You are on page 1of 6

.

1.

Pengertian Guided Teaching


Strategi pembelajaran terbimbing (guided Teaching) merupakan suatu strategi
pembelajaran yang dapat di aplikasikan sebagai selingan dalam proses pembelajaran dengan
cara mengajukan satu atau beberapa pertanyaan yang di sajikan kepada siswa guna mengetahui
tingkat kemampuan siswa mengenai suatu materi tertentu atau untuk memperoleh hipotesa atau
kesimpulan kemudian mengelompokkannya dalam kategori-kategori tertentu. Metode ini bisa
digunakan sebelum guru memaparkan apa yang akan diajarkan, terutama materi yang berkaitan
den konsep-konsep yang abstrak.1[1]
Ada juga pengertian lain dari guided teaching yaitu guru menyampaikan beberapa
pertanyaan untuk membuka pikiran dan kemampuan yang siswa memiliki. Kemudian siswa di
beri waktu untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan diskusi pada kelompok kecil. Dari hasil
diskusi yang di lakukan siswa di kelompok kecil, siswa menyampaikan hasil jawaban mereka
dan hasilnya dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori yang nantinya akan guru sampaikan
dalam pembelajaran. Selanjutnaya guru menyampaikan pembelajaran yang sebenarnya melalui
ceramah interaktif. Terakhir, guru bersama siswa mencocokkan dari hasil diskusi kelompok
dengan materi yang di sampaikan guru.2[2]
Adapun menurut Zaini Guided teaching adalah pembelajaran yang diawali dengan
memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman atau keamampuan
siswa yang memperoleh hipotesa atau kesimpulan dan membaginya kepada kategori.3[3]
Tujuan pertanyaan guru yang diajukan kepada siswa bukanlah semata-mata untuk
memperoleh jawaban, dengan kata lain bahwa apapun jawaban yang di berikan siswa bukanlah
prioritas utama agar siswa menjawab dengan benar, kemudian guru menjastifikasi jawaban itu
1[1] Melvin L. Silberman, aktiv learning 101 cara belajar siswa aktif.(Bandung:
nuansa cendikia, 2014) cetakan ke- 11 hal. 116
2[2] Mardeli. Metodologi Pembelajaran PAI (Palembang : NoerFikri Offset) hal. 79-80
3[3] Ibid. hal.80

dengan perkataan benar atau salah. Yang terpenting dalam penggunaan srategi ini adalah
sejauh mana guru dapat menghargai usaha siswa melaui jawaban-jawaban yang di berikan, serta
di jadikan sebagai fasilitas bagi guru untuk mengasah keterampilan berfikir dalam tingkatan
yang lebih tinggi.4[4]
Dengan demikian model pembelajaran Guided Teaching merupakan rangkaian
penyampaian materi ajar yang diawali dari suatu pertanyaan materi ajar yang diawali dari suatu
pertanyaan yang di jadikan dasar penyampaian materi berikutnya dalam hal ini siswa dituntut
2.

a.

untuk mencari (aktif) bukan hanya sekedar menerima (reaktif).


Langkah-langkah Guided Teaching
Empat prosedure yang dapat di tempuh guru untuk mengaplikasikan startegi dalam
pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
Guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan
pemikiran dan pemahaman yang dimiliki oleh siswa:
Menurut S. Nasution yang dikutip oleh Mardeli dalam bukunya yang berjudul metodologi
pembelajaran pendidikan agama islam fungsi pertanyaan yang di ajukan siswa sebagai berikut:5

1)
2)
3)
4)

[5]
Mendorong siswa untuk berfikir memecahkan suatu permasalahan
Membangkitkan pengertian lama maupun baru
Menyelidiki dan menilai penguasaan siswa tentang bahan pelajaran
Membangkitkan minat siswa tentang materi tertentu sehingga timbul keinginan untuk

5)
6)
7)
8)
b.

mempelajari
Membantu anak menginterpretasi dan megorganisasi pengetahuan serta pengalaman
Menunjukkan kepada siswa poin-poin dalam pembelajaran
Meningkatkan kepercayaan siswa
Menarik perhatian anak atau kelas.
Guru memberikan kesempatan beberapa saat kepada siswa untuk dapat memikirkan jawaban
atas pertanyaan yang di ajukan pada tahap ini guru memberikan keluasan kepada siswa untuk

c.

menjawab secara berpasangan atau berkelompok


Guru meminta siswa untuk menyampaikan hasil jawaban serta mencatat jawaban-jawaban
yang mereka sampaikan. Apabila memungkinkan cacat jawaban-jawaban tersebut kemudian di
kelompokkan dalam kategorinya masing-masing secara terpisah yang akan di jadikan sebagai
bahan dalam pembelajaran.

4[4] Ibid.
5[5] Ibid. hal 81

d.

Guru menyajikan poin-poin pembelajaran yang akan di sampaikan serta meminta siswa untuk
menjelaskan kesesuaian jawaban dengan poin-poin pokok pembelajaran. Pada tahap ini guru
hendaknya mencatat gagasan atau poin-poin yang dapat memperluas pokok bahasan dalam
pembelajaran.
Ada juga dalam strategi ini guru bertanya kepada siswa satu atau dua pertanyaan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa atau untuk memperoleh hipotesa atau kesimpulan

kemudian membaginya kepada beberapa kategori.


Langkah-langkah Pembelajaran6[6]
a.
Sampaikan beberapa pertanyaan pada siswa untuk mengetahui pikiran dan kemampuan yang
mereka miliki. Gunkan pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa kemungkinan
b.

jawaban.
Beri waktu beberapa menit untuk memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab

c.

pertanyaan. Ajukan mereka untuk bekerja berdua atau kelompok kecil.


Minta siswa untuk menyampaikan hasil jawaban mereka dan catatan jawaban yang mereka
sampaikan jika munagkin di tulis di depan papan tulis dengan mengelompokkan jawaban

mereka ke dalam kategori-kategori yang nantinya akan di sampaikan dalam pembelajaran.


d. Sampaikan poin-poin utama dari materi yang ada dengan ceramah yang interaktif
e.
Minta siswa untuk membandingkan jawaban mereka dengan poin-poin utama yang telah di
sampaikan. Catat dengan poin-poin yang dapat memperluas bahasan materi.
f.
Buatlah kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang akan di lalui
g. Penutup.
Dan juga strategi pembelajatran terbimbing merupaka suatu perubahan cantik dari
ceramah secara langsung dan memungkinkan guru untuk mempelajari apa yang telah di ketahui
dan di pahami para siswa sebelum membuat poin-poin pengajaran. Strategi ini sangat berguna
ketika pengajaran konsep-konsep abstrak. Langkah-langkah pembelajaran adalah sebagai
berikut:7[7]
a.
Tentukan sebuah pertanyaan dan sejumlah pertanyaan yang membuka pikiran dan pengetahuan
yang dimiliki siswa dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa
kemungkinan jawaban.
b. Berilah siswa beberapa menit dengan berapasangan atau bersub-kelompok untuk
mempertimbangkan respon-respon mereka.

6[6] Ibid. hal 82-83


7[7] Op.cit hal 116

c.

Gabungkan kembali seluruh kelas dan catatlah gagasan siswa. Jika memungkinkan pilihlah
respon-respon mereka kedalam daftar terpisah yang berkaitan dengan kategori-kategori atau

d.

konsep yang berbeda-beda yang guru coba untuk di ajarkan.


Sampaikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin guru ajarkan mintalah siswa
menggambarkan bagaimana respon mereka cocok dengan point-point ini. Catatlah ide-ide yang
menambah poin-poin pembelajaran dari materi yang guru berikan.
Strategi ini mengguankan prinsip dasar teknik menggali (probing Question) adalah
memberikan pertanyaan yang bersifat menggali untuk mendapatkan jawaban lebih lanjut dari
siswa dengan maksud untuk mengembangkan kualitas jawaban yang pertama, sehingga yang
berikutnya lebih jelas, akurat serta lebih beralasan. Disamping itu dengan teknik bertanya
mengali ini guru dapat mengetahui tingkat kedalaman siswa.8[8]
Pembelajaran terbimbing merupakan ide konstruktif yang terfokus pada pembelajaran
yang menyenangkan dan mengarahkan siswa pada cara berpikir yang berbeda. Cara berfikir
yang berbeda ini membantu meningkatkan kreatifitas siswa dalam meningkatkan solusi untuk
suatu masalah yang di hadapi. Pembelajaran terbimbing lebih teliti dalam mengajarkan sebuah
konsep-konsep tersebut.
Proses pembelajaran dengan Guided Teaching biasanya dimulai oleh guru dengan
mengajukan pertanyaan dan meminta untuk menemukan solusi. Pertanyaan tersebut bersifat
terbuka dan siswa harus membangun pengetahuannya sendiri dari pengetahuan awal yang
dimiliki. Guru membimbing siswa menentukan jawaban yang benar.
Dengan kata lain siwa mencari jawaban atas pertanyaan pertanyaan guru. Mengupayakan
pemecahan atas permasalahan yang di ajukan oleh guru. Mereka tertarik untuk mendapatkan
informasi atau menguasai keterampilan guna menyelesaikan tugas yang di berikan kepada
mereka
Kesulitan dari pembelajaran ini adalah proses membutuhkan banyak waktunya. hal ini di
karenakan guru harus menunggu siswa menyelesaikan suatu permasalahan yang di berikan dari
pikiran-pikiran siswa selain itu, guru harus memberikan kontrol kepada siswa yang
memebutuhkan banyak waktu, namun demikian dengan pembelajaran terbimbing konsep yang

3.

dibangun akan lebih baik dan lebih lama tertanam dalam memori.
Pengaruh strategi pembelajaran terbimbing (Guided Teaching) terhadap kecerdasan siswa
Sebagai salah satu respon terhadap pengukuran kecerdasan yang dipelopori oleh Alfred
Binet yang berkembang pesat pada tahun 1900-an dengan penciptaan tes IQ dengan
8[8] Op.cit. hal.84

mengembangkan alat yang dapat mengenali anak-anak dengan mental terbelakang dan
membutuhkan bantuan ekstra. Singkatnya, Gardeber menciptakan 8 kecerdasan yang di kenal
dengan multiple Intelegence (kecerdasan majemuk), yaitu: linguistik (bahasa), logika, musical,
kinestetis tubuh , spasial, naturalis, interpersonal, dan intrapersonal.9[9]
Strategi pembelajaran terbimbing memungkinkan guru untuk mendongkrak potensi
kecerdasan yang dimiliki siswa dalam aspek-aspek berikut.
Pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan kepada siswa meruapakan stimulus atau
rangsangan untuk mendorong kreatifitas pemikiran siswa dalam belajar. Dengan demikian,
profit yang diperoleh siswa akan berkembang kecerdasan verbal atau linguistik, Karena dengan
cara ini memungkinkan guru membimbing serta melatih siswa terbiasa berbicara dengan jelas,
sehingga siswa terlatih merespon sesuatu secara tepat dengan memberikan jawaban dengan
kata-kata secara efektif.
Memberikan keluasaan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang di ajukan baik
dengan teman sebangku atau kelompok yang sengaja dibuat, secara langsung siswa berinteraksi
dan bekerja dengan temannya yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan selain
kecerdasan linguistik juga kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.
Dengan memberikan kesemapatan kepada siswa untuk merenung, guru tidak hanya
membantu siswa mendirikan konseptual dalam saraf-saraf, otak siswa yang lebih mendalam
tetapi juga membangun kaitan yang lebih kuat dan lebih banyak lagi menekankan proses
pembelajaran yang lebih berarti dan menggairahkan siswa untuk mengembangkan dan
meningkatkan. Dengan cara ini tidak hanya kecerdasan linguistik yang terlatih, tetapi juga siswa
terlatih untuk berfikir secara logis.10[10]
Pada saat siswa menjawab pertanyaan yang di ajukan guru (langkah ke tiga dalam strategi
ini), jika memungkinkan, siswa bisa juga diberi kesempatan untuk memperesentasikan
jawabannya di depan kelas . Manfaat yang di peroleh siswa, selain akan mengembangkan
kecerdasan-kecerdasan teresebut di atas juga memungkinkan kecerdasan kinestetik siswa.
Cara yang dapat di lakukan guru saat menyampaikan poin-poin pebelajaran adalah melaui
Mind Mapping (peta pikiran). Metode ini didasarkan pada suatu penelitian tentang cara kerja
otak dalam memproses informasi dengan beragam cara, baik dalam bentuk gambar warna-warni,

9[9] Ibid. hal 86


10[10] Ibid. hal. 87

simbol, bunyi, perasaan, dan lain-lain. Peta pikiran merupakan metode mencatat kreatif yang
dapat memudahkan mengingat banyak informasi, karena melibatkan kedua belah otak.
Cara yang dapat di lakukan guru, catat poin-poin pembelajaran di papan tulis (sarana lain)
dengan membentuk sebuah pola gagasan yang berkaitan, dengan topik utama di tengah dan sub
topik dan perinciannya menjadi cabang-cabangnya. Hendaknya kapur (alat tulis) yang di
gunakan berwarna-warni yang dapat merangsang otak lebih optimal dalam menerima informasi.
Lengkap dengan gambar atau simbol-simbol lainnya.
Metode Guided Teaching memiliki kelebihan dan kekurangan yakni : 11[11]
Kelebihan Metode Guided Teaching adalah :
a.
Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sebab pembelajaran di awali dengan beberapa
pertanyaan.
b. Melatih siswa berfikir untuk menjawab pertanyaan secara benar.
c.
Dapat meningkatkan kerja sama siswa , Karena dalam belajar di bentuk kelompok-kelompok
kecil
Kekurangan Model Pembelajaran Guided Teaching adalah :
a.
Kadang-kadang terjadi kelarutan dalam pertanyaan sehingga materi yang di ajarkan kurang
tersampaikan dengan baik.
b. Lebih mengutamakan perbandingan dari materi dari pada penyampaian pesan materi yang akan
di sampaikan.

11[11] Edi Purnomo, Model pembelajaran Guided Teaching.2012.http://poyothp.blogspot.com/2012/11/model-pembelajaran-guided-teaching.html..Diakses


14/april/2015

You might also like