Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Gilang Megan W.
F24110105
F24120007
Abdul Aziz
F24120026
Rina Rismaya
F24120016
F24120028
F24120033
Febrian Ramadhan H
F24120032
Soraya Resti P.
F24120046
Andi Santoso
F24120034
F24120057
Muhammad Widyan
F24120038
F24120066
Muhammad Ruziqo
F24120039
F24120089
F24120049
Nadira Irfana
F24120098
Afrian Fachri M.
F24120058
F24120100
F24120073
F24120111
Eristya Yanuar M.
F24120077
F24120119
F24120090
Siti Maryati
F24120140
Aldila Setiawati
F24110052
Sajida
F24120144
F24120002
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar 3
Pendahuluan 4
Latar Belakang
Deskripsi Produk
Struktur Perusahaan 3
Proses Produksi
2
4
Analisis Mikrobiologi
Analisis Fisikokimia 5
Analisis Organoleptik
Kegiatan Penjualan 5
Kendala
Laporan Keuangan 5
Kesimpulan dan Rekomendasi4
Kesimpulan 5
Rekomendasi
Lampiran
Pendahuluan
Latar Belakang
Pertumbuhan minuman ringan siap saji diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya.
Dari segi volume, minuman ringan di Indonesia saat ini didominasi oleh air minum dalam
kemasan (AMDK) yang memiliki market share 84% dari total minuman ringan siap saji dalam
kemasan. Minuman lain, seperti minuman isotonik, minuman sari buah, dan minuman beraroma
buah-buahan juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Data dari Euromonitor
Internasional melaporkan pertumbuhan volume penjualan jus buah/sayuran dan teh Ready-todrink (RTD) mencapai 54% dan 44% selama 2005 dan 2009. Jika pertumbuhan penduduk
Indonesia tahun 2015 sudah mencapai 250 juta jiwa lebih, target dari produsen industri minuman
ringan adalah konsumsi pertahun yang dapat dipasarkan sebanyak 25.250 juta liter. Pertumbuhan
industri minuman ringan di Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh mengingat pasar yang
tersedia sangat menjanjikan (Poeradisastra 2011).
Perkembangan zaman menyebabkan perubahan pola hidup manusia, termasuk pada pola
konsumsi makanan. Sebagian besar masyarakat menginginkan pola makan yang lebih praktis,
namun tetap memperhatikan kesehatan mereka. Minuman dengan nilai fungsional bagi kesehatan
semakin dicari. Gaya hidup perkotaan dengan tingkat kesibukan tinggi mendorong permintaan
akan produk minuman yang praktis. Untuk memenuhi permintaan akan produk yang praktis,
namun tetap memiliki nilai kesehatan, minuman sehat dari sari buah dalam kemasan dapat
menjadi solusi.
Minuman sehat dari sari buah dapat dihasilkan dari berbagai buah-buah, baik dari satu
jenis buah atau campuran dari berbagai jenis buah-buahan. Perpaduan buah dan sayur juga dapat
dilakukan. Dengan pencampuran tersebut, diharapkan minuman yang dihasilkan memiliki nilai
gizi yang baik dan saling melengkapi.
Pencampuran wortel dan nanas dalam sebuah minuman sari buah diharapkan dapat
memberikan nilai gizi yang lebih dibandingkan jika hanya menggunakan satu jenis buah,
terutama dari sisi kandungan vitaminnya. Nanas mengandung asam askorbat dan merupakan
sumber vitamin C. Asam askorbat atau vitamin C digunakan sebagai antioksidan, meningkatkan
ketahanan tubuh terhadap bakteri dan virus, serta membantu tubuh menyerap zat besi (Hossain et
al. 2015). Wortel banyak mengandung alfa-karoten dan beta karoten yang merupakan sumber
provitamin A. Beta karoten merupak provitamin A yang sangat baik dikonsumsi untuk kesehatan
mata, dapat berperan sebagai antioksidan, antikarsinogenik, dan meningkatkan ketahanan tubuh
terhadap infeksi (da Silva Dias 2014). Pencampuran wortel dan nanas diharapkan dapat
memberikan manfaat dari vitamin C dan vitamin A sekaligus bagi tubuh.
PT Sari Santoso merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan minuman
sari buah pasteurisasi wortel dan nanas dalam kemasan botol. Produk minuman sari buah wortel
dan nanas tersebut memiliki nama dagang Carropine!. Carropine! diharapkan dapat menjadi
produk pilihan masyarakat untuk mengonsumsi sari buah dengan berbagai kelebihan yang
ditawarkannya.
Deskripsi Produk
Minuman sari buah menurut SNI 01-3719-1995 adalah minuman ringan yang dibuat dari
sari buah atau campuran sari buah yang tidak difermentasi dengan air minum dengan atau tanpa
penambahan gula dan bahan tambahan makanan yang diizinkan. Untuk dapat dikategorikan
dalam minuman sari buah, total sari buah yang terkandung harus tidak kurang dari 35% (b/v).
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK. No.
00.05.52.4040 tahun 2006 tentang Kategori Pangan, sari buah adalah cairan yang diperoleh dari
bagian buah yang dapat dimakan, yang dicuci, dihancurkan, dijernihkan (jika dibutuhkan),
dengan atau tanpa pasteurisasi dan dikemas untuk dapat dikonsumsi langsung. Produk ini dapat
pula dihasilkan dengan merekonstruksi dari buah konsentrat dengan air atau pada kondisi
tertentu dengan ekstraksi air pada buah utuh. Sari buah tersebut dipersiapkan melalui proses yang
sesuai yang akan mempertahankan sifat fisik, kimia, dan organoleptik dan karakter nutrisi dari
sari buah aslinya.
Carropine! adalah minuman sari buah pasteurisasi wortel dan nanas yang hadir untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan minuman sari buah yang sehat dan praktis. Bahan baku
Carropine! berupa nanas dan wortel yang disuplai dari pasar lokal. Air yang digunakan berasal
dari air galon isi ulang yang diperoleh dari Technopark. Bahan tambahan yang digunakan adalah
gula pasir, asam askorbat, asam sitrat, CMC, dan Na-Alginat. Persentase masing-masing bahan
dapat dilihat pada Tabel 1. Total sari buah dalam Carropine! berasal dari sari buah nanas dan
wortel, yaitu sebesar 50.12%, sehingga dapat dikategorikan sebagai minuman sari buah.
Gambar 1
Desain kemasan label Carropine!
Proses produksi dilakukan sesuai dengan GMP (Good Manufacturing Process) untuk
menghasilkan produk yang terjamin kualitasnya. Kondisi proses dipertahankan tetap untuk
menghasilkan produk yang konsisten. Produk yang dihasilakn merupakan produk pangan
berasam rendah sehingga proses pasteurisasi cukup untuk menjamin keamanan produk dan
menjaga kandungan gizi.
Target konsumen Carropine! adalah masyarakat berumur 30 tahun ke atas dengan gaya
hidup sehat dan berpenghasilan menengah ke atas. Carropine! dapat dikonsumsi untuk semua
usia. Proses produksi disesuaikan dengan permintaan. Carropine! didistribusikan secara
langsung ke konsumen melalui penjualan langsung dan pengiriman berdasarkan pemesanan
terlebih dahulu (delivery order).
Carropine! ditawarkan dengan harga Rp 10.000 per botol. Harga yang cukup mahal
karena harga pokok produksi (HPP) yang cukup tinggi. Namun, dengan harga tersebut setiap
konsumen dapat memperoleh gizi dan kesegaran dari sari buah wortel dan nanas dalam setiap
botolnya. Harga tersebut juga dimaksudkan untuk memberikan kesan berkelas terhadap produk.
Misi
Motto :
Struktur Model Organisasi Perusahaan
Struktur model organisasi perusahaan merupakan gambaran dari tanggung jawab, tugas,
kewajiban, dan kekuasaan yang ada dalam perusahaan dalam rangka memberikan arahan
terhadap seluruh karyawan dalam melaksanakan aktivitasnya masing-masing agar tujuan akhir
perusahaan yang telah ditentukan dapat tercapai. PT Sari Santoso memiliki struktur organisasi
lini, yaitu organisasi dengan satu komando. Setiap anggota hanya menerima perintah dari satu
orang dan bertanggung jawab terhadap orang tersebut. Struktur model organisasi perusahaan PT
Sari Santoso ditunjukkan oleh Gambar 2.
PT Sari Santoso terdiri dari lima divisi kerja yang masing-masing dikepalai oleh seorang
supervisor, yaitu divisi Research and Development (RnD), divisi Produksi, divisi Purchasing,
divisi Quality Management, divisi Marketing. Divisi Quality Management memiliki dua subdivisi, yaitu Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA). Kedudukan tertinggi dipegang
oleh seorang General Manager yang bertanggung jawab atas berlangsungnya seluruh kegiatan
perusahaan. General Manager dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang bendahara dan
sekretaris. Setiap divisi memiliki tugas yang berbeda-beda. Berikut adalah pembagian tugas
untuk masing-masing divisi.
a. General Manager
: Andi Santoso
Peranan
:
1. Merencanakan visi, misi, motto, dan target perusahaan,
2. Memimpin dan mengarahkan seluruh kegiatan produksi,
3. Mengkoordinasikan antardivisi,
4. Melakukan pembagian kerja,
5. Melakukan koordinasi dengan pihak luar, seperti dosen, teknisi, dan laboran.
b. Sekretaris
: Inas Suci Rahmawati
Peranan
:
1. Mencatat segala aktivitas yang terjadi di perusahaan (logbook) dan dokumentasi,
2. Membuat notulensi di akhir pertemuan setiap hari,
3. Melakukan pengecekan kehadiran pekerja, dosen, teknisi, dan laboran,
General Manager
Andi Santoso
Sekretaris
Inas Suci R
Bendahara
Ranti Fatya U
Produksi
Quality Management
Marketing
Supervisor : Supervisor:
Supervisor:
Ari Fauzi Sabani
Muhammad Widyan
Reza Muhammad Abyan
Supervisor:
M. Afif Hafidz
Anggota:
Anggota:
1. Soraya Resti1.P.Eristya Yanuar
2. Eristya Yanuar
2. Ari Fauzi S.
3. Abdul Aziz
4. Dwi Karmila
5. Lolita Agni A.
6. Afrian Fachri
7. M. Ruziqo N.
8. Febrian R. H.
Anggota:
1. Rahmatina Tri
2. Fahrani Nisrina
3. Eristya Yanuar
Anggota:
1. Gilang Megan
2. Aldila S.
3. Afrian Fachri
4. Febrian R. H.
5. Reza M. A.
6. M. Ruziqo N.
7. Lolita Agni A.
8. Nadira Irfana
9. Siti Maryati
10. Ari Fauzi S.
11. Soraya Resti
Quality Assurance
Supervisor:
Sajida
Quality Control
Supervisor:
Abdul Aziz
Anggota:
1. Inas Suci R.
2. Ari Fauzi Sabani
3. Reza M. Abyan
Anggota:
1. Adika Fajar W. 4. M. Widyan
5. Abdul Aziz
2. Nurul Asri T.
6. M. Afif Hafidz
3. Dwi Karmila
4. Rina Rismaya
5. Amalina Q. A.
6. Wulan Sadat
7. Ranti Fatya U.
Gambar 2
Struktur Organisasi Perusahaan PT Sari Santoso
c. Bendahara
: Ranti Fatya Utami
Peranan
:
1. Mengelola, mencatat, dan mengatur setiap pemasukan dan pengeluaran dana
perusahaan,
2. Melakukan koordinasi dengan divisi RnD, Purchasing, Marketing, dan Produksi
terkait penentuan HPP dan keuangan produk,
3. Membuat laporan keuangan perusahaan.
d. Divisi Research and Development (RnD)
Supervisor
: Ari Fauzi Sabani
Anggota
:
1. Soraya Resti P.
2. Eristya Yanuar M.
Peranan
:
1. Merencanakan dan melakukan kegiatan trial produksi,
2. Melakukan uji formulasi dan menentukan formulasi produk terpilih,
3. Membuat database bahan mentah yang masuk, digunakan, dan jumlah produk
yang dihasilkan dari masing-masing batch produksi,
4. Menyusun diagram alir produksi bersama dengan divisi Produksi,
5. Mendesain konsep kemasan dan label kemasan bersama dengan divis Marketing,
e. Divisi Purchasing
Supervisor
: Reza Muhammad Abyan
Anggota
:
1. Ari Fauzi Sabani
2. Eristya Yanuar M.
3. Abdul Aziz
4. Dwi Karmila Syafriyanti
5. Lolita Agni Anggraini
6. Afrian Fachri M.
7. Febrian Ramadhan H.
8. Muhammad Ruziqo N.
Peranan
:
1. Mencari supplier untuk bahan baku, bahan tambahan, dan kemasan,
2. Melakukan pembelian bahan baku dan bahan tambahan sesuai dengan ketentuan
spesifikasi bahan dari divisi Quality Control,
3. Melakukan pembelian botol kemasan,
4. Memastikan bahan baku, bahan tambahan, dan botol kemasan tersedia sebelum
produksi dimulai.
f. Divisi Produksi
Supervisor
: Muhammad Widyan
Anggota
:
1. Gilang Megan W.
2. Aldila Setiawati
3. Afrian Fachri M.
4. Febrian Ramadhan H.
5. Reza Muhammad Abyan
6. Muhammad Ruziqo N.
7. Lolita Agni Anggraini
8. Nadira Irfana
9. Siti Maryati
10. Ari Fauzi Sabani
11. Soraya Resti P.
Peranan
:
1. Menyusun SOP Produksi dan Sanitasi,
2. Melakukan pembagian tugas dan istirahat selama proses produksi berlangsung,
3. Melakukan proses produksi sesuai dengan SOP dan diagram alir proses produksi,
4. Melakukan sanitasi ruangan produksi dan peralatan sebelum dan setelah produksi
dilaksanakan,
5. Melaporkan jumlah bahan yang digunakan, sisa bahan dan kemasan (jika ada),
dan jumlah produk yang dihasilkan,
6. Berkoordinasi dengan divisi Quality Control untuk standar produksi, sanitasi
ruang, alat, bahan, dan karyawan,
7. Berkoordinasi dengan divisi RnD, Marketing, dan Purchasing terkait target
produksi.
g. Divisi Quality Management
Sub-divisi Quality Control (QC)
Supervisor
: Abdul Aziz
Anggota
:
1. Adika Fajar Waskito
2. Nurul Asri Tasman
3. Dwi Karmila Syafriyanti
4. Rina Rismaya
5. Amalina Qurratu Ayun
6. Wulan Sadat Wati
7. Ranti Fatya Utami
Peranan
:
1. Menganalisis bahan baku, produk antara, dan produk akhir,
2. Menentukan spesifikasi bahan baku, produk antara, produk akhir, dan
parameter proses sesuai dengan hasil trial, peraturan yang berlaku, dan
hasil-hasil penelitian sebelumnya,
3. Memastikan ketersedian alat, media, dan bahan kimia yang akan
digunakan untuk analisis,
4. Melakukan pengujian distribusi panas dan penetrasi panas,
5. Melakukan pengujian mutu bahan baku berupa analisis koliform, angka
lempeng total (ALT), pH, dan Total Asam Tertitrasi (TAT),
6. Melakukan pengujian mutu produk antara berupa analisis pH, total
padatan terlarut (TPT), total asam tertitrasi (TAT), total asam askorbat, dan
warna,
h. Divisi Marketing
Supervisor
: Muhammad Afif Hafidz
Anggota
:
1. Rahmatina Tri Oktari
2. Fahrani Nisrina Habibati
3. Eristya Yanuar M.
Peranan
:
1. Melakukan analisis pasar (STP dan 4P),
2. Menyusun strategi pemasaran produk berdasarkan hasil analisis pasar,
3. Menyusun Bussiness Plan,
4. Mendesain logo dan label kemasan bersama-sama dengan divisi RnD,
5. Melakukan promosi produk melalui media sosial (Instagram dan Line),
6. Melakukan penjualan dan pengenalan perusahaan, karakteristik, dan keunggulan
produk terhadap konsumen,
7. Mengumpulkan penghasilan bagi perusahaan melalui penjualan produk,
8. Mengumpulkan informasi, saran, dan kritik terkait produk dari konsumen untuk
dilaporkan kepada perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan penjualan
produk.
Proses Produksi