Airway

Breathing
Anatomi
Fisiologi

Klinis :
Airway

AGD

Anatomi
Larinks
Trakea

Nervi
Intercostales
N.phrenicus
Diafragma

AGD

Pernafasan

Reguler

* otot interkostal
* diafragma

Auksiler * otot tambahan

(tambahan)

AGD

Pernafasan reguler

AGD

Pernafasan
tambahan

AGD

Inspirasi

Dada mengembang Abd. keluar

Ekspirasi

Dada mengempis Abd. masuk

AGD

Mengapa kalau dada mengembang,

paru ikut mengembang ?

AGD

Perkembangan terjadinya pleura :

AGD

Pleura Parietalis
(melekat pada dd.dada)

Pleura viseralis
(melekat pada paru)

Kavum pleura
(tekanan negatif)

Sinus kostofrenikus
9

AGD

Kontrol Pernafasan :
jalur eferent (turun)
1. M.Interkostalis :
Th 1 - Th 12

10

AGD

Kontrol Pernafasan :
jalur eferent (turun)

2. Diafragma :
C 3-4-5

11

AGD

Kontrol Pernafasan :
jalur aferent (naik)

Chemo-receptor ;
aorta dan a.karotis

12

AGD

Chemoreceptor
Pusat Pernafasan
(MO)

Lengkung refleks
pernafasan

Otot Pernafasan

Ventilasi
13

AGD

Pernafasan Reguler
Inspirasi : kontraksi otot
1. Otot Diafragma C 3-4-5
2. Otot Interkostal Th 1-12
Ekspirasi : pasif (relaksasi otot)
I

14

Dewasa :
Abdomino-torakal

AGD

AIRWAY
Obstruksi :
- Total = Akut
= Perlahan
- Parsial
15

AGD

Setiap usaha memperbaiki Airway akan

menggerakkan kepala

Bila trauma : imobilisasi leher

multitrauma
trauma kapitis + penurunan

kesadaran
luka kranial dari klavikula
16

AGD

AIRWAY : Gejala Obstruksi

1. Sesak
! ! Dapat karena - Airway
- Breathing
2. Pernafasan yang berbunyi
pernafasan yang tersumbat
17

AGD

AIRWAY : Gejala obstruksi

1. Sesak
Mengeluh sesak (os sadar)
Takipnea
Retraksi
* suprasternal
* infrasternal
* antar-iga
18

AGD

AIRWAY : Gejala obstruksi

2. Pernafasan berbunyi :
Gurgling (bunyi kumur-kumur)
Cairan
Snoring (mengorok)
Lidah
Stridor
Sumbatan
anatomis
19

AGD

AIRWAY:
Penanganan obstruksi
Cairan (gurgling) :
Suction
Bila banyak -> miringkan kepala
(trauma : log roll)
Bila tidak teratasi :
Airway definitif
20

AGD

AIRWAY:
Penanganan obstruksi
Lidah (snoring) :
Manual : - Head tilt-chin lift
trauma : head tilt (-)
- Jaw thrust
Jalan nafas sementara :
- oro/nasofaringeal
21

AGD

AIRWAY: Penanganan obstruksi

Sumbatan anatomis (stridor) :
Trauma : - Edema laring pada
luka bakar
- fraktur laring
Non Trauma : - benda asing
- difteri
Biasanya perlu jalan nafas definitif
22

AGD

Airway definitif
Airway definitif : pipa (tube) dalam
trakea (dengan cuff)
Indikasi : 1. Proteksi Airway (A)
= Ancaman obstruksi
= Ancaman aspirasi

2. Perlu ventilasi
23

(B)
AGD

Airway definitif
Nasotrakeal

Orotrakeal

Kriko \
Trakeostomi
24

AGD

Airway definitif
Blind Naso-tracheal :
- Sambil mendengar pernafasan
- Dorong saat inspirasi
- Bila suara hilang : masuk
esofagus
- Hati-hati bila fraktur basis kranii
25

AGD

dengarkan
nafas

26

Blind
NasoTracheal

AGD

Airway definitif
Oro-tracheal :
- Dapat tanpa / dengan pelemas
otot
- Selalu persiapan yang baik
= lampu
= cuff
- Selalu bersiap untuk krikotirotomi
27

AGD

Intubasi
orotrakeal

28

AGD

Intubasi oro-trakeal

Hiper-ekstensi
Jangan pada trauma !
29

AGD

Intubasi oro-trakeal
Sellick

30

AGD

Airway definitif
Kriko-tirotomi :
1. Dengan jarum
2. Surgikal

31

oleh dokter

AGD

Krikotiroidotomi

Kartilago tiroid
Membrana
Kartilago krikoid
Trakea

32

AGD

Airway definitif
Krikotirotomi - jarum :
- Ditusukkan lewat membrana
kriko-tiroidea
- Sambung dengan oksigen,
1 detik tutup, 4 detik buka
- Waktu ekstra 30-45 menit
33

AGD

Krikotiroidotomi jarum
Paling
kecil 14 G

34

AGD

Krikotiroidotomi
surgikal

35

AGD

Airway sulit :
Penderita tidak sadar& gelisah atau
gigi terkatup : ALTERNATIP :
= Berikan sedativa lalu intubasi lagi
= Coba naso-trakeal (kontra indikasi ?)
= Oro-trakeal memakai pelemas otot
= Kriko-tirotomi dengan jarum
sambil menunggu dokter untuk
melakukan krikotirotomi surgikal
36

AGD

Airway sulit :
Darah banyak dalam mulut (sering
karena trauma maksilo-fasial) :
- Suction, bila tidak berhasil :
- Langsung krikotirotomi

37

AGD

Breathing
Dengan : Oksigenasi
dan
Ventilasi

38

AGD

Breathing
Gejala gangguan breathing :
1. Frekuensi pernafasan
2. Dispnea-sianosis
3. Pemeriksaan fisik :
Look - listen - feel
4. Saturasi O2 dan kapnograf
(bila ada)
39

AGD

Breathing : cari penyebab

Cedera toraks yang dengan cepat dapat
mengakibatkan kematian :

Open
Pneumotoraks

40

Tension
Pneumotoraks

Flail Chest
dengan
Kontusio Paru

Massive
Hematotoraks

AGD

Breathing
Oksigen :
Selalu berikan bila KU
kurang baik

41

AGD

Breathing
Ventilasi tambahan :
- (Mouth to Mouth)
- Mouth to mask
- Bagging
- Ventilator

42

AGD

Breathing
Bila Sat O2 < 95 % :
-- Airway baik ?
-- Ada sebab ?
atasi
-- (O2 face mask 11 LPM)
-- O2 non-rebreathing mask 11 LPM
-- assissted ventilation (sering
perlu airway definitif)
-- bila ada sebab gangguan breathing :
atasi (lihat Thorax.ppt)

43

AGD

Terim
a
Kasih
44

AGD