Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Implementation of academic information system in universities are used to process academic
data. The purpose of this research is to measure and test the variables and indicators that influence the
success of academic information system in universities with ITS as a case study. Adopting Delone &
Mclean IS Success research model, a set of structured questionnaires were distributed to 115 respondents
who qualified as users (students, faculty, and staff employees). Test validity, reliability and outliers of the
data was conducted to obtain valid and reliable data. The data were processed using Structural Equation
Modeling (SEM). In this research, the variables used in this study include system quality, information
quality, service quality, usage, user satisfaction and net benefits. The results has showed that in the first
model there is significant positive correlation between: quality of the system, information quality and
service quality. Service quality and user satisfaction also has a significant positive correlation on the use
of academic information system. The use of information systems academic and academic information
system user satisfaction has a significant positive effect on net benefits of academic information system.
On the second model there is a relationship between variables, namely: system quality and service quality
has a significant positive effect on the use of academic information system. System quality, information
quality, service quality and the use of academic information system also has a significant positive effect
on academic information system user satisfaction. Academic information system usage and user
satisfaction of academic information system has positive and significant impact on the net benefits of
academic information system. Based on the analysis, the success of academic information system at the
ITS has a percentage of 62%, which means the success of ITS academic information system at the level of
"success", supported by the success factors generated in this study.
Abstrak
Implementasi sistem informasi akademik dalam lingkungan perguruan tinggi digunakan untuk
pengolahan data akademik. Tujuan penelitian ini adalah mengukur dan menguji variabel-variabel serta
indikator yang mempengaruhi kesuksesan sistem informasi akademik di penguruan tinggi dengan
menggunakan perguruan tinggi ITS Surabaya sebagai studi kasus. Model penelitian yang dipergunakan
mengadopsi model penelitian Delone & Mclean IS Success. satu set kuesioner yang disusun dalam
penelitian disebarkan kepada 115 responden yang memiliki kualifikasi sebagai pengguna sistem
informasi akademik ITS (mahasiswa, dosen, staff karyawan). Uji validitas, reliabilitas dan outlier
terhadap data penelitian dilakukan untuk memperoleh data yang valid dan reliabel. Selanjutnya data
diolah dengan menggunakan Structural Equation Modelling. Pada penelitian ini terdapat 2 model
penelitian, variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain kualitas sistem, kualitas
informasi, kualitas layanan, pemakaian, kepuasan pengguna dan manfaat-manfaat bersih. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada model 1 terdapat korelasi yang terjadi antar variabel yaitu kualitas
sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
kepuasan pengguna sistem informasi akademik. Kualitas layanan dan kepuasan pengguna juga memiliki
pengaruh positif yang signifikan terhadap pemakaian sistem informasi akademik, pemakaian sistem
informasi akademik dan kepuasan pengguna sistem informasi akademik memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap manfaat-manfaat bersih sistem informasi akademik. Pada model 2 juga terdapat
hubungan antarvariabel yaitu: Kualitas sistem dan kualitas layanan memiliki pengaruh positif yang
294
Utami, dkk., Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik di Perguruan Tinggi dengan
signifikan terhadap pemakaian sistem informasi akademik. Kualitas sistem, informasi, layanan dan
pemakaian sistem informasi akademik juga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan
pengguna sistem informasi akademik. Pemakaian sistem informasi akademik dan kepuasan pengguna
sistem informasi akademik memiliki pengaruh postif dan signifikan terhadap terhadap manfaat-manfaat
bersih sistem informasi akademik. Berdasarkan hasil analisa, kesuksesan sistem informasi akademik di
ITS memiliki prosentase sebesar 62 % yang artinya kesuksesan sistem informasi akademik ITS berada
pada tingkatan sukses dengan didukung oleh faktor-faktor kesuksesan yang dihasilkan dalam
penelitian.
.
Kata kunci: D & M IS Success, sistem informasi akademik, pemodelan persamaan struktural
komputer dan konektivitas internet yang masih
terbatas.
1. PENDAHULUAN
Perkembangan Sistem Informasi (SI) sekarang
ini adalah faktor yang penting bagi sebuah
perguruan tinggi untuk dapat bertahan hidup
dan bersaing dalam dunia pendidikan. Tidak
hanya itu, SI juga dapat meningkatkan efisiensi
dan efektifitas bisnis akademik sehari-hari
dengan cara integrasi proses bisnis dalam
perguruan tinggi. Menurut Moertini (2008),
perguruan
tinggi
sangat
membutuhkan
keberadaan sistem informasi yang didukung
dengan TI dimana sistem informasi tersebut
dapat memenuhi kebutuhan informasi dengan
sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat.
295
2. METODOLOGI
296
Utami, dkk., Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik di Perguruan Tinggi dengan
Variabel
Indikator
Fungsionalitas
SIAKAD
Kualitas
Sistem
SIAKAD
Kehandalan
SIAKAD
Kegunaan
SIAKAD
Aksesibilitas
SIAKAD
Kualitas
Informasi
SIAKAD
Tingkat informatif
SIAKAD
Relevansi
Ketepatwaktuan
Kehandalan
Layanan
Kualitas
Layanan
SIAKAD
Respon
Jaminan
Empati
Pemakaian
SIAKAD
Kepuasan
Pengguna
SIAKAD
Manfaat
SIAKAD
Frekuensi
SIAKAD
Durasi Waktu
Penggunaan nyata
SIAKAD
Akurasi
Konten
Format
Dampak pada
individu
Dampak pada
organisasi
Poin Pengukuran
Kegunaan/Fungsi (KSIST1)
Keamanan (KSIST2)
Performansi Sistem (KSIST3)
Kemudahan Penggunaan (KSIST4)
Jarak Akses (KSIST5)
SIAKAD Kompatibel dengan semua
peramban dan peralatan teknologi gadget
(KSIST6)
Kemampuan
SIAKAD
dalam
memberikan informasi (KINF1)
Informasi SIAKAD memberikan manfaat
kepada penggunanya (KINF2)
Informasi SIAKAD tepat waktu (KINF3)
Kemampuan
SIAKAD
dalam
memberikan pelayanan (KLAY1)
Sikap tanggap staff terhadap keluhan
layanan SIAKAD (KLAY2)
Jaminan layanan yang diberikan SIAKAD
(KLAY3)
Layanan SIAKAD mengenai kebutuhan
pengguna (KLAY4)
Jumlah kekerapan pemakaian SIAKAD
(PEMK1)
Lama pemakaian SIAKAD (PEMK2)
Penggunaan SIAKAD oleh pengguna
(PEMK3)
Nilai Akurasi SIAKAD (KPENGG1)
Kelengkapan isi dari modul SIAKAD
(KPENGG2)
Format
penyajian
informasi
oleh
SIAKAD (KPENGG3)
Peningkatan
produktivitas
kinerja
individu (MB1)
Efektivitas dalam organisasi (MB2)
Sumber
Wilkin, 2003
Wangpipatwong, 2005
Molla dan Licker, 2001
Wilkin, 2003
Wangpipatwong, 2005
Wilkin, 2003
Yang, dkk, 2005
Negash, 2003
Davis, 1989
Jogiyanto, 2007
variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana
yang memiliki prioritas paling tinggi dan
bertindak untuk mempengaruhi hasil pada
situasi tersebut. Metode AHP ini membantu
memecahkan persoalan yang kompleks dengan
menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang
berkepentingan, hasil dan dengan menarik
berbagai pertimbangan guna mengembangkan
bobot atau prioritas. Dalam penyusunan skala
kepentingan, Saaty menggunakan patokan pada
tabel 2.
297
Skala
1
Definisi
Kedua elemen sama penting
2, 4, 6, 8
Kebalikan
dibanding
Penjelasan
Dua elemen menyumbang sama besar pada sifat
tersebut.
Pengalaman dan pertimbangan sedikit lebih
menyokong satu elemen disbanding elemen yang
lain.
Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat
menyokong satu elemen dibanding elemen yang
lain.
Satu elemen dengan kuat telah disokong dan
dominasinya telah terlihat dalam praktik.
Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang
lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang
mungkin menguatkan.
Kompromi diperlukan antara dua pertimbangan
(2)
Tingkatan kesuksesan dari item pengukuran
terhadap elemen yang dipilih pada tiap item
pengukuran mengadopsi tingkatan kesuksesan
yang dihasilkan oleh Purwanto (2007). Tabel 3
menunjukkan
tingkat
kesuksesan
item
pengukuran
Tabel 3. Tabel Tingkatan Kesuksesan (Sumber:
Purwanto, 2007)
Tingkat
1
%
Kesuksesan
0 20%
2
3
4
5
21 40%
41 60%
61 80%
81 100%
(1)
Poin pengukuran yang memerlukan pembobotan
dalam hal ini item pengukuran KPENGG2
terdiri dari sejumlah modul yang dalam
pemilihan
elemen
pengukuran
tersebut
membutuhkan bobot sebagai pertimbangan.
Sebagai contoh modul FRS yang mempunyai
298
Makna
Sangat Tidak Sukses
(STS)
Tidak Sukses (TS)
Cukup Sukses (CS)
Sukses (S)
Sangat Sukses (SS)
Utami, dkk., Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik di Perguruan Tinggi dengan
Kriteria
kesuksesan
berdasarkan
range
persentase kesuksesan pada Tabel 3 adalah
sebagai berikut:
Apabila 1 elemen yang terpilih maka
prosentasenya adalah (1/5) X 100% = 20 %
kriteria sangat tidak sukses.
Apabila 2 elemen yang terpilih maka
prosentasenya adalah (2/5) X 100% = 40 %
kriteria tidak sukses.
Apabila 3 elemen yang terpilih maka
prosentasenya adalah (3/5) X 100% = 60 %
kriteria cukup sukses.
Apabila 4 elemen yang terpilih maka
prosentasenya adalah (4/5) X 100% = 80 %
kriteria sukses.
Apabila 5 elemen yang terpilih maka
prosentasenya adalah (5/5) X 100% = 100 %
kriteria sangat sukses.
299
300
Utami, dkk., Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik di Perguruan Tinggi dengan
Indikator
KSIST1
KSIST2
KSIST3
KSIST4
KSIST5
KSIST6
KINF1
KINF2
KINF3
KLAY1
KLAY2
KLAY3
KLAY4
PEMK1
PEMK2
PEMK3
KPENGG1
KPENGG2
KPENGG3
MB1
MB2
Corrected
Item-Total
Correlation
0,311
0,304
0,650
0,534
0,478
0,362
0,529
0,439
0,305
0,683
0,698
0,720
0,577
0,708
0,670
0,351
0,594
0,711
0,655
0,509
0,509
Alpha
Cronbachs
0,701
0,603
0,836
0,738
0,803
0,664
301
Utami, dkk., Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik di Perguruan Tinggi dengan
Iterasi 1
Model 1
Model 2
Iterasi 2
Model 1
Model 2
0.391
0.480
0.851
0.758
0.731
0.571
0.873
0.768
0.760
0.585
0.930
0.480
0.851
0.758
0.731
0.570
0.873
0.768
0.760
0.595
0.827
0.775
0.630
0.827
0.776
0.630
0.827
0.775
0.631
0.827
0.775
0.631
0.824
0.827
0.866
0.771
0.824
0.827
0.866
0.770
0.824
0.827
0.866
0.771
0.824
0.827
0.866
0.771
0.846
0.809
0.775
0.847
0.810
0.773
0.855
0.822
0.759
0.856
0.823
0.757
0.889
0.876
0.851
0.888
0.877
0.851
0.819
0.871
0.845
0.818
0.871
0.846
0.900
0.849
0.900
0.849
0.895
0.855
0.895
0.856
302
Utami, dkk., Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik di Perguruan Tinggi dengan
Variabel
KINF
KLAY
KPENGG
KSIST
MB
PEMK
Composite
Reliability (CR)
Model Model
1
2
0.790
0.790
0.893
0.893
0.882
0.882
0.839
0.839
0.867
0.867
0.851
0.853
Cronbachs
Alpha (CA)
Model Model
1
2
0.599
0.599
0.840
0.840
0.800
0.800
0.741
0.741
0.696
0.696
0.746
0.745
Variabel
KINF
KLAY
KPENGG
KSIST
MB
PEMK
Pengujian
terhadap
model
pengukuran
berikutnya adalah melihat nilai cross loading
factor bahwa setiap indikator yang mengukur
variabel latennya harus berkorelasi lebih tinggi
dengan variabel latennya dibanding dengan
variabel laten lainnya, serta membandingkan
nilai akar AVE dengan korelasi antar variabel
latennya (Yamin & Kurniawan, 2011). Nilai
CR,CA dan AVE yang dihasilkan dalam
penelitian ini ditampilkan dalam Tabel 5 dan
Tabel 6.
AVE
Model 1
0.56
0.67
0.71
0.57
0.76
0.76
Model 2
0.56
0.67
0.71
0.57
0.76
0.76
Model 1
Hipotesis
Penelitian
H1a
H1b
H2a
H2b
H3a
H3b
H4b
H5a
H5b
Koefisien Jalur
0.081019
0.330850
0.018023
0.252601
0.142278
0.313706
0.550752
0.611865
0.270248
303
T-Statistic
0.992
3.669
0.191
2.666
2.137
3.474
8.190
7.382
3.086
Kesimpulan
Tidak Signifikan
Signifikan
Tidak Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Model 2
Hipotesis
Penelitian
H1a
H1b
H2a
H2b
H3a
H3b
H4a
H4b
H5b
Koefisien Jalur
0.280000
0.196036
0.170554
0.173949
0.337239
0.150294
0.477442
0.499133
0.319021
Variabel Endogen
KPENGG
MB
PEMAK
Rata-Rata R-Square
KINF
KLAY
KPENGG
KSIST
MB
PEMK
Rata-Rata
Communality
3.041
2.398
1.584
2.142
3.851
2.170
5.742
6.681
3.958
Kesimpulan
Signifikan
Signifikan
Tidak Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
R-Square
Model 1 Model 2
0.55
0.68
0.60
0.59
0.59
0.42
0.6
0.6
Variabel
T-Statistic
Communality
Model 1
Model 2
0.56
0.56
0.67
0.67
0.71
0.71
0.57
0.57
0.76
0.76
0.65
0.66
0.65
0.65
Poin
Pengukuran
KSIST3
KSIST4
KSIST5
KSIST6
KINF1
KINF2
KINF3
KLAY1
KLAY2
KLAY3
KLAY4
PEMK1
PEMK2
PEMK3
KPENGG1
KPENGG2
KPENGG3
MB1
MB2
1
1
4
3
26
0
2
1
0
5
4
1
2
0
0
0
2
0
0
0
2
21
13
15
30
4
16
17
23
23
28
15
10
10
4
10
14
15
4
7
Skala
3
42
42
40
33
15
48
41
50
54
55
47
38
36
17
27
42
45
17
24
4
37
40
42
17
73
34
44
36
25
21
44
52
55
67
53
48
45
67
53
5
9
11
10
4
18
10
7
1
3
2
3
8
9
22
20
4
5
22
26
Rerata
3.3
3.4
3.4
2.5
4.0
3.3
3.4
3.1
3.0
2.9
3.3
3.5
3.6
4.0
3.8
3.3
3.4
4.0
3.9
(3)
Tabel 10 juga menyajikan nilai rata-rata item
pengukuran yang digunakan dalam pengukuran
kesuksesan SIAKAD. Kemudian dicari bobot
rata-rata item pengukuran yaitu dengan membagi
total rata-rata item pengukuran dibagi banyaknya
item pengukuran yang dipergunakan (19 item
pengukuran) (formula 4). Nilai yang didapatkan
untuk total rata-rata item pengukuran adalah 3,1.
304
Utami, dkk., Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik di Perguruan Tinggi dengan
(4)
Langkah selanjutnya adalah mencari prosentase
kesuksesan. Bobot rata-rata item pengukuran
dibagi dengan banyaknya item pengukuran
dibagi dengan nilai maksimal dari skala yaitu 5
kemudian dikalikan dengan 100%. Pembagian
tingkat kesuksesan SIAKAD ini mengadopsi
penelitian Purwanto (2007) yang membagi 5
tingkatan pada kriteria kesuksesan. Berdasarkan
hasil analisis yang dilakukan terhadap
kesuksesan SIAKAD ITS, kesuksesan SIAKAD
ITS memiliki prosentase 62% termasuk dalam
tingkatan sukses (formula 5).
(5)
3.11 Analisis Model Pengukuran
Hasil pengujian terhadap model pengukuran
menunjukkan
bahwa
semua
indikator
mempunyai nilai t-statistic 1.96. Taraf nyata
() dalam penelitian ini adalah 0,05 dan nilainya
didalam tabel distribusi normal adalah 1,96,
artinya suatu hubungan disebut ada pengaruh
apabaila t-statistic 1.96 (Walpole dkk, 1995).
Penelitian ini menggunakan nilai CA untuk
mengukur reliabilitas datanya.
Pada Tabel 5 tampak hampir semua variabel
mempunyai nilai CA 0,6. Pada Tabel 6 juga
tampak semua variabel mengandung varian
indikator yang cukup (nilai AVE > 0,5). Nilai
cross loading factor tiap indikator juga telah
memenuhi syarat. Dari hasil perbandingan nilai
akar AVE semua variabel lebih tinggi daripada
nilai korelasi antarvariabelnya, sesuai dengan
yang diisyaratkan secara umum syarat kesahihan
dan reliabilitas model telah terpenuhi. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa model pengukuran
telah sahih dan reliabel.
305
306
Utami, dkk., Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik di Perguruan Tinggi dengan
LAMPIRAN
Faktor Pendukung Kesuksesan SIAKAD ITS
Item
pengukuran
Fungsi
SIAKAD
Keamanan
SIAKAD
Performansi
SIAKAD
Wangpipatwong,
Sivaporn;
Chutimaskul,
Wichian; & Papasratorn, Borworn. 2005.
Factors Influencing the Adoption of Thai
eGovernment Websites: Information Quality
and System Quality Approach . Prosiding
dari the 4 th International Conference on
eBusiness.
19
20
November.
Bangkok,Thailand. Pp. 14.1 14.7
Kemudahan
Penggunaan
SIAKAD
Jarak Akses
SIAKAD
Kesesuaian
SIAKAD
dengan
peramban dan
peralatan
teknologi
307
Faktor kesuksesan
SIAKAD dapat mencetak transkri, KHS
dan FRS
SIAKAD menyediakan FRS dan dapat
mempermudah konsultasi rencana study
secara online.
SIAKAD terintegrasi dengan sistem
yang lain sehingga mempermudah
melihat informasi terkait dengan
kebutuhan pengguna
SIAKAD dapt digunakan untuk
meningkatkan mutu dan kualitas
pembelajaran (kuesioner penilaian
kinerja dosen dan matakuliah)
Tersedia kebijakan penggantian
password oleh pengguna sehingga tidak
mudah di hack oleh orang yang tidak
bertanggung jawab
SIAKAD ITS dapat mengidentifikasi
penggunanya melalui username dan
password serta dapat melakukan
autentifikasi
SIAKAD dapat melakukan proses
otorisasi
SIAKAD memiliki mekanisme untuk
memastikan pengiriman informasi
pengguna dengan aman.
SIAKAD mudah diakses setiap saat
(tersedia 1x24 jam)
Maksimal kegagalan sistem terjadi < 1
minggu
Proses error recovery yang cepat dari
sistem SIAKAD
Akses cepat dalam memilih menu pada
link-link di SIAKAD serta cepat dalam
mendownload data.
SIAKAD mudah diakses, tatacara registrasi akademik tidak rumit, proses login
tidak menyusahkan serta pengoperasian
sistem SIAKAD mudah dapat
dilakukan tanpa bimbingan.
Cara penggunaan SIAKAD mudah
dipelajari dan tampilan user fiendly
SIAKAD tidak membutuhkan software
khusus yang harus diinstall di komputer
pengguna bila hendak menggunakannya, hal ini dikarenakan SIAKAD
sudah berbasis Web
Kemudahan penggunaan SIAKAD ITS
menghemat waktu dan mempermudah
kegiatan seperti mempermudah pemantauan nilai-nilai dan kegiatan akademik
secara online
SIAKAD dapat diakses di semua
jurusan dan fakultas
SIAKAD dapat diakses di semua
fakultas
SIAKAD dapat diakses di daerah
sekitar/lingkungan kampus
SIAKAD dapat diakses di tempat
tinggal sementara pengguna
SIAKAD dapat diakses menggunakan
web peramban Mozilla Firefox
SIAKAD dapat diakses menggunakan
web peramban internet explorer
SIAKAD dapat diakses menggunakan
web peramban Google Chrome
Selain dengan komputer yang
terkoneksi dengan jaringan internet,
Keinformatifan
SIAKAD
Relevansi
SIAKAD
Ketepatwaktuan
informasi
Kehandalan
Layanan
SIAKAD
Jarak Akses
SIAKAD
Jaminan
Layanan
SIAKAD
Empati layanan
SIAKAD
Frekuensi
Penggunaan
SIAKAD
Durasi waktu
Penggunaan
SIAKAD
Penggunaan
Nyata SIAKAD
308
Utami, dkk., Analisa Kesuksesan Sistem Informasi Akademik di Perguruan Tinggi dengan
Keakuratan
SIAKAD
Kelengkapan
Isi/Modul
SIAKAD
Format
Penyajian
Informasi
SIAKAD
Format
Penyajian
Informasi
SIAKAD
Durasi waktu
Penggunaan
SIAKAD
Peningkatan
Produktivitas
Kinerja
Individu
Penggunaan
Nyata SIAKAD
Efektivitas
Organisasi
Keakuratan
SIAKAD
309