You are on page 1of 5

MATERI PENYULUHAN

ANEMIA
A. Pengertian
Anemia adalah adalah keadaan saat
jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin ( protein pembawa oksigen )
dalam sel darah merah berada di bawah
normal. Atau penyakit kurang darah yang
sebagian besar disebabkan karena kurang
mengkonsumsi zat besi.
B. Penyebab
Penurunan produksi sel darah merah oleh
sumsum tulang
Peningkatan kerusakan sel darah merah
Perdarahan atau kehilangan darah. Seperti
perdarahan menstruasi yang berat, luka dan
perdarahan lambung.
Penyerapan zat besi yang tidak optimal
Penghancuran sel darah merah yang berlebihan
C. Tanda dan gejala
Pusing
Lemas/kurang energi
Cepat lelah
Muka, tangan, dan kelopak mata
bagian dalam pucat
Mata berkunang-kunang
Sulit berkonsentrasi
Mudah lupa
Mudah lelah bila berolahraga
Rasa mengantuk
D. Komplikasi
Perkembangan otot buruk (jangka
panjang)
Daya konsentrasi menurun
Perkembangan menurun
Kemampuan mengelola informasi yang
didengar menurun
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan anemia ditujukan
untuk mencari penyebab dan mengganti
darah yang hilang. Penatalaksanaan
anemia berdasarkan penyebabnya,
yaitu :
1. Anemia aplastik:

Dengan transplantasi
sumsum tulang dan terapi
immunosupresif dengan
antithimocyte globulin ( ATG )
yang diperlukan melalui jalur
sentral selama 7-10 hari.
Prognosis buruk jika
transplantasi sumsum tulang
tidak berhasil. Bila diperlukan
dapat diberikan transfusi RBC
rendah leukosit dan platelet
( Phipps, Cassmeyer, Sanas &
Lehman, 1995 ).
2. Anemia pada penyakit
ginjal
Pada paien dialisis
harus ditangani dengan
pemberian besi dan asam
folat
Ketersediaan
eritropoetin rekombinan
3. Anemia pada penyakit kronis
Kebanyakan pasien tidak
menunjukkan gejala dan tidak
memerlukan penanganan
untuk aneminya, dengan
keberhasilan penanganan
kelainan yang mendasarinya,
besi sumsum tulang
dipergunakan untuk membuat
darah, sehingga Hb meningkat.
4. Anemia pada defisiensi besi
Dengan pemberian makanan
yang adekuat. Pada defisiensi
besi diberikan sulfas ferosus 3
x 10 mg/hari. Transfusi darah
diberikan bila kadar Hb kurang
dari 5 gr %. Pada defisiensi
asam folat diberikan asam
folat 3 x 5 mg/hari.
5. Anemia megaloblastik
Defisiensi vitamin B12
ditangani dengan
pemberian vitamin B12,

bila difisiensi disebabkan


oleh defekabsorbsi atau
tidak tersedianya faktor
intrinsik dapat diberikan
vitamin B12 dengan
injeksi IM.
Untuk mencegah
kekambuhan anemia
terapi vitamin B12 harus
diteruskan selama hidup
pasien yang menderita
anemia pernisiosa atau
malabsorbsi yang tidak
dapat dikoreksi.
Anemia defisiensi
asam folat
penanganannya dengan
diet dan penambahan
asam folat 1 mg/hari,
secara IM pada pasien
dengan gangguan
absorbsi.
6. Anemia pasca perdarahan ;
Dengan memberikan
transfusi darah dan plasma.
Dalam keadaan darurat diberikan
cairan intravena dengan cairan
infus apa saja yang tersedia.
7. Anemia hemolitik ;
Dengan pemberian
transfusi darah menggantikan
darah yang hemolisis.
F. Pencegahan
Mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi disarankan bagi
setiap orang , terlebih bagi wanita
yang menstruasi atau sedang
hamil. Zat besi yang paling
mudah diserap bersumber
dari daging, ayam dan ikan.
Beberapa makanan seperti
sayuran, buah-buahan, sereal
(yang diperkuat zat besi), telur
dan kacang-kacangan juga

mengandung zat besi, namun


lebih sulit dicerna. Untuk
mempermudah penyerapan
zat besi, Anda dapat
memakannya bersamaan
dengan daging, ayam atau
ikan atau dengan buahbuahan yang kaya vitamin C.
Anda tidak memerlukan suplemen zat
besi, kecuali direkomendasikan
dokter. Suplemen zat besi
berdosis tinggi dapat
menyebabkan konstipasi dan
tinja berwarna hitam. Selain
itu, penggunaan suplemen zat
besi yang tidak perlu dapat
menyembunyikan masalah
lain, misalnya perdarahan
pada saluran pencernaan.
Wanita hamil disarankan mengkonsumsi
suplemen makanan sesuai saran dokter ,
termasuk yang mengandung
zat besi dan asam folat untuk
mencegah anemia.
Mengkonsumsi buah-buahan kaya vitamin
C seperti jambu,
tomat,mangga,jeruk, sirsak ,
pepaya, dan anggur dapat
membantu tubuh menyerap
zat besi.
Menjalani diet vegetarian harus dilakukan
dengan bijak, karena dapat
menyebabkan kekurangan
vitamin B12. Vitamin ini
sangat penting bagi
pembentukan sel-sel tubuh,
termasuk sel darah merah.
Bila Anda tidak mengkonsumsi
makanan hewani, Anda perlu
mengambil suplemen vitamin
B12.
Berhati-hatilah dalam penggunaan aspirin,
ibuprofen dan obat anti inflamasi,
karena dapat menyebabkan

iritasi lambung. Bila Anda


harus mengkonsumsinya,
konsultasikan dengan dokter
jika anda punya riwayat
perdarahan lambung. Dokter
mungkin akan mengganti
dengan obat lain yang sesuai.
G. Pengobatan tradisional
1. Minum air rebusan tanaman tapak liman dengan madu.
Caranya : 3 daun tapak liman dicuci bersih,kemudian
direbus dengan air. Biarkan air mendidih dan air
rebusannya tinggal separuh. Hidangkan air rebusannya
dicampur dengan madu secukupnya.
2. Sebanyak 60 gram daun bayam merah
direbus dengan air secukupnya.
Selanjutnya ditambah satu kuning telur
ayam kampung. Ramuan tersebut dapat
dimakan.
3. Mengkonsumsi zat besi yang cukup,
makanan yang mengandung zat besi :
Daging seperti daging sapi dan ayam,
khususnya hati
Ikan khususnya kerang
Telur, kacang-kacangan
Nasi dan roti gandum
Sayuran berdaun hijau, khususnya
bayam
4. Mengkonsumsi makanan yang
mengandung vitamin C (asam askorbat)
seperti jeruk, to-mat, mangga, dll. Sebab
vitamin C dapat meningkatkan
penyerapan zat besi
kurangi konsumsi teh dan kopi.

You might also like