Professional Documents
Culture Documents
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Tanggal Masuk Rumah Sakit
Ruangan
Alamat
: An. A
: 14 tahun
: Laki-laki
: 11-08-2015
: Badar
: jalan serdang baru
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Riwayat Persalinan :
1
Persalinan os secara normal, tidak ada kelainan atau cacat bawaan. Os lahir dengan
keadaan sehat. BBL : 3000gr
Pola makan
Os sering mengaku jajan sembarangan di sekolah, dan makan makanan dipinggir jalan
Riwayat Imunisasi
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
Suhu
: 39,8c
Nadi
: 112x/menit
RR
: 24x/menit
Antropometri
BB
: 43 kg
TB
: 158 cm
Status Gizi
-
BB / U
TB / U
BB / TB
: 43/52 x 100%
: 158/163 x 100%
: 43/48 x 100%
:
2
Mata
-
:
Reflek pupil (+/+), pupil isokor (+/+), edema palpebra (-/-)
Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
Hidung
-
Telinga
-
:
Mukosa bibir kering (+)
Perdarahan gusi (-)
Lidah Kotor (+)
Faring hiperemis (+)
Leher
-
Mulut
-
:
Pembesaran KGB (-/-)
Pembesaran tiroid (-)
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Tidak dilakukan
Auskultasi
iga (-).
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Ekstremitas Atas
Akral
: hangat.
CRT
: <2 detik.
Edema
: -/-
Sianosis
: -/-
Ekstremitas Bawah
Akral
: hangat.
CRT
: <2 detik
Edema
: -/-
Sianosis
: -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Resume :
OS 14 tahun datang ke UGD RSIJ CEMPUT dengan febris 4 hari SMRS, naik
turun, menggigil, meningkat menjelang malam hari , dan turun saat pagi siang hari.
Tidak ada perbaikkan dengan paracetamol , konstipasi (+), nyeri epigastrium (+),
mual (+), batuk (+) , anoreksia (+), malaise (+), cephalgia (+), vomitus (-), epistaksis
(-), pilek (+), gusi berdarah (-)
Tanda vital yang didapat yaitu S:39,8C N:112x/m, 24x/m
Hasil pemeriksaan fisik didapat lidah kotor dan nyeri tekan epigastrium
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil pemeriksaan hematologi yaitu Hb :
15,1 , Ht: 41 %, Leukosit : 4,89 ribu/uL, Trombosit : 176.000/Ul dan pemeriksaan
salmonella IgM tubex +6.0
Febris H4
Konstipasi
Batuk
Diagnosis
Klinis
Gizi
Imunisasi
Tumbang
: Demam Tifoid
: Gizi Baik
: Lengkap
: Sesuai Usia
Tirah Baring
Diet makanan lunak
IVDF kebutuhan cairan : 1960+423=2383 . 21 tpm
Ceftriaxon 2 gr
Paratusin Tab (parasetamol,Noskapin, CTM, GG,fenilpropanolamin) 3x1
Ranitidine 2-4mg ~ 2x43= 86 mg, 4x43=172 mg. 2x1 tab
Ondansentron
Dosis terapi : 0,1-0,2mg/KgBB/x (waktu paruh 8 jam)
0,1x43 = 4,3 mg
0,2x 43
= 8,6 mg
Range Dose: 4,3-8,6mg/ kali (3x/hari)
FOLLOW UP
Hari/Tanggal
12-08-15
Demam naik
turun
S: 39,8
Demam
Typhoid
Ceftriaxone
Ranitidine
Ondansentron
Batuk (+)
BAB (-)
Nyeri ulu hati,
lemas, mual,
tidak muntah
13-08-15
Demam naik
turun
Pusing
Batuk (+)
N: 112 x/m
RR: 25x/m
paratusin
S: 36,8
N: 120x/menit
RR: 22x/m
Hb: 14,8
- Demam
Typhoid
-Intake
kurang
Terapi lanjutkan
BAB (-),mual,
tidak muntah
Leukosit : 4,79
Hematokrit : 41
Trombosit :
137 rb
Eritrosit : 5,09
14-08-15
Demam naik
turun
Pusing
Batuk (+)
Nyeri ulu hati
BAB
(1x),mual,
tidak muntah
Nafsu makan
baik, nyeri
tenggorokan
S: 36,8
Demam
Terapi lanjutkan
N: 120 x/m
tifoid
fg Troches 3x1tab
RR: 22x/m
Lab :
Hb: 13,7
Leukosit : 4,3
Ht :38
Trombosit :154
Eritrosit :4,77
MCV/VER : 79
MCH 29
MCHC : 37
15-8-15
Demam (-)
Nyeri ulu hati
(+)
Mual (-)
Nyeri
tenggorokan
(+)
S= 37,4c
Nadi=
110x/menit
RR: 18x /menit
Faring
hiperemis
Demam
tifoid
Terapi lanjut
16-8-15
Demam (-)
S: 36,4c
Nyeri
tenggorokan
(+)
Nadi
118x/menit
Pulang
RR: 18x/menit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Definisi
Sanmol
FG troches
Ondansetron 3x1
Pada anak, periode inkubasi demam tifoid antara 5-40 hari dengan rata-rata antara 1014 hari. Gejala klinis demam tifoid sangat bervariasi, dari gejala klinis ringan dan
tidak memerlukan perawatan khusus smapai berat sehingga harus di rawat. Semua
pasien demam tifoid selalu menderita demam pada awal penyakit. Demam naik secara
bertahap tiap hari, mencapai suhu tertinggi pada akhir minggu pertama
Anak sering mengigau, malaise, letargi, anoreksia, nyeri kepala, nyeri perut, diare
atau konstipasi, muntah, perut kembung
V. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis berupa demam, gangguan gastrointestinal dan
mungkin disertai perubahan atau gangguan kesadaran dengan kriteria ini maka seorang klinisi
dapat membuat diagnosis tersangka demam tifoid. Diagnosis pasti ditegakkan melalui isolasi
S.typhi dari darah.
anemia
Leukopenia
Trombositopenia
REFERENSI
RSUP. Nasional Dr Cipto Mangunkusumo.2010. Panduan Pelayanan Medis Departemen
Ilmu Kesehatan Anak.Jakarta.
Soedarmo, Sumarmo.S Poorwo. 2010. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis Edisi Kedua.
Jakarta: Badan Penerbit IDAI
11
12