stabil, aroma, tekstur dan kelezatan yang baik dan memperpanjang masa
simpan produk daging. Produk daging yang diproses dengan curing disebut daging cured (Soeparno,
1994).
Menurut Winarno (2004), Pada umumnya proses curing terjadi karena:
a. Reaksi biologis yang dapat mereduksi nitrat menjadi nitrit dan NO, yang mampu mereduksi ferri
menjadi ferro.
b. Terjadinya denaturasi globin oleh panas. Bila daging yang di-curing dipanaskan pada suhu 150o F atau
lebih, maka terjadi proses denaturasi.
c. Hasil akhir curing daging membentuk pigmen nitrosilmioglobin bila tidak dimasak, dan
nitrosilhemokromogen bila telah dimasak.
Nitrit mampu menghambat pertumbuhan beberapa bakteri, terutama bakteri
patogen Clostridium botulinum (Silalahi, 2005). Bakteri ini merupakan mikroorganisme patogenik
paling berbahaya dan sangat fatal yang dapat mengkontaminasi daging cured. Nitrit menghambat
produksi toksin Clostridium botulinum dengan menghambat pertumbuhan dan perkembangan spora.
Keracunan makanan yang disebabkan oleh toksin Clostridium botulinum disebut botulisme
(Soeparno, 1994).
Nitrit juga merupakan antioksidan yang efektif menghambat pembentukan WOF (WarmedOver Flavor) yaitu berubahnya warna, aroma dan rasa yang tidak menyenangkan pada produk daging
yang telah dimasak. Penambahan nitrit pada konsentrasi 156 mg/kg cukup efektif menghambat
pembentukan WOF dan menurunkan angka TBA pada produk daging sapi dan ayam. TBA (Thio
Barbiturat Acid) adalah senyawa yang dapat bereaksi dengan senyawa aldehid membentuk warna
merah yang bisa diukur menggunakan spektrofotometer. Angka TBA adalah angka yang dipakai untuk
menentukan adanya ketengikan dari senyawa aldehid yang dihasilkan dari oksidasi minyak atau
lemak (Raharjo, 2006).
Konsumen diharapkan bersifat bijak dalam memilih pangan yang akan dikonsumsi
dan tidak berlebihan mengkonsumsi suatu produk pangan, terutama pangan olahan yang
umumnya menggunakan bahan tambahan pangan. Selain itu, disarankan pula untuk tidak
memberikan produk pangan olahan yang mengandung nitrat dan nitrit, seperti sosis, korned,
dan makanan sejenis pada bayi karena sangat berpotensi menimbulkan methemoglobinemia.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Natrium nitrit merupakan salah satu bahan tambahan makanan yang diizinkan (legal) oleh
pemerintah yang berfungsi sebagai pengawet pada produk olahan daging seperti sosis,
korned.
2. Kadar natrium nitrit atau sodium nitrit pada produk akhir olahan daging yang diijinkan di
Indonesia adalah 200 ppm (200 mg tiap kg bahan).
3. Bahaya natrium nitrit atau sodium nitrit bagi kesehatan adalah dapat menyebabkan kerusakan
sel dan memicu timbulnya kanker apabila dikonsumsi terus-menerus.
3.2. Saran
Sebaiknya membatasi konsumsi daging olahan seperti sosis, kornet dan bacon karena
mengandung natrium nitrit yang cukup berbahaya bila terlalu banyak dikonsumsi. Disarankan
kepada Dinas Kesehatan dan BPOM untuk lebih menginformasikan kepada masyarakat
tentang bahaya penggunaan bahan tambahan makanan ksususnya pengawet nitrit.
(nitrit)
Fungsi
Kekurangan
Penurunan
kelenjar
Vitamin
tiroid
A
(nitrat)
(nitrat)
Penciptaan amina nitro, yang dikenal sebagai salah satu penyebab paling umum dari kanker
(nitrat dan nitrit)
KERACUNAN NITRIT-NITRAT
http://klikharry.com/2007/02/21/keracunan-nitrit-nitrat/
Oleh:
Harry Wahyudhy Utama, S.Ked
I. PENDAHULUAN
Nitrat (NO3-) dan nitrit (NO2-) adalah ion-ion anorganik alami, yang merupakan bagian dari
siklus nitrogen. Aktifitas mikroba di tanah atau air menguraikan sampah yang mengandung
nitrogen organik pertama-pertama menjadi ammonia, kemudian dioksidasikan menjadi nitrit dan
nitrat. Oleh karena nitrit dapat dengan mudah dioksidasikan menjadi nitrat, maka nitrat adalah
senyawa yang paling sering ditemukan di dalam air bawah tanah maupun air yang terdapat di
permukaan. Pencemaran oleh pupuk nitrogen, termasuk ammonia anhidrat seperti juga sampah
organik hewan maupun manusia, dapat meningkatkan kadar nitrat di dalam air. Senyawa yang
mengandung nitrat di dalam tanah biasanya larut dan dengan mudah bermigrasi dengan air
bawah tanah.1
Pada daerah dimana pupuk nitrogen secara luas digunakan, sumur-sumur perumahan yang ada
disana hampir pasti tercemar oleh nitrat. Diperkirakan 14 juta rumah tangga di Amerika Serikat
menggunakan sumur pribadi untuk memenuhi kebutuhan air minumnya (Badan Sensus Amerika
Serikat 1993). Pada daerah pertanian, pupuk nitrogen merupakan sumber utama pencemaran
terhadap air bawah tanah yang digunakan sebagai air minum. Sebuah penelitian oleh United
States Geological Survey menunjukkan bahwa > 8200 sumur di seluruh AS terkontaminasi oleh
nitrat melebihi standar air minum yang telah ditetapkan oleh Envrironmental Protection Agency
(EPA), yaitu 10 ppm. Sumber nitrat lainnya pada air sumur adalah pencemaran dari sampah
organik hewan dan rembesan dari septic tank.1
Bahan makanan yang tercemar oleh nitrit ataupun bahan makanan yang diawetkan
menggunakan nitrat dan nitrit dapat menyebabkan methemoglobinemia simptomatik pada anakanak. Walaupun sayuran jarang menjadi sumber keracunan akut, mereka memberi kontribusi
>70% nitrat dalam diet manusia tertentu. Kembang kol, bayam, brokoli, dan umbi-umbian
memiliki kandungan nitrat alami lebih banyak dari sayuran lainnya. Sisanya berasal dari air
minum (+ 21%) dan dari daging atau produk olahan daging (6%) yang sering memakai natrium
nitrat (NaNO3) sebagai pengawet maupun pewarna makanan. Methemoglobinemia simptomatik
telah terjadi pada anak-anak yang memakan sosis yang menggunakan nitrit dan nitrat secara
berlebihan. 1,2
II. PERMASALAHAN
Penyalahgunaan inhalan nitrit yang mudah menguap dapat menyebabkan methemoglobinemia
berat dan kematian. Terpapar nitrit tak sengaja dalam laboratorium kimia dan penghirupan pada
usaha bunuh diri pernah terjadi. Penyalahgunaan nitrit volatile atau mudah menguap (amyl, butyl,
dan isobutyl nitrit) sebagai perangsang sering terjadi. Terpapar nitrat atau nitrit juga dapat
berasal dari obat-obatan tertentu. Bayi dan anak-anak rentan terpapar oleh nitrat melalui perak
nitrat topikal yang digunakan pada terapi luka bakar. Obat-obatan lainnya yang diduga
menyebabkan keracunan nitrat atau nitrit adalah derivate quinone (antimalaria), nitrogliserin,
bismuth subnitrit (antidiare), ammonium nitrat (diuretik), amyl dan natrium nitrit (antidotum
keracunan sianida dan hidrogen sulfida), dan isosorbid dinitrat/tetranitrat (vasodilator untuk terapi
penyakit arteri koroner).1,2,3
Tingginya kadar nitrat pada air minum terutama yang berasal dari sungai atau sumur di dekat
pertanian juga sering menjadi sumber keracunan nitrat terbesar. Hal ini sangat berbahaya bila
kandungan nitrat ini dikonsumsi oleh anak bayi dan dapat menimbulkan keracunan akut. Bayi
yang baru berumur beberapa bulan belum mempunyai keseimbangan yang baik antara usus dan
bakteri usus. Sebagai akibatnya, nitrat yang masuk dalam saluran pencernaan akan langsung
diubah menjadi nitrit yang kemudian berikatan dengan hemoglobin membentuk methemoglobin.
Ketidak mampuan tubuh bayi untuk mentoleransi adanya methemoglobin yang terbentuk dalam
tubuh mereka akan mengakibatkan timbulnya sianosis pada bayi. Pada bayi yang telah berumur
enam bulan atau lebih, bakteri pengubah nitrat di dalam tetap ada walau dalam jumlah sedikit.
Pada anak-anak dan orang dewasa, nitrat diabsorbsi dan di sekresikan sehingga resiko untuk
keracunan nitrat jauh lebih kecil.2
Menurut siklusnya, bakteri akan mengubah nitrogen menjadi nitrat yang kemudian digunakan
oleh tumbuh-tumbuhan. Hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan kemudian menggunakan
nitrat untuk menghasilkan protein di dalam tubuh. Setelah itu, nitrat akan dikeluarkan kembali ke
lingkungan dari kotoran hewan tersebut. Mikroba pengurai kemudian mengubah nitrat yang
terdapat dalam bentuk amoniak menjadi nitrit. Selain itu, nitrat juga diubah menjadi nitrit pada
traktus digestivus manusia dan hewan. Setelah itu bakteri dilingkungan akan mengubah nitrit
menjadi nitrogen kembali.2,3
Tetapi apabila jumlah nitrit ataupun nitrat yang berada di suatu lingkungan melebihi kadar normal
maka siklus ini tidak akan dapat berjalan sebagaimana metinya. Aktifitas pertanian yang
dilakukan manusia telah banyak meningkatkan kadar nitrat dilingkungan karena penggunaan
pupuk yang berlebihan. Nitrat dan nitrit sangat mudah bercampur dengan air dan terdapat bebas
didalam lingkungan.3
III. SIFAT FISIK DAN STRUKTUR KIMIA
Nitrat dibentuk dari asam nitrit yang berasal dari ammonia melalui proses oksidasi katalitik. Nitrit
juga merupakan hasil metabolisme dari siklus nitrogen. Bentuk pertengahan dari nitrifikasi dan
denitrifikasi. Nitrat dan nitrit adalah komponen yang mengandung nitrogen berikatan dengan
atom oksigen, nitrat mengikat tiga atom oksigen sedangkan nitrit mengikat dua atom oksigen. Di
alam, nitrat sudah diubah menjadi bentuk nitrit atau bentuk lainnya.3,4
Struktur kimia dari nitrat Berat molekul: 62.05 Struktur kimia dari nitritO == N O-Berat molekul:
46.006
Pada kondisi yang normal, baik nitrit maupun nitrat adalah komponen yang stabil, tetapi dalam
suhu yang tinggi akan tidak stabil dan dapat meledak pada suhu yang sangat tinggi dan tekanan
yang sangat besar. Biasanya, adanya ion klorida, bahan metal tertentu dan bahan organik akan
mengakibatkan nitrat dan nitrit menjadi tidak stabil. Jika terjadi kebakaran, maka tempat
penyimpanan nitrit maupun nitrat sangat berbahaya untuk didekati karena dapat terbentuk gas
beracun dan bila terbakar dapat menimbulkan ledakan. Bentuk garam dari nitrat dan nitrit tidak
berwarna dan tidak berbau serta tidak berasa. Bersifat higroskopis.2,4
IV. DOSIS DAN KADAR NORMAL
Dosis letal dari nitrat pada orang dewasa adalah sekitar 4 sampai 30 g (atau sekitar 40 sampai
300 mg NO3-kg). Dosis antara 2 sampai 9 gram NO3- dapat mengakibatkan
methemoglobinemia. Nilai ini setara dengan 33 to 150 mg NO3-/kg.
Dosis letal dari nitrit pada orang dewasa bervariasi antara 0.7 dan 6 g NO2- (atau sekitar10
sampai 100 mg NO2-/kg).4
Dengan dosis yang lebih kecil akan dapat membahayakan neonatus karena belum lengkapnya
pembentukan dan regenerasi hemoglobin didalam tubuh mereka.. Kebanyakan kasus
membuktikan bahwa neonatus langsung mengalami methemoglobinemia setelah minum air
formula yang tinggi nitrat atau nitrit.4
V. FARMAKOKINETIK
Nitrat dan nitrit yang diberikan secara oral akan diabsorbsi oleh traktus digestivus bagian atas
dan dipindahkan ke dalam darah. Di dalam darah, nitrit mengubah hemoglobin menjadi
methemoglobin yang kemudian teroksidasi menjadi nitrat. Normalnya methemoglobin akan
langsung diubah menjadi hemoglobin kembali melalui proses enzimatik. Nitrat tidak
diakumulasikan didalam tubuh. Nitrat kemudian didistribusikan ke cairan-cairan tubuh seperti
urin, air liur, asam lambung, dan cairan usus. Sekitar 60% dari nitrat oral diekskresikan melalui
urin. Sisanya belum diketahui, tetapi metabolisme bakteri endogen mengeliminasi sisanya.3,4
Apabila nitrat dan nitrit yang masuk bersamaan dengan makanan, maka banyaknya zat makanan
akan menghambat absorbsi dari kedua zat ini dan baru akan diabsorbsi di traktus digestivus
bagian bawah. Hal ini akan mengakibatkan mikroba usus mengubah nitrat menjadi nitrit sebagai
senyawa yang lebih berbahaya. Karena itu, pembentukan nitrit pada intestinum mempunyai arti
klinis yang penting terhadap keracunan. Nitrit dapat mengakibatkan vasodilatasi pada pembuluh
darah, hal ini mungkin diakibatkan karena adanya perubahan nitrit menjadi nitrit oksida (NO) atau
NO-yang mengandung molekul yang berperan dalam membuat relaksasi otot-otot polos.1,4
Selain itu, nitrit di dalam perut akan berikatan dengan protein membentuk N-nitroso, komponen
ini juga dapat terbentuk bila daging yang mengandung nitrat atau nitrit dimasak dengan panas
yang tinggi. Sementara itu, komponen ini sendiri diketahui menjadi salah satu bahan
karsinogenik seperti timbulnya kanker perut pada manusia.2,3
VI. KLASIFIKASI
Klasifikasi yang dibuat adalah berdasarkan besar tidaknya kemungkinan paparan zat nitrat dan
nitrit pada manusia.4
o Paparan yang tidak disengaja: Kontak secara tidak sengaja dengan komponen nitrat maupun
nitrit, baik secara inhalasi maupun tertelan.
o Paparan yang terus-menerus. Pekerja yang sering berhubungan dengan nitrit, misalnya
petugas yang selalu berada di dalam laboratorium. Pekerja yang bekerja ditempat pembuatan
pupuk dan bahan peledak sangat mungkin terpapar nitrat secara inhalasi karena terhisap debu
yang mengandung garam nitrat. Debu nitrat ini dapat dengan mudah bercampur dengan gula
dan kulit. Hal ini juga terjadi pada para petani yang sering menggunakan pupuk yang
mengandung nitrat.
o Paparan medis, diakibatkan penggunaan sodium nitrit intravena secara berlebihan sebagai
antidotum keracunan sianida.
VII. GEJALA DAN MANIFESTASI KLINIS
Nitrat yang masuk ke dalam saluran pencernaan melalui makanan atau air minum, tetapi yang
terbanyak adalah melalui air minum. Nitrat yang berlebih dari sisa pemupukan akan mengalir
bersama air menuju sungai atau meresap ke dalam air tanah. Nitrat yang berlebih akan
terakumulasi di dalam tanah. Selain peroral, nitrat dan nitrit dapat masuk ke dalam tubuh dalam
bentuk debu secara inhalasi. Nitrat dan nitrit sulit untuk diabsorbsi kulit. Belum ada penelitian
yang menjelaskan apakah nitrat dan nitrit dapat masuk melalui kulit. Tetapi absorbsi dapat terjadi
bila terjadi kerusakan kulit misalnya adanya luka bakar.1,4,5
Belum ada laporan yang jelas mengenai efek racun dari nitrat. Selama ini yang diketahui efek
racunnya adalah konversi dari nitrit. Efek racun yang akut dari nitrit adalah methemoglobinemia,
dimana lebih dari 10% hemoglobin diubah menjadi methemoglobin.Bila konversi ini melebihi 70%
maka akan sangat fatal.4
Nitrit juga dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah karena efek vasodilatasinya.Gejala
klinis yang timbul dapat berupa nausea, vomitus, nyeri abdomen, nyeri kepala, pusing,
penurunan tekananan darah dan takikardi, selain itu sianosis dapat muncul dalam jangka waktu
beberapa menit sampai 45 menit. Pada kasus yang ringan, sianosis hanya tampak disekitar bibir
dan membran mukosa. Adanya sianosis sangat tergantung dari jumlah total hemoglobin dalam
darah, saturasi oksigen, pigmentasi kulit dan pencahayaan saat pemeriksaan. Bila mengalami
keracunan yang berat, korban dapat tidak sadar seperti stupor, koma atau kejang sebagai akibat
hipoksia berat. Prognosis sangat tergantung dari terapi yang diberikan.4,5,6
Mula-mula timbul gangguan gastrointestinal dan sianosis tanpa sebab akan sering dijumpai.
Pada kasus yang berat, koma dan kematian dapat terjadi dalam satu jam pertama akibat
timbulnya hipoksia dan kegagalan sirkulasi. Akibatnya, terjadi iskemia terutama organ-organ
yang vital. Efek vasodilatasi ini tidak dapat di blok oleh atropin atau obat-obatan lain. Tubuh
seharusnya mengkompensasinya dengan takikardi tetapi karena pada korban dapat terjadi
vasovagal reflex yang mengakibatkan bradikardi. Pada sistem pernafasan mulai tampak takipneu
dan hiperventilasi disertai dengan sianosis. Apabila dibiarkan maka akan timbul koma dan
kejang sebagai akibat anoksia serebri.1,3,4
Antidotum
Metilen blue (tetramethyl thionine chloride) adalah antidotum spesifik bila terjadi
methemoglonemia melebihi dari 30%. Sangat efektif tetapi juga mempunyai banyak efek
samping. Dosis inisial adalah 1 sampai 2 mg/kg secara intravnea selama 5-10 menit. Pemulihan
dari sianosis akan muncul dalam jangka waktu 1-2 jam. Tingkat dari methemoglobin harus
dimonitor satu jam kemudian. Bila ternyata kadar nitrat dalam darah masih tinggi maka dapat
diberikan dosis ulangan. Dosis dari metilen blue ini tidak boleh melebihi 7 mg/kgBB.3,4
Efek samping dari dari metilen blue adalah terjadinya nyeri dada, keletihan dan anemia hemolitik
pada pasien dengan ganngguan defisiensi glukosa 6 fosfat dehidrogenase. Asam askorbat dapat
menjadi antidotum alternatif walaupun efeknya sangat lambat.4,5,7
2. Sumber air
Nitrat sangat mudah bercampur dengan air dan sangat susah untuk dipisahkan. Ada tiga metode
yang digunakan untuk mengurangi jumlah nitrat di dalam suatu lingkungan;5,6
1. Demineralisasi
2. Penukaran ion
3. Pencampuran
1. Demineralisasi
Demineralisasi akan mengurangi kadar nitrat dan mineral lain di dalam air. Dalam hal ini,
penyulingan air adalah yang paling efektif. Pertama air dipanaskan, setelah itu uap air yang
terbentuk dipindahkan ketempat lain yang lebih dingin sehingga terbentuk air kembali dan sisa
mineral yang tertinggal akan mengendap di dasar pemanas. Proses ini memerlukan energi dan
tenaga yang sangat besar.
2. Pertukaran ion
Cara ini adalah dengan menukar substansi lain yang serupa sehingga akan mengambil alih
tempat yang seharusnya diikat oleh nitrat. Zat yang sering digunakan adalah klorida yang relatif
kurang berbahaya.
3. Pencampuran
Cara ini adalah dengan mencampurkan air yang telah dicemari nitrat dengan air dari sumber
yang berbeda dan mempunyai kadar nitrat yang rendah, sehingga dengan pencampuran kedua
air ini diharapkan kadar nitrat dapat diturunkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Thompson B, Nitrates And Nitrites Dietary Exposure and Risk Assessment. Institute of
Environmental Science & Research Limited. Christchurch Science Centre. New Zealand. 2004.
Available from: www.esr.cri.nz. Access on: November 22, 2006.
2. Parrot K, Woodard J,Ross B. Household Water Quality. Nitrates in Household Water. Virginia
polytechnic institute and state university. Virginia State University. Virginia. 2002. Available from:
info.ag.uidaho.edu/pdf/CIS/CIS1099.pdf. Access on: December 1, 2006.
3. Argonne National Laboratory, EVS. Nitrate and Nitrite. Human Health Fact Sheet.. 2005.
Available from: http://www.epa.gov/OGWDW/dwh/c-ioc/nitrates.html. Access on: November 22,
2006
4. Ruse M, Nitrates and Nitrites. IPCS, Newcastle. United Kingdom. 1999. Available from:
http://www.inchem.org/nitrates&nitrites.html. Access on: November 22, 2006.
5. Mancl K, Nitrate in Drinking Water, University Outreach and Extension. University of Missouri.
Missouri. 1998. Available from: www.p2pays.org/ref/17/16682.pdf. Access on ; December 1,
2006.
6. Morris D, Nitrate and Nitrite Poisoning. Vet Column. French Post. 1996. Available from:
http://www/rmla.com/index.htm. Access on: November 22, 2006.
7. Allison CD. Nitrate Poisoning of Livestock. Cooperative Extension Service. College of
Agriculture andHome Economics. New Mexico State University. 2003. Available from:
cahe.nmsu.edu/pubs/_b/b-807.pdf. Access on: December 1, 2006.
http://klikharry.files.wordpress.com/2007/02/keracunan-nitrit-nitrat.doc
Spektrofotometri UV-Vis
https://wanibesak.wordpress.com/2011/07/05/spektrofotometri-uv-vis/
Sesuai dengan namanya spektrofotometer UV-Vis merupakan gabungan
antara spektrofotometer UV danVisible. Pada spektrofotometer UV-Vis
menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda yakni sumber cahaya UV
dan sumber cahaya visible.
Spektrofotometer UV-Vis merupakan spektrofotometer berkas ganda
sedangkan
pada
spektrofotometer VISataupun
UV
termasuk
Zat yang dapat dianalisis dengan spektrofotometri UV-Vis yaitu zat dalam
bentuk
larutan
dan
zat
yang
tampak
berwarna
maupun
langsung
misalnya
kromofor,
nitrat,
nitrit
dan
kromat
Erg
Joule
Kalori
l.atm
E.volt
1 erg = 1
10-7
2,390110-
9,86871010
6,24181011
9,868710-3
6,24181018
J joule = 107
2,3901101
1 kalori 4,1849107
4,1840
4,129110-2
2,61161019
1 atm = 1,0133109
1,0133
102
24,218
16,62481020
1 E.volt =
1,602110-12
1,6021x-
3,82911020
1,561110-
19
20
UV, VIS dan UV-VIS menggunakan kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet
biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang
terbuat dari silika memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan
yang terbuat dari kaca dan plastik dapat menyerap UV sehingga
penggunaannya hanya pada spektrofotometer sinar tampak (VIS). Cuvet
biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm.
IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya
dioleskan pada dua lempeng natrium klorida. Untuk sampel dalam bentuk
larutan dimasukan ke dalam sel natrium klorida. Sel ini akan dipecahkan
untuk mengambil kembali larutan yang dianalisis, jika sampel yang
dimiliki sangat sedikit dan harganya mahal.
Macam-macam detektor :
Phototube
Hantaran foto
Dioda foto
Detektor panas
gelombang tertentu saja yang akan diserap. Di dalam suatu molekul yang
memegang peranan penting adalah elektron valensi dari setiap atom
yang ada hingga terbentuk suatu materi. Elektron-elektron yang dimiliki
oleh suatu molekul dapat berpindah (eksitasi), berputar (rotasi) dan
bergetar (vibrasi) jika dikenai suatu energi.
Jika zat menyerap cahaya tampak dan UV maka akan terjadi
perpindahan elektron dari keadaan dasar menuju ke keadaan tereksitasi.
Perpindahan elektron ini disebut transisi elektronik. Apabila cahaya
yang diserap adalah cahaya inframerah maka elektron yang ada dalam
atom atau elektron ikatan pada suatu molekul dapat hanya akan bergetar
(vibrasi). Sedangkan gerakan berputar elektron terjadi pada energi yang
lebih rendah lagi misalnya pada gelombang radio.
Atas dasar inilah spektrofotometri dirancang untuk mengukur
konsentrasi suatu suatu yang ada dalam suatu sampel. Dimana zat yang
ada dalam sel sampel disinari dengan cahaya yang memiliki panjang
gelombang tertentu. Ketika cahaya mengenai sampel sebagian akan
diserap, sebagian akan dihamburkan dan sebagian lagi akan diteruskan.
Pada spektrofotometri, cahaya datang atau cahaya masuk atau
cahaya yang mengenai permukaan zat dan cahaya setelah melewati zat
tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah It/I0 atau I0/It (perbandingan
cahaya datang dengan cahaya setelah melewati materi (sampel)). Proses
penyerapan cahaya oleh suatu zat dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar Proses penyerapan cahaya oleh zat dalam sel sampel. dari
gambar terlihat bahwa zat sebelum melewati sel sampel lebih terang atau
lebih banyak di banding cahaya setelah melewati sel sampel
A= a . b . c atau A = . b . c
dimana:
A = absorbansi
b atau terkadang digunakan l = tebal larutan (tebal kuvet diperhitungkan
juga umumnya 1 cm)
c = konsentrasi larutan yang diukur
= tetapan absorptivitas molar (jika konsentrasi larutan yang diukur
dalam molar)
Gambar spektrum UV. Namun spektrum dari spektrofotometer VIS dan UVVIS menyerupai spektrum UV
Warna warna
yang diserap
Warna
komplementer
(warna yang
terlihat)
400 435
Ungu
Hijau kekuningan
435 480
Biru
Kuning
480 490
Biru kehijauan
Jingga
490 500
Hijau kebiruan
Merah
500 560
Hijau
Ungu kemerahan
560 580
Hijau kekuningan
Ungu
580 595
Kuning
Biru
595 610
Jingga
Biru kehijauan
610 800
Merah
Hijau kebiruan
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
konsentr
asi
2
pp
m
4
pp
m
6
pp
m
8
pp
m
10
ppm
12
ppm
14
ppm
16
ppm
Grafiknya adalah
AIR LIMBAH
https://id.wikipedia.org/wiki/Air_limbah