Professional Documents
Culture Documents
(TPL)
Perencanaan Pengecoran
Perencanaan Pengecoran
Aspek teknis mendasar yang perlu dipelajari sebelum
merencanakan proses pengecoran
Karakteristik
logam cair
Solidifikasi
Perpindahan panas
Fluiditas logam cair
Product Design
Bentuk dan ukuran produk
Toleransi produk
Cetakan/Mold Design
Gating system
Part orientation
Parting line location
Pattern/mold design
Process simulation
Perencanaan Pengecoran
Karakteristik Logam Cair
Perencanaan Pengecoran
Solidifikasi
Perencanaan Pengecoran
Solidifikasi
Tpadat
(1)
Untuk logam murni memiliki nilai freezing range mendekati harga nol.
Sedangkan untuk logam paduan berkisar antara 50 oC 110 oC.
Semakin besar perbedaan temperatur freezing range maka semakin
lebar daerah mushy yang berdampak pada laju proses solidifikasi
akhir lebih lama.
Selama proses solidifikasi logam coran akan mengalami penyusutan
(shrinkage) yang harus bisa dicegah dengan mengontrol aliran logam
cair dan desain cetakan yang baik
Perencanaan Pengecoran
Solidifikasi
Perencanaan Pengecoran
Fluiditas dan Aliran logam cair
Aliran logam cair termasuk kelompok aliran inkompresibel
Perencanaan Pengecoran
Fluiditas dan Aliran logam cair
Pada lokasi atau posisi ketinggian tertentu, energi konservasi
Perencanaan Pengecoran
Fluiditas dan Aliran logam cair
Sedangkan hukum kontinuitas untuk cairan inkompresibel
menyatakan bahwa laju aliran atau debit logam cair yang mengalir
melalui suatu saluran (gate) adalah konstan. Dinding saluran
diasumsikan tidak menyerap cairan/impermeabel.
Q = A1v1 = A2v2
(5)
Perencanaan Pengecoran
Fluiditas dan Aliran logam cair
Aplikasi Persamaan (4) dan (5) pada teknik pengecoran adalah ketika
Perencanaan Pengecoran
Fluiditas dan Aliran logam cair
fluiditas (fluidity).
Fluiditas logam coran dipengaruhi oleh dua faktor yakni karakteristik
logam cair dan parameter pengecoran.
Karakteristik logam cair dapat dirinci sebagai berikut.
Solidifikasi. Perilaku solidifikasi yang semakin singkat menandakan fluiditas
semakin tinggi, terutama pada logam murni. Sedangkan pada logam paduan
yang mengalami solidifikasi lama maka fluiditasnya rendah.
Viskositas/kekentalan. Semakin tinggi kekentalan semakin rendah fluiditas
logam cair. Kekentalan juga sangat dipengaruhi oleh temperatur.
Tegangan permukaan. Semakin tinggi tegangan permukaansemakin menurun
fluiditas logam cair. Lapisan oksida film yang muncul pada permukaan logam
cair menurunkan fluiditasnya.
Inklusi/partikel. Inklusi adalah partikel asing yang tidak larut dalam logam cair
Perencanaan Pengecoran
Fluiditas dan Aliran logam cair
Kesalahan dalam memahami perilaku logam cair, terutama saat melakukan
penuangan logam cair tersebut ke dalam cetakan akan mengakibatkan
ketidaksempurnaan hasil coran.
Perencanaan Pengecoran
Fluiditas dan Aliran logam cair
Desain cetakan/mold. Desain dan ukuran komponen cetakan seperti cawan tuang (cup), saluran turun (sprue), saluran pengalir (runners) dan saluran
penambah (riser) dan saluran masuk (ingate) berpengaruh terhadap fluiditas.
Bahan cetakan dan karakteristik permukaanya.Semakin tinggi konduktifitas panas dan kekasaran permukaan cetakan semakin rendah fluiditas.
Pemanasan awal cetakan mampu meningkatkat fluiditas.
Derajat pemanasan lanjut (superheat) logam. Pemanasan lanjut di atas temperatur leleh logam yang bertujuan menunda solidifikasi/pembekuan.
Laju penuangan logam cair. Semakin lambat laju penuangan ke dalam cetakan semakin rendah fluiditas sebab mempercepat terjadinya pendinginan.
Perencanaan Pengecoran
Perencanaan Pengecoran
solidifikasi
Konstraksi logam saat terjadi perubahan fase cair menjadi padat
(kondisi kritis di daerah mushy)
Konstraksi logam yang telah beku akibat temperature drop tibatiba
terhadap lingkungan atmosfir/udara luar
Perencanaan Pengecoran
Kesederhanaan geometris
Hindari sudut tajam, gunakan radius/fillet.
Keseragaman ketebalan bagian produk untuk menghindari rongga
penyusutan dan hot spot.
Memudahkan pengeluaran benda cor dari cetakan (umumnya 1
derajat untuk cetakan pasir dan 2/3 derajat untuk cetakan
permanen).
Pilih metode pengecoran yang tepat untuk memperoleh toleransi
dimensi dan permukaan akhir yang disyaratkan.
Lebihkan ukuran produk coran untuk tujuan pekerjaan finishing
(machining allowance) dan perakitan, biasanya 1,5-6 mm.
Perencanaan Pengecoran
Product Design Consideration
Perencanaan Pengecoran
Product Design Consideration
Karakteristik toleransi produk coran berdasarkan jenis pengecoran
dan material coran
Perencanaan Pengecoran
Desain Cetakan
Gating system
Part orientation
Parting line location
Pattern/mold design
Process simulation
19
Perencanaan Pengecoran
Desain Cetakan
Gating system
Perencanaan Pengecoran
Desain Cetakan
Gating system
Pouring basin
Sprue
Runner
Gates
Risers
Perencanaan Pengecoran
Desain Cetakan
Gating system
Pouring basin
Pouring cup
Perencanaan Pengecoran
Desain Cetakan
Gating system
Sprue
Perencanaan Pengecoran
Desain Cetakan
Gating system
Runner
konstan
Menyerap energi kinetik aliran
Penampang rongga runner pada bagian
sudutnya diberikan fillet/radius untuk
meminimalkan gesekan molten terhadap
dinding runner dan ukuran rongganya
dibuat proporsional untuk meminimalkan
kehilangan tekanan sehingga molten
memiliki tenan yang cukup untuk masuk
kedalam rongga cetakan.
Gate
Adalah pintu masuk bagi molten
Perencanaan Pengecoran
Desain Cetakan
Gating system
Riser
Perencanaan Pengecoran
Desain Cetakan
Part orientation
Part orientation mengacu pada rongga didalam
cetakan.
Part orientation harus dilakukan untuk
memudahkan proses pengecoran.
Minimalkan ketinggian casting.
Tempatkan ruang terbuka yang akan menampung
yang berat dari coran dibagian bawah.
Ken Youssefi
26
Perencanaan Pengecoran
Desain Cetakan
bagian atau lebih, terutama untuk bentuk yang rumit. Benda yang bentuknya
sederhana, memungkinkan untuk dibuat tanpa belahan yang biasa disebut pola
tunggal.
Pola yang mempunyai konstruksi belahan, bagian atas biasa disebut cope dan
bagian bawah disebut drag.
Dalam menentukan kup dan drag tidak ada ketentuan yang pasti, hanya diperlukan
suatu wawasan yang berhubungan dengan nilai dan atau faktor ekonomis dalam
proses pembuatan pola. Pada prinsipnya, penentuan kup dan drag merupakan
kebebasan dan keleluasaan bagi perancang, persyaratannya harus tidak menyulitkan
proses selanjutnya, misalnya tidak banyak memakan waktu pengerjaan, tidak
menyulitkan dalam pembuatan cetakan dan tidak memakan biaya besar dalam
penyelesaian akhir
Perencanaan Pengecoran
Desain Cetakan
Pattern/mold design
Dalam pengecoran, pattern/pola merupakan replika dari
Perencanaan Pengecoran
Process Simulation
Perkembangan teknologi komputer
memungkinkan
bagi
casting
designer untuk melakukan simulasi
desain pengecoran untuk melihat
kemungkinan-kemungkinan
kegagalan dari desain pengecoran
yang telah disusun. Sehingga
dapat dilakukan perbaikan dan
optimasi
terhadap
desain
pengecoran sebelum dieksekusi.
Beberapa piranti lunak yang umum
digunakan untuk mesimulasikan
desain proses pengecoran antara
lain Magmasoft, Flow 3DCAST,
AutoCAST, ProCAST, SolidCAST,
dan lain sebagainya.
Perencanaan Pengecoran
Process Simulation
Perencanaan Pengecoran
Process Simulation
Perencanaan Pengecoran
Process Simulation