You are on page 1of 26

PENINGKATAN PRODUKSI,

PRODUKTIVITAS DAN MUTU


TANAMAN TAHUNAN

PEDOMAN TEKNIS
KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
TANAMAN TAHUNAN
TAHUN 2014

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN


KEMENTERIAN PERTANIAN
DESEMBER 2013

KATA PENGANTAR
Sejalan dengan program peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu produk perkebunan
dalam pembangunan perkebunan tahun 2014
dan mempertimbangkan berbagai potensi dan
keunggulan yang dimiliki, serta tantangan
pembangunan yang harus dihadapi, sudah
saatnya
Indonesia
memerlukan
suatu
transformasi pembangunan perkebunan sehingga
menghasilkan perkebunan yang efisien, bernilai
tambah, berdaya saing tinggi dan berkelanjutan
sekaligus mewujudkan kesejahteraan untuk
petani pekebun seluruh Indonesia.
Tahun 2014 dialokasikan dana yang bersumber
APBN dalam Koordinasi Kegiatan Pengembangan
Tanaman Tahunan untuk Fasilitasi Identifikasi
dan Pendayagunaan Sumber Daya pada DIPA
Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014.
Adanya kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan
Pendayagunaan
Sumber
Daya,
Direktorat
Tanaman Tahunan tahun 2014 diharapkan akan
diperoleh informasi dan data yang meliputi
luasan dan potensi lahan, komoditas tanaman
tahunan yang cocok untuk dikembangkan
disuatu wilayah serta kebutuhan pupuk dan alsin
untuk komoditis tanaman tahunan di 19
(Sembilan belas) Provinsi.
Berkenaan dengan keterbatasan informasi dan
data dimaksud, maka dipandang perlu adanya
Pedoman
Teknis
Koordinasi
Kegiatan
Pengembangan
Tanaman
Tahunan
untuk
Fasilitasi Identifikasi dan Pendayagunaan
Sumber Daya bagi semua pihak terkait disemua
i

tingkatan, agar penyelenggaraan kegiatan tetap


berjalan dalam kerangka tertib administrasi
yang ditentukan dan tertib teknis yang harus
dipedomani sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................


DAFTAR ISI .......................................
I.
PENDAHULUAN ..........................
A. Latar Belakang .......................
B. Sasaran Nasional .....................
C. Tujuan .................................
II.
PENDEKATAN PELAKSANAAN
KEGIATAN ................................
A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan
Kegiatan ..............................
B. Spesifikasi Teknis ....................
III. PELAKSANAAN KEGIATAN ..............
A. Ruang Lingkup .......................
B. Pelaksanaan Kegiatan ...............
C. Lokasi, Jenis dan Volume ..........
D. Simpul Kritis
IV. PROSES PENGADAAN DAN
PENYALURAN BANTUAN .................
IV. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,
PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN ...
V.
MONITORING, EVALUASI DAN
PELAPORAN .............................
VI. PEMBIAYAAN ............................
VII. PENUTUP .................................
LAMPIRAN ........................................

Halaman
i
iii
1
1
4
5
6
6
8
9
9
9
10
11
13
14
15
17
18
19

iii

KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN


TANAMAN TAHUNAN UNTUK FASILITASI
IDENTIFIKASI PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA
TAHUN ANGGARAN 2014
I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan arah kebijakan nasional dan
pembangunan pertanian periode 2010-2014,
dalam menjalankan tugas pelaksanaan
pembangunan perkebunan di Indonesia,
Direktorat
Jenderal
Perkebunan
merumuskan kebijakan yang akan menjadi
kerangka pembangunan perkebunan periode
20102014
yang
dibedakan
menjadi
kebijakan teknis, arah kebijakan teknis
pembangunan
perkebunan
yaitu
Meningkatkan produksi, produktivitas, dan
mutu
tanaman
perkebunan
yang
berkelanjutan
melalui
pengembangan
komoditas,
SDM,
kelembagaan
dan
kemitraan
usaha,
investasi
usaha
perkebunan sesuai kaidah pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup
dengan dukungan pengembangan sistem
informasi manajemen perkebunan.
Ketersediaan lahan menjadi salah satu
keunggulan komperatif dalam pengembang1

an komoditas tanaman perkebunan. Saat ini


masih tersedia lahan potensial untuk
pengembangan komoditas perkebunan yang
meliputi lahan berpotensi baik, sedang, dan
sisanya lahan berpotensi bersyarat, seperti
lahan rawa dan gambut, yang masih
memerlukan inovasi teknologi khusus untuk
pengembangannya. Potensi lainnya dalam
pembangunan perkebunan adalah kondisi
agroekosistem, komponen agroekosistem
yang meliputi kondisi geografis, penyinaran
matahari, intensitas curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun di beberapa
wilayah dan keaneka-ragaman jenis tanah
menjadi faktor yang sangat mendukung dan
potensial untuk pengembangan komoditas
perkebunan.
Dari aspek pemanfaatan lahan, peningkatan
jumlah
penduduk
yang
pesat
dan
distribusinya
yang
tidak
merata
mengakibatkan
daya
dukung
lahan
terlampaui. Kondisi demikian menimbulkan
terjadinya kompetisi pemanfaatan lahan
yang kurang sehat bagi kepentingan multi
sektor yang sering kali menjadi pemicu
terjadinya gangguan usaha perkebunan. Sisi
lain, sebagian lahan yang digunakan untuk
budidaya
tanaman
tahunan
belum
diusahakan dalam usaha dan hamparan yang
ekonomis sehingga dapat mengurangi
2

efisiensi dan efektivitas usaha, yang pada


gilirannya mengurangi nilai tambah bagi
petani.
Selanjutnya dengan mempertimbangkan
berbagai potensi dan keunggulan yang
dimiliki, serta tantangan pembangunan yang
harus dihadapi, sudah saatnya Indonesia
memerlukan
suatu
transformasi
pembangunan
perkebunan
sehingga
menghasilkan perkebunan yang efisien,
bernilai tambah, berdaya saing tinggi dan
berkelanjutan, dan sekaligus mewujudkan
kesejahteraan untuk seluruh petani dan
pekebun Indonesia.
Perencanaan pembangunan perkebunan ke
depan harus dilandasi optimasi sumber daya
yang
dicirikan
dengan
keterpaduan
kegiatan, lokasi, pembiayaan maupun fokus
komoditas.
Pendekatan
pengembangan
kawasan dirancang untuk meningkatkan
efektivitas kegiatan, efisiensi anggaran dan
mendorong keberhasilan kawasan komoditas
unggulan.
Upaya untuk mewujudkan pengembangan
komoditas strategis secara berkelanjutan
membutuhkan perencanaan pengembangan
komoditas yang dapat mengakselerasikan
potensi daya saing komoditas dan wilayah
melalui
optimalisasi
sinergitas
pengembangan komoditas, keterpaduan
3

lokasi kegiatan dan keterpaduan sumber


pembiayaan.
Kawasan
perkebunan
atau
kawasan
pengembangan perkebunan adalah wilayah
pembangunan perkebunan sebagai pusat
pertumbuhan dan pengembangan dan usaha
agribisnis perkebunan yang berkelanjutan.
Kawasan tersebut disatukan oleh faktor
alamiah, kegiatan ekonomi, sosial budaya
dan berbagai infrastruktur pertanian, serta
dibatasi oleh agroekosistem yang sama
sehingga mencapai skala ekonomi dan
efektivitas manajemen usaha perkebunan.
Kawasan perkebunan dapat berupa kawasan
yang telah ada maupun lokasi baru yang
sesuai dengan persyaratan bagi masingmasing jenis budidaya tanaman perkebunan,
dan lokasinya disatukan oleh agroekosistem
yang sama.
B. Sasaran Nasional
a. Sasaran pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi
Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber
Daya tahun 2014, secara umum adalah :
1. Tersedia lahan yang layak dan sesuai
untuk komoditas tanaman tahunan;
2. Tersedia informasi dan data tentang
komoditas
yang
cocok
untuk
dikembangkan di suatu wilayah;
4

3. Tersedia informasi dan data kebutuhan


sarana produksi (pupuk & alsin) di
suatu wilayah.
C. Tujuan
a. Tujuan Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan
Pendayagunaan Sumberdaya Tahun 2014,
adalah :
1. Untuk mengetahui calon lahan dan
calon petani yang layak dan sesuai
mendukung
kegiatan
komoditas
tanaman tahunan;
2. Untuk membantu dalam menentukan
jenis komoditas tanaman tahunan
yang akan dikembangkan di suatu
wilayah;
3. Untuk mengetahui dan menghimpun
rencana kebutuhan sarana produksi
(pupuk dan alsin) komoditas tanaman
tahunan.

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan
I.

Kegiatan
Fasilitasi
Identifikasi
dan
Pendayagunaan Sumberdaya Tahun 2014
1. Metode Pelaksanaan
a. Koordinasi dengan instansi terkait;
b. Pengumpulan bahan dan informasi
existing dan potensi lahan baik melalui
pertemuan, wawancara (data primer
dan data sekunder);
c. Pengumpulan dan pencatatan data
RDKK dan sarana produksi (pupuk &
alsin) di tingkat kelompok tani;
d. Kunjungan lapangan;
e. Pembuatan peta komoditi unggulan
tanaman tahunan (1 Kabupaten)
2. Tahapan
a. Dinas Perkebunan Provinsi menyusun
petunjuk pelaksanaan kegiatan sebagai
jabaran dari pedoman teknis;
b. Dinas Perkebunan Provinsi menyusun
kuesioner yang diperuntukkan bagi
petani
pekebun,
berisikan
latar
belakang pengusahaan lahan (jenis
tanaman yang diusahakan, umur
tanaman, luas areal, ketersediaan
6

lahan dan penggunaan sarana produksi


(pupuk
dan
alsin)
serta
permasalahannya;
c. Dinas
Perkebunan
Provinsi
berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota
melalui petugas di lapangan mengenai
pengumpulan bahan dan informasi
existing dan potensi lahan baik melalui
pertemuan, wawancara (data primer
dan data sekunder);
d. Menghimpun permasalahan dan saran
pemecahan masalah;
e. Peta untuk komoditi unggulan tanaman
tahunan (1 Kabupaten)
f. Pelaporan.
3. Pelaksanaan
a. Pertemuan penyusunan data sekunder
sumberdaya
tingkat
provinsi
dilaksanakan
oleh
Dinas
yang
membidangi perkebunan di tingkat
provinsi.
Pengumpulan data primer di lakukan
melalui wawancara ke petani dengan
mengisi kuesioner dan pertemuan
koordinasi/sosialisasi.
Pengumpulan data sekunder diperoleh
dari instansi terkait (Dinas Kehutanan,
Kanwil BPN dan Instansi/Lembaga
terkait lainnya).
7

b. Penyusunan RDKK dan kebutuhan alsin.


Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok
/RDKK
merupakan
alat
dalam
perencanaan alokasi kebutuhan dan
penyaluran pupuk bersubsidi adalah
dari, oleh dan untuk petani atau
kelompok tani. Kelompok pekebun
tidak akan dilayani menebus pupuk
bersubsidi tanpa RDKK.
Petugas yang akan mendampingi petani
dalam menyusun RDKK adalah petugas
penyuluh pertanian.
c. Pembuatan peta untuk komoditi
unggulan
tanaman
tahunan
(1
Kabupaten).
B. Spesifikasi Teknis
I.

Kegiatan
Fasilitasi
Identifikasi
dan
Pendayagunaan Sumberdaya Tahun 2014
Kegiatan
Fasilitasi
Identifikasi
dan
Pendayagunaan Sumber Daya Tahun 2014
terdiri dari kegiatan Pertemuan di Pusat,
Pengawalan kegiatan ke Provinsi, Kabupaten
dan Lokasi serta pembuatan peta untuk
komoditi unggulan tanaman tahunan (1
Kabupaten).
8

III. PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Ruang Lingkup
Kegiatan
Fasilitasi
Identifikasi
dan
Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2014
bertujuan meningkatkan fungsi pengawasan
dalam aspek ketersediaan dan kesesuaian
lahan, kebutuhan sarana produksi (pupuk
dan alsin) di 19 (sembilan belas) provinsi.
Ruang lingkup kegiatan Fasilitasi Identifikasi
dan Pendayagunaan Sumber Daya tahun
2014 mencakup:
a. Pertemuan Koordinasi dan Pendayagunaan
Sumberdaya di Pusat;
b. Pertemuan penyusunan RDKK (Pupuk
Bersubsidi dan Alsin) di Provinsi;
c. Penyusunan data sekunder sumberdaya di
Provinsi;
d. Pembuatan peta komoditi unggulan
tanaman tahunan (1 Kabupaten).
B. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
Fasilitasi
Identifikasi
dan
Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2014
1.1. Pusat
a. Menyusun Pedoman Teknis;
9

b. Melakukan
persiapan,
sosialisasi,
pelaksanaan kegiatan;
c. Melakukan koordinasi dan konsultasi;
d. Melakukan pengawalan, pendampingan
dan monev;
e. Menyusun Laporan Akhir Kegiatan.
1.2. Provinsi
a. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan;
b. Melakukan
konsultasi,
koordinasi,
bimbingan, pembinaan dan pengawalan
kegiatan;
c. Melakukan sosialisasi ke kabupaten dalam
rangka menyamakan persepsi tentang
pelaksanaan kegiatan;
d. Melakukan monitoring dan evaluasi;
e. Menyusun Laporan Akhir Pelaksanaan
Kegiatan.
C. Lokasi, Jenis dan Volume
Lokasi kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan
Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2014
dilaksanakan di 19 (Sembilan belas) Provinsi
sebagai berikut:
1. Provinsi Aceh;
2. Provinsi Sumatera Utara;
3. Provinsi Sumatera Barat;
4. Provinsi Riau;
5. Provinsi Kepulauan Riau;
10

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

Provinsi
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Provinsi

Jambi;
Sumatera Selatan;
Bengkulu;
Kepulauan Bangka Belitung;
Lampung;
Kalimantan Barat;
Kalimantan Tengah;
Kalimantan Selatan;
Kalimantan Timur;
Sulawesi Tengah;
Sulawesi Barat;
Sulawesi Tenggara;
Papua;
Papua Barat.

Jenis kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan


Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2014
terdiri dari Pertemuan, Pengawalan dan
Pembinaan, dan Pembuatan Peta Komoditi
Unggulan Tanaman Tahunan (1 Kabupaten).
Volume kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan
Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2014
sebanyak 19 (sembilan belas) Kegiatan di 19
(sembilan belas) Provinsi.

11

D. Simpul Kritis
Kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan
Pendayagunaan Sumber Daya tahun 2014
1. Koordinasi antara Direktorat Tanaman
Tahunan, Ditjen Perkebunan, dan instansi
terkait
(Kementerian
Pertanian,
Kementerian
Kehutanan,
Badan
Pertanahan Nasional/BPN, Puslit/Balit/
Instansi terkait dan Pelaku Usaha, dll)
terkait
perkembangan
terkini
ketersediaan lahan komoditas tanaman
tahunan;
2. Identifikasi ketersediaan lahan dan
kesesuaian
lahan
untuk
komoditas
tanaman tahunan;
3. Sumber informasi kebutuhan sarana dan
produksi (pupuk dan alsin) untuk
komoditas tanaman tahunan;
4. Koordinasi bersama instansi setempat
(Pemda, Pelaku Usaha, BPN, Disbun,
Dishut, dll) terkait penyusunan terhadap
ketersediaan lahan komoditas tanaman
tahunan;
5. Terbatasnya anggaran dalam mendukung
pelaksanaan identifikasi pendayagunaan
sumberdaya komoditas tanaman tahunan.

12

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN


BANTUAN
Kegiatan
Fasilitasi
Identifikasi
Pendayagunaan Sumber Daya Tahun 2014

dan

Proses pengadaan dan penyaluran bantuan


berupa satu set ploter dilaksanakan oleh Dinas
Provinsi yang membidangi Perkebunan di 19
(sembilan belas) provinsi, dengan spesifikasi
terlampir.
Penyaluran bantuan ini dipergunakan sebagai
kelanjutan dari kegiatan Pembuatan Peta
Komoditi Unggulan Tanaman Tahunan (1
Kabupaten) di tingkat provinsi.

13

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,
PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN
Pembinaan, Pengawalan dan Pendampingan
dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan
dan Dinas Perkebunan atau yang membidangi
Perkebunan di tingkat Provinsi dan Kabupaten.
Sedangkan Pengendalian dilakukan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dan Kuasa Pengguna
Anggaran Kegiatan di tingkat Pusat dan Daerah.
Pembinaan, Pengendalian, Pengawalan dan
Pendampingan dilaksanakan sesuai ketentuan
yang berlaku, agar penyelenggaraan kegiatan
dapat menerapkan prinsip-prinsip partisipatif,
transparansi dan akuntabel.

14

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN


Monitoring, evaluasi dan pelaporan mengacu
kepada
Keputusan
Menteri
Pertanian
Nomor: 31/Permentan/OT.140/3/2010, tanggal
19 Maret 2010 tentang Pedoman sistem
pemantauan,
evaluasi
dan
pelaporan
pembangunan
pertanian.
Dinas
yang
membidangi perkebunan provinsi dan kabupaten
wajib melakukan monitoring, evaluasi dan
pelaporan secara berjenjang dilaporkan kepada
Direktorat
Jenderal
Perkebunan,
dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Jenis pelaporan
SIMONEV yang meliputi:
Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai
indikator kinerja;
Perkembangan calon petani/calon lahan
dalam pengelolaan kegiatan lapangan;
Perkembangan
ketersediaan
potensi
lahan;
Perkembangan kebutuhan sarana dan
prasarana (pupuk dan alsin) komoditas
tanaman tahunan;
Permasalahan yang dihadapi dan upaya
penyelesaian di tingkat Provinsi dan
Kabupaten.

15

2. Waktu penyampaian laporan:


SIMONEV yang meliputi:
Pelaporan
dinas
yang
membidangi
perkebunan kabupaten kepada provinsi
disampaikan paling lambat setiap tanggal
5 bulan laporan.
Pelaporan
dinas
yang
membidangi
perkebunan provinsi kepada Direktorat
Tanaman Tahunan disampaikan paling
lambat setiap tanggal 7 bulan laporan.

16

VII. PEMBIAYAAN
Kegiatan Koordinasi Kegiatan Pengembangan
Tanaman Tahunan Untuk Fasilitasi Identifikasi
Pendayagunaan Sumber Daya Tahun 2014 di
Pusat dibiayai melalui DIPA Direktorat Jenderal
Perkebunan. Sedangkan kegiatan di Provinsi
dibiayai melalui dana APBN Dekonsentrasi.
Alokasi anggaran di tingkat Pusat terdiri dari
kegiatan pertemuan, sosialisasi, koordinasi dan
konsultasi, pengawalan, pendampingan dan
monev, pada kegiatan Fasilitasi Identifikasi dan
Pendayagunaan Sumber Daya. Sedangkan alokasi
anggaran di tingkat Provinsi terdiri dari
pertemuan, menghadiri pertemuan di tingkat
pusat, pengawalan, dan pengadaan satu set
plotter pemetaan.
Tata cara pengelolaan anggaran kegiatan di
masing-masing tingkatan unit fungsional dan
biaya kegiatan lapangan, tertib administrasi dan
tertib
pelaksanaannya
berpedoman
pada
ketentuan yang berlaku.

17

VIII.

PENUTUP

Pedoman teknis ini disusun sebagai salah satu


acuan pelaksanaan Kegiatan Koordinasi Kegiatan
Pengembangan
Tanaman
Tahunan
Untuk
Fasilitasi Identifikasi Pendayagunaan Sumber
Daya Tahun 2014, baik Tingkat Pusat dan
Provinsi serta pihak-pihak terkait lainnya dari
perencanaan,
pelaksanaan,
pengendalian,
monitoring dan pelaporan.
Dalam rangka lebih memberikan kejelasan
penyelenggaraan pelaksanaannya agar tertib
teknis dan administrasi sesuai ketentuan yang
berlaku dan mampu mencapai hasil sesuai yang
diharapkan,
maka
Provinsi
menerbitkan
Petunjuk Pelaksanaan. Keberhasilan kegiatan ini
diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan
produksi, produktivitas tanaman tahunan
melalui Koordinasi Kegiatan Pengembangan
Tanaman Tahunan Tahun 2014. Capaian
keberhasilan yang dimaksud akan dapat
terwujud
melalui
integrasi
perencanaan,
kesamaan tekad dan kerjasama semua pihak
terkait.

Jakarta, November 2013


18

Lampiran 1.
Lokasi Koordinasi Kegiatan Pengembangan
Tanaman Tahunan Tahun 2013
No.
1.
2
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

Propinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Kepulauan Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Kep.
Bangka
Belitung
Lampung
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Papua
Papua Barat
Jumlah

Volume
1 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan

Keterangan

1 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan
19 Kegiatan

Lampiran 2.
Spesifikasi Ploter Tahun 2013
Model Size
Print :
Line drawinga
Print resolution

Technology
Ink types
Ink drop
Printheads
Line accuracy

: 520 24-in

: 35 sec/page-on A1/D, 70 A1/D prints


per hour
: Up to 2400 x 1200 optimized dpi from
1200 x 1200 input dpi and
Optimization For Photo Paper
selected
: HP Thermal Inkjet
: Dye-based (C, M, Y); pigment-based
(K)
: 5.5 pl (C, M, Y); 12 pl (K).
: 1 (C, M, Y, K)
: +/- 0.1%

Memori :
Memory, standard : 1 GB.
Connectivity :
Intefacs (standart) : Fast Ethernet (100Base-T), Hi-Speed
USB 2.0 certivied, Wi-Fi.
Print Language
: HO-GL/2, HP-RTL, HP PCL, 3 GUI,
(Standard)
: JPEG, CAL G 04
Drivers (included) : HO-GL/2, HP-RTL drivers for
Windows(optimized for Auto Cat
2000 and higher); HP PCL 3 GUI
Driver for Mac OS X.
Paper Haidling
:
Documen Finishing : Single sheet, roll sheet,automatic
catter

Media Types

Media Sizes
(standard)

: Bond and coated, heavy weigh


coated,
inkjet,
colored)
technical(natural tracing, Translucent
bond, vellum), film (clear, matte,
polyester), photographic (high-gloss,
semi-gloss, instant dry gloss, instantdry
semi-gloss),
proofing
(professional semi gloss contract,
matte, premium semi-gloss), selfadhesive (two view cling film, indoor
paper,
matte
polypropylene,
colorfast vinyl), banner and sign
(display film, gloss indoor banner,
opaque scrim, matte polypropylene,
Tyvek, outdoor, blue back outdoor),
canvas.
: 24-in printer : 1123 x 577 x 626 mm
(44.2 x 22.7 x 24.6 in)

Compatible operating system :


Microsoft Windows Vista; Windows
XP Home; Windows XP
Professional; Windows server 2003)
Windows 2000; Mac OS X v 10.3;
10.4; 10.5; 10.6.
Dimensions and weight :
Product
: 24-in printer : 34 kg (75 lb)
Whats included :
Whats in the box

Warranty

: HP Designjet T520 ePrinter,


printhead, ink cartridges (8, printer
stand, quick, reference guide, setup
poster, startup software, power cord.
: One-year limited hardware warranty.

You might also like