Professional Documents
Culture Documents
Chordophone adalah jenis alat musik yang menghasilkan suara dengan cara
menggetarkan string yang membentang antara dua titik. Ini adalah salah satu dari empat
divisi utama instrumen asli Hornbostel-Sachs skema klasifikasi alat musik. Beberapa
alat musik dapat dikategorikan sebagai instrumen chordophone, seperti gitar, biola,
lyres, dan harpa.
Hornbostel-Sachs chordophones dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu
instrumen tanpa resonator yang merupakan bagian integral dari instrumen (yang
memiliki nomor klasifikasi 31); dan instrumen dengan semacam resonator (yang
memiliki nomor klasifikasi 32). Kebanyakan instrumen barat jatuh ke dalam kelompok
kedua, tetapi piano jatuh ke dalam kelompok pertama. Untuk menentukan kriteria subkelompok alat musik adalah bahwa jika resonator dapat dihapus tanpa merusak
instrumen, maka diklasifikasikan sebagai 31. Gagasan bahwa casing piano, yang
berfungsi sebagai resonator, dapat dihapus tanpa merusak instrumen, mungkin terlihat
aneh, tetapi jika dilakukan dan string dari piano dibawa keluar dari kotak, itu masih bisa
dimainkan. Tetapi pada biola hal ini tidak benar, karena tali melewati sebuah jembatan
yang terletak di kotak resonator, jadi pencabutan resonator akan membuat senar tidak
memiliki ketegangan.
Cara kerja Chordophone
Ketika memetik instrumen string ada sesuatu yang membuat suara bergema seperti pada
gitar atau biola. Teknik yang baik adalah dicabut (harpa), dipetik (gitar), digesek (biola
dan cello), dan dipukul (piano). Yang termasuk alat musik chordophone adalah gitar,
banjo, dulcimer, biola, kecapi, harpa, dan ukulele.
Macam macam alat ausik Chordophone
1. Gitar
Gitar adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan
jari-jemari tangan atau sebuah plektrum (alat petik gitar).
Bunyinya dihasilkan dari senar-senar yang bergetar.
2. Biola
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan
dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E)
yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna
kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Di antara
keluarga biola, yaitu dengan viola dan cello, biola memiliki
nada yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya, bas,
secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Kertas musik
untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada
kunci G.
3. Banjo
Banjo adalah alat musik petik yang dikembangkan oleh
budak Afrika di Amerika Serikat, dan merupakan gabungan
beberapa alat musik Afrika. Nama banjo umumnya dianggap
Ahmad Rusli Wahyu Setiawan / NIS. 002
9. Harpa
Harpa atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Harp adalah
merupakan jenis alat musik petik. Seringkali alat musik ini
diilustrasikan bersama dengan para malaikat. Bentuknya
tinggi, umumnya berwarna emas, dan memiliki senar.
Biasanya berbentuk dasar segitiga. Seringkali hadir
bersamaan dengan orkes simphony, bersamaan dengan suara
vokal, suara flute, atau bisa juga dengan jazz bass dan drum.
10. Rebab
Rebab adalah alat musik gesek yang biasanya menggunakan
2 atau 3 dawai, alat musik ini adalah alat musik yang berasal
dari Timur Tengah dan mulai digunakan di Asia Tenggara
setelah penyebaran pengaruh dari Timur Tengah. Alat musik
yang menggunakan penggesek dan mempunyai tiga atau dua
utas tali dari dawai logam (tembaga) ini badannya
menggunakan kayu nangka dan berongga di bagian dalam
ditutup dengan kulit lembu yang dikeringkan sebagai
pengeras suara.
Membranophone
Membranophone adalah alat musik yang menghasilkan suara dengan memukul
selaput atau kulit. Sekarang ini alat musik tersebut dikenal sebagai gendang (drum).
Bentuk gendang Jawa kuno pertama kali ditemukan pada lukisan pahat Candi
Borobudur, Candi Siwa (kompleks Prambanan) dan di Candi Panataran.
Macam macam alat musik Membranophone
1. Rebana
Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Bingkai
berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, dengan salah
satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di
Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering
memakai rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya,
gambus, kasidah dan hadroh.
2. Bedug
Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug
merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan
sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat
komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan
maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan
untuk pemberitahuan mengenai waktu salat atau sembahyang.
Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar atau pohon
enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah
batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung
batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit
binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput
gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat,
bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak
yang cukup jauh.
3. Kendhang
Kendang, kendhang, atau gendang adalah instrumen dalam
gamelan Jawa Tengah yang salah satu fungsi utamanya
mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan,
tanpa alat bantu. Jenis kendang yang kecil disebut ketipung,
yang menengah disebut kendang ciblon/kebar. Pasangan
ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa disebut
kendang kalih.
4. Drum
Drum adalah kelompok alat musik perkusi yang terdiri dari
kulit yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau
sebuah batang. Selain kulit, drum juga digunakan dari bahan
lain, misalnya plastik. Drum terdapat di seluruh dunia dan
memiliki banyak jenis, misalnya kendang, timpani, Bodhrn,
9. Jimbe
Jimbe adalah sejenis alat musik ketipung yang terbuat dari
kulit. Dalam jaman sekarang, jimbe banyak dijumpai dalam
musik aliran reggae. Pembawaannya yang menarik membuat
alat musik ini enak didengar jika dipadukan dengan alat
musik yang lain.
10. Tambur
Tambur merupakan alat musik yang berasal dari Turki.
Terbuat dari kulit dan digunakan dalam percussion music.
Selain itu, tambur juga dihiasi ornamen-ornamen khas Turki
dan juga memiliki diameter sekitar 30 40 cm.
Aerophone
Macam macam alat musik Aerophone
1. Seruling
Seruling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu.
Suara seruling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan
alat musik lainnya dengan baik.
Seruling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak,
emas atau campuran keduanya. Sedangkan seruling untuk
pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang
dilapisi perak.
2. Terompet
Terompet adalah alat musik tiup logam. Terletak pada jajaran
tertinggi di antara tuba, eufonium, trombon, sousafon, French
horn, dan Bariton. Terompet di-pitch di B
Terompet hanya memiliki tiga tombol, dan pemain trompet
harus menyesuaikan embouchure untuk mendapatkan nada
yang berbeda.
3. Saksofon
Saksofon adalah alat musik tiup dari keluarga woodwind.
Saksofon biasanya terbuat dari kuningan dan dimainkan
dengan satu-buluh juru bicara yang serupa dengan yang ada
pada klarinet. Saksofon diciptakan oleh Adolphe Sax pada
tahun 1841. Dia ingin menciptakan sebuah alat yang baik
akan menjadi paling keras dari woodwinds dan yang paling
serbaguna dari kuningan, dan akan mengisi kemudian kosong
tengah antara dua bagian. Dia mempatenkan saksofon pada
tahun 1846 dalam dua kelompok tujuh instrumen masingmasing. Pemain saksofon disebut saxophonists.
4. Klarinet
Klarinet adalah alat musik dalam woodwind keluarga. Nama
ini berasal dari penambahan akhiran-et (makna kecil) dengan
kata Italia clarino (berarti sejenis terompet), seperti yang
pertama, klarinet mempunyai nada yang melengking yang
sama seperti terompet.
5. Harmonika
Harmonika adalah sebuah alat musik yang paling mudah
dimainkan. Hanya tinggal meniup dan menghisapnya
harmonika akan mengeluarkan suara yang cukup bagus.
Harmonika berasal dari alat musik tradisional China yang
bernama 'Sheng' yang telah digunakan kira-kira 5000 tahun
yang lalu sejak kekaisaran Nyu-kwa.
6. Trombon
Trombon adalah alat musik tiup dari keluarga kuningan.
Seperti semua alat musik tiup, suara yang dihasilkan ketika
pemain bergetar bibir (muara sungai) menyebabkan kolom
udara di dalam instrumen bergetar. Trombon biasanya
ditandai dengan teleskopis slide dengan pemain yang
bervariasi panjang tabung untuk mengganti bola, meskipun
katup trombon menggunakan tiga katup serupa dengan yang
di terompet.
7. Saluang
Saluang adalah alat musik tiup tradisional khas
Minangkabau, Sumatra Barat. Yang mana alat musik tiup ini
terbuat dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum
brachycladum Kurz). Orang Minangkabau percaya bahwa
bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari
talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut
di sungai. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling,
tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi
talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60
cm, dengan diameter 3-4 cm.
8. Serunai
Serunai, atau juga disebut puput serunai, adalah nama alat
musik tiup yang dikenal di Indonesia sebagai alat musik
tradisional di masyarakat Minang. Bagian unik dari serunai
adalah ujungnya yang mengembang, berfungsi untuk
memperbesar volume suara.
9. Genggong
Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup yang
terbuat dari pelepah daun enau. Secara etimologis kata
genggong bersala dari kata geng (suara tinggi) disebut
genggong lanang dan gong (suara rendah) disebut wadon,
sehingga musik genggong selalu dimainkan secara
berpasangan. Musik genggong secara orkestra dapat
dimainkan dengan alat musik yang lain seperti petuq,
seruling,rincik dan lain-lain.
10. Serune Kalee
Serune Kalee merupakan alat musik tiup isntrumen
tradisional Aceh yang telah lama berkembang dan dihayati
oleh masyarakat Aceh. Musik ini populer di daerah Pidie,
Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Biasanya alat musik
ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada
acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan.
Bahan dasar Serune Kalee ini berupa kayu, kuningan dan
tembaga.
Indiophone
Macam macam alat musik Indiophone
1. Saron
Saron (atau disebut juga ricik) adalah salah satu instrumen
gamelan yang termasuk keluarga balungan. Dalam satu set
gamelan biasanya punya 4 saron, dan kesemuanya memiliki
versi pelog dan slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf
lebih tinggi daripada demung, dengan ukuran fisik yang lebih
kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk
seperti palu. Dari kiri-kanan; saron panerus, saron barung,
dan demung, dari STSI Surakarta
2. Gong
Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di
Asia Timur. Gong ini digunakan untuk alat musik tradisional.
Saat ini tidak banyak lagi perajin gong seperti ini. Gong yang
telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong
baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila
nadanya masih belum sesuai, gong dikerok sehingga lapisan
perunggunya menjadi lebih tipis.
3. Gender
Gender (dibaca:"gendr") adalah alat musik pukul logam
(metalofon) yang menjadi bagian dari perangkat gamelan
Jawa dan Bali. Alat ini memiliki 10 sampai 14 bilah logam
(kuningan) bernada yang digantungkan pada berkas, di atas
resonator dari bambu atau seng, dan diketuk dengan pemukul
berbetuk bundaran berbilah dari kayu (Bali) atau kayu
berlapis kain (Jawa). Nadanya berbeda-beda, tergantung
tangga nada yang dipakai. Pada gamelan Jawa yang lengkap
terdapat tiga gender: slendro, pelog pathet nem dan lima, dan
pelog pathet barang.
4. Simbal
Simbal merupakan alat musik yang telah dimainkan sejak
Zaman kuno. Alat musik ini dimainkan dengan memukul.
Jenis alat musik seperti itu di sebut juga perkusi. Pemmbuat
simbal terkanal dari Turki hingga kini membuat simbal dari
campuran logam dengan rumus campuran tetap dan dijaga
kerahasianya.
5. Vibrafon
Vibrafon, terkadang disebut vibraharp atau singkatnya vibes,
adalah alat musik berjenis mallet dalam keluarga alat musik
perkusi. Penampilannya sangat mirip dengan xylophone dan
marimba, walaupun vibrafon menggunakan batang-batang
aluminium dan bukannya batang-batang kayu seperti kedua
Ahmad Rusli Wahyu Setiawan / NIS. 002
10
hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu
yang berwarna putih).
10. Talempong
Talempong adalah sebuah alat musik pukul khas suku bangsa
Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan instrumen
bonang dalam perangkat gamelan. Talempong dapat terbuat
dari kuningan, namun ada pula yang terbuat dari kayu dan
batu. Saat ini talempong dari jenis kuningan lebih banyak
digunakan. Talempong ini berbentuk bundar pada bagian
bawahnya berlobang sedangkan pada bagian atasnya terdapat
bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai
tempat untuk dipukul. Talempong memiliki nada yang
berbeda-beda. Bunyi dihasilkan dari sepasang kayu yang
dipukulkan pada permukaannya.
11
Disusun oleh :
Ahmad Rusli Wahyu Setiawan
NIS. 002