Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pankreatitis merupakan penyakit yang masih belum diketahui masyarakat luas
baik itu dari segi penyebabnya tanda dan gejala dan faktor resiko yang
memperngaruhi penyakit ini. Pankreatitis akut dan kronis maupun kanker pankreas
merupakan gangguan pada pankreas yang dapat menyebabkan penurunan kualitas
hidup seseorang.
Di negara barat penyakit ini sering kali ditemukan dan berhubungan
erat dengan penyalahgunaan pemakaian alkohol, dan penyakit hepetobilier.
Frekuensi berkisar antara 0,14% atau 10-15 pasien pada 100.000 penduduk . Dinegara
barat bilamana dihubungkan dengan batu empedu merupakan penyebab utama
pankreatitis akut maka usia terbanyak terdapat sekita 60 tahun dan lebih banyak pada
wanita dibandingkan pria. Sedangkan jika dihubungkan dengan penggunaan alkohol
maka pria lebih banyak, sekita 80-90 persen. Tingkat kematian pada kanker pankreas
sangat tinggi yaitu mendekati 100% dalam waktu kurang dari 5 tahun. (Bilotta,
Kimberly A .2011). Beberapa faktor resiko pada gangguan pankreas adalah penyakit
saluran empedu dan konsumsi alkohol.
Mempelajari gangguan pada pankreas membantu perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pankreas. Peran tenaga medis dan
layanan kesehatan sangat penting dalam membantu pasien dengan gangguan
pankreas, salah satunya adalah memberikan edukasi atau pendidikan kesehatan.
Pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarganya akan sangat berarti bagi pasien,
terutama bagaimana sikap dan tindakan yang bisa dikerjakan pada waktu menghadapi
serangan akut maupun kronis.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian untuk
meningkatkan pengetahuan tentang gangguan pankreas khususnya pankreatitis akut
maupun kronis dan kanker pankreas.
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Setelah mata ajar Endokrin mahasiswa mampu memberi asuhan keperawatan
pada pasien dengan penyakit gangguan pankreas yaitu pankreatitis akut, kronis
dan kanker pankreas secara konfrehensif.
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan tentang definisi pankreatitis akut, pankreatitis kronis dan kanker
pankreas.
b. Menjelaskan tentang etiologi pankreatitis akut, pankreatitis kronis dan kanker
pankreas.
c. Menjelaskan tentang gejala dan manifestasi klinis pankreatitis akut,
pankreatitis kronis dan kanker pankreas.
d. Menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien dengan pankreatitis akut,
pankreatitis kronis dan kanker pankreas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
1. Anatomi Pankreas
Pakreas merupakan organ yang memanjang terletak retroperitoneal dan dibagi
dalam kaput, kolum, korpus dan kauda. Strukturnya lunak berlobulus dan terletak
pada dinding posterior abdomen dibelakang peritoneum (Snell, Richard. S, 2011)
Pankreas merupakan organ yang panjang dan ramping, panjangnya sekitar 15-20
cm dengan lebar 3,8 cm.
Pankreas dibentuk dari dua sel dasar yang mempunyai fungsi yang sangat
berbeda. Sel-sel eksokrin yang berkelompok kelompok yang disebut asini yang
menghasilkan unsur getah pankreas, dan sel sel endokrin (pulau Langerhans)
menghasilkan sekret endokrin, yaitu insulin dan glukagon yang penting untuk
metabolisme karbohidrat.
kauda
korpus
kolum
cap
ut
2. Fisiologi Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin bagian eksokrin kelenjar
menghasilkan sekret yang mengandung enzim-enzim yang dapat menghidrolasi
protein, lemak dan karbohidrat. Bagian endokrin kelenjar yaitu pulau-pulau
pankreas (pulau-pulau langerhans) menghasilkan hormon insulin dan glukagon
yang berperan penting dalam metebolisme karbohidrat.
a. Fungsi endokrin
Sel pankreas yang memproduksi hormon disebut sel pulau Langerhans,
terdiri dari sel alfa yang memproduksi glukagon dan sel beta yang
memproduksi insulin.
1. Glukagon
efek glukagon adalah meningkatkan kadar glukosa darah dan membuat
semua jenis makanan dapat digunakan untuk proses energi. Glukagon
merangsang hati untuk mengubah glikogen untuk menurunkan glukosa
(glikogenolisis) dan meningkatkan penggunaan lemak dan asam amino
untuk produksi energi. Proses glukoneogenesis mengubah kelebihan asam
amino menjadi karbohidrat sederhana yang dapat memasuki reaksi pada
respirasi sel. Sekresi glukagon dirangsang oleh hipoglikemia. Hal ini dapat
terjadi pada saat keadaaan lapar atau selama stres fisiologis, misalnya
olahraga atau latihan fisik. (Isselbacher, Kurt J.2002)
2. Insulin
bermanfaat untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah dengan
meningkatkan penggunaan glukosa untuk produksi energi. Insulin
meningkatkan transport glukosa dari darah ke sel dengan cara
meningkatkan permeabilitas membran sel terhadap glukosa (namun otak,
hati, dan sel-sel ginjal tidak bergantung pada insulin untuk asupan glukosa).
Di dalam sel, glukosa diperlukan pada respirasi sel untuk menghasilkan
energi. Hati dan otot rangka mengubah glukosa menjadi glikogen
(glikogenesis) yang disimpan untuk digunakan di diwaktu lain ketika tubuh
memerlukan. Insulin memungkinkan sel-sel untuk mengambil asam lemak
dan asam amino untuk digunakan dalam sintesis lemak dan protein (bukan
untuk produksi energi). Insulin merupakan hormon sangat vital; kita tidak
dapat bertahan hidup untuk waktu yang lama tanpa hormon tersebut.
Sekresi insulin dirangsang oleh hiperglikemia. Keadaan ini terjadi
setelah makan, khususnya pada saat makanan tinggi karbohidrat. Ketika
glukosa diabsorbsi dari usus halus ke dalam darah, insulin disekresikan
untuk memungkinkan sel menggunakan glukosa untuk energi yang
dibutuhkan tubuh segera. Pada saat bersamaan, semua kelebihan glukosa
akan disimpan di hati dan otot sebagai glikogen. (Isselbacher, Kurt J.2002)
b. Fungsi eksokrin
Kelenjar eksokrin pada pankreas disebut acini,
kelenjar ini
menghasilkan enzim yang terlibat pada proses pencernaan ketiga jenis
molekul kompleks makanan. Enzim pankreatik amilase mencerna zat pati
menjadi maltosa. Yang disebut enzim cadangan untuk amilase saliva.
Lipase akan mengubah lemak yang teremulsi menjadi asam lemak dan
gliserol. Pengemulsifan lemak pada garam empedu akan meningkatkan
luas permukaan sehingga enzim lipase agar dapat bekerja secara efektif.
Tripsinogen adalah enzim yang tidak aktif, yang akan menjadi tripsin
aktif di dalam duodenum. Tripsin akan mencerna polipeptida menjadi
asam-asam amino rantai pendek.
Cairan enzim pankreatik dibawa oleh saluran-saluran kecil yang
kemudian bersatu membentuk saluran yang lebih besar, dan akhirnya
masuk ke dalam duktus pankreatikus mayor. Duktus pankreatikus mayor
muncul dari sisi medial pankreas dan bergabung dengan duktus koledokus
komunis untuk kemudian menuju ke duodenum.
Pankreas juga memproduksi cairan bikarbonat yang bersifat basa.
Karena cairan lambung yang memasuki duodenum bersifat asam, maka
harus dinetralkan untuk mencegah kerusakan mukosa duodenum. Prose
penetralan ini dilaksanakan oleh natrium bikarbonat didalam getah
pankreas, dan pH kimus yang berada di duodenum akan naik menjadi
sekitar 7,5.
Sekresi cairan pankreas dirangsang oleh hormon sekretin dan
kolesistokinin, yang diproduksi oleh mukosa duodenum ketika kismus
memasuki intestinum tenue.
Sekretin meningkatkan produksi cairan bikarbonat oleh pankreas dan
kolesistokinin akan dapat merangsang sekresi enzim pankreas.
(Isselbacher, Kurt J.2002)
3. Etiologi Pankreatitis dan Kanker Pankreas
Penyakit peradangan pankreas dapat diklasifikasikan sebagai pankreas akut
dan pankreas kronis perbedaannya bahwa pakreatitis akut terjadi pemulihan
fungsi normal sedangkan pankreatitis kronis terjadi kerusakan permanen
residudal. (Isselbacher, Kurt J, 2000)
Pankreatitis akut adalah suatu proses peradangan akut pada pankreas yang
ditandai oleh berbagai derajat edema, perdarahan, dan nekrosis pada sel-sel asinus
dan pembuluh darah (Price & Wilson, 2005)
Pankreatitis kronis ditandai oleh destruksi progresif kelenjar disertai dengan
penggantian jaringan fibrosis yang menyebabkan terbentuknya striktur dan
lasifikasi. Pankreatitis kronis dapat terjadi setelah pankreatitis akut, pada
beberapa pasien dapat timbul secara perlahan (Price & Wilson, 2005)
Menurut Bilotta, Kimberly A (2011) kanker pankreas adalah proliferasi sel
dipankreas merupakan jenis karsinoma yang paling mematikan dengan urutan
kelima, prognosis buruk (kebanyakan pasien meninggal satu tahun setelah
diagnosis.)
a. Pankreatitis
Faktor etiologi utama pankreatitis akut adalah penyakit saluran empedu
dan alkoholisme. Penyebab lain yang jarang terjadi yaitu trauma (terutama
luka peluru dan pisau) tukak deudenum yang mengadakan penitrasi,
hiperparatiroidisme, hiperlipidemia, infeksi virus dan obat-obat tertentu
seperti kortikosteroid dan diuretik tiazid.
Autodigesti merupakan teori patogenik yang beranggapan bahwa
enzim proteolitik (contoh : tripsinogen, kimotripsinogen, proelastase, dan
4
f. Pada 10-20% pasien terdapat tanda paru berupa ronkibasal, atelektasis, dan
efusi pleura terutama mengenai paru kiri.
g. Nyeri abdomen dan kekakuan otot ditemui dalam derajat yang bervariasi.
h. Bising usus biasanya menurun atau hilang.
i. Dapat teraba pseudokista pankreas diabdomen bagian atas.dapat timbul
dikolorasi kebiruan samar disekitar umbilikus (tanda Cullen) akibat
hemoperitoneum dan diskolorasi biru-merah-ungu atau hijau-coklat dipinggang
(tanda Turner) mencerminkan metabolisme dijaringan. Kedua temuan ini
mengiddentifikasi adanya pankreatitis nekrotik yang telah parah.
j. Pasien pankreatitis kronis datang dengan gejala yang identik dengan
pankreatitis akut, perbedaannya terdapat pada nyeri yang kontinu atau
entermiten atau tidak terdapat nyeri.
k. Sering ditemukan penurunan berat badan, tinja abnormal dan tanda gejala lain
yang mengisyaratkan malabsorpsi.
(Isselbacher, Kurt J.2002)
Endotoksin, eksotoksin,
infeksi virus, iskemia,
anoksia & trauma langsung
Inflamatory
Tripsin
Edema,
necrosis,
Intoleransi
MK:
NYERI
MK:
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
Aktivasi enzim
lain
Elastela
se
Necrosis of blood
vessel and ductal
fibers
MK:
PK:Hemorrhage
WOC Kanker Pankreas
Fosfolipase
Fat nekrosis
Cell membrane
Lipase
Kallikrei
Fat necrosis
Edema
Vascular permeability
Smooth muscle
contraction
MK:
Ketidakseimbangan
volume cairan
Resiko cedera
Kelebihan
Faktor
Risiko volume
Endogen:cairan
usia,
dalam
jaringan
penyakit pankreas (pankreatitis dan
DM), dan mutasi genetik.
MK:
PK:Shock
Gaktor Genetik: risiko
kanker
Gastrinoma
glukagonoma
insulinoma
hiperglukagonemia
Hipersekresi asam
lambung, ulkus jejunum,
ulkus duodenum
Hipoglikemia
simtomatik
Ruam kulit :
Eritematosa
Menonjol
Bersisik
Kadang bulosa
Kadang psoriatik
krusta
MK:
Nyeri akut
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Intoleransi aktivitas
Ketidakseimbangan
volume cairan
-Nyeri kepala
-bicara tidak jelas
-perubahan psikologik
-Gg. Penglihatan
-Delirium
-Koma
-kematian
somatostaninoma
Inhibisi
somatostatin
DM
Peny kandung
empedu
Diare
Steatore
MK: Gangguan
harga diri
MK: kerusakan
integritas kulit
MK:
Nutrisi kurang
Diare
Defisit cairan
MK:
ketakutan
Putus asa (hopeless)
5. ASUHAN KEPERAWATAN
Menurut Doenges, Marylinn E., Moorhouse, Mary Frances., Geissler, Alice C. 1999.
Pengkajian pada pasien pankreatitis adalah
a. Data Dasar Pengkajian Pasien
1.) Sirkulasi
Tanda :
Hippertensi (nyeri akut)
Hipotensi (syok hipovolemia dan toksemia)
Edema, asites
Kulit pucat, dingin, berkeringat (vasokontriksi/perpindahan cairan), ikterik
(obstruksi duktus koledukus), warna biru-hijau-kecoklatan disekitar
umbilikus (tanda Cullen) dari akumulasi (pankreatitis hemoragi).
2.) Integritas Ego
Tanda :
Agitasi
Gelisah
Distres
ketakutan
3.) Eliminasi
Gejala :
Diare
Muntah
Tanda :
Sakit abdomen, distensii dan nyeri lepas, kekakuan
Bunyi usus menurun/tidak ada (penurunan pperistaltik/ileus)
Warna urine gelap atau coklat, berbusa (empedu)
Feses busuk, keabu-abuan dan tak berbentuk (steatore)
4.) Makanan/cairan
Gejala :
Tidak toleran terhadap makanan
Anoreksia
Muntah menetap
Penurunan berat badan
5.) Neurosensori
Tanda :
Bingung, agitasi
Tremor kasar pada ektremitas (hipokalemia)
6.) Nyeri/Keamaan
Gejala :
Nyeri abdominal dalam berat yang tak berhubungan, biasanya terlokasi
pada epigastrium dan periumbilikus tetapi dapat menyebar ke punggung.
Timbul dapat tiba-tiba dan sering berhubungan dengan minuman keras
dan makan terlalu banyak
Tanda :
9
b. Prioritas Keperawatan
1. Mengontrol nyeri dan meningkatkan kenyamanan
2. Mencegah/mengatasi keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Menurunkan rangsangan pankreas sambil mempertahankan nutrisi adekuat
4. Mencegah komplikasi
5. Memberikan informasi tentang proses penyakit/prognosis dan kebutuhan
pengobatan
c. Tujuan Pemulangan
1. Nyeri hilang/ terkontrol
2. Hemodinamik stabil
3. Komplikasi tercegah atau dapat diminimalkan
4. Memahami proses penyakit/prognosis, potensial komplikasi, dan program
terapeutik.
Menurut Tucker, Susan Martin et al .2007. Pengkajian pada pasien dengan kanker
pankreas adalah
a. Data Subjektif
Myeri midepigastrium, bervariasi keparahannya ; dapat menyebar kepunggung
bagian bawah dan berkurang dengan duduk condong kedepan.
Kehilangan selera makan.
Mual.
Keletihan.
Kulit gatal.
b. Data objektif
Tanda obstruksi biliaris : ikterus, feses dempul, diare, urine gelap dan pekat,
penurunan berat badan dengan cepat.
c. Faktor resiko
Merokok.
Diet tinggi protein dan lemak.
Zat pengawet makanan dan, nitrat.
Riwwayat keluarga dengan kanker pankreas.
Penyalahgunaan alkohol.
d. Pemeriksaaan diagnostik
Penanda tumor
Bilirubin serum, fosfatase basa, amilase, lipase : meningkat
Panel kimia darah lengkap, gula darah puasa,
Uji fungsi hati.
Pemeriksaan koagulasi.
11
Distensi abdomen
Diare
Muntah
Kulit pucat
Dingin, berkeringat
Hipotensi
Takikardia
Keluhan nyeri pada abdomen
Mengungkapkan
ketidaknyamanan
Merintih, mengerutkan dahi
Melindungi sisi yang sakit
Distensi abdomen
Diare
Muntah
Kulit pucat
Dingin, berkeringat
Hipotensi
Takikardia
Diare
Tidak toleran terhadap
makanan
Anoreksia
Muntah menetap, muntahmuntah
Etiologi
Masalah keperawatan
Nyeri
autodigesti
inflamasi pada pankreas
nyeri
inflamasi pankreas
sekuestrasi cairan karena
aktivasi enzim
Resiko
ketidakseimbangan
volume cairan
muntah, diare
ketidakseimbanggan
volume cairan
cedera pankreatik
kerusakan metabolisme
nutrisi
Perubahan nutrisi:
kurang dari kebutuhan
tubuh
12
13
Diagnosa
Keperawatan
Nyeri
berhubungan
dengan obstruksi
saluran
pankreasdan/atau
saluran empedu
Tujuan
Pasien melaporkan bahwa nyeri
yang dirasakan dalam batas yang
dapat ditoleransi dengan kriteria
hasil:
Nyeri terkontrol
Vital sign dalam batas normal
Nadi: 60-80 x/mnt
Irama nadi teratur
Napas: 16-20 x/mnt, irama
teratur.
TD: sistole 100-120 mmHg dan
diastole 70-80 mmHg
Ekspresi wajah rileks
Klien dapat beristrirahat
Intervensi Keperawatan
1.
2.
3.
4.
Mandiri
selidiki keluhan verbal nyeri, lihat
lokasi dan intensitas. Cari faktor
yang meringankan dam
memperberat nyeri.
Pertahankan tirah baring selama
serangan akut, berikan
lingkungan yang tenang
Berikan pilihan nyaman contoh
pijatan punggung. Dorong teknik
relaksasi
Pertahankan lingkungan bebas
makanan berbau
Kolaborasi :
1. Berikan obat sesuai indikasi
analgesik narkotik, sedatif,
antasid, simetidin
Resiko
Rasional
Mandiri
14
kekurangan
volume cairan
berhubungan
dengan
kehilangan cairan
tubuh abnormal
akibat muntah,
demam, dan/atau
aspirasi lambung.
intravaskuler
7. Perubahan mungkin berhubungan
dengan hipovolemia, hipoksia,
ketidak seimbangan elektrolit dan
delirium.
8. Perubahan jantung/disritmia dapat
menunjukan hipovolemia dan/atau
ketidakseimbangan elektrolit,
umumnya
hipokalemia/hipokalsemia
2. Mengidentifikasi defisit/kebutuhan
pengganti dan terjadinya
komplikasi.
3. Mempertahankan keseimbangan
elektrolit.
17
6.
KASUS SEMU
Kasus :
Ny. M, usia 60 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan mual, muntah dan nyeri
pada daerah perut. Hasil pengukuran didapatkan S : 37,6C, TD : 113/82 mmHg,
N : 84 kali permenit, RR : 20 kali/menit. Hasil laboratorium WBC : 13.000mm,
AST : 142 U.L, ALT : 390 U.L. pemeriksaan fisik didapatkan distensi pada abdomen,
palpasi didapatkan perut lunak. Peristaltik positif di 4 kuadran tapi hypoaktive. Ny. M
didiagnosa pankreatitis akut. Sekarang terpadang D5 NS 40mEq KCL. Pasien NPO.
Case Study
Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Pankreatitis Akut
Di RS. Universitas Airlangga
A. Demografi
Nama
Umur
Alamat
Tanggal masuk
Tanggal pengkajian
: Ny. M
: 60 tahun
: Jln Kembang sari No. 37
: 23 September 2013
: 24 September 2013
B. Keluhan Utama:
Mual, muntah dan nyeri pada daerah perut.
C. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda Vital :
Suhu: 37,6C
Nadi: 84 x/mnt
RR : 20 x/mnt
TD : 113/82 mmHg
D. Pemeriksaan Diagnostik
WBC
: 13.000 / mm
AST
: 142 U.L
ALT
: 390 U.L
E. Terapi
D5 NS dengan 40 mEq KCL
18
Pasien NPO
F. Analisa Data
DATA
DS:
Px mengatakan nyeri pada
daerah perut.
.
DO:
Pada
pemeriksaan
fisik
didapatkan
distensi
pada
abdomen
Palpasi didapatkan perut lunak
Nadi: 84 x/mnt
Pernapasan: 20 x/mnt
Tensi: 113/82 mmHg
DS:
Px mengatakan mual dan
muntah.
DO
Distensi pada abdomen
Terpasang D5 NS dengan
mEq KCL
DS: px mengatakan mual dan
muntah dan nyeri perut.
DO:
Distensi pada abdomen
Palpasi didapatkan perut
lunak
Peristaltik positif di 4
kuadran tapi hipoaktif
Etiologi
enzim eksokrin pankreatik
teraktivasi (tripsinogen,
kimotripsinogen,
proelastase &
posfolifase A)
Masalah keperawatan
Nyeri
autodigesti
inflamasi pada pankreas
nyeri
inflamasi pankreas
risiko sekuestrasi cairan
karena aktivasi enzim
Risiko
cairan
defisit
volume
Inflamasi pankreas
kerusakan metabolisme
nutrisi
Terpasang D5 NS dengan
40 mEq KCL
Px NPO
G. Prioritas Masalah
1. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pankreas
2. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan sekuestrasi pankreas, kehilangan
cairan tubuh abnormal, muntah.
19
20
H. Asuhan Keperawatan
Har
i/
tgl/
Jam
Diagnosa
Keperawatan
Nyeri berhubungan
dengan inflamasi
pankreas
Tujuan
Intervensi Keperawatan
Setelah
dilakukan
tindakan
Mandiri
keperawatan nyeri hilang / 1. selidiki keluhan verbal nyeri, lihat
lokasi dan intensitas. Cari faktor
berkurang dengan kriteria:
Vital sign dalam batas normal
yang meringankan dan
Px mengatakan nyeri berkurang
memperberat nyeri.
2. Pertahankan tirah baring selama
Ekspresi wajah rileks
Klien dapat beristrirahat
serangan akut, berikan
lingkungan yang tenang
3. Berikan pilihan nyaman contoh
pijatan punggung. Dorong teknik
relaksasi
4. Pertahankan lingkungan bebas
makanan berbau
Kolaborasi :
1. Berikan obat sesuai indikasi
analgesik narkotik, sedatif,
antasid, simetidin
Rasional
21
Resiko kekurangan
volume cairan
berhubungan
dengan sekuestrasi
pankreas,
kehilangan cairan
tubuh abnormal,
muntah.
Setelah
dilakukan
tindakan
Mandiri
keperawatan resiko kekurangan 1. Ukur masukan dan haluaran
termasuk muntah/aspirasi gaster,
volume cairan tidak terjadi
diare. Hitung keseimbangan
dengan kriteria:
cairan 24 jam
Suhu: 36.5-37,5 C
Memiliki keseimbangan asupan
dan haluaran yang seimbang
dalam 24 jam.
Kulit tidak kering
Turgor kulit baik (<3 detik)
Px tidak lemah
2. Catat warna dan drainage gaster,
pH dan adanya darah
3. Timbang berat badan sesuai
indikasi. Hubungkan dengan
perhitungan keseimbangan cairan
Kolaborasi :
1. Berikan penggantian cairan sesuai
23
indikasi
2. Awasi pemeriksaan laboratorium
contoh : Hb/Ht, proteinalbumin,
elektrolit BUN,
kreatitinosmolalitas urine dan
natrium, dan natrium dan kalium
3. Ganti elektrolit contoh : natrium,
kalium,, klorida, kalsium sesuai
ndikasi
Resiko nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan kerusakan
metabolisme
nutrisi, anoreksia,
mual dan muntah
Mandiri
1. Kaji abdomen, catat
adanya/karakter bising usus,
distensi abdomen dan keluhan
mual
2. Beri makanan melalui NGT
selama fungsi gastrointestinal
adekuat.
3. Anjurkan makan sedikit tapi
sering
4. Sajikan diit ketika hangat
3. Mempertahankan keseimbangan
elektrolit.
makanan
tinggi
dengan
Kolaborasi
1. pemberian TPN
kolesterol
25
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pankreatitis akut adalah suatu proses peradangan akut pada pankreas yang
ditandai oleh berbagai derajat edema, perdarahan, dan nekrosis pada sel-sel asinus dan
pembuluh darah
Sedangkan Pankreatitis kronis ditandai oleh destruksi progresif kelenjar disertai
dengan penggantian jaringan fibrosis yang menyebabkan terbentuknya striktur dan
lasifikasi. Pankreatitis akut dapat terjadi setelah pankreatitis akut, pada beberapa pasien
dapat timbul secara perlahan.
kanker pankreas adalah proliferasi sel dipankreas merupakan jenis karsinoma
yang paling mematikan dengan urutan kelima, prognosis buruk (kebanyakan pasien
meninggal satu tahun setelah diagnosis.)
Tanda dan gelaja umum pada gangguan pankreas adalah nyeri pada epigastrium
dan menjalar hingga ke punggung, mual, muntah, anoreksia dan ikterik
Masalah keperawatan yang dapat muncul pada pasien denggan gangguan
pankreas adalah nyeri, defisit volume cairan dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.
Rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pankreas adalah
untuk mengatasi permasalahan keperawatan pasien, sehingga dapat meningkatkan
mengurangi permasalahan pasien dan dapat meningkatkan derajat kesehatan pasien
B. Saran
Dari kesimpulan diatas maka penulis akan menyampaikan saran-saran yang
kiranya dapat dijadikan perhatian dan masukan demi tercapainya tujuan yang diharapkan
yaitu
1. Pasien hendaknya lebih memahami tentang penyakit, gejala penyakit, pengobatan
dan penangan dirumah.
2. Keluarga hendaknya memahami keadaan pasien dan mendukung proses pengobatan
pasien
3. Perawat hendaknya dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat sesuai dengan
keadaan pasien.
26